Anda di halaman 1dari 6

JURNAL HIMASAPTA, Vol. 4, No.

1, April : 29 – 34

EVALUASI DRAUGHT SURVEY BATUBARA


DI ATAS TONGKANG DAN VESSEL
PT ADARO INDONESIA SITE KELANIS
Muhammad Yusuf1*, Agus Triantoro2, Riswan2
1Mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat
2Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat

e-mail: 1*yusuf_sucofindo@yahoo.co.id

ABSTRAK
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keakuratan data dalam melakukan kegiatan draught survey. Faktor – faktor
tersebut dapat mempengaruhi pembacaan draft kapal, deductible maupun perhitungan draught survey tersebut sehingga dapat
mengakibatkan cargo losses (kehilangan muatan). Berdasarkan kebutuhan keakurasian data di lapangan, maka perlu dilakukan analisis
teknik dan mekanisme mengenai perhitungan volume batubara pada kegiatan pemuatan batubara pada tongkang sebagai penghitungan
yang tepat dan akurat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengevaluasi kegiatan draught survey, menganalisis faktor – faktor
yang mempengaruhi kegiatan draught survey dan selisih volume muatan tongkang dengan muatan vessel.
Berdasarkan data aktual selama penelitian didapatkan data volume muat tongkang sebesar 79.143 MT dan volume muat vessel
sebesar 77.000 MT. Berdasarkan data aktual terdapat selisih antara volume muat tongkang dan volume muat vessel sebesar 2.143 MT dari
79.143 MT dengan persentase losses muatan sebesar 2,71 %. Adapun faktor - faktor yang menyebabkan kehilangan muatan (losses) pada
tongkang meliputi faktor cuaca, tumpahan atau kebocoran, kejahatan atau pencurian dan kesalahan dalam pengukuran draft tongkang
maupun vessel.

Kata-kata kunci : Draught Survey, Draft, Volume, Losses


tongkang atau vessel dengan menggunakan metode
PENDAHULUAN draught survey yang disebabkan oleh beberapa faktor
Draught survey merupakan suatu sistem sehingga terdapat selisih antara volume muat tongkang
perhitungan muatan berdasarkan pengukuran draft kapal dengan vessel.
sebelum dan sesudah pemuatan atau pembongkaran Penelitian ini dibatasi pada pembahasan masalah
dengan memperhitungkan perubahan berat barang-barang sebagai berikut :
di kapal selain muatan yang mungkin terjadi selama 1. Perhitungan volume muat tongkang dan vessel dalam
operasi pemuatan ataupun pembongkaran. kegiatan draught survey.
Pada awalnya draught survey dipakai sebagai
2. Perhitungan volume muatan di atas tongkang dan
cara untuk menentukan stabilitas kapal dalam menghitung
vessel dengan perhitungan draught survey.
jumlah berat muatan sehubungan dengan perhitungan
ongkos angkut atau uang timbangan. 3. Pelaporan hasil draught survey.
Dalam melakukan kegiatan draught survey, Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi 1. Mengetahui volume muat tongkang dan vessel dengan
keakuratan data. Faktor – faktor tersebut dapat draught survey.
mempengaruhi pembacaan draft kapal, deductible 2. Mengetahui selisih perhitungan volume antara
maupun perhitungan draught survey tersebut sehingga tongkang dengan vessel.
dapat mengakibatkan cargo losses (kehilangan muatan). 3. Mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi
Berdasarkan kebutuhan keakurasian data di perhitungan draught survey.
lapangan, maka perlu dilakukan analisis teknik dan Manfaat penelitian ini adalah memberikan
mekanisme mengenai perhitungan volume batubara pada gambaran dan petunjuk dalam perhitungan volume
kegiatan pemuatan batubara pada tongkang sebagai batubara di atas tongkang maupun vessel sehingga dapat
penghitungan yang tepat dan akurat. menunjang perhitungan inventarisasi quantity barging
Dengan adanya permasalahan tersebut, batubara nantinya.
penyusun ingin melakukan penelitiandengan judul
“Evaluasi Kegiatan Draught Survey Batub ara Di Atas METODOLOGI
Tongkang Dan Vessel Pada PT Adaro Indonesia Site Draught survey adalah suatu sistem perhitungan
Kelanis, Kalimantan Tengah”. muatan berdasarkan pengukuran draft/sarat kapal
Dengan adanya evaluasi teknis terhadap sebelum dan sesudah pemuatan/pembongkaran dengan
pelaksanaan kegiatan draught survey diharapkan dapat memperhitungkan perubahan berat barang-barang di
membantu mengatasi permasalahan dalam keakurasian kapal selain muatan yang mungkin terjadi selama operasi
data sehingga hasil perhitungan draught survey dapat pemuatan/pembongkaran, seperti perubahan pada air
lebih tepat dan akurat. ballast, bahan bakar, perbekalan dan lain - lain.
Permasalahan yang ingin diteliti adalah kurang Dari definisi tersebut di atas nyata bahwa draft
akuratnya ketepatan dalam pengukuran volume muat kapal merupakan dasar utama dari perhitungan ini, karena
dengan mengetahui berapa dalam bagian kapal yang
29
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 4, No. 1, April : 29 – 34

masuk ke dalam air, kita dapat mengetahui berat/bobot Dimana, QMD adalah Quarter Mean Draft, FD ialah T
kapal tersebut (displacement) dengan prinsip Hukum Forward Draft, MD adalah Mid Draft, AD ialah After
Archimides. Draft.
Hukum Archimedes yang telah diterapkan dalam c. Dispalement Corespondent
penentuan besar nilai muatan yang telah berada diatas Displacement Correspondent dalam artian
kapal. hukum Archimedes yang berbunyi sebagai berikut berapa nilai displacement berdasarkan Quarter Mean
“Benda yang dibenamkan dalam bidang air, maka benda Draft hasil pembacaan draft survey.
yang bagian terbenam sebanding dengan berat/volume air d. Trim Correction
yang dipindahkan". Trim merupakan besarnya nilai perbedaan antara
Urut-urutan pelaksanaan draught survey, true aft draft dengan true forward draft.
sebagai berikut : Trim ×LCF ×TPC ×100
Trim Corr 1st = ……………(3)
1. Draft Reading LBP
Pembacaan draft kapal/tongkang dari enam titik
Trim2 ×MTC ×50
draft kapal untuk referensi berat/displacement kapal. Trim Corr 2nd = ………………(4)
LBP
Lokasi ke-6 draft tersebut seperti pada Gambar-1.
e. Displacement After Trim Correction
DCT = DC +/- TTC………………….(5)
Dimana, DCT = Displ. After Corr by Trim
DC = Displ. Correspondent
TTC = Total Trim Correction
f. List Correction
Koreksi kemiringan diterapkan apabila pada saat
draught survey kondisi kapal tidak tegak/ up right dimana
ada kemiringan yang mempengaruhi terjadinya
perbedaan antara draft tengah kanan dan draft tengah kiri
kapal.
List Correction = 6 ( D2 - D1 ) x ( TPC2 - TPC1 )…(6)
Dimana, D1-2 adalah Draft mid, dan TPC1-2 TPC pada
saat draft tersebut D1-2.
g. Density Correction
Pada tahapan ini untuk mengetahui koreksi
Gambar-1. Lokasi Draft Kapal benaman kapal pada tingkat kekentalan atau berat jenis
2. Tahap Measuring bidang air dimana kapal berada. Untuk mengetahui
Pengukuran tangki ballast, tangki fresh water, tingkat kekentalan perairan sekitar kapal, maka diadakan
tanki fuel, tanki diesel oil, tanki lub oil, ukur nilai density pengambilan air untuk diukur tingkat kekentalanya.
perairan, ukur nilai density cairan dalam tanki-tanki diatas Area atau posisi mana daerah pengambilan air
kapal dan sebagainya. yaitu ke 6 titik (depan kanan, depan kiri, tengah kanan,
3. Tahap Calculation / Perhitungan tengah kiri, belakang kanan, belakang kiri) apabila kapal
Dalam pelaksanaan tahap ini diperlukan berlabuh/ tidak sandar di dermaga, bila sandar di dermaga
perhatian dan ketelitian dalam perhitungan yang sesuai maka kita ambil pada sisi laut/ perairan saja. Pengambilan
dengan rumus-rumus draught survey. Sebelum dilakukan sample air lebih baik adalah sedalam 50% dari draft
perhitungan data yang harus dimiliki antara lain : kapal.
a. Pembacaan draft kapal. (MD −SD)
b. Data density perairan. CD = × D………………………(7)
SD
c. Data hasil sounding tangki ballast, bahan bakar, air Dimana, CD ialah Correction by Density, D ialah Displ.
tawar dan lain-lain. yang telah terkoreksi kemiringan, MD ialah nilai density
Tahapan perhitungan pada Draught Survey, perairan yang diobervasi, dan SD ialah Ship Density/
antara lain : Density Kapal berdasarkan Hydrostatic sebagai standar
a. Mean Draft ukur kapal ketika dibangun oleh Shipbuilder Standar
DP + DS tersebut yaitu 1.025.
MF/MM/MA = ……………………..(1)
2
h. Net Displacement
Dimana, MF/MM/MA adalah Mean Forward / Mean Mid
/ Mean After, DP adalah Draft Port, DP adalah Draft ND = DC – DW………………………………….(8)
Starboard side.
Dimana, Nd adalah Net Displacement, DC adalah Displ.
b. True Draft atau Quarter Mean Draft
Corr by Density, DW adalah Deduct Weight.
FD +(6 × MD)+AD Data Deduct Weight merupakan berat
QMD = …………(2)
8 pengurangan yang berasal dari berat selain berat kapal itu
sendiri dan Constant Kapal, jadi pengurangan berat ini
berupa berat Ballast Water, Fresh Water, Fuel Oil, Diesel
30
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 4, No. 1, April : 29 – 34

