Anda di halaman 1dari 18

P ROSEDUR

PRAKTIKUM
DAFTAR ISI

1. Pemeriksaan aktivitas enzim AST 1


2. Pemeriksaan aktivitas enzim ALT 2
3. Pemeriksaan aktivitas enzim ALP 3
4. Pemeriksaan aktivitas enzim GGT 5
5. Pemeriksaan aktivitas enzim LDH 6
6. Pemeriksaan aktivitas enzim creatinine kinase (CK-NAC) 7
7. Pemeriksaan aktivitas enzim amilase 9
8. Pemeriksaan kadar kalsium 10
9. Pemeriksaan kadar magnesium 12
10. Pemeriksaan kadar fosfor 13
11. Pemeriksaan kadar bilirubin serum 15
PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM ASPARTAT AMINO TRANSFERASE
(AST)

Metode : Kinetik IFCC dan pembacaan absorban


Prinsip : L-aspartat bereaksi dengan 2-oksoglutarat dengan bantuan enzim
AST membentuk oksaloasetat dan L-glutamat. Oksaloasetat yang
terbentuk akan mereduksi NADH dengan bantuan enzim Malat
De Hidrogenase (MDH) membentuk L-Malat dan NAD+.
Aktivitas katalitik AST ditentukan dengan mengukur penurunan
absorban pada panjang gelombang 340 nm, diukur pada
fotometer/ spektrofotometer.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektrofotometer 1. Sampel (serum)
2. Clinipette 100 µL dan 1000 2. Pereaksi AST, terdiri dari:
µL a. Tris buffer pH 7.8 80 mmol/L
3. Tabung Khan b. L-aspartat 240 mmol/L
4. Tip (kuning dan biru) c. 2-oksoglutarat 12 mmol/L
5. Tissue d. NADH 0,18 mmol/L
e. MDH ≥ 0,42 KU/L
Cara Kerja :
100 µL serum + 1000 µL larutan pereaksi
Campur. Inkubasi selama 1 menit. Baca penurunan absorban
pada λ = 340 nm.

Nilai Rujukan :
Suhu Laki-laki Perempuan
30°C ≤ 25 IU/L ≤ 21 IU/L
37°C ≤ 35 IU/L ≤ 29 IU/L
PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM ALANIN AMINOTRANSFERASE
(ALT)

Metode : Kinetik IFCC dan pembacaan absorban


Prinsip : L-alanin bereaksi dengan 2-oksoglutarat dengan bantuan enzim
ALT membentuk piruvat dan L-glutamat. Piruvat yang terbentuk
akan mereduksi NADH dengan bantuan enzim Laktat De
Hidrogenase (LDH) membentuk L-laktat dan NAD+. Aktivitas
katalitik ALT ditentukan dengan mengukur penurunan absorban
pada panjang gelombang 340 nm, diukur pada fotometer/
spektrofotometer.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektrofotometer 1. Sampel (serum)
2. Clinipette 100 µL dan 1000 2. Pereaksi ALT, terdiri dari:
µL a. Tris buffer pH 7.5 100
3. Tabung Khan mmol/L
4. Tip (kuning dan biru) b. L-alanin 240
5. Tissue mmol/L
c. 2-oksoglutarat 15
mmol/L
d. NADH 0,18
mmol/L
e. LDH ≥ 12 KU/L
Cara Kerja :
100 µL serum + 1000 µL larutan pereaksi
Campur. Inkubasi selama 1 menit. Baca penurunan absorban
pada λ = 340 nm.

Nilai Rujukan :
Suhu Laki-laki Perempuan
30°C ≤ 30 IU/L ≤ 25 IU/L
37°C ≤ 45 IU/L ≤ 35 IU/L
PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM ALKALI FOSFATASE (ALP)

Metode : Dietanolanin/DEA, Pembacaan absorban dan Kinetik


Prinsip : Dalam suasana basa ALP mengkatalisis hidrolisis p-
nitrofenilfosfat menjadi p-nitrofenol dan fosfat. Aktivitas
katalitik ALP ditentukan dengan mengukur peningkatan
absorban pada panjang gelombang 405 nm, pada
fotometer/spektrofotometer.
Untuk metode kinetik: Aktivitas katalitik ALP ditentukan dengan
mengukur peningkatan absorban diukur sebagai p-nitrofenol
secara kinetik pada program kinetik pada panjang gelombang
405 nm, pada fotometer/spektrofotometer.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektrofotometer 1. Serum
2. Clinipette 10 µL dan 1000 2. Pereaksi ALP, terdiri dari:
µL a. Reagen 1 (buffer pH 10)
3. Tabung Khan DEA 1 mol/L
4. Tip (kuning dan biru) MgCl2 0,5 mmol/L
5. Tissue b. Reagen 2 (substrat)
p-nitrofenilfosfat 10 mmol/L
Cara Kerja :
10 µL serum + 1000 µL larutan pereaksi
Campur. Inkubasi selama 1 menit. Baca peningkatan absorban
pada λ = 405 nm.

Nilai Rujukan :
Suhu Dewasa Anak-anak
25°C 60 - 170 IU/L 150 - 470 IU/L
30°C 73 - 207 IU/L 183 - 573 IU/L
37°C 98 - 279 IU/L 245 - 768 IU/L

Nilai rujukan lain pada suhu 37°C :


Usia Laki-laki Perempuan
20 – 29 Th 90 - 320 IU/L 70 - 260 IU/L
30 – 39 Th 100 - 320 IU/L 70 - 260 IU/L
40 – 49 Th 100 - 360 IU/L 80 - 290 IU/L
50 – 59 Th 110 – 390 IU/L 110 – 380 IU/L
60 – 69 Th 120 – 450 IU/L 110 – 380 IU/L
> 69 Th 120 – 460 IU/L 90 – 430 IU/L
PEMERIKSAAN AKTIVITAS GAMMA GLUTAMIL TRANSPEPTIDE
(GGT)

Metode : Gamma Glutamil p-Nitroanilida/ GPNA, Kinetik


Prinsip : Dalam suasana basa GGT mengkatalisis reaksi L-Gamma
Glutamil p-nitroanilida dengan glisilglisin menjadi L-Gamma
Glutamil glisilglisin dan p-nitroanilida. P-nitroanilida yang
terbentuk sebanding dengan aktivitas GGT yang ditentukan
dengan mengukur absorban peningkatan p-nitroanilida pada
panjang gelombang 405 nm, pada fotometer/spektrofotometer.
Untuk metode kinetik: aktivitas GGT yang ditentukan dengan
program kinetic pada panjang gelombang 405 nm, pada
fotometer/spektrofotometer.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektrofotometer 1. Sampel (serum)
2. Clinipette 50 µL dan 1000 2. Pereaksi GGT, terdiri dari:
µL a. Reagen 1 (buffer)
3. Tabung Khan Glisilglisin 62 mmol/L
4. Tip (kuning dan biru) Tris buffer pH 8,1 95 mmol/L
5. Tissue b. Reagen 2 (substrat)
L-G-glutamil p-nitroanilida
2,0 mmol/L
Cara Kerja :
50 µL serum + 1000 µL larutan pereaksi
Campur. Inkubasi selama 30 detik. Baca peningkatan absorban
pada λ = 405 nm.

Nilai Rujukan : Laki-laki : 2-30 IU/L


Perempuan : 1-24 IU/L
PEMERIKSAAN AKTIVITAS LAKTAT DEHIDROGENASE (LDH)

Metode : SFBC, Kinetik


Prinsip : Dalam suasana netral LDH mengkatalisis reaksi piruvat dan
NADH menjadi laktat dan NAD+. Aktivitas katalitik LDH
ditentukan dengan mengukur penurunan absorban NADH pada
panjang gelombang 340 nm, pada fotometer/spektrofotometer.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektrofotometer 1. Sampel (serum)
2. Clinipette 20 µL dan 1000 2. Pereaksi LDH, terdiri dari:
µL a. Buffer fosfat pH 7,5 50
3. Tabung Khan mmol/L
4. Tip (kuning dan biru) b. Natrium piruvat 0,6
5. Tissue mmol/L
c. NADH 0,08 mmol/L
Cara Kerja :
20 µL serum + 1000 µL larutan pereaksi
Campur. Inkubasi selama 1 menit. Baca penurunan absorban
pada λ = 340 nm.

Nilai Rujukan :
Suhu Dewasa
25°C 105 - 210 IU/L
30°C 140 - 280 IU/L
37°C 200 - 400 IU/L
PEMERIKSAAN AKTIVITAS KREATININ KINASE (CK-NAC)

Metode : Kinetik (IFCC SINGLE VIAL)


Prinsip : Dalam suasana netral CK mengkatalisis reaksi Creatinine
Phosphate dan ADP menjadi Creatinine dan ATP. ATP yang
terbentuk direaksikan dengan D-glukosa dengan bantuan enzim
Heksokinase, membentuk ADP dan Glukosa-6-fosfat. Glukosa-6-
fosfat yang terbentuk direaksikan dengan NADP dengan bantuan
enzim Glukosa-6-fosfat dehydrogenase menghasilkan Glukosa-6-
fosfatglukonat, NADPH dan H+. Aktivitas katalitik CK
ditentukan dengan secara kinetik pada panjang gelombang 340
nm, pada fotometer/spektrofotometer.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektro- 1. Sampel (serum)
fotometer 2. Pereaksi CK, terdiri dari:
2. Clinipette 50 µL a. Reagen 1:
dan 1000 µL Buffer imidazole pH 6,7 100
3. Tabung Khan mmol/L
4. Tip (kuning dan N-acetyl Cysteine (NAC) 20 mmol/L
biru) Glucose 20
5. Tissue mmol/L
ADP 2
mmol/L
NADP 2
mmol/L
Mg-asetat 10
mmol/L
Na-EDTA 2
mmol/L
Heksokinase ≥ 4 KU/L
G-6-PDH ≥ 2,8 KU/L
AMP 2
mmol/L
d. Reagen 2:
Kreatin fosfat 30
mmol/L

Cara Kerja :
50 µL serum + 1000 µL larutan pereaksi
Campur. Inkubasi selama 2 menit. Baca pada λ = 340 nm.

Nilai Rujukan :
Suhu Laki-laki Perempuan Anak-anak
30°C 18 - 215 IU/L 18 - 180 IU/L 18 - 125 IU/L
37°C 27 - 325 IU/L 27 - 222 IU/L 27 - 190 IU/L
PEMERIKSAAN AKTIVITAS ENZIM AMILASE

Metode : Kinetik (Para Nitro Phenyl Glucose 7 / PNPG7)


Prinsip : Dalam suasana netral alfa amylase mengkatalisis reaksi hidrolisis
PNPG7 menjadi PNPGn dan Glukosa polimer. PNPGn yang
terbentuk dihidrolisis dengan bantuan enzim glukoamilase
menghasilkan PNPG1 dan Glukosa polimer. PNPG1 yang
terbentuk dikatalisis oleh glucosidase menghasilkan p-nitrofenol
dan glukosa. Aktivitas katalitik nitrofenol yang dapat ditentukan
secara kinetik pada panjang gelombang 405 nm, pada
fotometer/spektrofotometer.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektro-fotometer 1. Serum
2. Clinipette 20 µL dan 1000 2. Pereaksi, terdiri dari:
µL PNPG7 1,2 mmol/L
3. Tabung Khan Glucosidase 25.000 mmol/L
4. Tip (kuning dan biru) Glucoamylase 10.000 mmol/L
5. Tissue NaCl 50 mmol/L
CaCl2 1 mmol/L
Hepes buffer 50 mmol/L
pH 7,2
Cara Kerja :
20 µL serum + 1000 µL larutan pereaksi
Campur. Inkubasi selama 1 menit. Baca pada λ = 405 nm.

Nilai Rujukan :
Suhu Serum Urine
30°C ≤ 85 IU/L ≤ 360 IU/L
37°C ≤ 115 IU/L ≤ 486 IU/L
PEMERIKSAAN KADAR KALSIUM

Metode : CPC (Cresolphtalein Compleks)


Prinsip : Kalsium yang terdapat dalam sampel akan bereaksi dengan CPC
(Cresolphtalein Compleks) membentuk warna ungu. Intensitas
warna yang terbentuk setara dengan konsentrasi kalsium dalam
serum. Dimana kadarnya dapat diukur dengan fotometer/
spektrofotometer pada panjang gelombang 578 nm.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektro- 1. Serum
fotometer 2. Pereaksi CPC, terdiri dari:
2. Clinipette 20 µL dan a. Reagen 1
1000 µL Lisin buffer pH 11,1 0,2
3. Tabung Khan mol/L
4. Tip (kuning dan biru) Sodium azide 0,095
5. Tissue %
b. Reagen 2: reagen warna
8-hidroksikuinolin 14
mmol/L
o-Cresilphtalein complexon
0,1 mmol/L
HCl 0,1
mmol/L
c. Reagen 3: Standar
Calsium (2) 8 mg/dL atau
2 mmol/L
Sodium azide 0,095
%
3. Bahan control (control serum)
Untuk R1 dan R2 dicampur sama banyak dan diamkan selama 10
menit sebelum digunakan. Reagen tahan selama 3 hari pada suhu
kamar dan 7 hari pada suhu 2-8°C.

Cara Kerja :
Blanko Standar Sampel
Standar - 20 µL -
Serum 20 µL
Larutan
1000 µL 1000 µL 1000 µL
kerja
Campur. Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25°C.
Baca pada λ = 578 nm.

Nilai Rujukan : 8,6 - 10,7 mg/dL


Angka ini mempunyai nilai kritis jika kurang dari 6 mg/dL atau
lebih dari 14 mg/dL
PEMERIKSAAN KADAR MAGNESIUM

Metode : Calmagite
Prinsip : Magnesium yang terdapat dalam sampel akan bereaksi dengan
Calmagite membentuk senyawa yang berwarna pada pH 12.
Intensitas warna yang terbentuk setara dengan konsentrasi
magnesium dalam serum. Dimana kadarnya dapat diukur dengan
fotometer/ spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektrofotometer 1. Sampel (serum)
2. Clinipette 10 µL dan 1000 µL 2. Pereaksi
3. Tabung Khan 3. Standar magnesium
4. Tip (kuning dan biru)
5. Tissue

Cara Kerja :
Blanko Standar Sampel
Standar - 10 µL -
Serum 10 µL
Larutan
1000 µL 1000 µL 1000 µL
kerja
Campur. Inkubasi selama 5 menit pada suhu 20-25°C.
Baca pada λ = 546 nm.

Nilai Rujukan :
Serum/Plasma CSF Eritrosit
1,8 – 2,5 mg/dL 2,5 - 3,5 mg/dL 5,0 – 6,5 mg/dL
0,74 – 1,03 mmol/L 1,03 – 1,44 mmol/L 2,05 – 2,67 mmol/L
PEMERIKSAAN KADAR FOSFOR

Metode : UV
Prinsip : Dalam suasana asam, ion fosfat akan membentuk kompleks
fosfomolibdat dengan penambahan ammonium molibdat.
Absorban diukur pada panjang gelombang 340 nm setara dengan
konsentrasi fosfat dalam sampel.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektrofotometer 1. Sampel (serum)
2. Clinipette 20 µL dan 1000 2. Pereaksi:
µL Amonium molibdat 0,63
3. Tabung Khan mmol/L
4. Tip (kuning dan biru) Asam sulfat 210 mmol/L
5. Tissue Surfaktan
3. Standar fosfor 5 mg/dL
(1,61 mmol/L)

Cara Kerja :
Blanko Standar Sampel
Standar - 20 µL -
Serum 20 µL
Larutan
1000 µL 1000 µL 1000 µL
kerja
Campur. Inkubasi selama 2 menit pada suhu 20-25°C.
Baca pada λ = 340 nm.

Nilai Rujukan :
Kadar fosfor dalam serum (mg/dL)
Janin 3,7 -8,1
Prematur 5,4 – 10,9
Anak usia 0-10 hari 4,5 – 9,0
Anak 10 hari – 24 bulan 4,5 – 6,7
24 bulan – 12 tahun 4,5 – 5,5
12 – 60 tahun 2,7 – 4,5
> 60 tahun laki-laki 2,3 – 3,7
> 60 tahun perempuan 2,8 – 4,1
PEMERIKSAAN KADAR BILIRUBIN SERUM

Metode : DMSO (Dimetil Sulfoksida)


Prinsip : Bilirubin total yang terdapat dalam sampel akan bereaksi dengan
asam sulfanilat terazotasi membentuk senyawa yang berwarna
merah dalam suasana netral dan biru dalam suasana alkali.
Intensitas warna yang terbentuk setara dengan konsentrasi
bilirubin dalam serum. Dimana kadarnya dapat diukur dengan
fotometer pada panjang gelombang 546 nm. Bilirubin direk
(bilirubin terkonjugasi) diukur tanpa adanya akselerator.
Alat dan Bahan :
Alat Bahan
1. Fotometer/spektrofotometer 1. Sampel (serum)
2. Clinipette 100 µL, 200 µL 2. Pereaksi, terdiri dari:
dan 1000 µL R1: Asam sulfanilat 29
3. Tabung Khan mmol/L
4. Tip (kuning dan biru) HCl 170
5. Tissue mmol/L
6. Stopwatch R2: Na-itrit 29 mmol/L
R3: Caffein 130
mmol/L
Na-benzoat 156
mmol/L
Na-asetat 460
mmol/L
R4: Feeling solution II:
Kalium Na-Tartrat 930
mmol/L
Na-hidroksida 1,9 mol/L
Cara Kerja :
Pipet dalam Bilirubin Total Bilirubin Direk
tabung Blanko Sampel Blanko Sampel
Reagen R2 - 50 µL - 50 µL
Reagen R1 200 µL 200 µL 200 µL 200 µL
Reagen R3 1000 µL 1000 µL - -
NaCl fis. 2000 µL 2000 µL
Sampel 200 µL 200 µL 200 µL 200 µL
Campur. Inkubasi
Campur. Inkubasi selama 5-30
tepat 5 menit. Baca
menit. Baca pada λ = 578 nm.
pada λ = 546 nm.

Perhitungan : Perhitungan kadar bilirubin total:


∆ A  10,5 mg/dL
Perhitungan kadar bilirubin direk:
∆ A  14,0 mg/d
Nilai Rujukan :
Dewasa Bayi baru lahir
Bilirubin Total ≤ 1 mg/dL ≤ 10 mg/dL
Bilirubin Direk ≤ 0,2 mg/dL

Anda mungkin juga menyukai