Menanya
- Mengajukan pertanyaan tentang makna mufrodat yang terdapat dalam
QS Al Maidah (5) : 48, QS Az Zumar(39) : 39, dan QS At Taubah(9) :
105 serta hadits tenkait serta hadits yang terkait.
- Mengajukan pertanyaan tentang kandungan QS Al Maidah (5) : 48, QS
Az Zumar(39) : 39, dan QS At Taubah(9) : 105 serta hadits tenkait
Mengumpulkan informasi :
Peserta didik Menganalisa arti QS Al Maidah (5) : 48, QS Az Zumar(39) :
39, dan QS At Taubah(9) : 105 serta hadits tenkait. Diskusi tentang
makna mufrodat dan ijmali yang terdapat dalam QS Al Maidah (5) : 48,
QS Az Zumar(39) : 39, dan QS At Taubah(9) : 105 serta hadits tenkait.
Diskusi tentang kandungan makna QS Al Maidah (5) : 48, QS Az
Zumar(39) : 39, dan QS At Taubah(9) : 105 serta hadits tenkait
menuliskan hasil kegiatan dan brainstorming di kelompoknya pada papan
tulis. Peserta didik boleh membuka buku, atau memanfaatkan website
untuk menggali informasi mengenai kompetisi dalam kebaikan dan etos
kerja
Mengasosiasi :
Peserta didik Menyimpulkan makna mufrodat dan ijmali yang terdapat
dalam QS. Al Maidah (5): 48 serta Hadits yang terkait, Menyimpulkan
kandungan makna QS. Al Maidah (5): 48 serta Hadits yang terkait.
Mengkomunikasi :
Peserta didik Menyajikan makna mufradat dan ijmaliQS Al Maidah (5) :
48, QS Az Zumar(39) : 39, dan QS At Taubah(9) : 105 serta hadits
tenkait. Menyajikan kandungan makna QS Al Maidah (5) : 48, QS Az
Zumar(39) : 39, dan QS At Taubah(9) : 105 serta hadits tenkait.
Menampilkan sikap kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras, dalam
kehidupan sehari-hari sebagai refleksi dari pemahaman QS Al Maidah
(5) : 48, QS Az Zumar(39) : 39, dan QS At Taubah(9) : 105 serta hadits
terkait.
a. Aspek Pengamatan
No Aspek Pengamatan
A Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
B Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
C Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/presentasi
D Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan
saat melihat kebesaran Tuhan
E Melaksanakan ibadah tepat waktu
PENILAIAN SIKAP
a. Lembar Pengamatan
Aspek Pengamatan
No Nama Peserta Didik Percaya diri Ingin tahu Kritis Sopan Ket
(K,C,B,SB) (K,C,B,SB) (K,C,B,SB) santun
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
b. Aspek Pengamatan
Indikator Kriteria Deskripsi
Mennjuk K (Kurang) Jika sama sekali tidak mau mengungkapkan pendapat selama
-kan rasa proses pembelajaran
percaya C (Cukup) Jika mau sesekali mengungkapkan pendapat selama proses
diri pembelajaran
B (Baik) Jika Aktif mengungkapkan pendapat selama proses
pembelajaran
SB Jika sangat Aktif mengungkapkan pendapat selama proses
(Sangat pembelajaran
Baik)
Mennjuk K (Kurang) Jika menunjukkan Upaya menyelesaikan masalah yang
-kan rasa ditugaskan, namun keaktifan tidak konsisten bertanya kepada
ingin teman dan guru
tahu C (Cukup) Jika menunjukkan Upaya secara konsisten menyelesaikan
masalah yang ditugaskan dan keaktifan bertanya kepada teman
dan guru
B (Baik) Jika menunjukkan Upaya secara konsisten menyelesaikan
masalah yang ditugaskan dan keaktifan bertanya kepada teman
dan guru namun tidak mencoba cara-cara lain dalam
menyelesaikan masalah
SB Jika menunjukkan Upaya secara konsisten menyelesaikan
(Sangat masalah yang ditugaskan dan keaktifan bertanya keada teman
Baik) dan guru serta mencoba cara-cara lain dalam menyelesaikan
masalah
Mennjuk K (Kurang) Jika peserta didik sama sekali tidak kritis dalam
-kan rasa menyelesaikan tugas yang berikan
kritis C (Cukup) Jika peserta didik mengerjakan tugas yang berikan dengan
kritis tapi kurang benar
B (Baik) Jika peserta didik mengerjakan tugas yang berikan dengan
kritis dan dapat menyelesaikan dengan benar
SB Jika peserta didik sepenuhnya kritis dan melakukan kerjasama
(Sangat dengan baik dan benar
Baik)
Mennjuk K (Kurang) Jika murid kurang memiliki rasa sopan santn dalam
-kan rasa berinteraksi dengan teman dan guru
C (Cukup) Jika murid memiliki rasa sopan santn dalam berinteraksi
dengan teman dan guru
B (Baik) Jika murid memiliki rasa sopan santn dalam berinteraksi
dengan teman dan guru
SB Jika murid memiliki rasa sopan santn dalam berinteraksi
(Sangat dengan teman dan guru
Baik)
1. EVALUASI PSIKOMOTOR
a. Tes praktik
1) Tes Menulis teks : QS Al Maidah (5) : 48
2) Tes bacaan : , QS Az Zumar(39) : 39
3) Tes hafalan : QS At Taubah(9) : 105
4) Tes Maksud ayat An-Nisa’ 4: 59
b. Portofolio
Format Penilaian
Struktur
Indikator Nilai
Makalah
Pendahuluan Menjelaskan tajwid ayat yang dibaca
Makna dan arti ayat
Maksud dan tujuan ayat
Isi Kesesuian maksud ayat dengan contoh
Aplikasi taat terhap aturan adat, agama, bangsa dan Negara
Daftar pustaka yang dapat dipertanggung jawabkan (Ilmiah)
Penutup Kesimpulan sesuai dengan Tujuan Materi
Saran relevan dengan kajian
Jumlah
Sangat sesuai 4
Sesuai 3
Cukup 2
Kurang 1
c. Presentasi
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI
NAMA/KELOMPOK : .............................................................
KELAS : .............................................................
TANGGAL PENILAIAN : .............................................................
,
Total Skor
24
BAB 1
TAAT ATURAN PERILAKU,
KOMPETESI DALAM KEBAIKAN KEBAIKAN
DAN ETOS KERJA
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
P
M
-
I
O
T
N
S
K
L
J
R
E
H
D
A
B 4. Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah kongkrit dan ranah absrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metode sesuai dengan kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar
1. Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105, serta
hadits tentang kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
2. Membaca Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105 sesuai
dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
3. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah
(9) : 105 dengan lancar
Indikator
1. Siswa mampu mendemontrasikan bacaan Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-
Taubah (9) : 105dengan tartil.
2. Siswa mampu menyebutkan arti Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) :
105 serta hadits tentang kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
3. Siswa mampu menjelaskan hukum Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah
(9) : 105 dengan benar.
4. Siswa mampu menjelaskan kandungan Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-
Taubah (9) : 105 serta hadits tentang kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
5. Siswa mampu Menyebutkan prilaku Kompetitif dalam kebaikan dan Etos Kerja dalam kehidupan sehari-
hari
URAIAN MATERI
Peta Konsep
Renungan,
B
B
ER
KEN
R
EK
K
M
I
J
I
E
A
O
L A
D
B
R
B
KE B
A
A
A
A
A
M
A
K
-
I
A
J
D
E T
D
N
N
A
L
KER
A
K
I
KA
I
PET I
O
A
A
I
K
H
A
L
LA
M
E
N
N
A
R
SI
I
H
A S
S
JA
Allah Ta'ala telah memberikan berbagai nikmat-Nya kepada kita semua yang tentunya harus kita syukuri
dengan cara: yang pertama, kita meyakini dalam hati bahwa nikmat-nikmat tersebut datangnya dari
Allah semata, yang merupakan karunia-Nya yang diberikan kepada kita; yang kedua, mengucapkan rasa
syukur kepada-Nya melalui lisan-lisan kita dengan cara memuji-Nya; dan yang ketiga,
mempergunakannya sesuai dengan apa yang Allah kehendaki (kebaikan). Apapun bentuk Nikmat Allah,
hendaklah kita gunakan untuk ibadah. Kalaulah kita belum mampu secara maksimal melakukan ketaatan
kepada Allah dengan harta maka bukan berarti pintu ketaatan tertutup bagi kita, bahkan masih banyak
pintu ketaatan lainnya yang Allah syari'atkan untuk kita, seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut ini:
“Dari Abu Dzarr radhiyallahu 'anhu: bahwa segolongan shahabat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, "Ya Rasulullah, orang-orang kaya telah pergi dengan
membawa pahala-pahala, mereka shalat sebagaimana kami pun shalat, mereka puasa sebagaimana kami
pun puasa, tetapi mereka bisa bershadaqah dengan kelebihan harta mereka." Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Bukankah Allah telah menjadikan bagi kalian apa-apa yang bisa kalian
shadaqahkan? Sesungguhnya setiap tasbih adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, setiap tahmid
adalah shadaqah dan setiap tahlil adalah shadaqah; amar ma'ruf (menyuruh kepada kebaikan) adalah
shadaqah, nahi munkar (mencegah dari kemunkaran) adalah shadaqah dan (bahkan) pada kemaluan
salah seorang dari kalian terdapat shadaqah." Mereka bertanya: "Ya Rasulullah, apakah salah seorang di
antara kami yang menumpahkan syahwatnya itu memperoleh pahala?" Beliau bersabda: "Apa pendapat
kalian, seandainya dia meletakkannya pada yang haram, bukankah dia memperoleh dosa? Maka
demikian juga, seandainya dia meletakkannya pada yang halal maka dia memperoleh pahala."
