Anda di halaman 1dari 32

DIET BAGI ANAK PENDERITA

PENYAKIT SALURAN CERNA


JUURUSAN GIZI
PRODI D III 2015 YENNY MOVIANA
DIARE
 Buang air besar cair atau lunak lebih dari 3 kali dalam
24 jam
 Volume feses per hari berkisar antara 5 ml/kg BB
(normal) sampai 200 ml/kgBB atau lebih
 Penyebab tersering adalah virus, bakteri dan parasit
 Diare tanpa peradangan, biasanya feses cair, tanpa
darah dan lendir ataupun demam, seringkali mengenai
usus halus dan tidak menyebabkan kerusakan mukosa
usus
 Diare disertai peradangan biasanya feses
mengandung darah dan banyak lekosit, mengenai usus
besar dan dapat disertai demam, muntah dan nyeri
perut
DIARE AKUT
 Timbulnya diare tanpa adanya penyakit kronik,
dengan atau tanpa disertai nyeri perut, demam,
mual ataupun muntah
 Umumnya berlangsung kurang dari 7 hari dan tidak
lebih dari 14 hari
 Kehilangan cairan dan elektrolit dan dehidrasi
merupakan morbiditas utama pada diare akut
TUJUAN UTAMA TATALAKSANA DIARE
ADALAH MENCEGAH TERJADINYA
DEHIDRASI
PRINSIP PENGOBATAN DIARE
 Rehidrasi dengan cairan oralit (ORS) secara oral
 Rehidrasi pada anak harus dilakukan secara cepat (dalam
3-4 jam sejak mulai diare)
 Menyusui harus tetap dilakukan jika bayi masih mendapat
ASI
 Bagi bayi yang mendapat susu formula, pengenceran
formula tidak dianjurkan, demikian pula tidak perlu
penggunaan formula khusus
 Segera setelah rehidrasi, makanan (yang biasa dikonsumsi
anak tersebut) harus diberikan
 Diare yang masih berlangsung diatasi dengan tetap
memberikan cairan ORS
 Hindarkan pemberian obat-obatan dan pemeriksaan
laboratorium yang tidak perlu
ASESMEN GIZI
 Data apa saja yang penting untuk ditanyakan
agar dapat menggali masalah gizi pada
penyakit ini ?
DIAGNOSA GIZI
 Masalah gizi apa saja yang paling mungkin terjadi
pada kasus ini ?
INTERVENSI

 TUJUAN
 Memenuhi kebutuhan zat gizi tanpa
memperberat kerja saluran cerna dan
mencegah serta mengurangi risiko
dehidrasi
 PEMBERIAN MAKANAN HARUS SEGERA
DILAKUKAN, 4 JAM SETELAH PEMBERIAN ORS
ATAU INFUS DIMULAI
 KEBUTUHAN GIZI ANAK DIARE MERUJUK PADA
KEBUTUHAN NORMAL SESUAI PERHITUNGAN
BERAT BADAN IDEAL
 BERDASARKAN HAL TERSEBUT, MAKA SYARAT DIET
DIARE PADA ANAK TANPDA DEHIDRASI ATAU
SETELAH REHIDRASI SEBAGAI BERIKUT...............
Syarat dan Prinsip Diet
 ASI tetap diberikan bila anak masih menyusu,
bila perlu lebih sering. Bila mendapat formula,
tidak perlu pengenceran ataupun formula khusus
 Energi normal sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
berat badan ideal sesuai tinggi badan aktual.
Diet sesuai usia anak di samping pemberian cairan ORS
 Protein 10-15% toral energi
 Lemak 25-30% total energi
 Karbohidrat 50-60% total energi
 Kebutuhan vitamin dan mineral sesuai AKG, bila terjadi
hipokalemi diberikan makanan tinggi kalium
Syarat dan Prinsip Diet
 Suplemen Zn diberikan minimal 14 hari
(rekomendasi WHO)
 Porsi kecil dengan frekuensi sering
(minimal 6 kali per hari)
 Volume kecil bertahap sesuai kemampuan
 Pemberian secara oral, enteral, parenteral atau
kombinasi sesuai kemampuan dan kondisi klinis
 Sesuai episod diare, energi semakin meningkat sesuai
toleransi anak
 Hindari jus buah kemasan atau minuman yang
mengandung gas
MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

