Anda di halaman 1dari 65

BUKU PANDUAN MAHASISWA 

Buku Panduan Mahasiswa


HUMAN BODY
AND LOCOMOTOR
SYSTEM
 

BLOK HPK 1.2

Human Body and Locomotor System


Disiplin Ilmu yang terlibat:

Biologi Kedokteran

Genetika

Anatomi

Fisiologi

Histologi

Biokimia

 
  36 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
TIM PENYUSUN

 Tissa Octavira Permatasari, dr., MMedEd.


 Kati Sriwiyati, dr., M. Biomed
 Dini Norviatin, dr., M.KM.
 Bambang Wibisono, dr., MH.Kes
 R. Vivi Meidianawaty, dr., MMedEd.
 Aprilyan Laras Chantika, dr.
 M. Duddy Satrianugraha, SSi., MSi.Med.
 Amelia Pungky, dr.
 M. Ajmal Unnas, dr.

 
  37 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
DAFTAR ISI  
TIM PENYUSUN.....................................................................................................37 
DAFTAR ISI............................................................................................................38 
VISI DAN MISI PRODI PENDIDIKAN DOKTER UNSWAGATI .............................39 
DESKRIPSI MODUL ..............................................................................................40 
KOMPETENSI & LEVEL KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN ...........................41 
DESKRIPSI MATERI PEMBELAJARAN ...............................................................44 
STRATEGI PBL .....................................................................................................48 
TATA TERTIB PBL ................................................................................................54 
TUGAS & PERAN TUTOR .....................................................................................56 
SKENARIO KASUS PBL .....................................................................................673 
EVALUASI MAHASISWA ......................................................................................60 
EVALUASI PROGRAM ......................................................................................8370 
OSOCA...............................................................................................................8471 
DAFTAR NAMA DOSEN ........................................................................................... 

 
  38 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
VISI DAN MISI PRODI
PENDIDIKAN DOKTER
UNSWAGATI

Visi Program Studi Pendidikan Dokter Unswagati Cirebon :

Terwujudnya Program Studi Pendidikan Dokter yang unggul di bidang

pendidikan kedokteran berbasis masyarakat yang bereputasi nasional pada

tahun 2025.

Misi Program Studi Pendidikan Dokter Unswagati Cirebon :

1. Melaksanakan pendidikan yang unggul dalam bidang pendidikan

kedokteran berbasis masyarakat

2. Melaksanakan penelitian kedokteran dasar dan terapan berbasis

masyarakat

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berlandaskan pendidikan

kedokteran berbasis masyarakat.

 
  39 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
DESKRIPSI MODUL

Blok ini merupakan implementasi dari beberapa area kompetensi pada


standar Kompetensi Dokter (KKI, 2006). Level kompetensi yang diharapkan
disesuaikan dengan tingkat kemampuan mahasiswa kedokteran semester 1.
Setelah mempelajari blok ini mahasiswa semester 1 mampu menjelaskan
struktur, fungsi dan metabolisme sel, serta dasar genetika dan perkembangan
organ tubuh manusia pada masa embrio, dan menjelaskan hubungannya
dengan struktur dan fungsi sistem lokomosi manusia.

Proses pembelajaran dilaksanakan dengan metode kuliah inovatif; PBL


(Problem based learning); praktikum untuk pendalaman pengetahuan; dan
pelatihan ketrampilan klinik dengan menggunakan role play dan manekin.
Permasalahan yang digunakan sebagai trigger /pencetus pada metode PBL
diambil dari daftar keluhan yang tercantum pada buku Standar Kompetensi
Dokter Indonesia dengan mengutamakan kasus-kasus yang prevalen. Modul
ini membahas lima masalah/ kasus dengan tipe problem berupa eksplanasi.

 
  40 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
KOMPETENSI & LEVEL
KOMPETENSI YANG
DIHARAPKAN

Dalam mengaplikasikan kompetensi, maka level yang digunakan adalah


mengadaptasi Miller’s piramide of competency level.
Area dan Level Materi Metode
Komponen Kompetensi Kompetensi
Profesionalitas yang luhur Tutorial/Small
 Menunjukkan perilaku 3 Group Discussion
profesional Praktikum
Keterampilan Klinik
Mawas diri dan 3 Tutorial/Small
pengembangan diri Group Discussion
 Mengenali dan mengatasi Praktikum
masalah keterbatasan fisik, Keterampilan Klinik
psikis, sosial dan budaya
diri sendiri.
 Menerima dan merespon
positif umpan balik dari
pihak lain untuk
pengembangan diri.
 Menyadari kinerja
profesionalitas diri dan
mengidentifikasi kebutuhan
belajar untuk mengatasi
kelemahan.
Komunikasi efektif
 Membangun hubungan dan 3 Anamnesis Praktikum
menunjukkan empati dasar 1 Keterampilan
melalui komunikasi verbal Komunikasi
dan non verbal.
 Berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa yang
santun dan dapat
dimengerti.
 Mendengarkan dengan aktif
dalam menggali
permasalahan sehingga
mampu menentukan
keluhan utama pasien.
 Melakukan pengumpulan
 
  41 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
data melalui anamnesis dan
menuliskan riwayat
kesehatan pasien secara
sistematis.
Pengelolaan informasi 3 Tutorial/Small
 Memanfaatkan keterampilan Group Discussion
pengelolaan informasi
kesehatan untuk dapat
belajar sepanjang hayat.
Landasan ilmiah ilmu 2 Biologi Sel Tutorial/Small
kedokteran Genetika Group Discussion
 Menerapkan ilmu biomedik Struktur dan
dan humaniora dalam Fungsi Sistem Kuliah mimbar
menjelaskan masalah yang Lokomosi
berhubungan struktur dan Praktikum biomedis
fungsi sel, dasar genetika
dan tahapan perkembangan
embrio manusia, serta
struktur dan fungsi sistem
lokomosi manusia.
Ketrampilan Klinis 3 Pemeriksaan Praktikum
 Melakukan pemeriksaan Tanda Vital Keterampilan
fisik tanda vital dengan Pemeriksaan Fisik
teknik yang benar.
 Melakukan prosedur
proteksi terhadap hal yang
dapat membahayakan diri
sendiri dan orang lain.

1) :Knows (factual recall of knowledge)


2) : Knows how (the application of knowledge to problem solving and
decision making)
3) : Shows how (the student has performed the skill at least several
times).
4) : Does (actual performance)

Daftar masalah/daftar penyakit/daftar ketrampilan klinik biologi sel dan sistem


lokomosi yang terdapat pada Standar Kompetensi Dokter menjadi dasar
dari penentuan pokok bahasan materi yang disesuaikan dengan kemampuan
mahasiswa semester 1.
 
  42 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
No Daftar Masalah
1. Nyeri sendi
2. Sakit punggung
3. Patah tulang
4. Sendi (kaku, bengkak, kelainan bentuk)
5. Nyeri pinggang
6. Nyeri otot
7. Gerakan terbatas
8. Bengkak pada kaki dan tangan
9. Kaku pada pagi hari

No Daftar Penyakit Level kompetensi


1. Down's syndrome 2
2. Turner's syndrome 2
3. Klinefelter's syndrome 2
4. Gonadal xy-dysgenesis 2
5. Testicular feminization 2
6. IleuFragile x-syndromes 2
7. PKU (phenyl ketonuria) 2
8. Galactosemia 2
9. Glycogen storage disease 2
10. Other storage disease 2
11. Spina bifida 2
12. Anencephaly 2
13. Hydrocephalus 2
14. Cleft palate and/or lip 2
15. Marfan's syndrome 2
16. Physical overload 2
17. Scoliosis 2
18. Kyphosis 2
19. Lordosis 2
20. Fracture 2

No Daftar Ketrampilan Level kompetensi


1. Anamnesis (history taking) 4
2. Inspeksi kulit, kuku, dan tonus otot 4
3. Inspeksi sendi 4 
4. Palpasi kulit, tendo dan sendi 4 
5. Pemeriksaan tanda vital 4 
6. Cuci tangan 4 
Pakai sarung tangan
Perawatan dan pembalutan luka

 
  43 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
DESKRIPSI MATERI
PEMBELAJARAN
TOPIK PBL (SMALL GROUP DISCUSSION)
Kasus/ pemicu
1. In-Vitro Fertilization (IVF)
2. Kelainan Genetik
3. Lengan Terkilir
4. Nyeri Paha Kanan
5. Perubahan Jaringan Pada Usia Lanjut

PRESENTASI KELOMPOK DAN DISKUSI INTERAKTIF


Minggu 1 Pemutaran video Proses Pembuahan dan Tahap Perkembangan
Embrio
Minggu 2 1. Presentasi kelompok dan diskusi interaktif Proses
Pembuahan dan Tahap Perkembangan Embrio
‐ Minggu I (ovulasi sampai implantasi)
‐ Minggu II (embryoblast, trophoblast, extraembryonic
mesoderm)
‐ Minggu III (pembentukan trilaminar germ disc)
‐ Minggu 3 – 8 (Periode embrionik)
‐ Fetus dan Placenta
2. Macam – macam penyakit yang dapat diturunkan dalam
keluarga
Presentasi kelompok dan diskusi interaktif
‐ Kelainan autosomal dominan
‐ Kelainan autosomal resesif
‐ Kelainan terikat kromosom sex X
Minggu 3 Pemutaran video Struktur DNA dan ekspresi gen, Isolasi DNA
Pemeriksaan genetika : PCR, ELISA, Elektroforesis, RFLP
Minggu 6 Presentasi Video Bioenergika

MATERI PERKULIAHAN
I. Biologi Sel
Sejarah perkembangan biologi sel
‐ Perkembangan biologi sel dan genetika
Struktur sel dan fungsinya

 
  44 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
‐ Dinding sel dan membran plasma
‐ Sitoplasma
‐ Organel dan inklusio
‐ Inti sel dan kromosom
II. Fisiologi Sel
‐ Sistem koloid
‐ Transpor membran
‐ Potensial listrik membran sel
‐ Komunikasi antar sel dan konsep reseptor
III. Genetika
Dasar – dasar Genetika
‐ Terminologi dan perkembangan genetika
‐ Dasar dan pola pewarisan serta Mendelisme
Kelainan Genetika
‐ Pengertian dan macam – macam mutasi
‐ Definisi kelainan gen dan jenis – jenis kelainan gen tunggal, kelainan
kromosom, dan kelainan multifaktorial.

IV. Biologi Molekuler


Rekayasa Genetika dan Peranan Biologi Molekuler
‐ Definisi dan dampak rekayasa genetika
‐ Peran biologi molekuler dalam diagnosis dan terapi
‐ Aspek etika rekayasa genetika
V. Struktur Makroskopis Sistem Lokomosi
Sistem lokomosi
‐ Regio pektoralis, skapularis, dan aksila serta hubungannya dengan
sistem lokomosi.
‐ Osteologi, myologi, perdarahan dan persarafan serta aliran limfatik
ekstremitas superior.
‐ Osteologi, myologi, perdarahan dan persarafan serta aliran limfatik
ekstremitas inferior.
VI. Struktur Mikroskopis Sistem Lokomosi
Prinsip – prinsip umum sel dan jaringan, serta histologi tulang dan otot.
‐ Histofisiologi sel dan jaringan
‐ Sel pembentuk empat jaringan dasar : epitel, penyambung, otot, saraf

 
  45 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
‐ Histologi tulang
‐ Histologi otot
VII. Fisiologi Sistem Lokomosi
Kontraksi dan eksitasi otot rangka dan otot polos.
‐ Mekanisme fisiologis kontraksi dan eksitasi otot rangka
‐ Mekanisme fisiologis kontraksi dan eksitasi otot polos
Fisika Tulang.
‐ Biomekanika
‐ Fisika olahraga
VIII. Biokimia
‐ Metabolisme energi (Bioenergetika dan oksidasi biologi)
‐ Enzim

PRAKTIKUM BIOMEDIS
Biologi : Pengenalan mikroskop dan analisis sperma
Anatomi : Struktur makroskopis ekstremitas superior
Struktur makroskopis ektremitas inferior
Histologi : Empat jaringan dasar dan histologi tulang – otot

KETERAMPILAN KLINIK
KETERAMPILAN KLINIK LEVEL KOMPETENSI
Anamnesis dasar 1 : Data gathering 4
(identitas, umur, sex, alamat, pekerjaan, status
marital, dan kepentingannya, RPS sacred 7),
menyusun riwayat secara tertulis dan
sistematis, mampu menentukan keluhan utama
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Pribadi dan Sosial
Tinjauan Sistem Tubuh
Pemeriksaan Tanda Vital 4
Ketrampilan Prosedural : Cuci tangan 4
Pakai sarung tangan
Perawatan dan pembalutan luka

 
  46 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
SUMBER PUSTAKA:

1. Cameron JR, Skofronick JG, Grant RM. Fisika Tubuh Manusia Edisi
Kedua. Jakarta: ECG; 2006.
2. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi edisi kelima Jilid III.
Jakarta: Erlangga; 2004.
3. Drake RL. Vogl W, Mitchell A. Gray’s Anatomy for Students 1.
Edinburgh: Elsevier Churchill Livingstone; 2005.
4. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta: EGC; 2002.
5. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.
6. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology Third Edition.
Philadelphia: Saunders; 2007.
7. Hall JE., Guyton AC.Textbook of Medical Physiology Twelfth Edition.
Philadelphia: Saunders; 2006.
8. Juwono, Juniarto AZ. Biologi Sel. Jakarta: EGC; 2002.
9. Kristina TN, DK Kusmiyati. Buku Ajar Biokimia. Semarang: Bagian
Biokimia FK UNDIP; 2011.
10. Marks DB. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.
11. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &
Physiology Ninth Edition. San Fransisco: Pearson Education Inc;
2012.
12. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper
Edisi 25. Jakarta: EGC; 2003.
13. Moore KL., Agur AMR. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates;
2002.
14. Sadler TW. Langman’s Medical Embriology 11th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2009.
15. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology 13th
Edition Volume 2. John Wiley and Sons; 2011.
16. Triwibowo Y. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga; 2005.
17. Van Putte, Regan, Russo. Seeley’s Anatomy & Physiology Ninth
Edition. USA: McGraw Hills; 2011.

 
  47 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
STRATEGI PBL
Problem–based learning (PBL) menggunakan sistem 7 langkah (7-
jump), yaitu:
1. Clarify unfamiliar terms
2. Define the problem(s)
3. Brainstorm possible hypotheses or explanation
4. Arrange explanations into a tentative solution
5. Define learning objectives
6. Information gathering and private study
7. Synthesize and test acquired information (Share the results of
information gathering and private study)
 Langkah 1 – 5 : Diskusi I
 Langkah 6 : Belajar mandiri
 Langkah 7 : Diskusi II.
 Diberikan 4 skenario, 1 skenario/ minggu. Dimulai pada minggu ke 2
 Dilaksanakan dua kali dalam satu minggu sesuai dengan jadwal
sebagai contoh adalah hari Selasa dan Jumat.
- Senin untuk Diskusi I (langkah 1-5 yaitu diskusi s/d rencana
belajar)
- Selasa s.d. Rabu langkah 6 (belajar mandiri)
- Kamis untuk Diskusi II (langkah 7 yaitu diskusi hasil belajar)

 
  48 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
PBL THE 7-JUMP

STEP 1. CLARIFY UNFAMILIAR TERMS


Proses
Mahasiswa mengidentifikasi kata-kata atau istilah yang maknanya
tidak jelas. Dalam hal ini ada kemungkinan bahwa ada anggota
kelompok yang dapat menjelaskannya atau mendefinisikan kata /
istilah yang dianggap tidak jelas maknanya. Dalam tahap ini para
mahasiswa perlu memiliki perasaan nyaman dan aman, tanpa
perasaan malu atau takut, dan harus jujur tentang hal-hal yang
dianggapnya belum jelas.
Rasional
Kata-kata atau istilah-istilah yang tidak jelas maknanya dapat
menjadi hambatan dalam pemahaman makna skenario secara
keseluruhan. Klarifikasi yang bersifat “setengah jalan” dapat menjadi
pijakan bagi proses diskusi.
STEP 2. DEFINE THE PROBLEM (S)
Proses
Tahap ini merupakan sesi terbuka, mahasiswa didorong untuk
menyumbang pandangannya terhadap masalah yang sedang
dibahas. Tutor harus mendorong para mahasiswa untuk memberi
sumbangan pikiran dan kemudian mengembangkannya secara luas
dan cepat.
Rasional
Setiap anggota kelompok sangat mungkin mempunyai pandangan
yang sangat berbeda terhadap masalah yang sedang dibahas.
Pembandingan dan pengelompokan pandangan meluaskan horison
intelektual mahasiswa yang terlibat di dalam diskusi. Hal ini akan
memacu para mahasiswa untuk mencari informasi yang lebih dalam
/ luas / lanjut.
Hasil tertulis
Daftar topik yang perlu dijelaskan lebih lanjut
STEP 3. BRAINSTORM POSSIBLE HYPOTHESIS OR EXPLANATION
Proses
Sesi terbuka tahap lanjut, tetapi para mahasiswa mencoba untuk
membuat formulasi, mencocokkan dan membandingkan buah
 
  49 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
pikiran mereka sebagai suatu penjelasan terhadap masalah atau
kasus yang sedang dibahasnya. Tutor menjaga diskusi agar tetap
dalam tahap hipotetik dan mencegah terjadinya diskusi yang
terlalu rinci dan terlalu cepat. Dalam hal ini ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain:
‐ Hipotesis berarti suatu usulan pikiran yang diajukan baik
sebagai dasar penalaran tanpa asumsi kebenarannya, atau
sebagai titik awal pemikiran lebih lanjut
‐ Penjelasan berarti pemahaman rinci dan lebih dimengerti,
dengan maksud untuk pemahaman kelompok yang lebih baik
Rasional
Tahap ini merupakan langkah yang sangat penting dan
memerlukan prior knowledge mahasiswa. Dalam langkah ini
setiap anggota kelompok berkesempatan untuk mencocokkan
atau menarik kembali pemahamannya sesuai dengan proses
diskusi yang sedang berlangsung . Rantai hipotesis atau
penjelasan dapat dibangun dari hal-hal yang yang belum
dipahami sepenuhnya oleh kelompok. Apabila proses ini dapat
dilaksanakan secara baik maka kelompok akan memperoleh
makna pembelajaran yang dalam, bukan lagi superfisial atau
sekedar daftar fakta.
Hasil tertulis
Daftar hipotesis atau penjelasan
STEP 4. ARRANGE EXPLANATIONS INTO TENTATIVE SOLUTIONS
Proses
Para mahasiswa akan memiliki buah pikiran yang berbeda-beda.
Masalah dibahas lebih teliti dan dibandingkan dengan hipotesis atau
penjelasan yang sedang dikembangkan, untuk mengetahui apakah
sudah ada kesesuaian makna atau belum; bila belum ada
kesesuaian maka diperlukan eksplorasi lebih lanjut. Dari sini
kelompok mengembangkan tujuan pembelajaran, namun demikian
tidaklah bijaksana apabila para mahasiswa menetapkan tujuan
pembelajaran secara tergesa-gesa.
Rasional
Tahap ini merupakan proses yang sangat aktif dan juga
merupakan langkah restrukturisasi pengetahuan serta
 
  50 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
mengidentifikasi adanya kesenjangan pemahaman. Penentuan
tujuan pembelajaran secara tergesa-gesa akan mengakibatkan
proses pengembangan intelektual melalui jalan pintas, dengan
demikian akan menghasilkan tujuan pembelajaran yang terlalu lebar
dan superfisial.
Hasil tertulis
Catatan yang dihasilkan menggambarkan pengorganisasian
penjelasan terhadap masalah, mencerminkan buah pikiran yang
skematik, perangkaian buah pikiran baru dengan pemahaman
sebelumnya dan dengan konteks yang berbeda. Proses ini
menghasilkan catatan yang menggambarkan hubungan antara
bagian-bagian informasi yang berbeda dan informasi yang telah
tersimpan di dalam memori lama.
STEP 5. DEFINE LEARNING OBJECTIVES
Proses
Kelompok sepakat tentang seperangkat tujuan pembelajaran yang
akan dipelajari oleh seluruh anggota kelompok. Tutor menyarankan
kelompok agar berpikir lebih fokus, tidak melebar atau superfisial,
dan tujuan pembelajaran harus dapat dicapai
dalam waktu yang tersedia. Beberapa anggota kelompok
mungkin mempunyai tujuan pembelajaran lain yang tidak
disepakati oleh kelompok karena kebutuhan atau kepentingan
pribadi.
Rasional
Proses konsesus menggunakan pengetahuan / pemahaman
seluruh anggota kelompok (termasuk tutor) untuk membuat sintesis
tentang hal-hal yang sesuai untuk dibahas lebih lanjut sebagai
tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh kelompok. Tahap ini
bukan hanya menetapkan tujuan pembelajaran tetapi juga membuat
kesimpulan diskusi secara bersama-sama.
Hasil tertulis
Tujuan pembelajaran ini merupakan hasil awal utama dari kerja
kelompok. Tujuan pembelajaran diekspresikan dalam bentuk
pertanyaan yang spesifik atau dalam kalimat hipotesis.
STEP 6. INFORMATION GATHERING (PRIVATE STUDY)
Proses
 
  51 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Kegiatan ini meliputi pencarian informasi dari berbagai buku, jurnal,
internet, disket, CD, kaset, video, spesimen patologi, dosen pakar,
atau apa saja yang menyediakan informasi yang tepat sesuai
dengan kebutuhan para mahasiswa.
Rasional
Proses pembelajaran yang hakiki adalah pencarian dan
penemuan informasi baru melalui usaha para mahasiswa sendiri.
Hasil tertulis
Catatan setiap anggota kelompok dari hasil self-study atau
independent learning dalam bentuk resume PBL yang harus
ditulis tangan pada kertas polio bergaris dan dikumpulkan ke
bagian akademik paling lambat satu hari sebelum pertemuan ke
2.
STEP 7. SYNTHESIZE AND TEST ACQUIRED INFORMATION (Share the
results of information gathering and private study)
Proses
Langkah 1-5 diselesaikan dalam satu hari (biasanya 2 jam
diskusi). Langkah 6 memerlukan waktu beberapa hari, sesuai
dengan alokasi waktu / jadual yang telah ditetapkan. Langkah 7
dilaksanakan setelah penyelesaian langkah 6. Pada awalnya
kelompok kembali pada tujuan pembelajaran yang telah
disepakati bersama , kemudian setiap anggota kelompok
melaporkan sumber-sumber belajar yang digunakan dan hasil
penelusuran informasi yang telah dicapainya. Seluruh hasil
penelusuran informasi dikelompokkan, dan apabila masih ada
kesulitan maka hal ini ditetapkan sebagai bahan studi lebih lanjut (bila
perlu dengan bantuan dosen pakar). Setelah selesai maka para
mahasisa mencoba untuk menganalisis seluruh permasalah-
an secara lengkap.
Rasional
Tahap ini merupakan sintesis kerja kelompok, konsolidasi
pembelajaran dan mengidentifikasi berbagai area yang belum pasti
atau yang perlu dipelajari lebih lanjut. Sudah pasti bahwa proses
pembelajaran tetap belum lengkap dan bersifat open-ended, tetapi
hal ini memang disengaja agar mahasiswa kembali
kepada topik ketika menjumpai pemicu yang mirip di kemudian hari.
 
  52 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Hasil tertulis
Kelompok membuat laporan tertulis yang menganalisis secara
lengkap tentang masalah/ fenomena yang sedang dipelajari

Catatan: Pada saat berdiskusi di langkah ke 7, overhead hanya diperlukan


untuk menayangkan bagan/ skema/ gambar yang sulit diterangkan dengan
kata-kata.

 
  53 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
TATA TERTIB PBL
A. Tata Tertib Mahasiswa dalam Mengikuti PBL
1. Mahasiswa wajib mengikuti setiap tutorial dan diskusi panel
narasumber pada akhir blok.
2. Mahasiswa wajib hadir maksimal 5 menit sebelum tutorial dan
diskusi panel narasumber. Keterlambatan yang ditolerir
maksimal hanya 15 menit dari waktu tutorial yang telah
ditentukan.
3. Mahasiswa wajib mengikuti diskusi dalam tutorial secara aktif.
4. Setiap mahasiswa wajib mempelajari seluruh sasaran
belajar/learning objectives yang telah disepakati (tidak
dibenarkan untuk membagi tugas).
5. Sebelum step ke 7 (tutorial kedua), masing-masing mahasiswa
wajib membuat resume. Ditulis tangan pada kertas polio bergaris
dan dikumpulkan kepada bagian akademik satu hari sebelum
pelaksanaan tutorial kedua. Pada tutorial kedua mahasiswa
harus memiliki salinan resume yang dikumpulkan. Mahasiswa
yang tidak mengumpulkan resume tidak dapat mengikuti tutorial
PBL kedua.
6. Mahasiswa wajib memiliki copy salinan
7. Nilai resume dimasukan pada kolom persiapan
8. Resume dibagikan kepada mahasiswa diakhir pertemuan kedua
setelah dikoreksi
9. Mahasiswa wajib menyelesaikan tugas yang diberikan (laporan
PBL) .
10. Mahasiswa yang tidak hadir pada salah satu tutorial (tutorial
pertama maupun kedua), wajib melaksanakan presentasi
tentang resume kasus serta resume tutorial pertama dan kedua
sebelum akhir blok. Presentasi tersebut wajib dihadiri oleh
seluruh mahasiswa angkatannya.
11. Mahasiswa wajib mengisi kuesioner untuk evaluasi.
12. Mahasiswa wajib membuat 1 laporan PBL tiap kelompok untuk
setiap kasus meliputi dua kali tutorial. Laporan dikumpulkan
 
  54 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
kepada bagian akademik paling lambat dua hari setelah tutorial
kedua. Apabila Laporan Kelompok belum dikumpulkan sesuai
waktu yang ditentukan, maka seluruh anggota dalam kelompok
tersebut dianggap belum memenuhi syarat untuk mengikuti ujian
blok.
13. Apabila dalam 5 menit tutor belum hadir maka ketua kelompok
memberitahu bagian akademik.

B. Tata Tertib Tutor dalam PBL


1. Tutor wajib hadir 5 menit sebelum tutorial dimulai.
2. Tutor harus menjalankan kewajibannya sebagai tutor yang efektif
berdasarkan tugas dan peran tutor dalam PBL
3. Tutor wajib mengarahkan diskusi berdasarkan panduan tutor.
4. Tutor wajib mengisi lembar penilaian mahasiswa.
5. Bila tutor yang bertugas berhalangan hadir maka wajib
memberitahu bagian akademik maksimal 1 hari sebelum tutorial
6. Bila tutor tidak bisa hadir dan tidak ada konfirmasi selama lebih
dari 15 menit dari waktu pelaksanaan tutorial, maka tutor akan
digantikan oleh tutor lain
7. Tutor wajib memeriksa dan memberikan penilaian laporan PBL
kelompoknya.
8. Tutor wajib mengisi daftar hadir sebelum tutorial, mengambil
lembar penilaian tutorial mahasiswa dan tutor.
9. Tutor menyerahkan hasil no. 7 pada bagian akademik.
10. Tutor mengikuti persamaan persepsi skenario pada hari Sabtu di
minggu pertama awal blok.

 
  55 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
TUGAS & PERAN
TUTOR
TUGAS TUTOR
1. Tugas pra-aktif: mendorong dan mengembangkan proses belajar
a. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang
skenario/kasus sebagai bahan diskusi / block book.
b. Tutor harus paham tentang referensi yang telah
disiapkan oleh planning group atau penyusun
kurikulum.
c. Tutor berusaha untuk memperoleh gambaran yang
jelas tentang prior knowledge para mahasiswa.
d. Tutor menjaga proses diskusi tetap konsisten terhadap
tujuan pembelajaran.
e. Tutor perlu mengetahui proses kognitif mahasiswa,
ialah konsep yang berkembang di anggota kelompok
termasuk kemungkinan konflik di dalamnya.
f. Tutor memberi fasilitasi belajar mahasiswa, antara lain
dengan mengajukan pertanyaan , menggunakan
analogi dan metafora, atau melakukan klarifikasi
konsep.
g. Tutor mengajukan pertanyaan dan “menantang”
mahasiswa dalam hal penalaran, evaluasi kritis terhadap
ide yang muncul, dan hipotesis.
h. Tutor mendiagnosis proses belajar, mendorong
perubahan konseptual.
i. Tutor mendiagnosis adanya miskonsepsi, mendorong
elaborasi gagasan.
j. Tutor mengamati alasan-alasan yang diajukan para
mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem –
solving (dalam kerangka problem-based learning).
k. Tutor mencegah terjadinya analisis masalah dan
sintesis “temuan-temuan” yang bersifat superfisial.
l. Tutor mendorong mahasiswa untuk melaksanakan
student - directed learning.
 
  56 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
m. Tutor menyadari diri sendiri, apakah dia menghambat
atau mendorong proses kognitif mahasiswa?
n. Tutor mengevaluasi secara teratur, apakah para
mahasiswa puas dengan proses yang sedang
berlangsung, kemudian memberi saran untuk
perbaikan.
2. Tugas interaktif: mengembangkan dan menjaga kerjasama mahasiswa
dan dinamika kelompok.
a. Tutor mendorong mahasiswa untuk membuat
persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur
kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok.
b. Tutor mendorong anggota kelompok untuk aktif.
c. Tutor membina kepemimpinan kelompok.
d. Tutor mengamati adanya masalah perilaku
mahasiswa (dominan, pasif, mengganggu temannya
dsb) dan sekaligus memecahkannya.
e. Tutor mengevaluasi proses diskusi, apakah
mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang
sedang berjalan.
f. Tutor memperhatikan efisiensi waktu.
g. Tutor mencatat kehadiran para mahasiswa.
h. Tutor memberi tanggapan dan menciptakan iklim belajar
yang nyaman.
i. Tutor memberi dorongan kepada ketua dan
sekretaris kelompok.
j. Tutor mendorong kelompok untuk membuat evaluasi
terhadap kerjasama yang sedang berlangsung.
k. Tutor menjaga proses tetap berlangsung secara
dinamik
l. Tutor memberi umpan balik dan mengevaluasi
perkembangan/ kemajuan kelompok
3. Tugas pasca-aktif: sebagai penghubung antara mahasiswa dan dosen
/ institusi
a. Tutor membantu mahasiswa untuk mencari
narasumber atau konsultan.
b. Tutor memberi umpan balik kepada mahasiswa tentang
 
  57 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
mutu tugas yang dilaksanakannya sesuai dengan block
book.
c. Tutor menghadiri pertemuan tutor selama periode block
yang bersangkutan.
Untuk dapat melaksanakan tugas pra-aktif, interaktif dan pasca-
aktif secara efektif, maka seorang tutor seharusnya:
1. Memahami isi problem/skenario/masalah yang didiskusikan
2. Memahami bagaimana proses pembelajaran terjadi.
3. Memahami latar belakang secara keseluruhan (baik latar belakang
mahasiswa, latar belakang blok, urutan dalam kurikulum dst.)
PERAN TUTOR
1. Tutor sebagai fasilitator
a. Tutor bukanlah instruktur: students do not exist to
meet our needs; we exist to meet their needs!
b. Tutor bekerja dengan mahasiswa (sebagai mitra
pembelajaran), bukan sebagai pemberi kuliah,
menanamkan semangat kerjasama dalam belajar.
c. Tutor memberi ilustrasi atau contoh tentang konsep.
d. Tutor memimpin dan mengarahkan mahasiswa agar
mereka mencari dan menemukan informasi secara
independen.
e. Tutor membantu mahasiswa untuk bertanggung jawab
atas proses pembelajaran mahasiswa secara aktif.
f. Tutor menyediakan waktu untuk umpan balik kelompok.
g. Tutor menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
h. Tutor memandu dan memotivasi mahasiswa untuk
mengidentifikasi pokok bahasan.
i. Tutor mengingatkan mahasiswa untuk selalu
mengintegrasikan pengetahuan (horisontal dan vertikal).
2. Tutor sebagai pendengar
a. Tutor mencermati tujuan pembelajaran mahasiswa yang
muncul dalam diskusi.
b. Tutor membangun latar belakang yang sama di antara
para mahasiswa.
c. Tutor memberi umpan balik secukupnya berdasarkan
materi yang sedang dibahas para mahasiswa.
 
  58 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
3. Tutor sebagai profesional
a. Tutor memperlihatkan sikap pofesional kepada mahasiswa.
b. Tutor menjaga informasi personal dan akademik tentang rahasia
mahasiswa.
c. Tutor selalu berdiskusi dengan supervisor, mencari umpan balik.
d. Tutor berkonsultasi dengan supervisor bila ada masalah non-
akademik pada mahasiswa tertentu.
e. Tutor tidak perlu menjadi pembimbing / konsultan untuk
masalah pribadi.
f. Tutor harus mencari petunjuk / pengarahan bila ada konflik pribadi di
antara mahasiswa.
g. Tutor harus selalu menjaga hubungan profesional dengan
mahasiswa.
4. Tutor sebagai pencatat
a. Informasi tentang mahasiswa harus selalu up to date.
b. Tutor selalu mengikuti prosedur tutorial.
c. Tutor memberi penilaian terhadap kegiatan mahasiswa.
5. Tutor sebagai evaluator
a. Tutor menggunakan strategi assessment yang sesuai:
sejalan dengan tujuan pembelajaran, dengan format
yang sesuai.
b. Tutor memonitor kemajuan mahasiswa, ialah memberi
umpan balik yang konstruktif termasuk kinerja para
mahasiswa.
c. Tutor memberi refleksi keefektivan pembelajaran.

FORMAT RESUME PBL


(Untuk Pertemuan ke 2, tulis tangan)
Nama :
NPM :
Nama Fasilitator :
‐ Skenario
‐ Step 1
‐ Step 2
‐ Step 3
‐ Step 4
 
  59 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
‐ Step 5
Refleksi (tuliskan dengan menjawab pertanyaan berikut)
‐ Melakukan identifikasi kebutuhan
 Apa yang sudah saya ketahui tentang topik tersebut?
 Apa yang tidak saya ketahui tentang topik tersebut?
 Apa kesenjangannya ?
 Apa topik yang paling penting yang harus saya kuasai?
‐ Mengembangkan dan menerapkan rencana belajar
 Apa strategi belajar yang paling sesuai untuk saya mencapai tujuan
belajar?
 Apa alternatif lain yang saya miliki?
 Apa sumber belajar yang saya butuhkan?
 Apakah saya pernah memiliki pengalaman sukses dengan strategi
belajar ini?
‐ Step 6
‐ Hasil Step 6

 
  60 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
FORMAT LAPORAN PBL
(KELOMPOK)

I. COVER

LAPORAN PBL BLOK........... (TNR Font 12, bold)


Skenario .............. (TNR Font 14, Bold)
Logo UNSWAGATI

Nama Kelompok .......... (TNR Font 12, bold)


Nama Fasilitator .......... (TNR Font 12, bold)
Nama Anggota Kelompok ... (TNR Font 12, bold, 1sp.)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER (TNR Font 2, bold, 1sp.)


UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
TAHUN

II. ISI
a. Skenario
Diketik semua informasi yang ada
b. STEP 1 - Klarifikasi Istilah
c. STEP 2 - Rumusan Daftar Masalah
d. STEP 3 - Analisis Masalah
e. STEP 4 - Sistematika Masalah
f. STEP 5 - Sasaran Belajar
g. STEP 6 – Belajar Mandiri
h. STEP 7 - Penjelasan
Penjelasan masing-masing bagian diutamakan berhubungan dengan
problem. Bobot akan lebih tinggi bila disertai gambar dan penjelasannya.

III. DAFTAR PUSTAKA


 Jumlah referensi minimal 5 referensi. Minimal 3 referensi dalam bahasa
asing.
 Gunakan referensi dari textbook maksimal 10 tahun terakhir, jurnal
internasional maupun nasional maksimal 5 tahun terakhir.
 
  61 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
 Salinan referensi harus dilampirkan pada Laporan PBL yang
dikumpulkan.

Selain membuat laporan kelompok setiap anggota kelompok membuat


laporan refleksi tulis tangan yang disertakan dalam makalah dengan
menjawab pertanyaan berikut :
Refleksi :
‐ Bagaimana kemajuan yang dicapai sejauh ini?
‐ Apakah jangka waktunya memadai?
‐ Apakah saya perlu mengubah strategi belajar?
‐ Apakah yang menjadi faktor penentu keberhasilan dan kegagalan
saya?
‐ Apa yang telah saya pelajari dari proses yang dapat membantu saya
di masa depan.

Laporan kelompok PBL harus dikoreksi dan disetujui oleh tutor yang
bersangkutan dan dikumpulkan paling lambat 2 hari setelah pertemuan PBL
ke 2. Laporan disetujui bila refleksi mahasiswa telah lengkap.

TATA TULIS LAPORAN PBL

Tata tulis laporan PBL perlu mengikuti beberapa ketentuan seperti


disebutkan di bawah ini :
a. Laporan PBL dapat ditulis menggunakan bahasa Indonesia baku.
b. Naskah ditulis dalam jarak satu setengah spasi pada kertas HVS 70 gram
berukuran 21,25 x 28 cm atau kuarto dalam bentuk satu kolom dan dicetak
menggunakan tinta warna hitam, kecuali untuk gambar, grafik atau tabel
boleh menggunakan tinta berwarna.
c. Pengetikan menggunakan huruf standar yaitu Times New Roman dengan
font 12 pada program software MS Word.
d. Pengetikan menggunakan batas 4 cm dari tepi kiri serta 3 cm untuk tepi
kanan, atas dan bawah.
e. Penulisan acuan pustaka pada naskah seperti pada pedoman penulisan
pustaka.
 
  62 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
f. Jarak antar kalimat dalam teks setelah titik adalah dua ketukan,
sedangkan kalimat lanjutan setelah koma, titik koma atau titik ganda diberi
jarak satu ketukan.
g. Tabel, gambar (kurva, histogram, foto dan lainnya) dimuat pada kertas
naskah.
h. Tiap halaman diberi nomor halaman pada sudut sebelah kanan atas
berjarak 3 cm dari tepi atas dan tepi kanan, kecuali halaman judul (nomor
halaman tidak ditulis tetapi diperhitungkan).
i. Tabel/Gambar/Lampiran menggunakan huruf kapital hanya pada awal
kalimat, kecuali untuk nama wilayah/kota/negara dan sejenisnya. Bahasa
asing dicetak miring (italic). Pembuatan kolom tabel tidak menggunakan
garis batas vertikal, sedangkan baris tabel menggunakan garis batas
horizontal.
j. Judul tabel dan lampiran di atas tabel/lampiran dan diakhiri tanpa titik.
Judul gambar ditulis di bawah gambar dan diakhiri dengan titik.

METODE DAN TATA TULIS PENGACUAN PUSTAKA


SISTEM VANCOUVER
 
Penggunaan Daftar Pustaka yang dipergunakan adalah Sistem Vancouver.
Pada penulisan daftar pustaka Sistem Vancouver terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
1. Penulisan memakai nomor pemunculan nama penulis secara
berurutan.
2. Abstrak penelitian saja tidak dapat dijadikan menjadi daftar pustaka,
tetapi harus dicari artikel penelitian yang lengkap.
3. Penulisan nama pengarang adalah nama keluarga yang ditulis
lengkap diikuti dengan singkatan nama kecil dan lainnya. Contoh:
Ronald M Harden Harden RM.; Soekidjo Notoatmodjo
Notoatmodjo S.
4. Penulisan judul artikel ilmiah disesuaikan dengan gaya selingkung
jurnal yang disitasi.
5. Nama jurnal ditulis singkatannya saja bila memang sudah ada
singkatan bakunya ( dapat dilihat di index medicus)
6. Halaman disingkat menjadi hlm. Bila menulis hlm. 14-19 ditulis hlm.
14–9 (Perhatikan pemilihan tanda sambung lebih panjang; symbol “en
dash”). Angka 19 menjadi 9 karena angka 1 pada 19 dihilangkan,
 
  63 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
sebab angka 1 sudah tertulis pada angka 14. Berbeda halnya jika
menulis hlm. 14–27. (tetap ditulis secara utuh).
7. Perhatikan tanda titik, titik koma, titik dua, dan apakah perlu spasi di
antaranya.

 
  64 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Penulisan Daftar Pustaka Sistem Vancouver
ARTIKEL JURNAL
1. Artikel standar
Bila jumlah penulis artikel kurang dari atau sama dengan 6 orang, maka
semua nama penulis harus ditulis.

Manji F, McCarty K, Kurzweil V, Mark E, Rathmell JP, Agarwala AV.


Measuring and Improving the Quality of Preprocedural Assessments. Anesth
Analg. 2017 Jun;124(6):1846–854. doi: 10.1213/ANE.0000000000001834.

Bila jumlah penulis lebih dari 6 orang, maka 6 penulis pertama ditulis semua,
diikuti dengan dkk.

Mooney AC, Gottert A, Khoza N, Rebombo D, Hove J, Suarez AJ, dkk. Men’s
Perceptions of Treatment as Prevention in South Africa: Implications for
Engagement in HIV Care and Treatment. AIDS Educ Prev. 2017
Jun;29(3):274–87. doi: 10.1521/aeap.2017.29.3.274.

2. Organisasi sebagai pengarang

European Society of Radiology. The new EU General Data Protection


Regulation: what the radiologist should know. Insights Imaging. 2017
Jun;8(3):295–9. doi: 10.1007/s13244-017-0552-7. Epub 2017 Apr 24.

3. Tidak ada nama pengarang

Diagnosis Cepat dan tepat Demam Berdarah Dengue (editorial). Medika.


2017 Jun;6:279.

BUKU DAN MONOGRAFI LAIN


1. Personal author(s)

Harden RM, Laidlaw JM. Essential Skills for A Medical Teacher: An


introduction to teaching and learning in medicine. Edisi ke-2. China: Elsevier;
2017.

2. Editor (s) sebagai pengarang


Cissarek T, Gray WA, Kroger K, Santosa F, Zeller T, penyunting. Vascular
Medicine: Theraphy and Practice. Berlin: ABW Wissenschaftsverlag
GmbH; 2010.
 
  65 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
3. Organisasi sebagai pengarang

World Health Organization. Guide to cancer early diagnosis. Geneva: the


WHO Document Production Services; 2017.

4. Chapter dalam buku

Freeman R. Syncope. Dalam: Kasper DL, Farci AS, Longo Dl, Hauser SL,
Jameson JL, Loscalzo J, penyunting. Harrison’s Principles of Internal
Medicine. Edisi ke-19. USA: McGraw Hill Education; 2016. hlm. 142–8.

PROSIDING KONFERENSI

Bukhari A, Minhajat R, penyunting. Buku Prosiding Marine 2017 Makassar


Allergy Immunology Network; 11-12 Feb 2017. Makasar: FK Unhas
Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia; 2017.

DISERTASI ATAU TESIS

Arifin R. Perbandingan Kadar Heat Shock Protein Mycobacterium Leprae 65-


kDa, Komplemen C3, dan Laktoferin di Dalam Air Mata dan Humor Akuos
pada Uveitis Akibat Kusta Multibasilar [disertasi]. Jakarta: Universitas
Indonesia; 2017.

BAHAN INTERNET

World Health Organization. Guidelines for managing advanced HIV disease


and rapid initiation of antiretroviral therapy [document on the Internet] Juli
2017 [diunduh 23 September 2017]. Tersedia dari:
http://www.who.int/hiv/pub/guidelines/advanced-HIV-disease/en/

 
  66 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
SKENARIO KASUS PBL

Skenario 1
In-Vitro Fertilization (IVF)

Seorang pasangan suami istri datang ke klinik fertilitas untuk


melakukan embryo transfer (ET). Pasien sedang dalam program in-
vitro fertilization (IVF). Dokter menjelaskan bahwa embrio akan
ditanam dalam uterus pasien dalam bentuk morula. Setelah dilakukan
embrio transfer, dokter akan memantau pertumbuhan dan
perkembangan embrio lebih lanjut.

Referensi :
1. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi edisi kelima Jilid III.
Jakarta: Erlangga; 2004.
2. Juwono, Juniarto AZ. Biologi Sel. Jakarta: EGC; 2002.
3. Sadler TW. Langman’s Medical Embriology 11th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins; 2009.
4. Triwibowo Y. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga; 2005.
5. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2003. hlm. 46-51.
6. Goldberg DT. AP biology. Edisi ke-3. New York: Barron’s Educational
Series, inc; 2004. hlm. 143-9.

 
  67 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
7. Elrod S, Stansfield W. Schaum’s outline: genetika. Edisi ke-4.Jakarta:
Penerbit Erlangga; 2006. hlm. 5-10.
8. Ferdinand F, Ariewibowo M. Praktis Belajar Biologi. Jakarta: Penerbit
Visindo Media Persada; 2007. hlm. 70-2.

 
  68 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Skenario 2
Kelainan Genetik

Seorang dokter sedang melakukan penelitian terhadap ibu


hamil untuk mengetahui risiko kelainan genetik yang mungkin terjadi
pada bayi. Pada penelitian tersebut didapatkan kelainan struktur
kromosom. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kelainan
struktur kromosom tersebut menyebabkan gangguan sintesis protein.

Referensi:
1. Campbell NA, Reece JB, Mitchell LG. Biologi edisi kelima Jilid III.
Jakarta: Erlangga; 2004.
2. Juwono, Juniarto AZ. 2002. Biologi Sel. Jakarta: EGC; 2002.
3. Triwibowo Y. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga; 2005.

 
  69 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Skenario 3
Lengan Terkilir

Seorang laki-laki berusia 20 tahun datang ke klinik dengan


keluhan tangan kanan terkilir saat sedang bermain badminton 30 menit
yang lalu. Pasien mengeluhkan nyeri di pergelangan tangan. Pasien
juga mengeluhkan pergelangan tangannya sulit untuk digerakkan.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan di wrist joint dextra
disertai dengan ROM terbatas.

Referensi :
1. Drake RL. Vogl W, Mitchell A. Gray’s Anatomy for Students 1.
Edinburgh: Elsevier Churchill Livingstone; 2005.
2. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta: EGC; 2002.
3. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 20. Jakarta: EGC;
2002.
4. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology Third Edition.
Philadelphia: Saunders; 2007.
5. Hall JE., Guyton AC.Textbook of Medical Physiology Twelfth Edition.
Philadelphia: Saunders; 2006.
6. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &
Physiology Ninth Edition. San Fransisco: Pearson Education Inc; 2012.
7. Moore KL., Agur AMR. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002.
8. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology 13th
Edition Volume 2. John Wiley and Sons; 2011.

 
  70 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Skenario 4
Nyeri Paha Kanan

Seorang pasien laki-laki berusia 20 tahun datang ke klinik dokter


dengan keluhan nyeri pada paha sebelah kanan. Keluhan dirasakan
sejak 30 menit yang lalu saat pasien sedang bermain sepak bola. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital normal. Pemeriksaan status
lokalis didapatkan otot quadricep femoris rigid, nyeri tekan (+), dan
mengalami keterbatasan gerak pada tungkai kanan. Pasien bertanya
kepada dokter apakah sebab dari rasa nyerinya tersebut berasal dari
otot atau tulang. Dokter kemudian menjelaskan bahwa kondisi pasien
tersebut merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan dapat dihindari
dengan asupan karbohidrat yang cukup.

Referensi :
1. Fawcett DW. Buku Ajar Histologi Edisi 12. Jakarta: EGC; 2002.
2. Gartner LP, Hiatt JL. Color textbook of Histology Third Edition.
Philadelphia: Saunders; 2007.
3. Hall JE., Guyton AC., Textbook of Medical Physiology Twelfth Edition.
Philadelphia: Saunders; 2006.
4. Kristina TN, DK Kusmiyati. Buku Ajar Biokimia. Semarang: Bagian
Biokimia FK UNDIP; 2011.
5. Martini FH, Nath JL, Bartholomew EF. Fundamentals of Anatomy &
Physiology Ninth Edition. San Fransisco: Pearson Education Inc; 2012.
6. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi
25. Jakarta: EGC; 2003.
7. Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology 13th
Edition Volume 2. John Wiley and Sons; 2011.

 
  71 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Skenario 5
Perubahan Jaringan Tubuh Pada Usia Lanjut

Seorang wanita berusia 70 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan


nyeri di punggung, pinggang, dan tungkai sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan
terutama dirasakan saat beraktivitas. Keluhan disertai dengan rasa lemah
saat beregerak, serta pasien merasa kulit nya menjadi kendur dan kering.
Dokter mengatakan keluhannya tersebut dikarenakan adanya perubahan-
perubahan pada beberapa jaringan akibat proses penuaan. Dokter
menyarakan untuk beristirahat, banyak minum, makan makanan yang bergizi
serta mengkonsumsi suplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D
untuk kekuatan tulangnya.

Referensi :
1. Suratun, Heryati, Manurung S, Raaenah E. Klien gangguan sistem
muskuloskeletal sak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2008.h.13.
2. Sherwood L. Fisiologi Manusia. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2011.h. 283.
3. Broadus AE. Mineral balance and homeostasis. In: Favus MJ (ed). Primer
on the Metabolic Bone Diseases and Disorders of Mineral Metabolism. 4
th edition. Lippincott-Raven Publ 1999:74-80.
4. Rubenstein D, Wayne D, Bradley J. Kedokteran klinis. Edisi revisi ke-6.
Jakarta: Erlangga; 2007.h.202.
5. Kristina TN, DK Kusmiyati. Buku Ajar Biokimia. Semarang: Bagian
Biokimia FK UNDIP; 2011.
6. Marks DB. Biokimia Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000.
7. Murray RK, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Biokimia Harper Edisi
25. Jakarta: EGC; 2003.
   

 
  72 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
 

EVALUASI
MAHASISWA

Evaluasi pada blok dilakukan secara formatif dan sumatif.

1. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif dilakukan selama proses pembelajaran
berlangsung, baik dalam kegiatan kuliah, tutorial, praktikum, dan
keterampilan klinik. Penilaian meliputi aspek knowledge, skills, dan
attitude.
Evaluasi pada kegiatan kuliah meliputi kehadiran dan keaktifan
mahasiswa.
Evaluasi pada kegiatan tutorial meliputi :
a. Evaluasi peserta tutorial
b. Evaluasi fungsi tutor

Evaluasi formatif bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan


proses pembelajaran melalui feedback yang konstruktif.

a. Evaluasi peserta tutorial


Evaluasi peserta tutorial dilaksanakan oleh tutor dengan format
sebagai berikut:

 
  73 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
 
  74 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Peserta tutorial (mahasiswa) dinilai dalam 2 (dua) aspek yaitu aspek
keterlibatan dalam diskusi dan aspek perilaku. Masing-masing aspek
tersebut terbagi menjadi kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Aspek Keterlibatan dalam Diskusi
a. Sharing yaitu sharing opini/informasi yang berhubungan dengan
topik diskusi kepada anggota kelompok
b. Argumentasi yaitu memberikan pengetahuan dan argumentasi
logis berdasarkan literatur
c. Keaktifan yaitu keaktifan dalam diskusi tanpa intervensi tutor
d. Dominasi yaitu mendominasi forum dalam diskusi kelompok
e. Kolaborasi yaitu kemampuan untuk bekerja sama dengan yang
lain dan mengatasi konflik dalam kelompok
b. Aspek Perilaku
a. Sopan santun yaitu menunjukkan perilaku saling menghormati
satu sama lain
b. Keterampilan berkomunikasi yaitu mendengarkan, menjelaskan
dan bertanya dengan menggunakan bahasa yang baik secara
sistematis
c. Kedisiplinan/ kehadiran

Masing-masing kriteria aspek dinilai dalam angka 0-10 dengan ketetapan


sebagai berikut:

 
  75 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Tanggung jawab peserta tutorial
1. Menghargai proses diskusi
a. Mendengarkan dan memperhatikan apa yang sedang diutarakan
oleh temannya.
b. Bersikap sopan, baik verbal maupun non-verbal.
c. Memberi kesempatan berbicara kepada temannya tanpa
mengganggu pembicaraan.
d. Berpartisipasi secara aktif dalam diskusi dengan memperhatikan
nilai moral.
e. Menghargai informasi dan sumbangan pikiran temannya
f. Membedakan nilai informasi dari nilai personal.
g. Segera minta maaf apabila datang terlambat dengan alasan
apapun.

2. Ketrampilan komunikasi
a. Berbicara secara langsung kepada anggota kelompok.
b. Berbicara secara jelas dengan bahasa yang mudah dimengerti.
c. Berbicara dengan menggunakan kata-kata yang dimengerti oleh
anggota lainnya.
d. Menggunakan pertanyaan open-ended secara tepat.
e. Mengidentifikasi kesalahpahaman antara diri sendiri dengan
temannya.
f. Berusaha untuk menyelesaikan kesalahpahaman.
g. Menerima dan mendiskusikan masalah emosional.
h. Mampu untuk menyatakan emosinya secara tepat dalam situasi
tertentu.
i. Perilaku non-verbal konsisten dengan nada dan isi komunikasi
secara verbal.
j. Perilaku verbal dan non-verbal menunjukkan bahwa pernyataannya
telah dipahami.
k. Mengenal dan menanggapai komunikasi non-verbal dari temannya.

3. Tanggung jawab
a. Datang tepat waktu.
b. Menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya.
c. Menyajikan informasi yang relevan.
 
  76 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
d. Mengidentifikasi informasi yang tidak relevan dan berlebihan.
e. Mengambil inisiatif atau membantu kelangsungan dinamika
kelompok.
f. Menjelaskan kekuatan dan kelemahan kelompok dalam rangka
mendukung keberhasilan kelompok.
g. Memberi pesan apabila akan tidak hadir di waktu mendatang.
h. Mengajukan alternatif apabila sekiranya tidak mampu
menyelesaikan tugasnya.
i. Bertanggung jawab atas keakuratan informasi yang disampaikan.

