NURUL FAJERIAH
2017.24.042
HALAMAN PERSETUJUAN
Menyetujui,
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Ismail Said, SH., M.Hum Dr. Lukman Samboteng, M.Si
NIP. 19550612 198603 1 001 NIP. 19680803 199402 1 002
Mengetahui,
Ketua STIA LAN Makassar
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
DAFTAR ISI ..........................................................................................
ii
DAFTAR TABEL.................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................. 1
B. Fokus Penelitian............................................................... 8
C. Tujuan Penelitian.............................................................. 8
D. Kegunaan Penelitian........................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 9
A. Tinjauan Teori..................................................................
9
1. Konsep Pelayanan Publik..........................................
9
2. Konsep Pelayanan Kesehatan.................................. 18
3. Konsep Sertifikat Pangan Produksi Industri
Rumah Tangga (SPP-IRT)........................................ 19
B. Desain Penelitian............................................................. 26
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 28
A. Pendekatan Penelitian..................................................... 28
B. Teknik/Instrumen Penelitian............................................. 28
C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data............................. 30
D. Prosedur Kerja dalam Penelitian...................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Hayat, 2017:1).
Kualitas pelayanan saat ini masih diwarnai oleh pelayanan yang sulit
perijinan tertentu, biaya yang tidak jelas serta terjadinya praktek pungutan
publik di Indonesia.
1
2
dapat menjadi lebih efisien, efektif, dan mudah dijangkau oleh seluruh
masyarakat.
untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk
terdiri dari TNI, Polri dan Satpol PP, menyita sedikitnya 45 jenis produk
pangan tanpa izin edar yang ada di Batam. Produk pangan tersebut
seluruh pasar tradisonal yang ada di Kabupaten Barru pada tahun 2017,
tempe, tahu, bakso, cumi, udang, daging ayam, dan daging sapi (Laporan
yang tidak memiliki izin edar dan mengandung bahan berbahaya. Di sisi
lain, pemenuhan pangan yang aman dan bermutu merupakan hak asasi
setiap manusia, tidak terkecuali pangan yang dihasilkan oleh IRTP. Untuk
dan minuman yang mengandung bahan berbahaya dan tanpa izin ini akan
minuman yang tidak memberikan rasa aman. Salah satunya yang telah
kesehatan.
oleh Daerah Kabupaten dan Daerah Kota. Untuk itu dalam rangka
puskesmas keliling roda empat dan 249 buah posyandu yang dikelola oleh
5
tahun 2004 tentang Keamanan Pangan, Mutu dan Gizi Pangan pasal 43
tangga yang telah dilayani oleh Seksi Kefarmasian, Alkes dan Perbekalan
dari tahun 2014 hingga tahun 2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.
Jumlah Pemberian SPP-IRT di Seksi Kefarmasian, Alkes dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) Dinas Kesehatan
Kabupaten Barru Tahun 2014-2018
JUMLAH PELAYANAN
NO TAHUN
BARU PERPANJANGAN
1 2014 25 0
2 2015 56 9
Sumber : Seksi Kefarmasian, Alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT) Dinas Kesehatan Kabupaten Barru, 2019.
Kabupaten Barru selama lima tahun terakhir yaitu sebanyak 169 sertifikat.
adanya SOP.
kurang. Hal ini dibuktikan dengan tidak adanya data yang lengkap
data jumlah IRTP yang sudah mempunyai SPP-IRT dan yang tidak punya
sertifikat serta data jumlah IRTP yang masih aktif berproduksi dan tidak
berproduksi lagi. Data yang tersedia hanya data IRTP yang telah memiliki
SPP-IRT.
pangan produksi IRTP dengan nomor P-IRT yang sama untuk tiga jenis
B. Fokus Penelitian
Fokus yang akan dikaji atau diteliti dalam penelitian ini adalah
Kabupaten Barru.
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
penelitian selanjutnya.
Kabupaten Barru.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
yang dilakukan oleh organisasi publik dalam hal ini adalah suatu
publik adalah “pengadaan barang dan jasa publik, baik yang dilakukan
9
10
adalah :
adalah :
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Kesembangan hak dan kewajiban;
e. Keprofeionalan;
f. Partisipatif;
g. Persamaan perlakukan/tidak diskriminatif;
h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus begi kelompok rentan
k. Ketepatan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
8. Kemudahan akses
9. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan
10. Kenyamanan
publik yang wajib ditaati oleh pemberi dan atau penerima pelayanan”.
masyarakat.
sekurang-kurangnya meliputi :
a. Prosedur pelayanan;
b. Waktu penyelesaian;
c. Biaya pelayanan;
d. Produk pelayanan;
e. Sarana dan prasarana; dan
f. Kompetensi petugas pemberi pelayanan.
meliputi :
a. Dasar hukum;
b. Persyaratan;
c. Sistem, mekanisme, dan prosedur;
d. Jangka waktu penyelesaian;
e. Biaya/tarif
14
f. Produk peayanan
g. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas;
h. Kompetensi pelaksana;
i. Pengawasan internal;
j. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan;
k. Jumlah pelaksanana;
l. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan;
m. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam
bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari
bahaya, dan risiko keragu-raguan; dan
n. Evaluasi kinerja pelaksana.
2017:41).
berlaku”.
yang akan disusun. Bagi organisasi yang sudah memiliki SOP AP,
yang dibutuhkan.
c) Pengembangan SOP AP
dan pemilihan alternatif, penulisan SOP AP, pengujian dan riviu SOP
d) Penerapan SOP AP
sesuai kebutuhan.
18
1. Pelayanan Kedokteran
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok
pelayanan kedokteran ditandai dengan cara
pengorganisasian yang bersifat sendiriatau secara bersama-
sama dalam satu organisasi, tujuan utamanya utuk
menyembuhkan penyakit dan memulihkan kesehatan, serta
sasarannya terutama untuk perseorangan dan keluarga
2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok
pelayanan kesehatan masyarakat ditandai dengan cara
pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama
dalam satu organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit,
serta sasarannya terutama untuk kelompok dan masyarakat.
yaitu :
(SPP-IRT)
a. Defenisi SPP-IRT
Pangan Olahan adalah “makanan atau minuman hasil proses dengan cara
yaitu :
Pangan
Rumah Tangga
antara lain :
“nomor pangan IRT yang menjadi bagian tak terpisahkan dari SPP-IRT
dan wajib dicantumkan pada label pangan IRT yang telah memenuhi
lain :
1. Pengajuan perpanjangan
SPP-IRT dapat dilakukan paling lambat tiga bulan sebelum
masa berlakuk SPP-IRT berakhir.
2. Perubahan
pemilik/pnanggungjawab
25
d. Pencabutan SPP-IRT
e. Monitoring SPP-IRT
1. Pemberian SPP-IRT
diinformasikan oleh Bupati/Walikota c.q. Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan
Balai Besar/Balai POM setempat.
2. Pencabutan SPP-IRT
diinformasikan oleh Bupati/Walikota c.q. Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kepada Dinas Kesehatan Propinsi dan
Balai Besar/Balai POM setempat.
3. Penyampaian informasi
tentang pemberian dan pencabutan SPP-IRT serta
perubahan dan penambahan jenis produk pangan
dilakukan setiap tiga bulan.
B. Desain Penelitian
2. Prosedur dalam penelitian ini adalah tata cara dalam pemberian SPP-
Gambar 1.
Desain Penelitian Pelayanan Pemberian Sertifikat Pangan
Produksi Industri Rumah Tangga (SPP-IRT) di Dinas Kesehatan
Kabupaten Barru
Persyaratan :
Kelengkapan Administrasi
Hasil Pemeriksaan Sarana Produksi
PELAYANAN Pangan
PEMBERIAN
SERTIFIKAT
PRODUKSI PANGAN Prosedur :
INDUSTRI RUMAH Penerimaan Pengajuan Permohonan
TANGGA DI DINAS SPP-IRT
KESEHATAN Penyelenggaraan Penyuluhan
KABUPATEN BARRU Keamanan Pangan
Pemeriksaan Sarana Produksi PIRT
Pemberian Nomor P-IRT
Perpanjangan SPP-IRT dan
Perubahan Pemilik
Pencabutan SPP-IRT
Monitoring SPP-IRT
Sistem Pendataan dan Pelaporan
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
melalui :
28
29
menggali informasi atau data secara lisan dari informan yang dilengkapi
yang ditelaah dalam penelitian ini yaitu alur pemberian SPP-IRT, surat
yang telah dijelaskan di atas, akan dianalisis sesuai dengan konsep Miles
1. Reduksi Data
2. Penyajian Data
Dalam penelitian ini akan dilakukan penyajian data dalam bentuk teks
3. Menarik Kesimpulan/Verifikasi
yang telah ditampilkan atau disajikan sebelumnya. Jadi data yang telah
tersebut.
31
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
yang ada dalam hal ini membuat Standar Operasional Prosedur (SOP).
3. Pelaporan
Buku
Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta Barat:
Binarupa Aksara.
Dinas Kesehatan Kabupaten Barru. 2018. Laporan Hasil Pengawasan
Seksi Kefarmasian, Alkes dan Perbekalan Kesehatan Rumah
Tangga (PKRT) Dinas Kesehatan Kabupaten Barru. Barru.
Dinas Kesehatan Kabupaten Barru. 2018. Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah. Barru.
Hayat. 2017. Manajemen Pelayanan Publik. Depok: PT. Rajagrafindo
Persada.
Mukarom A. dan Muhibudin Wijaya Laksana. 2015. Manajemen
Pelayanan Publik. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Prastowo, Andi. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif
Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Ratminto dan Winarsih, Atik Septi. 2006. Manajemen Pelayanan.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2008. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung. Alfabeta:
Rohman, Ahmad Ainur, dkk. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Malang:
Program Sekolah Demokrasi PLaCIDS.
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara
Makassar. 2018. Pedoman Penyusunan Tesis. Makassar.
Sinambela, Lijan Poltak, dkk. 2007. Reformasi Pelayana Publik. Jakarta:
Pt. Bumi Aksara.
Syukri, Agus Fanar. 2009. Standar Pelayanan Publik Pemda. Bantul:
Kreasi Wacana.
Jurnal
Arumsari, Galih Prima, dkk. 2017. “Perilaku Penggunaan Formalin Pada
Pedagang Dan Produsen Mie Basah dan Tahu di Provinsi DKI
Jakarta”. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. Vol. 11, No. 1, 40.
Artikel
Abustan. 06 Mei 2015. https://republika.co.id/berita/koran/opini-
koran/15/05/06/nnwzc77-bahaya-makanan-mengancam. Diakses
tanggal 25 Februari 2019.
Maulana Hadi. 06 Maret 2018.
https://regional.kompas.com/read/2018/03/06/19340061/tanpa-izin-
edar-45-produk-makanan-dari-pt-atn-disita-bpom-kepri. Diakses
tanggal 20 Februari 2019.
Peraturan
Keputusan Menteri Pendayaguanaan Aparatur Negara Nomor
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik.
Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan Pangan,
Mutu dan Gizi Pangan.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.
Peraturan Pemerintah Nomor 96 tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 35 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia Nomor HK. 03.1.23.04.12.2205 Tahun 2012 tentang
Pedoman Pemberian Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah
Tangga.
Peraturan Bupati Barru Nomor 57 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Barru.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK DINAS KESEHATAN KABUPATEN
BARRU
A. Identitas Informan
1. Nama :________________________________
2. Jabatan :________________________________
3. Waktu Wawancara:________________________________
4. Lama wawancara :________________________________
B. Tanggapan Informan
1. Bagaimana pelayanan pemberian sertifikat produksi pangan dan
industri rumah tangga (SPP-IRT) di Dinas Kesehatan Kabupaten
Barru?
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_______________________________________________
2. Apa saja persyaratan yang dibutuhkan dalam pelayanan
pemberian sertifikat produksi pangan dan industri rumah tangga
(SPP-IRT) di Dinas Kesehatan Kabupaten Barru?_____________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
______________________________
3. Bagaimana proses penerimaan pengajuan permohonan SPP-IRT
di Dinas Kesehatan Kabupaten Barru? _____________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
____________________________________________________
4. Bagaimana penyelenggaraan penyuluhan keamanan pangan
dalam pelayanan pemberian SPP-IRT di Dinas Kesehatan
Kabupaten Barru?
______________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
____________________________________________________
5. Bagaimana proses pemeriksaan sarana produksi industri rumah
tangga pangan (IRTP) dalam pelayanan pemberian SPP-IRT di
Dinas Kesehatan Kabupaten Barru? _______________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
6. Bagaimana cara pemberian Nomor P-IRT dalam pelayanan
pemberian SPP-IRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Barru?
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
7. Bagaimana proses perpanjangan SPP-IRT di Dinas Kesehatan
Kabupaten Barru?______________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
____________________________________________________
8. Bagaimana proses jika terjadi perubahan
pemilik/penanggungjawab IRTP dalam pelayanan pemberian
SPP-IRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Barru?
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
9. Bagaimana proses pencabutan SPP-IRT di Dinas Kesehatan
Kabupaten Barru?______________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
10. Bagaimana proses monitoring dalam pelayanan pemberian SPP-
IRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Barru?__________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
11. Bagaimana sistem pendataan dan pelaporan dalam pelayanan
pemberian SPP-IRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Barru?_____
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
_____________________________________________________
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK PEMILIK SARANA INDUSTRI
RUMAH TANGGA
A. Identitas Informan
1. Nama Pemilik/Penanggungjawab
:_______________________
2. Nama IRTP :_______________________
3. Waktu Wawancara
:_______________________
4. Lama wawancara
:_______________________
B. Tanggapan Informan
1. Apakah semua produk pangan hasil IRTP anda telah memiliki SPP-
IRT?
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
__________________________________________________
2. Persyaratan apa saja yang anda lampirkan saat pengurusan SPP-
IRT di Dinas Kesehatan Kabupaten Barru?___________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
3. Apakah saat pengurusan SPP-IRT, sarana produksi pangan anda
diperiksa oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Barru?____________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
4. Apakah anda telah mengikuti penyuluhan keamanan pangan dan
memiliki sertifikatnya?____________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
5. Apakah anda pernah mengurus perpanjangan/perubahan pemilik
SPP-IRT?_____________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
6. Apakah SPP-IRT anda pernah dicabut?Alasannya?____________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
7. Apakah Dinas Kesehatan Kabupaten Barru pernah melakukan
monitoring (pengawasan), pendataan dan sosialisasi tentang SPP-
IRT ke sarana IRTP anda?________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
______________________________________________________
PEDOMAN OBSERVASI