Anda di halaman 1dari 3

Drain Casting dan Solid Casting1

Teknik Casting
 Drain Casting
Drain casting adalah suatu teknik pembentukan keramik dengan cara menuangkan campuran
berbentuk bubur ke dalam cetakan, lalu setelah suspensi pada permukaan cetakan mengeras dan
tebalnya sesuai yang diinginkan, campuran di bagian tengah cetakan akan dikeluarkan dari cetakan
tersebut sehingga terbentuk rongga di bagian tengah cetakan. Umumnya teknik ini digunakan untuk
membuat peralatan makan dan komponen porselen industri.
 Solid Casting
Pada solid casting, campuran berbentuk bubur yang dimasukkan ke dalam cetakan dibiarkan lebih
lama, sehingga campuran akan mengeras dan berbentuk seperti permukaan cetakan. Contohnya
yaitu pembuatan beton.

Menurut material penyusunnya casting dibedakan menjadi slip casting dan gel casting.

Slip Casting
Pada slip casting, slip dicetak dalam cetakan gypsum berpori. Air yang terkandung dalam slip akan
terhisap sehingga menyisakan gumpalan partikel pada permukaan cetakan yang akan mengeras. Slip
casting digunakan untuk membuat keramik dengan bentuk yang lebih kompleks dan produk dengan
dinding tipis seperti cawan atau tabung kaca.

Proses Slip Casting


Slip yang digunakan dalam proses casting ini terdiri dari powder, liquid, dan deflocculant. Dalam proses
pembuatan slip, umumnya senyawa aditif seperti binder ditambahkan ke dalam slip pada saat akhir
proses mixing karena mudah terdegradasi. Setelah proses mixing, dilakukan klasifikasi, pemisahan
material magnet, kontrol temperatur, dan deaerasi. Umumnya slip yang dituang ke dalam cetakan
memiliki viskositas < 2000 mPa.s agar lebih mudah dipompa masuk ke dalam cetakan. Secara lebih
lengkap, komposisi material yang digunakan dalam slip dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 1 Komposisi Material Slip untuk Casting


Konsentrasi (%)
Material
Porcelain Alumina
Alumina 40-50
Silica 10-15
Feldspar 10-15
Clay 15-25
Water 45-60 50-60
100% 100%
Senyawa Aditif
Deflocculant
- Na-silikat < 0,5
- NH4 poliakrilat 0,5 – 2,0
- Na sitrat 0,0 – 0,5
Koagulan
- CaCO3 < 0,1
- BaCO3 < 0,1
Binder
Na-carboxymethylcellulose 0,0 – 0,5

1
Reed, Op.cit., 492 – 521.
Slip yang dituangkan ke dalam cetakan akan dibiarkan mengeras pada bagian yang berbatasan pada
permukaan cetakan. Selanjutnya dilakukan proses draining (pengeluaran slip dari bagian tengah
cetakan), pengerasan, dan pemotongan bagian yang tidak diperlukan. Setelah itu, dilakukan proses
pengeringan dan pembakaran sehingga diperoleh produk keramik yang memiliki kekuatan tertentu.
Perubahan slip yang tercetak selama proses drain casting dan solid casting dapat dilihat pada Gambar
5.

Gambar 1 Skema Pembuatan Keramik dengan Teknik Slip Casting 2

2
The American Ceramic Society. Ceramic Processing: Slip Casting. Ceramic and Glass Industry
Foundation, p. 1-6.
Gambar 2 Diagram Alir Proses Slip Casting

Beberapa parameter yang harus diperhatikan dalam proses casting adalah komposisi dan dispersi
komponen dalam slip, rheology slip yang akan dituang ke dalam cetakan, laju casting, densitas dan
kekuatan slip yang mulai mengeras, rheology slip pada proses draining, penyusutan ukuran produk yang
dicetak dan pelepasannya dari cetakan, kekuatan produk casting, serta proses pemotongan dan finishing
pada permukaan produk casting.

Anda mungkin juga menyukai