Anda di halaman 1dari 19

Fathin Salsabila Alfarisi 18030194004

Eryna Dwi Trisviati 18030194083


PKA 2018
Judul Proposal : Efektivitas Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) terhadap Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi
Faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi

MATRIKS KAJIAN ARTIKEL DALAM HASIL SKRIPSI DAN JURNAL


Judul artikel/prosiding/skripsi dan Kesesuaian dengan judul
No. Hasil Kajian Sumber
nama penyususn rencana proposal
1. Penerapan Model Problem Based 1. Rumusan masalah Unesa Journal Of Yang sesuai dengan judul
Learning (PBL) pada Materi Reaksi 1) Bagaimana keterlaksanaan model Chemical proposal yaitu model
Redoks untuk Melatihkan Problem Based Learning (PBL) pada Education pembelajaran yang
Kemampuan Pemecahan Masalah materi redoks untuk melatihkan digunakan.
pada Siswa Kelas X MAN 1 Sidoarjo kemampuan pemecahan masalah?
Oleh Era Suciwati dan Muchlis 2) Bagaimana kemampuan pemecahan
masalah siswa yang dilatihkan
melalui model pembelajaran
Problem Based Learning?
2. Landasan teori belajar yang digunakan
yaitu model pembelajaran problem
based learning
3. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk
dalam jenis penelitian deskriptif
kuantitatif. Rencana penelitian yang
digunakan adalah One Group Pretest-
Posttest Design yang dilakukan
terhadap satu kelas saja tanpa kelompok
pembanding. Jenis penelitian yang
dilakukan preeksperimental. Metode
pengumpulan data yang dihunkan yaitu
metode observasi dan tes.
4. Hasil dan kesimpulan
1) Keterlaksanaan model Problem
Based Learning (PBL) pada materi
redoks untuk melatihkan
kemampuan pemecahan masalah
telah diperoleh rata-rata sebesar 3,49
pada pertemuan I dan sebesar 3,72
pada pertemuan II. Hal tersebut
menunjukkan bahwa pembelajaran
yang dilakukan selamadua kali
pertemuan berjalan dengan baik dan
mendapatkan kriteria sangat baik.
2) Kemampuan pemecahan
masalahsiswa yang dilatihkan
melalui model Problem Based
Learning (PBL) pada materi redoks
mengalami peningkatan dari
sebelum dan sesudah diterapkannya
model Problem Based Learning
(PBL). Pada saat pretest sebanyak 34
siswa ada pada kriteria tidak tuntas
kemampuan pemecahan masalah.
Sedangkan pada saat posttest
sebanyak 30 siswa ada pada kriteria
tuntas kemampuan pemecahan
masalah dan 4 siswa tidak tuntas
kemampuan pemecahan masalah.
2. Penerapan Model Pembelajaran 1. Rumusan masalah Unesa Journal Of Yang sesuai dari skripsi
Berbasis Masalah untuk Melatihkan 1) Bagaimana keterlaksanaan Chemical ini dengan judul proposal
Kemampan Berpikir Kritis Peserta pembelajaran melalui model Education adalah model
Didik pada Materi Laruttan pembelajaran berbasis masalah pembelajaran.
Penyangga Kelas XI di MAN 1 pada materi larutan penyangga?
Sidoarjo Oleh Rizki Putri Chairani 2) Bagaimana aktivitasi peserta didik
dan Muchlis selama penerapan model
pembelajaran berbasis masalah
untuk melatihkan kemampuan
berpikir kritis peserta didiki pada
materi larutan penyangga?
3) Bagaimana kemampuan berpikir
kritis peserta didik yang dilatihkan
melalui model pembelajaran
berbasis masalah pada materi
larutan penyangga?
2. Landasan teori belajar yang digunakan
yaitu model pembelajaran problem
based learning
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan
penelitian pra eksperimen dengan
berlandaskan metode kuantitatif. Pada
penelitian pra-eksperimen hanya
mengunakan satu kelas dan tidak
terdapat kelas pembanding. Desain
penelitian menggunakan one group
pretest posttest. Subyek penelitian ini
adalah peserta didik kelas XI MIA 7
MAN 1 Sidoarjo sejumlah 39 peserta
didik.