4. Kesadaran diri / evaluasi diri


a. Menyadari atas kelemahan dan kekuatannya yang berkaitan
dengan proses diskusi.
b. Menerima kritik dari teman tanpa mempertahankan diri atau
menyalahkan orang lain.
c. Berkemauan kuat untuk memperbaiki diri atas kritikan teman dalam
konteks pembelajaran.

b. Evaluasi Fungsi Tutor (Diisi oleh Peserta Tutor)


Nama Tutor :
Kelompok Tutorial/Blok :
Blok :
Judul Skenario :
Petunjuk untuk pertanyaan kelompok A, B, C
- SS Sangat Setuju
- S Setuju
- TP Tidak Pasti
- TS Tidak Setuju
- STS Sangat Tidak Setuju
A. Proses dalam kelompok SS S TP TS STS

Tutor kami.............

Tampak antusias dalam melakukan tutorial

Tidak mendominasi diskusi kelompok

 
  77 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Menciptakan suasana yang menunjang untuk
dinamika kelompok

Menunjukkan perhatiannya pada kemajuan tiap


individu

Mendorong partisipasi dari setiap anggota


kelompok

Menjaga untuk tetap fokus pada tugas

Memotivasi kami untuk merefleksi dan


mengevaluasi seberapa bagus kelompok bekerja
bersama sebagai tim

Menggarisbawahi masalah kelompok yang muncul

Memberi umpan balik tentang performa saya bila


saya minta

Meminta umpan balik yang konstruktif tentang


performannya

B. Proses Penalaran SS S TP TS STS

Tutor mendorong kami untuk.......

Mengidentifikasi petunjuk yang relevan yang ada


dalam problem

Membuat hipotesis secara logis dan luas

Merangkum dan menyatakan kembali problem


yang teridentifikasi saat kami menyelesaikan
problem tersebut.

C. Belajar Mandiri SS S TP TS STS

Tutor mendorong kami untuk……

Mengidentifikasi apa yang kami butuhkan untuk


menemukan berbagai hal yang berhubungan
dengan problem

 
  78 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Menemukan sumber-sumber belajar yang tepat

Mengkomunikasikan secara efektif dan efisien ke


kelompok tentang apa yang sudah kami pelajari
sendiri
Petunjuk untuk pertanyaan kelompok D
1. Sangat Memuaskan
2. Memuaskan
3. Cukup

D. Penilaian Secara Keseluruhan 1 2 3

Secara keseluruhan, bagaimana anda menilai tutor


anda?
Tuliskan hal-hal mengenai tutor anda yang paling berguna untuk belajar anda?
Sebutkan alasan anda.

......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

Tuliskan hal-hal yang ada pada tutor anda yang paling tidak berguna untuk belajar
anda? Sebutkan alasan anda.
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

Saran-saran apa yang Anda punyai untuk memperbaiki tutor anda dalam proses
tutorial?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................

2. Evaluasi Sumatif
Syarat dapat mengikuti evaluasi sumatif blok jika:
‐ Kehadiran kegiatan tatap muka atau perkuliahan minimal 75%.
‐ Kehadiran tutorial, praktikum biomedis dan praktikum keterampilan
klinik sesuai dengan yang dijadwalkan kecuali dengan alasan yang
dapat dipertanggungjawabkan.
‐ Menyelesaikan semua penugasan dan laporan.
Evaluasi sumatif meliputi ujian tulis blok, ujian PBL, dan tugas terstruktur.

 
  79 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
‐ Ujian tulis dilakukan pada pertengahan dan akhir blok. Ujian tulis yang
dilakukan berupa MCQ berbentuk vignette dengan satu jawaban benar
dan konten disesuaikan dengan tujuan pembelajaran blok. Mahasiswa
dapat mengikuti ujian akhir blok jika memenuhi syarat yang telah
sebutkan di atas.
‐ Ujian praktikum biomedis dilakukan berupa ujian keterampilan prosedur
pada akhir blok.
‐ Ujian PBL dilakukan dalam bentuk Objective Structured Oral Case
Analysis (OSOCA). Ujian dilaksanakan satu kali pada akhir blok.
(Panduan OSOCA terlampir).

Komponen penilaian blok adalah sebagai berikut :


a. Uji materi PBL : 35 %
b. Uji praktikum biomedis : 15 %
c. Ujian tulis Blok : 50%
d. Total : 100%
Hasil penilaian berdasarkan PAP (Criterion reference).

Skor Huruf Mutu Angka Mutu


80 – 100 A 4,00
75 – < 80 AB 3,5
68 – < 75 B 3,00
63 – < 68 BC 2,5
56 – < 63 C 2,00
44 – < 56 D 1,00
< 44 E 0,00
Penilaian keterampilan klinik dilakukan dengan OSCE (Ojective Structured
Clinical Examination) yang dilaksanakan setiap akhir semester, dengan
menggunakan checklist yang terstandarisasi dan diisi oleh penguji. Hasil
Keterampilan Klinik akan memiliki bobot yang setara dengan 3 SKS per
semester.

 
  80 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Penilaian Attitude (Professional Behaviour) dilakukan oleh : dosen, instruktur,
tutor, tenaga non akademik dan sesama mahasiswa, selama kegiatan
pembelajaran. Aspek yang dinilai meliputi sebagai berikut :
1. Jujur :
- Menghormati dan dihormati oleh teman, tenaga pengajar dan tenaga
non pengajar.
- Tidak berbuat curang untuk kepentingan sendiri (tidak melakukan
plagiarism).
2. Bertanggung Jawab :
- Komitmen terhadap tugas
- Tepat waktu
- Tidak terlambat atau absen tanpa alasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Compassion :
- Menunjukkan sikap yang perhatian dan peduli terhadap sesama
mahasiswa dan civitas akademik lainnya.
- Peka terhadap kebutuhan orang lain, baik secara fisik maupun
emosional.
4. Mawas diri : mampu mengenali kemampuan dan keterbatasan diri sendiri.
5. Tidak diskriminatif : memberikan perlakuan yang sama terhadap orang lain
tanpa membedakan ras, gender, agama dan kepercayaan, serta penyakit
itu sendiri.
6. Menghargai orang lain
- Menghargai hak, kepercayaan, peran, tanggung jawab, kemampuan,
dan nilai budaya dari seseorang, kelompok, staf, dan anggota
masyarakat.
- Hati – hati dalam bersikap, tidak sombong, tidak agresif, dan ramah.
7. Partisipasi
- Ikut serta dan berkontribusi secara sukarela dalam kelompok dan
aktivitas di masyarakat.
- Memfasilitasi kegiatan belajar orang lain dan tidak menghalangi usaha
mereka.
- Membantu orang lain yang sedang dalam tahap awal pembelajaran.
Penilaian attitude menggunakan format di bawah ini :
No Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang

 
  81 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
1 Jujur
2 Bertanggung Jawab
3 Compassion
4 Mawas Diri
5 Tidak diskriminatif
6 Menghargai orang lain
7 Partisipasi
Interpretasi secara keseluruhan : Sufficient/ Insufficient

Mahasiswa yang mendapatkan penilaian insufficient akan mendapatkan


sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan, baik bersifat akademik
maupun non akademik.

 
  82 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
EVALUASI PROGRAM

Dilaksanakan di akhir Modul sejalan dengan tugas Tim Penjaminan Mutu.


Sumber data: Mahasiswa, Dosen, Petugas administrasi.

 
  83 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
OSOCA

OBJECTIVE STRUCTURED ORAL CASE ANALYSIS (OSOCA)

OSOCA merupakan evaluasi sumatif untuk menilai keberhasilan


proses belajar melalui diskusi kelompok kecil (PBL).

Aspek yang dinilai :


- Kedalaman pemahaman materi.
- Kemampuan membuat mind map yang menunjukkan sistematika pola
pikir dan pemahaman yang komprehensif.
- Kemampuan menyampaikan materi secara jelas dan sistematis.

Teknik pelaksanaan :
- OSOCA dilaksanakan pada minggu ke-6.
- Mahasiswa membuat mind map sesuai kasus dan tugas yang
didapatkan.
- Waktu : maks 10 menit setiap mahasiswa.
- Setiap mahasiswa dinilai oleh satu orang penguji.

Nilai PBL terdiri dari : 40% nilai harian (formatif) dan 60% nilai OSOCA.

 
  84 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
DAFTAR NAMA
DOSEN
Daftar Nama Dosen Pengampu Blok HPK 1.2 TA 2018-2019
NO DISIPLIN ILMU NAMA DOSEN
1 Biologi Kedokteran ‐ Dra. Sri Herawati Gerson
‐ Hikmah Fitriani, S.Si.,M.Si.Med
‐ Ade Yusuf, dr.,MM
2 Genetika ‐ Tiar M Pratamawati, dr., MM., M.Biomed
3 Fisiologi ‐ Shosa Nur Fauzah, dr.,MKM
Kedokteran ‐ Bambang Wibisono, dr
‐ Kati Sriwiyati, dr
‐ Ahmad Fariz Malvi Z Zein, dr.,Sp.PD
‐ Zulkifli Ahmad, dr.,Sp.OG., KFER., M.Kes
4 Biokimia ‐ Tissa Octavira P, dr.,MMedEd
‐ Amelia Pungky, dr
‐ M. Duddy Satrianugraha, S.Si., M.Si.Med
5 Anatomi ‐ H. Sutara, dr.,M.H
Kedokteran ‐ Dindin Hardi Gunawan, dr.,Sp.RM
‐ Bambang Wibisono, dr.,MH.Kes
‐ Rian Damayanti, dr
‐ Aprilyan Laras Chantika, dr.
‐ M. Irwan Darmansyah, dr.
‐ Witri Pratiwi, dr.,M.Kes
6 Histologi ‐ Atik Sutisna, dr.,Sp.An
Kedokteran ‐ Yandri Naldi, dr.,MH.,MKM
‐ Tiar M Pratamawati, dr.,MM.,M.Biomed
‐ Ouve Rahadiani P, dr.,MH.Kes
‐ Amanah, S.Si.,M.Si.Med
 

Daftar Nama Instruktur Praktikum Biomedis


 
  85 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
NO DISIPLIN ILMU NAMA DOSEN
1 Praktikum Biologi  Dra. Sri Herawati Gerson
Kedokteran  Hikmah Fitriani, S.Si.,M.Si.Med
 Ade Yusuf, dr
 Niklah Zaidah, dr
 Ruri Eka Maryam M, dr.,MM
2 Praktikum Anatomi  H. Sutara, dr.,M.H
 Dindin Hardi Gunawan, dr.,Sp.RM
 Bambang Wibisono, dr
 Witri Pratiwi, dr.,M.Kes
 Rian Damayanti, dr.
 Apriliyan Laras C, dr.
 M. Irwan Darmansyah, dr.
3 Praktikum Histologi  Atik Sutisna, dr.,Sp.An
Kedokteran  Yandri Naldi, dr.,MH.,MKM
 Tiar M Pratamawati, dr.,MM.,M.Biomed
 Ouve Rahadiani P, dr.,MH.Kes
 Amanah, S.Si.,M.Si.Med
 Aliya Amile Fitrie, dr.,Sp.A.,M.Kes
 Herry Nurhendrayana, dr.
   

 
  86 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
Daftar Nama Tutor PBL BLOK HPK 1.2 TA 2018-2019
No NAMA
1 dr. Catur Setiya Sulistiyana, MMed.Ed.
2 dr. Yandri Naldi, M.H., M.KM
3 dr. Ruri Eka Maryam M., MM., M.Biomed
4 dr. Tissa Octavira P., MMed.Ed
6 dr. R. Vivi Meidianawaty, MMed.Ed.
7 dr. Bambang Wibisono, M.Biomed
8 dr. Thysa Thysmelia Affandi, M.KM
9 dr. Shofa Nur Fauzah, M.KM
10 dr. Indriani Silvia, Sp. PK
11 dr. Niklah Zaidah
12 dr. Tiar Masykuroh P., MM.,M.Biomed
13 dr. Ouve Rahadiani, MH.Kes
15 dr. Nurbaiti, Sp. PA
16 dr. Yukke Nilla P., M.Biomed
17 dr. Kati Sriwiyati, M.Biomed
18 dr. Ign. Hapsoro, M.Sc
19 dr. Herry Nurhendriana, MM., M.KM
20 dr. Dini Norviatin, M.KM
22 dr. Ariestya Indah Permata Sari, MSc., M.Si.Med.
23 dr. Ade Yusuf
24 dr. Rian Damayanti
25 dr. Witri Pratiwi M.kes
26 dr. Emallia Fitriani
27 dr. Aprilyan Laras Chantika
28 dr. Ria Ramadhanty
29 dr. Amelia Pungky
30 dr. Muhammad Irwan Darmansyah
31 dr. Muhammad Ajmal Unnas

 
  87 
Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon 
BLOK 1.2 ‐ HUMAN BODY AND LOCOMOTOR SYSTEM
MINGGU 1 
SENIN (19/11) SELASA (20/11) RABU (21/11) KAMIS (22/11) JUMAT (23/11) SABTU (24/11)
KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
08.00‐09.00
 P.BIO 1 (kel1) L. ANA 1 P.BIO 1 (kel3) L. BKM 1 P.BIO 1 (kel5) L. HST 1 P.BIO 1 (kel7)
09.00‐10.00
10.00‐11.00
P.BIO 1 (kel2) L. BIO 1 P.BIO 1 (kel4) L. BKM 1 L. GEN 1 P.BIO 1 (kel6) P.BIO 1 (kel8)
11.00‐12.00
12.00‐13.00
13.00‐14.00
PBL sk1 (pert1) L. BIO 1 L. HST 1 PBL sk1 (pert2) L. GEN 1 L. BIO 2
14.00‐15.00
15.00‐16.00
L. BIO 1 PBL sk1 (pert1) L. ANA 1 L. BIO 2 PBL sk1 (pert2)
16.00‐17.00

MINGGU 2
SENIN (26/11) SELASA (27/11)  RABU (28/11) KAMIS (29/11) JUMAT (30/11) SABTU (01/12)
KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
08.00‐09.00 P.BIO 2 (kel1) /       P.BIO 2 (kel3) /  P.BIO 2 (kel5) /        P.BIO 2 (kel7 ) /      
L. FISI 1 L. GEN 2 L. BIO 3 (kel.5‐6)
09.00‐10.00 P.ANAT 1 (kel3) P.ANAT 1 (kel1) P.ANAT 1 (kel7) P.ANAT 1 (kel5)
UTB smt 1
10.00‐11.00 P.BIO 2 (kel2) /  P.BIO 2 (kel4) /  P.BIO 2 (kel6) /        P.BIO 2 (kel8) /       
L. FISI 1 L. BIO 3 (kel.3‐4) L. ANA 2 L. BIO 3 (kel.7‐8)
11.00‐12.00 P.ANAT 1 (kel4) P.ANAT 1 (kel2) P.ANAT 1 (kel8) P.ANAT 1 (kel6)
12.00‐13.00
13.00‐14.00
PBL sk2 (pert1) P.HST 1 (kel5) SL 1 (1) P.HST 1 (kel6) L. BIO 3 (kel.3‐4) P.HST 1 (kel7) PBL sk2 (pert2) P.HST 1 (kel8) SL 1 (2) L. ANA 2 L. GEN 2
14.00‐15.00
15.00‐16.00
P.HST 1 (kel1) PBL sk2 (pert1) P.HST 1 (kel2) SL 1 (1) HST 1 (Kel3)/L.BIO (Kel 1 P.HST 1 (kel4) PBL sk2 (pert2) SL 1 (2)
16.00‐17.00

MINGGU 3
SENIN (03/12) SELASA (04/12) RABU (05/12) KAMIS (06/12) JUMAT (07/12) SABTU (08/12)
KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
08.00‐09.00 P.ANAT 2 (kel1) /     P.ANAT 2 (kel3) /      P.ANAT 2 (kel5) /      P.ANAT 2 (kel7) /     
L. BKM 2 L. BKM 2
09.00‐10.00 P.HST 2 (kel3) P.HST 2 (kel1) P.HST 2 (kel7) P.HST 2 (kel5)
10.00‐11.00 P.ANAT 2 (kel2) /     P.ANAT 2 (kel4) /      P.ANAT 2 (kel6) /      P.ANAT 2 (kel8) /     
L. FISI 2 L. FISI 2 L. GEN 4
11.00‐12.00 P.HST 2 (kel4) P.HST 2 (kel2) P.HST 2 (kel8) P.HST 2 (kel6)
12.00‐13.00
13.00‐14.00
PBL sk3 (pert1) SL 2 (1) L. GEN 3 PBL sk3 (pert2) SL 2 (2) L. GEN 4
14.00‐15.00
15.00‐16.00
PBL sk3 (pert1) SL 2 (1) L. GEN 3 PBL sk3 (pert2) SL 2 (2)
16.00‐17.00
MINGGU 4 
SENIN (10/12) SELASA (11/12)  RABU (12/12) KAMIS (13/12) JUMAT (14/12) SABTU (15/12)
KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
08.00‐09.00 P.ANAT 3 (kel1) /  P.ANAT 3 (kel3) /  P.ANAT 3 (kel5) /  P.ANAT 3 (kel7) / 
L. FISI 3 L. BKM 3
09.00‐10.00 P.HST 3 (kel3) P.HST 3 (kel1) P.HST 3 (kel7) P.HST 3 (kel5)
tentamen anatomi 
10.00‐11.00 P.ANAT 3 (kel2) /  P.ANAT 3 (kel4) /  P.ANAT 3 (kel6) /  P.ANAT 3 (kel8) / 
L. GEN 5 L. BKM 3 L. FISI 3 L. GEN 5
11.00‐12.00 P.HST 3 (kel4) P.HST 3 (kel2) P.HST 3 (kel8) P.HST 3 (kel6)
12.00‐13.00
13.00‐14.00
PBL sk4 (pert1) SL 3 (1) PBL sk4 (pert2) SL 3 (2)
14.00‐15.00
tentamen anatomi
15.00‐16.00
PBL sk4 (pert1) SL 3 (1) PBL sk4 (pert2) SL 3 (2)
16.00‐17.00

MINGGU 5 
SENIN (17/12) SELASA (18/12)  RABU (19/12) KAMIS (20/12) JUMAT (21/12) SABTU (22/12)
KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
08.00‐09.00
09.00‐10.00
kuliah pakar Ujian Praktikum Biologi tentamen histologi
10.00‐11.00
11.00‐12.00
12.00‐13.00
13.00‐14.00
PBL sk5 (pert1) SL smt 1A PBL sk5 (pert2) SL smt 1A
14.00‐15.00
Ujian Praktikum Biologi
15.00‐16.00
PBL sk5 (pert1) SL smt 1B PBL sk5 (pert2) SL smt 1B
16.00‐17.00

MINGGU 6 
SENIN (24/12) SELASA (25/12) RABU (26/12) KAMIS (27/12) JUMAT (28/12) SABTU (29/12)
KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B KELAS A KELAS B
08.00‐09.00
09.00‐10.00
ujian praktikum anatomi OSOCA ujian praktikum histologi UAB
10.00‐11.00
11.00‐12.00
12.00‐13.00 libur Hari raya natal
13.00‐14.00
kulpen blok 3
14.00‐15.00
ujian praktikum anatomi ujian praktikum histologi
15.00‐16.00
kulpen blok 3
16.00‐17.00
CONFIRM ULANG BENER GA DOSENNYA INI
KULIAH DOSEN DAFTAR PENGAMPU
L. ANAT 1 Anatomi sistem lokomosi superior  DDN
DDN, STR
L. ANAT 2  Anatomi sistem lokomosi inferior STR
L. HST 1 prinsip umum sel dan jaringan + histologi tulang & otot AMA
AMA

L. FISI 1 Fisiologi sel KSW


L. FISI 2 Fisika tulang BWS
KSW, BWS, SNF
L. FISI 3 kontraksi dan ekstasi otot rangka dan otot SNF

L. GEN 1 dasar genetika TMP


L. GEN 2 kelainan genetika TMP
L. GEN 3 PRESENTASI KELOMPOK kelainan genetika  TMP TMP
L. GEN 4 Rekayassa genetika dan peranan biologi molekuler  TMP
L. GEN 5 pemuTakan VIDEO Rekayasa genetika TMP

L. BIO 1 sejarah pekembangan biologi sel & struktur sel dan fungsinya SHG


L. BIO 2 pemutaran VIDEO Embriologi HFA+SHG
ADE, SHG, HFA
L. BIO 3 PRESENTASI KELOMPOK Embriologi1 HFA+SHG
 PRESENTASI KELOMPOK Embriologi1  HFA+SHG 
L. BKM 1 komunikasi antar sel (materi dan presentasi video) TOP
L. BKM 2 metabolisme energi MDS
L. BKM 3 Enzim TOP TOP MDS

PRAKTIKUM
P. ANAT 1 Anatomi sistem lokomosi superior 
P. ANAT 2  Anatomi sistem lokomosi inferior
P. ANAT 3 Anatomi Tulang

