Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN GERONTIK

LEMBAR KERJA MAHASISWA 8

OLEH:
NUR BAETY RUMANDANI
170103065

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

2020
LEMBAR KERJA MAHASISWA 8

1. Jelaskan pengertian dari asma!


JAWAB : Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran
pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang
menimbulkan sesak atau sulit bernapas.

2. Jelaskan klasifikasi asma!


JAWAB : Asma secara klinis diklasifikasikan berdasarkan seberapa sering gejala
muncul, volume ekspirasi paksa dalam satu detik (FEV), dan puncak laju aliran
ekspirasi. Asma bisa juga diklasifikasikan sebagai atopik (ekstrinsik) atau non- atopik
(intrinsik), berdasarkan pada gejala yang munculditimbulkan oleh alergen (atopik)
atau bukan (non-atopik). Klasifikasi asma sampai saat ini dibuat berdasarkan tingkat
keparahan penyakit, pada saat ini tidak ada metode lain untuk mengklasifikasikan
subgrup asma di luar metode ini. Menemukan cara lain untuk mengidentifikasi
subgrup asma yang berespons baik terhadap jenis terapi yang berbeda saat ini menjadi
tujuan utama penelitian mengenai asma.

3. Jelaskan etiologi asma padalansia!


JAWAB : Faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya rinosinusitis kronik antara
lain ISPA akibat virus (Rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus dan
Adenovirus), bakteri yang paling umum menjadi penyebab rinosinusitis akut dan
rinosinusitis kronik adalah Streptococcus alpha hemolyitic, Staphylococcus aureus,
Streptococcus pneumonia, Haemophilus influenza, dan Moraxella
catarrhalis.21JamurAspergillus dan Candida, polusi udara ( asap rokok, asap
pembakaran), faktor genetik, penyakit alergi terutama rinitis alergi, penyakit
imunologik, asma, polip hidung, sumbatan pada kompleks osteomeatal, infeksi tonsil,
infeksi gigi, kelainan anatomi hidung ( septum deviasi dan hipertrofi konka),
diskinesia silia seperti pada sindroma kartagener dan fibrosis kistik

4. Jelaskan tanda dan gejala asma padalansia!

JAWAB : Gejala asma pada lansia kerap sulit dibedakan dengan kondisi lain, seperti
penyakit jantung dan penyakit kronis lain yang menyerang paru-paru. Gejala asma
yang mungkin terjadi pada lansia di antaranya:

 Dada terasa sesak, sulit bernapas, saat bernapas mengeluarkan suara, atau
batuk.
 Gejala di atas muncul terus menerus tanpa disertai gejala lain.
 Gejala asma semakin memburuk saat malam hari, berolahraga, atau saat
muncul pemicu alergi.
 Memiliki saudara yang menderita asma, alergi, rinitis, atau sinusitis.

5. Jelaskan pemeriksaan diagnostik asma padalansia!


JAWAB : Tes Paru-paru
Dokter akan melakukan tes untuk menilai apakah paru-paru pasien berfungsi optimal
atau tidak, dalam berbagai kondisi. Misalnya, setelah berolahraga, duduk, tidur,
hingga saat terpapar suhu dingin.
Spirometri
Tes ini memakai alat yang disebut spirometer. Fungsinya untuk mengukur sebaik apa
ketika pasien bernapas. Pasien akan diminta bernapas dengan mulut, dengan menarik
napas secara penuh, lalu menghembuskan napas perlahan-lahan atau sesuai perintah
dokter.
CAT Scan
Dokter juga dapat memeriksa kepala pasien dengan bantuan rontgen komputer untuk
mengetahui apakah ada gejala penyakit lain, seperti sinusitis.

6. Jelaskan penatalaksanaan medis asma pada lansia!


JAWAB : Edukasi penderita ,Menilai dan memonitor besarnya penyakit secara
obyektif dengan mengukur fungsi paru., Mengurangi pengobatan jangka panjang
untuk pencegahan., Merencanakan pengobatan untuk serangan akut., Menghindari
dan mengendalikan pencetus asma bronkial

7. Jelaskan pengkajian keperawatan pada lansia dengan asma!


JAWAB :
a. Biodata klien (nama, umur, pekerjaan, pendidikan dan lain-lain)
b. Keluhan utama (pada umumnya klien mengatakan sesak napas)
c. Riwayat penyakit masa lalu (apa klien pernah mengalami penyakit asma
sebelumnya atau mempunyai riwayat alergi)
d. Riwayat penyakit keluarga (adakah keluarga klien yang memiliki penyakit asma
sebelumnya)
e. Aktivitas istirahat
1) Gejala: Ketidakmampuan melakukan aktivitas, Ketidakmampuan untuk
tidur, Keletihan, kelemahan, malaise.
2) Tanda : Keletihan, gelisah, insomnia, Kehilangan/kelemahan massa otot.
f. Sirkulasi
1) Gejala:Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
2) Tanda :Peningkatan tekanan darah, Peningkatan frekuensi paru, Distensi
vena leher, Warna kulit/membran mukosa: normal/abu-abu/sianosis, Pucat
dapat menunjukan anemia.
g. Integritas Ego
1) Gejala:Mual, muntah, Perubahan pola tidur.
2) Tanda : Ansietas, ketakutan, peka rangsangan.
h. Makanan Cairan
1) Gejala:Mual, muntah, Nafsu makan burukanoreksia, Ketidakmampuan
untuk makan karena distress pernapasan.
2) Tanda : Turgor kulit buruk, edema dependen, Berkeringat, penurunan berat
badan.
i. Hygiene
1) Gejala:Penurunan kemampuan, Penurunan kebutuhan bantuan melakukan
aktivitas
2) Tanda : Kebersihan tubuh kurang, Bau badan
j. Pernapasan
1) Gejala:Nafas pendek, dispenea husus saat beraktifitas, rasa dada
tertekan,ketidakkmampuan untuk bernafas, Batuk menetap dengan produksi
sputum setiap hari selama 3 bulan berturut-turut, Episode batuk hilang
timbul, Iritan pernafasan dalam jangka panjang misalnya:
merokok,debu,sabes,asap,batk,bulu-bulu, serbuk gergaji.Pengguna oksigen
pada malam hari terus menerus, Faktor keturunan dan keluarga.
2) Tanda : Pernafasan biasa capat dan lambat, Peggunaan otot Bantu
pernafasan, Kesulitan berbicara, Pucat, syanosis pada bibir dan dasar kuku.
k. Keamanan
1) Gejala:Riwayat reaksi alergi atau sensitive terhadap zat factor lingkungan,
adanya berulangnya infeksi.
2) Tanda : Beringat,berkemerahan.
l. Seksualitas
1) Gejala:Penurunan libido
m. Intervensi Sosial
1) Gejala: Ketergantungan, Gagal dukungan dari perorangan orang terdekat,
Penyakit.
2) Tanda : Ketidakmampuan membuat suara atau mempertahankan suara
karena distres pernafasan, Keterbatasan mobilitas fisik, Kelainan hubungan
dengan anggota keluaga lain

8. Jelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan asma (definisi, batasan


karakteristik, faktor yang berhubungan, atau faktorrisiko)
JAWAB :
a) Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan nafas
b) Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas.

9. Jelaskan NOC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan asma (klafisikasi dan
indikator)
JAWAB :
a) Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan nafas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam. Pola nafas tidak efektif
teratasi. Dengan kriteria hasil :
-Mendemonstrasikan batuk efektif, suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis
dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah,
tidak ada pursed lips)
- Tanda-Tanda Vital dalam rentang normal
b) Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam, gangguan pola tidur
teratasi. Dengan kriteria hasil :
- Jumlah tidur dalam batas normal
- Pola tidur, kualitas dalam batas normal
- Perasaan fresh sesudah tidur
- Mampu mengidentifikasi-kan hal-hal yang meningkatkan tidur

10. Jelaskan NIC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan asma (klafisikasi dan
aktifitasnya)
JAWAB :
a) Pola nafas tidak efektif b.d. obstruksi jalan nafas
- Posisikan pasien untuk memaksimal-kan ventilasi
- Identifikasi pasien perlunya dipasangkan alat bantu pernafasan
- Lakukan fisioterapi dada bila perlu
Rasionalisasi:
1) Posisi semi fowler membantu pasien memaksimal-kan ventilasi sehingga
kebutuhan oksigen terpenuhi melalui proses pernafasan.
2) Alat banttu pernafasan membantu organ pernafasan memenuhi kebutuhan
oksigen sehingga oksigen yang diperlukan tubuh terpenuhi.
3) Dapat mem-permudah pasien dalam mengeluar-kan sekret yang sulit
dilakukan secara mandiri.

b) Gangguan pola tidur b.d. sesak nafas.


- Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat
- Fasilitas untuk mempertahankan aktivitas sebelum tidur (membaca)
- Ciptakan lingkungan yang nyaman
Rasionalisas :
1) Mengetahui pentingnya tidur untuk pemulihan kesehatannya
2) Pasien akan mudah tidur setelah melakukan aktivitas
3) Lingkungan yang nyaman dapat mengurangi beban pikiran pasien dan cepat
tidur

11. Jelaskan pengertian dari pneumonia!


JAWAB : Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi.
Pneumonia bisa menimbulkan gejala yang ringan hingga berat. Beberapa gejala yang
umumnya dialami penderita pneumonia adalah batuk berdahak, demam, dan sesak
napas.

12. Jelaskan etiologi pneumonia pada lansia!


JAWAB : Pneumonia adalah radang pada paru-paru yang disebabkan oleh infeksi.
Pneumonia bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, ataupun jamur. Umumnya,
pneumonia terjadi saat kuman yang masuk ke dalam saluran pernapasan mengalahkan
sistem kekebalan tubuh dan akhirnya menyebabkan infeksi. Pneumonia juga bisa
dipicu oleh masuknya bahan atau zat tertentu ke dalam paru-paru (aspirasi paru) yang
selanjutnya mencetuskan peradangan dan infeksi. Kondisi ini disebut juga dengan
pneumonia aspirasi.Selain itu, pneumonia juga bisa dipicu oleh sumbatan saluran
napas akibat tumor atau penyakit paru obstruksi kronis (PPOK). Kondisi ini bisa
menyebabkan berkembangnya bakteri di paru-paru.
13. Jelaskan tanda dan gejala pneumonia padalansia!
JAWAB : Gejala pneumonia yang paling utama adalah demam tinggi yang
menyerang. Namun, jarang ditemukan demam pada pneumonia pada usia
lanjut.Gejala pneumonia pada usia lanjut lainnya dapat dilihat dari pola makan.
Penurunan nafsu makan drastis dalam beberapa hari belakangan mungkin merupakan
pertanda pneumonia. Gejala lain adalah batuk berdahak (dahak biasa berwarna
kekuningan atau kehijauan) disertai sesak napas, pernapasan cuping hidung, dan
penggunaan otot-otot pernapasan dada berlebihan.

14. Jelaskan pemeriksaan diagnostik pneumonia padalansia!


JAWAB :

 Pulse oximetry, untuk mengetahui kadar oksigen dalam darah


 Rontgen dada, untuk memastikan kondisi paru-paru dan luas area paru yang
mengalami infeksi atau peradangan
 CT scan, untuk melihat kondisi paru-paru secara lebih detail
 Tes darah, untuk memastikan adanya infeksi dan menentukan penyebab infeksi
 Tes dahak atau sputum, untuk mendeteksi kuman penyebab infeksi
 Kultur cairan pleura, untuk mengidentifikasi kuman penyebab infeksi
 Bronkoskopi, untuk melihat kondisi saluran napas dengan bantuan alat
bronkoskop
 Tes urine, untuk mengidentifikasi bakteri Streptococcus pneumonia dan
Legionella pneumophila yang bisa ada di urine

15. Jelaskan penatalaksanaan medis pneumonia padalansia!


JAWAB :
Penatalaksanaan Medis, pengobatan diberikan berdasarkan etiologi dan uji resistensi,
akan tetapi, karena hal itu perlu waktu, dan pasien perlu therapi secepatnya maka
biasanya diberikan :
a.Penisilin 50.000 u/kg BB/hari ditambah dengan kloramfenikol 50 – 70 mg/kg
BB/hari atau diberikan antibiotik yang mempunyai spektrum luas seperti ampisilin.
Pengobatan ini diteruskan sampai bebas demam 4 – 5 hari. Pemberian obat kombinasi
bertujuan untuk menghilangkan penyebab infeksi yang kemungkinan lebih dari 1 jenis
juga untuk menghindari resistensi antibiotic.
b.Koreksi gangguan asam bas dengan pemberian oksigen dan cairan intravena,
biasanya diperlukan campuran glukosa 5% dan NaCl 0,9% dalam perbandingan 3:1
ditambah larutan KCl 10 mEq/500ml/botol infus. c.Karena sebagian besar pasien
jatuh ke dalam asrdosis metabolik akibat kurang makan dan hipoksia, maka dapat
diberikan koreksi sesuai dengan hasil analisis gas darah arteri. d.Pemberian makanan
enteral bertahap melalui selang NGT pada penderita yang sudah mengalami perbaikan
sesak nafasnya. e.Jika sekresi lendir berlebihan dapat diberikan inhalasi dengan salin
normal dan beta agonis untuk memperbaiki transport mukosilier seperti pemberian
terapi nebulizer dengan flexoid dengan ventolin. Selain bertujuan mempermudah
mengeluarkan dahak juga dapat meningkatkan lebar lumen bronkus

16. Jelaskan pengkajian keperawatan pada lansia dengan pneumonia!


JAWAB :
1) Riwayat penyakit sekarang Hal yang perlu dikaji :
- Keluhan yang dirasakan klien
- Usaha yang dilakukan untuk mengatasi keluhan
2) Riwayat penyakit dahulu Hal yang perlu dikaji yaitu :
- Pernah menderita ISPA
- Riwayat terjadi aspirasi
- Sistem imun anak yang mengalami penurunan
- Sebutkan sakit yang pernah dialami
3) Riwayat penyakit keluarga
- Ada anggota keluarga yang sakit ISPA
- Ada anggota keluarga yang sakit pneumonia
4) Demografi
- Usia : Lebih sering pada bayi atau anak dibawah 3 tahun
- Lingkungan : Pada lingkungan yang sering berkontaminasi dengan polusi
udara
5) Pola pengakajian Gordon Hal-hal yang perlu dikaji :
- Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan Hal yang perlu dikaji yaitu
kebersihan lingkungan, biasanya orang tua menganggap anaknya benar-benar
sakit jika anak sudah mengalami sesak nafas.
- Pola nutrisi dan metabolik Biasanya muncul anoreksia (akibat respon sistemik
melalui kontrol saraf pusat), mual dan muntah (peningkatan rangsangan gaster
sebagai dampak peningkatan toksik mikroorganisme).
- Pola eliminasi Penderita sering mengalami penurunan produksi urin akibat
perpindahan cairan melalui proses evaporasi karena demam.
- Pola istirahat-tidur Data yang sering muncul adalah anak sulit tidur karena
sesak nafas, sering menguap serta kadang menangis pada malam hari karena
ketidaknyamanan.
- Pola akitivitas-latihan Anak tampak menurun aktivitas dan latihannya sebagai
dampak kelelmahan fisik. Anak lebih suka digendong dan bedrest.

17. Jelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan pneumonia (definisi, batasan
karakteristik, faktor yang berhubungan, atau faktor risiko)
JAWAB :
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi saluran
pernafasan akibat peningkatan mukus yang berlebih.
2) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengembangan paru yang menurun.
3) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen, kelemahan umum.

18. Jelaskan NOC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan pneumonia
(klafisikasi dan indikator)
JAWAB :
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi saluran
pernafasan akibat peningkatan mukus yang berlebih.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan bersihan jalan nafas efektif.
Kriteria Hasil :
a.Tidak ada dispnea
b.Perkusi paru sonor
c.Tidak ada penggunaan otot bantu nafas
d.Tidak ada batuk produktif

2) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengembangan paru yang menurun.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pola nafas kembali efektif.
Kriteria hasil:
a.RR = 30 - 40 x/menit
b.Tidak ada dispnea
c.Pengembangan paru maksimal

3) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen, kelemahan umum.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan klien toleran terhadap aktivitas
Kriteria Hasil :
a.Klien tidak tampak kelemahan
b.Dyspnea berkurang
c.Tidak ada dyspnea saat aktivitas
d.Tidak ada sianosis setelah aktivitas
e.Dapat beraktivitas optimal

19. Jelaskan NIC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan pneumonia (klafisikasi
dan aktifitasnya)
JAWAB :
1) Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi saluran
pernafasan akibat peningkatan mukus yang berlebih.
Intervensi
a) Auskultas area paru, catat area penurunan / tidak ada aliran udara dan bunyi
nafas lain.
Rasional : Penurunan aliran udara terjadi pada area konsolidasi dengan cairan.
Bunyi nafas bronkhial (normal pada bronkhus) dapat juga terjadi pada area
konsolidasi. Krekels terdengar pada inspirasi.
b) Kaji frekuensi / kedalaman pernafasan dan gerakan dada.
Rasional : Tachipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering
terjadi karena ketidaknyamanan gerakan dinding dada/ atau cairan paru.
c) Atur posisi setengah fowler pada anak besar dan ekstensikan kepala pada bayi.
Rasional : Posisi duduk memungkinkan upaya nafas lebih dalam dan lebih
kuat
d) Berikan obat sesuai indikasi : mukoitik, ekspektoran, bronkodilator, analgetik
Rasional : Alat untuk menurunkan spasme bronkus dengan mobilisasi sekret.
Analgetik diberikan untuk memperbaiki batuk dengan menurunkan
ketidaknyamanan tetapi harus digunakan hati-hati.
e) Berikan cairan tambahan IV atau oksigen
Rasional : Cairan diperlukan untuk menggantikan kehilangan (termasuk tak
tampak) dan memobilisasikan secret.

2) Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan pengembangan paru yang menurun.
Intervensi
a) Aturlah posisi dengan memungkinkan ekspansi paru maksimum dengan semi
fowler atau kepala agak tinggi kurang lebih 30o.
Rasional : Posisi semi fowler akan meningkatkan ekspansi paru.
b) Kaji pernapasan, irama, kedalaman atau gunakan oksimetri nadi untuk
memantau saturasi oksigen
Rasional : Tachipnea, pernafasan dangkal dan gerakan dada tak simetris sering
terjadi karena ketidaknyaman gerakan dinding dada.
c) Berikan bantal atau sokongan agar jalan nafas memungkinkan tetap terbuka
Rasional : Sokongan bantal akan membantu membuka jalan napas.
d) Ajarkan teknik relaksasi pada anak yang sudah memahami, sudah bisa atau
mengerti.
Rasional : Relaksasi akan membantu menurunkan kecemasan sehingga
kebutuhan O2 tidak meningkat.
e) Kolaborasi oksigen sesuai kebutuhan
Rasional : Pemberian O2 akan membantu memenuhi kebutuhan O2tubuh

3) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen, kelemahan umum.
Intervensi :
a) Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas, catat lapoan dispnea. Peningkatan
kelemahan / kelelahan dan perubahan tanda vital selama dan setelah aktivitas
Rasional : Menetapkan kemampuan/ kebutuhan pasien dan memudahkan
pilihan intervensi.
b) Bantu anak dalam melakukan aktivitas yang sesuai dan berikan aktivitas yang
menyenangkan sesuai dengan kemampuan dan minat anak.
Rasional : Menurunkan kebutuhan O2
c) Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung selama fase akut
sesuai indikasi
Rasional : Menurunkan stres dan rangsangan berlebihan, meningkatkan
istirahat.
d) Jelaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya
keseimbangan aktivitas dan istirahat.
Rasional : Tirah baring dipertahankan selama fase akut untuk menurunkan
kebutuhan metabolik, menghemat energi untuk penyembuhan.
e) Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan.
Rasional : Meminimalkan kelelahan dan membantu keseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen.

20. Jelaskan pengertian dari bronkitis!


JAWAB : Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran utama pernapasan
atau bronkus. Bronkus berfungsi sebagai saluran yang membawa udara dari dan
menuju paru-paru. Seseorang yang menderita bronkitis biasanya ditandai dengan
munculnya gejala batuk yang berlangsung selama satu minggu atau lebih.

21. Jelaskan etiologi bronkitis padalansia!


JAWAB : Bronkitis akut disebabkan oleh infeksi paru-paru yang pada banyak kasus
penyebabnya adalah virus. Iritasi dan peradangan menyebabkan bronkus
menghasilkan lendir lebih banyak. Bronkus merupakan saluran udara dalam sistem
pernapasan yang bertugas membawa udara dari dan ke paru-paru.

22. Jelaskan tanda dan gejala bronkitis padalansia!


JAWAB :
- Rasa sesak di dada.
- Batuk berdahak. Warna dahak bisa bening atau kuning.
- Mengi, yaitu muncul bungi 'ngik' di tiap tarikan napas.
- Sakit tenggorokan.
- Demam yang disertai menggigil.
- Pegal-pegal

23. Jelaskan pemeriksaan diagnostik bronkitis padalansia!


JAWAB :
- Pemeriksaan kadar oksigen dalam darah. Dalam tes ini, dokter menggunakan alat
berupa sensor khusus yang ditempelkan pada jari.
- Tes darah.
- Rontgen dada, untuk mendeteksi kondisi yang menyebabkan timbulnya batuk.
- Tes fungsi paru. Tes ini menggunakan alat berupa tabung/selang yang disebut
spirometer. Dalam prosesnya, dokter akan mengistruksikan pasien untuk
menghirup dan menghembus napas di spirometer. Data yang diterima dan
dianalisis spirometer akan menunjukkan fungsi paru pasien.

24. Jelaskan penatalaksanaan medis bronkitis padalansia!


JAWAB :
Pengobatan Bronkitis 
Umumnya, bronkitis bisa diatasi dengan mudah di rumah. Namun, kondisi ini bisa
semakin parah dan perlu perawatan di rumah sakit. Ini terjadi saat:
- Batuk yang dialami lebih parah dan bisa bertahan hingga lebih dari tiga
minggu.
- Mengalami demam selama lebih dari tiga hari.
- Batuk berdahak yang diikuti dengan darah.
- Mengidap penyakit jantung atau paru-paru yang merupakan penyebab
dasarnya. Misalnya, penyakit asma, emfisema, atau gagal jantung.

Pengobatan bronkitis yang disarankan: Bronkitis akut bisa sembuh dengan sendirinya
dalam beberapa pekan, jadi terkadang tidak diperlukan pengobatan untuk bronkitis.
Disarankan untuk minum banyak cairan dan juga banyak istirahat. Pada beberapa
kasus, gejala bronkitis bisa bertahan lebih lama.

25. Jelaskan pengkajian keperawatan pada lansia denganbronkitis!


JAWAB :
(1)Riwayat Keperawatan
1. Biodata pasien (nama; tempat, tanggal lahir; usia; jenis kelamin; nama
ayah/ibu; pendidikan ayah/ibu; agama; suku bangsa; alamat; nomor
register; tanggal MRS; tanggal pengkajian; sumber informasi; diagnosa
medis).
2. Keluhan utama.
Keluhan utama yang biasa klien rasakan adalah batuk dan mengeluarkan
dahak.
3. Riwayat penyakit dahulu.
Infeksi saluran pernapasan sebelumnya/batuk, pilek, takipnea, demam.
4. Riwayat tumbuh kembang.
5. Orang tua menceritakan tentang bagaimana dia bersekolah, tentang
prestasinya.
6. Lingkungan, kopping stress.
Yang klien lakukan untuk mengatasi tuntutan – tuntutan yang penuh
tekanan atau yang membangkitkan emosi.
7. Orang tua menceritakan tentang bagaimana lingkungan sekitar anak
tersebut tinggal. Dan orang tua juga menjelaskan bagaimana anak
tersebut dapat mengatasi permasalahan.

(2)Pemeriksaan Fisik
A. B1 – B6
1. B1 (Breathing)
Adanya retraksi dan pernapasan cuping hidung, warna kulit dan membrane
mukosa pucat dan cyanosis, adanya suara serak, stridor dan batuk. Pada anak yang
menderita bronchitis biasanya disertai dengan demam ringan, secara bertahap mengalami
peningkatan distress pernapasan, dispnea, batuk non produktif paroksimal, takipnea
dengan pernapasan cuping hidung dan retraksi, emfisema.
Gejala:
1. Takipnea (berat saat aktivitas)
2. Batuk menetap dengan sputum terutama pagi hari
3. Warna sputum dapat hijau, putih, atau kuning dan dapat banyak sekali.
4. Riwayat infeksi saluran nafas berulang
5. Riwayat terpajan polusi (rokok dll)
Tanda:
1. Lebih memilih posisi fowler/semi fowler untuk bernafas
2. Penggunaan otot bantu nafas
3. Cuping hidung
4. Bunyi nafas krekel (kasar)
5. Perkusi redup (pekak)
6.Kesulitan bicara kalimat (umumnya hanya kata-kata yang terputus-putus)
7. Warna kulit pucat,normal atau sianosis
2. B2 (Blood)
Gejala :
Pembengkakan pada ekstremitas bawah
Tanda :
Peningkatan TD, Takikardi, Distensi vena jugularis, Bunyi jantung redup (karena
cairan di paru-paru), Warna kulit normal atau sianosis.