4. Hasil dan kesimpulan
1) Keterlaksanaan pembelajaran
melalui model pembelajaran berbasis
masalah pada materi larutan penyangga
menunjukkan rata-rata pada pertemuan
I, II, dan III yaitu 3,46, 3,54, dan 3,69,
sehingga penerapan model
pembelajaran berbasis masalah pada
pertemuan I, II, dan III sudah terlaksana
dengan baik.
2) Aktivitasi peserta didik selama
penerapan model pembelajaran berbasis
masalah untuk melatihkan kemampuan
berpikir kritis peserta didik pada materi
larutan penyangga telah terlaksana
dengan baik, karena aktivitas yang
relevan lebih besar dari aktivitas yang
tidak relevan. Aktivitas peserta didik
yang relevan pada pertemuan I adalah
89,21%, pada pertemuan II adalah
95,02%, dan pada pertemuan III adalah
100%. 3. Kemampuan berpikir kritis
peserta didik yang dilatihkan melalui
model pembelajaran berbasis imasalah
pada materi larutan penyangga
mengalami peningkatan dari sebelum
dan sesudah diterapkannya model
pembelajaran berbasis masalah. Nilai
rata-rata pada saat pretest interpretas
sebesar 2,93, analisis sebesar 1,64, dan
inferensi sebesar 1,02. Nilai rata-rata
pada saat posttest interpretasi sebesar
4,33, analisis sebesar 3,20 dan inferensi
sebesar 1,25.
3. Implementasi Model Pembelajaran 1. Rumusan masalah Unesa Journal Of Yang sesuai dari skripsi
Berbasis Masalah (PBM) untuk 1) Bagaimana keterampilan berpikir Chemical dengan judul proposal
Melatihkan Keterampilan Berpikir kritis siswa dengan menerapkan Education adalah model
Kritis dan Self Efficacy pada Materi model pembelajaran berbasis pembelajaran, materi
Pokok Faktor-faktor yang masalah (PBM) pada materi pokok pelajaran yang digunakan.
Mempengaruhi Laju Reaksi Kelas XI faktor-faktor yang mempengaruhi
SMA Negeri 4 Sidoarjo Oleh Nurika laju reaksi?
Islahul Laili dan Utiya Azizah 2) Bagaimana tingkat self efficacy
siswa menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah
(PBM) pada materi pokok faktor-
faktor yang mempengaruhi laju
reaksi?
3) Bagaimana hasil belajar siswa
dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis masalah
(PBM) pada materi pokok faktor-
faktor yang mempengaruhi laju
reaksi?
2. Landasan teori belajar yang digunakan
yaitu model pembelajaran problem
based learning
3. Metode Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan
One-Group Pretest-Posttest Design.
Metode pengumpulan data yang
digunakan pada penelitian ini adalah
metode observasi, metode tes, dan
metode angket self efficacy. Metode
observasi digunakan untuk mengamati
keterampilan self efficacy siswa.
Metode tes digunakan untuk
mengumpulkan data kuantitatif berupa
hasil belajar kognitif untuk mengetahui
penguasaan konsep, selain itu
digunakan untuk mengetahui
keterampilan berpikir kritis siswa
sebelum dan sesudah dilakukan
kegiatan pembelajaran berbasis
masalah. Penelitian dilakukan sebanyak
empat kali pertemuan.
4. Hasil dan kesimpulan
1) Keterampilan berpikir kritis siswa
berhasil dilatihkan dengan adanya
peningkatan nilai test yang dilihat
melalui nilai n-gainyang diperoleh
setiap siswa bernilai positif dan
mempunyai rata-rata peningkatan
0,7 dengan kriteria tinggi
2) Self efficacy siswa berhasil
dilatihkan dengan adanya
peningkatan perilaku self efficacy
pada setiap pertemuan dan terjadi
peningkatan nilai angket self efficacy
yang dilihat melalui nilai n-gainyang
diperoleh bernilai positif dan
mempunyai rata-rata peningkatan
0,4 dengan kriteria cukup
3) Hasil belajar siswa meningkat
dengan ketuntasan klasikal sebesar
100%.
