Jamur Kontaminan Dan Patogenitasnya
Jamur Kontaminan Dan Patogenitasnya
Aflatoksin
Racun ini dihasilkan oleh fungi jenis Aspergillus flavus dan Aspergillus
parasiticus.Racun ini terdapat pada komoditas jagung, kacang, komoditas bijian lain,
serta hasil olahannya.
Racun ini dibedakan menjadi enam jenis toksin berdasarkan sifat fluoresensinya
terhadap sinar ultraviolet dan sifat kromatografinya.
Aflatoksin B1 (AfB1) dan B2 menghasilkan fluoresensi biru, sedangkan jenis G1
dan G2menghasilkan fluoresensi hijau, M1 dan M2 yang umumnya ada pada susu
ternak
Fumonisin
Ochratoksin
Penyebab Kontaminan
1. Aspergillus flavus
Jamur dalam grup ini sering menyebabkan kerusakan makanan. Konidia
bewarna kuning sampai hijau dan membentuk skerotia.
2. A. fumigatus
Konidia atas berbentuk kolumner (memanjang) berwarna hijau sampai hijau
gelap.
3. A.Niger
Konidia atas berwarna hitam, hitam kecoklatan, atau coklat violet. Bagian
atas membesar dan membentuk globusa
Patogenitas
4. Rhizopus oligosporus
dapat menghasilkan protease asam dalam substrat kedele baik secara
fermentasi padat maupun cair, bersifat proteolitik kuat dan amilolitik kurang
kuat.
koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 mm atau lebih, Sporangiofor
tunggal atau berkelompok kelompok dengan dinding halus, Klamidospora
banyak, tunggal atau rantaian pendek
5. Rhizopus oryzae
koloni berwarna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu, stolon halus atau
sedikit kasar dan tidak berwarna, kolumela oval hingga bulat, dengan dinding
halus, spora bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder
6. Penicilium
Penicillium sp. memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang
disebut konidium.
Penicillium citrinum yang dapat menghasilkan mikotoksin yaitu Citrinin
bersifat nefrotoksik.
Penicillium dapat menghasilkan okratoksin yang dapat menyebabkan
Neopropratik yaitu timbulnya tumor pada ginjal
mengkontaminasi berbagai macam bahan makanan terutama biji bijian,
7. Mucor sp.
Ciri makroskopis koloni Mucor sp memiliki karakteristik yaitu warna koloni
putih yang tumbuh lebat, permukaan berbentuk seperti kapas, permukaan
koloni rata dan tidak terdapat garis-garis radial konsnetris.
Ciri mikroskopis Mucor sp. terlihat hifa tidak bersekat, konidofor tunggal
tidak terlihat rhizoid, sporangium berbetuk bulat, kolumela berbentuk bulat,
dengan spora berbentuk bulat dan halus
8.
9. Mucor amphibiorum
Adalah jamur dimorfik yang kebanyakan ditemukan di tanah, kotoran dan
sayuran akar. menginfeksi hewan seperti sapi dan babi, juga unggas, platipus
dan kadang-kadang manusia.
M.piriformis adalah patogen tanaman yang menyebabkan busuklembut dari
beberapa buah seperti apel dan pir berlangsung pasca panen