Disusun oleh:
Retno Ayu Kurniasih
hal. 2 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Tradisional II
BAHAN BACAAN
hal. 3 dari 24
(Retno Ayu Kurniasih)
Tujuan
Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu melakukan dengan benar
teknik pengaraman ikan secara wet salting, dry slating, dan kench salting serta mahasiswa
mampu melakukan dengan benar teknik pengujian mutu ikan asin secara organoleptik.
Kompetensi
Prosedur Kerja
a. Bahan
Ikan Kembung segar
b. Alat
Baskom
Para-para
Nampan
Timbangan roti
Pisau
Talenan
Thermometer
hal. 4 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Tradisional II
c. Metoda
1. Ikan dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan lendir yang melekat
pada ikan kemudian ditiriskan.
2. Ikan ditimbang, diukur dan dicatat berat serta panjang awal sampel.
3. Uji organoleptik sampel dilakukan serta analisa statistika pada selang kepercayaan
95%.
4. Ikan disusun pada wadah dan ditaburi dengan garam hingga ikan tertutup oleh garam.
5. Pemberat diletakkan pada tumpukan ikan tersebut.
6. kotak tersebut ditutup dan biarkan selama 12 jam.
7. Sisa garam pada penggaraman kering ditimbang.
8. Ikan dijemur dengan menggunakan para-para hingga kering.
9. Suhu pengeringan diukur setiap 1 jam dan ditimbang berat ikan setiap 1 jam.
1. Ikan dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan kotoran dan lendir yang melekat
pada ikan kemudian ditiriskan.
2. Ikan ditimbang, diukur dan dicatat berat serta panjang awal sampel.
3. Uji organoleptik sampel dilakukan serta analisa statistika pada selang kepercayaan
95%.
4. Ikan disusun pada suatu bidang datar lalu ditaburi garam secukupnya sambil terus
diaduk hingga rata dan seluruh tubuh ikan tertutup oleh garam.
hal. 5 dari 24
(Retno Ayu
Kurniasih)
5. Tumpukan ikan tersebut ditutup dengan sebuah papan yang telah diberi pemberat agar
cairan di dalam tubuh ikan cepat keluar.
6. Tumpukan ikan dibiarkan selama 12 jam yang ditandai dengan berubahnya tekstur
daging ikan menjadi lebih kencang padat.
7. Tumpukan tersebut dibongkar dan ikan dicuci dengan air bersih agar kotoran yang
masih melekat dapat dibersihkan.
8. Sisa garam pada kench salting ditimbang.
9. Ikan dijemur dengan menggunakan para-para hingga kering.
10.Suhu pengeringan diukur setiap 1 jam dan ditimbang berat ikan setiap 1 jam.
hal. 6 dari 24
(Retno Ayu
Lembar Hasil pengamatan Kurniasih)
Tabel 2. Hasil Uji Organoleptik Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Segar Metode Dry Salting 30%
Nilai organoleptik
No Panelis Xi (Xi-X)2
Mata Insang Lendir Daging Bau Tekstur
1. I 8 8 9 8 7 9 8,2 0,09
2. II 8 8 9 8 8 9 8,3 0,04
4. IV 9 9 9 9 9 8 8,8 0,09
5. V 8 8 9 8 9 8 8,3 0,04
X = 8,5 ∑ = 0,3
1
Simpangan baku: S=
2
n
∑ ¿¿
2 1
S = .0 , 3
5
2
S =0 ,06
S= √ S2
S= √ 0 ,06
S = 0,24
S S
Selang Kepercayaan : X− .1 ,96 < μ< X + .1 , 96
√n √n
0 , 24 0 ,24
8 , 5− .1 ,96 < μ<8 , 5+ .1 , 96
√5 √5
8 , 5−0 ,21< μ< 8 ,5+ 0 ,21
8 , 29< μ<8 ,71
Kesimpulan:
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan kembung ( Rastrelliger sp.) segar didapat selang
kepercayaan 8,29 < µ < 8,71 pada tingkat kepercayaan 95%, maka ikan layak dijadikan bahan
baku.
hal. 7 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Lembar Hasil pengamatanTradisional II
Tabel 3. Hasil Uji Organoleptik Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Segar Metode Wet Salting 30%
Nilai organoleptik
No Panelis Xi (Xi-X)2
Mata Insang Lendir Daging Bau Tekstur
1. I 8 9 9 9 9 9 8,8 0,09
2. II 9 8 9 8 8 7 8,2 0,09
3. III 9 7 9 9 9 8 8,5 0
4. IV 9 8 8 8 9 8 8,3 0,04
5. V 9 9 8 8 9 8 8,8 0,09
X = 8,5 ∑ = 0,31
1
Simpangan baku: S=
2
n
∑ ¿¿
2 1
S = .0 , 31
5
2
S =0,062
S= √ S2
S= √ 0,062
S = 0,25
S S
Selang Kepercayaan : X− .1 ,96 < μ< X + .1 , 96
√n √n
0 , 25 0 , 25
8 , 5− .1 , 96< μ< 8 ,5+ .1 , 96
√5 √5
8 , 5−0 ,21< μ< 8 ,5+ 0 ,21
8 , 28< μ< 8 ,72
Kesimpulan:
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan kembung ( Rastrelliger sp.) segar didapat selang
kepercayaan 8,28 < µ < 8,72 pada tingkat kepercayaan 95%, maka ikan layak dijadikan bahan
baku.
hal. 7 dari 24
(Retno Ayu
Kurniasih)
Tabel 4. Hasil Uji Organoleptik Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Segar Metode Kench Salting 30%
Nilai organoleptik
No Panelis Xi (Xi-X)2
Mata Insang Lendir Daging Bau Tekstur
1. I 9 9 9 8 9 8 8,7 0
2. II 9 9 9 9 8 9 8,8 0,01
3. III 9 9 8 8 9 9 8,7 0
4. IV 9 9 8 8 9 9 8,7 0
5. V 8 8 9 9 9 9 8,7 0
X = 8,7 ∑ = 0,01
1
Simpangan baku: S =
2
n
∑ ¿¿
2 1
S = .0 , 01
5
2
S =0 ,0 02
S= √ S2
S= √ 0 ,0 02
S = 0,04
S S
Selang Kepercayaan : X− .1 ,96 < μ< X + .1 , 96
√n √n
0 , 04 0 , 04
8 , 7− .1 , 96< μ<8 ,7+ .1 , 96
√5 √5
8 , 7−0 , 03< μ<8 , 7+0 , 03
8 , 66< μ< 8 ,74
Kesimpulan:
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan kembung ( Rastrelliger sp.) segar didapat selang
kepercayaan 8,66 < µ < 8,74 pada tingkat kepercayaan 95%, maka ikan layak dijadikan bahan
baku.
hal. 7 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Tradisional II
Tabel 5. Hasil Uji Organoleptik Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Asin Metode Dry Salting 30%
N Nilai organoleptik
Panelis Xi (Xi-X)2
o Kenampakan Bau Rasa Tekstur Jamur
1. I 7 5 5 9 9 7 0,04
2. II 7 7 5 9 9 7,4 0,04
4. IV 7 5 7 8 9
7,2 0
5. V 7 7 7 8 9
7,6 0,08
X = 7,2 ∑ = 0,32
1
Simpangan baku:
2
S=
n
∑ ¿¿
2 1
S = .0 , 32
5
2
S =0,064
S= √ S2
S= √ 0 ,0 64
S = 0,25
S S
Selang Kepercayaan : X− .1 ,96 < μ< X + .1 , 96
√n √n
0 , 25 0 ,2 5
7 , 2− .1 ,96 < μ<7 , 2+ .1 , 96
√5 √5
7 , 2−0 ,2 1< μ<7 , 2+0 , 21
6 , 96< μ <7 , 41
Kesimpulan :
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan kembung ( Rastrelliger sp.) asin didapat selang
kepercayaan 6.96 < µ < 7,41 pada tingkat kepercayaan 95%, maka ikan layak dijadikan bahan
baku.
hal. 10 dari
24
(Retno Ayu
Kurniasih)
Tabel 6. Hasil Uji Organoleptik Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Asin Metode Wet Salting 30%
N Nilai organoleptik
Panelis Xi (Xi-X)2
o Kenampakan Bau Rasa Tekstur Jamur
1. I 8 7 7 7 9 7,6 0
2. II 8 8 7 7 9 7,8 0,04
3. III 8 7 7 7 9 7,6 0
4. IV 8 7 7 7 9
7,6 0
5. V 8 7 7 7 9
7,6 0
X = 7,6 ∑ = 0,04
1
Simpangan baku: S =
2
n
∑ ¿¿
2 1
S = .0 , 04
5
2
S =0 ,09
S= √ S2
S= √ 0 ,0 9
S = 0,30
S S
Selang Kepercayaan : X− .1 ,96 < μ< X + .1 , 96
√n √n
0 , 30 0 ,30
7 , 6− .1 , 96< μ< 7 ,6 + .1 ,96
√5 √5
7 , 6−0 , 26< μ <7 , 6+0 , 2 6
7 , 34< μ< 7 , 86
Kesimpulan :
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan kembung ( Rastrelliger sp.) asin didapat selang
kepercayaan 7,34 < µ < 7,86 pada tingkat kepercayaan 95%, maka ikan layak dijadikan bahan
baku.
hal. 10 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Tradisional II
Tabel 7. Hasil Uji Organoleptik Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Asin Metode Kench Salting 30%
N Nilai organoleptik
Panelis Xi (Xi-X)2
o Kenampakan Bau Rasa Tekstur Jamur
1. I 9 7 9 9 9 8,6 0,014
2. II 9 7 9 9 9 8,6 0,014
4. IV 9 9 7 7 9
8,2 0,078
5. V 8 9 9 9 9
8,8 0,102
X = 8,48 ∑ = 0,28
1
Simpangan baku:
2
S=
n
∑ ¿¿
2 1
S = .0 , 28
5
2
S =0,056
S= √ S2
S= √ 0 ,0 56
S = 0,23
S S
Selang Kepercayaan : X− .1 ,96 < μ< X + .1 , 96
√n √n
0 ,2 3 0 , 23
8 , 48− .1 , 96< μ <8 , 48+ .1 ,96
√5 √5
8 , 48−0 , 10< μ<8 , 48+ 0 ,10
8 , 38< μ<8 ,58
Kesimpulan :
Dari hasil uji organoleptik terhadap ikan kembung ( Rastrelliger sp.) asin didapat selang
kepercayaan 8,38 < µ < 8,58 pada tingkat kepercayaan 95%, maka ikan layak dijadikan bahan
baku.
hal. 10 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Tradisional II
Tabel 8. Hasil Perhitungan Rendemen Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) dengan Berbagai Metode
Berat Rendemen
No Nama sampel Awal (g) Akhir (g) (%)
1. Ikan kembung (Rastrelliger sp.) dry salting 79 64 20,54
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) wet
2. 58 39 32,75
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) kench
3. 68 45 33,82
salting
Tabel 9. Perubahan Berat Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) dengan Metode Dry Salting 30%
No Sampel Jam ke- Berat (g)
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) dry
1. 0 44
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) dry
2. 1 42
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) dry
3. 2 41
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) dry
4. 3 40
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) dry
5. 4 40
salting
Tabel 10. Perubahan Berat Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) dengan Metode Wet Salting 30%
No Sampel Jam ke- Berat (g)
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) wet
1. 0 55
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) wet
2. 1 51
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) wet
3. 2 45
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) wet
4. 3 41
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) wet
5. 4 39
salting
hal. 13 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
II
Tabel 11. Perubahan Berat Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) dengan Metode Kench salting 30%
No Sampel Menit ke- Berat (g)
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) kench
1. 0 37
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) kench
2. 30 36
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) kench
3. 60 35
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) kench
4. 90 34
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) kench
5. 120 34
salting
Ikan kembung (Rastrelliger sp.) kench
6. 150 33
salting
Tabel 12. Perbandingan Berat Garam Sebelum dan Setelah Penggaraman pada Berbagai Metode
Volume (ml) / berat (g)
Jenis penggaraman Sebelum penggaraman Setelah penggaraman
Dry salting 23,7 5
Wet salting 500 233
Kench salting 20,4 4
hal. 16 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
II
Tabel 13. Perbandingan Waktu dan Suhu Ikan Kembung ( Rastrelliger sp.) Asin dengan Metode Dry Salting
Nama Sampel Jam ke- Suhu (oC)
Ikan kembung
1 0 35,8
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
2. 1 35,1
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
3. 2 34,8
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
4. 3 34
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
5. 4 32,7
(Rastrelliger sp.)
Dry Salting
45
44
43
Berat Ikan (g)
42
41
40
39
38
0 1 2 3 4
Jam ke-
Gambar 1. Grafik Hubungan Antara Waktu Pengeringan dan Berat Ikan pada Metode Dry Salting
hal. 17 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional
II
Tabel 14. Perbandingan Waktu dan Suhu Ikan Kembung ( Rastrelliger sp.) Asin dengan Metode Wet Salting
No Nama Sampel Jam ke- Suhu (oC)
Ikan kembung
1 0 31,4
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
2. 1 32,7
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
3. 2 35,1
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
4. 3 33
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
5. 4 30
(Rastrelliger sp.)
Wet Salting
60
50
40
Berat Ikan (gr)
30
20
10
0
0 1 2 3 4
Jam ke-
Gambar 2. Grafik Hubungan Antara Waktu Pengeringan dan Berat Ikan pada Metode Wet Salting
hal. 18 dari 24
Modul Praktikum Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Tradisional II
Tabel 15. Perbandingan Waktu dan Suhu Ikan Kembung ( Rastrelliger sp.) Asin dengan Metode Kench salting
No Nama Sampel Menit ke- Suhu (oC)
Ikan kembung
1 0 35,8
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
2. 30 34,7
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
3. 60 35,1
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
4. 90 34,1
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
5. 120 32,5
(Rastrelliger sp.)
Ikan kembung
6. 150 31,3
(Rastrelliger sp.)
Kench Salting
38
37
36
Berat Ikan (gr)
35
34
33
32
31
0 30 60 90 120 150
Menit ke-
Gambar 3. Grafik Hubungan Antara Waktu Pengeringan dan Berat Ikan pada Metode Kench
salting
hal. 17 dari 24
(Retno Ayu Kurniasih)
Tabel 16. Hasil Karakteristik Ikan Kembung (Rastrelliger sp.) Asin dengan Berbagai Metode
Karakteristik ikan asin
No Karakteristik
Metode dry salting Metode wet salting Metode kench salting
Ikan tampak bersih, cerah dan Ikan memiliki kenampakan yang Ikan terlihat bersih, cerah dan masih
menunjukkan spesifik jenis sedikit kusam spesifik menunjukkan jenis ikan
1 Kenampakan
Tekstur ikan padat dan kering Tekstur ikan padat namun masih Tekstur ikan padat namun kurang
kurang kering kering
2 Tekstur
Daging bersifat padat, kompak dan Daging lunak, bersih dan kusam Daging masih utuh dan cukup padat
masih utuh serta kompak
3 Daging
Bau yang dihasilkan spesifik jenis Bau yang dihasilkan masih spesifik Bau yang dihasilkan masih spesifik
ikan jenis ikan, namun masih kurang jenis ikan, namun kurang kuat
4 Bau kuat
hal. 18 dari 24
(Retno Ayu
Kurniasih)
hal. 22 dari 24
(Retno Ayu
Kurniasih)
Pembahasan:
hal. 23 dari 24
(Retno Ayu
Kurniasih)
Kesimpulan dan saran:
Daftar Pustaka :
Nilai :……………………………………………….
Draft :……………………………………………….
Nama dan paraf asisten:……………………..
hal. 24 dari 24
…………………………………………………………