Anda di halaman 1dari 6

ROLEPLAY KASUS DERRI SKIZOFRENIA KATATONIK

NAMA PEMAIN:
 Derri Anggara : Derri
 Evi Lestari : Orang Tua Derri
 Ilun Chairunisyah Napitu : Perawat 1
 Femy Lia Utami : Perawat 2
 Rheviani Atrisha : Perawat 3
 Echa Kania Diva : Perawat 4
 Hillary Putri Sitompul : Perawat 5

Tn. D umur 30 tahun belum memiliki seorang istri. Sejak lahir Tn.D hanya tinggal bersama ibunya
dikarenakan sang ayah telah meninggalkan ibunya sejak Tn.D kecil kecil kurang lebih berusia 2
tahun. Sejak Tn.D di PHK 7 tahun yang lalu, ia mengalami perubahan perilaku. Ibunya sering
mendapati Tn.D menyendiri dan mengunci kamarnya. Apabila Ibunya mencoba mengajak ia
berbicara, Tn.D hanya diam saja dengan ekspresi mata melotot, mengepalkan tangang, dan wajah
yang memerah.
Sejak 5 tahun terakhir, perilaku Tn.D semakin parah. Ibunya sering melihat Derri menggerakkan
anggota tubuhnya seperti berkelahi dengan orang lain. Olehh karena itu, Bapaknya takut jika suatu
saat Tn.D akan melukai dirinya maupun orang lain.
Suatu hari, Ibu Tn.D ingin mengantarkan makanan ke kamar anaknya. Tetapi Ibunya terkejut
melihat kamarnya kosong tidak ada keberadaan anaknya. Ibunya panik dan keluar dari rumah
berteriak memangil-manggil anaknya.
Evi : “ Dddeeerrrrrriiii..... Deeerriii......”
Ilun : “ Kenapa Bu? Derri kabur ya?”
Evi : “ Iya bu.... Ibu lihat Derri gak di sekitar sini?”
Ilun : “ Tadi saya lihat Derri ke arah sana Bu ( sambil menunjukkan arah )”
Sekumpulan ibu-ibu sedang asyik mengobrol. Tiba-tiba Tn.D lewat dengan tingkah laku yang sangat
aneh. Terlihat juga beberapa anak-anak mengikuti dari belakang dan mengejek Tn.D dengan sebutan
orang gila.
Femy & Hillary : “Orang gila.... orang gila.....”
Rhevi : “ Bu....... bu..... itu kan Derri anaknya Bapak Evi kan?”
Echa : “ Ehhh... iya bu. Pasti Bapak Evi sekarang lagi nyariin.”
Rhevi : “ Itu anak-anak ngapain lagi. Aduuh...... kita samperin aja yuk, Bu.
Echa : “ Ayoookkk..... Bu ( sambil menghampiri Tn.D ).
Rhevi : “ Eehh.... anak-anak gak boleh kayak gitu, udah main di sana.”
Tiba-tiba Bapak Echa melihat Ibu Evi
Echa : “ Ibu Evi.......... ini Derri Bu ( sambil berteriak ).”
Evi : “ Astagfirullah............ ini anak.” (mengelus dada dan sambil berjalan menghampiri anaknya)
Rhevi : “ Ibu Evi, gimana kalau kita bawa anak Ibu ke RSJ. Takut nanti ada apa-apa Bu.”
Echa : “ Iya ada benarnya juga bu, biar dapet pengobatan juga.”
Evi : “ Iya bu, tolong bantu saya bawa ke rumah sakit ya.......”
Mereka pun membawa Tn.D ke RSJ Ernaldi Bahar untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.
Namun pada saat tiba di RSJ Ernaldi Bahar tiba-tiba Tn.D menolak untuk masuk ke RSJ tersebut.
Hillary : “Maaf Ibu, ada yang bisa saya bantu?”
Evi : “ Saya mau bawa anak saya ke dalam Sus.”
Hillary : “ Baik bu, mari saya bantu”
Tn.D pun akhirnya dirawat di Rumah Sakit Jiwa Ernaldi Bahar. Ia dirawat di kamar 3 ruang Melati.
Tn.D selama disana tetap berperilaku seperti biasanya, ia masih suka menyendiri dan terkadang
membuat gerakan-gerakan aneh.
Ilun : “Assallamualaikum wr,wb”
Derri : (Derri hanya diam)
Ilun : “Halo, perkenalkan nama saya Perawat ilun, saya perawat di ruang Melati ini yang akan
merawat Bapak. Ini ada rekan saya juga” (Sambil menunjuk Rekan disebelahnya)
Rhevi : “Hallo Bapak, Nama saya perawat Rhevi, siapa nama Bapak? “terus senangnya dipanggil
apa?
Derri : “Derri”
Ilun : “Bagaiama perasaanya hari ini Derri?
Derri : “(Hanya diam)”
Rhevi : “Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman Derri?
Derri : (hanya mengangguk)
Rhevi : “ Mau dimana kita bercakap-cakap ? “ Bagaimana kalau ruang tamu?
Derri : “Ya”
Ilun : “Mau berapa lama ? Bagaimana kalau 15 menit. “
Derri : (hanya mengangguk)
Ilun : “ Apa yang Derri rasakan selama dirawat disini ?”
Derri : “Sendiri”
Ilun : “O …. Derri merasa sendirian, siapa saja yang S kenal diruangan ini. “ “Apa saja kegiatan
yang biasa lakukan dengan teman yang dikenal ? “
Derri : “Tidak mengenal siapapun, tidak melakukan apa-apa.” (tanpa ekspresi)
Rhevi : “Apa yang menghambat dalam berkenal teman / bercakap-cakap dengan Derri lain.”
Derri : (diam)
Rhevi : “ Menurut Derri apa saja keuntungan kalau kita mempunyai teman ?
Derri : “Ada teman bercakap-cakap”
Ilun : “wah benar.... Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman apa ya ?”
Derri : “Tidak punya teman bicara”
Ilun : “Kalau begitu inginkah Derri belajar bergaul dengan orang lain?”
Derri : “Ya.”
Rhevi : “ Bagus, bagaimana sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain. Caranya begini
untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan nama kita, nama panggilan yang kita
sukai, asal kita, dan hobi, coba suster Ilun kasih contoh”
Ilun : “ Contohnya Nama saya Ilun, Asal dari Palembang, Hobbi menyanyi, selanjutnya Derri
menayakan nama orang yang diajak berkenalan. Misalnya Nama bapak siapa ? senang
dipanggil apa ? asalnya dari mana ? Hobinya apa ?
Rhevi : “Apakah Derri sudah mengerti?”
Derri : “Ya sus”
Rhevi : “Ayo Derri dicoba, Misalnya saya belum kenal dengan Derri coba berkenalan dengan saya”
Derri : “Nama saya Derri, Asal dari Pali, Hobbi memancing. Nama ibu siapa? Senang dipanggil
apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa?.”
Rhevi : “Ya bagus sekali”
Ilun : “Bagaimana Perasaan Derri setelah kita latihan berkenalan ?”
Derri : “Senang.”
Rhevi : “Derri tadi sudah mempraktekan cara berkenalan dengan baik sekali selanjutnya Derri
dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajar tadi selama saya tidak ada”
Derri : “Ya”
Ilun : “ Baik lah suster permisi dulu. Assalamualikum wr.wb.”
Keesokan harinya Perawat Echa dan Femmy mengajarkan SP 2 Mengajarkan Derri berinteraksi
secara bertahap
Echa : "Selamat pagi, Derri"
Derri : (Diam saja)
Femy : "Bagaimana perasaan Derri hari ini ?”
Derri : “Baik”
Femy : "Sudah diingat-ingat lagi pelajaran kita tentang berkenalan? Coba sebutkan lagi sambil
bersalaman dengan suster!"
Derri : “Nama saya Derri, Asal dari Pali, Hobbi memancing. Nama ibu siapa? Senang dipanggil
apa? Asalnya dari mana? Hobinya apa?”
Femy : "Bagus sekali masih ingat. Nah saya akan mengajak Derri mencoba berkenalan dengan
Perawat lain disini. Tidak lama kok, sekitar 10 menit, mau tidak?
Derri : “Ya”
Echa : "Ayo kita temui susternya di sana."
Derri : (berjalan mengikuti perawat )
Echa : "Selamat pagi suster Ilun, ini Derri ingin berkenalan dengan suster”
Ilun : “Oh,,,, baik sus, silahkan”
Echa : “Baiklah silahkan Derri berkenalan dengan suster ini seperti yang kita praktikan kemarin."
Derri mendemostrasikan cara berkenalan dengan Ilun.
Femy : “Kalau tidak ada lagi yang ingin dibicarakan, Derri bisa sudahi perkenalan ini. Lalu Derri
bisa buat janji bertemu tadi dengan suster Ilun, misalnya jam 1 siang hari.”
Derri : “Saya sudah selesai bicara suster. Apa nanti kita bisa bertemu lagi jam 1 siang?”
Ilun : “Iya Derri”
Femy :“Baiklah suster Ilun, karena Derri sudah selesai berkenalan, saya, Echa dan Derri akan
kembali ke ruangan. Selamat pagi.”
Echa : “Bagaimana perasaan Derri setelah berkenalan dengan suster Ilun.”
Derri : “Senang”
Echa : “Derri tampak bagus sekali saat berkenalan tadi”
Femy : “Pertahankan terus apa yang sudah Derri lakukan tadi. Jangan lupa untuk menanyakan
topik lain supaya perkenalan berjalan lancar. Misalnya menanyakan keluarga, hobi, dan
sebagainya.
Derri : (Hanya mengangguk)
Femy : “ Baik lah suster permisi dulu. Assalamualikum wr.wb.”