(HR. Muslim no.1006)
ٱح ُكم َبْيَن ُهم مِب َآ ِ ِ ِ َك ٱلْ ِكتَاب بِٱحْل ِّق مصدِّقاً لِّما بنْي َ ي َديْ ِه ِمن ٱلْ ِكت َ َنزلْنَآ إِلَْي
ْ َاب َو ُم َهْيمناً َعلَْيه ف َ َ َ َ َُ َ َ َ َوأ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ََنز َل ٱللَّهُ َوالَ َتتَّب ْع أ َْه َوآءَ ُه ْم َع َّما َجآءَ َك م َن ٱحْلَ ِّق ل ُك ٍّل َج َع ْلنَا من ُك ْم شْر َعةً َومْن َهاجاً َولَ ْو َش آء َأ
اهلل َم ْر ِجعُ ُك ْم ِ ٱللَّه جَل علَ ُكم أ َُّمةً واحِ َد ًة ولَٰـ ِكن لِّيبلُ و ُكم ىِف م آ آتَ ا ُكم فَاس تَبِ ُقوا اخلي ر
ِ ٰ ات إِىَل
َ َْ ْ َ ْ َ َْ َ َ ْ ََ ُ
مَجِ يعاً َفُينَبِّئُ ُكم مِب َا ُكنتُ ْم فِ ِيه خَت ْتَلِ ُفو َن
2. Ulasan TajwidQS. Al-Maidah (5) Ayat 48
Hukum Hukum Kata/L
Alasan Kata/Lafal Alasan
Bacaan Bacaan afal
اب ِ َ إِلَي َوأَنزَلْنَآ
َ َك ٱلْكت
Al diikuti Al- Nun sukun Ikhfa
huruf Lam Qamariah ْ diikuti huruf Za
Mad Tabi’I Mad ‘Arid خَت ْتَلِ ُفو َن Ya Skn huruf Mad
sebelumnya Tabi’i فِي ِه
dibaca waqaf Lissukun
berbaris kasrah
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan
apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap
Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah
datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi
Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah
berbuat kebajikan. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya
kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu”
5. Kandungan
Dari terjemahan ayat QS. Al-Maidah (5) Ayat 48, kita mengetahui bahwa ayat tersebut
membahas tentang keimanan dan anjuran untuk berlomba-lomba dalam berbuat kebajikan.
Keimanan merupakan hal yang paling mendasar dari kehidupan seorang muslim.
Setelah seorang hamba menyatakan bahwa dirinya beriman, unsur yang kedua yaitu
amal, yakni perbuatan atau aksi. Partanyannya, apakah sama perbuatan baik dan amal saleh? Di
dalam Al-Qur’an, yang ditekankan adalah amal saleh, bukan perbuatan baik. Sekarang, kita lihat
apakah perbuatan baik orang yang tidak beriman seperti menolong orang lain yang didasarkan
pada rasa iba, ingin menghilangkan rasa bersalah, melepaskan beban diri bisa dikategorikan
dalam amal saleh? Jawabannya adalah tidak. Perbuatan tersebut hanya didasarkan kepada
kepentingan dirinya. Perbuatan baik itu mempunyai tingkatan hewani dan insani. Rasa iba dan
kasihan ada dalam tingkatan hewani. Buaya melindungi anaknya dengan mempertaruhkan
nyawa. Seperti halnya manusia, bila seorang ayah memberi makan anaknya itu adalah hal yang
biasa atau wajar karena merupakan kewajiban yang harus ditunaikannya dan sesungguhnya
manusia memiliki rasa kemanusiaan jika dilakukan dapat membuat dirinya puas dan senang.