P. HST 1 prinsip umum sel dan jaringan 
P. HST 2 histologi otot
P. HST 3 histologi tulang
P. BIO 1 Mikroskop
P. BIO 2 Analisis sperma
SEMESTER IA
kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3 kelompok 4 kelompok 5 kelompok 6 kelompok 7 kelompok 8 kelompok 9 kelompok 10 kelompok 11
skenario 1 AMP HRN RID BWS MID TTA WTR YDR ALC VIM OVE

skenario 2 DNI CTR HND HLG KSW MAJ REM AAF EMF ALC BWS

skenario 3 BWS SNF MID VIM TOP TMP RID TTA YNP IGN KSW

skenario 4 VIM BEL HLG MID TTA DNI HLM YDR SNF TOP YNP

skenario 5 OVE KSW VIM YDR TMP MAJ TTA WTR EMF YNP DAJ

SEMESTER IB
kelompok 1 kelompok 2 kelompok 3 kelompok 4 kelompok 5 kelompok 6 kelompok 7 kelompok 8 kelompok 9 kelompok 10 kelompok 11
skenario 1 EMF OVE DNI SNF NBT TMP TOP ADE HLM YNP HRN

skenario 2 BWS TOP YDR KSW IDS DAJ BEL IGN ALC NBT VIM

skenario 3 OVE HRN REM TMP AMP WTR MID RIA DAJ HLM ADE

skenario 4 REM RIA HRN ALC NIZ OVE EMF RID MAJ SNF IGN

skenario 5 BWS YNP DNI TOP NBT SNF RID REM RIA ALC YDR

CTR dr. Catur Setiya OVE dr. Ouve R. SNF Shofa Nur Fauzah YRM dr. Yorim Pasila


TOP dr. Tissa Octavira P. NBT dr. Nurbaiti DNI dr. Dini Norviatin HLM dr. Hilmi
VIM dr. Vivi Meidianawaty HND dr. R. Handi IDS dr. Indriani Silvia Sp.PK
BWS dr. Bambang W. YNP dr. Yukke Nilla P. HRN dr. Herry N.
ADE dr. Ade Yusuf IGN dr. Ignatius H. DAJ dr. Dian Andajani
TTA dr. Thysa T.A. KSW dr. Kati S. IKA dr. Ika Komala, M.Si.Med
ATS dr. Atik Sutisna YDR dr. Yandri N. EMF dr. Emalia
TIA dr. Ariestya Indah AMP dr. Amelia P. WTR dr. Witri Pratiwi
BEL dr. Anabella ALC dr. Aprilyan Laras JUN dr. Junny 
STR dr. Sutara MAJ dr. M. Ajmal MAU dr. Muh. Ajmal Unas
RID dr. Rian D. AAF dr. Aliya JMR dr. Juliantina
MID dr. M. Irwan HLG dr. Helga EDL dr. Edial Sanid, Sp.Jp
RIA dr. Ria R TMP dr. Tiar M. P. DNR dr. Dian Rosdiana
NIZ dr. Niklah Zaidah REM dr. Ruri Eka M.M.,  PHM dr. Pahmi Budiman
JADWAL KEGIATAN SKILLS LAB BLOK 1.2 TA. 2018-2019
KELAS A
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Kelompok 10
Anamnesis AMP MID MAU HND HLG YRM HLM ADE EMF STR
Aseptik RIA JMR RID DAJ DNR IGN IKA IDS TMP KSW
Pem. Tanda-tanda Vital NBT REM BWS RIA KSW PHM YDR WTR IGN JUN
Anam + Tanda-tanda Vital SNF JMR OVE TMP STR YNP CTR HRN AMP ADE
Feed back Field Practice HRN RIA HLM RID YRM TTA DNI VIM MAU EMF

KELAS B
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6 Kelompok 7 Kelompok 8 Kelompok 9 Kelompok 10
Anamnesis NBT HLG MID MAU WTR JUN TMP IDS HLM DAJ
Aseptik AMP EMF RID KSW REM DNI IKA YDR JMR PHM
Pem. Tanda-tanda Vital IKA OVE ALC YRM HND SNF IGN HRN DNR YNP
Anam + Tanda-tanda Vital TOP PHM DNR VIM EDL DAJ STR JUN IDS YDR
Feed back Field Practice AMP ADE TTA RIA JMR DNR NBT ALC EDL TOP
FAKULTAS KEDOKTERAN
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLOK HPK 1.2 HUMAN BODY AND LOCOMOTOR SYSTEM TA. 2018/2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Tujuan Pembelajaran Pokok Sub Pokok Level Bobot Disiplin


Materi Pembelajaran
Bahasan Bahasan Kognitif (%) ilmu
Mahasiswa mampu menjelaskan Biologi Sel Sejarah ‐ Perkembangan biologi sel dan Biologi
2 3
mengenai struktur sel dengan perkembangan genetika Kedokteran
benar biologi sel
‐ Dinding sel dan membran plasma
Struktur sel ‐ Sitoplasma 2 3
dan fungsinya ‐ Organel dan inklusio
‐ Inti sel dan kromosom
Mahasiswa mampu menjelaskan Fisiologi sel ‐ Sistem koloid Fisiologi
mengenai mekanisme fisiologis ‐ Transpor membran 2 3
dalam sel dengan benar ‐ Potensial listrik membran sel
Komunikasi ‐ Jenis komunikasi antar sel Biokimia
antar sel ‐ Konsep primary dan secondary
messenger
2 3
‐ Reseptor dan Jenis Reseptor
‐ Respon sel terhadap stimulus :
Hormon, sitokin, molekul sinyal Lain
‐ Pembuatan video komunikasi antar sel
Mahasiswa mampu menjelaskan Pembuahan ‐
struktur sel dan fungsinya, proses 3-4 6
tumbuh kembang sel, fertilisasi
dan perkembangan embrio


 
FAKULTAS KEDOKTERAN
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLOK HPK 1.2 HUMAN BODY AND LOCOMOTOR SYSTEM TA. 2018/2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Mahasiswa mampu menjelaskan Embriologi ‐ Minggu I (ovulasi sampai implantasi) Biologi/An


mengenai tahapan perkembangan ‐ Minggu II (embryoblast, trophoblast, atomi
embrio dengan benar extraembryonic mesoderm)
‐ Minggu III (pembentukan trilaminar 3 3
germ disc)
‐ Minggu 3 – 8 (Periode embrionik)
‐ Fetus dan Placenta
Mahasiswa mampu menjelaskan Genetika Dasar – dasar ‐ Terminologi dan perkembangan Genetika
dasar genetika, mekanisme Genetika genetika 2 3
kontrol genetika dan kelainan ‐ Dasar dan pola pewarisan serta
genetika Mendelisme

‐ 3-4 6

Kelainan ‐ Pengertian dan macam – macam


Genetika mutasi
‐ Definisi kelainan gen dan jenis – jenis 2 3
kelainan gen tunggal, kelainan
kromosom, dan kelainan
multifaktorial.
‐ Macam penyakit yang dapat
diturunkan dalam keluarga/herediter 2 3

Mahasiswa mampu menjelaskan Biologi Rekayasa ‐ Definisi dan dampak rekayasa Biologi
perkembangan biologi molekuler Molekuler Genetika dan genetika Molekuler
dan rekayasa genetika serta aspek Peranan ‐ Peran biologi molekuler dalam 2 3
yang berpengaruh. Biologi diagnosis dan terapi
Molekuler ‐ Aspek etika rekayasa genetika
‐ Struktur DNA dan ekspresi gen 2 3
‐ Isolasi DNA


 
FAKULTAS KEDOKTERAN
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLOK HPK 1.2 HUMAN BODY AND LOCOMOTOR SYSTEM TA. 2018/2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

‐ Pemeriksaan genetika : PCR, ELISA,


Elektroforesis, RFLP
Mahasiswa mampu Biologi ‐ Analisis sperma Biologi
menggunakan mikroskop dan Kedokteran
menjelaskan prosedur analisis
sperma dengan benar
‐ Osteologi, myologi, perdarahan dan
Mahasiswa mampu menjelaskan Struktur Sistem Anatomi
persarafan serta aliran limfatik
tentang struktur makroskopis Makroskopi lokomosi ekstremitas superior 2 3
sistem lokomosi manusia dengan s Sistem
‐ Hubungan regio pektoralis,
Lokomosi
benar skapularis, dan aksila dengan sistem
lokomosi
‐ Osteologi, myologi, perdarahan dan
persarafan serta aliran limfatik 2 3
ekstremitas inferior


 
FAKULTAS KEDOKTERAN
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLOK HPK 1.2 HUMAN BODY AND LOCOMOTOR SYSTEM TA. 2018/2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

‐ Penerapan posisi, bidang dan lokasi


anatomis
‐ Penggolongan dan ciri – ciri tulang,
prinsip nutrisi dan persarafan tulang
‐ Penggolongan, vaskularisasi dan
persarafan sendi

‐ Penggolongan sistem otot


‐ Menjelaskan tulang dan otot serta
vaskularisasi dan persarafan pada
ekstremitas superior dan inferior
‐ Menjelaskan hubungan antara
gerakan dengan persendian pada
ekstremitas superio dan inferior
‐ Menjelaskan hubungan antara fungsi
pergerakan dengan struktur tulang dan
Mahasiswa mampu menjelaskan otot pada ekstremitas superior dan
struktur mikroskopis empat inferior
jaringan dasar dan jaringan yang Struktur Prinsip – Histologi
berperan pada sistem lokomosi mikroskopis prinsip umum ‐ Histofisiologi sel dan jaringan
sistem ‐ Sel pembentuk empat jaringan dasar : 2 3
dengan benar. sel dan
lokomosi epitel, penyambung, otot, saraf
jaringan
‐ Histologi tulang
Histologi
‐ Histologi otot
tulang dan otot 2 3


 
FAKULTAS KEDOKTERAN
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLOK HPK 1.2 HUMAN BODY AND LOCOMOTOR SYSTEM TA. 2018/2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

‐ Mengidentifikasi dan menjelaskan


struktur mikroskopis empat jaringan
dasar
‐ Mengidentifikasi dan menjelaskan
struktur mikroskopis tulang
‐ Mengidentifikasi dan menjelaskan
struktur mikroskopis otot polos dan
otot rangka

Struktur
makroskopis Lengan terkilir
dan saat bermain 3-4 6
mikroskopis bulu tangkis
ekstremitas
‐ Mekanisme fisiologis kontraksi dan
Mahasiswa mampu menjelaskan Fisiologi Kontraksi dan Fisiologi
eksitasi otot rangka
mekanisme fisiologis dari sistem eksitasi otot ‐ Mekanisme fisiologis kontraksi dan
kontraksi otot dan hubungan lokomosi rangka dan eksitasi otot polos 3 3
antara kerja otot dan saraf, serta otot polos
biomekanika dalam sistem
lokomosi dengan benar.
Fisika Tulang ‐ Biomekanika 2 3
‐ Fisika olahraga
‐ Bioenergetika (proses pemenuhan
Mahasiswa mampu menjelaskan Metabolism Biokimia
energi) 2 3
metabolisme energi yang e energi
‐ Mekanisme oksidasi biologi
berperan dalam sistem lokomosi ‐ .
dan hubungannya dengan fungsi
sistem lokomosi manusia dengan Kasus Ginting 3-4 6
benar.


 
FAKULTAS KEDOKTERAN
BLUEPRINT ASSESSMENT LEVEL KOGNITIF (BLOOM’S TAXONOMY) UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
BLOK HPK 1.2 HUMAN BODY AND LOCOMOTOR SYSTEM TA. 2018/2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNSWAGATI CIREBON

Mahasiswa mampu menjelaskan ‐


Mekanisme
mekanisme kontraksi otot secara
kontraksi Osteoporosis 3-4 6
fisiologis dan peranan struktur
dan struktur
penyusun sistem lokomosi secara
biokimiawi
biokimiawi
 


 

Anda mungkin juga menyukai