Anda di halaman 1dari 22

BAHAN MENTAH KERAMIK 10

Oleh : Subari

Balai Besar Keramik, Jl. Ahmad Yani No 392 Bandung


Bahan Glasir
• Glasir adalah suatu lapisan tipis massa gelas terbuat
dari bahan-bahan silikat yang melebur/meleleh pada
permukaan barang/bodi keramik
• Bahan-bahan silikat merupakan bahan mentah alam
seperti felspar, kaolin/clay dan kuarsa, yang bereaksi
dengan oksida lainnya akibat dari proses pembakaran
• Bahan baku utama untuk membuat bahan glasir :
1. Bahan baku sumber oksida asam (glass former)
2. Bahan baku sumber oksida amfoter (stabilizer)
3. Bahan baku sumber oksida basa (glass modifier)
Bahan baku sumber oksida asam
• Silika ( SiO2 )
• Bahan sumber silika adalah pasir kuarsa dan flint,
merupakan unsur utama didalam bahan glasir karena
• Silika dapat bereaksi dengan oksida-oksida yang lain
untuk membentuk senyawa kompleks silikat
• Karakteristik silikat yang dihasilkan adalah s b b :
- memberikan sifat mekanik dan optik didalam glasir
- memiliki sifat ketahanan terhadap air, gas, dan bahan
kimia
- dapat menaikkan suhu leleh glasir, menurunkan
fluiditas, menurunkan koefisien muai panas (COE)
• Boron Oksida ( B2O3 )
- Oksida ini biasanya digolongkan kedalam
kelompok oksida asam karena sifatnya didalam
peleburan
- Bahan sumber oksida boron adalah boraks,
colemanite dan asam borium
• Boron oksida digunakan dalam berbagai tipe glasir karena
memiliki fungsi : membantu dalam peleburan silikat,
menurunkan muai panas, selalu membentuk suatu bagian
dari jaringan silika, dan dapat menaikkan ketahanan
terhadap bahan kimia.
• Zirkon Oksida (ZrO) : oksida ini sangat baik untuk membuat
glasir menjadi kusam (mat), yang biasanya disebut juga
sebagai glasir penutup
Bahan baku sumber oksida amfoter
• Aluminium Oksida ( Al2O3 )
• Dalam glasir oksida ini memiliki sifat yang dapat :
- mengatur tingkat fluiditas leburan dan mem –
berikan sifat kestabilan pada suhu matang glasir
- menaikkan kekerasan dan kekuatan mekanis
- menaikkan ketahanan terhadap bahan kimia dan
cuaca
- memberikan kilap yang baik dan mempengaruhi
pewarna
Bahan baku sumber Al2O3 yaitu felspar, kaolin, ballclay
dan bauksit
• Besi Oksida ( Fe2O3 )
• Senyawa besi oksida ini hampir terdapat disemua
bahan mentah alam seperti kaolin, nepheline
syenite dan felspar
• Besi oksida didalam glasir dapat memberikan efek
pewarnaan misalnya warna kuning, coklat dan
hitam tergantung pada komposisi glasir,
konsentrasi Fe2O3 dan suasana pembakaran
Bahan baku sumber oksida basa
a). Oksida Alkali
• Bahan baku yang merupakan sumber alkali yaitu Na 2CO3,
felspar, dan lithium carbonate
• Oksida alkali didalam campuran glasir dapat menaikkan
fluiditas,memiliki pengaruh dalam warna, dan dapat
menaikkan indeks bias
• Bahan baku yang banyak digunakan untuk glasir dasar
(base glaze) adalah felspar kalium, karena memberikan
kilap (gloss) yang lebih bagus dibandingkan dengan
felspar natrium. Selain itu, fluiditas lebih rendah, muai
panas lebih kecil, dan ketahanan terhadap gesekan lebih
baik
Tingkatan peleburan untuk semua jenis oksida
alkali adalah sebagai berikut :
LiO2-PbO-Na2O-K2O-BaO-CaO-SrO-MgO
b). Oksida Alkali tanah
Oksida kalsium ( CaO )
Dalam glasir, CaO ini dapat menambah kekerasan
glasir, kuat mekanis, menurunkan muai panas,
dan cenderung membentuk tekstur mat.
Bahan baku sebagai sumber CaO adalah limestone (batu
gamping), dolomit, kalsium fluorida, dan kalsium silikat
Oksida magnesium ( MgO )
Dalam glasir , MgO ini dapat memberikan efek khusus dalam
pewarnaan, membentuk glasir opaque dan sebagai pelebur
aktif untuk glasir suhu tinggi
• Bahan baku sebagai sumber MgO adalah magnesium karbonat
(MgCO3), dolomit dan talk
• Barium oksida (BaO)
• Oksida BaO ini didalam glasir dapat memberikan efek
kenampakan kilap yang cukup tajam. Bahan baku sebagai sumber
BaO yaitu witherite (BaCO3) dan barite (BaSO4)
• Timbal Oksida (PbO)
PbO ini bisa berasal dari bijih timah hitam atau galena
(PbS), timbal silikat, dan timbal merah. Campuran glasir
yang memakai PbO banyak digunakan oleh industri kecil
keramik karena harganya relatif murah dan sifat kilapnya
bagus, menurunkan muai panas dan viskositas leburan,
trayek pembakarannya lebar/panjang, umumnya untuk
glasir genteng keramik yang suhu pembakarannya rendah
Bahan Opacifier
• Bahan opacifier berfungsi untuk membuat glasir tidak berkilap
(transparan) sebagai penutup bodi keramik, dan glasir yang
diperoleh setelah dibakar disebut glasir opaque atau penutup
• Glasir ini akibat dari perbedaan sifat optik antara opacifier
dengan fasa glass menyebabkan sinar yang datang akan
dibiaskan, dipantulkan dan disebarkan
• Sifat opaque (opacity) ini tergantung pada besarnya
perbedaan indeks bias partikel yang terdispersi dari fasa glass
• Angka indeks bias beberapa bahan yang biasa dipakai untuk
opacifier dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Indeks bias berbagai bahan opacifier
Bahan Opacifier Indeks Bias Keterangan
SnO2 2,04  
ZrO2 2,20 Indeks bias fasa
TiO2 2,32 glass : 1,5 – 1,6
ZrSiO4 1,94
CaF2 1,43

