Anda di halaman 1dari 3

TEKS EKSPOSISI

A. Mendeskripsikan Permasalahan, Argumentasi, Pengetahuan dan Rekomendasi


Teks Eksposisi.

Eksposisi merupakan karangan yang bercorak paparan dengan maksud


memberikan pengetahuan tentang hal itu kepada pembacanya.
Menurut Parera (1987:5) mengatakan bahwa tulisan eksposisi bertujuan
untuk memberikan informasi. Sedangkan menurut Chaedar dan Suzanna (2005:111)
eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan mengklarifikasi, menjelaskan,
mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan. Hasani (2005:30) eksposisi
merupakan bentuk tulisan yang sering digunakan dalam menyampaikan uraian
ilmiah dan tidak berusaha memengaruhi pendapat pembaca. Dalam eksposisi
dipaparkan strategi pengembangan alinea melalui pemberian contoh, proses,
sebab-akibat, klasifikasi, definisi, analisa, komparasi, dan kontras.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam mendeskripsikan teks eksposisi adalam
mengidentifikasi permasalahan, argumentasi pengetahuan, dan rekomendasi.
Permasalahan merupakan hal pokok yang menjadi topik dalam eksposisi.
Pengetahuan merupakan informasi ilmiah yang menandai apakah teks itu eksposisi
atau bukan. Argumentasi merupakan bukti atau alasan yang dipergunakan dalam
memperkuat pendapat sebuah tesis meskipun bisa kamu gunakan untuk menolak
suatu kenyataan. Secara umum jenis-jenis teks eksposisi sebagai berikut.
1. Eksposisi berita yaitu bersisi pemberitaan mengenai suatu kejadian. Jenis ini
banyak ditemukan di surat kabar.
2. Eksposisi ilustrasi berisi gambaran sederhana/ bentuk konkret sebuah ide.
Penulisan eksposisi jenis ini biasanya menggunakan frasa penghubung “seperti
ilustrasi berikut ini, dapat diilustrasikan seperti, seperti, bagaikan.”
3. Eksposisi proses, yaitu bersisi petunjunk pembuatan, petunjuk penggunaan,
atau cara-cara tertentu. Eksposisi jenis ini sering ditemukan dalam buku-buku.
4. Eksposisi perbandingan, yaitu berisisi ide penulis yang mencoba menerangkan
satu ide dalam kalimat utama dengan cara membandingkannya dengan hal lain.
5. Eksposisi pertentangan, yaitu bersisi pertentangan antar sesuatu dan yang lain.
Jenis ini biasanya menggunakan frasa penghubung “akan tetapi, meskipun
begitu, sebaliknya.
6. Eksposisi definisi, yaitu berisi batasan pengertian sesuatu dengan memfokuskan
karakteristik sesuatu itu.
7. Eksposisi analisis, yaitu berisis proses memisah-miahkan sesuatu masalah dari
suatu gagasan utama menjadi beberapa subbagian, kemudian dikembangkan
secara sistematis.
8. Eksposisi klasifikasi, yaitu berisis pengelompokan ke dalam kategori-kategor.
Ciri-ciri teks eskposisi sebagai berikut.
1. Ciri bentuk, disebut eksposisi apabila sebuah teks mempunyai bentuk struktur
berupa tesis, argumentasi, dan penegasan ulang.
2. Ciri makna, disebut eksposisi apabila sebuah teks mempunyai makna
memaparkan secara jelas bagian-bagian yang hendak dipahami.
3. Ciri isi, disebut eksposisi apabila sebuah teks berupa informasi (paparan) yang
mencakupi berita, ilustrasi, proses, perbandingan, pertentangan, definisi,
analisis, klasifikasi..
4. Ciri bahasa disebut eksposisi apabila sebuah teks mempunyai ciri bahasa
berbentuk menginformasikan (memaparkan) sesuatu yang hendak dijelaskan
dengan data tertentu agar diperoleh pengertian yang utuh.

B. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Eksposisi


Struktur Teks Eksposisi
1. Berisi pendepat, gagasan, dan keyakinan penulis.
Contoh:
Ikan merupakan salah satu binatang yang bisa dipelihara oleh masyarakat. Ikan
sangat beragam mulai dari warna, jenis, juga harganya. Begitu pula dengan
tujuan atau manfaat memilihara ikan. Manfaat memelihara ikan antara lain
memberikan ketenangan dan kesegaran bagi pemiliknya, begitu juga orang
yang melihatnya. Ketika memelihara ikan, kita harus berhati-hati. Jika
perawatannya tidak sesuai, kita akan memperoleh hasil yang jauh dari harapan,
bahkan ada yang sampai pada kegagalan. Cara memelihara ikan juga beragam..

2. Uraian bersifat objektif, yang dimaksudkan untuk menambah pengetahuan.


Contoh:
Hati-hati dalam mengelompokkan dan menempatkan ikan, jangan sampai ikan
yang besar disatukan dengan ikan kecil karena bisa-bisa ikan yang besar
memangsa ikan kecil. Pengelompokan jenis ikan membantu menjaga
keseimbangan ekosistem akuarium. Jika dipadukan dengan tanaman air yang
tepat, ksehatan dan keharmonisan ekosistem akuarium lebih terjaga lagi.

3. Uraian/argumentasi diperjelas dengan fakta yang dilengkap dengan angka,


peta, grafik, statistik, gambar, atau bagan sebagai ilustrasi. Dalam eksposisi,
terdapat bagian yang menjelaskan dilengkapi data/fakta. Dapat juga berupa
bukti-bukti untuk menunjukan kejelasan paparan.
Contoh:
Untuk mendapatkan ekosistem akuarium yang sehat pun diperlukan pemilihan
ikan yang memiliki persamaan kimia (pH) dan (GH). Jika akuarium kamu
memiliki pH yang rendah (asam), pilihlah ikan yang dapat hidup di air ber-pH
rendah, seperti ikan discus dan arwan. Hal ini sangat penting jika tingkat
keasaman air akuarium kamu di luar pH 6.5-7.5.
4. Contoh-contoh yang diuraikan sebagai pelengkap disampaikan melalui analisis
dan sintesi.
Contoh:
Air untuk ikan air tawar biasanya makin lama makin keruh. Oleh karena itu,
harus diganti minimal seminggu sekali. Saat mengganti air, ikan harus
dipindahkan terlebih dahulu ke dalam ember yang berisi air bersih. Akuarium
juga dapat diletakan di ruang tamu karena hal ini dapat memberikan nilai
tambah, yaitu membuat asri suasana dan juga dapat memberikan kesegaran
bagi yang melihatnya. Kesegaran oleh pemandangan di akuarium dapat
membuat orang yang stres menjadi bugar dan bersemangat kembali.

5. Paragraf diakhiri dengan penegasan ulang pendapat, bukan ajakan atau


permintaan dukungan.
Contoh:
... tak heranlah, banyak orang yang mempunyai hobi memelihara ikan, baik ikan
air tawar maupun ikan air laut.

Kaidah Teks Eksposisi


1. Menggunakan nomina dan pronomina.
Nomina merupakan kata benda dasar, seperti gambar, meja, rumah, serta
nomina turunan, seperti pembelian, permainan, kekebalan, dan lain
sebagainya.
Pronomina merupakan kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain.
Pronomina personal, seperti saya, engkau, dia, mereka. Pronomina penunjuk,
seperti ini, itu, sini, situ; dan pronomina penanya, seperti apa, siapa, mengapa.
2. Menggunakan kata leksikal verba, adjetiva, dan adverbia.
Verba adalah kata kerja, baik bentuk dasar, seperti pergi, mandi, lukis, maupun
verba turunan, seperti perjelas, perbaiki, mengalir. Adjetiva berupa kata sifat,
seperti cantik, tampan, susah. Adverbia berupa kata keterangan, seperti
sangat, dengan, karena.
3. Menggunakan kata hubung (konjungsi).
Konjungsi yang sering digunakan, antara lain lalu, sehingga, sambil, ketika, dan
akhirnya.
4. Menyajikan argumentasi urut (lemah-kuat, mudah-rumit, atau sebaliknya),
5. Menyatakan skap penulis (setuju/tidak setuju).

Anda mungkin juga menyukai