Makalah Jekicen Komunikasi Pada Anak
Makalah Jekicen Komunikasi Pada Anak
Di Susun Oleh:
Mahasiswa
Tingkat II B/Semester IV
Jekicen 2018.C.10a.0970
Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Keperawatan Anak I. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang KOMUNIKASI PADA ANAK bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu masukan berupa kritikan dan saran sangat kami harapkan
demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata,kiranya makalah ini dapat berguna
dan bisa menjadi pedoman bagi mahasiswa untuk dapat mempelajari serta
memahami tentang KOMUNIKASI PADA ANAK. Sekian dan terima kasih.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................3
3.1 Kesimpulan............................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................9
ii
BAB I
PENDUHULUAN
Oleh sebab itu, dalam proses berkomunikasi dengan anak harus memperhatikan
prinsip, strategi dan hambatan dalam berkomunikasi.
9
BAB II
PEMBAHASAN
9
Perawat memberikan perhatian periodik kepada bayi dan anak ketika mereka
bermain untuk membuat mereka berpartisipasi. Anak yang lebih besar dapat secara
aktif terlibat dalam komunikasi. Anak-anak umumnya responsive terhadap pesan non
verbal,gerakan yang tiba-tiba atau mengancam akan membuat mereka takut. Perawat
memasuki ruang dengan senyum yang lebar dan gerakan tangane tertentu akan
menghalangi terbentuknya hubungan. Perawat harus tetap anggun dan tenang,
membirkan anak terlebih dahulu bertindak dalam hubungan interpersonal. Nada suara
yang tenang, bersahabat dan yakin adalah yang terbaik.
9
Bayi merespon tingkahlaku non verbal pemberian perawatan. Mereka
akan tenang dengan kontak fisik yang dekat.
Bayi akan mendapatkan kenyamanan dari suara yang lembut meskipun
kata-katanya tidak dimengerti
Suara yng keras dan kasar akan membuat bayi ketakutan .
Bayi yang agak besar [6 bulan] menahgalami kecemasan karena
berpisah; karena itu orang tua harus mengawasi ketika bayi di gendong
oleh orang asing.
2. toddler [1-3 tahun] /anak-anaki pra sekolah [3-5 tahun].
Anak berkomunikasi secara verbal maupun non verbal.
Anak bersifat egosentris dan hanya memahami hal-hal yanug
berhubungan dengan dirinnya. Anak tidak dapat membedakan fantasi
dan kenyataan.
Anak memahami anologi secara literal [mis. Anak harus di izinkan
untuk melakukan eksplorasi pada lingkungan].
Anak harus di izinkan menjelajahi lingkungan.
Anak memahami kalimat yang pemdek dan sederhana, kata-kata yang
dipahami dan penjelasan yang konkrit.
3.anak usia sekolah [5-12 tahun]
Anak mencapai alas an dan penjelasan atas segala sesuatu namun
tidak membutuhkan pengesahan.
anak tertarik dalam aspek fungsional objek dan kegiatan (apa yang
akan terjadi, kenapa hal ini terjadi.
anak memperhatikan intergritas tubuh.
anak harus diijinkan untuk memanipulasi
perlengkapan(missal;memegang palu perkusi)
Anak memahami penjelasan sederhana dan mendemonstrasikannya.
Anak harus diijinkan untuk mengekspresikan rasa takut dan
keheranan.
9
Tehnik dan alat untuk meningkatkan komunikasi.
1.papan komunikasi dengan kata - kata, huruf/gambar yang menunjukan
kebutuhan dasar (toilet, air)
2.kertas dan pensil untuk menunjukan ekspresi dari kebutuhan / pikiran.
3.melibatkan keluarga dan teman dalam pengiriman perawatan jiwa.
4.penggunaan sikap non verbal seperti kedipan mata /gerakan jari untuk
merespon.
5.menggunakan kata yang dapat dipahami anak, menghindari terminology
medis.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Graeff, AJudith, dkk. 1996 . Komunikasi dalam kesehatan dan perubahan perilaku.
Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Bibliography
D, S. G. (2008). Psikologi Perkembangan Anak dan . Jakarta: Gunung Mulia.
Ermawati, D. (2009). Buku Saku Komunikasi Keperawatan. Jakarta: Trans Info
Media.
RI, K. (2013). Komunikasi Dalam Keperawatan Modul 2. Jakarta: Badan PPSDM
Kesehatan.
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.
http://bnetpwj.blogspot.co.id/2016/09/makalah-komunikasi-terapeutik-pada-bayi.html
10