Matting Agent
Merupakan bahan pemberi sifat kusam (matt) didalam campuran
glasir, dimana glasir kusam ini memiliki sejumlah kristal-kristal kecil
tersebar merata (uniform) pada permukaan glasir
Beberapa bahan sebagai matting agent yaitu CaCO3, ZnO, BaO,
TiO2 dan talk
Bahan Aditif
• Pada campuran komposisi glasir, bahan aditif diperlukan
untuk membantu dalam kemampuan pengglasiran
ataupun pewarnaan
• Beberapa jenis bahan aditif adalah sebagai berikut :
- binder (adhesive materials), untuk meningkatkan daya
adhesive dan ikatan yang lebih baik antara glasir dengan
bodi keramik. Binder yang biasa dipakai jenis bahan alam
anorganik seperti ball clay, bentonite dan kaolin. Selain
itu, dapat pula dipakai binder jenis CMC (carboxy methyl
celulose), polivinyl alkohol (PVA), dextrine, dan lain-lain
Jenis Bahan Glasir
• Penggunaan bahan glasir harus disesuaikan dengan suhu
matangnya bodi keramik yang dilapisi glasir. Berdasarkan
suhu kematangan (maturing temperature), ada 3 (tiga)
jenis glasir, yaitu :
- Glasir suhu tinggi = 1.200 – 1.410 oC
- Glasir suhu menengah = 1.000 – 1.150 oC
- Glasir suhu rendah = 850 – 1.050 oC
• Dilihat dari bahan baku yang digunakan ada 2 jenis glasir :
- Glasir mentah ( raw glaze )
- Glasir frit (bahan bahan glasir dilebur sampai menjadi
fasa glass), seperti limbah kaca/gelas disebut juga cullet
dapat digolongkan bahan frit
Komposisi Glasir Mentah
• Rumus Seger : PbO. 0,16 Al2O3 . 1,44 SiO2

• Dari rumus Seger tersebut dapat dihitung % berat masing-masing bahan :

• 1 Molekul PbO dihitung dari berat molekul Pb3O4 berupa 3 PbO = 685 : 3 gr = 228,33
gram

• 0,16 Al2O3 dihitung dari berat molekul clay = 0,16 x 258 gram = 41,28 gram

• 1,44 SiO2 dihitung dari SiO2 dalam clay & kuarsa = ( 1,44 – 0,16 x 2 ) x berat molekul SiO 2
= (1,44 – 0,32) x 60,1 gram = 67,31 gram
• Total berat molekul = (228,33 + 41,28 + 67,31 )gram = 336,92 gram

• Jadi % berat masing-masing bahan glasir : Pb3O4 = 67,77 %. Clay = 12,25 % dan kuarsa =
19,98 %. Glasir mentah tsb sudah matang dibakar 850 oC, jika ditambah Fe2O3 = 2 % dan
MnO2 = 1 % warnanya coklat transparan.
Cullet belum dibakar Cullet sudah dibakar 860 oC
 
