Kasus:
Tn MS usia 60 tahun seorang pensiunan PNS sudah 5 bulan mengeluh lemah, mual-muntah,
rasa sakit
di seluruh badan. Keluhan-keluhan tersebut tidak ditanggapinya secara serius, hingga suatu
saat dia tibatiba
tidak sadarkan diri akibat gangguannya. Oleh keluarganya dia dibawa ke unit gawat darurat
di RS,
hasil diagnose dokter setelah beberapa hari di RS menunjukkan bahwa dia mengalami Gagal
Ginjal
Kronik tahap akhir dan harus menjalani hemodialisis rutin.
Riwayat penyakit :
Diabetes mellitus selama 10 tahun terakhir
Hipertensi
Hiperkolesterol
Pemeriksaan fisik
BB : 75 kg
TB : 168 cm
TD : 160 / 110 mmHg
Pemeriksaan urin
Proteinuria = 320 mg/hari protein
Pemeriksaan laboratorium
GFR = 12 mL/menit/1,73 m2
Sr Cr = 10 mg/L
BUN = 43 mg/dL
Glukosa puasa = 200 mg/dL
Trigliserida = 165 mg/dL
LDL kolesterol = 170 mg/dL
Kolesterol total = 210 mg/dL
Asam urat = 9 mg/dL
Hb = 11 g/dL
Hct = 36%
Na+ = 148 mEq/L
K+ = 6 mEq/L
Ca = 6,0 mg/dL
Fosfat = 7,5 mg/dL
iPTH = 150 ng/mL
Soal :
Selesaikan kasus di atas dengan metode SOAP, FARM atau PAM !
Finding :TN MS 60 thn
1. CRF (chronic renal failure )hemodialisa rutin
2. DM 10 tahun terakhir.
3. Hiperkolesterol
Pemeriksaan fisik
BB : 75 kg
TB : 168 cm
Terapi
Insulin 3 X 4 U
Metformin 3 X 500 mg
Amlodipin 1 X 5 mg
Furosemid 2 X 40 mg
Fenofibrat 1 X 100 mg
Ranitidin 2 X 300 mg
Kalsitriol 1 X 0,25 μ
Kalitake (kalsium polistirena sulfonat) 3 X 15 g
CaCO3 3X 500 mg
JAWABAN...................
1. Metode SOAP
A. SUBJECTIVE
Nama : Tn MS
Usia : 60 tahun
Pekerjaan : Pensiunan PNS
Keluhan : Sudah 5 bulan mengeluh mual-muntah, rasa sakit di seluruh badan
B. OBJECTIVE
a) Riwayat penyakit : Diabetes mellitus selama 10 tahun terakhir,
Hipertensi,Hiperkolesterol
D. PLAN
1. Problem 1 (metformin)
• Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan pemberian metformin
• Diskusikan dengan dokter untuk hanya memberikan insulin saja untuk mengatas
diabetesnya, sebab insulin di indikasi kanuntuk pasien dengan gagal ginjaldan hati,
• Rekomendasikan pemantauakadar glukosa darah sampai 4 xsehari
2. Problem 2 (amlodipine)
• Diskusikan dengan dokter untuk mengganti pengobatan hipertensi dengan golongan
ACEi atau ARB sebab terapihipertensi lini pertama untukpasien CKD dan DM adalah
golongan ACEi dan ARB contohnya captopril (ACEi)atau Candesartan (ARB)
• Monitoring tekanan darah sekali 2 minggu
3. Problem 3 (furosemide)
• Diskusikan dengan dokter bahwa furosemide dapat meningkatkan kadar LDL, sehingga
sebaiknya furosemide tidak diberikan
• Selain itu terapi untuk gagal ginjal kronik stage 5 hanyalah dialisis dan transplantasi
ginjal (dipiro edisi 7)
4. Problem 4 (Fenofibrat)
• Diskusikan dengan dokter bahwa fenofibrat kontra indikasi terhadapa pasien dengan
gangguan fungsi ginjal
• hiperkolesteromia ditandai dengan dengan meningkatnya LDLsehingga obat golongan
statin lebih cocok diberikan karena dapat menurunkan kadar LDL (PERKI 2013)
5. Problem 5 (ranitidin)
• Terapi ranitidin untuk pasien yang baru masuk UGD adalah ranitidin injeksi
6. Problem 6 (kalitake)
• Rekomendasikan kepada dokter untuk menghentikan pemberian kalitake karena
pasien akan segera menerima dialisis.
SARAN TERAPI YANG DIBERIKAN ADALAH :
1. Insulin 3 x 4U
2. Candesartan
3. Simvastatin
4. Ranitidin
5. Kalsitriol
6. Dialisis
1. Edukasi pasien cara menggunakan insulin dengan baik dan benar serta aturan pakai nya
2. Lakukan monitoring kadar glukosa darah sampai dengan 4 x sehri, karena dikhawatirkan
terjadi hipoglikemu
3. Lakukan monitoring tekanan darah pasien, kadar serum K +, Ca dan UAE
4. Berikan motivasi terkait penyakit pasien yag telaah komplikasi dan terakait dialisis nya
TN MS 60 thn
1. CRF (chronic renal failure )hemodialisa rutin
2. DM 10 tahun terakhir.
3. Hiperkolesterol
Pemeriksaan fisik
BB : 75 kg
TB : 168 cm
Assesment
Monitoring Problem
Pemeriksaan fisik
BB : 75 kg
TB : 168 cm
Terapi
Insulin 3 X 4 U
Metformin 3 X 500 mg
Amlodipin 1 X 5 mg
Furosemid 2 X 40 mg
Fenofibrat 1 X 100 mg
Ranitidin 2 X 300 mg
Kalsitriol 1 X 0,25 μ
Kalitake (kalsium polistirena sulfonat) 3 X 15 g CaCO3 3X 500 mg
Assessment
Resolution
Monitoring
• Monitoring kadar glukosa darah sampai dengan 4 x sehari, karena dikhawatirkan terjadi
hipoglikemia.
• Monitoring tekanan darah pasien, kadar serum K +, Ca dan UAE.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa kasus diatas dapat disimpulkan bahwa hampir semua metode baik
SOAP, Farm atau Pam sama. Sehingga semua deskripsi yang dihasilkan pun hampir sama.