4. Keefektifan Model Pembelajaran 1. Rumusan masalah Jurnal Pendidikan Yang sesuai dari jurnal ini
Based Learning Untuk 1) Bagaiman keefektifan model Sains, Universitas dengan judul proposal
Meningkatkan Keterampilan Proses pembelajaran problem based Negeri Semarang adalah model
Sains Siswa Oleh Prahasti Cynthia learning untuk meningatkan pembelajaran yang
Hardiyanti, Sri Wardani dan Sri keterampilan proses sains siswa? digunakan.
Nurhayati 2. Landasan teori belajar yang digunakan
yaitu model pembelajaran problem
based learning
3. Metode penelitian
Desain penelitian yang dipakai yaitu
pretest-posttest control group design.
Populasi pada penelitian ini yaitu kelas
XI MIA 1 sampai dengan XI MIA 7.
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji
homogenitas menggunakan data nilai
ujian akhir semester I, diperoleh bahwa
populasi berdistribusi normal dan
homogen sehingga pengambilan sampel
dapat menggunakan teknik cluster
random sampling.
4. Hasil dan kesimpulan
Model pembelajaran Problem Based
Learning efektif untuk meningkatkan
keterampilan proses sains siswa. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil uji
peningkatan N-Gain keterampilan
proses sains pada kelas eksperimen
sebesar 0,71 tergolong pada kategori
tinggi sedangkan pada kelas kontrol
sebesar 0,52 tergolong pada kategori
sedang. Nilai rata-rata keterampilan
proses sains kelas menunjukkan kelas
eksperimen lebih tinggi dari kelas
kontrol. Pada siswa kelas eksperimen
sebesar 24,32 termasuk kriteria sangat
baik dan kelas kontrol sebesar 21,68
termasuk kriteria baik. Penilaian
keterampilan proses sains laboratorium
pada kelas eksperimen lebih tinggi dari
kelas kontrol dengan rata-rata nilai
sebesar 24,66 termasuk kriteria sangat
baik dan kelas kontrol sebesar 21,95
termasuk kriteria baik.
5. Pengaruh Model Pembelajaran PBL 1. Rumusan masalah Lantanida Journal, Yang sesuai dari jurnl
(Problem Based Learning) Terhadap 1) Bagaimana pengaruh penerapan UIN Ar-Raniry tersebut dengan judul
Hasil Belajar Siswa Pada Materi model pembelajaran problem based Banda Aceh proposal adalah penerapan
Bahan Kimia Dalam Kehidupan learning terhadap hasil belajar siswa model pembelajaran
Sehari-hari Oleh Hayatus Zakiyah pada mateeri bahan kimia dalam problem based learning
dan Nuzula Ulfa kehidupan sehari-hari?
2. Landasan teori belajar yang digunakan
yaitu model pembelajaran problem
based learning
3. Metode penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian eksperimen yakni perolehan
data yang sengaja ditimbulkan.
Ekperimen yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu eksperimen semu
(Quasi Experiment) dengan
menggunakan pola satu grup pretest
dan postest design, yaitu eksperimen
yang dilaksanakan pada satu kelompok
saja tanpa kelompok pembanding.
4. Hasil dan kesimpulan
1) Hasil pengamatan aktivitas siswa
menunjukkan bahwa selama proses
pembelajaran berlangsung siswa lebih
aktif dengan diterapkannya model
pembelajaran PBL. Hal ini dapat
dilihat berdasarkan persentase rata-
rata penilaian perkelompok yang nilai
tertingginya adalah 94% dengan
kriteria baik sekali dan nilai
terendahnya 78% termasuk dalam
kriteria baik.
2) Terdapat peningkatan hasil belajar
siswa dengan menggunakan model
pembelajaran PBL dalam materi
bahan kimia dalam kehidupan sehari-
hari. Hasil penilaian rata-rata pada tes
awal yaitu 56,72, sedangkan nilai rata-
rata siswa pada tes akhir yaitu 86,36.
Hasil uji-t pada taraf signifikan 0,05
bahwa ttabel = 2,08 dan thitung =
20,42 sehingga terbukti hitung >
tabel .
3) Respon siswa terhadap proses
pembelajaran PBL sangatlah tertarik
dengan perolehan persentase 92,1%.