Saat perawat dinas siang akan memeriksa keadaan Derri, ternyata Derri tidak ada diruangan. Derri
keluar dari ruang perawatan. Perawat Hillary melapor ke rekannya.
Hillary : “Permisi sus, Derri yang di kamar 03 ruangan melati tidak ada.”
Echa : “Ya udah sus, biar saya saja yang mencari Derrinya.”
pun mencari Derri, tiba-tiba petugas keamanan melihat Derri sedang duduk dihalaman Rumah Sakit.
Petugas pun menghampiri Derri.
Echa : “Kamu ngapain disini? Ayo, kembali keruangannya. (Sambil memegang pundak Derri)”
Derri : (Hanya melihat kearah suster)
Echa : “Ayo saya antar.”
Akhirnya Derri pun kembali ke kamarnya dengan diantar oleh suster.

Sp 3 Derri Melatih Derri berinteraksi secara bertahap (berkenalan orang kedua sebagai Derri)
Hillary : “Assalamualaikum Derri! Bagaimana perasaan hari ini?”
Derri : “Baik”
Hillary : “Apakah Derri bercakap- cakap dengan suster Ilun kemarin siang?”
Derri : “Ya”
Hillary : “Bagaimana perasaan Derri setelah bercakap- cakap kemarin siang?”
Derri : “Senang”
Hillary : “Bagus sekali Derri menjadi senang karena punya teman lagi. Kalau begitu Derri ingin
punya banyak teman lagi?”
Derri : “Ya”
Hillary : “Bagaimana kalau sekarang kita berkenalan lagi dengan orang lain, yaitu pasien seperti
biasa, bisa? 10 menit, mari kita temui dia”
Derri : (mengikuti perawat )
Hillary : (bersama Derri saudara mendekati pasien)
“Selamat pagi ini ada Derri saya ingin berkenalan, baiklah Derri kamu sekarang bisa
kenalan dengannya seperti telah lakukan sebelumnya
Derri : (Derri berkenalan)
Hillary : “Ada lagi yang kamu ingin tanyakan pada nya, kalau tidak ada lagi yang ingin ditanyakan
kamu bisa sudahi perkenalan ini, lalu kamu bisa buat janji bertemu lagi, misalnya bertemu
lagi jam 4 sore nanti”
Derri : (Derri membuat janji untuk bertemu kembali dengan Rhevi)
Hillary : “Baiklah Rhevi, karena Derri sudah selesai berkenalan, saya dan Derrri akan kembali
keruang, selamat pagi”
Derri : (Mengikuti perawat Femy)
Hillary : “Pertahankan apa yang sudah Derri lakukan tadi. Jangan lupa untuk bertemu kembali
dengan Rhevi jam 4 sore”
Derri : “Ya Sus”
Hillary : “Selanjutnya, bagaimana jika kegiatan berkenalan dan bercakap dengan oranglain kita
tambahkan ke jadwal harian”
Derri : “Ya”
Hillary: “Baiklah S besok ketemu lagi untuk membicarakan pengalaman S pada jam yang sama.
Sampai jumpa”
Derri : “ Ya sus”
Kondisi Derri semakin membaik, perlahan-lahan ia mau membuka dirinya untuk mengajak teman
sekamarnya berkenalan. Ia pun jarang melakukan gerakan-gerakan motorik aneh lagi.

Anda mungkin juga menyukai