3. B3 (Brain)
Klien tampak gelisah, peka terhadap rangsang, ketakutan, nyeri dada.

4. B4 (Bladder)
Tidak ditemukan masalah, tidak ditemukan adanya kelainan.

5. B5 (Bowel)
Gejala:
1. Mual/muntah
2. Nafsu makan menurun
3. Ketidakmampuan makan karena distres pernafasan
4. Penurunan berat badan.
5. Nyeri abdomen
Tanda:
1. Turgor kulit buruk
2. Edema
3. Berkeringat
4. Palpitasi abdomial dapat menunjukkan hepatomegaly

6. B6 (Bone)
Gejala:
1. Keletihan, kelelahan
2. Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas karena sulit bernafas
3. Ketidakmampuan untuk tidur, perlu dalam posisi duduk tinggi
4. Dispnea pada saat istirahat atau respon terhadap aktivitas atau latihan
Tanda:
1. Keletihan
2. Gelisah
3. Insomnia

B. Head to toe
1. Inspeksi
a. Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)
b. Barrel chest (diameter antero - posterior dan transversal sebanding)
c. Penggunaan otot bantu napas
d. Hipertropi otot bantu napas
e. Pelebaran sela iga
f. Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis leher dan
edema tungkai
g. Penampilan pink puffer (Gambaran yang khas pada emfisema,penderita kurus,
kulit kemerahan dan pernapasan pursed - lipsbreathing) atau blue bloater
(Gambaran khas pada bronkitis kronik,penderita gemuk sianosis, terdapat
edema tungkai dan ronki basah dibasal paru, sianosis sentral dan perifer)

2. Palpasi
Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar 

3. Perkusi
Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah,
hepar terdorong ke bawah
4. Auskultasi
1) Suara napas vesikuler normal, atau melemah
2) terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau padaekspirasi
paksa
3) ekspirasi memanjang
4) bunyi jantung terdengar jauh

(3) Pemeriksaan Penunjang


1. Roentgen dada abnormal (bercak konsolidasi yang tersebar pada kedua paru).
2. Sputum
Kultur untuk menentukan adanya infeksi,identifikasi pathogen.
3. GDA
Memperkirakan progresi penyakit(Pa O2 menurun dan PaCO2 meningkat atau
normal).

26. Jelaskan diagnosa keperawatan pada pasien dengan bronkitis (definisi, batasan
karakteristik, faktor yang berhubungan, atau faktorrisiko)
JAWAB :
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
peningkatan kebutuhan metabolik.
b. Bersihan jalan tidak efektif yang berhubungan dengan inflamasi.
c. Resiko defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan
cairan, akibat hipertermia atau hiperpnea.
d. Hipertermia yang berhubungan dengan proses inflamasi.

27. Jelaskan NOC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan bronkitis (klafisikasi
dan indikator)
JAWAB :
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolik.
Tujuan:Asupan nutrisi pada anak akan meningkat
Kriteria Hasil :
Makan sedikitnya 80 % porsimakan saat hari terakhir rawat inap rumah sakit.
1. Atopometri :
a. Tidak terjadi penurunan berat badan atau berat badan tetap
b. Lingkar lengan tangan atas meningkat atau normal
2. Biokimia : pemeriksaan laboratorium normal meliputi :
a. BUN : normal
b. ALBUMIN : normal
3. Klinis :
Klien tampak tidak terlihat kurus atau klien terliat lebih gemuk.
4. Diit :
Klien menghindari makanan :
a. Susu dan produk susu
b. Gorengan dan makanan berminyak
c. Karbohidrat sederhana
d. Produk tinggi sodium
e. Alkohol atau minuman beralkohol
f. Asap rokok.
b. Bersihan jalan tidak efektif yang berhubungan dengan inflamasi.
Tujuan : kesulitan bernafas pada anak akan berkurang
Kriteria Hasil : periode istirahat yang cukup, dan frekuensi pernapasan dan jantung,
dalam batas normal sesuai usia.
c. Resiko defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan, akibat
hipertermia atau hiperpnea.
Tujuan : lansia akan mempertahankan keseimbangan cairan
Kriteria hasil : haluaran urin 1-2 mL/kg/jam, turgor kulit baik, dan waktu pengisian
kapiler kembali 3 sampai 5 detik
d. Hipertermia yang berhubungan dengan proses inflamasi.
Tujuan : anak akan mempertahan kan suhu tubuh kurang dari 37,8o C
Kriteria Hasil : suhu lansia dibawah 37,80 C.

28. Jelaskan NIC untuk diagnosa keperawatan pada pasien dengan bronkitis (klafisikasi
dan aktifitasnya)
JAWAB :
a. Gangguan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolik.
Intervensi Rasional
Anak membutuhkan diet
Pertahankan diet tinggi tinggi kalori dan protein,
protein, tinggi kalori pada untuk memenuhi
anak. peningkatan kebutuhan
energi,

Berikan makanan dalam Makan sedikit dan porsi


jumlah sedikit dengan porsi sering akan mengurangi
sering dari makanan yang upaya ekspirasi.
disukai. Memberikan makanan
yang disenangi
membantu agaranak
makan dalam jumlah
lebih banyak, setiap kali
makan.
Hindari susu cair dan yang Susu cair dan yang
sangat kental. sangat kental akan
mengentalkan lendir.

b. Bersihan jalan tidak efektif yang berhubungan dengan inflamasi.


Intervensi Rasional
Auskultasi paru terhadapLebih awal mengenal tanda ini
tanda peningkatan sangat perlu, sebab
pembengkakan jalan napas, pembengkakan biasanya
dan kemungkinan obstruksi, berkembang dengan cepat
termasuk dispnea, takipnea, dan apat membawa
dan mengi, dan kaji kefatalan.
pengeluaramn air liur.

Hindari stimulasi langsungBerbagai manipulasi yang


pada saluran napas karena ditujukan pada jaringan
pemakaian tongue napas, dapat menyebabkan
depressor, apusan kultur, spasme laring dan
kateter pengisapan, atau pembengkakan,
laringoskop. memungkinkan peningkatan
terjadinya obstruksi
komplet.
Beri kebebasan pada anakPosisi horizontal dapat
untuk mengambil posisi menyebabkan jaringan
yang menyenangkan, namun memburuk secara cepat,
bukan posisi horizontal kemungkinan akan
meningkatkan obstruksi
komplet.

c. Resiko defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan, akibat
hipertermia atau hiperpnea.
Intervensi Rasional
Pantau asupan dan haluan secaraPemantauan secara hai-hati akan
teliti. mendeteksi penurunan haluaran
urin, yang dapat berindikasi
dehidrasi.
Kaji peningkatan frekuensi Peningkatan frekuensi napas dan
pernapasan lansia dan demam suhu tubuh, khususnya dapat
setian 1-2 jam. mengakibatkan peningkatan
kehilangan cairan secara khas.

Kaji tanda dehidrasi pada anak,Tanda tersebut mengindikasikan


termasuk oliguria, turgor kulit peningkatan kebutuhan asupan
jelek, membrane mukosa kering, cairan.
dan cekungan pada ubun-ubun
serta bola mata.

Berikan cairan perinfus, sesuaiPemberian cairan perinfus


dengan petunjuk. diperlukan, dengan tujuan
mempertahankan hidrasi yang
adekuat ada lansia.
Anjurkan asupan cairan per oralPeningkatan asupan cairan
setiap 1-2 jam, jika tidak ada membantu untuk mencegah
kontraindikasi. dehidrasi dan mengencerkan
lendir.

d. Hipertermia yang berhubungan dengan proses inflamasi.


Intervensi Rasional
pertahankan lingkungan yang Lingkungan dingin akan
dingin menghilangkan suhu tubuh melalui
panas pancaran.

Berikan antipiretikPemberian obat anripiretik biasanya


( asetaminofen, atau ibuprofen, mengurangi deam secara efektif.
jangan aspirin), sesuai petunjuk.

Pantau suhu tubuh anak setiap 1-2Peningkatan suhu tubh secara tiba-tiba
jam, waspadai bila ada kenaikan dapat mengakibatkan kejang.
suhu secara tiba-tiba.

Ambil seidaan sputum untuk Sediaan sputum dapat membanti


dilakukan kultur. mengidentifikasi penyebab.

Berikan obat antimikrobiat sesuai Daya obat antimicrobial dengan cara


petunjuk. menyerang organism penyebab.

Berikan kompres basah dengan Kompres hangat basah akan


suhu 37o C, bila perlu, untuk mendinginkan permukaan tubuh
mengurangi demam. dengan cara konduksi.

Anda mungkin juga menyukai