Tauhid Dan Akhlak
Tauhid Dan Akhlak
Disusun Oleh:
1. Lapirda Chaerani. Y
2. Muhammad Fikri Azhari
3. Muhammad Ibrahim
4. Qotrun Nada Syafa
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
berkat, rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, penulis dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah mata kuliah Agama Islam yang berjudul “Tauhid dan
Konsep Akhlak”. Makalah yang telah disusun oleh penulis didapat dari berbagai
sumber yang dijadikan sebagai referensi.
Ucapan terima kasih dari penulis untuk semua rekan-rekan yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini,dan tentunya tidak terlepas dari dosen
pembimbing. Terlepas dari itu penulis menyadari di dalam makalah ini masih
terdapat kesalahan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi lebih
baik lagi.
Tak lupa penulis ucapkan mohon maaf kepada berbagai pihak jika ada hal-
hal yang kurang berkenan dalam penulisan makalah ini. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi bagi para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
I.1 LatarBelakang................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN.................................................................................................... 3
II.3Akhlak.............................................................................................................. 4
BAB III
PENUTUP............................................................................................................. 8
III.1Kesimpulan..................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dengan sejalan nya zaman perkembangan teknologi terus meningkat dan manusia
pun berlomba-lomba untuk meraih ilmu tentang teknologi tersebut, tetapi
manusia tak pernah sadar dengan kewajiban nya sebagai seorang muslim, bahkan
kewajiban nya di abaikan karena demi materi yang tiap hari nya terus dia kejar
dan dia gali, sehingga dia lupa terhadap tuhannya, dan dia takkan pernah sadar
bahwa sannya materi yang dia dapat merupakan dari Allah SWT, dengan lupa nya
mereka dengan tuhanNYA sehingga dengan cara apapun untuk mendapatkan
materi mereka akan melakukannya
Dan seiring nya waktu manusia akan mulai melalaikan bahkan menjauh dari
kewajibannya karena kurang percaya nya dan kurang yakin nya hati dan jiwa
mereka terhadap ada nya ALLAH SWT. Karena bagi mereka yang terus mengejar
kehidupan dunia tanpa mengejar kehidupan buat akhirat, segala sesuatu yanga dia
dapat dan dia raih merupakan hal yang kekal bagi hidup mereka.
dan pada eraglobalisasi ini hati manusia sudah mulai tertutupi oleh kehidupan
yang glamor dan penuh dengan hal yang kemewah-mewahan, yang membuat hati
meraka mulai gelap sehingga dalam melakukan apapun tanpa memikirakan
matang-matang terlebih dahulu. Dan dengan harta yang mereka miliki lah segala
nya dengan harta lah manusia akan hidup kekal dan selamanya.
Dengan begitu hati mereka mulai kotor sehingga akhlak mereka terhadap muslim
satu dengan muslim yang lain tak pernah ada, Dan mereka selalu melakukan hal-
hal yang keji.
iv
I.2 Rumusan Masalah
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ilmu tauhid dan akhlak dan
mengaplikasikan nya dalam kehidupan sehari-hari
v
BAB II
PEMBAHASAN
Kata “Tauhid” berasal dari akar kata bahasa Arab ( توحيدا- )وحّد – يوحّدyang berarti
“menjadikan sesuatu satu atau esa”.
Pendapat-pendapat
Muhammad ‘abduh:
ilmu yang membahas tentang wujud allah, sifat-sifat yang mesti ada padanya,
sifat-sifat yang boleh ada padanya, sifat-sifat yang tidak boleh ada padanya;
ilmu yang membicarakan tentang kepercayaan ttg wujud tuhan yang esa, yang
tidak ada sekutu baginya, baik zat, sifat, maupun perbuatannya, yang mengutus
para rasulnya untuk memberi petunjuk kepada alam dan manusia ke jalan
kebaikan, yang meminta pertanggungjawaban seseorang di akhirat dan
memberikan balasan kepadanya atas apa yang telah diperbuatnya.
vi
3. Hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah dan akhirat: hisab, surga, dan
neraka,
Zat adalah ‘sesuatu’ itu sendiri dan inti dari sesuatu itu. Zat adalah sesuatu yang
berdiri sendiri. Zat adalah esensi, yakni hakekat sesuatu.