 Intervensi gizi dan dietetik pada anak diare sangat variatif


dan individual dengan pertimbangan klinis dan kemampuan
serta toleransi saluran cerna tiap kondisi
 Pemberian makanan padat dimulai dan disesuaikan dengan
kemampuan dan kondisi klinis anak setelah rehidrasi secara
bertahap & sesuai usia anak
 Bayi, berikan makanan lumat, spt bubur susu, buah dan biskuit
yang dihaluskan dengan air atau susu, atau nasi tim saring,
breda
 Lanjutkan dengan makanan lembik, spt nasi tim dengan variasi
bahan makanan
 Anak, diberikan makanan lunak, kemudian ditingkatkan menjadi
makanan biasa
 Selanjutnya mengikuti pola makan anak sehat/normal
EDUKASI DAN KONSELING GIZI
 Bila anak diare, segera berikan ORS dan ekstra
minum termasuk ASI ----- dehidrasi
 Usahakan anak kembali ke makanan semula
secepatnya, tetapi pemberian makanan sebaiknya
secara bertahap
 Frekuensi makan dapat diberikan minimal 6 kali
sehari dengan volume kecil sesuai kemampuan
 Pemberian formula khusus harus atas rekomendasi
medis
DIARE PERSISTEN/KRONIK
 Buang air besar cair atau lunak lebih dari 3 kali
dalam 24 jam lebih dari 14 hari
 Biasanya diawali sebagai diare akut yang berlanjut
dan disertai berat badan tidak naik atau turun
 Penyebab : infeksi, alergi makanan, alergi protein
susu sapi, penyakit seliak, intoleransi laktosa dan
disakarida lain, fibrosis kistik dan IBD
 Harus segera diatasi karena bahaya terjadinya
dehidrasi dan malnutrisi
TUJUAN DIET
 MEMENUHI KEBUTUHAN ZAT GIZI TANPA
MEMPERBERAT KERJA SALURAN CERNA DAN
MENCEGAH ATAU MENGURANGI RISIKO
DEHIDRASI DAN MALNUTRISI
SYARAT DAN PRINSIP DIET
 KEBUTUHAN GIZI MERUJUK PADA KEBUTUTUHAN
NORMAL SESUAI PERHITUNGAN BB IDEAL
 Pemberian nutrisi awal berupa enteral dengan/ tanpa
kombinasi dengan nutrisi parenteral, dimulai 75
kkal/kg BB/hari dan dinaikkan bertahap 5-7 hari
mencapai 130-150 kkal/kg BB/hari.
Pemberian nutrisi enteral secara kontinyu lebih baik
daripada secara bolus
 Protein 10-15% total energi, dimulai 1-2 g/kg BB/hari
dinaikkan sampai 3-4 g/kg BB/hari sejalan dengan
kenaikan energi yang diberikan
SYARAT DAN PRINSIP DIET
 ASI tetap diberikan bila anak masih menyusu, bila
perlu lebih sering. Bila mendapat formula tidak perlu
pengenceran, mungkin diperlukan formula khusus
secara enteral sesuai penyebab diare persisten
(formula hidrolisat protein, semielemental, asam amino,
dsb)
 Lemak 30% total energi, bila perlu rendah/bebas
laktosa dan mengandung gula polimer
 Kebutuhan vitamin dan mineral sesuai AKG
 Bila terjadi hipokalemi diberikan makanan tinggi
kalium atau suplementasi
SYARAT DAN PRINSIP DIET
 Suplementasi Zn diberikan minimal 14 hari
(rekomendasi WHO)
 Bila sudah mampu melalui oral berikan porsi kecil
dengan frekuensi sering (minimal 6 kali/hari) dan
volume bertahap ditambah sesuai kebutuhan dan
kemampuan
 Sesudah episod diare teratasi, energi semakin
meningkat sesuai toleransi anak, energi tumbuh kejar
bisa mencapai 140-200 kkal/kg BB aktual/hari
 Hindari jus buah kemasan dan minuman yang
mengandung gas
PEMANTAUAN
 PERLU DIPANTAU TOLERANSI, EFEK SAMPING DAN
AKSEPTIBILITAS DIET YANG DIBERIKAN SERTA
EFEKTIFITASNYA (KENAIKAN BERAT BADAN)
GER (gastroesophageal reflux)
 Isi lambung mengalir kembali (refluks) ke esofagus
dengan atau tanpa regurtasi atau muntah
 Proses fisiologik normal pada bayi sehat dan anak
maupun dewasa
 Episod GER pada individu sehat umumnya
berlangsung <3 menit, terjadi setelah makan,
dengan sedikit atau tanpa gejala
GERD (gastroesophageal reflux disease)

 Kembalinya isi lambung ke esofagus menimbulkan


gejala yang cukup parah dengan/tanpa komplikasi
 Gejala GERD parah pada bayi bila muntah berwarna
kuning atau hijau atau ada darah, berat badan sulit
naik, susah atau menolak makan, adanya
permasalahan pernafasan seperti batuk kronik
 Pada anak terdapat heartburn
 Gejala berat, muntah berulang berupa cairan kuning,
hijau atau darah; sering merasakan makanan atau
cairan di bagian belakang mulut; sering sakit perut
atau dada, sulit atau sakit sewaktu menelan, masalah
pernafasan spt batuk kronik
Tatalaksana GERD

