Anda di halaman 1dari 26

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Dasar

1. Persalinan

a. Definisi

Persalinan adalah proses hasil pengeluaran konsepsi yang

telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan

lahir atau melalui bantuan dan tanpa bantuan, persalinan normal

merupakan suatu proses pengeluaran janin, plasenta dan selaput

membran ke dunia lahir.

Intranatal adalah suatu proses yang di mulai dengan adanya

kontraksi uterus yang menyebabkan terjadinya dilatasi progresif

dari serviks, kelahiran bayi,dan kelahiran plasenta, dan proses

tersebut merupakan proses alamiah (Dalam Buku Penanganan

Nyeri Persalinan dengan Metode Nonfarmakologi).

b. Jenis Persalinan

Beberapa jenis persalinan adalah :

1) Persalinan Spontan

Persalinan di katakan spontan jika persalinan berlangsung

dengan kekuatan ibunya sendiri dan melalui jalan lahir.

8
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
2) Persalinan Bantuan

Persalinan bantuan adalah prosess persalinan yang berlangsung

dengan bantuan tenaga dari luar misalnya ekstraksi dengan

forceps atau dilakukan operasi sectio caesarea

3) Persalinan Anjuran

Persalinan Anjuran adalah bila kekuatan yang diperlukan

untukpersalinan ditimbulkan dari luar dengan jalan rangsangan

misalnya pemberian pitocin dan prostaglandin.

c. Persalinan Menurut Lama Kehamilan dan Berat Janin

Beberapa persalinan menurut lama kehamilan dan berat janin di

ambil dalam buku Intranatal Care sebagai berikut :

1) Abortus

Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar

kandungan, berat janin kurang dari 500 gram dan umur

kehamilan lebih dari 20 minggu.

2) Persalinan Imaturus

Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu sampai 28

minggu atau bayi dengan berat badan antara 500 – 999 gram.

3) Persalinan prematuritas

Persalinan sebelum umur kehamilan 28 minggu sampai 36

minggu dan berat janin kurang dari 1000-2499 gram.

9
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
4) Persalinan Aterm

Persalinan antara umur hamil 37 minggu sampai 42 minggu

dan berat janin di atas 2500 gram.

5) Persalinan Serotinus

Persalinan melampaui umur kehamilan 42 minggu dan pada

janin terdapat tanda tanda post maturities.

6) Persalinan Presipitatus

Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam.

d. Faktor yang mempengaruhi persalinan

Beberapa faktor yang yang berperan di dalam sebuah proses

persalinan menurut Sondakh (2013) meliputi :

1) Passage (jalan lahir)

Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tuklang padat

dasar panggul, vagina, introitus (luban luar vagina).

Meskipun jaringan lunak, khususnya lapisan otot dasar panggul

ikut menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih

berperan dalam proses perselalinan.

2) Passenger (janin)

Passenger atau janin bergerak sepanjang jalan lahir merupakan

akibat ineraksi beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin,

plasenta, letak, sikap dan posisi janin. Karena plasenta juga

bagian dari passenger yang menyertai janin, namun plasenta

jarang menghambat proses persalinan dalam kehamilan normal.

10
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
3) Power (kekuatan)

Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontraksi

involunter secra bersamaan untuk mengeluarkan janin dan

plasenta dari uterus. Kontraksi involunter disebut juga kekuatan

primer, menandai dimulainya persalinan apabila serviks

berdilatasi usaha volunter di mulai untuk mendorong yang di

sebut kekuatan sekunder dimana kekuatan ini memperbesar

kakuatan involunter.

4) Perubahan psikologis yang sering dialami oleh ibu bersalin

meliputi persepai rasa sakit, takut dan cemas, kepribadian

kelelahan, pengharapan.

e. Penyebab Bermulanya Proses Persalinan

1) Teori Penurunan Kadar Hormon Progesteron

Progesteron merupakan hormon penting untuk

mempertahankan kehamilan. Progesteron berfungsi

menurunkan kontraktilitas dengan cara meningkatkan potensi

membran istirahat pada sel miometrium sehingga menstabilkan

Ca membran dan kontraksi berkurang, uterus rileks dan tenang.

Pada akhir kehamilan terjadi penurunan kadar progesteron

yang mengakibatkan peningkatan kontraksi uterus karena

sintesa prostaglandin di chorioamnion.

