Anda di halaman 1dari 95

TATA TERTIB PELAKSANAAN SKILL LAB ONLINE

TATA TERTIB PELAKSANAAN SKILL LAB BAGI MAHASISWA

1. Mahasiswa harus sudah lengkap di kelas (Microsoft Teams) dan siap 5 menit
sebelum pelaksanaan skill lab online
2. Apabila terlambat lebih dari 5 menit masuk kedalam kelas tidak
diperbolehkan mengikuti skill lab online.
3. Presensi mahasiswa wajib 100 % untuk bisa memenuhi persyaratan ujian.
4. Setiap mahasiswa wajib mengenakan jas praktikum dan name tag selama
pelaksanaan skill lab online.
5. Mahasiswa harus sudah mempelajari topik ketrampilan yang akan diajarkan
sebelum pelaksanaan skill lab melalui modul dan video pembelajaran yang
sebelumnya sudah di share oleh pengelola.
6. Penunjukan chief tiap kelompok untuk memastikan lancarnya perkuliahan.
7. Chief bertanggung jawab atas jalannya kelas, (mengingatkan anggota dan
trainer tentang jam dan kelas skills lab)
8. Mewajibkan menyalakan camera dan microfon selama praktikum skills lab
dan mematikan kedua alat tersebut hanya atas ijin trainer yang mengampu.
9. Sebelum pelaksanaan skill lab akan diadakan pre-test, dan tidak
diperkenankan melakukan kecurangan dalam bentuk apapun. Bagi
mahasiswa yang tidak lulus pre-test akan mengikuti remidi pre-test sesaat
sebelum pelaksanaan skill lab.
10. Setelah pertemuan skills lab pertama akan diadakan penugasan sesuai
materi dan harus dikumpulkan max jam 24.00 H-2 sebelum pertemuan
kedua dimulai
11. Pada pertemuan kedua akan diadakan evaluasi ketrampilan skill lab masing-
masing mahasiswa oleh trainer.
12. Menjaga situasi kondusif selama kegiatan skill lab, tidak membuat gaduh
atau mengobrol antar mahasiswa yang cenderung mengganggu jalannya skill
lab online
13. Memperhatikan serta melaksanakan instruksi dan pelatihan yang diberikan
trainer.
Petunjuk Skill Lab Blok 11

TATA TERTIB PELAKSANAAN SKILL LAB BAGI TRAINER

1. Trainer harus hadir tepat waktu saat pelaksanaan skill lab online.
2. Trainer harus memahami topik ketrampilan yang akan diajarkan.
3. Trainer menyiapkan presensi dan lembar check list penilaian skill lab
(sibfk)
4. Trainer diwajibkan mengisi penilaian sibfk real time disaat perkuliahan
dilakukan.
5. Trainer diwajibkan merekam perkuliahan daring/online
6. Apabila ada mahasiswa yang tidak hadir diwajibkan melapor ke admin
dan koordinator skills
7. Apabila ada mahasiswa yang datang terlambat lebih dari 5 menit tidak
boleh mengikuti skill lab online.
8. Melakukan koordinasi dengan admin skill lab dalam mengatur jadwal
skill lab.
9. Mengadakan pre-test sebelum pelaksanaan skill lab dan memberikan
pemahaman, pelatihan, motivasi, pembelajaran dan evaluasi kepada
mahasiswa selama kegiatan skill lab online berlangsung.
10. Apabila trainer berhalangan hadir harus menghubungi koordinator
skill lab minimal 3 hari sebelum kegiatan skill lab. Atau diperbolehkan
mencari ganti trainer dengan persetujuan koordinator skill lab.

TATA TERTIB PELAKSANAAN SKILL LAB BAGI ADMIN DAN LABORAN SKILL
LAB

1. Mengelola dan bertanggung jawab terhadap keutuhan sarana dan


prasarana skill lab antara lain ruangan kelas online dan segala
sesuatuyang berkaitan denga kelangsungan pembelajaran
2. Melakukan koordinasi dengan mahasiswa dan trainer terhadap
pelaksanaan skill lab.

2 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

TEKNIS PELAKSANAAN SKILL LAB

Dalam pelaksanaan skill lab, mahasiswa dibagi dalam rombongan


belajar (rombel), dimana setiap rombel terdiri dari 9-10 orang. Skill lab
dibimbing oleh dokter sebagai instruktur pembimbing yang sebelumnya
telah dilatih ketrampilannya melalui Training of Trainer (ToT).
Alur kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan jalannya
skill lab diatur oleh koordinator skill lab. Koordinator skill lab membawahi
laboran skill lab yang mempunyai anggota 1 atau lebih laboran yang
bertugas dalam pelaksanaan skill lab, perawatan serta penggunaan sarana
dan prasarana skill lab.
Pada setiap blok terdapat beberapa topik ketrampilan yang harus
dipelajari. Sebelum pelaksanaan skill lab akan dibagikan link video
pembelajaran terkait dengan materi yang akan dipelajari.
Satu topik ketrampilan dilaksanakan sebanyak 2 x pertemuan (1
pertemuan = 2 tatap muka (TM)/2x60 menit).
Dalam pelaksanaannya dibagi lagi menjadi :
1. Pertemuan pertama
Skill lab diawali dengan melakukan pre-test pada mahasiswa baik
lisan ataupun tulisan.
a) feedback and reflection terhadap mahasiswa dengan cara memberi
kesempatan kepada salah seorang mahasiswa untuk mencoba
menelaah topik ketrampilan yang akan dipelajari. Setelah itu
memberi motivasi kepada mahasiswa tentang pentingnya topik
yang akan dipelajari.
1/4 x 2 jam TM = 30 menit
b) Memberi penjelasan pembahasan tentang topik ketrampilan yang
diajarkan
1/4 x 2 jam TM = 30 menit
c) Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk ,menanggapi
ketrampilan yang diajarkan
1/2 x 2 jam TM = 60 menit
d) Setiap selesai pertemuan pertama mahasiswa diberikan
kesempatan untuk mengulangi latihannya dalam kegiatan belajar

3 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

mandiri dan diberikan kewajiban untuk melakukan refleksi diri


dengan cara menuliskan kekurangan dan kelemahan masing-
masing individu dalam melakukan ketrampilan yang telah diajarkan,
diketik dan dikirim ke trainer yang bersangkutan.pertemuan
pertama ini akan diakhri dengan penugasan baik berupa
pembuatan video skills atau[un penugasan dalam bentuk lain dan
wajib dikumpulkan maksimal jam 24.00 H-2 sebelum pelaksanaan
praktikum online yang kedua
2. Pertemuan kedua
a) Kegiatan diawali dengan membacakan refleksi diri masing-masing :
¼ x 2 jam TM = 30 menit.
b) Pembahasan tentang penugasan personal dan perbaikan reflesi
diridari masing masing mahasiswa. ¾ x 2 jam TM = 90 menit.

4 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

MODUL SKILLAB BLOK 11


SISTEM REPRODUKSI

1. TOPIK 1
a) ANAMNESIS KEHAMILAN
b) PEMERIKSAAN KEHAMILAN

2. TOPIK 2
PARTOGRAF

3. TOPIK 3
PERSALINAN NORMAL

4. TOPIK 4
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

** Tata Tertib Pelaksanaan Skilllab Online Harap dibaca terlebih dahulu **

5 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

TOPIK I
ANAMNESIS KEHAMILAN

A. Tujuan Instruksional Umum :


Mahasiswa mampu melakukan dan menerapkan anamnesis
dalam kehamilan sebagai dasar untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanannya.

B. Tujuan Instruksional Khusus :


a) Mahasiswa mampu melakukan anamnesis dalam kehamilan
meliputi identitas, sacred seven, riwayat ANC, riwayat
kehamilan dan persalinan, riwayat KB, dan riwayat lainnya
dengan baik dan benar.
b) Mahasiswa mampu menerapkan komunikasi efektif dalam
teknik anamnesis.
c) Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil anamnesis untuk
menegakkan diagnosis dan penatalaksanaannya.

C. Anamnesis Kehamilan.
I. Identitas
Menanyakan identitas penderita dan suami penderita, meliputi :
 Nama ( Ny/ Nn)
 Alamat
 Umur
 Pekerjaan
 Pendidikan
 Suku
 Agama
Anamnesis dapat dikerjakan Auto anamnesis atau
Alloanamnesis.
II. Sacred Seven
Menanyakan keluhan utama pasien datang (sacred seven
dikembangkan sesuai keluhan pasien,
mis : kenceng-kenceng , keluar darah dari jalan lahir, keluar air
dari jalan lahir, gerak janin sudah tidak terasa,bengkak pada

6 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

kaki  lokasi, kronologis, onset, kualitas, kuantitas, faktor yg


memperberat dan memperingan, gejala penyerta). Anamnesis
gejala kehamilan : Morning Sickness, Emesis / hiper emesis
gravidarum, payudara tegang.
III. Riwayat Haid :
 Menarche : pada usia berapa tahun
 Frekuensi siklus haid rutin
 Haid teratur atau tidak
 HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
IV. Riwayat Menikah :
 Menikah berapa kali, berapa lama
 Saat ini pernikahan yang ke berapa, sudah berapa lama
V. Riwayat Kehamilan sekarang (ANC) :
 Usia kehamilan
 Mendapat imunisasi TT?
 Hari taksiran persalinan dihitung menggunakan rumus
NEAGLE , yaitu : Hari + 7 Bulan -3 tahun + 1
 Selama ini kontrol kehamilan dimana
 Obat2an yang diminum selama hamil
 Keluhan yang dirasakan selama hamil
 Pesan khusus dari bidan/dokter tentang kehamilan saat ini
berkaitan dengan gangguan kehamilan
Tujuan utama ANC adalah mengawal/ menghantarkan Ibu
dapat mencapai hamil aterm kemudian melahirkan
dengan selamat
VI. Riwayat Kehamilan dan persalinan :
 Gravida…
 Partus….(berapa kali, spontan/tidak, penolong persalinan,
tempat)
 Abortus…(berapa kali, usia kehamilan, penyebab)
 Masa nifas (lama waktu, ada kelainan atau tidak)
 Jumlah anak saat ini…usia anak saat ini
 Keadaan anak waktu lahir (jenis kelamin, berat badan lahir,
penolong persalinan, lahir spontan/tindakan, saat ini anak
sehat/tidak, riwayat pemberian ASI)

7 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

 Riwayat gangguan kehamilan dahulu


Contoh :
Seorang wanita G3P1A1 , anak pertama perempuan lahir di
bidan , spontan BBL : 3000 gr PB : 52 cm , saat ini usia 6 tahun
sehat.
Hamil kedua ibu tersebut mengalami keguguran pada bulan
keempat dikuret oleh Sp.OG
Hamil ketiga saat ini
Pada penulisan dalam pencatatan medis :
G3P1A1
1. Perempuan , bidan, spontan, BB: 3000gr PB : 51 cm , sehat
2. Abortus 4 bulan dikuret dr, Sp.OG
3. Hamil ini
VII. Riwayat KB :
 Memakai KB apa saja
 Pemakaian KB terakhir jenisnya apa, berapa lama
 Adakah efek samping yang dikeluhkan menggunakan KB
tersebut
(dikaitkan dengan jaraknya kelahiran anak-anaknya , apakah
termasuk kasus “resiko tinggi”)
VIII. Riwayat lain-lain :
 Riwayat penyakit dahulu, ex : jantung, DM, asma, hipertensi,
dan lainnya
 Riwayat mengkonsumsi obat2an tertentu sebelum dan selama
kehamilan
 Riwayat kebiasaan merokok
 Riwayat kebiasaan konsumsi alkohol
 Riwayat ganti-ganti pasangan
 Riwayat penyakit kelamin atau kandungan
 Riwayat memelihara hewan piaraan
 Riwayat Keluarga ( penyakit keturunan, kembar, penyakit
menular mis: HIV)
 Riwayat sosial ekonomi

8 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

KRITERIA RUJUKAN IBU HAMIL :


 Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 bila
ditemukan keadaan dibawah ini :
o Hyperemesis
o Perdarahan pervaginam atau spotting
o Trauma
o Tanda tanda syok
 Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 2 bila
ditemukan keadaan dibawah ini :
o Gejala yang tidak diharapkan
o Perdarahan pervaginam atau spotting
o Hb slalu berada di bawah 7 gr/dl
o Di duga adanya fetal growt retardation (gangguan
pertumbuhan janin)
o Ibu tidak merasakan gerakan bayi
o Nyeri perut hebat
 Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 3 bila
ditemukan keadaan dibawah ini :
o Sama dengan keadaan tanda bahaya pada trimester 2
ditambah
o Tekanan darah di atas systole ≥140 dan atau diastole
≥90 mmHg
o Edema extrimitas
o Diduga kembar atau lebih

