cairan pendingin dari radiator memuai dan untuk menjamin agar tetap
melalui radiator.
karena bila kendaraan tidak bergerak, udara luar tidak akan cukup
poros engkol melalui tali kipas, namun ada juga kipas pendingin yang
mesin rusak.
selain itu tali kipas juga menggerakkan pompa air serta altenator.
mesin dan juga disimpan dalam baterai. Oleh sebab itu, tali kipas (drive
menyaring udara yang bercampur dengan debu. Sebab bila debu ikut
udara yang masuk dan memperkecil suara desis udara. Saringan udara
harus diperiksa dan dibersihkan secara rutin sebab pada saringan udara,
tangki dan pompa bahan bakar (fuel pump). Elemen dari saringan akan
menyaring kotoran pada bahan bakar berupa air, pasir atau benda asing
lainnya yan lebih berat dari bensin, kemudian mengendap pada bagian
dibutuhkan mesin pada kecepatan tinggi atau pada beban yang besar
dalam bentuk energi kimia, konstruksi pada baterai mobil terdiri dari
elektrolit asam sulfat, elektroda positif dan negatif dalam bentuk plat,
dimana plat-plat terbuat dari timah atau berasal dari timah. Pemeriksaan
baterai dilakukan pada kondisi luar baterai dan berat jenis baterai ,
ada yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain secara tetap.
oleh sistem pelumasan pada mesin. Lapisan oli (oil film) akan terbentuk
/komponen lainnya, gesekan antara dua bagian yang bergerak tetap ada,
antara lain :
a). Pompa oli (oil pump), berfungsi untuk menghisap oli dari bak oli (oil
bergerak.
b). Sistem pengatur tekanan oli (oil pressure relief valve), berfungsi
rumah pompa untuk menjaga tkanan oli agar tetap konstan. Pada
tekanan minyak yang tinggi (rpm tinggi), katup akan membuka dan
kelebihan oli akan disalurkan ke bak oli melalui lubang by pass, yang
dibatasi besarnya.
c). Saringan oli (oil filter), berfungsi menyaring kotoran berupa serbuk
logam, carbon, endapan lumpur atau lainnya yang bercampur dalam oli.
berikut :
c). Berfungsi sebagai seal antara torak dengan lubang dinding silinder.
di tempat yang datar. Dan mesin kendaraan sudah pada kondisi dingin
(mesin belum dihidupkan), bila mesin baru dimatikan dari posisi hidup,
bunga api listrik (high temperature spark) antara elektroda tengah dan
28
bahan yang diberi nama sheath/ selubung. Bagian dalam kabel busi
dengan karbon dan karet sintetis yang digunakan sebagai inti (core)
a). Distributor itu sendiri: tutup distributor, rotor dan body distributor.
b). Platina, yaitu bagian yang berfungsi sebagai pemutus arus (terdiri dari
koil sekunder.
c). Governor advancer, yaitu bagian yang berfungsi untuk memajukan saat
menutup atau sudut yang dibentuk oleh platina saat mulai menutup
tanda yang terdapat puli poros engkol. Dalam keadaan ini pengukur
oktan (octane selector) harus disetel pada posisi standar (strip besar
dirancang sedemikian rupa dimana sumbu nok (cam shaft) berputar satu
kali untuk menggerakkan katup hisap dan katup buang untuk setiap kali
poros engkol berputar dua putaran penuh. Bila poros engkol berputar
akan menggerakkan sumbu nok melalui sabuk (belt) atau rantai, nok
yang terdapat pada sumbu nok akan menekan pengangkat katup (valve
mendapat gaya ke berbagai arah serta beban panas, maka semakin lama
komponen semakin aus pada sistem penekan katup dan pada daun katup
bahan bakar menjadi bentuk yang mudah terbakar (kabut). Prinsip kerja
34
semprotan. Jika udara ditiup, maka udara akan mengalir cepat diatas
maka terjadi perbedaan tekanan antara ujung saluran yang vakum dan
mesin dalam berbagai kondisi dan beban mesin. Sistem tersebut adalah
untuk dilakukan.
ringan, tidak harus mengikuti urutan pekerjaan seperti pada langkah kerja di
yang lainnya. Namun untuk penyetelan idle (putaran mesin dan campuran)
3). Alat ukur, meliputi : tune up tester, multimeter, radiator tester, radiator
4). Perlengkapan servis yang lain adalah : kompresor, air gun dan kain lap
bersih.
Jika tinggi air kurang, isi hingga garis FULL pada tangki cadangan
(reservoir tank).
Periksa air pendingin dari kemungkinan terdapat oli, karat atau kotoran.
d). Kebocoran pompa air, inti radiator (core) atau longgarnya penyumbat
penguras air.
3). Posisi persinggungan yang tidak sempurna antara tali dan puli
38
2). Mesin 5K
bentuk.
3). Pemeriksaan gasget (packing), bila sudah retak atau putus, harus
diganti.
39
f. Pemeriksaan Baterai
b). Periksa berat jenis elektrolit pada setiap sel menggunakan hydrometer,
suhu 20 °C. Bila pengukuran berat jenis pada temperatur lain harus di
𝑆 (° ) = 𝑆 + 0.0007 𝑥 (𝑡 − 20)
jenis.
Pengkuran Tindakan
c). Periksa volume elektrolit pada setiap sel, jika volume elektrolit tidak
mengukur tinggi oli mesin). Ketinggian oli harus berada antara tanda
h. Pemeriksaan Busi
Pemeriksaan dan penyetelan celah busi yaitu antara 0,7 sampai 1,0 mm.
bagian ujun kabelnya, jangan menarik pada bagian tengah kabel. Bila
j. Pemeriksaan Distributor
b). Setel celah platina dan pegas penahan, spesifikasi celah : 0,45 mm.
a). Periksa dengan cara memutar rotor (kondisi baik bila rotor segera
b). Hidupkan mesin dan lepaskan selang vakum dari distributor. Lihat
kondisi baik.
52⁰ ± 6⁰.
1). Jika posisi oktan selektor tidak sesuai tanda, rubah hingga sesuai
dengan penanda.
ujung selangnya.
3). Dengan mesin berputar idling, gunakan timing light untuk memeriksa
900 rpm.
2). Setel posisi silinder no 1 pada TMA (Titik Mati Atas) / kompresi.
47
3). Kencangkan kembali baut-baut kepala silinder dan rocker arm. Momen
pengencangan : Baut kepala silinder : 5,4 – 6,6 kgf-m ; Baut rocker arm
4). Ukurlah celah katup antara batang katup dengan dengan rocker arm,
setel celah katup sesuai dengan panah pada gambar di atas. Spesifikasi
5). Putar poros engkol (crankshaft) 360⁰. Kemudian setel katup-katup lain
sesuai panah.
n. Pengukuran Kompresi
3). Lepaskan kabel tegangan tinggi dari koil pengapian agar aliran
sekunder terputus.
5). Buka katup trotel sepenuhnya dan baca tekanan kompresi sementara
kg/cm2.
Bensin harus tersembur ke luar dari jet ketika katup trotel terbuka.
49
3). Cuk
Katup cuk harus tertutup penuh apabila tombol cuk ditarik penuh.
Begitu juga sebaliknya, katup cuk harus terbuka penuh ketika tombol
cuk dikembalikan.
p. Penyetelan Karburator
sebagai berikut :
c). Setel putaran campuran idle dengan memutar sekrup penyetel putaran
d). Lakukan langkah (2) dan (3) hingga didapat putaran maksimal yang
kecepatan, jalan yang naik dan turun maupun jalan yang tidak rata, oleh
51
karena itu setiap periodik jarak tempuh pada kendaraan perlu dilakukan
akibat goncangan.
f. Usai servis, maka dilakukan uji kerja oleh teknisi untuk dirasakan unjuk
berkala atau tune up secara baik dan benar terdapat indikator-indikator yang
harus dicapai oleh peserta didik (Bintoro, 2013:3), antara lain peserta didik
mampu :
kendaraan ringan.
B. Motivasi Belajar
Begitu juga dalam proses belajar, dimana latar belakang, tujuan dan
selalu mengikuti kegiatan pembelajaran inilah yang sering kita kenal dengan
motivasi belajar.
53
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Mc Donald dalam
tersebut harus dapat bertahan selama jangka waktu tertentu (Gagne dalam
didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi hasil belajar sebaik mungkin.
tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi
secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik, berprestasi dan
lebih baik, berprestasi dan kreatif, dimana motivasi tersebut dapat berupa
motivasi intrinsik/internal yaitu motivasi yang berasal dari diri peserta didik
khususnya pengajar dan peserta didik, akan dapat bekerja maksimal apabila
peserta didik. Motivasi harus ada pada diri peserta didik agar mereka
tertentu.
menyatakan bahwa, jika motivasi belajar siswa rendah, strategi apapun yang
belajar siswa (Made Wena, 2016:13). Oleh karena itu, motivasi merupakan
secara efektif.
dan memberikan arah pada kegiatan tersebut. Terdapat tiga fungsi motivasi
hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
c. Menyeleksi perbuatan
yaitu :
Tanpa motivasi maka tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
diinginkan.
dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas
e. Cepat bosan pada tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
motivasi belajar siswa dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut:
artinya peserta didik telah memiliki motivasi belajar tinggi yang akan sangat
58
membantu peserta didik dalam proses pembelajaran yang lebih baik dan
efektif. Kegiatan belajar akan berhasil dengan baik apabila peserta didik
hambatan secara mandiri, siswa belajar dengan baik tidak akan terjebak
pada sesuatu rutinitas dalam arti selalu mencari sesuatu yang menambah
didik. Faktor-faktor tersebut dapat berupa faktor yang berasal dari dalam
diri peserta didik itu sendiri yang disebut dengan faktor intrinsik. Faktor lain
kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik (Hamzah B. Uno, 2011: 23).
faktor dari dalam diri peserta didik itu sendiri dimana faktor ini memiliki
Sedangkan faktor lain yang juga penting dalam motivasi belajar adalah
yang menarik. Dalam hal ini peran guru dan orang tua diperlukan untuk
dengan mengenali dan memahami karakter peserta didik, dalam hal ini
mencakup kecerdasan, gaya belajar, dan pontensi yang dimiliki oleh peserta
penyajian.
Prinsip yang mendasar dari motivasi adalah anak akan belajar keras
untuk mencapai tujuan apabila itu dirumuskan atau tetapkan oleh diriya
peserta didik adalah adanya perumusan tujuan belajar agar peserta didik
belajar keras untuk mencapai tujuan apabila itu dirumuskan atau tetapkan
61
kecerdasan, gaya belajar, dan pontensi dari peserta didik, karena ketiga
belajar peserta didik. Selain itu memberikan dorongan rasa ingin tahu
itulah yang disebut dengan program Praktik Kerja Industri (Made Wena,
di dunia kerja (luar sekolah) yang terarah untuk mencapai tujuan pendidikan
kejuruan.
SMK adalah guna mempersiapkan siswa agar siap memasuki dunia kerja.
Dipertegas dalam UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal (15) bahwa SMK
dunia usaha atau industri dalam kurun waktu 4-6 bulan (Dekdiknas, 2003)
keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja, serta
a. Bagi Siswa
1) Hasil belajar akan lebih bermakna, karena setelah tamat akan memiliki
tinggi.
b. Bagi Sekolah
lapangan kerja.
1) Dapat mengetahui secara tepat kualitas peserta didik yang belajar dan
bekerja di perusahaan.
pelaksanaan program tersebut, baik bagi siswa, sekolah dan industri sama-
tempat Prakerin:
yang penting dan harus menjadi salah satu prioritas bagi setiap
dalam dunia kerja. Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri, peserta didik
pihak sekolah, peserta didik, orang tua peserta didik dan institusi
(a) tujuan Praktik Kerja Industri, (b) metode Praktik Kerja Industri, (c)
Kerja Industri kepada orang tua dan guru, (e) materi Praktik Kerja
Industri.
67
sekolah, (b) tenaga instruktur dari pihak-pihak dunia usaha atau dunia
dan diamati oleh pembimbing praktik kerja industri baik itu guru
berikut :
e. Prestasi siswa.
Industri
a. Ketrampilan Kerja
secara fisik.
dan keterampilan yang harus dimiliki peserta didik. Dalam hal ini guru
gejala tertentu.
kerja.
mengalami jenis kesulitan yang sama, yang terdiri dari beberapa peserta
didik.
menumbuhkan sikap etos kerja yang baik dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan.
Industri
Dalam hal ini, kegiatan praktik kerja industri juga dipengaruhi oleh fasilitas
di tempat kerja. Dibutuhkan fasilitas kerja yang memadai agar tujuan yang
pertimbangan berikut:
presepsi bagi para peserta. Bila berbeda kesan maka akan menimbulkan
2). Dalam bidang studi yang disampaikan terdapat proses kerja yang sangat
3). Ada hal-hal atau kejadian yang proses kerjanya sangat cepat sehingga
pelatihan seperti film stripe, atau slide maka akan lebih mudah
dipelajari.
ternyata lebih mudah dipelajari dengan bantuan bagan arus atau media
lainya.
menyelesaikan tugas yang diberikan. Berbagai jenis media atau sarana yang
antara lain :
1). Benda asli (sebenarnya), seperti makhluk hidup, benda asli yang bukan
makhluk hidup.
2). Model atau benda-benda bentuk tiruan dari benda aslinya, seperti model
3). Media bagan untuk menyajikan dragmatik suatu lambang visual seperti
4). Media grafik yang menyajikan data bilangan kuantitatif, seperti grafik
Fasilitas dan sarana yang ada seperti peralatan yang lengkap, ruangan yang
1. Arief Norma Sari (2016) “Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan
Motivasi Memasuki Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII
uji F, hasil penelitian dari 82 siswa sebagai responden adalah hasil dari uji t
Siswa diperoleh nilai thitung > ttabel sebesar 5,910 > 1,98 artinya variabel
parsial terhadap variabel kesiapan kerja siswa (Y). Sedangkan pada variabel
nilai thitung > ttabel sebesar 6,849 > 1,98 artinya variabel motivasi memasuki
variabel kesiapan kerja siswa (Y). Pada uji F diperoleh perbandingan 𝐹hitung
lebih besar dari 𝐹tabel sebesar 54,747 > 3,103. Hal ini menunjukkan bahwa
yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto, hasil penelitian
ditunjukkan dengan nilai 𝑟hitung =0,348 dan nilai 𝑡hitung lebih besar dari 𝑡tabel
sebesar 2,897 > 1,6702, koefisien determinasi = 0,121 yang artinya sebesar
yang ditunjukkan dengan nilai 𝑟hitung = 0,442 dan nilai 𝑡hitung lebih besar dari
𝑡tabel sebesar 3,850 > 1,6702, koefisien determinasi = 0,195 yang artinya
dengan nilai 𝑅hitung=0,495, dan nilai 𝐹hitung lebih besar dari 𝐹tabel sebesar
9,758 > 3,15, koefisien determinasi = 0,245 yang artinya sebesar 24,5%
Kompetensi.
signifikan menggunakan uji t dan uji F, hasil penelitian dari 60 siswa sebagai
0,005 < 0,05 artinya variabel motivasi memasuki dunia kerja (X1)
terhadap Kompetensi Siswa diperoleh nilai prob 0,005 < 0,05 artinya
signifikan terhadap variabel kompetensi kerja (Y) secara parsial. Pada uji F
diperoleh perbandingan 𝐹hitung lebih besar dari 𝐹tabel sebesar 10,93 > 3,18
(pada taraf signifikan 5%). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi memasuki
E. Kerangka Pikir
untuk menghasilkan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja sesuai dengan
kebijakan link and match yang diterapkan melalui Pendidikan Sistem Ganda
didik di dunia usaha atau dunia industri. Kegiatan ini dilakukan agar peserta
mobil yang merupakan salah satu modal utama dalam perawatan kendaraan
Tentunya hal tersebut juga dapat menjadi bekal peserta didik saat lulus dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari peserta didik dalam hal ini
didik dalam pelaksanaan prakerin, selain itu sekolah, dan dunia industri atau
dunia usaha berperan dalam keberlangsungan dan hasil dari kegiatan prakerin.
Pengaruh motivasi belajar dalam diri peserta didik menjadi hal penting
dalam proses pembelajaran bagi peserta didik itu sendiri baik dalam lingkup
motivasi belajar dapat dilihat dari kuatnya kemauan, jumlah waktu yang
didik dalam belajar, sebagai contoh keterkaitan antara tinggi rendahnya hasil
yang berlangsung dapat timbul manakala hubungan guru dan peserta didik baik
lancar, menarik dan penuh antusias dari kedua belah pihak (guru dan murid).
Selain itu lingkungan, bangunan sekolah, suasana sekitar dan lain sebagainya
juga akan berpengaruh pada hasrat atau motivasi belajar peserta didik. Motivasi
belajar peserta didik yang tinggi akan mampu meningkatakan hasil belajar
bukan perbaikan tetapi lebih pada perawatan secara berkala, perawatan itu
komponen yang perlu diganti. Untuk dapat menguasai kompetensi tune up,
ringan. Baik tidaknya kompetensi tune up mobil peserta didik dipengaruhi oleh
berbagai faktor diantaranya adalah hasil praktik kerja industri dan motivasi