Modul Praktikum TPHPT III
Modul Praktikum TPHPT III
Disusun oleh:
Fronthea Swastawati
hal. 1 dari 31
(Fronthea Swastawati)
hal 2 dari 31
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
hal. 3 dari 31
(Fronthea Swastawati)
hal 4 dari 31
MODUL III : TEKNIK PENGASAPAN IKAN
TOPIK I: Asap Cair dan Industri yang Memproduksinya (PT Kelompok : …………………….
Asap Cair Multiguna)
Tgl :……………………..
2. Tujuan
Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu mengetahui pengertian, cara
pembuatan, kandungan, dan kegunaan asap cair serta industri yang memproduksinya (PT Asap
Cair Multiguna).
3. Kompetensi
Mahasiswa mampu mengetahui pengertian, cara pembuatan, kandungan, dan kegunaan asap cair
serta industri yang memproduksinya (PT Asap Cair Multiguna).
hal. 5 dari 31
(Fronthea Swastawati)
Keterangan:
Tabel ...........................................................................................................................
No Bagian Fungsi
hal 6 dari 31
Pembahasan:
hal. 7 dari 31
(Fronthea Swastawati)
hal 8 dari 31
Kesimpulan dan saran
hal. 9 dari 31
(Fronthea Swastawati)
Daftar Pustaka
Nilai :……………………………………………….
Draft :……………………………………………….
Nama dan paraf asisten:……………………..
…………………………………………………………
hal 10 dari 31
Kelompok : …………………….
Proses pengasapan merupakan salah satu cara pengawetan ikan yang sudah lama banyak
dilakukan oleh petani ikan atau nelayan di negara kita. Pada umumnya proses pengasapan ikan
nerupakan gabungan aktivitas penggaraman, pengeringan dan pengasapan. Adapaun tujuan
utama penggaraman dan pengeringan adalah untuk membunuh bakteri dan membantu
mempermudah melekatnya partikel-partikel asap waktu proses pengasapan berlangsung.
Dalam proses pengasapan ikan yang paling berperan adalah asap yang dihasilkan dari
pembakaran kayu. Sebenarnya asap yang berasal dari hasil pembakaran kayu terdiri dari uap dan
partikel padatan yang berukuran sangat kecil. Kedua unsur ini mempunyai komposisi kimia yang
sama tetapi dengan perbandingan berbeda.
Pada dasarnya prinsip pengasapan ada tiga yaitu, pengasapan dingin, pengasapan panas,
dan pengasapan elektrik. Pengasapan dingin adalah proses pengasapan dengan cara meletakkan
ikan yang akan diasap agak jauh dari sumber asap (tempat pembakaran kayu). Suhu pada tempat
pengasapan tidak terlalu tinggi, cukup 30 – 60 oC. Pengasapan panas, merupakan proses
pengasapan dengan cara meletakkan ikan yang diasap jauh dari sumber api. Sumber pada tempat
pengasapan dapat mencapai 100oC. Pengasapan elektrik dilakukan dengan cara menggunakan
muatan listrik untuk membantu melekatkan partikel asap ke dalam tubuh ikan.
2. Tujuan
Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu mengetahui alat pengasapan
ikan dan bahan bakar pengasapan ikan dan melakukan dengan benar teknik pengasapan ikan.
3. Kompetensi
Setelah menyelesaikan praktikum topik ini mahasiswa mampu mengetahui alat pengasapan ikan
dan bahan bakar pengasapan ikan dan melakukan dengan benar teknik pengasapan ikan.
4. Prosedur Kerja
a. Bahan
IkanTongkol
Garam krosok
hal. 11 dari 31
(Fronthea Swastawati)
Tempurung kelapa
Asap cair Tempurung kelapa
b. Alat
Smoking cabinet
Oven
Gelas ukur
Termometer
Moisture meter
Piring plastik
Talenan
Baskom
Pisau
Kipas angin
Score sheet
c. Metoda
c.1. Pengenalan bahan bakar ikan asap
1. Siapkan bahan bakar hasil sampling anda yang dimungkinkan sebagai bahan bakar
pengasapan ikan.
2. Gambarlah bahan bakar tersebut pada kolom yang disediakan pada modul ini.
3. Identifikasi bahan bakar yang dimungkinkan dapat digunakan sebagai bahan bakar
pengasapan ikan.
1. Siapkan sampel, lakukan uji organoleptik berdasarkan score sheet ikan segar, lakukan
analisa statistika pada selang kepercayaan 95%.
2. Cuci sampel dengan air bersih dan siangi.
3. Hitung volume larutan garam 15% untuk perendaman sesuai kelompok.
4. Lakukan perendaman daging ikan selama 30 menit pada tiap-tiap perlakuan kemudian
tiriskan.
5. Letakkan sampel dalam rak lemari pengasapan. Lakukan pengasapan sampai ikan terlihat
matang atau sampai kadar air maksimal 60%.
6. Catat suhu mula-mula smoking cabinet. Dan selanjutnya catat suhu smoking cabinet
setiap 30 menit.
1. Siapkan sampel, lakukan uji organoleptik berdasarkan score sheet ikan segar, lakukan
analisa statistika pada selang kepercayaan 95%.
2. Cuci sampel dengan air bersih dan siangi.
3. Hitung volume larutan garam 5% (50 gr dalam 950 ml air) dan asap cair 5% (50 ml dalam
950 ml air) untuk perendaman sesuai kelompok.
hal 12 dari 31
4. Lakukan perendaman daging ikan selama 24 jam pada tiap-tiap perlakuan selain ikan lele
(6 jam), kemudian tiriskan.
5. Letakkan sampel dalam rak oven. Lakukan pengasapan sampai ikan terlihat matang (±3
jam) atau sampai kadar air maksimal 60%.
6. Catat suhu mula-mula oven dan selanjutnya catat suhu oven setiap 30 menit.
Tabel 2.1. perlakuan kelompok pengasapan ikan
Tabel ................................................................................................................................
hal. 13 dari 31
(Fronthea Swastawati)
Keterangan:
hal 14 dari 31
Tabel ...........................................................................................................................
No Bagian Fungsi
Tabel ................................................................................................................................
Lanjutan Tabel……………………………………………………………………………………………………………..……
Tabel ................................................................................................................................
hal. 15 dari 31
(Fronthea Swastawati)
Pembahasan:
hal 16 dari 31
hal. 17 dari 31
(Fronthea Swastawati)
hal 18 dari 31
Kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
Nilai :……………………………………………….
Draft :……………………………………………….
Nama dan paraf asisten:……………………..
…………………………………………………………
…………………………………………………………
hal. 19 dari 31
(Fronthea Swastawati)
Proses pengasapan merupakan salah satu cara pengawetan ikan yang sudah lama banyak
dilakukan oleh petani ikan atau nelayan di negara kita. Pada umumnya proses pengasapan ikan
nerupakan gabungan aktivitas penggaraman, pengeringan dan pengasapan. Adapaun tujuan
utama penggaraman dan pengeringan adalah untuk membunuh bakteri dan membantu
mempermudah melekatnya partikel-partikel asap waktu proses pengasapan berlangsung.
Dalam proses pengasapan ikan yang paling berperan adalah asap yang dihasilkan dari
pembakaran kayu. Sebenarnya asap yang berasal dari hasil pembakaran kayu terdiri dari uap dan
partikel padatan yang berukuran sangat kecil. Kedua unsur ini mempunyai komposisi kimia yang
sama tetapi dengan perbandingan berbeda.
Pada dasarnya prinsip pengasapan ada tiga yaitu, pengasapan dingin, pengasapan panas,
dan pengasapan elektrik. Pengasapan dingin adalah proses pengasapan dengan cara meletakkan
ikan yang akan diasap agak jauh dari sumber asap (tempat pembakaran kayu). Suhu pada tempat
pengasapan tidak terlalu tinggi, cukup 30 – 60 oC. Pengasapan panas, merupakan proses
pengasapan dengan cara meletakkan ikan yang diasap jauh dari sumber api. Sumber pada tempat
pengasapan dapat mencapai 100oC. Pengasapan elektrik dilakukan dengan cara menggunakan
muatan listrik untuk membantu melekatkan partikel asap ke dalam tubuh ikan.
Mutu ikan asap dapat diketahui dengan beberapa metode antara lain secara organoleptik,
secara fisika, secara kimia dan secara mirobiologi. Mutu ikan asap tergantung dari bahan baku,
bahan bakar dan perlakuan selama proses pengasapan ikan.
Tujuan
Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu melakukan dengan benar
teknik pengujian mutu ikan asap secara organoleptik, fisika dan kimia.
Kompetensi
hal 20 dari 31
1. melakukan pengujian mutu produk ikan secara organoleptik, fisika dan kimia;
2. membedakan mutu produk ikan yang dijual di pasaran dengan yang dibuat selama di
laboratorium.
Prosedur Kerja
a. Bahan
Ikan asap
b. Alat
Score sheet sensori ikan asap
Piring sampel
Label
Timbangan analitik
Container Aw meter
Aw meter
Cawan
Oven
Texture analyzer
pH meter
c. Metoda
c.1. Pengujian mutu ikan asap secara organoleptik
1. Siapkan sample dalam piring-piring kecil.
2. Beri label pada masing-masing sampel.
3. Lakukan pengujian organoleptik dengan menggunakan score sheet organoleptik ikan asap.
4. Masukkan nilai organoleptik dalam score sheet.
5. Hitung nilai organoleptik dari ikan asap yang anda uji.
hal. 21 dari 31
(Fronthea Swastawati)
3. Tempelkan langsung elektroda pada permukaan bahan uji yang akan diukur sampai
menembus kedalam kurang lebih setengah dari ketebalan cairan.
4. Catat nilai pH sampel yang tertera pada pH meter.
5. Setelah pengukuran sebaiknya elektroda dicuci dan direndam dalam akuades sebelum
dilakukan pengukuran berikutnya
hal 22 dari 31
hal. 23 dari 31
(Fronthea Swastawati)
Tabel …………………………………………………………………………………………………………………………
Karakteristik
No Sampel Metode Bahan Bakar
Kenampakan Bau Rasa Tekstur
Pengasapan
hal 24 dari 31
a. Pengujian organoleptik
Nilai organoleptik Xi
No Panelis
1
Simpangan : S
2
n
( Xi X ) 2
S S2
S S
Selang Kepercayaan : X .1,96 X .1,96
n n
........ ........
Kesimpulan :
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan ................................................. segar didapat
selang kepercayaan sebesar ........ ........ pada tingkat kepercayaan 95 %, maka ikan
tersebut masih layak/tidak layak dikonsumsi.
Nilai organoleptik Xi
No Panelis
hal. 25 dari 31
(Fronthea Swastawati)
1
Simpangan : S
2
n
( Xi X ) 2
S S2
S S
Selang Kepercayaan : X .1,96 X .1,96
n n
........ ........
Kesimpulan :
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan ................................................. asap didapat
selang kepercayaan sebesar ........ ........ pada tingkat kepercayaan 95 %, maka ikan
tersebut layak/tidak layak dikonsumsi.
Nilai Organoleptik Xi
No Panelis
hal 26 dari 31
1
Simpangan : S
2
n
( Xi X ) 2
S S2
S S
Selang Kepercayaan : X .1,96 X .1,96
n n
........ ........
Kesimpulan :
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan ................................................. asap didapat
selang kepercayaan sebesar ........ ........ pada tingkat kepercayaan 95 %, maka ikan
tersebut layak/tidak layak dikonsumsi.
Tabel …………………………………………………………………………………………………………………………
Tabel …………………………………………………………………………………………………………………………
Tabel …………………………………………………………………………………………………………………………
Bahan Bakar
No Sampel Metode pengasapan Nilai pH
Pengasapan
hal. 27 dari 31
(Fronthea Swastawati)
Pembahasan:
hal 28 dari 31
hal. 29 dari 31
(Fronthea Swastawati)
hal 30 dari 31
Kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka
Nilai :……………………………………………….
Draft :……………………………………………….
Nama dan paraf asisten:……………………..
…………………………………………………………
…………………………………………………………
hal. 31 dari 31