• Fungsi Glasir adalah :
- Meningkatkan keindahan dan kekerasan pada
bodi keramik
- Meningkatkan daya tahan terhadap zat kimia
dan kekuatan mekanis
- Mempermudah dalam pembersihan
- Membuat barang keramik menjadi kedap air .
• Menurut Stefano et al, dikatakan bahwa limbah kaca TV bekas (cullet) ini
mengandung komposisi kimia sebagai berikut : SiO 2 = 59,74 %, Al2O3 = 2,67
%, Na2O = 6,81 %, K2O = 6,15 %, CaO = 2,06 %, MgO = 1,15 %, BaO = 6,13 %,
SrO = 4,77 %, PbO = 8,33 %.
• Selama pembakaran bahan cullet berlangsung , oksida-oksida kimia
tersebut bereaksi dengan komponen silika (SiO 2) sehingga sudah melebur
pada suhu 860 oC
• Sifat transparan ini berasal dari komponen pelebur (fluxing agent) seperti
PbO, BaO, K2O dan Na2O bereaksi dengan unsur silika secara stoikiometri
sehingga membentuk fasa gelas
• Menurut Andreola et al, bahwa limbah kaca TV bekas (cullet) dibakar
pada suhu 855 – 900 oC sudah melebur sempurna sehingga cullet ini
dapat digolongkan sebagai glasir suhu rendah
• Bahan cullet tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan baku untuk
pembuatan ubin keramik jenis bodi stoneware yang berfungi sebagai
bahan pelebur [Andreola F, et al. 2008].
Bahan Pewarna
• Fungsi bahan pewarna adalah untuk mengikat oksida logam
melalui proses pembakaran pada suhu tertentu terhadap bahan
lain didalam glasir atau bodi keramik
• Bahan tersebut selama pembakaran terdistribusi merata yang
akhirnya menghasilkan pewarna
• Warna yang muncul pada permukaan glasir bersifat stabil
artinya tidak atau sangat kecil ter-pengaruh oleh sinar atau
cuaca yang dapat menyebabkan warnanya menjadi pudar/pucat
• Bahan pewarna keramik bisa dalam bentuk oksida, karbonat
atau dalam bentuk campuran beberapa unsur logam yang
berupa spinel
• Berbagai warna glasir diperoleh bilamana oksida-oksida logam
dicampurkan kedalam glasir dasar (base glaze)
Lanjutannya :
• Warna yang diperoleh tidak hanya bergantung pada jenis
oksida logam tetapi juga bergantung pada konsentrasi atau
kandungan oksida didalam glasir serta jenis glasir yang di-
pakai untuk melapisi bodi keramik
• Tabel berikut memperlihatkan warna-warna yang di
hasilkan oleh beberapa oksida logam dalam glasir dasar
Oksida logam dan warna yang muncul pada glasir dasar
Oksida Logam Warna pada glasir felspatik Warna pada glasir timbal
CoO Biru Merah kebiruan
NiO Coklat Hijau
CuO Biru Hijau
MnO2 Coklat Ungu
Fe2O3 Merah Coklat
Cr2O3 Hijau Kuning oranye
V2O3 Hitam Oranye
Konversi Campuran Bahan Glasir
• PbCO3 400 C PbO + CO2
o

• ZnCO3 296 C ZnO + CO2


o

• ZnSO4 296
740 CC
oo ZnO + SO3
• BaNO3 740o
C
664 CoBaO + NO2
664 Co

• MnSO4 1110 C MnO + SO3


o
1110 C
o

• Li2CO3 pada suhu 735 oC sudah lebur


• K2CO3 pada suhu 895 oC sudah lebur
• Na2CO3 pada suhu 851 oC sudah lebur
▪ Dekomposisi bahan : konversi bahan padat yang
membentuk bahan padat baru merupakan faktor
penting dalam glasir, termasuk juga terbentuknya
fasa gas akibat proses kimia, contohnya adalah :
Na2CO3 + SiO2 700 C Na2SiO3 + CO2
o

CaCO3 + SiO2 900 C CaSiO3 + CO2


o

CaSO4 + SiO2 950 C CaSiO3 + SO3


o

PbO + SiO2 PbSiO3 pada suhu 580 oC


Reaksi solid state :
SiO2 bereaksi dengan oksida alkali tanah atau
karbonat di suhu 400 oC, dan kapur dengan clay
pada suhu 530 oC
• CaO dan MgO bereakasi dengan clay pada suhu
800 oC membentuk alkali tanah.
• Contoh reaksi solid state :
CaCO3 + SiO2 CaSiO3 + CO2
CaSiO3 = kalsium metasilikat mulai terbentuk
pada suhu 1100 oC
• BaCO3 + SiO2 BaSiO3 + CO2
( Witherite) Barium metasilikat, mulai ter-
bentuk pada suhu 800 oC
• PbO + SiO2 PbSiO3 (timbal metasilikat), mulai
terbentuk suhu 580 oC dan reaksi
secara lengkap pada suhu 670 oC
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai