Anda di halaman 1dari 10

Quiz PC-Kardiovaskular

NAMA : VIRGO ERI SENDI


NIM : 3105062

SILAHKAN KERJAKAN QUIZ BERIKUT INI SECARA TUNTAS..........!!!

Kasus:

Tn MS usia 60 tahun seorang pensiunan PNS sudah 5 bulan mengeluh lemah, mual-muntah,
rasa sakit
di seluruh badan. Keluhan-keluhan tersebut tidak ditanggapinya secara serius, hingga suatu
saat dia tibatiba
tidak sadarkan diri akibat gangguannya. Oleh keluarganya dia dibawa ke unit gawat darurat
di RS,
hasil diagnose dokter setelah beberapa hari di RS menunjukkan bahwa dia mengalami Gagal
Ginjal
Kronik tahap akhir dan harus menjalani hemodialisis rutin.

Riwayat penyakit :
Diabetes mellitus selama 10 tahun terakhir
Hipertensi
Hiperkolesterol

Pemeriksaan fisik
BB : 75 kg
TB : 168 cm
TD : 160 / 110 mmHg

Pemeriksaan urin
Proteinuria = 320 mg/hari protein

Pemeriksaan laboratorium
GFR = 12 mL/menit/1,73 m2
Sr Cr = 10 mg/L
BUN = 43 mg/dL
Glukosa puasa = 200 mg/dL
Trigliserida = 165 mg/dL
LDL kolesterol = 170 mg/dL
Kolesterol total = 210 mg/dL
Asam urat = 9 mg/dL
Hb = 11 g/dL
Hct = 36%
Na+ = 148 mEq/L
K+ = 6 mEq/L
Ca = 6,0 mg/dL
Fosfat = 7,5 mg/dL
iPTH = 150 ng/mL
Soal :
Selesaikan kasus di atas dengan metode SOAP, FARM atau PAM !
Finding :TN MS 60 thn
1. CRF (chronic renal failure )hemodialisa rutin
2. DM 10 tahun terakhir.
3. Hiperkolesterol

Pemeriksaan fisik
BB : 75 kg
TB : 168 cm

Pemeriksaan gas darah


pH = 5,35
pCO2 = 50 mmHg
pO2 = 120 mmHg
HCO3 = 15 mEq/L

Terapi
Insulin 3 X 4 U
Metformin 3 X 500 mg
Amlodipin 1 X 5 mg
Furosemid 2 X 40 mg
Fenofibrat 1 X 100 mg
Ranitidin 2 X 300 mg
Kalsitriol 1 X 0,25 μ
Kalitake (kalsium polistirena sulfonat) 3 X 15 g
CaCO3 3X 500 mg

JAWABAN...................

1. Metode SOAP

A. SUBJECTIVE

Nama : Tn MS
Usia : 60 tahun
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Keluhan : Sudah 5 bulan mengeluh mual-muntah, rasa sakit di seluruh badan

B. OBJECTIVE
a) Riwayat penyakit : Diabetes mellitus selama 10 tahun terakhir,
Hipertensi,Hiperkolesterol

b) Terapi yang diterima :


• Insulin 3 X 4 U
• Metformin 3 X 500 mg
• Amlodipin 1 X 5 mg
• Furosemid 2 X 40 mg
• Fenofibrat 1 X 100 mg
• Ranitidin 2 X 300 mg
• Kalsitriol 1 X 0,25 µ
• Kalitake (kalsium polistirena sulfonat) 3 X 15 g CaCO3 3X 500
mg
C. ASSESMANT

Problem 1 Metformin kontraindikasi terhadap pasien


dengan gangguan fungsi ginjal
Problem 2 Amlodipine: terapi hipertensi untuk pasien
dengan CKD dan pasien Hipertensi dengan
DM adalah golongan ACEi atau ARB
Problem 3 Furosemid memilik efek samping
hipokalemia dan meningkatkan kadar LDL,
hal ini dapat memperburuk keadaan
hiperkolesteromia

Problem 4 Fenofibrat kontra indikasi terhadap pasien


yang memiliki gangguan fungsi ginjal, selain
itu terapi untuk hiperkolesteromia nya tidak
tepat dengan fenofibrat

Problem 5 Ranitidin: Pada saat masuk IGD ranitidin


yang diberikan adalah sediaan injeksi
Problem 6 Kalikate : pemberian obat kalikate untuk
pasien gagal ginjal hanya diberikan untuk
pasien hiperkalema yang tidak diberikan
hemodialisis

D. PLAN

1. Problem 1 (metformin)
• Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan pemberian metformin
• Diskusikan dengan dokter untuk hanya memberikan insulin saja untuk mengatas
diabetesnya, sebab insulin di indikasi kanuntuk pasien dengan gagal ginjaldan hati,
• Rekomendasikan pemantauakadar glukosa darah sampai 4 xsehari

2. Problem 2 (amlodipine)
• Diskusikan dengan dokter untuk mengganti pengobatan hipertensi dengan golongan
ACEi atau ARB sebab terapihipertensi lini pertama untukpasien CKD dan DM adalah
golongan ACEi dan ARB contohnya captopril (ACEi)atau Candesartan (ARB)
• Monitoring tekanan darah sekali 2 minggu
3. Problem 3 (furosemide)
• Diskusikan dengan dokter bahwa furosemide dapat meningkatkan kadar LDL, sehingga
sebaiknya furosemide tidak diberikan
• Selain itu terapi untuk gagal ginjal kronik stage 5 hanyalah dialisis dan transplantasi
ginjal (dipiro edisi 7)

4. Problem 4 (Fenofibrat)
• Diskusikan dengan dokter bahwa fenofibrat kontra indikasi terhadapa pasien dengan
gangguan fungsi ginjal
• hiperkolesteromia ditandai dengan dengan meningkatnya LDLsehingga obat golongan
statin lebih cocok diberikan karena dapat menurunkan kadar LDL (PERKI 2013)

5. Problem 5 (ranitidin)
• Terapi ranitidin untuk pasien yang baru masuk UGD adalah ranitidin injeksi

6. Problem 6 (kalitake)
• Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan pemberian kalitake karena
pasien akan segera menerima dialisis.
SARAN TERAPI YANG DIBERIKAN ADALAH :

1. Insulin 3 x 4U
2. Candesartan
3. Simvastatin
4. Ranitidin
5. Kalsitriol
6. Dialisis

EDUKASI DAN PERAN APOTEKER :

1. Edukasi pasien cara menggunakan insulin dengan baik dan benar serta aturan pakai nya
2. Lakukan monitoring kadar glukosa darah sampai dengan 4 x sehri, karena dikhawatirkan
terjadi hipoglikemu
3. Lakukan monitoring tekanan darah pasien, kadar serum K +, Ca dan UAE
4. Berikan motivasi terkait penyakit pasien yag telaah komplikasi dan terakait dialisis nya

2. Metode PAM (Problem, Assesment / Action, Monitoring)


A. Problem

TN MS 60 thn
1. CRF (chronic renal failure )hemodialisa rutin
2. DM 10 tahun terakhir.
3. Hiperkolesterol

Pemeriksaan fisik
BB : 75 kg
TB : 168 cm

Pemeriksaan gas darah


pH = 5,35
pCO2 = 50 mmHg
pO2 = 120 mmHg
HCO3 = 15 mEq/L
Terapi
Insulin 3 X 4 U
Metformin 3 X 500 mg
Amlodipin 1 X 5 mg
Furosemid 2 X 40 mg
Fenofibrat 1 X 100 mg
Ranitidin 2 X 300 mg
Kalsitriol 1 X 0,25 μ
Kalitake (kalsium polistirena sulfonat) 3 X 15 g
CaCO3 3X 500 mg

Assesment

• Metformin kontraindikasi terhadap pasien dengan gangguan fungsi ginjal


• Amlodipine: terapi hipertensi untuk pasien dengan CKD dan pasien Hipertensi dengan
DM adalah golongan ACEi atau ARB
• Furosemid memilik efek samping hipokalemia dan meningkatkan kadar LDL, hal ini dapat
memperburuk keadaan hiperkolesteromia
• Fenofibrat kontra indikasi terhadap pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal, selain
itu terapi untuk hiperkolesteromia nya tidak tepat dengan fenofibrat
• Ranitidin: Pada saat masuk IGD ranitidin yang diberikan adalah sediaan injeksi
• Kalikate : pemberian obat kalikate untuk pasien gagal ginjal hanya diberikan untuk pasien
hiperkalema yang tidak diberikan hemodialisis

Monitoring Problem

 Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan pemberian metformin


 Diskusikan dengan dokter untuk hanya memberikan insulin saja untuk mengatas
diabetesnya, sebab insulin di indikasi kan untuk pasien dengan gagal ginjal dan hati,
 Rekomendasikan pemantaua kadar glukosa darah sampai 4 x sehari
 Diskusikan dengan dokter untuk mengganti pengobatan hipertensi dengan golongan ACEi
atau ARB sebab terapi hipertensi lini pertama untuk pasien CKD dan DM adalah golongan
ACEi dan ARB contohnya captopril (ACEi) atau Candesartan (ARB)
 Monitoring tekanan darah sekali 2 minggu
 Diskusikan dengan dokter bahwa furosemide dapat meningkatkan kadar LDL, sehingga
sebaiknya furosemide tidak diberikan
 Selain itu terapi untuk gagal ginjal kronik stage 5 hanyalah dialisis dan transplantasi
ginjal.
 Diskusikan dengan dokter bahwa fenofibrat kontra indikasi terhadapa pasien dengan
gangguan fungsi ginjal
 hiperkolesteromia ditandai dengan dengan meningkatnya LDL sehingga obat golongan
statin lebih cocok diberikan karena dapat menurunkan kadar LDL
 Terapi ranitidin untuk pasien yang baru masuk UGD adalah ranitidin injeksi
 Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan pemberian kalitake karena pasien
akan segera menerima dialisis.
 Lakukan monitoring kadar glukosa darah sampai dengan 4 x sehari, karena dikhawatirkan
terjadi hipoglikemu
 Lakukan monitoring tekanan darah pasien, kadar serum K +, Ca dan UAE
 Berikan motivasi terkait penyakit pasien yag telaah komplikasi dan terakait dialisis nya

3. Metode FARM (Finding, Assesment, Resolution, Monitoring)


Finding :TN MS 60 thn
1. CRF (chronic renal failure )hemodialisa rutin
2. DM 10 tahun terakhir.
3. Hiperkolesterol

Pemeriksaan fisik
BB : 75 kg
TB : 168 cm

Pemeriksaan gas darah


pH = 5,35
pCO2 = 50 mmHg
pO2 = 120 mmHg
HCO3 = 15 mEq/L

Terapi
Insulin 3 X 4 U
Metformin 3 X 500 mg
Amlodipin 1 X 5 mg
Furosemid 2 X 40 mg
Fenofibrat 1 X 100 mg
Ranitidin 2 X 300 mg
Kalsitriol 1 X 0,25 μ
Kalitake (kalsium polistirena sulfonat) 3 X 15 g CaCO3 3X 500 mg

Assessment

• Metformin kontraindikasi terhadap pasien dengan gangguan fungsi ginjal


• Amlodipine: terapi hipertensi untuk pasien dengan CKD dan pasien Hipertensi dengan
DM adalah golongan ACEi atau ARB
• Furosemid memilik efek samping hipokalemia dan meningkatkan kadar LDL, hal ini
dapat memperburuk keadaan hiperkolesteromia
• Fenofibrat kontra indikasi terhadap pasien yang memiliki gangguan fungsi ginjal, selain
itu terapi untuk hiperkolesteromia nya tidak tepat dengan fenofibrat
• Ranitidin: Pada saat masuk IGD ranitidin yang diberikan adalah sediaan injeksi
• Kalikate : pemberian obat kalikate untuk pasien gagal ginjal hanya diberikan untuk
pasien hiperkalema yang tidak diberikan hemodialisis

Resolution

 Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan pemberian metformin


 Diskusikan dengan dokter untuk hanya memberikan insulin saja untuk mengatas
diabetesnya, sebab insulin di indikasi kan untuk pasien dengan gagal ginjal dan hati,
 Rekomendasikan pemantaua kadar glukosa darah sampai 4 x sehari
 Diskusikan dengan dokter untuk mengganti pengobatan hipertensi dengan golongan
ACEi atau ARB sebab terapi hipertensi lini pertama untuk pasien CKD dan DM adalah
golongan ACEi dan ARB contohnya captopril (ACEi) atau Candesartan (ARB)
 Monitoring tekanan darah sekali 2 minggu
 Diskusikan dengan dokter bahwa furosemide dapat meningkatkan kadar LDL, sehingga
sebaiknya furosemide tidak diberikan
 Selain itu terapi untuk gagal ginjal kronik stage 5 hanyalah dialisis dan transplantasi
ginjal.
 Diskusikan dengan dokter bahwa fenofibrat kontra indikasi terhadapa pasien dengan
gangguan fungsi ginjal
 hiperkolesteromia ditandai dengan dengan meningkatnya LDL sehingga obat golongan
statin lebih cocok diberikan karena dapat menurunkan kadar LDL
 Terapi ranitidin untuk pasien yang baru masuk UGD adalah ranitidin injeksi
 Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan pemberian kalitake karena pasien
akan segera menerima dialisis.

Monitoring

• Monitoring kadar glukosa darah sampai dengan 4 x sehari, karena dikhawatirkan terjadi
hipoglikemia.
• Monitoring tekanan darah pasien, kadar serum K +, Ca dan UAE.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa hampir semua metode baik
SOAP, Farm atau Pam sama. Sehingga semua deskripsi yang dihasilkan pun hampir sama.

Anda mungkin juga menyukai