11
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
2) Teori Rangsangan Estrogen

Estrogen menyebabkan iritability miometrium, mungkin

karena peningkatan konsentrasi actin-myocin dan adenosin

tripospat (ATP). Selain itu, estrogen memungkinkan sintesa

prostaglandin pada decidua dan selaput ketuban sehingga

menyebabkan kontraksi uterus (miometrium).

3) Teori Keregangan ( Distensi Rahim)

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas

tertentu setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi

sehingga persalinan dapat dimulai. Rahim yang menjadi besar

dan meregang menyebabkan iskemia otot otot rahim, sehingga

menggangu sirkulasi utero plasenter. Misalnya ibu hamil ganda

sering terjadi kontraksi setelah peregangan tertentu sehingga

menimbulkan proses persalinan.

4) Teori Placenta Sudah Tua

Menurut teori ini, plasenta yang menjadi tua akan menyabkan

turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan

kekjangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan

kontraksi rahim.

5) Teori Prostaglandin

Prostaglandin E dan Prostaglandin F (pE dan pF) bekerja di

rahim wanita untuk merangsang kontraksi selama kelahiran.

12
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
PGE2 menyebabkan kontraksi rahim dan telah digunakan

untuk menginduksi persalinan.

f. Tanda Gejala Persalinan

1) Terjadinya His Persalinan

His adalah kontraksi rahim yang dapat diraba menimbulkan

rasa nyeri diperut serta dapat menimbulkan pembukaan serviks

kontraksi rahim dimulai pada 2 face maker yang letaknya

didekat cornuuteri. His yang menimbulkan pembukaan serviks

dengan kecepatan tertentu disebut his efektif. His efektif

mempunyai sifat adanya dominan kontraksi uterus pada fundus

uteri (fundal dominance), kondisi berlangsung secara syncron

dan harmonis, adanya intensitas kontraksi yang maksimal

diantara dua kontraksi, irama teratur dan frekuensi yang kian

sering, lama his berkisar 40 detik.

2) Keluarnya lendir bercampur darah pervaginam (show).

Lendir berasal dari pembukaan yang menyebabkan lepasnya

lendir berasal dari kanalis servikalis. Sedangkan pengeluaran

darah disebabkan robeknya pembuluh darh waktu serviks

membuka.

3) Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya

Sebagian ibu hamil mengeluarkan air ketuban akibat pecahnya

selaput ketuban. Jika ketuban sudah pecah, maka ditargetkan

persalinan dapat berlangsung dalam 24 jam. Namun apabila

13
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
tidak tercapai maka persalinan harus diakhiri dengan tindakan

tertentu misalnya ekstraksi vakum atau sectio caesaria.

4) Dilatasi dan effecoment

Dilatasi adalah terbukanya kanalis servikalis secara berangsung

angsur akibat pengaruh his. Effecement adalah pendataran atau

pemendekan kanalis servikalis yang semula panjang 1 – 2 cm

menjadi hilang sama sekali,sehingga tinggal hanya ostium yang

tipis seperti kertas.

g. Tahapan Persalinan

1) Kala I ( Kala Pembukaan )

Kala I disebut juga dengan kala pembukaan yang berlangsung

antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm).

Pada permulaan his kala pembukaan berlangsung tidak begitu

kuat sehingga parturien masih dapat berjalan jalan ( Manuaba,

1988). Proses pembukaan serviks sebagai akibat his dibagi

menjadi 2, yaitu :

a) Fase Laten

Berlangsung selama 8 jam, pembukaan terjadi sangat

lambat sampai mencapai ukuran diameter 3 cm. Fase laten

merupakan periode waktu dari awal persalinan hingga

ketitik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif,

yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul

hingga pembukaan tiga sampai empat sentimeter atau

14
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam. Selama

fase ini presentasi mengalami penurunan sedikit hingga

tidak sama sekali.

b) Fase Aktif

Berlangsung selama 7 jam serviks membuka dari 4 cm

sampai 10 cm kontraksi lebih dan sering, dibagi 3 fase :

• Fase Akselerasi, dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm

tadi menjadi 4 cm.

• Fase Dilaktasi maksimal, dalam waktu 2 jam

pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm

menjadi 9 cm.

• Fase Deselerasi, pembukaan menjadi lembat seklai,

dalam waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi

lengkap.

2) Kala II (Kala Penhgeluaran)

Kala ini dimulai dari pembukaan lengkap ( 10 cm) sampai bayi

lahir. Gejala utama Kala II adalah :

a) His semakin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit dengan

durasi 50 sampai 100 detik.

b) Menjelang akhir kala I ketuban pecah yang ditandai dengan

pengeluaran ccairan secara mendadak.

15
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
c) Ketuban pecah pada pembukaan mendeteksi lengkap

diikuti keinginan mengejan karena tertkannya fleksus

franken hauser.

d) Kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala

bayi sehingga terjadi : kepala membuka pintu, subocciput

bertindak sebagai hipomoglion berturut turut laahir ubun

ubun besar, dahi hidung dan muka serta kepala seluruhnya.

e) Kepala lahir seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar,

yaitu penyesuaian kepala pada panggul.

f) Persalinan yang ditolong.

g) Pada primigravida kala II berlangsung rata rata 1,5 jam dan

pada multipara rata rata 0,5 jam.

3) Kala III ( Kala pelepasan plasenta)

Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta,

yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit, jika lebih dari 30

menit maka harus diberi penanganan yang lebih atau dirujuk.

Lepaskan plasenta sudah dapat di perkirakan dengan

memperhatika tanda tanda :

a) Uterus menjadi budar

b) Uterus terdorong ke atas karena placenta dilepas ke segmen

bawah rahim.

c) Tali pusat bertambah panjang.

d) Terjadi perdarahan.

16
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
4) Kala IV ( Kala Pengawasan / Pemulihan )

Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena

pendarahan postpartum paling sering trjadi pada 2 jam

pertama.

Observasi yang dilakukan adalah :

a) Tingkat kesadaran penderita

b) Pemeriksaan tanda tanda vital

c) Kontraksi uterus

d) Terjadi perdarahan

Penanganan persalinan tergantung dari jenis persalinan dan

kondisi ibu, untuk persalinan normal dilakukan penanganan sesuai

dengan standar asuhan persalinan normal.

2. Nyeri

a. Definisi

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosioanal yang

tidak menyenangkan akibat kerusakan jaringan yang aktual dan

potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari

bantuan perawatan kesehatan (Smeltzer & Bare, 2002).Caffery

sebagaimana dikutip oleh Potter & Perry (2005), menyatakan nyeri

adalah segala sesuatu yang dikatakan seseorang tentang nyeri

tersebut dan terjadi kapan saja ketika seseorang mengatakan bahwa

ia merasa nyeri.

17
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
Nyeri persalinan merupakan sensasi yang tidak

menyenangkan akibat stumulasi saraf sendsorik, nyeri tersebut

terdiri atas dua komponen yaitu komponen fisiologis dan

komponen psikologis. Komponen fisiologis merupakan proses

penerimaan impuls tersebut menuju saraf pusat. Sementara itu,

komponen psikologis meliputi rekognisi sensasi interpretasi rasa

nyeri dan reaksi terhadap hasil interpretasi nyeri tersebut ( Laily

Yuliatun, 2008).

Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi yang fisiologis

dan nyeri persalinan merupakan perasaan tidak menyenangkan

yang terjadi selama proses persalinan. Secara fisiologi nyeri

persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase laten dan fase

aktif. Pada fase aktif terjadi pembukaan mulai 3-10 cm. Nyeri

disebabkan karena kontraksi uterus dan dilatasi serviks. Makin

lama nyeri yang dirasakan akan bertambah kuat. Puncak nyeri

terjadi pada fase aktif dimana pembukaan lengkap sampai 10 cm.

Intensitas nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi

psikologis ibu, proses persalinan dan janin (Potter dan Perry,

2005).

b. Fisiologi Nyeri

Rasa nyeri pada kala I disebabkan oleh munculnya

kontraksi otot-otot uterus, peregangan serviks pada waktu

membuka, iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga

18
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
oksigen lokal mengalami defisit) akibat kontraksi arteri

miometrium. Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan

iskemia uterus adalah nyeri viseral yang berlokasi di bawah

abdomen menyebar ke daerah lumbar punggung dan menurun ke

paha. Biasanya nyeri dirasakan pada saat kontraksi saja dan hilang

pada saat relaksasi. Nyeri bersifat lokal seperti kram, sensasi sobek

dan sensasi panas yang disebabkan karena distensi dan laserasi

serviks, vagina dan jaringan perineum.

Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks

fisik. Nyeri persalinan memberikan gejala yang dapat diidentifikasi

seperti pada sistem saraf simpatis yang dapat terjadi

mengakibatkan perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan

warna kulit. Ekspresi sikap juga berubah meliputi peningkatan

kecemasan, mengerang, menangis, gerakan tangan (yang

menandakan rasa nyeri) dan ketegangan otot yang sangat di

seluruh tubuh (Bobak, 2004).

c. Klafisikasi Nyeri

Menurut Tamsuri (2007) dalam Tuti (2011) klafisikasi nyeri adalah

sebagai berikut :

1) Klasifikasi Berdasarkan Awitan

a) Nyeri akut disebabkan oleh agen injuri pada tubuh, nyeri ini

merupakan peringatan adanya potensial kerusakan jaringan

yang memutuhkan reaksi tubuh yang di perintah oleh otak.

19
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
b) Nyeri kronik ini tetap dirasakan walaupun telah mengalami

penyembuhan trauma dan bisa di sebabkan oleh trauma

maupun hal lain.

2) Klasifikasi Berdasarkan Lokasi

a) Nyeri Superfisial

Nyeri yang timbul akibat stimulasi terhadap kulit seperti

pada laseri luka bakar dan sebagainya.

b) Nyeri somatic

Nyeri kulit yang bersal dari struktur struktur superfisial

kulit dan jaringan subkutis.

c) Nyeri Somatik Dalam

Nyeri somatik dalam mengacu kepada nyeri yang berasal

dari otot, tenden, ligmentum, tulang, sendi dan arteri.

d) Nyeri Visersal

Nyeri visersa mengacu kepada nyeri yang berasal dari

organ organ tubuh. Reseptop nyeri visersa lebih jarang

dibandingkan dengan reseptor nyeri somatik dan terletak di

dinding otot polos organ berongga.

e) Nyeri alih

Nyeri alih didefinisikan sebagai nyeri berasal dari salah

satu daerah ditubuh tetapi dirasakan terletak di daerah lain.

20
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
f) Nyeri neuropati

Sistem saraf secara normal menyalurkan rangsangan yang

merugikan dari sistem saraf tepi (SST) ke sistem saraf pusat

(SSP) yang menimbulkan perasaan nyeri.

d. Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

Beberapa faktor yang mengaruhi persepsi nyeri persalinan menurut

Sherwen, Scoloveno, & Weingarten 2010 dalam Buku Intranatal

Care meliputi :

1) Umur dan Paritis

Serviks pada wanita multipara mengalami perlunakan

sebelum onset persalinan, namun tidak demikian halnya dengan

serviks pada wanita primipara yang menyebabkan nyeri pada

primipara lebih berat daripada multipara. Intensitas kontraksi

uterus yang dirasakan pada primipara pun lebih besar daripada

multipara terutama pada akhir kala I dan permulaan kala II

persalinan.

2) Ras, Budaya dan Etnik

Berbagai data menyebutkan bahwa rass, budaya, dan etnik

brpengaruh terhadap cara orang mengekpresikan nyeri.

3) Mekanisme Koping

Setiap manusia mempunyai cara dalanm menghadapi nyeri

akibat yang di alaminya. namun ketika nyeri itu sendiri menjadi

21
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
suatu yang mengancam integritas individu maka akan sulit bagi

individu tersebut untuk mengontrol rasa nyerinya.

4) Metode Relaksasi yang Digunakan

Apabila seorang ibu yang bersalin mampu melakukan

relaksasi selama kontraksi maka ibu tersebut akan merasakan

kenyamanan selama proses persalinannya.

5) Cemas dan Takut

Kecemasan ringan dan sedang sebenarnya akan berefek

positif terhadap ibu bersalin sehingga dapat meningkatkan

perhatiannya terhadap proses kehamilan dan persalinannya

sekaligus dapat meningkatkan pengetahuannya tentang proses

yang akan dialaminya.

6) Kelelahan

Ibu bersalin yang kelelahan tidak akan mampu menoleransi

rasa nyeri dan tidak mampu menggunkan koping untuk

mengatasinya karena ibu tidak dapat fokus saat relaksasi yang

diharapkan dapt mengurangi rasa nyeri tersebut.

