Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENGANTAR PSIKOLOGI ISLAM

“Jenis-jenis Penyakit Kejiwaan”

Dosen Pengampu :

Ibu Sri Nurul Milla, Ph. D.

Dibuat Oleh :

Elza Fauziah Safitri : 181105010203

PAI 2-B

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


TUGAS PENGANTAR PSIKOLOGI ISLAM

“Jenis-jenis Penyakit Kejiwaan”

Dosen Pengampu :

Ibu Sri Nurul Milla, Ph. D.

Dibuat Oleh :

Marnianti Nervinarsya : 181105010293

PAI 2-B

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


TUGAS PENGANTAR PSIKOLOGI ISLAM

“Jenis-jenis Penyakit Kejiwaan”

Dosen Pengampu :

Ibu Sri Nurul Milla, Ph. D.

Dibuat Oleh :

Siti Syifa Awalyah : 181105010374

PAI 2-B

UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


1. Homoseksual

Homoseksual merupakan suatu gangguan kejiwaan dimana seseorang memiliki


ketertarikan terhadap sesama jenis. Tentu hal ini tidak seharusnya terjadi karena telah
menyalahi kodrat manusia. Gangguan ini bisa disebabkan oleh interaksi sosialnya
selama hidup, perilaku orang-orang disekitarnya, kelompok sosialnya, dan bukan
merupakan kerusakan otak atau kelainan genetik.

2. Bipolar

Gangguan bipolar masuk ke dalam kategori gangguan mood, dimana terjadi


masalah pada otak yang menimbulkan kondisi abnormal. Perubahan mood terjadi
secara berubah-ubah, perubahan tingkat aktivitas, suasana hati juga bisa terjadi.
Kondisi ini bisa memperburuk hubungan sosial, kegiatan sehari-hari, dan juga
kehidupan selanjutnya.

3. Post Traumatic Stress Disorder

Gangguan ini terjadi pada seseorang yang baru saja mengalami kejadian atau
situasi yang tidak nyaman atau menakutkan. Misalnya terjadi bencana alam, kasus
pelecehan seksual, pembunuhan, dan lain sebagainya. Kejadian yang dialami oleh
seseorang tersebut menjadi memori kelam yang terus teringat dan menimbulkan
seseorang itu menjadi stres dan merasa trauma.

4. Self Injury

Penderita gangguan self injury ini cenderung ingin melukai dirinya sendiri dan
dapat membahayakan nyawanya sendiri. Hal ini dilakukan karena penderita merasa
apabila ia melukai tubuhnya maka rasa sakit emosionalnya juga teratasi. Penderita
dengan gangguan ini memiliki tingkat agresifitas yang tinggi, hipersensitif, membenci
dirinya sendiri, kesulitan mengendalikan emosi, dan dipicu oleh stres yang berat.

5. Anti Sosial

Gangguan ini merupakan gangguan dimana penderitanya takut pada sekelompok


orang atau takut untuk berinteraksi dengan orang lain. Gangguan kepribadian ini
dikenal juga dengan sociopathy. Penderita biasanyya memiliki sifat tidak empati, suka
menghina orang lain, merasa orang lain dibawahnya, sinis, bersifat acuh tak acuh,
agresif, dan tidak bisa beradaptasi dengan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai