Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

GANGGUAN PSIKOSOSIAL KECEMASAN


Fasilitator: Kristia Novi, Ns

Disusun Oleh:
Monika Theresia Avila
C1714201036

(S1 Reguler Tingkat 3A)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Nama Mahasiswa yang Mengkaji : Monika Theresia Avila NIM : C1714201036

TANGGAL PENGKAJIAN : 13 Juli 2020

I. IDENTITAS KLIEN
Nama Inisial: Ny. Y
Umur : 45th

II. KEADAAN SAAT INI


Klien mengatakan ia cemas dengan situasi saat ini, karena pandemi yang ada
menyebabkan anaknya harus belajar dan bersekolah dari rumah. Setiap hari klien harus
menjual makanan, sehingga ia harus bangun di pagi hari untuk memasak, di satu sisi, ia
tetap harus mendampingi anaknya yang masih SD untuk belajar online, dan klien
kurang mengetahui tentang gadget, sehingga ia butuh waktu dalam mendampingi
anaknya, tetapi karena kesibukannya, ia merasa bahwa waktu untuk anaknya tidak
begitu banyak, sehingga ia cemas bila niai anaknya nantinya kurang memuaskan.
Terkadang klien bertanya kepada keponakannya yang sudah remaja untuk membantu
anaknya dalam menggunakan gadget untuk belajar daring sekaligus mengajarkan
kepada klien.
Saat ini klien tampak gelisah, dan sesekali memarahi anaknya, klien juga mengeluh
pusing dan sakit kepala.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
A. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
□ Ya  Tidak
B. Pengobatan sebelumnya
□ Berhasil □ Kurang berhasil □ Tidak berhasil
C. Pernah melakukan/mengalami/menyaksikan:
Korban/usia Pelaku/usia Saksi/usia
1. Aniaya fisik □ ............... □ .............. □ .............
2. Aniaya seksual □ ............... □ .............. □ .............
3. Penolakan □ ............... □ .............. □ ..............
4. Kekerasan □ ............... □ .............. □ ..............
5. Tindakan kriminal □ ............... □ .............. □ ..............

Jelaskan Point A, B dan C :

Klien mengatakan tidak pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu sehingga
tidak ada riwayat pengobatan di masa lalu. Klien juga tidak pernah
melakukan/mengalami/menyaksikan tindakan kekerasan, kriminal, penolakan,
aniaya fisik ataupun seksual.

Masalah Keperawatan :

D. Adakah anggota keluarga yang pernah menderita gangguan jiwa

□ Ya Tidak

Hubungan keluarga
Gejala
Riwayat pengobatan/perawatan
E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Pasien mengatakan tidak ada pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yang
berhubungan dengan kecemasannya

Masalah keperawatan

IV. PEMERIKSAAN FISIK


A. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : .130/80 mmHg
Suhu : 37,2◦ C
Nadi : 82 x/menit
Pernapasan : 22 x/menit
B. Badan :
Tinggi : 160cm
Berat : 50kg
IMT : 19,53 kg/cm2
Kesimpulan : Berat Badan Ideal
C. Keluhan fisik :
Klien mengeluh pusing, dan sakit kepala.
Skala nyeri 6
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
V. STATUS PSIKOSOSIAL
A. Genogram (gambar dan jelaskan isi genogram)

45

Jelaskan :
Pasien umur 45 tahun, tingga bersama ibu, suami, dan anaknya 2 orang. Pasien 3
bersaudara dan ayahnya sudah meninggal karena stroke. Sedangkan suaminya 5
bersaudara, dan ibu suaminya sudah meninggal karena kanker payudara. Mereka
memiiki 2 orang anak, dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Anaknya
yang laki-laki kelas 3 SD dan anaknya yang perempuan masih kelas 1 SD. Ketika
ada sesuatu, ia lebih nyaman bercerita dengan ibu atau suaminya

B. Konsep diri
1. Gambaran diri :
Klien menganggap bahwa tubuhnya anugerah yang patut disyukuri. Bagian
tubuh yang disukai klien yaitu bibirnya, karena menurutnya senyumnya yang
manis berasal dari bibirnya. Sedangkan yang tidak ia sukai adalah bagian tubuh
yang mudah berlemak seperti lengan, perut dan paha.
2. Identitas diri :
Klien mengatakan puas sebagai perempuan, puas sebagai ibu rumah tangga di
rumah.
3. Peran diri :
Klien mengatakan tugas yang diemban dalam keluarga yaitu sebagai ibu rumah
tangga, dan ia merasa sudah mampu menjalankan hal tersebut.
4. Ideal diri :
Harapan klien dari perannya sekarang sebagai ibu rumah tangga yaitu tetap
mampu mengurus anaknya dengan maksimal, seperti ketika anaknya sedang
belajar online ataupun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Klien juga
berharap pandemi ini cepat berlalu sehingga anak-anaknya bisa belajar dengan
maksimal di sekolah, sehingga ia tidak akan cemas lagi.
5. Harga diri :
Klien mengatakan hubungan dengan orang lain baik dan tidak membuatnya
minder, begitupun dengan penilaian orang lain terhadap dirinya, ia tidak peduli
jika ada yang membicarakannya.
Masalah Keperawatan : -

C. Hubungan sosial :
1. Orang yang berarti :
Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya yaitu ibu, suami, dan
anak-anaknya.
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
Klien mengatakan hanya mengikuti kelompok arisan dengan teman-teman di
sekitar kompleksnya
3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Klien mengatakan sebelum pandemi, kelompok arisan masih berjalan setiap
bulan, tetapi semenjak pandemi, kelompok tersebut tidak berjalan lagi
Masalah keperawatan : -

D. Spritual
1. Nilai dan keyakinan : Klien mengatakan, gangguan jiwa itu sesuatu yang tidak
normal, biasa karena masa lalu yang buruk atau trauma di masa lalu
2. Kegiatan ibadah : klien masih rajin menjalani ibadah, mekipun hanya dirumah,
tetapi ibadahnya tetap jalan
Masalah keperawatan : -

VI. STATUS MENTAL


A. Penampilan
□ Tidak rapih □ Pakaian tidak sesuai □ Cara berpakaian tidak seperti
biasanya
Jelaskan : Pasien berpakaian rapi seperti biasanya
B. Pembicaraan
 Cepat  Keras □ Gagap □ Apatis
□ Lambat □ Inkoheren □ Membisu □ Tidak mampu memulai
□ Logorheus □ Perseverasi
Jelaskan : Klien berbicara cepat dengan nada yang keras.
C. Aktivitas Motorik
□ Lesu □ Tegang  Gelisah  Agitasi
□ TIK □ Grimace □ Tremor □ Kompulsif
Jelaskan :
Klien tampak gelisah, kesal, dan jengkel serta tampak tidak tenang dengan situasi
sekarang.
D. Alam Perasaan
□ Sedih □ Ketakutan □ Putus asa
 Khawatir □ Gembira berlebihan/euforia
Jelaskan : Klien tampak khawatir dan cemas, ia mengatakan khawatir jika situasi
terus begini, anaknya tidak dapat belajar dengan baik dan nilai anaknya terancam.
E. Afek
□ Datar  Tumpul □ Labil □ Tidak sesuai
Jelaskan : Klien bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat. Misalnya, ketika
anaknya menanyakan tentang tugas yang diberikan gurunya melalui gadget, tetapi
klien tidak mengerti sehingga ia tampak gelisah dan langsung menanyakan hal
tersebut kepada perawat
F. Interaksi Selama Wawancara
□ Bermusuhan □ Tidak kooperatif □ Mudah tersinggung
□ Kontak mata kurang □ Defensif □ Curiga
Jelaskan : Klien sealu menatap lawan bicara ketika berinteraksi.
G. Persepsi : Halusinasi
□ Pendengaran □ Penglihatan □ Perabaan
□ Pengecapan □ Penghiduan
Jelaskan : Tidak ada
H. Proses Pikir
□ Sirkumtansial □ Tangensial □ Kehilangan asosiasi
□ Flight of ideas □ Blocking
Jelaskan : Klien berbicara dan menjawab dengan jelas apa yang ditanyakan
perawat.
I. Isi Pikir
□ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Depersonalisasi □ Pikir Magis  Ide terkait
Waham :
□ Agama □ Somatik □ Kebesaran
□ Curiga □ Nihilistik □ Sisip pikir
□ Siar pikir □ Kontrol pikir
Jelaskan : Kien mengatakan kejadian yang terjadi sekarang yaitu pandemi berkaitan
dengan kondisinya saat ini
J. Tingkat Kesadaran
□ Bingung □ Sedasi □ Stupor
Disorientasi :
□ Waktu □ Tempat □ Orang
Jelaskan : Klien sadar penuh (compos mentis). Saat perawat menanyakan waktu,
tempat, dan orang, klien menjawab “malam hari, dirumah bersama ibu dan anak-
anak”
K. Memori
□ Gangguan daya ingat jangka panjang
□ Perubahan proses pikir pendek
□ Gangguan daya ingat saat ini
□ Konfabulasi
Jelaskan : tidak ada gangguan dan perubahan memori

L. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


 Mudah beralih
□ Tidak mampu berkonsentrasi
□ Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan : klien mampu berhitung, tetapi ketika berbicara pasien mudah beralih, ke
anak-anaknya kemudian menanyakan ulang kepada perawat tentang hal yang
sebelumnya dibahas
M. Kemampuan Penilaian
□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna
Jelaskan : tidak ada
N. Daya Tilik Diri (Insight)
□ Mengingkari penyakit yang diderita
 Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : klien selalu mengatakan bahwa situasi pandemi saat ini membuatnya
lebih sibuk, harus mengurus anak, mendampingi mereka belajar, dengan
pengetahuan klien yang kurang. Klien mengatakan apabila pandemiini tidak ada
pasti anaknya mampu beajar di sekolah dengan baik, sehingga niainya juga tidak
terancam.
Masalah keperawatan : Ansietas

VII. MEKANISME KOPING


Adaptif Maladaptif
□ Bicara dengan orang lain □ Minum alkohol
□ Mampu menyelesaikan masalah  Reaksi lambat/berlebihan
□ Tenik relaksasi □ Bekerja berlebihan
□ Aktivitas konstruktif □ Menghindar
□ Olahraga □ Menciderai diri
□ Lain-lain
Jelaskan : klien mengatakan ketika ada stimulus yaitu ketika klien sedang sibuk
memasak untuk berjualan kemudian anaknya belajar online dan anaknya meminta klien
untuk mendampinginya, klien biasanya akan bingung, ia berbicara dengan nada yang
keras dan respon pasien gelisah. Ia bisa mondar-mandir untuk mengurus masakan dan
anaknya yang sedang belajar.
Masalah keperawatan : Ketidakefektifan koping individu
ANALISA DATA

Nama /Umur : Ny. Y


Unit/Ruang :

No Data Etiologi Masalah


1 DS: Stresor Ansietas
- Klien mengatakan khawatir jika
situasi terus begini, anaknya tidak
dapat belajar dengan baik dan nilai
anaknya terancam
- Klien bereaksi bila ada stimulus
emosi yang kuat. Misalnya, ketika
anaknya menanyakan tentang tugas
yang diberikan gurunya melalui
gadget, tetapi klien tidak mengerti,
dan langsung menanyakan hal
tersebut kepada perawat
- Klien selalu mengatakan bahwa
situasi pandemi saat ini membuatnya
lebih sibuk, harus mengurus anak,
mendampingi mereka belajar,
dengan pengetahuan klien yang
kurang.
- Klien mengatakan apabila pandemi
ini tidak ada pasti anaknya mampu
beajar di sekolah dengan baik,
sehingga niainya juga tidak
terancam.
DO:
- Klien tampak gelisah, khawatir dan
cemas.
- Klien berbicara cepat dengan nada
yang keras
- Ketika berbicara pasien mudah
beralih, ke anak-anaknya kemudian
menanyakan ulang kepada perawat
tentang hal yang sebelumnya dibahas
2 DS: Persepsi kontrol Ketidakefektifan
- Klien mengatakan ketika ada
yang tidak adekuat Koping Individu
stimulus yaitu ketika klien sedang
sibuk memasak untuk berjualan
kemudian anaknya belajar online dan
anaknya meminta klien untuk
mendampinginya, klien biasanya
akan bingung, ia berbicara dengan
nada yang keras dan respon pasien
gelisah. Ia bisa mondar-mandir untuk
mengurus masakan dan anaknya
yang sedang belajar.
DO:
- Tampak pasien gelisah, dan mondar-
mandir
3 DS: Agens cedera Nyeri Akut
- Klien mengeluh pusing, dan sakit
biologis
kepala.
- Skala nyeri 6
DO:
- Tampak pasien sesekali memegang
kepalanya.