7) Lama Persalinan

Persalinan yang lama menyebabkan ibu mengalami stres

dan kelelahan lebih lama sehingga nyeri meningkat.

22
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
8) Posisi Maternal dan Fetal

Posisi supinasi pada ibu beralin menyebabkan rasa tidak

nyaman pada ibu, kontraksi uterus yang tidak efektif dan

menyebabkan sindrom hipotensi supinasi.

e. Penyebab Nyeri Persalinan

Menurut Gerrio, McKinney, & Murray, 1998) nyeri persalinan

berbeda dari nyeri pada umumnya, hal ini dikarenakan :

1) Nyeri persalinan merupakan bagian dari proses yang normal

sedangkan nyeri yang lain pada umumnya mengindikasikan

adanya injuri atau penyakit.

2) Seorang ibu dapat mengetahui bahwa ia akan mengalami nyeri

pada saat persalinan sehingga nyeri tersebut dapat diantisipasi.

3) Pengetahuan yang cukup tentang proses persalinan akan

membantu seorang ibu untuk mengatasi nyeri persalinan yang

bersifat intermittentI (sementara). Nyeri persalinan tersebut

berakhir setelah kelahiran bayi.

4) Konsentrasi ibu yang tertuju pada nyeri bayi dapat menjadikan

motivasi bagi ibu untuk lebih toleren terhadap rasa sakit yang

dirasakannya saat persalinan.

f. Rentang Intensitas Nyeri

Intensitas nyeri mengacu pada tingkat keparahan sensasi

nyeri itu sendiri untuk menentukan tingkat nyeri, klien dapat

diminta untuk membuat tingkatan nyeri pada skala verbal tidak ada

23
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
nyeri,nyeri ringan, nyeri sedang , nyeri hebat, nyeri sangat hebat,

nyeri paling hebat, skala deskriptif merupakan alat pengukuran

tingkat keparahan nyeri yang lebih objektif. Skala pendeskripsi

verbal ( Verbal Descriptor Scale, VDS) merupakan sebuah garis

yang terdiri dari tiga sampai lima kata pendeskripsi yang tersusun

dengan jarak yang sama di sepanjang garis. Pendeskripsi ini di

ranking dari tidak terasa nyeri sampai nyeri yang tidak tertahanka.

Skala penilaian numerik (Numerical Rating Scales, Nrs)

lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata dengan

menggunakan skala 1 sampai 10. Skala analog visual (Visual

Analog Scale, VAS) merupakan sebuah garis lurus yang mewakili

intensitas nyeri. Skala nyeri yang dugunakan yaitu :

1) Deskriptif

Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri

Nyeri Ringan Sedang Hebat Sangat Hebat

Gambar 2.1 Intensitas Nyeri Deskriptif

2) Numerik Rating Scale

24
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Tidak Nyeri Nyeri Nyeri Nyeri

Nyeri Ringan Sedang Berat Sangat

berat

Gambar 2.2 Intensitas Nyeri Numerik

3) Skala Analog Visual

Tidak nyeri hebat Nyeri Sangat

Gambar 2.3 Intensitas Nyeri SAV

4) Face Pain Rating Scale

Menurut Wong dan Baker (1998), pengukuran skala nyeri

menggunakan Face Pain Rating Scale yaitu terdiri dari 6 wajah kartun

mulai dari wajah yang tersenyum untuk “tidak ada nyeri” kemudian

secara bertahap meningkat menjadi wajah yang sangat ketakutan “nyeri

yang sangat”, klasifikasinya sebagai berikut :

a) Skala 0 (tidak sakit) ekspresi wajahnya klien masih dapat

tersenyum.

b) Skala 2 (sedikit sakit) ekspresi wajahnya kurang bahagia.

c) Skala 4 (lebih sakit) ekspresi wajahnya meringis.

d) Skala 6 (lebih sakit lagi) ekpresi wajahnya sedih.

e) Skala 8 (jauh lebih sakit) ekspresi wajahnya sangat ketakutan.

25
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
f) Skala 10 (benar-benar sr akit) ekspresi wajahnya sangat ketakutan

dan sampai menangis (Potter, 2005).

Gambar 2.3 Intensitas Nyeri Face Pain Rating Scale

g. Metode Pengurangan Rasa Nyeri

1) Metode Alami

Prinsipnya pengurangan rasa nyeri dengan metode alami yaitu

mengurangi ketegangan ibu sehingga bisa mersakan nyaman

dan relaks menghadapi persalinan. Metode pengurangan nyeri

secara alami terdiri dari :

a) Metode Panas Dingin

Memang tak menghilangkan keseluruhan nyeri namun

setidaknya memberikan rasa nyaman.

b) Gerakan

Teruslah bergerak agar sirkulasi darah meningkat, nhyeri

punggung berkurang dan perhatian teralih dari rasa.

c) Pijat

Pijatan pada bahu, leher, waajah, dan punggung bisa

meredakan ketegangan otot serta memberi rasa rileks.

d) Terapi Aroma

26
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
Menghirup aroma minyak esensial bisa mengurangi

ketegangan, terutama pada persalinan tahap awal. Dapat

juga untuk mengharumkan ruang persalinan karena dapat

memberikan efek menentramkan.

e) Teknik bernapas yang benar

Disebut juga psikopropikalis, metode ini menemukan

teknik bernapas yang benar selama kontraksi.

f) Akupuntur

Dalam filosofi cina rasa sakit nyeri terjadi akibat

ketidakseimbangan aliran energi dalam tubuh.

g) Refleksiologi

Menekan titik dikaki untuk mengurangi nyeri.

h) Hipnobirthing

Hipnosis saat menghadapi persalinan memberi sugesti

lewat relaksasi pikiran.

2) Pengguanaan Obat

Rasa sakit juga dapat dihilangkan dengan menggunakan

beberapa metode atau pemberian obat obatan penghilang rasa

sakit, misalnya pethidine, anestesi epidural, entonex.

27
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
3. Aromaterapi Lemon

a. Definisi

Aromaterapi berasal dari kata aroma yang berarti harum

atau wangi, dan therapy yang dapat diartikan sebagai cara

pengobatan atau penyembuhan. Sehingga aromaterapi dapat

diartikan sebagai suatu cara perawatan tubuh dan atau

penyembuhan penyakit dengan menggunakan minyak esensial.

(Jaelani,2009).

Aromaterapi merupakan salah satu metode nonfarmakologi

untuk mengurangi nyeri (Smith & Crowther, 2011). Aromaterapi

lemon mengandung limonene yang dapat menghambat

prostaglandin sehingga dapat mengurangi nyeri pada persalinan

(Cheragi & Valadi, 2010).

Gambar 2.4 Minyak esensial lemon

Limonene mengontrol siklooksigenase I dan II, mencegah

aktivitas prostaglandin dan mengurangi rasa sakit (Namazi et al.,

2014). Dalam Jurnal Inarahmawati mekanisme kerja aromaterapi

28
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
dalam tubuh manusia berlangsung melalui dua sistem fisiologis,

yaitu sirkulasi tubuh dan sistem penciuman. Wewangian dapat

mempengaruhi kondisi psikis, daya ingat, dan emosi seseorang,

aromaterapi lemon merupakan jenis aromaterapi yang dapat

digunakan untuk mengatasi nyeri dan cemas (Wong, 2010).

Sinaasappel jeruk manis atau Citrus Sinensias termasuk

tumbuhan berdaun hijau sampai hijau tua daun mahkota bewarna

putih agak kekuning kuningan dan buahnya bulat berdiameter

antara 4 cm – 6,5 cm bewarna kuning kotor orange bercampur

hijau bagian kulit menghasilkan minyak atsiri yang lebih dikenal

dengan minyak auranti atau minyak jeruk manis, minyak tanaman

tersebut dapat digunakan untuk mengatasi sakit bronchitis yang

menahun selain ini sebagai bahan pewangi dan aromaterapi

inhalasi (Mul Mulyani Sutedjo.2004).

b. Manfaat Aromaterapi

1) Memberikan sentuhan keharuman dan suasana wewangian

yang menyenangkan.

2) Membantu penyembuhan beragam penyakit meskipun

ditunjukan lebih sebagai terapi pendukung.

3) Dapat menumbuhkan perawsaan tenang pada jasmani, pikiran

dan rohani (soothing the physical, mind and spiritual).

4) Dapat menciptakan perasaan damai serta menjauhkan dari

perasaa cemas dan gelisah.

