Kel 5 Pelibatan Dan Pemberdayaan Karyawan1
Kel 5 Pelibatan Dan Pemberdayaan Karyawan1
DISUSUN OLEH :
MANAJEMEN B 2014
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr WB
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan hidayahnya , kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “
PELIBATAN DAN PEMBERDAYAAN KARYAWAN’’ ini dengan baik. Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen
Mutu Terpadu (MMT113) dan Menambah Pengalaman kita tentang pelibatan dan
pembedayaan karyawan.
Penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh sebab
itu dalam kesempatan kali ini, kami ingin berterima kasih kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan Bantuan-Nya, tidak lupa juga kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada ibu Nur Hasanah, S.E, M.sc atas arahan dan bimbingannya dalam
proses membuat makalah ini, kedua orang tua yang selalu memberikan dukungan dan
membantu kami baik dalam bentuk moral maupun material serta teman-teman
semuanya yang telah banyak membantu , serta pihak lain yang tidak dapat kami
sebutkan satu persatu.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Demkianlah
makalah ini, semoga bermanfaat bagi kami dan para pembaca sekalian .
Wassalamualaikum Wr Wb
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... 1
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 5
1.3 Tujuan........................................................................................... 5
1.4 Manfaat Penulisan........................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................6
2.1 Pengertian dan Konsep Pelibatan dan Pemberdayaan
Karyawan.................................................................................... 6
2.1.1 Pengertian........................................................................... 7
2.1.2 Konsep Dasar...................................................................... 7
2.2 Faktor yang Menghambat Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan,
serta Bagaimana Cara Mengetahuinya......................................... 10
2.2.1 Faktor yang Menghamba Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawan
........................................................................................... 10
2.2.2 Cara Mengetahui Faktor yang Menghambat Pelibatan dan
Pemberdayaan Karyawan..................................................
2.3 Implementasi Pelibatan dan Pemberdayaan Karyawa................. 12
2.4 Penghargaan dan Pengakuan Prestasi.......................................... 14
2.5 Sistem Saran : Konsep Dan Implementasinya............................. 15
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut,maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Konsep pelibatan dan pemberdayaan karyawan ?
2. Apa faktor yang menghambat pelibatan dan pemberdayaan karyawan, serta
bagaimana cara mengatasinya?
3. Bagimana implementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan meliputi
penghargaan dan pengakuan prestasi?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah:
1. Agar kita mengetahui konsep pelibatan dan pemberdayaan karyawan
2. Mampu menjelaskan faktor penghambat PPK,
3. Mampu menjelaskan implementasi PPK meliputi penghargaan dan pengakuan
prestasi.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah agar para pembaca lebih mengetahui
tentang pelibatan dan pemberdayaan karyawan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pelibatan semua orang yang berada dalam suatu organisasi atau lembaga
dalam sangat penting. Terdapat 2 manfaat pelibatan karyawan yaitu :
1. Meningkatkan kemungkinan dihasilkannya keputusan yang baik, rencana
yang lebih baik, atau perbaikan lebih efektif karena juga mencakup
pandangan dan pemikiran dari pihak pihak yang berhubungan langsung
dengan situasi kerja.
2. Keterlibatan karyawan juga meningkatkan rasa memilki dan tanggung jawab
atas keputusan dengan melibatkan orang orang yang harus melaksanaka
(Fandy Tjiptono & Anastasia Diana, 2003:18)
7
pelanggan.akan mengurangi hambatan dan permasalahan yang ada dalam
suatu organsasi. Komunikasi ini diperlukan untuk menjalin keharmonisan,
peningkatan kerjasama dalam menjalankan tugas. Jika hal ini terbangun
dengan baik maka akan berpengaruh terhadap produk darai suatu organisasi.
d. Pelatihan merupakan sarana berkomunikasi
Dalam organisasi karena kesibukan masing masing dalam menjalankan
tugas maka dimungkinkan jarang terjadi komunikasi antar karyawan
maupun pemimpin dengan karyawannya. Pelatihan di samping untuk
meningkatkan kemampuan karyawan berkaitan dengan keterampilan,
wawasan, dan kompetensinya, juga dapat menjadi sarana komunikasi antar
kayawan maupun pimpinan denga karyawan.
e. Melibatkan dan membuat orang menjadi mampu
Melibatkan semua unsur dalam organisasi sesuai degan kompetensi dan
jobnya kan membuat seseorang lebih mampu. Sekecil apun pelibatan orang,
akan bermanfaat bagi orang yang bersanggkutan maupun organisasi
f. Definisi mengenai tanggung jawab dan wewenang itu penting dan mendasar
(essential)
Pengertian atau persepsi yang sama terhadap tanggung jawab harus
dilakukan. Hal ini untuk menghidari kesalahfahaman antar karyawan dengan
piminan.
g. Pemberdayaan, setiap orang dapat dilibatkan dengan berbagai cara sesuai
dengan kemampuannya
Pemberdayaan karyawan dengan cara melibatkan dapat dilakukan dengan
berbagai cara atara lain melalui teamwork. Namun demikian juga harus
diperhatikan kompetensi orang yang bersangkutan sehingga sesuai dengan
beban yang diterimannya.
8
Tujuan pelibatan dan pemberdayaan adalah untuk meningkatkan
kemampuan organisasi untuk memberikan customer value. Oleh karena itu
karyawan harus memahami apa itu customer value, komponen sistem, dan
bagaimana untuk menentukan dan mengukur customer value. Kesuksesan
implementasi pelibatan dan pemberdayaan karyawan memerlukan perubahan
budaya perusahaan (cara berfikir dan bekerja para menejer). Pelibatan dan
pemberdayaan karyawan (PPK) bukan hanya merupakan alat menejemen atau
strategi menejemen yang berumur singkat. Karyawan yang telah bekerja cukup
lama dan telah mengalami berbagai inovasi menejemen yang silih berganti
menjadi enggan menerima program PPK apabila mereka memandang sebagai
strategi yang berumur singkat dan kemungkinan akan diganti dengan strategi
dimana karyawan tidak suka dan bersikap apatis terhadap sesuatu yang baru.
Secara tradisional, bekerja keras dipandang sebagai jalan menuju sukses.
Persaingan global dan otomatisasi telah menggesar kunci sukses, yaitu bahwa
kesuksesan dicapai tidak hanya dengan bekerja keras, tetapi juga bekerja
dengan tangkas. Para pengambil keputusan mengiinterpretasikan bekerja
dengan tangkas sebagai usaha mengadopsi sistem teknologi tinggi dan proses
otomatisasi. Pendapat itu jelas keliru, karena teknologi makin canggih
hanyalah salah satu aspek dari bekerja dengan tangkas.
Aspek lain dari bekerja dengan tangkas yang seringkali dilupakan dalam
dunia kerja modern adalah melibatkan dan memberdayakan para karyawan.
PPK ditujukan untuk memperoleh manfaat dari kreatifitas karyawan dan
mendorong pemikiran dan inisiatif yang independent. Pemikiran dan inisiatif
kreatif sebanyak mungkin karyawan akan memungkinkan adanya ide dan
keputusan yang lebih baik, kualitas yang lebih baik. Produktivitas tinggi, dan
sebagai hasilnya daya saing yang semakin meningkat. Dasar PPK adalah
bahwa PPK adalah cara terbaik untuk mengarahkan kreatifitas dan inisiatif dari
para karyawan terbaik kea rah peningkatan daya saing perusahaan. (Ibid:130)
9
Selanjutnya Fandi Tjiptono mengatakan Pemberdayaan perupakan kunci
utama dalam motifasi dan produktifitas. Seorang karyawan yang merasa
dirinya dihargai dan memiliki kontribusi akan berkembang secara pribadi dan
professional sehingga kontribusinya bagi organisasinya dapat dimaksimalkan.
PPK berbeda dengan manejemen partisipatif. Manejemen partisipatif adalah
cara kerja dimana manajer dan penyedia selalu meminta bantuan para
karyawannya untuk melakukan tugas pengambilan keputusan, pemecahan
masalah dan lain-lain. Sedangkan PPK mengarahkan para karyawan untuk
membantu dirinya sendiri, saling membantu, dan membantu perusahaan. Hal
inilah yang menyebabkan PPK sangat efektif dalam mempertahankan tingkat
motifasi karyawan yang tinggi. Selain itu PPK juga dapat menimbulkan rasa
memiliki karyawan terhadap suatu pekerjaan yang pada gilirannya mengarah
pada keinginan karyawan yang lebih besar dalam mengambil keputusan,
menanggung resiko dalam usaha perbaikan, dan menyampaikan ketidak-
setujuan.
10
yang dapat mengurangi kekuasaan manajer tersebut. Sehingga manajer
akan berusaha mempersulit kelompok kerja.
b. Nilai-nilai pribadi, yaitu anggapan manajer bahwa karyawan harus
melaksanakan perintah yang diberikan oleh manajer.
c. Ego, manajer yang memiliki ego tinggi tidak akan menerima adanya
keterlibatan karyawan, karena akan merasa berkurang status dan
keuntungannya.
d. Pelatihan manajemen, akan mempengaruhi cara pandang manajer karena
biasanya pelatihan manajemen mengikuti filosofi yang dicetuskan oleh
Frederick Taylor yang lebih fokus kepada penerapan prinsip-prinsip
ilmiah dalam perbaikan proses dan teknologi, yang tidak berorientasi
pada manusia. Sehingga kemungkinan besar, para manajer tersebut akan
menolak PPK.
e. Karakteristik kepribadian para manajer, yang dididik dengan cara lama
tidak akan menerima PPK karena mereka lebih memperhatikan tugas dan
hasil kerja daripada memperhatikan orang yang bekerja tersebut.
f. Ketidakterlibatan manajer akan menolak PPK karena manajer tersebut
merasa diabaikan. Penerapan PPK harus melibatkan semua personil yang
akan dipengaruhi oleh keputusan atau ide yang ditemukan.
g. Struktur Organisasi dan praktek manajemen akan menghambat PPK
ketika organisasi memiliki birokrasi yang berbelit-belit.
11
2.2..2 Cara Mengatasi Faktor yang menghambat pelibatan dan
pemberdayaan karyawan
Pada waktu tim dibentuk, akan berhasil bila sasaran atau tujuan kerja
kelompok jelas dan disetujui oleh seluruh anggota kelompok. Hal ini
didukung dengan adanya keterbukaan antar anggota kelompok dan antara
anggota kelompok selalu ada pertemuan untuk membahas berbagai
masalah kelompok atau masalah – masalah perusahaan. Kerjasama antar
anggota kelompok sangat deperlukan, terutama dukungan dan rasa saling
percaya antara seluruh anggota kelompok.
12
melalui investasi, tetapi juga sanggup menciptakan lapangan kerja yang
baru.
Terdapat berbagai sarana yang dapat digunakan untuk mendorong
karyawan agar mereka memberikan masukan dan menyalurkannya kepada
pengambil keputusan. Berikut adalah metode yang sering digunakan:
1. Brainstorming
Disini manajer mempunyai peran sebagai katalisator untuk mendukung
diskusi antar peserta. Peserta didorong untuk mengungkapkan seluruh
idenya, akan tetapi tidak diperkenankan untuk menghakimi ide dari
peserta lain. Setelah saran dari peserta terkumpul, maka akan diolah
dan dipilih beberapa saran terbaik.
3. Gugus kualitas
Perbedaan utama gugus kualitas dan brainstorming adalah anggota
gugus kualitas adalah sekelompok karyawan yang secara sukarela
melaksanakan pertemuan sendiri, sedangkan brainstorming pada
umumnya adalah bentukan manajer. Gugus kualitas ini bisa disebut
juga dengan gugus kendali mutu. Adapun pengertian dari gugus kendali
13
mutu yaitu sekelompok karyawan yang terdiri dari empat sampai
dengan duabelas karyawan yang berasal dari tempat atau bidang yang
sama dalam perusahaan secara sukarela berkumpul untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka dan
menerapkannya dalam kegiatan operasional perusahaan. ( Nurul Diena
Novania ST)
4. Kotak saran
Cara ini dilakukan dengan cara menyediakan kotak sebagai tempat
karyawan menyampaikan saran tertulis.
5. Management by walking around
Jalan-jalan di tempat kerja dan berbicara dengan karyawan untuk
mengumpulkan masukan. Cara ini dinilai efektif karena dapat dengan
langsung melihat sendiri di lapangan sejauh apa karyawan memahami
apa yang mereka kerjakan sehingga manajer dapat mengetahui kendala
yang ada.
2.4 Penghargaan dan Pengakuan Prestasi
Dalam TQM, penghargaan dan pengakuan prestasi merupakan motivasi
untuk mencapai sasaran perusahaan. Penghargaan dan pengakuan prestasi tidak
akan menghasilkan yang disebut total quality secara langsung, akan tetapi
apabila kedua hal tersebut tidak ada, maka yang terjadi adalah hilangnya
keyakinan karyawan terhadapa niali riil kualitas dan kontribusi mereka untuk
memperbaiki kualitas.
Peranan penghargaan dan pengakuan terhadap prestasi karyawan, seperti
penilaian kinerja, kompensasi, program pengakuan prestasi, dan sistem promosi,
merupakan motivasi untuk mencapai sasaran perusahaan. Penghargaan biasanya
14
dalam bentuk moneter, sedangkan pengakuan adalah tindakan atau kegiatan
dalam bentuk non moneter.
Penghargaan untuk karyawan
A. . Karyawan yang berprestasi harus diberikan penghargaan atau kompensasi.
B. . Sistem kompensasi harus memenuhi 4 prinsip manajemen kualitas:
1. Berorientasi pada pelanggan
2. Berorientasi pada tim kerja
3. Dapat diukur
4. Mengikutsertakan partisipasi seluruh karyawan
2.5 Sistem Saran : Konsep dan Implementasinya
Sistem saran merupakan kumpulan proses yang digunakan untuk meminta,
mengumpulkan mengevaluasi, dan menerima atau menolak saran. Segi positif
dari sistem saran adalah setiap saran yang berasal dari karyawan pasti akan
dipatuhi oleh mereka.
Perbaikan Sstem Saran :
1. Perbaikan pemrosesan saran
- Kriteria sistem saran yang baik:
- Semua saran mendapatkan tanggapan formal
- Semua saran ditanggapi dengan segera
- Prestasi setiap departemen dalam memberikan dan menanggapi saran
dipantau oleh manajemen
- Biaya dan penghematan sistem dilaporkan
- Penghargaan dan pengakuan ditangani segera
- Ide-ide yang bagus dilaksanakan
- Konflik kepribadian diminimumkan
15
2. Perbaikan setiap saran
- Identifikasi masalah dan perumusan ide untuk perbaikan
- Menyampaikan ide-idenya secara ringkas dan jelas
dalam bentuk tulisan
Partsipasi Karyawan dalam Sistem Saran
1. Menghilangkan hambatan tersembunyi
2. Perilaku negatif
3.. Keterampilan menulis yang kurang baik
4. Khawatir sarannya ditolak
5. Ketidakmudahan
6. Mendorong karyawan baru agar terlibat
7 . Menjelaskan pentingnya saran-saran
8.. Melakukan suatu perbaikan kecil pada tugas karyawan baru
9. Menugaskan untuk bekerjasama dengan karyawan yang berpengalaman
10.Memberikan umpan balik positif
11. Melatih karyawan yang segan berpartisipasi
BAB III
PENUTUP
16
3.1 Kesimpulan
Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan merupakan salah satu unsur TQM. Jika
karyawan dilibatkan dalam berbagai kegiatan pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan maka mutu atau kualitas lembaga dapat terjamin karena karyawan
merupakan orang yang melaksanakan tugas operasional yang lebih mengenal keadaan
sebenarnya dilapangan.
Salah satu bentuk PPK adalah dengan membuat suatu tim kerja yang biasa disebut
dengan gugus kendali mutu. Tim ini terbentuk dari empat sampai dengan duabelas
karyawan yang berasal dari tempat atau bidang yang sama dalam perusahaan secara
sukarela berkumpul untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan pekerjaan mereka dan menerapkannya dalam
kegiatan operasional perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
17
Crocker, Olga L. 2002. Gugus Kendali Mutu. Jakarta: Bumi Aksara
Fandy Tjiptono, dkk. 2003. Total Quality Management (TQM).
Yogyakarta: Andi
Raja Bamabang Sutikno. 2005. Mengoptimalkan Performa Karyawan
dengan Prinsip Empati. Jakarta: UI Press
Diktat pengendalian kualitas oleh Nurul Diena Novania, ST. Modul ke-X
pusat pengembangan bahan ajar UMB.
18