POHON MASALAH

EFEK Nyeri Akut

CORE PROBLEM Ansietas

CAUSA Ketidakefektifan Koping Individu


DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama/ Umur : Ny. Y


Ruang/ Kamar:
NO DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1 Ansietas b/d stresor
2 Ketidakefektifan Koping Individu b/d Persepsi kontrol yang tidak adekuat
3 Nyeri Akut b/d agens cedera biologis
RENCANA KEPERAWATAN
Nama/ umur : Ny. Y
Ruang/ kamar :
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
.
1. Ansietas b/d stresor Setelah dilakukan tindakan Pengurangan Kecemasan
keperawatan, diharapkan a. Gunakan pendekatan
tingkat kecemasan pasien yang tenang dan
berkurang dan dapat meyakinkan
mengontrol kecemasan b. Dengarkan kien
dengan kriteria sebagai c. Puji/kuatkan perilaku
berikut: yang baik secara tepat
Tingkat kecemasan: d. Ciptakan atmosfer rasa
a. Pasien tidak selalu aman untuk
berjaan mondar-mandir meningkatkan
b. Perasaan gelisah kepercayaan
berkurang e. Bantu klien
c. Tidak terjadi serangan mengidentifikasi situasi
panik yang memicu
Kontrol Kecemasan Diri: kecemasan
a. Mampu memantau f. Dukung penggunaan
intensitas kecemasan mekanisme koping yang
b. Mampu mengurangi sesuai
penyebab kecemasan g. Kaji tanda verbal dan
non verbal kecemasan
2. Ketidakefektifan Koping Setelah dilakukan tindakan Peningkatan Koping
b/d Persepsi kontrol keperawatan, diharapkan a. Bantu pasien untuk
yang tidak adekuat koping individu efektif, menyelesaikan masalah
dengan kriteria hasil: dengan cara yang
Koping: konstruktif
a. Mampu b. Gunakan pendekatan
mengidentifikasi pola yang tenang dan
koping yang efektif memberikan jaminan
dan tidak efektif c. Cari jalan untuk
b. Klien menyatakan memahami perspektif
penerimaan terhadap pasien terhadap situasi
situasi yang penuh stress
c. Klien mampu d. Dukung kemampuan
mengadaptasi mengatasi situasi secara
perubahan hidup berangsur-angsur
d. Mampu menggunakan e. Atur situasi yang
strategi koping yang mendukung otonomi
efektif pasien
e. Melaporkan f. Turunkan stimulus yang
peningkatan dapat diartikan sebagai
kenyamanan psikologis suatu ancaman dalam
suatu lingkungan
tertentu
g. Dukung keterlibatan
keluarga, dengan cara
yang tepat
h. Dukung pasien untuk
mengevaluasi
perilakunya sendiri
3. Nyeri Akut b/d agens Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri
cedera biologis keperawatan, diharapkan a. Lakukan pengkajian
tingkat nyeri berkurang nyeri komprehensif yang
dan klien dapat meliputi lokasi,
mengontrol nyerinya karakteristik,
dengan kriteria sebagai onset/durasi, frekuensi,
berikut: kualitas, intensitas atau
Tingkat nyeri: beratnya nyeri dan faktor
a. Agitasi berkurang pencetus
b. Mondar-mandir b. Gunakan strategi
berkurang komunikasi terapeutik
c. Tekanan darah dan untuk mengetahui
nadi normal pengalaman nyeri dan
Kontrol nyeri: sampaikan penerimaan
a. Pasien mampu pasien terhadap nyeri
mengenali kapan nyeri c. Berikan informasi
terjadi mengenai nyeri, seperti
b. Mengenali apa yang penyebab nyeri, berapa
terkait dengan gejala lama nyeri akan
nyeri dirasakan, dan antisipasi
c. Melaporkan gejaa yang dari ketidaknyamanan
tidak terkontrol pada akibat prosedur
profesional kesehatan d. Ajarkan prinsip-prinsip
d. Mampu menggunakan manajemen nyeri
tindakan pengurangan e. Berikan individu
nyeri tanpa analgesik penurun nyeri yang
optimal dengan
peresepan analgesik

Anda mungkin juga menyukai