 Perubahan gaya hidup


 Pemberian obat

 Tindakan bedah
PENCEGAHAN GER BAYI
 Hindari pemberian makan terlalu banyak. Berikan
volume kecil sering. Kentalkan formula dengan tepung
beras/maizena dapat mengurangi refluks.
 Jangan beri makan/minum susu setelah gumoh/muntah,
tunggu sampai jadwal berikut
 Posisikan bayi tetap tegak setelah makan/minum
selama 30 menit
 Jangan beri minum dengan botol saat bayi berbaring
di tempat tidur
 Hindari penggunaan celana ketat di pinggang
 Tinggikan bagian kepala tempat tidur dengan menaruh
bantal di bawah sprei
PENCEGAHAN GER ANAK
 Menghindari makanan dan minuman yang
menyebabkan heartburn, spt coklat, kopi, produk
tomat, makanan berbumbu pedas/asam dan alkohol
 Hindari makan berlebihan dan berlemak
 Berhenti merokok
 Turunkan BB bila kegemukan
 Tidak makn 2-3 jam sebelum tidur
 Makan obat bila perlu
 Tidak menggunakan ikat pinggang atau pakaian
ketat di daerah perut
TUJUAN DIET
 Mencapai atau mempertahankan
status gizi normal
 Mengurangi gejala refluks

 Mengurangi keasaman lambung


PRINSIP DAN SYARAT DIET BAYI
 Bayi yang mendapat ASI tidak perlu modifikasi
diet, hanya menghindari minum terlalu kenyang
 Bayi yang minum susu formula, dapat dicoba
formula anti refluks komersial atau formula yang
dikentalkan dengan penambahan tepung
beras/maizena sebanyak 1 sdt (20 kkal) per 30 ml
formula. Perlu pertimbangan, penambahan tepung
berarti menambah asupan energi yang berisiko
kegemukan
PRINSIP DAN SYARAT DIET ANAK
 Energi sesuai kebutuhan BBI
 Protein sesuai kebutuhan.
Pemberian susu yang berlebih akan meningkatkan
asupan protein dan kalsium yang meningkatkan sekresi
asam lambung dan memperlambat pengosongan
lambung
 Lemak sedang.
Pemberian makanan tinggi lemak akan menurunkan
tekanan sfinkter esofagus bawah.
 Vitamin dan mineral sesuai kebutuhan.
 Serat dan cairan cukup
 Menghindari minuman bersoda karena menurunkan
tekanan sfinkter esofagus bawah dan merangsang
sekresi asam lambung
PRINSIP DAN SYARAT DIET ANAK
 Makan dengan porsi kecil dan sering, minimal 6
kali/hari
 Bila makanan lewat pipa sebaiknya menggunakan
feeding drip atau secara kontinyu
 Hindari bumbu yang merangsang karena akan
memperberat gejala heartburn
 Hindari teh dan kopi berlebihan karena akan
menurunkan tekanan sfinkter esofagus bawah
 Hindari minum segera setelah makan untuk
mengurangi tekanan lambung
OBAT & EFEK TERHADAP MAKANAN

 Antasida, menurunkan asam lambung


 H2 reseptor antagonis, menurunkan sekresi asam
lambung
 Proton pump inhibitors, menurunkan asam lambung
 Agen prokinetik, memperkuat tekanan sfinkter
esofagus bawah dan mempercepat waktu
pengosongan lambung
MACAM DIET & INDIKASI PEMBERIAN

 Diet GERD pada bayi sesuai umur, diberikan


kepada bayi (0-12 bulan).
ASI tetap diberikan dan makanan pendamping
ASI diberikan mulai umur 6 bulan
 Diet GERD pada anak, diberikan kepada anak
dengan komposisi bahan makanan dan zat gizi
sesuai umur
Bahan makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan/dibatasi
Sumber protein Semua Pada anak,
susu maksimal 3 kali/hari
Sumber lemak Semua Makanan yang digoreng
atau tinggi lemak (cake,
tart) terutama 2-3 jam
sebelum tidur
Sumber KH Semua -
Sayuran Semua, kecuali yang Kol, sawi, lobak
menghasilkan gas
Buah Semua, kecuali yang Tomat, saus tomat, stroberi
berasa asam
Lain-lain - Coklat, teh
PERUBAHAN PERILAKU/KEBIASAAN
 Pada bayi, atur posisi badan agar etap tegak selama
30 menit setelah minum/makan
 Bila minum susu dengan botol atur agar dot terisi penuh
dengan susu sehingga tidak tertelan udara
 Pada anak usahakan tidur dengan posisi kepala lebih
tinggi dan tubuh miring kiri selama tidur
 Menghindari makanan tinggi lemak terutama 3 jam
sebelum tidur
 Usahakan minum susu tidak kurang dari 2 jam sebelum
tidur
 Menghindari berbaring atau beraktifitas yang berlebih
setelah makan

Anda mungkin juga menyukai