D
DENGAN NEFROTIK SINDROM
DI RUANGAN H RS PGI CIKINI
Disusun Oleh :
Judul Makalah :
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn. D. dengan Nefrotik Sindrom Di
Ruangan H RS PGI Cikini”.
Adapun tujuan dan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata ajar Ujian Tahap Akhir Akademi Keperawatan.
Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung dan membimbing saya dalam menyelesaikan
makalah ini, yaitu:
1. Ibu Rumondang Panjaitan, SKp, MKep, M.Min selaku Direktur Akper RS
PGI Cikini.
2. Ibu Roosmyati Patras, Skp selaku Pembimbing Ujian Tahap Akhir.
3. Ibu Ns. Lorita Yemima, SKp selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah
Keperawatan Intensif Ginjal II.
4. Perawat di ruangan H yang telah membantu dalam praktek diruangan.
5. Petugas perpustakaan yang memberikan fasilitas kepada saya untuk
melengkapi makalah ini.
6. Orangtua yang telah memberi dukungan serta material dalam penyusunan
makalah ini.
7. Teman-teman semester VI yang turut membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis mengetahui bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan makalah ini dan kiranya makalah ini bermanfaat bagi semua yang
membacanya. Demikian makalah ini di buat, atas perhatiannya penulis
mengucapkan terima kasih.
Jakarta, September 2010
Hormat saya
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………......ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………1
B. Tujuan Penulisan…………………………………………....1
C. Metode Penulisan………………………………………..…..1
D. Ruang Lingkup…………………………………………..…..1
E. Sistematika Penulisan………………………………....…......1
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................
B. Saran...................................................................................
Daftar Pustaka
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Mampu memberikan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Nefrotik
Sindrom melalui pendekatan proses keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengkaji pasien dengan Nefrotik Sindrom.
b. Mampu menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien dengan
Nefrotik Sindrom.
c. Mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan
Nefrotik Sindrom.
d. Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
Nefrotik Sindrom.
e. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan pada pasien dengan
Nefrotik Sindrom.
f. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan pada pasien dengan
Nefrotik Sindrom.
C. METODE PENULISAN
Metode dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan metodeskriptif
(studi kasus, studi kepustakaan, dan dokumentasi).
D. RUANG LINGKUP
Penulisan laporan ini terbatas pada “Asuhan Keperawatan Pada Tn. D dengan
Nefrotik Sindrom” di Ruangan H RS PGI Cikini Jakarta dengan menggunakan
tahap-tahap proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi, evaluasi, dan pendokumentasian.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika dari penulisan laporan kasus ini adalah sebagai berikut:
Bab I berisikan: Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Metode Penulisan,
Ruang Lingkup, dan Sistematika Penulisan. Bab II berisikan: Landasan Teori
yang terdiri atas dua teori yaitu Tinjauan Teoritis Medis dan Konsep Asuhan
Keperawatan. Bab III berisikan: Tinjauan Kasus yang terdiri atas Pengkajian Data
Dasar dan Fokus, Daftar Masalah, Diagnosa Keperawatan, Intervensi,
Implementasi, dan Evaluasi. Bab IV berisikan Pembahasan. Bab V berisikan
Kesimpulan dan Saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
NEFROTIK SNDROM
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
1. Primer
a. Glomerulonefritis
2. Sekunder
a. Diabetes mellitus
c. Amyloidosis
C. ANATOMI DAN FISIOLOGI
1. Anatomi Ginjal
1) Nefron
2) Korpuskulus ginjal
3) Aparatus juktaglomerulus
4) Sistem rennin angiotensin
d. Fungsi ginjal
5) Menghasilkan Renin
6) Menghasilkan eritropoetin
7) Degradasi insulin
2. Fisiologi
Piramis
Medulla
Nefron
Kapsula
E. PATOFISIOLOGI
Proteinuria
Hipoalbuminemia
Sindrom Nefrorik
GGA
Proteinuria Glomerunekrosis Fibrosis Interstisium
Hiperlipidemia
PGTA
(Asuhan Keperawatan System Perkemihan, 2009)
F. INSIDEN
Insidens lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan.
Mortalitas dan prognosis anak dengan sindrom nefrotik bervariasi berdasarkan
etiologi, berat, luas kerusakan ginjal, usia anak, kondisi yang mendasari, dan
responnya trerhadap pengobatan.
Sindrom nefrotik jarang menyerang anak dibawah usia 1 tahun.
Sindrom nefrotik perubahan minimal (SNPM) menacakup 60 – 90 % dari
semua kasus sindrom nefrotik pada anak.
Angka mortalitas dari SNPM telah menurun dari 50 % menjadi 5 % dengan
majunya terapi dan pemberian steroid.
G. MANIFESTASI KLINIK
1. Manifestasi utama sindrom nefrotik adalah edema. Edema biasanya
bervariasi dari bentuk ringan sampai berat (anasarka). Edema biasanya
lunak dan cekung bila ditekan (pitting) dan umumnya ditemukan disekitar
mata (periorbital) dan berlanjut ke abdomen daerah genitalia dan
ekstermitas bawah.
2. Penurunan jumlah urin : urine gelap, berbusa.
3. Pucat.
4. Hematuri.
5. Anoreksia dan diare disebabkan karena edema mukosa usus.
6. Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen, berat badan meningkat dan
keletihan umumnya terjadi.
7. Gagal tumbuh dan pelisutan otot (jangka panjang).
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Uji urine
a. Protein urin – meningkat.
b. Urinalisis – cast hialin dan granular, hematuria.
c. Dipstick urin – positif untuk protein dan darah.
d. Berat jenis urin – meningkat.
2. Uji darah
a. Albumin serum – menurun.
b. Kolesterol serum – meningkat.
c. Hemoglobin dan hematokrit – meningkat (hemokonsetrasi).
d. Laju endap darah (LED) – meningkat.
e. Elektrolit serum – bervariasi dengan keadaan penyakit perorangan.
3. Uji diagnostik
Biopsi ginjal merupakan uji diagnostik yang tidak dilakukan secara rutin.
I. PENATALAKSANAAN MEDIK
J. KOMPLIKASI
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas/ Istirahat
2. Sirkulasi
Tanda : Hipertensi ; DVJ, nadi kuat, edema jaringan umum dan pitting
pada telapak tangan, disritmia jantung, nadi lemah halus, hipotensi
ortostatik menuju hipovolemik yang jarang pada penyakit tahap
akhir.
3. Integritas Ego
5. Makanan/ Cairan
Anoreksia, nyeri ulu hati, mual/ muntah, rasa metalik tak sedap
pada mulut (pernapasan ammonia).
Penggunaan diuretik.
6. Neurosensori
7. Nyeri/ Kenyamanan
Gejala : Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/ nyeri kaki (memburuk saat
malam hari)
8. Pernapasan
9. Keamanan
Tanda : Pruritus
Demam (sepsis, dehidrasi) ; normotermia dapat secara aktual
terjadi peningkatan pada pasien yang mengalami suhu tubuh lebih
rendah dari normal (efek GGK/ depresi respon imun).
10. Seksualitas
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
C. PERENCANAAN
a. Tujuan :
b. Intervensi :
a. Tujuan :
b. Intervensi :
a. Tujuan :
b. Intervensi :
4) Pantau suhu
a. Tujuan :
b. Intervensi :
b. Intervensi :
a. Tujuan :
b. Intervensi :
a. Tujuan :
b. Intervensi :
BAB III
TINJAUAN KASUS
Nama Pasien : Tn. D
Umur : 31 tahun; L
Pendidikan : PT
Pekerjaan : Wiraswasta
Pengkajian : Tgl. 15-09-2010 Pkl; 07.00-14.00
Nama Mahasiswa : Daniel Boy
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Penyakit : 4 hari sebelum masuk RS os mengeluh sesak napas, tidak
nafsu makan, mual, kaki dan perut bengkak, terasa nyeri
di bahu kiri & punggung kanan.
Keluhan Utama : Sesak napas, perut dan kaki bengkak.
Pernah Dirawat : Ya ; 2 bulan yg lalu, Di: RS PGI Cikini
Penyakit Dahulu : Tidak ada
Riwayat Alergi : Ada; terhadap Torasic
PERNAPASAN
Sesak Napas : Tidak
Pola Napas : Teratur
Suara : Vesikuler/ bronchovesikuler
KARDIOVASKULER
Irama Jantung : Reguler; Tunggal
Nyeri Dada : Tidak
Karakteristik Nyeri : Tidak
Bunyi jantung : Normal
Capilarry Refill : < 3 detik
Distensi vena jugularis : Tidak
Akral : Hangat
PERKEMIHAN
Urine : Frekuensi; 1000x/mnt, Warna; Kuning, Bau; Khas
Kandung kencing : Tak ada kelainan
Alat bantu : Tidak ada
Meatus eksternal : Bersih
PENCERNAAN
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 167 cm
Selera makan : Tak ada kelainan
Makanan Pantang : Tidak ada
Porsi makan : 1 porsi habis
Minum : 1200 cc/hari Jenis; Air putih (Teh manis)
Kemampuan menelan : Tak ada kelainan
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
KULIT
Warna : Tak ada kelainan
Test Rumple Leed : Negatif
Turgor : Baik
Oedema : Ada, pada ekstremitas bawah
Lain-lain : -
ENDOKRIN
Pembesaran tyroid : Tidak ada
Hiperglikemia : Tidak ada
Hipoglikemia : Tidak ada
Luka Gangren : Tidak ada
PERSONAL HIGIENE
Tingkat ketergantungan : Mandiri
PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
Riwayat spiritual : Menjalankan ibadah, berdoa, dan baca kitab suci
Keadaan emosi : Stabil
Hubngan dengan keluarga : Akrab
Hobi : -
Konsep diri : Tak ada kelainan
TERAPI
Diit : RG II
Infus : I Nacl 09% 100cc
Obat-obatan : Medrol 1x8mg Cellcept 2x1tb
Dumocalsin 2x1tb Nexium 20mg 2x1tb
Broadcet (IV) 2x1gr
Lasik 2x1
Albuminar 25 (100cc)
Buragind supp2x1Supp
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
LED : 46 mm/ jam (0-10) Protein total : 4,2 g/dL(6,0-8,0)
HB : 13,7 g/dL (13.0-16.0) Albumin : 0,9 g/dL(3,4-4,8)
Lekosit : 11,8 103/µL (5.0-10.0) Globulin : 3,4 g/dL
HT : 39 % (40-48)
Eritrosit : 4,65 106/µL (450-550)
Tn T Ny H Tn T Ny M
55th 50Th 55Th 58Th
Tn A Tn D Ny Y Tn Y Ny T Ny E Tn K Ny D Ny M
35Th 31Th 28Th 25Th 22Th 21Th 30Th 28Th 25Th
An A An Y
3Th 1Th
Keterangan:
:Pasien : Menikah
: Laki-laki
:Menikah
: Tinggal serumah
:Tinggal serumah
: Perempuan
: Meninggal
DATA FOKUS
3. 15-09-2010 - TD 120/90mmHg
Nadi 80 x/mnt
Suhu 36,7 0C
RR 18 x/mnt
Lekosit 11,8 103/µL
ANALISA DATA
2. 15-09- Pemenuhan nutrisi kurang Klien dapat - Tanda-tanda vital 1. Catat intake dan output - Monitoring asupan nutrisi
2010 dari kebutuhan tubuh mempertahankan dalam batas normal makanan secara akurat bagi tubuh
- TD: 120/80 mmHg
berhubungan dengan kebutuhan nutrisi 2. Kaji adanya tanda-tanda - Gangguan nutrisi dapat
- S : 36- 37 0C
kehilangan nafsu makan. yang adekuat - N : 60- 80 x/mnt perubahan nutrisi : terjadi secara berlahan. Diare
DS: “Bruder, saya merasa - P : 18- 20 x/mnt Anoreksi, Letargi, sebagai reaksi oedema
- Tanda peradangan
lemas dan berat badan saya hipoproteinemia. intestine dapat memperburuk
(infeksi), bengkak,
menurun”. nyeri, berdarah, status nutrisi
DO: warna kemerah- 3. Beri diet yang bergizi - Mencegah status nutrisi
merahan tidak ada
No Diagnosa Keperawatan Perencanaan
Tgl
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
. dan Data Penunjang
TD 120/90 mmHg menjadi lebih buruk
Nadi 80 x/mnt 4. Beri makanan dalam - Membantu dalam proses
Suhu 36,7 0C
porsi kecil tapi sering metabolisme.
BB 55kg
Beri suplemen vitamin dan
TB 167cm
IMT 19,72 besi sesuai instruksi.
Terjadi penurunan berat
badan sebanyak 2kg (57
menjadi 55)dalam
1bulan.
3. 15-09- Resti infeksi berhubungan Infeksi tidak - Tanda-tanda vital 1. Kaji tanda-tanda infeksi - Untuk meminimalkan
2010 dengan pertahanan tubuh terjadi dalam batas normal pajanan pada organisme
2. Pertahankan kesterilan,
No Diagnosa Keperawatan Perencanaan
Tgl
Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
. dan Data Penunjang
yang menurun - TD: 120/80 mmHg kebersihan dan infektif
DS: - - S : 36- 37 0C kerapihan pada saat - Untuk memutus mata ranrai
- N : 60- 80 x/mnt
DO: melakukan tindakan penyebaran infeksi
- P : 18- 20 x/mnt
TD 120/90mmHg 3. Monitor TTV, catat - Karena kerentanan terhadap
Tanda peradangan
Nadi 80 x/mnt adanya demam, meng infeksi pernapasan
Suhu 36,7 0C (infeksi), bengkak,
gigil, nadi dan - Indikasi awal adanya tanda
RR 18 x/mnt nyeri, berdarah,
pernapasan yang cepat infeksi
Lekosit 11,8 103/µL warna kemerah-
4.Kolaborasi dalam - Memberi pengetahuan dasar
merahan tidak ada
pemberian antibiotic tentang tanda dan gejala
5.Observasi hasil infeksi.