Setiap muslim yang beriman seyogyanya mengedepankan sikap optimis dan selalu siap
berkompetisi dalam melakukan kebajikan dengan penuh semangat dan senantiasa menghindari
perbuatan yang tidak diridhai Allah Swt. Sesungguhnya kompetisi sama dengan perlombaan
yang pada dasarnya setiap orang mengikutinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraih
kemenangan. Demikian pula berkompetisi dalam kebaikan. Seseorang akan berusaha keras untuk
meraih kemenangan dari hari yang telah dijanjikan Allah Swt., yakni kebahagiaan yang kekal di
dalam rida Ilahi dengan ditempatkan di surga yang penuh kenikmatan.
b. Nilai-nilai Kebaikan
Nilai kebaikan itu sangat banyak, namun terkadang manusia berat melakukannya.
Sebagian besar manusia lebih tertarik ketika disodorkan berbagai kenikmatan duniawi
dibandingkan mengerjakan berbagai amal saleh. Hal itu terbukti dengan banyaknya pemuda yang
menghabiskan waktunya di tempat-tempat hiburan dibandingkan memanfaatkan waktunya sebaik
mungkin untuk memakmurkan masjid, padahal jika kita menyadari ketika tiba saatnya Allah
mengumpulkan manusia di hari kiamat, tentu kita akan menyesal karena sangat sedikit amal
saleh atau kebaikan yang kita lakukan. Pada dasarnya Ibadah yang dapat kita lakukan untuk
megisi kehidupan ini agar mendapat kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat mencakup
dua hal, yakni sebagai berikut:
1) Ibadah mahdah
Berbagai ibadah mahdah, seperti salat lima waktu, saum di bulan Ramadhan, zakat, dan
sebagainya. Sesungguhnya ibadah tersebut bukanlah hanya sebagai rutinitas saja, tapi
merupakan bentuk pernyataan bakti kita sebagai seorang hamba yang lemah di hadapan Allah
Yang Maha Agung, dan ibadah-ibadah tersebut juga memiliki nilai yang tinggi dalam
mengubah akhlak dan kepribadian kita.
2) Ibadah gair mahdah
Amal saleh tidak hanya dilakukan melalui ibadah mahdah, tetapi juga ibadah gair
mahdah. Di antaranya menjalin hubungan baik dan meningkatkan kepedulian sosial sesama.
Hal itu dapat diwujudkan dengan cara saling menolong, saling mengingatkan dalam kebaikan,
membahagiakan fakir miskin dan anak yatim.
Ummu Mukminin, Khadijah Ra. memberikan kesaksian, perbuatan baik mencegah dari
kematian buruk. Yaitu saat beliau menghibur Rasulullah Saw.,”Bergembiralah! Demi Allah,
sungguh Allah tidak akan menghinakanmu untuk selama-lamanya. Demi Allah, sungguh engkau
telah menyambung silaturahim, berkata jujur, membantu orang susah, memuliakan tamu, dan
membela kebenaran.” (Muttafaq ‘Alaih)
Mengenai amal saleh yang harus dikerjakan dengan ikhlas, seperti yang telah dicontohkan
Nabi ibrahim dan terdapat dalam ayat berikut:
يم ِ ومن أَحسن ِديناً مِم َّن أَسلَم وجهه لِلَّ ِه وهو حُم ِسن واتَّبع ِملَّةَ إِب ر ِاهيم حنِيف اً وٱخَّت َذ ٱللَّه إِب ر
اه
َ َْ ُ َ َ َ َ َْ َ َ ٌ ْ َُ َ ُ َ ْ َ َ ْ ْ ُ َ ْ ْ ََ
ًَخلِيال
Artinya : Dan siapakah yang lebih baik agamanya daripada orang yang dengan iklas beserah
diri kepada Allah, sedang dia mengerjakan kebaikan, dan mengikuti agama ibrahim
yang lurus? Dan Allah telah memilih Ibrahim menjadi kesayangan (-Nya). (QS. An-
Nisa (4):125)
Dari Abu Hurairah Ra, ia mengatakan “ orang-orang miskin dari kalangan Muhajirin
datang mengadu kepada Rasulullah SAW., mereka berkata, “ orang-orang yang punya banyak
harta mendapatkan kedudukan yang tinggi dan kenikmatan yang abadi”.
