Anda di halaman 1dari 3

Perubahan Kognitif

1. Memory (Daya Ingat)


Daya ingat adalah kemampuan untuk menerima, menyimpan dan menghasilkan kembali rangsangan/peristiwa yang pernah dialami oleh
seseorang. Pada lansia, daya ingat merupakan salah satu fungsi kognitif yang paling awal mengalami penurunan. Ingatan jangka panjang
kurang mengalami perubahan, sedangkan ingatan jangka pendek akan menghilang 1-10mnt. Maka dari itu lansia sulit untuk menjelaskan atau
bercerita kejadian yang baru saja terjadi.
2. IQ (Intelektual Quocient)
Lansia tidak mengalami perubahan dengan informasi matematika dan perkataan verbal. Tetapi persepsi dan daya membayangkan yang akan
menurun. Tes intelektual adalah ujian yang diberikan pada lansia untuk mengukur apakah ada penurunan kecerdasan pada lansia. Adapun
macam dari hasil tes intelektual yaitu, fungsi intelektual yang stabil (Crystallized) dan fungsi intelektual yang mengalami kemunduran (Fluid
Itelligent). Perlu diingat kecepatan proses di pusat saraf menurun sesuai dengan pertambahannya usia.
3. Kemampuan Belajar (Learning)
Lansia yang sehat dan tidak mengalami dimensia masih memiliki kemampuan belajar yang baik, bahkan di negara industri maju telah didirikan
Unerversity of the third age, tujuannya yaitu agar mereka tetap diberikan kesempatan untuk mengembangkan wawasan berdasarkan
pengalaman mereka.
4. Kemampuan Pemahan (Comprehesion)
Kemampuan pemahaman atau menangkap pengertian pada lansia juga mengalami penurunan. Hal ini dipengaruhi oleh konsentrasi dan fungsi
pendengaran pada lansia mengalami penurunan. Maka dari itu ketika melakukan pelayanan diharapkan untuk mengutamakan Bina Hubungan
Saling Percaya (BHPS) dan jangan lupa untuk mengulangi 2-3x pertanyaan yang akan diberikan pada lansia.
5. Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Pada lansia masalah yang dihadapi tentunya semakin banyak. Banyak hal yang dahulu mereka mengerjakan pekerjaan dengan mudah menjadi
terhambat karena terjadi penurunan fungsi indra pada lansia. Hambatan yang lain juga berasal dari daya ingat yang berakibat lansia menjadi
lama dalam menyelesaikan masalah.
6. Pengambilan Keputusan (Decission making)
Pengambilan keputusan termasuk dalam proses pemecahan masalah. Pengambilan keputusan pada lansia sering lambat atau seing menjadi
penundaan. Hal ini dikarenakan fungsi berfikir yang mengalami penurunan dan lansia juga sering mengalami khawatir.
7. Kebijaksanaan (Wisdom)
Bijaksana adalah aspek kepribadian dan kombinasi dari aspek kognitif yang menggambarkan sifat dan sikap individu dalam membandingkan
antara baik dan buruk serta untung ruginya sehingga bertindak secara adil dan bijaksana. Pada lansia semakin bijaksana dalam menghadapi
suatu permasalahan, akan tetapi dipengarungi dengan tingkat kematangan kepribadian lansia dan pengalaman hidupnya yang dijalani.
8. Kinerja (Performance)
Pada lansia memang akan terlihat penurunan kinerja baik secara kuntitatif maupun kualitatif. Perubahan performance yang membutuhkan
kecepatan dan waktu mengalami penurunan. Penurunan itu wajar sesuai perubahan organ-organ biologis ataupun patologis.
9. Motivasi
Pada lansia motivasi baik kognitif maupun afektif untuk mencapai/memperoleh sesuatu cukup besar, akan tetapi motivasi tersebut seringkali
kurang memperoleh dukungan kekuatan fisik maupun psikologis, sehingga hal-hal yang diinginkan sering terhendi ditengah jalan.
DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Lilik Ma’rifatul. 2011. Keperawatan Lanjutsia. Graha Ilmu Yogyakarta.


Maryam, R Siti. Dkk. 200-8. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatnya. Salemba Medika. Jakarta.
Stanley, Mickey dan Beare, Patricia Gauntlett 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai