Materi : PROSES INOVASI BISNIS DIGITAL MODEL BMI (BISNIS MODEL INOVASI)
Waktu : 15 September 2020
A. SUSUNAN ACARA :
1. Sambutan dari Dosen pembimbing, Drs. Nurdin Hidayat, M.Si
2. Pengarahan dan Materi dari narasumber
3. Sesi Tanya jawab
B. PELAKSANAAN
1. Wab meeting dibuka oleh dosen pembimbing, Bapak Drs. Nurdin Hidayat, M.Si
dengan mengucapkan salam, menyapa para peserta yang ada.
2. Dosen pembimbing memberikan motivasi kepada mahasiswa, untuk
mengumpulkan tugas tepat pada waktunya dan dikerjakan semaksimal mungkin.
3. Menjelaskan materi tentang Proses Inovasi Bisnis Digital Model BMI
Boston Consulting Group (BCG) mengungkapkan, pendekatan dalam menentukan BMI bisa
dilihat dari dua faktor yakni (Lindgardt, Reeves, Stalk, & Deimler, 2009);
1. Pertama impetus, apakah perusahaan dalam posisi mempertahankan diri terhadap ancaman
dari luar seperti peraturan pemerintah, ekonomi sedang melambat atau justru menginginkan
status quo dalam kemunduran perusahaan yang semakin nyata.
2. Kedua, fokus pada apa dan peluang mana yang paling besar, apakah tetap dengan bisnis
inti saat ini, atau berpindah ke bisnis yang menyasar pasar baru, atau berjalan bersamaan dan
mengamati berikutnya mana yang paling kuat dan berpeluang besar.
Berdasarkan dua faktor yang saling terkait tersebut dibuat kuadran dan metrics seperti di
bawah ini yaitu (Lindgardt & Ayers, 2014):
1. Pertama, The Reinventor Approach. Situasi menghadapi tantangan seperti peraturan
pemerintah yang mengubah pola bisnis kita, komoditisasi, penjualan mengalami penurunan
dan pertumbuhan sulit dicapai.
2. Kedua, The Adapter Approach. Dirancang apabila bisnis inti saat ini tidak dapat menahan
dan membendung gangguan dari luar, sekalipun telah dilakukan reinvent. Perusahaan perlu
mencari bisnis atau pasar yang baru dan melakukan berbagai percobaan guna menemukan
bisnis inti yang baru.
3. Ketiga, The Maverick Approach. Model bisnis atau gambaran usaha ini untuk mengangkat
dan meningkatkan bisnis inti yang telah dianggap berhasil. Bisa membentuk perusahaan baru
atau mengambil alih perusahaan lain, menerapkan kelebihan yang ada untuk melakukan
revolusi dalam industri, di mana perusahaan berada dan menetapkan standar baru. Harus
dilakukan secara terus menerus dengan mengedepankan keunggulan dalam persaingan guna
mendorong pertumbuhan. 4. Keempat, The Adventurer Approach. Secara agresif
mengembangkan bisnis dengan memasuki pasar yang baru dengan berbagai kelebihan dan
keunggulan yang dapat mengalahkan produk barangatau jasa yang telah eksis di area atau
pasar yang dimasuki.