Hadis tersebut menggambarkan kegigihan para sahabat Rasulullah Saw. dalam berlomba-
lomba melakukan amal kebaikan. Sikap iri yang mereka tunjukkan di hadapan Rasulullah
semata-mata iri untuk dapat berperan dalam segala kebajikan. Apakah anda juga demikian,
ataukah Anda iri terhardap hal lain yang berdampak negatif? Jika kita renungkan memang jarang
manusia yang iri dalam melakukan kebaikan tetapi lebih kepada jabatan, kemewahan, dan hal-hal
duniawi lainnya. Marilah kita mulai dari sekarang untuk dapat membuat diri kita cenderung iri
untuk beramal saleh dalam upaya berlomba-lomba melakukan kebaikan.
Dari Ibnu Umar Ra., Dari Nabi SAW. Beliau bersabda, “Tidak boleh iri hati kecuali pada
dua hal: (iri terhadap) orang yang dikaruniai Al-Qur’an dan mengamalkannya siang dan malam
dan (iri terhadap) orang yang dikaruniai harta dan menginfakkannya siang dan malam.”
(Muttafaq ‘Alaih)
Dari hadis tersebut, kita dapat memetik berbagai hikmah yang berguna bagi kehidupan, di
antaranya sebagai berikut:
1. Jalan dan cara menuju kebaikan itu sangat beragam.
2. Karunia yang Allah berikan kepada hamba-Nya begitu besar, dan kita hendaknya dapat
mensyukurinya.
3. Kita harus membiasakan diri untuk berzikir kepada Allah SWT. karena zikir itu mempunyai
keutamaan yang besar.
4. Anjuran bagi orang kaya agar dalam mengejar rahmat Allah tidak hanya dengan berinfak,
tapi juga melaksanakan ibadah-ibadah lainnya.
5. Bagi orang yang hidup dalam garis kemiskinan, hendaknya termotivasi untuk bekerja keras
sehingga tidak selalu menjadi orang yang dibantu, tetapi juga dapat membantu orang lain
dengan harta yang diperolehnya.
Dari Abi Dzar berkata, Rasulullah bersabda
ٍ ُوف َش ْيئًا َولَوْ أَ ْن ت َْلقَى أَخَ اكَ ِب َوجْ ٍه طَ ْل
ق ِ اَل تَحْ قِ َر َّن ِم ْن ْال َم ْعر
Artinya : "Janganlah sekali-kali kebaikan sekecil apapun itu, walau engkau bertemu saudaramu
dengan wajah berseri (menyenangkan)." (HR. Muslim)
Hal ini berbeda dengan orang yang menolong orang lain yang didasarkan pada iman,
cinta, dan ketaatan kepada Allah. Hal itu dilakukannya di luar dari rasa iba dan rasa bersalah
yang bersandar pada kepentingan pribadi, melainkan dari perintah Allah. Misalnya seseorang
menaati Allah dengan mengeluarkan hartanya. Hal itu dilakukan berdasarkan risalah yang
mengatakan bahwa “Di dalam hartamu ada hak orang lain.” Jadi. Amal saleh adalah semua
perbuatan baik yang didasarkan pada iman dengan memerhatikan syarat-syarat berikut:
1. Amal saleh harus dilandasi niat karena Allah semata.
2. Amal saleh hendaknya dikerjakan sesuai dengan pedoman pada Al-Qur’an dan Hadis.
3. Amal saleh hendaknya dilakukan dengan mengetahui ilmunya.
َّْات جَتْ ِرى ِمن حَتْتِ َه ا ٱألَْن َه ُار ُكلَّ َم ا ُر ِزقُ وا ٍ َن هَل م جن ِ وب ِّش ِر ٱلَّ ِذين آمنُ واْ وع ِملُ واْ َّ حِل
َ ْ ُ َّ ٱلص ا َات أ ََ َ ََ
ِ هِب ِ ِ ِ ِ ِ
ٌ مْن َه ا من مَثََر ٍة ِّر ْزق اً قَالُواْ َهٰـ َذا ٱلَّذى ُر ِز ْقنَ ا من َقْب ُل َوأُتُواْ بِه ُمتَ َش ا اً َوهَلُ ْم ف َيه آ أ َْز َو
ٌاج ُّمطَ َّهَرة
َو ُه ْم فِ َيها َخالِ ُدو َن
Artinya : “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang beriman dan berbuat
kebajikan, bahwa untuk mereka (disediakan) surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai. Setiap kali mereka diberi rizki buah-buahan dari surga, mereka
berkata, “Inilah rezeki yang diberikan kepada kami dahulu.” Mereka telah diberi
(buah-buahan) yang serupa. Dan disana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan
yang suci. Mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah (2):25).
ِ ٱلصاحِل
ٍ ُات َفلَهم أَجر َغير مَمْن ِ ِ َّ ِ
ون ُْ ٌْ ْ ُ َ إالَّ ٱلذ
َ َّ ْين َآمنُواْ َو َعملُوا
Artinya : “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan
mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.” (QS. At-Tin (95) :6)
Dari apa yang ditemukan pada ayat-ayat Al-Qur’an tersebut, dapat disimpulkan bahwa
amal saleh merupakan wujud dari keimanan seseorang, artinya, orang yang beriman kepada
Allah Swt. harus menampakan keimanannya dalam bentuk amal saleh. Iman dan amal saleh
bagaikan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Mereka bersatu padu dalam satu
bentuk yang menyebabkan ia disebut mata uang. Iman tanpa amal saleh dapat diibaratkan pohon
tanpa buah.
B. ETOS KERJA
1. Mari Membaca QS. Az Zumar (39) Ayat 39 dan QS. At Taubah (9) Ayat 105
a. QS. Az Zumar (39) Ayat 39
ِ
َ ٱع َملُواْ َعلَ ٰى َم َكانَتِ ُك ْـم إِىِّن َع ِام ٌل فَ َس ْو
ف َت ْعلَ ُمو َن ْ قُ ْل ٰي َق ْوم
b. QS. At Taubah (9) Ayat 105
ِ ٱعملُ واْ فَس َيرى ٱللَّهُ َعملَ ُكم ور ُس ولُهُ وٱلْم ْؤ ِمنُ و َن و َس ُتر ُّدو َن إِىَل ٰ َع امِلِ ٱلْغَْي
ب َ َ ُ َ ََ ْ َ َ َ َ ْ َوقُ ِل
َّه َاد ِة َفُينَبِّئُ ُك ْم مِب َا ُكنتُ ْم َت ْع َملُو َن
َ َوٱلش
2. Ulasan TajwidQS. Al-Maidah (5) Ayat 48
قُ ْل ٰي َق ْوِم
1. QulyaaQaumi Mad badal Karena barisnya
(ya dibaca panjang ) tegak lurus di atas
ٱع َملُواْ َعلَ ٰى
2. A’maluu’ ‘alaa Dibaca jelas Karena makhrajnya
ْ (‘ain dibaca di al-halaq
kerongkongan )
3.
َم َكانَتِ ُك ْـم Makaanatikum
(ka di baca panjang )
Mad tabi’i alif Karena ada alif dan
huruf sebelummya
berbaris ata
4.
إِىِّن َع ِام ٌل Innii ‘aamilun
( inni dibaca dengaung)
Wajibul
gunnah
Nunnya bertasdid
5.
َت ْعلَ ُمو َن Ta’lamuunn
( dibaca panjang)
Mad
Aridlissukun
Mad tabi’i di akhir
bacaan
ْ َوقُ ِل
ْٱع َملُوا
1. Waquli’maluu Mad tabi’i Wau mati dan
(dibaca panjang) didahului baris
depan
َُو َرسُولُه
3. Warasuuluhu Mad tabi’i Wau mati dan
(dibaca panjang ) didahului baris
depan
4.
َوٱلْ ُم ْؤ ِمنُو َن Walmu’minuun Alif
Qamariah
lam Alif lam di ikuti
huruf mim
5.
ِإِلَ ٰى َعامِل Ilaa ‘aalimi
(di baca panjang)
Mad badal Karena barisnya
tegak lurus di atas
6.
ب وَٱلش ََّه َاد ِة ِ ٱلْغَْي Gaibiwasysyahaadati
(Aliflamnya
Idgam
Syamsyiah
Aliflam
dengan
bertemu
huruf
dimasukkan kepada syamsiah
syim)
7.
ُكنتُ ْم تَ ْع َملُو َن Kuntum
ta’maluun
Ikhfa haqiqi Nun mati bertemu
dengan Ta
8.
َت ْع َملُو َن Walmu’minuun
(nun di baca panjang )
Mad
Aridlissukun
Mad tabi’i di akhir
bacaan
3. Arti Per-Kata
َو َسُتَر ُّدو َن serta ولُهُ َوٱلْ ُم ْؤ ِمنُ و َن َو َر ُسdan َع َملَ ُك ْمpekerjaanmu itu
dan kamu akan orang-orang Rasul-Nya
dikembalikan mukmin
4. Terjemahan
a. QS. Az Zumar (39) Ayat 39
Katakanlah: "Hai kaumku, Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu, Sesungguhnya aku akan
bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui,
5. Kandungan
. Dari QS. Az-Zumar (39): 39 tersebut, kita tentunya dapat menyimpulkan bagaimana
perilaku Rasulullah SAW. dalam kehidupan sehari-hari sesuai peran yang dijalaninya, misal sebagai
pemimpin umat, pemimpin keluarga, sebagai seorang suami, sebagai seorang ayah, dan yang utama
adalah sebagai hamba Allah.
Adapun mengenai ibadahnya, ketaatan Rasullullah kepada Allah Swt. yang diwujudkan
dalam bentuk ibadah, baik ibadah mahdah maupun gair mahdah sudah tidak ragukan lagi. Ada
riwayat yang menyebutkan bahwa Rasulullah berdiri (shalat) sampai bengkak kedua kakinya.
Kepadanya ditanyakan: “Mengapa Anda membebani diri sendiri dengan hal yang demikian?
Bukankah Allah Swt. telah mengampuni Anda dari segala dosa Anda, baik yang terdahulu maupun
yang akan datang?” Rasulullah SAW. bersabda: “Tidak patutkah sata menjadi hamba Allah yang
bersyukur?” (diriwayatkan oleh Qutaibah bin Sa’id, juga oleh Basyar bin Mu’adz, dari Abu
‘Awanah, dari Ziyad bin ‘Alaqah, yang bersumber dari al Mughirah bin Syu’bah Ra.)
Itulah ibadah shalat yang dilakukan Rasulullah SAW. beliau selalu menambah salat sunah
dalam kesehariannya, selain dari salat fardu yang selalu dilakukan secara berjama’ah. Bagaimana
dengan ibadah lainnya? Rasulullah senantiasa melaksanakan ibadah saum sunah, selain saum di
bulan Ramadhan. Adapun ibadah mahdah ditunjukkan dengan kasih sayang kepada sesama.
Berikut contoh perbuatan Rasulullah dalam menjalani kedudukannya sebagai suami bagi
istrinya. Rasulullah menunjukkan kasih sayang yang begitu besar kepada istrinya. Ketika istrinya
bersedih, Rasulullah Saw. adalah orang pertama yang menghiburnya dan mengusap air matanya.
Rasulullah sangat memahami perasaan, tidak memojokkannya dengan kata-kata yang tidak enak
didengar. Rasulullah Saw. mendengarkan pengaduannya, meringankan kesedihannya dan
mempertimbangkan usulannya.
Abdullah bin Umar Ra., berkata Aku mendengar Rasulullah SAW. bersabda “Setiap kalian
adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang orang-orang yang dia pimpin.” (HR.
Bukhari dan Muslim).
RANGKUMAN
Amal Secara bahasa, “amal” berasal dari bahasa arab yang berarti perbuatan atau tindakan,
sedangkan saleh berarti yang baik atau yang patut. Menurut istilah, amal saleh ialah perbuatan baik yang
memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang berlipat di akhirat. Islam
memandang bahwa amal saleh merupakan manifestasi keimanan kepada Allah Swt.