laboratorium.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
15-09-2010 09.00 2 1. Memantau TTV - Klien mengikuti instruksi dalam pemeriksaan Daniel Boy
TTV
- TD 120/90mmHg
- N 80x/mnt
- S 36,70C
- RR 18 x/mnt
15-09-2010 09.00 3 1. Memantau TTV - Klien mengikuti instruksi dalam pemeriksaan Daniel Boy
TTV
No. Dx. Nama &
Tanggal Waktu Tindakan Respons
Kep. Paraf
09.30 2. Pemberian antibiotic Broadcet (IV) 2x1gr - Pasien bertanya tentang manfaat obat yang
diberikan
10.00 3. Mengajarka pasien tanda & gejala infeksi - Pasien mengerti tanda dan gejala infeksi.
EVALUASI (S O A P)
(3,5-5)
A: Masalah kelebihan volume cairan tubuh belum
teratasi.
P: Intervensi 1,2,3,4,5,6 dilanjutkan.
15-09-2010 2 S : “Bruder, saya merasa lemas dan berat badan saya Daniel Boy
menurun”.
O:
TD 120/90 mmHg
Nadi 80 x/mnt
No. Dx.
Tanggal Evaluasi (SOAP) Nama & Paraf
Kep.
Suhu 36,7 0C
BB 55kg
TB 167cm
IMT 19,72
Terjadi penurunan berat badan sebanyak 2kg (57
menjadi 55)dalam 1bulan.
A. Pengkajian
Selama proses pengkajian ditemukan data yang hampir sama antara tinjauan teoritis dengan
gejala yang dirasakan oleh klien. Klien sementara didiagnosa menderita nefrotik sindrom.
B. Diagnosa Keperawatan
Dalam menegakkan diagnosa, penulis mengalami kesulitan dalam menegakkan diagnosa
prioritas. Setelah mengelompokkan data dari hasil pengkajian maka ditemukan tiga diagnosa
keperawatan, yaitu :
1. Kelebihan volume cairan (total tubuh) berhubungan dengan akumulasi cairan dalam
jaringan dan ruang ketiga
2. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan nafsu
makan.
3. Resti infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh yang menurun.
C. Intervensi
Intervensi yang dipakai dalam kasus ini tidak berbeda dengan apa yang terdapat di dalam
teori. Hanya ada beberapa yang dilakukan oleh penulis, karena keterbatasan waktu dan tidak
sesuai dengan hal yang didapat dari hasil pengkajian.
D. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah disusun sebelumnya. Tindakan
ini juga tidak terlepas dari peran aktif klien dalam memotivasi untuk mempercepat
penyembuhan pasien.
E. Evaluasi
Evaluasi dari intervensi yang diberikan pada pasien tidak dapat dilakukan secara maksimal
karena keterbatasan waktu. Evaluasi selanjutnya dilakukan oleh perawat ruangan H RS PGI
Cikini
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Tn. D diambil kesimpulan sementara
bahwa Tn. D menderita penyakit Nefrotik sindrom.
Nefrotik sindrom merupakan penyakit yang ditandai klinik dengan proteinuria,
hipoalbuminea, edema.
Gejalanya biasanya timbul edema pada kaki dan susah unntuk buang air besar.
B. Saran
1. Lahan Praktek
Diharapkan sewaktu mahasiswa berada di lahan praktek, mahasiswa dapat melakukan
semua tindakan keperawatan selama mahasiswa praktek di lapangan.
2. Pendidikan
Untuk bagian pendidikan diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan mahasiswa
dalam memberikan asuhan keperawatan dan pendokumentasian asuhan keperawatan yang
sudah dilakukan.
3. Mahasiswa
Diharapkan kepada mahasiswa mampu melakukan asuhan keperawatan sesuai dengan
kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
Syaifufdin. (1997). Anantomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Edisi 2. Jakarta : EGC.
Sudoyo. W. Aru, dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I. jakarta. FKUI. Ed. IV.
Tucker, Susan Martin. (1998). Standar Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, Diagnosis
dan Evaluasi. Vol 4. Jakarta : EGC