29
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
5) Mengurangi rasa kecemasan dan nyeri.

c. Jenis jenis Aromaterapi

Terapi dengan menggunakan minyak esensial dapat

dilakukan secra internal maupun eksternal. Ada beberapa jenis

aroma terapi sebagai berikut :

1) Terapi secara Internal

Dalam bentuk minyak maupun cairan encer minyak esensial

yang murni dapat dikonsumsi langsung secara oral dan dapat di

konsumsi secara inhalasi. Contoh dari minyak esensial jenis ini

antara lain seperti minyak lavender, citrus lemon, pipermin,

cengkeh, selasih, menthol. Terapi internal dibagi menjadi dua

yaitu :

a) Terapi Melalui Oral

Cara penggunaan minyak esensial dalam terapi lewat oral

ini pada prinsipnya hampir sama seperti ketika kita

menggukan obat obatan dalam terapi oral lain, sebelum

dignunakan minyak terapi harus di encerkan dahulu

kedalam pelarut air yang non alkoholik.

b) Terapi Melalui Inhalasi

Seperti diketahui sensor indera penciuman pada manusia

memiliki tingkat kepekaan lebih tajam dan sensitif. Terapi

inhalasi sangat berguna untuk mengatasi dan meringankan

30
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
keadaan keadaan yang berhubungan dengan kondisi

kesehatan tubuh seseorang.

2) Terapi Secara Eksternal

Penggunaan aromaterapi lebih banyak dilakukan secra

eksternal diluar tubuh dibandingkan secara internal dari dalam

tubuh. Sebagai bahan untuk obat obatqan minyak esensial

mudah terserap bila kontak langsung dengan lapisan kulit.

d. Cara Penggunaan Aromaterapi

1) Cara difusi yaitu melalui udara yang berisi uap dari minyak

esensial.

2) Inhalasi langsung dengan menghirup uap minyak esensial

seperti disinfektan,dekongestan.

3) Penggunaan pada kulit untuk keperluan terapi pijat, mandi,

kompres dan pengobatan untuk kulit.

Gambar 2.5 Alat diffuser

31
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
e. Efek Pemberian Lemon

Efek aroma terhadap sistem syaraf sensori pada membran

olfactorius kemudian secara elektrikal impuls impuls tadi

diteruskan ke pusat gustatory ke sistem limbik (pusat emosi) pada

lobuc limbic. Likmbik lobus terdiri dari hippocampus dan

amigdala yang secara langsung dapat mengaktifkaan hipotalamus

untuk pengaturan pengeluaran hormon dan tubuh seperti hormon

seksual, pertumbuhan, thyroid dan neurotransmiter.

Molekul minyak esensial secara langsung menstimulasi

lobus limbik kepada hipotalamus dan sistem limbik langsung

berubungan kepada pernafasan, memori, tingkat stress dan

keseimbangan hormonal dimana aroma akan memicu emosi

sehingga menimbulakan efek fisiologiskal dan psikologikal.

Aromaterapi lemon yang dihirup akan ditransmisikan ke

pusat penciuman yang berada pada pangkal otak. Pada tempat ini

berbagai sel neuron menginterpretasikan bau tersebut dan

mengantarnya ke sistem limbik yang selanjutnya akan dikirim ke

hipotalamus untuk diolah. Wangi yang dihasilkan oleh aromaterapi

lemon akan menstimulasi thalamus untuk mengaktifkan pelepasan

atau pengeluaran neurotransmitter seperti enchephaline, serotonin

dan endhorphin yang berfungsi sebagai penghilang rasa sakit

alami, enchephalines merupakan neuromodulator yang berfungsi

menghambat nyeri fisiologi.

32
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019
B. Kerangka Konsep Studi Kasus

1. Kerangka Teori

Tahap Persalinan :

a. Kala I

b. Kala II

c. Kala III

d. Kala IV

Nyeri Persalinan

Metode alami pengurangan rasa nyeri :

a. Metode Panas Dingin

b. Aromaterapi Skala nyeri

c. Teknik bernapas yang benar persalinan.

: Yang tidak diteliti

: Yang diteliti

Tabel 2.1 Kerangka Teori Sumber modifikasi Yanti (2009) dan

Adiyanto ( 2010)

33
Penerapan Aromaterapi Inhalasi..., Anis Fauziyyah, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2019

Anda mungkin juga menyukai