9 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Checklist Anamnesis Pada Kehamilan :

No. Aspek yang dinilai Skor


0 1 2 3
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
Menanyakan identitas penderita dan suami penderita, meliputi :
- Nama (Ny/Nn)
- Alamat
- Umur
2. - Pekerjaan
- Pendidikan
- Agama

Menanyakan keluhan utama pasien datang :


3.  Sacred seven (kalau ada)
 Anamnesis gejala kehamilan
Riwayat Haid :
- Frekuensi siklus haid rutin
4.
- Haid teratur atau tidak
- HPHT
Riwayat Menikah :
5. - Menikah berapa kali, berapa lama
- Saat ini pernikahan yang ke berapa, sudah berapa lama
Riwayat Kehamilan sekarang (ANC) :
- Usia kehamilan
- Mendapat imunisasi TT
- Hari taksiran persalinan
6. - Selama ini kontrol kehamilan dimana
- Obat2an yang diminum selama hamil
- Keluhan yang dirasakan selama hamil
- Pesan khusus dari bidan/dokter tentang kehamilan
saat ini berkaitan dengan gangguan kehamilan
Riwayat Kehamilan dan persalinan :
- Gravida…
- Partus….(berapa kali, spontan/tidak, penolong persalinan,
tempat)
7.
- Abortus…(berapa kali, usia kehamilan, penyebab)
- Masa nifas (lama waktu, ada kelainan atau tidak)
- Jumlah anak saat ini…usia anak saat ini
- Keadaan anak waktu lahir (jenis kelamin, berat badan

10 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11
lahir, penolong persalinan, lahir spontan/tindakan, saat ini
anak sehat/tidak, riwayat pemberian ASI)
- Riwayat gangguan kehamilan dahulu
Riwayat KB :
- Memakai KB apa saja
8. - Pemakaian KB terakhir jenisnya apa, berapa lama
- Adakah efek samping yang dikeluhkan menggunakan
KB tersebut
Riwayat lain-lain :
- Riwayat penyakit dahulu, ex : jantung, DM, asma,
hipertensi, dan lainnya
- Riwayat mengkonsumsi obat2an tertentu sebelum dan
selama kehamilan
- Riwayat kebiasaan merokok
9. - Riwayat konsumsi alcohol
- Riwayat ganti-ganti pasangan
- Riwayat penyakit lkelamin atau kandungan
- Riwayat memelihara hewan piaraan
- Riwayat Keluarga ( penyakit keturunan, kembar,
penyakit menular mis: HIV)
- Riwayat sosial ekonomi
10. Menutup dengan hamdallah dan menyimpulkan hasil anamnesis
Perilaku Profesionalisme
11. (menunjukkan rasa hormat kepada pasien, memperhatikan
kenyamanan pasien )
Catatan :
0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan, dengan kesalahan >50%
2 = Dilakukan dengan kesalahan ≤ 50%
3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : jumlah seluruh skor x 100%


Skor maksimal

11 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

PEMERIKSAAN KEHAMILAN

A. Tujuan Instruksional Umum :


Mahasiswa mampu melakukan dan menerapkan pemeriksaan
kehamilan sebagai dasar untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanannya.

B. Tujuan Instruksional Khusus :


a) Mahasiswa mampu menjelaskan macam dan fungsi
pemeriksaan kehamilan untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaannya.
b) Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan kehamilan
trimester I-III dan menyimpulkan hasilnya dengan baik dan
benar.
c) Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Leopold I-IV dan
menyimpulkan hasilnya dengan baik dan benar.
d) Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan panggul dan
menyimpulkan hasilnya dengan baik dan benar.

C. Pemeriksaan Kehamilan Trimester I


Trimester 1 pemeriksaan kehamilan tidak dapat sepenuhnya
dapat dilakukan menurut metode yang lazim yaitu :
1. Anamnesis
2. Inspeksi
3. Palpasi
4. Auskutasi
Hal ini disebabkan tanda kehamilan yang pasti belum seluruhnya
dapat ditetapkan, sehingga kemungkina hasil pemeriksaan masih
sebatas dugaan hamil.

12 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Dengan adanya USG maka sekarang untuk memastikan adanya


kehamilan lebih mudah :
1. Adanya sakus gestasi
2. Adanya fetal plate
3. Adanya bentuk janin
4. Adanya gerakan janin

Pemeriksaan pada kunjungan pertama :


a. Tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, RR)
b. Tinggi badan
c. Berat badan
d. Wajah pucat atau edema, kloasma gravidarum
e. Konjungtiva pucat atau ikterik
f. Mulut / lidah kotor
g. Gingivitis sampai terjadi epulis
h. Hiperpigmentasi
i. Tiroid
j. Pada payudara : tampak pembuluh darah prominen
k. Hiperpigmentasi areola mamma
l. Abdomen : perut membesar, striae gravidarum, bekas operasi,
tinggi fundus uteri, leopold (min.24 minggu),detak jantung janin
usg (>8 minggu), Doppler (>10-12 minggu )
m. Tulang belakang misalnya skoliosis
n. Ekstremitas apakah edema, varises, refleks patela
o. Tampak tanda chadwick
p. Tanda piskacek
q. Tanda hegar
r. Pemeriksaan vulva/perineum untuk menilai adanya kondiloma,
tanda-tanda infeksi, dan lainnya
s. Pemeriksaan untuk menilai adanya hemoroid
t. Pemeriksaan laboratorium untuk menilai kadar hemoglobin,
protein urin, glukosa urin

13 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Pemeriksaan umum pada kunjungan berikutnya :


a. Tekanan darah
b. Berat badan
c. Edema
d. Pemeriksaan lain sesuai masalah pada kunjungan pertama

Pemeriksaan obstetri pada setiap kunjungan :


a. Tinggi fundus uteri
b. Pemeriksaan leopold (jika sudah memungkinkan/ 28 minggu)
c. Detak jantung janin (DJJ) usg (>8 minggu), Doppler (>10-12
minggu )

D. Pemeriksaan Kehamilan Trimester II – III


Pemeriksaan kehamilan trimester II-III secara palpasi yang paling
lengkap adalah menurut leopold yang terdiri 4 tahap. Sebagai
tahap persiapan, ibu hamil tidur terlentang dengan tangan
disamping badan, penutup perut dibuka secukupnya, kaki sedikit
di tekuk supaya dinding perut agak kendor sedikit. Pada saat
diperiksa, ibu hamil diajak diskusi supaya tidak tegang sehingga
dinding perut bisa lebih lemas lagi. Posisi pemeriksa pada L I, II,
III pemeriksa berdiri disebelah kanan ibu hamil dengan
mengahadap muka ibu. L IV menghadap ke arah kaki ibu.

Tujuan pemeriksaan palpasi adalah :

1. Menentukan besar serta tinggi fundus urteri sehingga dapat


diperkirakan usia kehamilan.
2. Menentukan letak janin dalam rahim yang akan menetapkan
bagaimana proses suatu persalinan serta prognosisnya
3. Menetukan adanya kelainan yang akan berpengaruh terhadap
proses persalinan :
a. Apakah bagian bawah janin sudah masuk ?

14 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

a) Pemeriksaan Leopold I :
Pemeriksa meghadap muka ibu.kedua telapak tangan ada
difundus uteri untuk meraba apa yang ada didaerah fundus
uteri, serta menentukan tinggi fundus uteri. Bila teraba keras,
bulat dan ada balotement ini menunjukkan kepala, sedangkan
bokong akan teraba, lunak, bulat, besar dan balotment
negative. Perlu juga dideskripsikan berapa banyak (jumlah)
bagian yang teraba.

15 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Apabila di fundus uteri kosong, terjadi pada letak lintang,


maka untuk menentukan dimana adanya kepala dengan
menggunakan pemeriksaan Leopold II. Dengan mengukur tinggi
uteri menggunakan meteran ataupun jari, maka akan dapat
diduga kira- kira berapa usia kehamilan dan berat janinnya.

Perkiraan usia kehamilan dan berat janin :

1. Dengan memakai jari :


a. Sebelum akhir bulan ke III
b. 1 -2 jari diatas simpisis : 12 Minggu
c. Pertengahan simpisis – pusat ( umbilicus ) 16 minggu
d. 3 jari dibawah pusat ; 20 minggu
e. Setinggi pusat : 24 minggu
f. 3 jari diatas pusat : 28 minggu
g. 3 jari dibawah arkus kostae : 32 Minggu
h. Pertengahan pusat – Proc. Xyphoideus : 40 minggu
2. Dengan metode Mc Donald : usia kehamilan = TFU / 3,5 bulan.
Menggunakan TFU untuk menentukan usia kehamilan tidak
akurat karena:
 Tumbuh kembang janin bukan pertumbuhan linier
 Tebal tipisnya lemak perut berbeda – beda
 Factor heriditer akan mempengaruhi besarnya janin
3. Berat janin dapat diperkirakan dengan rumus JOHNSON (hanya
dilakukan bila presentasi kepala)
 Kepala belum masuk panggul = ( TFU (dalam cm) – 12 ) x 155
gram
 Bila telah masuk panggul = ( TFU ( dalam cm) – 11 ) x 155 gram

16 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

b) Pemeriksaan Leopold II

Pemeriksa menghadap muka pasien dan Kedua telapak tangan


dipindahkan dengan menulusuri samping dinding uterus, bila
letak bujur maka punggung teraba tahanan besar memanjang,
dengan pihak yang berlawanan teraba bagian kecil anak. Dengan
mengetahui punggung janin, maka dapat piperkirakan punctum
maksimum DJJ (denyut jantung janin), menggunakan dopler
(mulai usia kehamilan 10-12 minggu) atau fetoscope/laenec
(mulai usia kehamilan 18-22 minggu). DJJ normal 120 -
160x/mnt. Setelah usia kehamilan 32-34 minggu, DJJ meningkat
seiring dengan pergerakan bayi. Mulai usia kehamilan 12-18
minggu, DJJ terdengar di garis tengah pada bagian bawah perut.

17 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Setelah 28 minggu kehamilan, DJJ paling terdengar di punggung


atau dada bayi, tergantung posisi janin.

c) Pemeriksaan Leopold III

Pemeriksaan Leopold III bertujuan untuk menentukan bagian


terbawah janin yang berada di uterus. Menggunakan tangan
kanan, bagian terendah dipegang antara ibu jari dengan jari
lainnya. Ciri kepala adalah bulat keras. Kemudian dinilai
apakah masih panggul bisa digoyang ? bila masih bisa
digoyang maka bagian bawah janin belum masuk, bila tidak
dapat digoyang maka bagian bawah janin sudahmasuk PAP
(pintu atas panggul).

d) Pemeriksaan Leopold IV
Pemeriksaan ini dilakukan hanya apabila dari pemeriksaan
leopold II ditemukan bagian terbawah dari janin adlah kepala

18 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

.pasien mengahadap kaki ibu Dengan menggunakan kedua telapak


tangan akan dapat ditentukan apakah kepala janin sudah masuk
PAP.Bila telah masuk, seberapa jauh masuk ke dalam panggul :

 Konvergen  sebagian kecil masuk kepala PAP


 Sejajar sebagian kepala sudah masuk PAP
 Divergen  sebagian besar kepala sudah masuk PAP

Untuk menentukan kepala sudah masuk atau belum dengan


menggunakan telapak tangan, menggunakan penilaian 5/5 – 0/5.
Sebagai contoh : 5/5 menunjukkan kepala belum masuk PAP, dst
4/5, 3/5, 2/5, 1/5, dan 0/5 menunjukkan tingkatan kepala sudah
masuk panggul dalam.

Metode lain yang lebih sering dipakai karena lebih akurat dalam
menentukan kepala sudah masuk PAP dan sebarapa jauh
masuknya adalah menurut bidang HODGE. Metode ini dapat

19 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

dipakai untuk mengevaluasi proses persalinan apakah sudah


sesuai dengan persalinan yang normal atau tidak. Bahkan dapat
menentukan suatu panggul sempit saat masih kehamilan antara 36
– 40 minggu.

1. Bidang H–I (Hodge I) : adalah bidang pintu atas panggul,


dengan batas tepi atas simfisis
2. Bidang H–II (Hodge II) : adalah bidang sejajar H-I setinggi tepi
bawah simfisis
3. Bidang H–III (Hodge III) : adalah bidang sejajar H-I setinggi
spina Ischiadica
4. Bidang H–IV (Hodge IV) : adalah bidang sejajar H-I setinggi
ujung bawah os. Coccygis

Pemeriksaan tambahan bila kepala belum masuk panggul pada saat


persalinan untuk menentukan apakah ada suatu CPD ( Cephalo Pelvic
Diproportione )
1. Osborn tes : pemeriksaan dari lluar dengan cara kepala dipegang
dengan kemudian dicoba dimasukkan ke PAP, bila tidak dapat
masuk dan tingginya 2 jari diatas simpisis maka kemungkinan
CPD

20 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

2. Muller – Kerr (Fitting Head) : kepala dengan tangan kiri


dimasukkan PAP, Tangan kanan periksa dalam sampai
promontoriun–apakah kepala dapat dimasukkan ke PAP. Bila tak
masuk maka ada kecurigaan suatu CPD

E. Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan panggul amat penting pada primigravida
karena untuk menilai kemampuan 3P : power Passenger dan
Passage yang belum terujii, sedangkan pada multipara dengan
anemnesis yang baik maka dapat diperkirakan bahwa persalinan
yang lalu normal apa tidak.

a) Pemeriksaan Panggul Dalam

Pelvis terbagi menjadi 2 bagian, yaitu pelvis mayor dan


pelvis minor. Pelvis mayor terletak di sebelah cranial dari aditus
pelvis (di atas linea terminalis). Pelvis minor disebut pula sebagai
pelvis sejati karena dindingnya dibentuk oleh tulang yang lebih
sempurna, terletak di sebelah caudal aditus pelvis (di bawah linea
terminalis). Bentuk pelvis minor berupa saluran dengan sumbu
melengkung ke depan (sumbu Carus). Bidang atas berbentuk

21 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

bulat dibatasi pintu atas panggul (pelvic inlet). Bidang bawah


dibatasi pintu bawah panggul (pelvic outlet) dan di antara kedua
bidang terdapat pelvic cavity.
Pintu atas panggul berbentuk bulat oval, dengan dibatasi
oleh promontorium, sakrum, linea inominata, ramus superior
ossis pubis, dan tepi atas simfisis. Ada 3 ukuran penting yang
melibatkan pintu atas panggul, yaitu :
1. Conjugata vera anatomica  diukur dari promontorium ke
tepi atas simfisis ossis pubis, panjang normal rata-rata 11 cm
2. Conjugata vera obstreticadiukur dari promontorium ke
tempat yang paling menonjol dari facies posterior simfisis
ossis pubis, panjang rata-rata 10,5 cm
3. Diameter transversajarak terjauh yang ditarik pada linea
terminalis antara dua titik yang sama, panjang rata-rata 13,5
cm.
4. Diameter oblique diukur dari articulatio sacroiliaca ke pecten
ossis pubis sisi yang berlawanan, panjang rata-rata 12,5 cm.
Bidang tengah panggul adalah bidang dengan ukuran terkecil,
terletak setinggi pinggir bawah simfisis, spina iskiadika kiri-kanan
dan memotong sakrum sekitar 1-2 cm di atas ujung sakrum. Sulit
pengukuran secara klinik. Kesempitan pintu bawah panggul
biasanya disertai kesempitan mid-pelvic.
Pintu bawah panggul terdiri atas 2 bidang segitiga dengan
dasar garis yang menghubungkan kedua tuber iskiadikum kiri-
kanan, dan puncak segitiga: ujung os sakrum, sisi : lig.
sakrotuberosum. Segitiga depan : dibatasi oleh arkus pubis.
Terdapat 3 ukuran, yaitu :
1. Conjugata diagonalis, diukur dengan vaginal toucher dari tepi
bawah simfisis ke promontorium, panjang rata-rata 12-12,5
cm
2. Conjugata recta, membentang dari tepi bawah simfisis samapai
ujung os coxygeus, panjang 9-11,5 cm.
3. Diameter transversa adalah jarak antara kedua tepi dorsal
tuber ischiadicum, panjang rata-rata 11 cm.

22 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Hal yang perlu diperhatikan pada waktu melakukan pemeriksaan


panggul dalam :

1. Apakah promontorium teraba atau tidak


2. Apakah Linea inominata teraba seluruhnya / sebagian
3. Keadaan kecekungan sacrum
4. Bagaimana dinding samping panggul
5. Tuber ischiadicum menonjol atau tidak
6. Os coccygeus mobile atau tidak
7. Bagaimana arkus pubisnya, apakah 900 atau lebih

b) Pemeriksaan Panggul Luar :


 Distansia Spinarum : jarak antara kedua spina iliaka anterior
superior ( normal 24–26 cm )
 Distansia Kristarum : jarak terpanjang antara kedua krista iliaka
kanan dan kiri (normal 28–30 cm) , bila kurang 2–3 cm ada
kemungkinan panggul patologis.
 Distansia Oblikua eksterna : jarak antara spina iliaka anterior
superior kiri dengan spina iliaka posterior inferior kanan dan
sebaliknya, kalau perbedaanya besar kemungkinan panggul
Asimetri.
 Distansia Intertrokanterika : jarak antara trokanter mayor
 Konjugata ekterna/vera (Bouoloque) ; jarak antara bagian atas
simpisis dengan spina L V
 Distansia tuberum : jarak antara tuber os ischii Ka dan Ki ;
diukur dengan jangka Oseander
Andaikata ditemukan hal yang abnormal / curiga kesempitan
panggul maka dilanjutkan dengan pemeriksaan panggul dalam,
dapat dilakukan saat usia kehamilan > 36 minggu ataupun saat
inpartu.

23 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

24 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et all. Williams Obstetrics.


McGraw-Hill Companies. United States of America. 2010.

25 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

CheckList Pemeriksaan Kehamilan dan ANC


Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2 3
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri serta
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan
2. Cuci tangan dan diawali dengan bismillah (tidak
harus dikeraskan) dan memohon ijin sebelum
pemeriksaan
3. Tanda vital (tekanan darah, suhu, nadi, RR)
Tinggi badan
Berat badan
Wajah pucat atau edema, kloasma gravidarum
Konjungtiva pucat atau ikterik
Mulut / lidah kotor
Gingivitis sampai terjadi epulis
Hiperpigmentasi
Tiroid
Pada payudara : tampak pembuluh darah prominen
Hiperpigmentasi areola mamma
Abdomen : perut membesar, striae gravidarum,
bekas operasi.
Tulang belakang misalnya skoliosis
Ekstremitas apakah edema, varises, refleks patela
Tampak tanda chadwick
Tanda piskacek
Tanda hegar
Pemeriksaan vulva/perineum untuk menilai adanya
kondiloma, tanda-tanda infeksi, dan lainnya
Pemeriksaan untuk menilai adanya hemoroid
4. Pemeriksaan leopold :
a. Leopold I
- Pemeriksa menghadap ke muka ibu
- Menentukan tinggi fundus uteri
- Meraba bagian janin yang terletak di fundus
dengan kedua telapak tangan

26 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

- Tentukan bagian dari janin yang berada di


fundus
kepala/bokong/punggung/ekstrimitas
b. Leopold II
- Pemeriksa menghadap ke muka ibu
- Meraba bagian janin yang terletak disebelah
kanan ataupun kiri uterus
- Tentukan bagian dari janin yang berada di
kanan atau kiri uterus ibu
kepala/bokong/punggung/ekstrimitas
c. Leopold III
- Pemeriksa menghadap ke muka ibu
- Meraba bagian janin yang terletak dibawah
(atas simpisis) sementara tangan yang lain
menahan fundus untuk fiksasi
- Tentukan bagian dari janin yang berada di
bawah uterus
kepala/bokong/punggung/ekstrimitas
d. Leopold IV
- Pemeriksa menghadap ke kaki ibu
- Menentukan apakah kepala janin sudah
masuk/melewati pintu atas panggul (PAP).
Dengan mendindingi bagian terbawah janin
kita tentukan posisi tangan, apakah
konvergen berarti kepala janin belum masuk
PAP atau sebagian kecil masuk PAP ,
divergen berarti kepala janin sudah masuk
PAP, apakah sejajar setengah kepala janin
sudah masuk PAP

5. Pemeriksaan panggul dalam :


Pemeriksa mencuci tangan dan memakai handscoon.
Dan diolesi jel bila perlu.

27 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Dengan lembut melakukan pemeriksaan dalam.

Kemudian nilai

1. Apakah promontorium teraba atau tidak


2. Apakah Linea inominata teraba seluruhnya /
sebagian
3. Keadaan kecekungan sacrum
4. Bagaimana dinding samping panggul
5. Tuber ischiadicum menonjol atau tidak
6. Os coccygeus mobile atau tidak
7. Bagaimana arkus pubisnya, apakah 900 atau lebih
6. Komunikasi menyampaikan hasil dan edukasi pasien
yang didahului dengan mengucapkan hamdallah
7. Cuci tangan setelah pemeriksaan
8. Perilaku Profesionalisme

Catatan :
0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan, dengan kesalahan >50%
2 = Dilakukan dengan kesalahan ≤ 50%
3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : jumlah seluruh skor x 100%


Skor maksimal

28 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar Kerja
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN ( Pertemuan 1 )

A. Tempat : Ruang Skill lab


B. Pasien Simulasi : -
C. Peralatan :
 Manekin Pemeriksaan Leopold (UGM)
 Laenec
 Midline
A. Kegiatan :
1. Trainer menunjuk salah satu mahasiswa untuk menjelaskan
cara pemeriksaan sesuai topik skill lab (waktu 15 menit).
2. Mahasiswa yang ditunjuk melakukan refleksi diri (waktu 10
menit).
3. Mahasiswa lain melakukan feedback terhadap penjelasan
temannya (waktu 5 menit).
4. Trainer memberikan feedback (arahan, tanggapan dan
penjelasan tambahan), waktu 15 menit.
5. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, terdiri dari 3
orang, seorang mahasiswa bertugas sebagai dokter, seorang
sebagai pasien, dan mahasiswa lain membawa checklist. Trainer
mengamati kelima kelompok kecil, dan memberikan feedback
(waktu 75 menit).
6. Tugas : melakukan simulasi anamnesis (satu orang berperan
sebagai pasien) dan pemeriksaan kehamilan (menggunakan
manikin).

29 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar Kerja
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN ( Pertemuan 2 )

A. Tempat : Ruang Skill lab


B. Pasien Simulasi : -
C. Peralatan :
 Manekin Pemeriksaan Leopold (UGM)
 Laenec
 Midline
D. Kegiatan :
1. Mahasiswa membacakan refleksi diri masing-masing. Waktu
10 menit.
2. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk mencoba
ketrampilan dengan membentuk kelompok kecil mahasiswa
yang terdiri dari 3 orang per kelompok. Masing-masing
melakukan ketrampilan yang dipelajari secara bergantian,
dengan 1 orang sebagai Dokter, 1 orang sebagai pasien, dan 1
orang sebagai pengamat (membawa checklist). Waktu 110
menit.
3. Trainer memberikan tanggapan dan arahan di masing-masing
kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et all. Williams Obstetrics.


McGraw-Hill Companies. United States of America. 2010.

30 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

TOPIK 2
TOPIK 2
PEMERIKSAAN PARTOGRAF

A. Tujuan Instruksional Umum :


Mahasiswa mampu menggunakan partograf sebagai dasar
tindakan persalinan.
B. Tujuan Instruksional Khusus :
a) Mahasiswa mampu menjelaskan batasan persalinan
b) Mahasiswa mampu menjelaskan fase-fase dalam KALA SATU
persalinan
c) Mahasiswa mampu menjelaskan penggunaan partograf.
d) Mahasiswa mampu menggunakan partograf dengan baik dan
benar.
e) Mahasiswa mampu menentukan tindakan persalinan sesuai
dengan hasil partograf
f) Mahasiswa mampu menggunakan partograf untuk
menentukan kasus persalinan yang sulit/perlu dirujuk.
g) Mahasiswa mampu merujuk pasien apabila terdapat tanda
bahaya pada pemeriksaan partograf.

C. Tinjauan Pustaka
I. Batasan Persalinan
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput
ketuban keluar dari uterus ibu.
Persalinan dibagi menjadi:
1. Kala satu : dimulai sejak terjadi kontraksi uterus yang
teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya)
hingga servix membuka lengkap (10 cm).
2. Kala dua : dimulai ketika pembukaan servix sudah
lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
3. Kala tiga : dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
4. Kala empat : dimulai setelah lahirnya plasenta dan
berakhir dua jam setelah itu.

31 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

II. Kala satu persalinan


Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia
kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya
penyakit. Persalinan dimulai (inpartu) sejak uterus
berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada servix
(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta
secara lengkap. Ibu belum inpartu jika uterus tidak
mengakibatkan perubahan servix.
Tanda dan gejala dimulainya inpartu Kala satu adalah:
1. Penipisan dan pembukaan servix
2. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan servix
(frekuensi minimal 2 kali dalam 10 menit)
3. Cairan lender bercampur darah (bloody show) melalui
vagina.

Fase- fase dalam Kala Satu Persalinan:


1. Fase laten pada kala satu persalinan:
 Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan servix secara bertahap
 Berlangsung hingga servix membuka kurang dari 4 cm
 Pada umumnya, fase laten berlangsung hamper atau
hingga 8 jam
2. Fase aktif pada kala satu persalinan:
 Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat
secara bertahap (kontraksi dianggap adekuat/
memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu
10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih)
 Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan
lengkap atau 10 cm, akan terjadi dengan kecepatan
rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida)
atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara)
 Terjadi penurunan bagian terbawah janin.

32 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Pencatatan selama fase laten Kala Satu Persalinan:


Selama fase laten, semua asuhan, pengamatan dan
pemeriksaan harus dicatat. Hal ini dapat dicatat secara
terpisah, baik di catatan kemajuan persalinan maupun di
Buku KIA atau Kartu Menuju Sehat (KMS) ibu hamil.
Tanggal dan waktu harus dituliskan setiap kali membuat
catatan selama fase laten persalinan. Semua asuhan dan
intervensi juga harus dicatatkan.
Kondisi ibu dan bayi juga harus dinilai dan dicatat dengan
seksama, yaitu:
 Denyut jantung janin(DJJ): setiap ½ jam
 Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus: setiap ½ jam
 Nadi: setiap ½ jam
 Pembukaan servix: setiap 4 jam
 Penurunan bagian terbawah janin: setiap 4 jam
 Tekanan darah dan temperature tubuh ibu: setiap 4
jam
 Produksi urin, aseton dan protein: setiap 2 sampai 4
jam

Rujuk ibu ke fasilitas kesehatan yang sesuai jika fase laten


berlangsung lebih dari 8 jam

Pencatatan selama Fase Aktif Persalinan: Partograf

III. PARTOGRAF

Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan


kala satu persalinan dan informasi untuk membuat
keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaan
partograf adalah untuk:
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan
dengan menilai pembukaan servix melalui
pemeriksaan dalam (vaginal toucher)

33 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan


normal.
3. Data pelengkap yang terkait dengan pemamtauan
kondisi ibu, bayi, grafik kemajuan proses
persalinan, bahand an medikamentosa yang
diberikan , pemeriksaan laboratorium, membuat
keputusan klinik dan asuhan atau tindakan yang
diberikan.

IV. KAPAN PARTOGRAF DIISI:


1. Untuk semua ibu dalam fase aktif kala satu
persallinan dan merupakan elemen penting dari
asuhan persalinan. Partograf harus digunakan
untuk semua persalinan, baik normal maupun
patologis.
Partograf sangan membantu penolong persalinan
dalam memantau, mengevaluasi dan membuat
keputusan klinik, baik persalinan dengan penyulit
maupun yang tidak disertai dengan penyulit.
2. Selama persalinan dan kelahiran bayi disemua
tempat.
3. Secara rutin oleh semua penolong persalinan
yang memberikan asuhan persalinan kepada
ibu dan proses kelahiran bayinya.

34 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar depan

35 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar belakang

36 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Halaman depan partograf menginstruksikan observasi dimulai


pada fase aktif persaliann dan menyediakan lajur dan kolom untuk
mencatat hasil-hasil pemeriksaan selama fase aktif persalinan, yaitu:
1. Informasi ibu tentang :
a. nama, umur
b. gravida, Para, abortus (keguguran)
c. Nomor catatan medic/ nomor puskesmas
d. Tanggal dan waktu mulai dirawat (atau jika di rumah,
tanggal dan waktu penolong persalinan mulai
merawat ibu)
e. Waktu pecahnya selaput ketuban.

2. Kondisi janin:
a. DJJ
Gunakan fetoskop Pinnards atau Doppler untuk
mendengar denyut jantung janin (DJJ) dalam rahim
ibu dan untuk menghitung jumlah DJJ per menit,
gunakan jarum detik pada jam dinding atau jam
tangan . tentukan titik tertentu pada dinding abdomen
ibu dimana suara DJJ terdengar paling kuat.
Normal antara 120-160 kali per menit. Laporan
dengan memberi tanda pada form grafik sesuai
frekuensi jantung pada garis waktu. Dicatat setiap 30
menit.

b. Warna dan adanya air ketuban


Dinilai setiap kali melakukan pemeriksaan dalam
apakah selaput ketuban masih utuh atau sudah pecah,
jika sudah pecah dan keluar dinilai warna cairan
ketubannya. Kode dengan huruf dalam lingkaran :
- U = selaput ketuban masih utuh (belum pecah)
- J = selaput ketuban sudah pecah dan air
ketuban jernih
- M = selaput ketuban sudah pecah dan air
ketuban bercampur mekonium

37 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

- D = selaput ketuban sudah pecah dan air


ketuban bercampur darah
- K = selaput ketuban sudah pecah tapi air
ketuban tidak mengalir lagi(“kering”)

c. Penyusupan (molase) kepala janin


Diraba fisura antara tulang-tulang kepala, dilaporkan
dalam angka (+1) sampai (+4) menurut derajatnya,
atau bila tidak ada moulage, beri tanda (-).
Penilaian molase :
0 = tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura
dengan mudah dapat dipalpasi
1 = tulang-tulang kepala janin hanya saling
bersentuhan
2 = tulang-tulang kepala janin saling tumpang
tindih tetapi masih dapat
dipisahkan
3 = tulang-tulang kepala janin saling tumpang
tindih dan tidak dapat dipisahkan

3. Kemajuan persallinan:

38 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

a. Pembukaan servix
Nilai dan catat pembukaan servix setiap 4 jam (lebih
sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit). Saat
ibu berada pada fase aktif persalinan, catat pada
partograf setiap temuan dari setiap pemeriksaan.
Tanda ‘X’ harus dicantumkan di garis waktu yang
sesuai dengan lajur besarnya pembukaan servix.
 Pilih angka pada tepi kiri luar kolom pembukaan
servix yang sesuai dengan besarnya pembukaan
servix pada fase aktif persalinan yang diperoleh
dari hasil periksa dalam.
 Untuk pemeriksaan pertama pada fase aktif
persalinan, temuan (pembukaan servix) dari hasil
dalam harus dicantumkan pada garis waspada.
Pilih angka yang sesuai dengan bukaan servix
(hasil periksa dalam) dan cantumkan tanda ‘X’
pada ordinat atau titik silang garis dilatasi servix
dan garis warpada.
 Hubungkan tanda ‘X’ dari setiap pemeriksaan
dengan garis utuh (tidak terputus)

b. Penurunan bagian terbawah atau presentasi janin


Penilaian penurunan kepala janin dilakukan dengan
menghitung proporsi bagian terbawah janin yang
masih berada di atas tepi atas simfisis dan dapat
diukur dengan lima jari tangan pemeriksa (per
limaan). Bagian diatas simfisis adalah proporsi yang

39 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

belum masuk pintu atas panggul dan sisanya (tidak


teraba) menunjukkan sejauh mana bagian terbawah
janin telah masuk ke dalam rongga panggul (lihat
gambar)
 5/5 jika terbawah janin seluruhnya teraba dengan
5 jari di atas simfisis pubis
 4/5 jika 4 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
terbawah janin diatas simfisis dan (1/5) bagian
telah turun ke dalam rongga panggul
 3/5 jika 3 dari 5 jari masih dapat meraba bagian
terbawah janin diatas simfisis dan (2/5) bagian
telah turun ke dalam rongga panggul
 2/5 jika hanya 2 dari 5 jari masih dapat meraba
bagian terbawah janin diatas simfisis dan (3/5)
bagian telah turun melewati bidang tengah rongga
panggul (tidak dapat digerakkan)
 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba
bagian terbawah janin yang berada di atas simfisis
 0/5 jika bagian terbawah janin sudah masuk ke
dalam rongga panggul.

Pengukuran penurunan kepala janin

40 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Pukul 17.00, kepala berada di 3/5, pada pukul 21.00 kepala


turun di 1/5

c. Garis waspada dan garis bertindak


 Daerah sebelah kiri garis waspada merupakan
garis observasi
 Daerah di antara garis waspada dan garis tindakan
merupakan daerah perlu pertimbangan untuk
merujuk atau mengambil tindakan
 Daerah di sebelah kanan garis tindakan adalah
daerah harus segera bertindak
 Garis waspada : dimulai pada pembukaan 4 dan
berakhir pada pembukaan lengkat dengan asumsi
pembukaan 1 cm/jam.
 Jika pembukaan mengarah ke sebelah kanan garis
waspada maka pertimbangkan adanya penyulit 
pengawasan lebih ketat.
 Jika pembukaan melewati garis bertindak 
harus ada tindakan

41 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Pembukan servix melewati garis bertindak, Section cesaria dilakukan pada


pukul 17.30

4. Jam dan waktu:


a. Waktu mulainya fase aktif persalinan
b. Waktu actual saat pemeriksaan atau penilaian

5. Kontraksi uterus (his):


Dibawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan
tulisan “kontraksi per 10 menit” di sebelah luar kolom paling
kiri. Setiap kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30
menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan
lamanya kontraksi dalam satuan detik.
Nyatakan lamanya kontraksi dengan:
Beri titik-titik untuk menyatakan kontraksi yang
lamanya kurang dari 20 detik

Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk


menyatakan kontraksi yang lamanya 20 – 40 detik

Isi penuh kotak yang sesuai untuk kontraksi yang


lamanya lebih dari 40 detik

42 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Dalam waktu 30 menit pertama


terjadi tiga kali kontraksi dalam 10
5
menit dan masing-masing kontraksi
4 lamanya kurang dari 20 detik
3 Dalam waktu 30 menit kedua,
2 terjadi empat kali kontraksi dalam
1 waktu 10 menit dan masing-masing
1 2 3 kontraksi lamanya 20-40 detik
Dalam waktu 30 menit ketiga,
terjadi lima kali kontraksi dalam
waktu 10 menit dan masing-masing
kontraksi lamanya menjadi 20-40
detik
Dalam waktu 30 menit keempat
sampai keenam, terjadi lima kali
kontraksi dalam waktu 10 menit
dan masing-masing kontraksi
lamanya menjadi > 40 detik.

6. Obat-obatan dan cairan yang diberikan:


Dituliskan dalam kolom obat / cairan yang digunakan sesuai
garis waktu.
a. Oksitosin : dokumentasikan setiap 30 menit jumlah
unit oksitosin yang diberikan per volume cairan IV
dan dalam satuan tetesan per menit.
b. Obat-obatan lainnya dan cairan IV yang diberikan

7. Kondisi ibu:
 Tekanan darah (dengan panah atas bawah untuk sistolik
diastolik), nadi (titik), suhu (derajat Celcius), frekuensi
pernapasan. Nadi ibu diperiksa setiap 30 menit,
sedangkan tekanan darah dan suhu tiap 4 jam.
 Urine

43 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Jumlah (cc), proteinuria (+/-), aseton. Jika


memungkinkan, untuk tujuan praktis, gunakan kertas
celup berbagai indikator (strip-test) : dapat juga
mendeteksi pH, glukosa, bilirubin, leukosit-esterase dan
sebagainya, dalam satu kali pemeriksaan kertas yang
dicelupkan. Produksi urin, aseton, dan protein diukur tiap
2-4 jam.

8. Asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya (dicatat


dalam kolom yang tersedia di sisi partograf atau di catatan
kemajuan persalinan)

44 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Contoh partograf persalinan normal

45 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Halaman belakang Partograf :


Merupakan bagian untuk mencatat hal-hal yang terjadi selama proses
persalinan dan kelahiran bayi, serta tindakan-tindakan yang
dilakukan sejak kala I hingga kala IV dan bayi baru lahir. Itulah
sebabnya bagian ini disebut sebagai catatan persalinan.
Dokumentasi ini sangat penting untuk membuat keputusan klinik
yang sesuai. Catatn persalinan adalah terdiri dari unsur-unsur
berikut:
 Data atau Informan Umum
 Kala I
 Kala II
 Kala III
 Bayi baru lahir
 Kala IV

Contoh kasus:
Buatlah partograf seperti kasus di bawah ini
Ibu Nanik, G1, P0, A0, 23 tahun datang ke rumah bersalin
diantarkan oleh keluarganya untuk mendapatkan asuhan dari
dokter Nisa di RT 005/ RW003, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan
suka makmur, Semarang pada tanggal 20 Maret 2016 pukul
13.00. Ibu nanik menuturkan pada dokter Nisa bahwa ia sudah
merasakan kontraksi sejak pukul 05.00.
Dokter Nisa melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik secara
seksama dan menyimpulkan:
 Kehamilan cukup bulan, presentasi belakang kepala (vertex),
presentasi kepala dengan penurunan 4/5, kontraksi uterus
tiga kali dalam 10 menit, setiap kontraksi berlangsung 18
detik, dan DJJ 124x/menit.
 Pembukaan servix 3 cm, tidak ada penyusupan dan selaput
ketuban utuh.
 Tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 80x/menit, temperature
tubuh 36,8

46 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

 Ibu berkemih 200 ml sebelum dilakukan pemeriksaan dalam,


hasil pemeriksaan urin tidak mendeteksi adanya protein dan
aseton.
1. Dokter Nisa menganjurkan ibu nanik untuk berjalan-jalan dengan
suaminya dan mengkonsumsi banyak cairan.
2. Pemeriksaan kedua dilakukan pukul 17.00. ibu nanik melaporkan
bahwa kontraksinya terasa lebih kuat dan nyeri. Dokter nisa
melakukan pemeriksaan abdomen dan pemeriksaan dalam,
hasilnya: terjadi 4 kontraksi dalam 10 menit, lamanya 20-40
detik, DJJ 134x/menit, penurunan kepala 3/5, pembukaan servix
5 cm, tidak ada penyusupan kepala janin dan selaput ketuban
masih utuh. TD 120/70mmHg, nadi 88, temperature 37c, dan ia
berkemih 100ml sebelum pemeriksaan dilakukan.
3. Pukul 17.30 DJJ 144x/menit kontraksi 4 kali dalam 10 menit
selama 30 detik, nadi 80x/menit
4. Pukul 18.00 DJJ 144x/menit kontraksi 4 kali dalam 10 menit
selama 45 detik, nadi 88x/menit
5. Pukul 18.30 DJJ 144x/menit kontraksi 4 kali dalam 10 menit
selama 45 detik, nadi 90x/menit
6. Pukul 19.00 DJJ 134x/menit kontraksi 4 kali dalam 10 menit
selama 45 detik, nadi 97x/menit
Temperature 36,8c dan urin 150 cc
7. Pukul 19.30 DJJ 128x/menit kontraksi 4 kali dalam 10 menit
selama 45 detik, nadi 88x/menit
8. Pukul 20.00 DJJ 128x/menit kontraksi 5 kali dalam 10 menit
selama 45 detik, nadi 88x/menit
9. Pukul 20.30 DJJ 128x/menit kontraksi 5 kali dalam 10 menit
selama 45 detik, nadi 88x/menit
10. Pukul 21.00, dokter nisa melakukan pemeriksaan abdomen dan
dalam, hasilnya: terjadi 5 kontraksi dalam 10 menit, lamanya 45
detik, DJJ 130x/menit, penurunan kepala 1/5, pembukaan servix
10 cm, tidak ada penyusupan kepala janin dan selaput ketuban
pecah sebelum pemeriksaan (pukul 20.45) dan cairan ketuban
jernih. TD 120/70mmHg, nadi 80,

47 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

11. Pukul 21.30 seorang bayi perrempuan lahir, berat badan 3000
gram dan panjang badan 48 cm, bayi menangis spontan,.
Dilakukan manajemen aktif kala tiga dan plasenta lahir 5 menit
setelah bayi lahir. Tidak dilakukan episiotomy dan tidak terjadi
laserasi. Perkiraan kehilangan darah kurang lebih 150 cc
12. Selama 15 menit pertama kala empat (sampai pukul 21.45) dan
15 menit berikutnya pada jam pertama setelah plasenta lahir,
catatan dokter nisa menunjukkan semuanya berjalan normal
 21.50, TD 120/70, nadi 80, suhu tubuh 37,2c, tinggi fundus 3
jari di bawah pusat, tonus uterus baik (keras), kandung kemih
kosong, jumlah darah per vaginam masih dalam batas normal.
 22.05, TD 120/70, nadi 76, tinggi fundus 3 jari di bawah
pusat, tonus uterus baik (keras), kandung kemih kosong,
jumlah darah per vaginam masih dalam batas normal.
 22.20, TD 110/70, nadi 76, tinggi fundus 3 jari di bawah
pusat, tonus uterus baik (keras), kandung kemih kosong,
jumlah darah per vaginam masih dalam batas normal.
 22.35, TD 110/70, nadi 76, tinggi fundus 3 jari di bawah
pusat, tonus uterus baik (keras), kandung kemih kosong,
jumlah darah per vaginam masih dalam batas normal.
13. Temuan selama 1 jam kedua (setiap 30 menit) kala empat
sebagai berikut
 23.05, TD 110/70, nadi 80, suhu tubuh 37c, tinggi fundus
2 jari di bawah pusat, tonus uterus baik (keras), ibu
nanik berkemih dan pengeluaran urin 250cc, sedikit
perdarahan per vaginam masih dalam batas normal.
 23.35, TD 110/70, nadi 80, tinggi fundus 2 jari di bawah
pusat, tonus uterus baik (keras), ibu nanik berkemih dan
pengeluaran urin 250cc, sedikit perdarahan per vaginam
masih dalam batas normal.

48 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11
CheckList PENGISIAN PARTOGRAF

Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2 3
1. Menjelaskan tujuan penggunaan partograf
2. Pengisian partograf :
a. Identitas
b. DJJ
c. Air ketuban
d. Penyusupan
e. Pembukaan servix
f. Turunnya kepala janin
g. Waktu
h. Kontraksi rahim
i. oksitosin
j. Obat dan cairan IV
k. Nadi
l. Tekanan darah
m. Suhu
n. Urin
3. Penentuan tindakan sesuai partograf (rujuk/normal)
4. Catatan persalinan
Kala I
Kala II
Kala III
Kala IV
5. Apabila merujuk  buat surat rujukan pasien
Jumlah

Catatan :
0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan, dengan kesalahan >50%
2 = Dilakukan dengan kesalahan ≤ 50%
3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : jumlah seluruh skor x 100%


Skor maksimal

49 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar Kerja
PENGISIAN PARTOGRAF ( Pertemuan 1 )

A. Tempat : Ruang Skill lab


B. Pasien Simulasi : -
C. Peralatan :
 Lembar Partograf
D. Kegiatan :
1. Trainer menunjuk salah satu mahasiswa untuk menjelaskan
cara pemeriksaan sesuai topik skill lab. Waktu 15 menit.
2. Mahasiswa yang ditunjuk melakukan refleksi diri. Waktu 10
menit.
3. Mahasiswa lain melakukan feedback terhadap penjelasan
temannya. Waktu 5 menit.
4. Trainer memberikan feedback (arahan, tanggapan dan
penjelasan tambahan), waktu 15 menit.
5. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, terdiri dari 2
orang, seorang mahasiswa bertugas sebagai dokter, seorang
membawa checklist. Trainer mengamati kelima kelompok kecil,
dan memberikan feedback. Waktu 75 menit.
6. Tugas : melakukan pengisian partograf dan pertolongan
persalinan normal.

50 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar Kerja
PENGISIAN PARTOGRAF ( Pertemuan 2 )

A. Tempat : Ruang Skill lab


B. Pasien Simulasi : -
C. Peralatan :
Lembar Partograf
D. Kegiatan :
1. Mahasiswa membacakan refleksi diri masing-masing. Waktu 10
menit.
2. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk mencoba
ketrampilan dengan membentuk kelompok kecil mahasiswa
yang terdiri dari 2 orang per kelompok. Masing-masing
melakukan ketrampilan yang dipelajari secara bergantian,
dengan 1 orang sebagai Dokter, dan 1 orang sebagai pengamat
(membawa checklist). Waktu 110 menit.
3. Trainer memberikan tanggapan dan arahan di masing-masing
kelompok.

51 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

TOPIK 4
PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL

A. Tujuan Instruksional Umum :


Mahasiswa mampu melakukan persalinan normal dan
menerapkan prinsip Asuhan Persalinan Normal (APN) sebagai
dasar untuk menolong persalinan.

B. Tujuan Instruksional Khusus :


a) Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan tanda-tanda
inpartu kala 1-4.
b) Mahasiswa mampu mempersiapkan peralatan dan obat-
obatan yang akan digunakan dalam menolong persalinan.
c) Mahasiswa mampu melakukan persalinan normal sesuai APN
d) Mahasiswa mampu melakukan manual plasenta sesuai APN.
e) Mahasiswa mampu melakukan perawatan bayi baru lahir
sesuai APN.
f) Mahasiswa mampu menerapkan tindakan aseptic antiseptic
selama tindakan persalinan.
g) Mahasiswa mampu menentukan dosis obat dan melakukan
pemberian obat yang diperlukan selama persalinan.

C. TINJAUAN PUSTAKA
a) Tanda tanda inpartu kala 1-4
1. Kala satu persalinan : telah berlalu penjelasannya
2. Kala dua persalinan
Persalinan kala dua dimulai ketika pembukaan servix
sudah lengkap (10cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi.
Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.
Gejala dan tanda kala dua persalinan:
 ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
 ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada
rectum dan/atau vaginanya
 Perineum menonjol

52 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

 vulva-vagina dan sfingter ani membuka


 meningkatnya pengeluaran lender darah.
Tanda pasti kala dua ditentukan melalui pemeriksaan
dalam (informasi objektif) yang hasilnya adalah:
 pembukaan servix telah lengkap
 terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina

3. Kala tiga persalinan.


Dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
lahirnya plasenta dan selaput ketuban.
Tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup beberapa atau
semua hal-hal di bawah ini:
 Perubahan bentuk dan tinggi fundus. Setelah bayi
lahir, uterus berkontraksi dan plasenta terdorong ke
bawah, uterus berbentuk segitiga atau seperti buah
pear atau alpukat dan fundus berada di atas pusat
(seringkali mengarah ke sisi kanan)
 Tali Pusat memanjang. Tali pusat terlihat menjulur
keluar melalui vulva (tanda Ahfeld)
 Semburan darah mendadak dan singkat
Manajemen Aktif kala Tiga, tediri dari tiga langkah utama:
 Pemberian suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama
setelah bayi lahir.
 Melakukan penegangan tali pusat terkendali
 Masase fundus uteri

4. Kala empat persalinan.


Dimulai dari plasenta lahir sampai dua jam setelahnya.
Setelah plasenta lahir, asuhan dan pemantauan pada kala
empat adalah:
 Lakukan masase uterus
 Evaluasi tinggi fundus uterus
 Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan
 Periksa kemungkinan perdarahan dari robekan
(laserasi atau episiotomy) perineum

53 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

 Dokumentasikan dan temuan pada kala IV di


bagian belakang partograf

b) PERALATAN, BAHAN DAN OBAT-OBATAN YANG


DIGUNAKAN UNTUK MENOLONG PERSALINAN
1. Klem, gunting, benang tali pusat (klem tali pusat),
penghisap lender steril/DTT siap dalam wadahnya
2. Semua pakaian, handuk, selimut dan kain untuk bayi
dalam kondisi bersih dan hangat
3. Timbangan, pita ukur, stetoskop bayi, dan thermometer
dalam kondisi baik dan bersih
4. Oksitosin, spuit 3cc, Vitamin K1, vaksin Hepatitis B, salep
mata antibiotik
5. Untuk resusitasi: tempat datar, rata, bersih, kering dan
hangat, 3 handuk atau kain bersih dan kering, alat
penghisap lender, lampu sorot 60 watt dengan jarak 60
cm dari bayi.
6. Persiapan bila terjadi kegawatdaruratan: cairan kristaloid,
set infuse

c) ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)

Persalinan merupakan proses fisiologis yang tidak akan habis


sejalan dengan kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini.
Asuhan Persalinan Normal (APN) disusun dengan tujuan
terlaksananya persalinan dan pertolongan pada persalinan
normal yang baik dan benar, target akhirnya adalah penurunan
angka motalitas ibu dan bayi di Indonesia. Pada awalnya APN
terdiri dari 60 Langkah, namun setelah direvisi menjadi 58
Langkah. Tatalaksana pada Kala II, III, dan IV tergabung
dalam 58 langkah APN tersebut, yaitu:

 Dimulainya Kala II
1. Mendengar dan melihat adanya tanda dan gejala persalinan
kala dua.