Berbagai ibadah mahdah, seperti salat lima waktu, saum di bulan ramadhan, zakat, dan
sebagainya. Dan Ibadah gair mahdah antaranya menjalin hubungan baik dan meningkatkan kepedulian
sosial sesama. Hal itu dapat diwujudkan dengan cara saling menolong, saling mengingatkan dalam
kebaikan, membahagiakan fakir miskin dan anak yatim.
hal-hal yang harus diperhatikan dalam menjalankan amal saleh demi mencapai kesejahteraan,
yaitu sebagai berikut:
a. Selalu menggunakan akal
b. Menumbuhkan sikap yang akan membawa kesuksesan
c. Manfaatkan indra yang dikaruniakan Allah Swt. untuk berkarya
A. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan cara memberi tanda silang pada huruf A, B,C, D
atau E
1. Sambungan yang benar pada QS. Al Maidah (5) ayat 48 berikut ini adalah
.….……………………………… اهلل َم ْر ِجعُ ُك ْم مَجِ يعاً َفُينَبِّئُ ُكم مِب َا ُكنتُ ْم فِ ِيه
ِ ٰ إِىَل
A. خَت ْتَلِ ُفو َن D.د ًة ِو
َ اح َ
B.
ُأ ْنَز َل اهلل E.ك ْنتُم
ْ ُ
C. َج َع ْلنَا ِمْن ُك ْم
2. Kalimat yang tepat untuk melengkapi ayat di bawah ini adalah?
اتِ ولَـٰ ِكن لِّيبلُو ُكم ىِف مآ آتَا ُكم فَاستَبِ ُقوا اخلير
َ َْ ْ َ ْ َ َْ َ
A. ِم َن ٱحْلَ ِّق D. ِ أ َُّمةً و
اح َد ًة َ
B. ًعة ِ استَبِ ُقوا
َ شْر E.
ْ َف
C. كم ِ
ْ ُ من
3. Sambungan yang benar pada QS. Al Baqarah (2) : 148 berikut ini adalah
ِ فَٱستَبِ ُقواْ ٱخْل ير.…….…………… ولِ ُك ٍّل ِوجهةٌ هو
ات َ َْ ْ َُ َ ْ َ
A. ًمَجِ يعا D. َعلَ ٰى ُك ِّل
B. َْما تَ ُكونُوا E. قَ ِد ٌير
C. ُم َولِّ َيها
4. Hukum Nun mati pada potongan ayat ُكنتُ ْمadalah ?
A. Iqlab D. Ikhfa Hakiki
B. Idgam bilagunnah E. Izhar Syafawi
C. Idgam bigunnah
اب ِ َ إِلَيadalah?
5. Alif Lam yang terdapat pada potongan ayat َ َك ٱلْكت ْ
A. Huruf Ijaiyah D. Idgam Bilagunnah
B. Izhar Qamariyah E. Idgam Bilagunnah
C. Idgam Syamsiah
6. Huruf Qaf pada potongan ayat ِّ ِباال َح, di saat waqaf/ berhenti adalah huruf ?
ق
A. Ijaiyah D. Qalqalah Qubra
B. Ikhfa E. Izhar
C. Qalqalah Sugra
7. Hukum membaca Tanwin pada potongan ayat, ِشْر َعةً َو ِمْن َهاadalah
A. Idgam Bilagunnah D. Iqlab
B. Idgam Bigunnah E. Ikhfa Syafawi
C. Idgam Syamsiah
12. Diantara ayat di bawah ini, yang mempunyai arti “Bekerjalah sesuai dengan keadaanmu”
16. Berikut ini adalah bentuk prilaku kompetitif dalam kebaikan, KECUALI
A. Ikhlas dalam melakukan kebaikan
B. Menyebut-nyebut kebaikan yang telah di lakukan
C. Bersyukur saat mendapat karunia Allah
D. Selalu menebar kebaikan di manapun
E. Mempebanyak ibadah
20. Berkompetisi dalam kebaikan merupakan perbuatan amal shaleh, pengertian amal shaleh secara
istilah adalah ?
A. Perbuatan baik yang memberikan manfaat kepada banyak orang di dunia dan balasan pahala
yang berlipat di akhirat
B. Perintah berbuat baik yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan
pahala yang berlipat di akhirat
C. Perbuatan jahat yang memberikan mudharat kepada pelakunya di dunia dan balasan di
akhirat
D. Kejahatan yang memberikan manfaat kepada pelakunya di dunia dan balasan pahala yang
berlipat di akhirat
E. Akhlak yang merugikan kepada pelakunya di dunia dan balasan yang berlipat di akhirat