Oil, Spare Lub Oil, atau Other (berarti berat tambahan 3. Trim Correction
lain pada saat itu/ saat survey). Trim merupakan besarnya nilai perbedaan antara
i. Cargo on Board after draft (mean after) dengan forward draft (mean
Setelah mendapatkan Nilai Net Displacement forward). Trim Correction adalah nilai koreksi dari trim
pada saat Initial dan Final, maka didapatkan nilai muatan terhadap nilai LCF, TPC/TPI, ∆MTC/MTC serta LBP.
yang telah termuat atau terbongkar sebagai berikut : 4. Displacement After Correction By Trim
CB = NDF - NDI……………………………………(9) Merupakan nilai displacement dari tongkang
Dimana, CB ialah Cargo on Board, NDF adalah Net atau vessel dimana nilai displacement tersebut telah
Displ. saat Final, dan NDI ialah Net Displ. saat Initial.
dikoreksi dengan nilai total trim tongkang atau vessel.
5. Density Correction
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mengetahui tingkat kekentalan perairan
Pengolahan Data
sekitar kapal, maka diadakan pengambilan air untuk
1. Mean Draft
diukur tingkat kekentalannya.
Mean Draft kapal meliputi nilai Mean Forward,
Mean Mid, dan Mean After. 6. Displacement After Correction By Density
2. Quarter Mean Draught Merupakan nilai displacement yang telah
Quarter mean draught merupakan nilai rata-rata dikoreksi dengan nilai trim dari kapal (displacement after
dari mean forward (MF), mean After (MA) dan mean mid correction by trim) kemudian dikoreksi lagi dengan nilai
(MM) dari tongkang atau vessel. dari density tongkang atau vessel tersebut.
Tabel-1. Data Mean Draft Tongkang dan Vessel Tabel-5. Density Corretion Muatan Vessel
Initial Final Density Correction (MT)
Keterangan M M M M M M Vessel
Initial Final
F (m) A (m) M (m) F (m) A (m) M (m) MV Glovis Diamond -181,816 -450,997
Tongkang
MBP 1501 1,290 1,210 1,240 6,350 6,595 6,480 Tabel-6. Density Corretion Muatan Tongkang
CB 126 0,970 1,035 - 4,640 5,640 - Density Correction (MT)
MBP 1512 1,195 1,395 1,230 6,300 6,585 6,455 Tongkang
Initial Final
Winbuild 1432 1,170 1,065 - 5,295 5,965 -
CB 128 0,970 1,080 - 4,810 5,465 - MBP 1501 -101,761 -607,652
Bakik 1,120 0,975 - 4,875 5,610 - CB 126 -72,066 -423,226
Vessel MBP 1512 -99,738 -598,680
MV Glovis Winbuild 1432 -71,594 -441,383
4,725 7,870 6,140 14,000 14,000 14,065
Diamond CB 128 -73,779 -422,425
Tabel-2. Quarter Mean Draught Tongkang dan Vessel Bakik -57,799 -369,600
Quarter Mean Draught (m) Tabel-7. Displacement After Correction By Density Tongkang
Keterangan
Initial Final dan Vessel
Tongkang Displacement After Correction By
MBP 1501 1,242500 6,478125 Keterangan Density (MT)
CB 126 1,002500 5,140000 Initial Final
MBP 1512 1,246250 6,451875 Tongkang
Winbuild 1432 1,116000 5,639500 MBP 1501 3.375,060 20.153,807
CB 128 1,025000 5,137500 CB 126 2.390,205 14.037,003
Bakik 1,049000 5,235000 MBP 1512 3.307,986 19.856,203
Vessel Winbuild 1432 2.374,550 14.639,186
MV Glovis Diamond 6,154000 14,0487500 CB 128 2.520,795 14.432,847
Tabel-4. Displacement After Correction By Trim Tongkang dan Bakik 1.917,010 12.258,384
Vessel
Vessel
MV Glovis Diamond 37.090,368 92.003,403
Displacement After
Correction By Trim Tabel-8. Net Displacement Tongkang dan Vessel
Keterangan
(MT) Net Displacement (MT)
Initial Final Keterangan
Initial Final
Tongkang Tongkang
MBP 1501 3.476,821 20.761,459 MBP 1501 3.375,060 20.153,807
CB 126 2.462,271 14.460,229 CB 126 2.390,205 14.037,003
MBP 1512 3.407,724 20.454,883 MBP 1512 3.307,986 19.856,203
Winbuild 1432 2.446,144 15.080,569 Winbuild 1432 2.374,550 14.639,186
CB 128 2.520,795 14.432,847 CB 128 2.520,795 14.432,847
Bakik 1.974,809 12.627,984 Bakik 1.917,010 12.258,384
Vessel Vessel
MV Glovis Diamond 37.272,184 92.454,400 MV Glovis Diamond 13.431,000 90.431,413

31
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 4, No. 1, April : 29 – 34

Adapun faktor – faktor yang dapat


7. Net Displacement
mempengaruhi ketepatan dalam perhitungan draught
Ialah nilai displacement yang dikoreksi dengan survey, antara lain :
density tongkang / vessel dan dikurangi Deduct Weight. 1. Faktor cuaca.
8. Cargo On Board 2. Umur kapal.
3. Human error / kesalahan manusia dan kurangnya
Cargo on Board merupakan jumlah muatan yang
skill surveyor.
termuat atau terbongkar pada tongkang atau vessel 4. Dan hal-hal non teknis.
tersebut. Jumlah muatan antara tongkang dengan vessel
tidak mesti selalu sama jumlahnya. Selisih muatan antara
Pembahasan
tongkang dan vessel dapat terjadi karena faktor teknis
Dalam pelaksanaan draught survey ada beberapa maupun non teknis.
hal yang perlu diperhatikan sebagai persyaratan Adapun selisih jumlah muatan antara tongkang
pelaksanaan Draught Survey (syarat ideal ketika dengan vessel adalah sebagai berikut.
melakukan kegiatan draught survey). Adapun hal – hal
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan draught Secara umum, cargo losses atau kehilangan
survey adalah : jumlah muatan batubara pada tongkang dapat terjadi
1. Kapal harus benar-benar berada dalam keadaan dikarenakan hal berikut :
terapung/tidak kandas. 1. Pada kegiatan loading / transfer, meliputi tumpahan
2. Draught Mark kapal pada semua sisi harus dapat cargo, debu terbang, peningkatan kelembaban,
dibaca dengan jelas. kontaminasi, pengukuran tidak akurat.
3. Kapal dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang 2. Pada kegiatan transportasi, meliputi peningkatan
sesuai dengan peruntukannya. kelembaban, cargo tumpah, peningkatan suhu,
4. Pada saat pembacaan Draught Mark tidak boleh ada kekurangan dalam pemuatan.
kegiatan-kegiatan muat/bongkar sementara diatas 3. Pada kegiatan bongkar, meliputi kalibrasi tidak
kapal, misalnya meratakan dengan akurat, kondisi cuaca, kapal / barge tidak stabil, trim
bulldozer,mengisi bahan bakar dari suatu tangki ke kapal / barge terlalu besar, pengukuran tidak akurat.
tangki lainnya. Cargo losses atau kehilangan/berkurangnya
5. Pipa-pipa Sounding Ballast Water pada saat jumlah muatan dapat disebabkan oleh faktor – faktor
dilakukan pembacaan harus dalam keadaan baik berikut :
atau tidak buntu. 1. Faktor Cuaca
6. Trim kapal di upayakan sedemiki rupa agar tidak Faktor cuaca di lapangan dapat berpengaruh
melebihi trim koreksi yang ada pada Tank Sounding terhadap kandungan air / moisture batubara pada
Calibration Table. tongkang. Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan
7. Kapal atau barge harus diupayakan atau diusahakan kandungan moisture pada batubara mengalami
kemiringannya tidak lebih dari 0,5. penguapan.
8. Pemuatan di upayakan tidak melebihi garis muat 2. Tumpahan atau kebocoran.
yang di izinkan sesuai dengan Load Line Zone (tidak Kebocoran pada tongkang dapat membuat
over draught). tongkang tersebut menjadi miring sehingga muatan pada
9. Khusus Ponton/Barge pemadatan muatan diatas tongkang tersebut tumpah ke laut dan mengakibatkan
Ponton di buat sedemikian rupa tidak melebihi garis jumlah muatan berkurang.
muatan yang di izinkan, jarak side board stell plate 3. Kejahatan atau pencurian.
bagian atas terhadap muatan + 0,5 meter. Kejahatan atau pencurian merupakan salah satu
10. Kerja sama dari berbagai pihak yang saling terkait di faktor utama penyebab berkurangnya muatan pada
dalam pelaksanaan draught survey. tongkang. Pencurian muatan dilakukan dengan
menggunakan kapal kecil.
Tabel-9. Cargo on Board Tongkang dan Vessel
Keterangan Cargo on Board (MT)
Tongkang
MBP 1501 16.779
CB 126 11.647
MBP 1512 16.548
Winbuild 1432 12.265
CB 128 11.563
Bakik 10.341
Total 79.143
Vessel
MV Glovis Diamond 77.000

Tabel-10. Selisih Muatan Tongkang dan Vessel


Cargo on Board (MT)
Selisih (MT) Losses (%)
Tongkang Vessel
79.143 77.000 2.143 2,71 Gambar-2. Tongkang Dalam Keadaan Miring

32
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 4, No. 1, April : 29 – 34

Gambar-3. Kejahatan atau Pencurian Gambar-3. Draft Tongkang / Vessel


4. Kesalahan dalam pengukuran draft. tongkang) dengan persentase losses muatan sebesar
Kesalahan dalam pengukuran draft dapat 2,71 %.
terjadi karena kurang akuratnya surveyor dalam 3. Faktor – faktor yang menyebabkan kehilangan
pembacaan draft pada tongkang maupun pada vessel. muatan (lossses) pada tongkang, meliputi :
Kesalahan dalam pembacaan draft dapat berpengaruh a. Faktor Cuaca.
terhadap hasil atau jumlah muatan dengan menggunakan b. Tumpahan atau kebocoran.
perhitungan metode draught survey. c. Kejahatan atau pencurian.
d. Kesalahan dalam pengukuran draft tongkang
KESIMPULAN maupun vessel.
Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan,
maka dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : DAFTAR PUSTAKA
1. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan [1] Mardjuki, Bondan Achmadi. 2015. Principle of
metode draught survey didapatkan volume muat Draught Survey. House Training PT Sucofindo
tongkang dan vessel sebagai berikut : Banjarmasin.
a. Tongkang (MBP 1501, CB 126, MBP 1512,
Winbuild 1432, CB 128 dan Bakik) : 79.143 [2] Dibble, J, Mitchell, P. 2009. Draught Survey a
MT. Guide to Good Pratice. North of England P & I
b. Vessel (MV Glovis Diamond) : 77.000 MT. Association.
2. Berdasarkan perhitungan volume dengan
menggunakan metode draught survey didapatkan [3] Yusuf, Faisal. 2009. Draft Survey: Procedures and
selisih volume antara tongkang dengan vessel Calculation. https://sevensurveyor.com/draft-
sebesar 2.143 MT dari 79.143 MT (volume survey-procedures-and-calculation/

33
JURNAL HIMASAPTA, Vol. 4, No. 1, April : 29 – 34

34

Anda mungkin juga menyukai