54 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

 Menyiapkan pertolongan persalinan


2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan
termasuk mematahkan ampul oksitosin dan memasukan alat
suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastic, sepatu tertutup kedap air, tutup
kepala, masker dan kacamata.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan
degan sabun dan air mengalir, kemudian keringkan dengan
handuk atau tissue bersih.
5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yang
akan digunakan untuk pemeriksaan dalam.
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan,
isi dengan oksitosin dan letakan kembali ke dalam wadah
partus set.
 Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah
dengan gerakan vulva ke perineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam (pastikan pembukaan sudah
lengkap dan selaput ketuban sudah pecah).
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam
larutan klorin 0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan
terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus
selesai (pastikan DJJ dalam batas normal (120 – 160
x/menit)).
 Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses
bimbingan meneran
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan
janin baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila
ibu sudah merasa ingin meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu
untuk meneran (pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi
setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman. Anjurkan ibu
untuk minum yang cukup

55 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

posisi ibu setengah duduk


13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan
yang kuat untuk meneran.
Perbaiki cara mneran apabila caranya tidak sesuai. Nilai DJJ
setiap kontraksi uterus selesai.
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau
mengambil posisi nyaman, jika ibu belum merasa ada
dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
Segera hubungi dokter spesialis obsgin jika bayi belum atau
tidak akan segera lahir setelah 120 menit meneran (untuk
primigravida) atau 60 menit meneran (untuk multigravida).
Jika dokter spesialis obsgin tidak ada, segera persiapkan
rujukan
 Persiapkan pertolongan kelahiran bayi
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6
cm (crowning), meletakan handuk bersih (untuk
mengeringkan bayi) di perut ibu,

16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong
ibu
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali
kelengkapan alat dan bahan,
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
 Membantu lahirnya kepala

56 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm,
lindungi perineum dengan satu tangan, di bawah kain bersih
dan kering, letakkan tangan yang lain pada belakang kepala
bayi. Tahan belakang kepala bayi untuk menahan posisi
defleksi dan membantu lahirnya kepala pada saat keluar
secara bertahap melewati introitus dan perineum

20. Setelah kepala keluar, menyeka mulut dan hidung bayi


dengan kasa steril kemudian memeriksa adanya lilitan tali
pusat pada leher janin.
Jika lilitan tali pusat di leher masih longgar, selipkan tali pusat
lewat kepala bayi. Jika lilitan tali pusat terlalu ketat, klem tali
pusat di dua titik lalu gunting di antaranya, jangan lupa untuk
tetap lindungi leher bayi.

memeriksa lilitan tali pusat


21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran
paksi luar secara spontan.

57 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Putaran paksi luar

 Membantu lahirnya bahu


22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara
biparental. Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat
kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala ke arah bawah dan
distal hingga bahu depan muncul di bawah arkus pubis dan
kemudian gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan
bahu belakang.

Melahirkan bahu depan


melahirkan bahu belakang

58 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

 Membantu lahirnya badan dan tungkai


23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu
untuk menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah.
Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memegang
tangan dan siku sebelah atas.

24. Setelah badan dan lengan lahir, lanjutkan penelusuran tangan


yang berada di atas ke punggung, bokong, tungkai dan kaki
bayi. Pegang kedua mata kaki (masukkan telunjuk di antara
kaki dan pegang masing-masing mata kaki dengan ibu jari dan
jari-jari laninnya)

 Penanganan bayi baru lahir

59 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

25. Melakukan penilaian selintas, untuk menilai apakah ada


asfiksia bayi : (a) Apakah bayi menangis kuat dan atau
bernafas tanpa kesulitan? (b) Apakah bayi bergerak aktif ?
Bila ada jawaban “tidak”, bayi mungkin mengalami asfiksisa.
Segera lakukan resusitasi bayi baru lahir.sambil menghubungi
dokter spesialis anak. Bila dokter spesialis anak tidak ada,
segera persiapakan rujukan. Pengisapan lender jalan
nafastidak dilakukan secara rutin.
26. Bila tidak ada tanda asfiksia lanjutkan managemen bayi baru
lahir normal. Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka,
kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa
membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan
handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di atas dada dan
perut ibu.
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi
bayi dalam uterus.
 Managemen aktif kala III
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar
uterus berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10
unit IM (intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral
(lakukan aspirasi sebelum menyuntikan oksitosin).
Jika tidak ada oksitosin, rangsang putting payudara ibu atau
minta ibu menyusui bayinya untuk menghasilkan oksitosin
alamiah, atau beri ergotamine 0,2 mg IM. Namun tidak boleh
pada pasien preeklamsia dan eklamsia, dan hipertensi karena
dapat memacu terjadinya penyakit serebrovasculer.
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem
kira-kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke
arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal
dari klem pertama.
31. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit
(lindungi perut bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di
antara 2 klem tersebut.

60 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
sisi kemudian melingkarkan kembali benang tersebut dan
mengikatnya dengan simpul kunci pada sisi lainnya. Lepaskan
klem dan masukkan dalam larutan klorin.
Jangan membungkus punting tali pusat atau mengoleskan
cairan/ bahan apapun ke punting tali pusat
32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit
bayi. Letakkan bayi dengan posisi tengkurap di dada ibu.
Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel baik di dinding
dada-perut ibu. Usahakan kepala bayi berada di antara
payudara ibu dengan posisi lebih rendah dari putting
payudara ibu.
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang
topi di kepala bayi.
Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm
dari vulva
35. Meletakan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas
simfisis, untuk mendeteksi kontraksi fundus uterus. Tangan
lain menegangkan tali pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kea rah
bawah sambil tangan yang lain mendorong uterus kea rah
dorso-kranial secara hati-hati, seperti gambar berikut, untuk
mencegah terjadinya inversion uteri. Jika uterus tidak segera
berkontraksi minta ibu, suami atau anggota keluarga untuk
menstimulasi putting susu

61 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Jika plasenta tidak lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan


penegangan tali pusat dan menunggu hingga timbul kontraksi
berikutnya dan mengulangi prosedur.

37. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga


plasenta terlepas, minta ibu meneran sambil penolong
menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian ke
arah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan
dorsokranial).
Jika tali pusat bertambah panjang, pindahkan klem hingga
berjarak sekitar 5-10 cm dari vulva dan lahirkan plasenta
Jika plasenta tidak lepas setelah 15 menit menegangkan tali
pusat:
a. beri dosis ulang oksitosi 10 unit IM
b. lakukan katerisasi jika kandung kemih penuh
c. minta keluarga untuk menyiapkan rujukan
d. ulangi peregangan tali pusat 15 menit berikutnya
e. segera rujuk jika plasenta tidak lahir dalam 30 menit
setelah bayi lahir
f. bila terjadi perdarahan, lakukan manual plasenta
38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan
plasenta dengan hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan),
pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan putaran
searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah
robeknya selaput ketuban.
Jika selaput ketuban robek, pakai sarung tangan DTT atau
steril untuk melakukan eksplorasi sisa selaput

62 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase (pemijatan)


pada fundus uteri dengan menggosok fundus uteri secara
sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga
kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)

 Menilai perdarahan
40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan
tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon
dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan masukan ke
dalam kantong plastik yang tersedia.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum.
Melakukan penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
 Asuhan dan tatalaksana kala IV
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak
terjadi perdarahan pervaginam.
43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di
dada ibu paling sedikit 1 jam.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi,
beri tetes mata antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg
intramaskuler di paha kiri anterolateral, lakukan
pemeriksaan untuk melihat tanda-tanda bahaya pada bayi.
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan
imunisasi Hepatitis B di paha kanan anterolateral.
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah
perdarahan pervaginam.
47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan
menilai kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

63 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap


15 menit selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap
30 menit selama jam kedua pasca persalinan. Periksa
temperature ibu satu kali tiap satu jam.
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi
bernafas dengan baik. (40-60 x/ menit) serta suhu tubuh
normal (36,5 – 37,5)
Tunda memandikan bayi baru lahir hingga minimal 24 jam
setelah suhu stabil
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan
klorin 0,5% untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas
peralatan setelah di dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah
yang sesuai.
53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT.
Membersihkan sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu
ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk
membantu apabila ibu ingin minum.
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin
0,5%.
56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5%
melepaskan sarung tangan dalam keadaan terbalik dan
merendamnya dalam larutan klorin 0,5%
57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
58. Melengkapi partograf.

64 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11
Checklist Pertolongan Persalinan Normal
Skor
Aspek yang dinilai
0 1 2 3
1. Mendengar dan melihat adanya tanda dan gejala persalinan kala dua.
2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk
mematahkan ampul oksitosin dan memasukan alat suntik sekali pakai 2½
ml ke dalam wadah partus set.
3. Memakai celemek plastic, sepatu tertutup kedap air, tutup kepala, masker
dan kacamata.
4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan degan
sabun dan air mengalir, kemudian keringkan dengan handuk atau tissue
bersih.
5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yang akan digunakan
untuk pemeriksaan dalam.
6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan
oksitosin dan letakan kembali ke dalam wadah partus set.
7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan
vulva ke perineum.
8. Melakukan pemeriksaan dalam (pastikan pembukaan sudah lengkap dan
selaput ketuban sudah pecah).
9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin
0,5%, membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya
dalam larutan klorin 0,5%.
10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai (pastikan
DJJ dalam batas normal (120 – 160 x/menit)).
11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik,
meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin
meneran.
12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran
(pada saat ada his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia
merasa nyaman. Anjurkan ibu untuk minum yang cukup
13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat
untuk meneran.
Perbaiki cara mneran apabila caranya tidak sesuai. Nilai DJJ setiap
kontraksi uterus selesai.
14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi
nyaman, jika ibu belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60
menit.
15. Jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm,
meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu,
16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu
17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat
dan bahan,
18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.
19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5-6 cm, lindungi
perineum dengan satu tangan, di bawah kain bersih dan kering, letakkan
tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Tahan belakang kepala bayi
untuk menahan posisi defleksi dan membantu lahirnya kepala pada saat

65 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11
keluar secara bertahap melewati introitus dan perineum

20. Setelah kepala keluar, menyeka mulut dan hidung bayi dengan kasa steril
kemudian memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin.

21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan.

22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental.
Menganjurkan kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut
gerakan kepala ke arah bawah dan distal hingga bahu depan muncul di
bawah arkus pubis dan kemudian gerakan arah atas dan distal untuk
melahirkan bahu belakang.

23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk
menyanggah kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas
untuk menelusuri dan memegang tangan dan siku sebelah atas.

66 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

24. Setelah badan dan lengan lahir, lanjutkan penelusuran tangan yang berada
di atas ke punggung, bokong, tungkai dan kaki bayi. Pegang kedua mata
kaki (masukkan telunjuk di antara kaki dan pegang masing-masing mata
kaki dengan ibu jari dan jari-jari laninnya)

25. Melakukan penilaian selintas, untuk menilai apakah ada asfiksia bayi : (a)
Apakah bayi menangis kuat dan atau bernafas tanpa kesulitan? (b) Apakah
bayi bergerak aktif ?
26. Bila tidak ada tanda asfiksia lanjutkan managemen bayi baru lahir normal.
Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh
lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk
basah dengan handuk/kain yang kering. Membiarkan bayi di atas dada dan
perut ibu.
27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam
uterus.
28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik.
29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM
(intramaskuler) di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi
sebelum menyuntikan oksitosin).
30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3
cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit
kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem pertama.
31. Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut
bayi), dan lakukan pengguntingan tali pusat di antara 2 klem tersebut.

67 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11
Mengikat tali pusat dengan benang DTT. Lepaskan klem dan masukkan
dalam larutan klorin.
32. Tempatkan bayi untuk melakukan kontak kulit ibu ke kulit bayi. Letakkan
Usahakan kepala bayi berada di antara payudara ibu dengan posisi lebih
rendah dari putting payudara ibu.
33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di
kepala bayi.
34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva
35. Meletakan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis,
untuk mendeteksi kontraksi fundus uterus. Tangan lain menegangkan tali
pusat.
36. Setelah uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat kearah bawah sambil
tangan yang lain mendorong uterus kea rah dorso-kranial secara hati-hati,
seperti gambar berikut,

37. Melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta


terlepas, minta ibu meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan
arah sejajar lantai dan kemudian ke arah atas, mengikuti poros jalan lahir
(tetap lakukan tekanan dorsokranial).
38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan
hati-hati. Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua
tangan dan lakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran
plasenta dan mencegah robeknya selaput ketuban.
39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase (pemijatan) pada fundus

uteri
40. memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir
lengkap, dan masukan ke dalam kantong plastik yang tersedia.
41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan
pervaginam.
43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling
sedikit 1 jam.
44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata
antibiotik profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri

68 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11
anterolateral, lakukan pemeriksaan untuk melihat tanda-tanda bahaya
pada bayi.
45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi
Hepatitis B di paha kanan anterolateral.
46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan
pervaginam.
47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai
kontraksi.
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.
49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
selama 1 jam pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam
kedua pasca persalinan. Periksa temperature ibu satu kali tiap satu jam.
50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan
baik. (40-60 x/ menit) serta suhu tubuh normal (36,5 – 37,5)
51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5%
untuk dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di
dekontaminasi.
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.
53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa
cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian
bersih dan kering.
54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu
apabila ibu ingin minum.
55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.
56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan
sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%
57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
58. Melengkapi partograf.

Jumlah
Catatan :
0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan, dengan kesalahan >50%
2 = Dilakukan dengan kesalahan ≤ 50%
3 = Dilakukan dengan sempurna

Tindakan diawali dengan bismillah, memohon ijin dan bantuan ibu yang akan partus supaya
mengikuti arahan dokter serta ditutup dengan hamdallah sebelum komukasi hasil partus dan
edukasi.

Penilaian : jumlah seluruh skor x 100%


Skor maksimal

69 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

DAFTAR PUSTAKA

1. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik- kesehatan Reproduksi. Buku


Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal. Departemen
Kesehatan Indonesia. 2008
2. Jaringan Nasional Pelatihan Klinik- kesehatan Reproduksi. Buku
Acuan Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini.
Departemen Kesehatan Indonesia. 2008

70 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar Kerja
PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL ( Pertemuan 1 )

A. Tempat : Ruang Skill lab


B. Pasien Simulasi : -
C. Peralatan :
 Manekin Persalinan (UGM)
 Laenec
 Partus Set ((Bak instrument, pinset sirurgis, pinset anatomis,
gunting episiotomy, gunting tali pusat, gunting jaringan tajam,
pean lurus, pean bengkok, needle holder, kateter metal, klem
tali pusat, benang catgut, ½ cocker)
 Timbangan bayi, midline, stetoskop bayi, thermometer
 Penghisap lendir
 Kain untuk alas bokong ibu
 Selimut bayi, kain bersih, topi bayi, pakaian ibu, handuk.
 Handschoen, apron/celemek, tutup kepala, masker, kacamata,
sepatu
 Spuit 3 cc
 Oksitosin ampul, vitamin K1 ampul, vaksin hepatitis B
 Kasa steril
 Kapas sublimat/ kapas basah dan com
 Korentang dan tempatnya
 Persiapan set infuse dan cairan kristaloid.
 Lembar Partograf
D. Kegiatan :
1. Trainer menunjuk salah satu mahasiswa untuk menjelaskan
cara pemeriksaan sesuai topik skill lab. Waktu 15 menit.
2. Mahasiswa yang ditunjuk melakukan refleksi diri. Waktu 10
menit.
3. Mahasiswa lain melakukan feedback terhadap penjelasan
temannya. Waktu 5 menit.
4. Trainer memberikan feedback (arahan, tanggapan dan
penjelasan tambahan), waktu 15 menit.

71 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

5. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, terdiri dari 2


orang, seorang mahasiswa bertugas sebagai dokter, seorang
membawa checklist. Trainer mengamati kelima kelompok kecil,
dan memberikan feedback. Waktu 75 menit.
6. Tugas : melakukan pengisian partograf dan pertolongan
persalinan normal.

Lembar Kerja
PERTOLONGAN PERSALINAN NORMAL ( Pertemuan 2 )

A. Tempat : Ruang Skill lab


B. Pasien Simulasi : -
C. Peralatan :
 Manekin Persalinan
 Laenec
 Partus Set ((Bak instrument, pinset sirurgis, pinset anatomis,
gunting episiotomy, gunting tali pusat, gunting jaringan tajam,
pean lurus, pean bengkok, needle holder, kateter metal, klem
tali pusat, benang catgut, ½ cocker)
 Timbangan bayi, midline, stetoskop bayi, thermometer
 Penghisap lendir
 Kain untuk alas bokong ibu
 Selimut bayi, kain bersih, topi bayi, pakaian ibu, handuk.
 Handschoen, apron/celemek, tutup kepala, masker, kacamata,
sepatu
 Spuit 3 cc
 Oksitosin ampul, vitamin K1 ampul, vaksin hepatitis B
 Kasa steril
 Kapas sublimat/ kapas basah dan com
 Korentang dan tempatnya
 Persiapan set infuse dan cairan kristaloid.
 Lembar Partograf
D. Kegiatan :
4. Mahasiswa membacakan refleksi diri masing-masing. Waktu 10
menit.

72 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

5. Memberikan kesempatan mahasiswa untuk mencoba


ketrampilan dengan membentuk kelompok kecil mahasiswa
yang terdiri dari 2 orang per kelompok. Masing-masing
melakukan ketrampilan yang dipelajari secara bergantian,
dengan 1 orang sebagai Dokter, dan 1 orang sebagai pengamat
(membawa checklist). Waktu 110 menit.
6. Trainer memberikan tanggapan dan arahan di masing-masing
kelompok.

73 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

TOPIK 3
ANAMNESIS GINEKOLOGI

A. Tujuan Instruksional Umum :


Mahasiswa mampu melakukan anamnesis ginekologi, dan
menerapkannya untuk menegakkan diagnosis serta
penatalaksanaannya.

B. Tujuan Instruksional Khusus :


a) Mahasiswa mampu melakukan teknik anamnesis sesuai
sacred seven dan foundamental four.
b) Mahasiswa mampu menerapkan komunikasi efektif dalam
melakukan anamnesis.
c) Mahasiswa mampu melakukan edukasi kondisi, penyakit dan
penatalaksanaan pasien.

ANAMNESIS

A. PERKENALKAN DIRI KITA KEPADA PASIEN


B. INFORMASI LATAR BELAKANG PASIEN
a. Identitas pasien dan info biografi
b. Siapa yang mengirim atau merujuk ke kita
c. Siapa yang akan membiayai pasien
C. KELUHAN UTAMA
D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
a. Bleeding :
 Kualitas
 Kuantitas
 Waktu
b. Riwayat Haid :
 Menarche
 HPHT
 Lama haid
 Jarak antar haid
 Bagaimana perdarahan saat haid

74 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

c. Vaginal discharge (keputihan) :


 Volume, frekuensi, durasi
 Asalnya
 Disertai pruritus atau rasa terbakar
d. Nyeri pelvis atau daerah panggul :
 Waktu
 Lokasi
 Karakter
 Konsekuensi nyeri terhadap pasien
 Apakah sudah sembuh, lalu kambuh lagi
e. Massa pada pelvis atau genital
f. Kehamilan

E. OBSGYN REVIEW
a. Obstetric history
 Riwayat kehamilan
 Patient parity (jumlah anak)
b. Gynecologic history
 Waktu mens
 Menstrual flow pattern dgn KATAMINIA (gambaran haid
selama 3 bulan)
 cervical sitologi dan mammogram
 Previous history
 Info tambahan
c. Sexual history
 Aktif berhubungan sex?
 Apakah saat berhubungan anda merasa puas?
 Apakah partner anda merasa puas?

F. REVIEW OF SYSTEM
a. Gastrointestinal
b. Urinary
c. Endokrin dan metabolik
d. Kardiovaskuler
e. Hematologi

75 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

G. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU


a. Alergi dan sensitivitas
b. Pengobatan sekarang
c. Penyakit penyakit lain
d. Riwayat operasi
e. Riwayat transfusi/produk darah
f. Pengguna alkohol, tembakau, obat obatan
H. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
 Riwayat penyakit pada organ reproduksi ( Ca servix )

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et all. Williams Obstetrics.


McGraw-Hill Companies. United States of America. 2010.

76 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Check list Ketrampilan Anamnesis Ginekologi

Aspek yang dinilai 0 1 2 3


A. Membina sambung rasa
 Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
B. Anamnesis
1.  Menanyakan Identitas
 Menanyakan tentang Keluhan Utama
 Menanyakan Riwayat Penyakit Sekarang :
a. Bleeding :
 Kualitas
 Kuantitas
 Waktu
b. Riwayat Haid :
 Menarche
 HPHT
 Lama haid
 Jarak antar haid
 Bagaimana perdarahan saat haid
2.
c. Vaginal discharge (keputihan) :
 Volume, frekuensi, durasi
 Asalnya
 Disertai pruritus atau rasa terbakar
d. Nyeri pelvis atau daerah panggul :
 Waktu
 Lokasi
 Karakter
 Konsekuensi nyeri terhadap pasien
 Apakah sudah sembuh, lalu kambuh lagi
e. Massa pada pelvis atau genital
f. Kehamilan
Obsgin Review :
3.
a. Obstetric history

77 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

 Riwayat kehamilan
 Patient parity (jumlah anak)
b. Gynecologic history
 Waktu mens
 Menstrual flow pattern dgn KATAMINIA
(gambaran haid selama 3 bulan)
 cervical sitologi dan mammogram
 Previous history
 Info tambahan
c. Sexual history
 Aktif berhubungan sex?
 Apakah saat berhubungan anda merasa
puas?
 Apakah partner anda merasa puas?
Review of System :
a. Gastrointestinal
b. Urinary
4.
c. Endokrin dan metabolik
d. Kardiovaskuler
e. Hematologi
5. Menanyakan tentang Riwayat Penyakit Dahulu
Menanyakan tentang Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit pada organ reproduksi ( Ca
6.
servix )

Komunikasi hasil anamnesis dan Edukasi yang


7.
didahului dengan hamdallah
Perilaku Profesionalisme
8. ( menunjukkan rasa hormat kepada pasien,
memperhatikan kenyamanan pasien )
Jumlah
Catatan :
0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan, dengan kesalahan >50%

78 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

2 = Dilakukan dengan kesalahan ≤ 50%


3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : jumlah seluruh skor x 100%


Skor maksimal

79 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

PEMERIKSAAN GINEKOLOGI

A. Tujuan Instruksional Umum :


Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan ginekologi serta
menerapkannya untuk menegakkan diagnosis dan
penatalaksanaannya.

B. Tujuan Instruksional Khusus :


a) Mahasiswa mampu menjelaskan indikasi pemeriksaan
ginekologi untuk kepentingan diagnosis.
b) Mampu melakukan pemeriksaan ginekologi genitalia eksterna
dan interna.
c) Mahasiswa mampu menyimpulkan hasil pemeriksaan untuk
menegakkan diagnosis dan penatalaksanaannya.

Tinjauan Pustaka
Pemeriksaan ginekologi adalah suatu prosedur klinik yang
dilakukan secara bimanual atau memakai spekulum untuk
menentukan atau mengetahui kondisi organ genitalia, berkaitan
dengan upaya penentuan ada tidaknya kelainan di organ tersebut.
Tujuan pemeriksaan gunekologi :
1. Memberikan suatu panduan pemeriksaan ginekologi sederhana
dan lengkap.
2. Meningkatkan kemampuan klinik dan keterampilan para dokter.
3. Memberikan perlindungan kepada dokter dari kesalahan
prosedur.
4. Melindungi pasien dari tindakan yang merugikan atau malpraktik
dokter.

Langkah-Langkah Pemeriksaan Kasus Ginekologi


Pemeriksaan organ genitalia : - ispeksi dan palpasi genitalia eksterna,
pemeriksaan dgn spekulum & palpasi bimanual, pemeriksaan
rektovaginal

80 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Pemeriksaan Organ Genitalia


Inspeksi
 Beri informasi kepada penderita bahwa pemeriksaan genitalia
akan dimulai.
 Perhatikan labia mayora dan labia minora, klitoris, daerah
perineum.
Palpasi
 Pisahkan labia mayora dengan 2 jari untuk melihat labia minora,
klitoris, muara uretra dan vagina.
 Lakukan pemeriksaan pada kelenjar Skene dan muara uretra.
 Palpasi kelenjar Bartholini di sebelah kanan kiri tepi bawah muara
vagina (jam 4-5 dan jam 7-8) dengan ibu jari dan telunjuk secara
perlahan dan tegas.
 Bila dijumpai kelemahan dinding belakang kemungkinan adanya
suatu rektokel, sedangkan kelemahan dinding depan kemungkinan
adanya sistokel. Penderita dianjurkan meneran dan perhatikan
apakah ada penurunan serviks.

Letak penderita saat pemeriksaan ginekologik


• Letak litotomi
• Letak miring
• Letak sims

81 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Pemeriksaan dengan Speculum

Macam-macam spekulum :
• Spekulum cocorbebek
• Spekulum sims
• Spekulum silindris (jarang digunakan)

Alat-alat dan perlengkapan :


• Sarung tangan
• Spekulum sims dan cocorbebek
• Cunam kapas(korentang) untuk membersihkan vagina dan portio
uteri
• Kateter nelaton/kateter logam
• Kapas sublimat/lisol
• Kaca benda untuk pemeriksaan GO dan sitologi vagina
• Kapas lidi untuk pemeriksaan GO,trikomoniasis,dan kandidasis
• Botol kecil berisi larutan garam fisiologik untuk pemeriksaan
sediaan segar pada persangkaan trikomoniasis dan kandidasis
• Cunam portio(tenaculum,kogeltang)
• Sonde uterus
• Mikrokuret

Pemeriksaan dengan spekulum :

82 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

• Terutama untuk pemeriksaan sitologi, GO, trikomoniasis,


candidasis, proses yang mudah berdarah.
• Diperiksa dinding vagina (rugae vaginalis, karsinoma, fluor albus)
• Portio vaginalis servisis uteri (bulat, terbelah, melintang, mudah
berdarah, erosio, peradangan, polip, tumor, ulkus terutama pada
karsinoma)

Prosedur :
• Penderita posisi litotomi di atas meja ginekologi
• Tangan pemeriksa disterilkan lalu memakai sarung tangan steril.
• Pilih speculum cocor bebek (bivalve speculum) yang sesuai.
• Jelaskan pada penderita alat yg digunakan dan langkah-
langkahnya.
• Sebelum memasukkan speculum, penderita dianjurkan inspirasi
dalam sehingga mengurangi kontraksi vagina.
• Jari tangan kiri membuka labia majora sehingga muara vagina
tampak. Bila muara vagina kering, gunakan lubrikasi dan
masukkan speculum dengan posisi miring/vertical secara
perlahan dan tegas ke arah posterior hingga puncak vagina.
• Kemudian putar pegangan speculum secara perlahan sehingga
pegangan speculum dalam posisi di posterior atau kunci dalam
posisi horizontal buka speculum sehingga tampak dengan baik dan
speculum dikunci.
• Lakukan penilaian pada vagina.
• Perhatikan bentuk serviks.

Pemeriksaan genitalia Eksterna :


• Posisi Litotomi
• Vulva uretra vagina (V/U/V), perineum,anus
• Inspeksi bentuk,warna,pembengkakan?
• Fluor albus,warna,bau,darah?
• Hymen utuh,klitoris normal?
• Pertumbuhan rambut pubis
• Peradangan ,iritasi kulit,eksem,tumor?
• Orificium uretra eksternum merah,nanah,polip,mioma geburt?

83 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

84 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Pemeriksaan Bimanual

Pemeriksaan Bimanual :
• Dilakukan dengan kedua tangan ,2 atau 1 dimasukkan dalam
vagina atau rektum,tangan yang lain di dinding abdomen.
• Posisi litotomi
• Pemeriksa di depan vulva dengan memakai sarung tangan
• Vulva dibersihkan dengan kapas sublimat/detol
• Perabaan vulva dan perineum
• Perabaan vagina dan dasar panggul
• Perabaan servik
• Perabaan korpus uteri
• Perabaan parametriun dan adneksum

85 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Perabaan vagina dan dasar panggul :


• Vagina dan introitus sempit /luas
• Didnding vagina licin/kasar(rugae vaginalis)
• Polip/tumor (kista saluran muller, karsinoma primer, metastasis
koriokarsinoma)
• Benda asing, kelainan bawaan spt septum vagina.
• Apa puncak vagina teraba kaku oleh jaringan parut, karsinoma
servisis uteri tk II,III.

Perabaan kavum douglas :


Dengan menempatkan ujung jari di forniks posterior, periksa adanya :
• Feses/skibala di rektosigmoid
• Korpus uteri dalam retrofleksio
• Abses di kavum douglas
• Hematokel retrouterin pada KET
• Kutup bawah tumor ovarium atau mioma uteri
• Tumor rektosigmoid

Perabaan seviks dilakukan secara sistematis :


• Ke mana menghadapnya
• Bentuknya bulat/terbelah melintang
• Besarnya dan konsistensinya
• Apakah agak turun ke bawah
• Apakah kanalis servikalis dapat dilalui dengan jari,terutama OUI

86 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Perabaan bimanual korpus uteri :


• Letaknya
• Bentuknya
• Besar dan konsistensinya
• Permukaannya
• gerakannya

Pemeriksaan Rektovaginal
Tujuan :
 Memastikan hasil pemeriksaan colok vagina yang masih
meragukan guna mengetahui posisi dan besar uterus pada
penderita obesitas.
 Menambah informasi bila dicurigai adanya tumor yang
mengadakan perlekatan dengan rectum.
Prosedur :
• Sebaiknya usus besar dalam keadaan kosong.
• Masukkan jari tengah ke dalam rectum dan jari telunjuk secara
pelan. Anjurkan penderita bernafas melalui mulut.
• Jaringan antara kedua jari disebut rektovaginal, memiliki
ketebalan 2-4 mm.
• Tekan pelan ke arah posterior dan lebih dalam tangan yang ada di
dinding abdomen, dan jari yang ada di vagina menekan ke
anterior.
• Jari yang di rectum tekan ke anterior untuk merasakan dinding
belakang uterus sampai fundus uteri dan bagaimana hubungan
antara uterus dan rectum.
• Periksa apakah ada bagian yang sakit, adakah tumor di kavum
Douglas. Khusus pada kasus kanker serviks, pemeriksaan
parametrium dapat juga dilakukan melalui pemeriksaan
rektovaginal.

87 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

88 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, et all. Williams Obstetrics.


McGraw-Hill Companies. United States of America. 2010.

89 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Check list Ketrampilan Pemeriksaan Ginekologi

Aspek yang dinilai 0 1 2 3


A. Membina sambung rasa
Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
Diawali dengan bismillah dan memohon ijin
sebelum pemeriksaan
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Organ Genitalia :
Pasien dipersilahkan mempersiapkan diri dan
siapkan lampu ginekologi
Inspeksi
 Beri informasi kepada penderita bahwa
pemeriksaan genitalia akan dimulai.
 Perhatikan mons pubis, dan labia mayora
Palpasi
 Pisahkan labia mayora dengan 2 jari untuk
1.
melihat labia minora, klitoris, muara uretra dan
vagina.
 Lakukan pemeriksaan pada kelenjar Skene dan
muara uretra.
 Palpasi kelenjar Bartholini di sebelah kanan kiri
tepi bawah muara vagina (jam 4-5 dan jam 7-8)
dengan ibu jari dan telunjuk secara perlahan
dan tegas.

Pemeriksaan Spekulum :
 Persiapan alat
• Penderita posisi litotomi di atas meja ginekologi
• Tangan pemeriksa disterilkan lalu memakai
2.
sarung tangan steril.
• Pilih speculum cocor bebek (bivalve speculum)
yang sesuai.
• Jelaskan pada penderita alat yg digunakan dan

90 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

langkah-langkahnya.
• Sebelum memasukkan speculum, penderita
dianjurkan inspirasi dalam sehingga
mengurangi kontraksi vagina.
• Jari tangan kiri membuka labia majora sehingga
muara vagina tampak. Bila muara vagina kering,
gunakan lubrikasi dan masukkan speculum
dengan posisi miring/vertical secara perlahan
dan tegas ke arah posterior hingga puncak
vagina.
• Kemudian putar pegangan speculum secara
perlahan sehingga pegangan speculum dalam
posisi di posterior atau kunci dalam posisi
horizontal buka speculum sehingga tampak
dengan baik dan speculum dikunci.
• Lakukan penilaian pada introitus vagina
• Lakuan penilaian pada portio dan serviks

Pemeriksaan Bimanual :

• Pemeriksa mencuci tangan dan memakai hand


sccon baru
• Posisi masih berada di posisi litotomi
• Dilakukan dengan kedua tangan, 1
dimasukkan dalam vagina, tangan yang lain
fikassi uterus di dinding abdomen.
3. • Pemeriksa di depan vulva dengan memakai
sarung tangan
• Vulva dibersihkan dengan kapas sublimat
• Perabaan vulva dan perineum
• Perabaan vagina dan dasar panggul
• Perabaan servik
• Perabaan korpus uteri
• Perabaan parametriun dan adneksum
• Perabaan cavum douglass

91 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Pemeriksaan Rektovaginal:

• Pemriksaan dilakukan dengan adanya indikasi.


• Sebaiknya usus besar dalam keadaan kosong.
• Masukkan jari tengah ke dalam rectum dan jari
telunjuk secara pelan. Anjurkan penderita
bernafas melalui mulut.
• Jaringan antara kedua jari disebut
rektovaginal, memiliki ketebalan 2-4 mm.
• Tekan pelan ke arah posterior dan lebih dalam
4. tangan yang ada di dinding abdomen, dan jari
yang ada di vagina menekan ke anterior.
• Jari yang di rectum tekan ke anterior untuk
merasakan dinding belakang uterus sampai
fundus uteri dan bagaimana hubungan antara
uterus dan rectum.
• Periksa apakah ada bagian yang sakit, adakah
tumor di kavum Douglas. Khusus pada kasus
kanker serviks, pemeriksaan parametrium
dapat juga dilakukan melalui pemeriksaan
rektovaginal.
Menutup dengan hamdallah sebelum konmukasi
hasil pemeriksaan dan edukasi
Jumlah

Catatan :
0 = Tidak Dilakukan
1 = Dilakukan, dengan kesalahan >50%
2 = Dilakukan dengan kesalahan ≤ 50%
3 = Dilakukan dengan sempurna

Penilaian : jumlah seluruh skor x 100%


Skor maksimal

92 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar Kerja
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI ( Pertemuan 1 )

A. Tempat : Ruang Skill lab


B. Pasien Simulasi : 1 orang tiap kelompok (skill anamnesis)
C. Peralatan :
1. Sarung tangan
2. Spekulum cocorbebek
3. Cunam kapas (korentang) untuk membersihkan vagina dan
portio uteri
4. Manikin pemeriksaan ginekologi
5. Kapas sublimat/lisol
6. Kaca benda untuk pemeriksaan GO dan sitologi vagina
7. Kapas lidi untuk pemeriksaan GO, trikomoniasis, dan
kandidasis
8. Botol kecil berisi larutan garam fisiologik untuk pemeriksaan
sediaan segar pada persangkaan trikomoniasis dan
kandidasis
9. Cunam portio(tenaculum,kogeltang)
10. Sonde uterus
D. Kegiatan :
1. Trainer menunjuk salah satu mahasiswa untuk menjelaskan
cara pemeriksaan sesuai topik skill lab. Waktu 15 menit.
2. Mahasiswa yang ditunjuk melakukan refleksi diri. Waktu 10
menit.
3. Mahasiswa lain melakukan feedback terhadap penjelasan
temannya. Waktu 5 menit.
4. Trainer memberikan feedback (arahan, tanggapan dan
penjelasan tambahan). Waktu 15 menit.
5. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, terdiri dari 2
orang, seorang mahasiswa bertugas sebagai dokter, dan
seorang membawa checklist. Trainer mengamati kelima
kelompok kecil, dan memberikan feedback. Waktu 75 menit.
6. Tugas : melakukan pemeriksaan ginekologi secara bergantian
menggunakan manikin.

93 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

Lembar Kerja
ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN GINEKOLOGI ( Pertemuan 2 )

A. Tempat : Ruang Skill lab


B. Pasien Simulasi : 1 orang tiap kelompok (skill anamnesis)
C. Peralatan :
1. Sarung tangan
2. Spekulum cocorbebek
3. Cunam kapas (korentang) untuk membersihkan vagina dan
portio uteri
4. Manikin pemeriksaan ginekologi
5. Kapas sublimat/lisol
6. Kaca benda untuk pemeriksaan GO dan sitologi vagina
7. Kapas lidi untuk pemeriksaan GO, trikomoniasis, dan
kandidasis
8. Botol kecil berisi larutan garam fisiologik untuk pemeriksaan
sediaan segar pada persangkaan trikomoniasis dan kandidasis
9. Cunam portio(tenaculum,kogeltang)
10. Sonde uterus
D. Kegiatan :
1. Mahasiswa membacakan refleksi diri masing-masing. Waktu 10
menit.
2. Mahasiswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil, terdiri dari
2 orang, seorang mahasiswa bertugas sebagai dokter, dan
seorang membawa checklist. Trainer mengamati kelima
kelompok kecil, dan memberikan feedback
3. Trainer memberikan tanggapan dan arahan di masing-masing
kelompok.

94 Fakultas Kedokteran UNIMUS


Petunjuk Skill Lab Blok 11

LAMPIRAN (HARUS SELALU DILAKUKAN SAAT MEMERIKSA


PASIEN) :

A. KOMUNIKASI DAN ATAU EDUKASI PASIEN


Peserta ujian menunjukkan kemampuan berkomunikasi dengan
menerapkan seluruh prinsip berikut : mampu membina
hubungan baik dengan pasien secara verbal non verbal (ramah,
terbuka, kontak mata, salam, empati dan hubungan komunikasi
dua arah, respon)

B. PERILAKU PROFESIONAL
Meminta izin secara lisan berikut :
- Melakukan setiap tindakan dengan berhati-hati dan teliti
sehingga tidak membahayakan pasien dan diri sendiri
- Memperhatikan kenyamanan pasien
- Melakukan tindakan sesuai prioritas
- Menunjukan rasa hormat kepada pasien

95 Fakultas Kedokteran UNIMUS

Anda mungkin juga menyukai