Nikah Fiqih Nikah PDF
Nikah Fiqih Nikah PDF
FIQIH
NIKAH
Pengantar......................................................................3
Anjuran & Hukum Menikah.........................................6
Kriteria Memilih Pasangan Hidup..............................19
Wanita Yang Haram Dinikahi....................................28
Khitbah.......................................................................40
Wali Nikah..................................................................48
Saksi Dalam Pernikahan.............................................54
Ijab Qabul...................................................................58
Mahar..........................................................................61
Haramnya Nikah Mut`ah............................................68
Walimatul `Urs...........................................................77
Kewajiban Suami dan Istri.........................................82
Poligami Dalam Pandangan Syariah..........................89
Pembatasan Kelahiran..............................................108
Thalaq Dalam Pandangan Islam...............................120
Talaq Dalam Agama Selain Islam............................126
Islam Membatasi Persoalan Talaq............................136
Pengertian dan Hukum Thalak.................................145
Lafaz Thalaq.............................................................160
'Iddah........................................................................164
Khulu'.......................................................................172
Ilaa'...........................................................................180
Zhihar.......................................................................186
Pengantar
5
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Agung. Shalawat
serta salam tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW,
juga kepada para shahabat, pengikut dan orang-orang yang
berada di jalannya hingga akhir zaman.
4
Fiqih Thaharah
Al-Faqir ilallah
Ahmad Sarwat, Lc
5
Pertemuan Pertama
Anjuran & Hukum Menikah
ا ولقد أرسلنا رسل من قبلك وجعلنا لهم أزواجا وذرية وم
( كتاب, أجل.ه لكل1 بإذن الل5 إل, أن يأتي بآية,كان لرسول
Fiqih Thaharah
1
Hinna' artinya adalah memakai pacar kuku. Namun sebagian riwayat
mengatakan bahwa yang dimaksud adalah bukan Hinna' melainkan Haya'
yang maknanya adalah rasa malu.
7
Fiqih Thaharah
8
Fiqih Thaharah
9
Fiqih Thaharah
10
Fiqih Thaharah
11
Fiqih Thaharah
Ada tiga golongan yang sudah pasti akan ditolong Allah, yaitu:
(1) Orang yang kawin dengan maksud untuk menjaga
kehormatan diri; (2) seorang hamba mukatab7 yang berniat
akan menunaikan; dan (3) seorang yang berperang di jalan
Allah" (Riwayat Ahmad, Nasa'i, Tarmizi, Ibnu Majah dan al-
Hakim)
12
Fiqih Thaharah
13
Fiqih Thaharah
14
Fiqih Thaharah
15
Fiqih Thaharah
Selain itu juga bila dalam dirinya ada cacat pisik lainnya yang
secara umum tidak akan diterima oleh pasangannya. Maka
untuk bisa menjadi halal dan dibolehkan menikah, haruslah
sejak awal dia berterus terang atas kondisinya itu dan harus
ada persetujuan dari calon pasangannya.
16
Fiqih Thaharah
Ada juga pernikahan yang haram dari sisi lain lagi seperti
pernikahan yang tidak memenuhi syarat dan rukun. Seperti
menikah tanpa wali atau tanpa saksi. Atau menikah dengan
niat untuk mentalak, sehingga menjadi nikah untuk sementara
waktu yang kita kenal dengan nikah kontrak.
17
Fiqih Thaharah
18
Pertemuan Kedua
Kriteria Memilih Pasangan Hidup
1. Menentukan Kriteria
Dalam menentukan kriteria calon pasangan, Islam
memberikan dua sisi yang perlu diperhatikan. Pertama, sisi
yang terkait dengan agama, nasab, harta maupun kecantikan.
Kedua, sisi lain yang lebih terkait dengan selera pribadi, seperti
masalah suku, status sosial, corak pemikiran, kepribadian,
serta hal-hal yang terkait dengan masalah pisik termasuk
masalah kesehatan dan seterusnya.
ع, ربS قال تنكح المرأة ل عن النبي عن أبي هريرة
لمالها ولحسبها ولجمالها ولدينها ف اظفر ب ذات
متفق( عليه- الدين تربت يداك
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,`Wanita
itu dinikahi karena empat hal : karena agamanya, nasabnya, hartanya
dan kecantikannya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan
selamat (HR. Bukhari, Muslim)
20
Fiqih Thaharah
Aqidahnya kuat
Ibadahnya rajin
Akhlaqnya mulia
Pakaiannya dan dandanannya memenuhi standar busana
muslimah
Menjaga kohormatan dirinya dengan tidak bercampur
baur dan ikhtilath dengan lawan jenis yang bukan mahram
Tidak bepergian tanpa mahram atau pulang larut
Fasih membaca Al-Quran Al-Kariem
Ilmu pengetahuan agamanya mendalam
Aktifitas hariannya mencerminkan wanita shalilhah
Berbakti kepada orang tuanya serta rukun dengan
saudaranya
Pandai menjaga lisannya
Pandai mengatur waktunya serta selalu menjaga amanah
yang diberikan kepadanya
Selalu menjaga diri dari dosa-dosa meskipun kecil
Pemahaman syariahnya tidak terbata-bata
Berhusnuzhan kepada orang lain, ramah dan simpatik
21
Fiqih Thaharah
Maka bila masih ada pilihan lain yang lebih baik dari sisi
keturunan, seseorang berhak untuk memilih istri yang secara
garis keturunan lebih baik nasabnya.
22
Fiqih Thaharah
Intinya, meski pun dari sisi yang pertama tadi sudah dianggap
cukup, bukan berarti dari sisi yang kedua bisa langsung sesuai.
Sebab masalah selera subjektif adalah hal yang tidak bisa
disepelekan begitu saja. Karena terkait dengan hak setiap
individu dan hubungannya dengan orang lain.
Sebab bila sebuah rumah tangga didirikan dari dua orang yang
berangkat dari latar belakang budaya yang berbeda, meski
masih seagama, tetap saja akan timbul hal-hal yang secara
watak dan karakter sulit dihilangkan.
23
Fiqih Thaharah
24
Fiqih Thaharah
25
Fiqih Thaharah
26
Fiqih Thaharah
27
Fiqih Thaharah
Pertemuan Ketiga
Wanita Yang Haram Dinikahi
1. Mahram
1.2. Pengertian
Mahram adalah sebuah istilah yang berarti wanita yang haram
dinikahi. Mahram berasal dari makna haram, yaitu wanita yang
haram dinikahi. Sebenarnya antara keharaman menikahi
seorang wanita dengan kaitannya bolehnya terlihat sebagian
aurat ada hubungan langsung dan tidak langsung.
28
Fiqih Thaharah
29
Fiqih Thaharah
Dari ayat ini dapat kita rinci ada beberapa kriteria orang yang
haram dinikahi. Dan sekaligus juga menjadi orang yang boleh
melihat bagian aurat tertentu dari wanita. Mereka adalah :
Ibu kandung
Anak-anakmu yang perempuan
Saudara-saudaramu yang perempuan,
Saudara-saudara bapakmu yang perempuan
Saudara-saudara ibumu yang perempuan
Anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-
laki
Anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang
perempuan
Ibu-ibumu yang menyusui kamu
Saudara perempuan sepersusuan
Ibu-ibu isterimu
30
Fiqih Thaharah
31
Fiqih Thaharah
2.2.1 Istri orang lain, tidak boleh dinikahi tapi bila sudah
diceraikan oleh suaminya, maka boleh dinikahi.
32
Fiqih Thaharah
33
Fiqih Thaharah
masuk Islam atau masuk agama ahli kitab, dihalalkan bagi laki-
laki muslim untuk menikahinya.
34
Fiqih Thaharah
35
Fiqih Thaharah
36
Fiqih Thaharah
d. Undang-undang Perkawinan RI
37
Fiqih Thaharah
Bahkan Ali bin abi Thalib mengatakan bahwa bila seorang istri
berzina, maka wajiblah pasangan itu diceraikan. Begitu juga
bila yang berzina adalah pihak suami. Tentu saja dalil mereka
adalah zahir ayat yang kami sebutkan di atas (aN-Nur : 3).
3. Pendapat Pertengahan
38
Fiqih Thaharah
39
Pertemuan Keempat
Khitbah
1. Pengertian
41
Fiqih Thaharah
42
Fiqih Thaharah
43
Fiqih Thaharah
Firman Allah:
44
Fiqih Thaharah
`Seorang mu`min saudara bagi mu`min yang lain. Oleh karena itu
tidak halal dia membeli pembelian kawannya dan tidak pula halal
meminang pinangan kawannya.`(HR. Muslim)
ه5 قال رسول الل: قال-ه عنهما5 رضي الل- عن ابن عمر
ل يخطب بعضكم على خطبة أخيه حت ى يت رك
الخاطب قبله أو يأذن له الخاطب متفق( عليه
Dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Janganlah
seorang laki-laki meminang pinangan saudaranya, sehingga peminang
pertama itu meninggalkan (membatalkan) atau mengizinkannya".(HR
Bukhari)
45
Fiqih Thaharah
Dan tentu saja seorang wanita yang akan dipinang pun punya
hak yang sama untuk melihat calon suaminya itu.
46
Fiqih Thaharah
47
Pertemuan Kelima
Wali Nikah
I. Wali
Keberadaan wali mutlak harus ada dalam sebuah pernikahan.
Sebab akad nikah itu terjadi antara wali dengan pengantin laki-
laki. Bukan dengan pengantin perempuan.
Fiqih Thaharah
49
Fiqih Thaharah
Dari Abi Buraidah bin Abi Musa dari Ayahnya berkata bahwa
Rasulullah SAW telah bersabda,"Tidak ada nikah kecuali dengan
wali". (HR Ahmad dan Empat)
50
Fiqih Thaharah
2.2. Berakal
Berakal, maka seorang yang kurang waras atau idiot atau gila
tidak syah bila menjadi wali bagi anak gadisnya.
2.3. Baligh
2.4. Merdeka
3. Urutan Wali
51
Fiqih Thaharah
4. Wali 'Adhal
52
Fiqih Thaharah
53
Pertemuan Keenam
Saksi Dalam Pernikahan
1. Syarat Saksi
1.1. 'Adalah
Jumlah ini adalah jumlah minimal yang harus ada. Bila hanya
ada satu orang, maka tidak mencukupi syarat kesaksian
pernikahan yang syah. Sebab demikianlah teks hadits
menyebutkan bahwa harus ada 2 (dua) orang saksi yang adil.
55
Fiqih Thaharah
1.4. Berakal
Maka seorang yang kurang waras atau idiot atau gila tidak syah
bila menjadi saksi sebuah pernikahan
1.6. Merdeka
1.7. Laki-laki
56
Fiqih Thaharah
57
Pertemuan Ketujuh
Ijab Qabul
Bila antara ijab dan qabul ada jeda waktu namun tidak ada
perkataan lain, seperti untuk mengambil nafas atau hal lain
yang tidak membuat berbeda maksud dan maknanya, maka
tetap syah. Sebagaimana yang dituliskan di kitab Al-Muhgni.
Maka bila suami masih belum tamyiz, akad itu tidak syah,
atau bila wali belum tamyiz juga tidak syah. Apalagi bila
kedua-duanya belum tamyiz, maka lebih tidak syah lagi.
59
Fiqih Thaharah
60
Pertemuan Kedelapan
Mahar
62
Fiqih Thaharah
Nilai Mahar
63
Fiqih Thaharah
a. Sepasang Sendal
64
Fiqih Thaharah
b. Hafalan Quran :
Dari Sahal bin Sa'ad bahwa nabi SAW didatangi seorang wanita
yang berkata,"Ya Rasulullah kuserahkan diriku untukmu", Wanita
itu berdiri lama lalu berdirilah seorang laki-laki yang berkata," Ya
Rasulullah kawinkan dengan aku saja jika kamu tidak ingin
menikahinya". Rasulullah berkata," Punyakah kamu sesuatu untuk
dijadikan mahar? dia berkata, "Tidak kecuali hanya sarungku ini"
Nabi menjawab,"bila kau berikan sarungmu itu maka kau tidak
akan punya sarung lagi, carilah sesuatu". Dia berkata," aku tidak
mendapatkan sesuatupun". Rasulullah berkata, " Carilah walau cincin
dari besi". Dia mencarinya lagi dan tidak juga mendapatkan apa-apa.
Lalu Nabi berkata lagi," Apakah kamu menghafal qur'an?". Dia
menjawab,"Ya surat ini dan itu" sambil menyebutkan surat yang
dihafalnya. Berkatalah Nabi,"Aku telah menikahkan kalian berdua
dengan mahar hafalan qur'anmu" (HR Bukhori Muslim).
65
Fiqih Thaharah
66
Fiqih Thaharah
67
Pertemuan Kesembilan
Haramnya Nikah Mut`ah
69
Fiqih Thaharah
70
Fiqih Thaharah
71
Fiqih Thaharah
Para ulama dan salafus shalih sepakat bahwa nikah mut'ah itu
adalah zina. Karena tanpa adanya wali dan saksi, apalagi
akadnya dirahasikan segala, jelaslah bahwa nikah itu tidak syah
dilihat dari sudut pandang manapun.
Tidak ada satu pun ayat, hadits dan kitab fiqih yang pernah
membenarkan tindakan seperti itu. Sebab itu adalah bentuk
penyesatan yang maha sesat yang dilakukan oleh kelompok
yang tidak bertanggung-jawab dan kerjanya memainkan ayat-
ayat Allah. Sungguh menyesal kami harus berterus terang
dalam masalah ini, karena bila sudah menyangkut dalil fiqih,
seorang muslim harus siap berhadapan dengan siapapun
termasuk fitnah dan tantangan dari kalangan pendukung nikah
mut'ah.
72
Fiqih Thaharah
1. Al-Quran Al-Karim
73
Fiqih Thaharah
74
Fiqih Thaharah
Dan dampak negatif dari nikah mut?ah ini seperti yang banyak
didapati kasusnya adalah beredarnya penyakit kelamin
semacam spilis, raja singa dan sejenisnya di kalangan mereka
yang menghalalkannya. Karena pada hakikatnya nikah mu?tah
itu memang zina.
75
Fiqih Thaharah
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak bagi
perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah
menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan tentang
urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya
maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.(QS. Al-Ahzab :
36)
76
Pertemuan Kesepuluh
Walimatul `Urs
1. Makna Walimah
Dari Buraidah ra berkata bahwa ketika ali bin Abi Thalib melamar
Fatimah ra, Rasulullah SAW bersabda,"Setiap pernikahan itu harus
ada walimahnya. (HR. Ahmad 5/359)
3. Waktu Penyelenggaraan
78
Fiqih Thaharah
79
Fiqih Thaharah
80
Fiqih Thaharah
81
Fiqih Thaharah
Pertemuan Kesebelas
Kewajiban Suami dan Istri
Kewajiban Suami
82
Fiqih Thaharah
,ه بعضهم على بع ض1الرجال قوامون على النساء بما فضل الل
وبما أنفقوا من أموالهم
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena
Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian
yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan
sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa' : 34)
1. Mazhab al-Hanafi
83
Fiqih Thaharah
masak dan membuat roti", maka istri itu tidak boleh dipaksa
untuk melakukannya. Dan suami harus memberinya makanan
siap santan, atau menyediakan pembantu untuk memasak
makanan.
2. Mazhab Maliki
3. Mazhab As-Syafi'i
4. Mazhab Hanabilah
84
Fiqih Thaharah
5. Mazhab Az-Zhahiri
85
Fiqih Thaharah
Jadi para istri harus digaji dengan nilai yang pasti oleh
suaminya. Karena Allah SWT berfirman bahwa suami itu
memberi nafkah kepada istrinya. Dan memberi nafkah itu
artinya bukan sekedar membiayai keperluan rumah tangga,
tapi lebih dari itu, para suami harus 'menggaji' para istri. Dan
uang gaji itu harus di luar semua biaya kebutuhan rumah
tangga.
86
Fiqih Thaharah
Dan ada juga kisah lain, yaitu kisah Saad bin Amir
radhiyallahu 'anhu, pria yang diangkat oleh Khalifah Umar
menjadi gubernur di kota Himsh. Sang gubernur ketika di
komplain penduduk Himsh gara-gara sering telat ngantor,
beralasan bahwa dirinya tidak punya pembantu. Tidak ada
orang yang bisa disuruh untuk memasak buat istrinya, atau
mencuci baju istrinya.
87
Fiqih Thaharah
88
Pertemuan Keduabelas
Poligami Dalam Pandangan Syariah
90
Fiqih Thaharah
7. Zainab binti Jahsyi bin Royab RA, dari Bani Asad bin
Khuzaimah dan merupakan puteri bibi Rasulullah SAW.
Sebelumnya ia menikahi dengan Zaid bin Harits kemudian
diceraikan oleh suaminya tersebut. Ia dinikahi oleh Rasulullah
SAW di bulan Dzul Qa'dah tahun kelima dari Hijrah.
91
Fiqih Thaharah
10. Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab RA, dari Bani Israel,
ia merupakan tawan perang Khaibar lalu Rasulullah SAW
memilihnya dan dimeredekakan serta dinikahinya setelah
menaklukan Khaibar tahun 7 Hijriyyah. Pernikahan tersebut
bertujuan untuk menjaga kedudukan beliau sebagai anak dari
pemuka kabilah.
92
Fiqih Thaharah
2
Lihat Dr. Yusuf Al-Qaradawi, Ruang lingkup Aktivitas Wanita
Muslimah, hal. 184
93
Fiqih Thaharah
94
Fiqih Thaharah
95
Fiqih Thaharah
96
Fiqih Thaharah
97
Fiqih Thaharah
Allah berfirman :
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
perempuan yang yatim, maka kawinilah wanita-wanita yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil , maka seorang saja , atau budak-budak yang
kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak
berbuat aniaya.(QS. An-Nisa : 3)
98
Fiqih Thaharah
Karena itu kita dapati Rasulullah SAW melarang Ali bin abi
Thalib untuk memadu Fatimah yang merupakan putri
Rasulullah SAW. Sehingga Ali bin Abi Thalim tidak
melakukan poligami.
99
Fiqih Thaharah
100
Fiqih Thaharah
101
Fiqih Thaharah
102
Fiqih Thaharah
103
Fiqih Thaharah
104
Fiqih Thaharah
tersebut hanya sunah saja dan tidak wajib. Oleh karena itu
suami bisa saja menikah dengan wanita yang lain. Hal tersebut
berdasarkan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh
Aisyah RA.
4
At-Tamhid 18/168-169
105
Fiqih Thaharah
106
Fiqih Thaharah
107
Pertemuan Ketigabelas
Pembatasan Kelahiran
Namun hal itu tidak berarti kerja orang tua hanya sekedar
memproduksi anak saja. Masih ada kewajiban lainnya terhadap
antara lain mendidiknya dan membekalinya dengan beragam
ilmu dan hikmah.
109
Fiqih Thaharah
110
Fiqih Thaharah
Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-
lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam
binatang itu dan tempat penyimpanannya . Semuanya tertulis dalam
Kitab yang nyata (QS. Huud : 6).
2.1. Motivasi
111
Fiqih Thaharah
Dari Jabir berkata:` Kami melakukan `azl di masa Nabi saw sedang
Al-Qur`an turun: (HR Bukhari dan Muslim)
112
Fiqih Thaharah
a. Mekanisme kerja
113
Fiqih Thaharah
b. Hukum
3.2. Spermatisid
a. Mekanisme kerja:
b. Hukum
114
Fiqih Thaharah
3.3. Kondom
a. Mekanisme kerja
115
Fiqih Thaharah
b. Hukum
a. Mekanisme Kerja
116
Fiqih Thaharah
b. Hukum
a. Mekanisme Kerja
117
Fiqih Thaharah
b. Hukum
a. Mekanisme kerja
118
Fiqih Thaharah
b. Hukum
119
Pertemuan Keempatbelas
Thalaq Dalam Pandangan Islam
1.1. Nasehat
Kalau cara ini tidak lagi berguna, maka boleh dia tinggalkan
dalam tempat tidur sebagai suatu usaha agar instink
kewanitaannya itu dapat diajak berbicara. Kiranya dengan
demikian dia akan radar dan kejernihan akan kembali.
1.3. Pukulan
121
Fiqih Thaharah
Kalau ini dan itu tidak lagi berguna, maka dicoba untuk
disadarkan dengan tangan, tetapi harus dijauhi pukulan
yang berbahaya dan muka. Ini suatu obat mujarrab untuk
sementara perempuan dalam beberapa hal pada saat-saat
tertentu.
122
Fiqih Thaharah
123
Fiqih Thaharah
124
Fiqih Thaharah
125
Pertemuan Kelimabelas
Talaq Dalam Agama Selain Islam
127
Fiqih Thaharah
128
Fiqih Thaharah
129
Fiqih Thaharah
130
Fiqih Thaharah
131
Fiqih Thaharah
132
Fiqih Thaharah
133
Fiqih Thaharah
134
Fiqih Thaharah
135
Pertemuan Keenambelas
Islam Membatasi Persoalan Talaq
Aku tidak suka kepada laki-laki yang suka kawin cerai dan
perempuan yang suka kawin cerai. (Riwayat Thabarani dan
Daraquthni)
137
Fiqih Thaharah
138
Fiqih Thaharah
dan dia dapat hidup senang bersama isteri karena ada janin
yang dikandungnya.
139
Fiqih Thaharah
Diriwayatkan:
140
Fiqih Thaharah
Dan kalau dia kembali lagi dan dicerai lagi untuk ketiga
kalinya, maka ini merupakan suatu bukti nyata, bahwa
perceraian antara keduanya itu harus dikukuhkan, sebab
persesuaian antara keduanya sudah tidak mungkin. Oleh
141
Fiqih Thaharah
142
Fiqih Thaharah
143
Fiqih Thaharah
144
Pertemuan Keenambelas
Pengertian dan Hukum Thalak
1. Definisi Thalak
146
Fiqih Thaharah
C. Hukum Thalak
1. Thalak wajib
147
Fiqih Thaharah
2. Thalak Haram
3. Thalak Sunnah
148
Fiqih Thaharah
4. Thalak Mubah
149
Fiqih Thaharah
Macam-macam Thalak
(256)
Selanjutnya akan kami uraikan satu per satu dan macam-
macam di antaranya:
a. Thalak Sunni
150
Fiqih Thaharah
151
Fiqih Thaharah
Tidak ada yang menentang hal itu kecuali ahlul bid’ah dan
orang-orang sesat, demikian menurut Ibnu Abdil Barr.
Pendapat senada, juga disampaikan dan sebagian tabi’in dan
diceritakan pula oleh Ibnu Arabi serta lainnya dan Ibrahim
Ibnu Aliyah, dimana mengenai dirinya Imam Syafi’i
mengatakan: “Ibra- him Ibnu Aliyah itu adalah orang sesat
yang menyesatkan orang banyak.”
b. Thalak Bid’ah
152
Fiqih Thaharah
c. Thalak Ba‘in
153
Fiqih Thaharah
d. Thalak Raj‘i
154
Fiqih Thaharah
e. Thalak Sharih
155
Fiqih Thaharah
156
Fiqih Thaharah
157
Fiqih Thaharah
158
Fiqih Thaharah
k. Thalak Haram
159
Pertemuan Ketujuhbelas
Lafaz Thalaq
(257)
I. Jatuhnya Talaq
161
Fiqih Thaharah
162
Fiqih Thaharah
163
Fiqih Thaharah
Pertemuan Kedelapanbelas
'Iddah
(258)
A. Defenisi ‘Iddah
164
Fiqih Thaharah
B. Hukum ‘Iddah
165
Fiqih Thaharah
D. Macam-Macam ‘Iddah
166
Fiqih Thaharah
167
Fiqih Thaharah
168
Fiqih Thaharah
169
Fiqih Thaharah
170
Fiqih Thaharah
171
Pertemuan Kesembilanbelas
Khulu'
(259)
A. Pengertian Khulu’
B. Hukum Khulu’
Fiqih Thaharah
173
Fiqih Thaharah
1. Pertama,
2. Kedua,
174
Fiqih Thaharah
3. Ketiga
Jika tidak diniati untuk menthalak, maka dalam hal ini tidak
dianggap sama sekali. Pendapat ini telah ditetapkan oleh
Imam Syafi’i di dalam kitabnya Al-Umm dan diperkuat
oleh Al-Subki serta oleh Muhammad bin Nashir Al-
175
Fiqih Thaharah
D. Syarat-syarat Khulu’
176
Fiqih Thaharah
177
Fiqih Thaharah
178
Fiqih Thaharah
179
Pertemuan Keduapuluh
Ilaa'
1. Definisi Ilaa’
181
Fiqih Thaharah
182
Fiqih Thaharah
183
Fiqih Thaharah
184
Fiqih Thaharah
185
Pertemuan Keduapuluh satu
Zhihar
1. Defenisi Zhihar
187
Fiqih Thaharah
188
Fiqih Thaharah
189
Fiqih Thaharah
190
Fiqih Thaharah
191
Fiqih Thaharah
192
Fiqih Thaharah
193
Fiqih Thaharah
194
Fiqih Thaharah
Penulis
Ahmad Sarwat, Lc
Penerbit
Kampus Syariah
Cetakan 1
Sept 2009
195