Muktazilah:
Allah memiliki Zat tapi tidak memiliki Sifat. Pemberian sifat kepada Allah
membawa faham syirk, karena menimbulkan banyaknya yang kadim. Apa yang
dikatakan sifat, sebenarnya adalah essensi Tuhan sendiri.
Ibnu Sina:
Zat Allah = Wujud Allah yang bersifat mutlak, tidak tersusun dari zat lain yang
datang dari luar, berlainan dengan zat yang ada, tidak ada batasnya, tidak ada
jenisnya, dan tidak terbagi-bagi.
Wajibul-wujud tidak bersekutu dengan benda lain apapun juga, karena benda
termasuk yang mungkin yang merupakan hasil ciptaan dari wajibul-wujud. Allah
adalah wajib adaNya (al-wajib al-wujud).
vii
Al-Farabi:
Wujud yang wajib adalah wujud yang tidak mempunyai sebab untuk wujudnya.
Wujud yang mungkin adalah wujud yang memiliki sebab untuk wujudnya.
Al-Gazali:
Segala yang wujud di dunia ini selain Allah adalah badan (al-jism) dan sesuatu
yang tidak tetap (‘arad), sedang Allah adalah Zat.
II.3 Akhlak
Akhlak berasal dari bahasa arab “akhlaq” yang merupakan bentuk jamak dari
“khuluq”. Secara bahasa “akhlak” mempunyai arti budi pekerti , tabiat, dan
watak. Dalam kebahasaan akhlak sering disinonimkan dengan moral dan etika.
viii
Sebelum membahas lebih jauh apa hubungan antara ilmu akhlak dengan ilmu
tauhid terlebih dahulu kita mengingat kembali apa pengertian ilmu akhlak dan
ilmu tauhid. Menurut ibn maskawih akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbamgan, sedangkan ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas
tentang cara-cara mengesakan tuhan sebagai salah satu sifat yang terpenting
diantar sifat tuhan lainnya.
Hubungan Ilmu antara Ilmu Akhlak dengan Ilmu Tauhid dapat dilihat
melalui beberapa analisis, yaitu :
2. Dilihat dari segi fungsinya, Ilmu Tauhid menghendaki agar seseorang yang
bertauhid tidak hanya cukup dengan menghafal rukun iman yang enam dengan
dalil-dalilnya saja, tetapi yang terpenting adalah agar orang yang bertauhid itu
meniru dan mencontoh terhadap subyek yang terdapat dalam rukun iman itu.
Misalnya jika seseorang beriman kepada malaikat, maka yang dimaksudkan
antara lain adalah agar manusia meniru sifat-sifat yang terdapat pada malaikat,
seperti sifat jujur, amanah, tidak pernah durhaka dan patuh melaksanakan segala
yang diperintahkan Tuhan, percaya kepada malaikat juga dimaksudkan agar
manusia merasa diperhatikan dan diawasi oleh para malaikat, sehingga ia tidak
berani melanggar larangan Tuhan.
ix
artinya: (malaikat-malaikat) itu tidak mendurhakai allah terhadap apa yang
diperintahkan-nya kepada mereka yang selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
BAB III
x
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Ilmu tauhid adalah ilmu yang membahas tentang wujud allah dan segala yang
bertalian dengannya berdasarkan dalil-dalil yang meyakinkan, agar manusia dapat
meng-esa-kan allah.
DAFTAR PUSTAKA
xi
https://bundet.com/pub/detail/konsep-akhlak-dalam-islam-1534070025
http://dilihatya.com/923/pengertian-tauhid-menurut-para-ahli
https://id.wikipedia.org/wiki/Akhlak
https://dalamislam.com/akhlaq/akhlak-dalam-islam
xii