ILMU EKONOMI
TRISAKTI
KELOMPOK 8
MATAKULIAH : Leadership
www.stietrisakti.ac.id
2020
Masalah saat ini yang mengharuskan pemimpin untuk menggunakan kepala dan hati
meliputi bagaimana memberi orang rasa makna dan tujuan ketika perubahan besar terjadi
hampir setiap hari; bagaimana membuat karyawan merasa dihargai dan dihormati di zaman
PHK besar-besaran dan ketidakpastian pekerjaan dan bagaimana menjaga moral dan motivasi
tetap tinggi dalam menghadapi kebangkrutan dan pembubaran perusahaan, skandal etika, dan
krisis ekonomi.
MENTAL MODELS
• Teori yang menyangkut orang mengenai berbagai sistem di dunia dan perilaku yang
diharapkan.
• Mental models (model mental) dapat dianggap sebagai gambaran internal yang
mempengaruhi seorang pemimpin baik pikiran, tindakan, maupun hubungannya dengan
orang lain. Jadi model mental adalah teori yang menyangkut orang mengenai berbagai
sistem di dunia dan perilaku yang diharapkan oleh mereka.
• Model mental sangat menentukan bagi seseorang dalam bertindak. Jika seseorang
memiliki mental yang baik, maka akan baik pula dirinya. Akan tetapi jika mentalnya
tidak baik (buruk) maka hasil dari perbuatannya juga akan buruk.
• Model mental merupakan gambaran, asumsi, dan kisah yang seseorang bawa dalam
benak masing-masing tentang dirinya sendiri, orang lain, institusi, lingkungan, dan
setiap aspek dari dunia ini.
• Model mental adalah teori tentang orang yang memegang teguh suatu prinsip yang
lebih spesifik di dunia dan perilaku yang diharapkan dari mereka.
• Pemimpin memiliki banyak model mental yang dapat digunakan untuk mengatur
berbagai hal yang menyangkut bagaimana mereka menafsirkan pengalaman dan
bagaimana mereka bertindak dalam menanggapi orang dan situasi.
• Pemimpin dengan model mental seperti ini akan cenderung mendorong pendelegasian
kekuasaan, otoritas, dan pengambilan keputusan ke berbagai tingkat dalam Tim dan
berusaha untuk membangun norma-norma yang dapat menciptakan identitas kelompok
dan membangun kepercayaan diantara mereka.
Asumsi (Asumption)
• Asumsi (asumption) merupakan tindakan pengandaian yang dilakukan oleh setiap
orang untuk memprediksi suatu kejadian yang akan datang. Asumsi para leader
merupakan hal alami dan merupakan bagian dari model mental. Contoh seseorang
berasumsi bahwa orang itu tidak bisa dipercaya karena bisa berubah dalam berbagai
situasi. Sementara orang lain berasumsi bahwa pada dasarnya kita harus percaya sama
orang lain. Pemimpin memiliki asumsi tentang suatu peristiwa, situasi, dan keadaan
serta tentang orang-orang. Sementara itu, asumsi bisa menjadi bahaya apabila orang
cenderung untuk menerima asumsi yang salah sebagai kebenaran.
• Persepsi (perception) – merupakan suatu proses yang digunakan oleh orang untuk
memahami tentang hal-hal di luar lingkungan melalui penyeleksian (selecting),
pengorganisasian (organizing), dan intreprestasi informasi dari lingkungannya.
Pengertian lain dari persepsi adalah proses yang digunakan individu mengelola dan
menafsirkan kesan indera mereka dalam rangka memberikan makna kepada lingkungan
mereka.
Namun kenyataannya, apa yang dipersepsikan seseorang kadang dapat berbeda dari
kenyataannya. (contoh : dimungkinkan bahwa semua karyawan dalam perusahaan tertentu
memandang perusahaan sebagai tempat bekerja yang baik, kondisi kerja yang nyaman,
jenis pekerjaan yang menarik, upah yang baik, manajemen yang baik dan bijaksana,
bertanggung jawab. Namun sebagian dari orang lain tidak sependapat dengan hal tersebut.
• Seorang manager dengan global mindset dapat merasakan dan merespon banyak
perspektif pribadi atau budaya seseorang yang terbatas.
• Salah satu cara terbaik bagi manajer adalah mengembangkan global mindset dengan
melibatkan orang-orang dari budaya yang berbeda.
Merupakan suatu kemampuan untuk melihat sinergi secara keseluruhan tidak hanya
sebagian elemen dari sebuah sistim dan belajar untuk memperkuat atau mengubah
keseluruhan pola sistim. Bagaimana memahami bahwa suatu fenomena dipengaruhi oleh
fenomena lainnya. Dapat juga dikatakan bahwa suatu proses untuk memahami suatu
fenomena tidak hanya memandang dari suatu aturan sistim tertentu. Contoh ekosistim terdiri
dari berbagai elemen seperti udara, air, tumbuhan adalah merupakan satu kesatuan.
EMOTIONAL INTELLIGENCE
Kecerdasan Emosional mengacu pada kemampuan seseorang untuk memahami,
mengidentifikasi, memahami, dan berhasil mengelola emosi dalam diri sendiri dan orang lain.
Anger
(Kem araha
n)
:
Penularan emosional ini berarti bahwa para pemimpin yang mampu menjaga
keseimbangan dan menjaga diri mereka termotivasi dan menginspirasi orang-orang di sekitar
mereka. Tingkat energi seluruh organisasi meningkat ketika para pemimpin optimis dan
penuh harap daripada marah atau tertekan.
Emotions Influence Performance (Emosi Mempengaruhi Kinerja)
Seperti yang disarankan oleh tim studi yang baru saja disebutkan, emosi memiliki
pengaruh kuat pada kinerja. Banyak bukti menunjukkan hubungan yang jelas antara suasana
hati orang-orang dan berbagai aspek kinerja mereka, seperti kerja tim, kreativitas,
pengambilan keputusan, dan kinerja tugas. Suasana hati negatif menghabiskan energi dan
mencegah orang melakukan yang terbaik.
Kemampuan untuk menyadari dan memahami emosi diri sendiri dan bagaimana
berdampak pada kehidupan dan kerja. Kemampuan seseorang sangat tergantung kepada
kesadaran diri sendiri dan pengendalian emosinya. Kesadaran akan diri sendiri akan
membantu seseorang dalam memahami tentang impian, tujuan, dan nilai yang melandasi
perilaku hidupnya. Seseorang yang menyadari dirinya sendiri tentang emosinya akan
memiliki kepekaan yang tajam akan perasaan yang muncul seperti senang, bahagia, sedih,
marah, benci, dan sebagainya.
Kemampuan seseorang untuk memahami dan berempati kepada orang lain. Sebagai
mahluk sosial, seseorang harus selalu berhubungan dengan orang lain. Jika seseorang telah
memiliki kesadaran sosial, maka dalam dirinya akan muncul empati, kesadaran, dan
pelayanan.
Leading with fear, merupakan suatu pola kepemimpinan yang menyebabkan hilangnya rasa
kepercayaan orang dan pada gilirannya akan mencari organisasi atau tempat kerja lain. Suatu
organisasi jika berbasiskan rasa takut, maka organisasi tersebut merasa takut kehilangan
orang yang terbaik, dan pengalaman dan pengetahuannya akan dimanfaatkan oleh untuk
perusahaan lain.
Fear in Organizations, yaitu ketakutan akan kegagalan, takut akan perubahan, takut akan
kerugian pribadi, takut terhadap atasan. Semua bentuk ketakutan ini dapat mencegah orang2
utk melakukan hal-hal yang baik, takut mengambil risiko, takut memutuskan, takut
menentang, dan takut merubah status kuo yg ada.