6. PENGARUH PENERAPAN 1. Rumusan masalah JPSI (Jurnal Yang sesuai dari jurnal
MODEL PROBLEM BASED 1) Bagaimana pengaruh penerapan Pendidikan Sains tersebut dengan judul
LEARNING (PBL) TERHADAP model PBL terhadap ketrampilan Indonesia) Program proposal adalah penerapan
KETERAMPILAN PROSES SAINS proses sains (KPS) dan Studi IPA model pembelajaran
DAN PEMAHAMAN SISWA pemahaman konsep zat kimia Program problem based learning
PADA MATERI ZAT KIMIA dalam makanan pada siswa kelas Pascasarjana
DALAM MAKANAN PADA VIII MTsN Meureudu? Universitas Syiah
SISWA KELAS VIII MTSN 2) Bagaimana kemampuan Kuala
MEUREUDU representasi (enaktif, ikonik, dan
Safrina Safrina, Saminan Saminan, simbolik) setelah penerapan model
Muhammad Hasan PBL pada materi zat kimia dalam
makanan pada siswa kelas VIII
MTsN Meureudu?
2. Landasan teori belajar yang digunakana
yaitu teori belajar behavioristik dengan
menggunakan model pembelajaran
yaitu problem based learning.
3. Metode penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan menggunakan desain
penelitian one group pretest-posttest
design. Sampel dalam penelitian adalah
19 siswa kelas VIII MTsN Meureudu
tahun pelajaran 2013/2014.
Pengumpulan data dilakukan
dengan pretest dan posttest untuk
mengetahui pengaruh penerapan model
PBL dan lembar observasi untuk
mengetahui keterlaksanaan
pembelajaran.
4. Hasil dan kesimpulan
Hasil penelitian yaitu penerapan model
PBL mempengaruhi KPS dan
pemahaman konsep zat kimia dalam
makanan siswa kelas VIII MTsN
Meureudu. Pengaruh terlihat dari hasil
uji hipotesis, diperoleh nilai signifikan
lebih kecil dari α (0,05). Selain itu,
kemampuan representasi siswa kelas
VIII MTsN Meureudu setelah
penerapan model PBL pada materi zat
kimia dalam makanan menjadi lebih
baik. Kemampuan representasi siswa
pada enaktif adalah 74%, ikonik 63%,
dan simbolik 68%
7. PENGEMBANGAN MODUL 1. Rumusan masalah Digilib Unnes Yang sesuai dari jurnal
KIMIA BERBASIS PROBLEM 1) Bagaimana kelayakan modul tersebut dengan judul
BASED LEARNING PADA kimia berbasis PBL pada materi proposal adalah penerapan
MATERI KOLOID SEBAGAI sistem koloid yang model pembelajaran
SUMBER BELAJAR MANDIRI dikembangkan? problem based learning
SISWA 2) Bagaimana keefektifan modul
Tri Amallia Seftiana, yang dikembangkan ditinjau
dari hasil belajar dan tanggapan
siswa SMA N 5 Magelang?
2. Landasan teori belajar yaitu teori
belajar kontruktivis menggunakan
model pembelajaran PBL
3. Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Research and
Development (R&D) model 4-D yang
dimodifikasi, yakni pada tahap keempat
tidak dilakukan. Subyek pada penelitian
ini adalah siswa kelas XI. Data yang
diperoleh pada penelitian ini berupa
data kelayakan modul berbasis PBL,
hasil belajar siswa, dan tanggapan
siswa yang dianalisis secara kuantitatif
dan kualitatif.
4. Hasil dan kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penilaian modul kimia berbasis PBL
oleh pakar memproleh rata – rata skor
3,64 dengan kriteria layak, rata – rata
skor tanggapan siswa pada skala kecil
mencapai 3,15 dengan kriteria baik.
Keefektifan modul kimia berbasis PBL
dalam meningkatkan hasil belajar aspek
kognitif siswa memperoleh rata – rata
hasil N-gain sebesar 0,69 dengan
kriteria sedang. Pada aspek afektif
memperoleh rerata skor 3,24 dengan
kriteria baik dan aspek psikomotorik
menunjukkan hasil positif dengan rerata
skor 3,14 dalam kriteria baik.
Tanggapan siswa terhadap modul pada
skala besar menujukkan hasil positif
dengan rerata skor 3,09. Berdasarkan
hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa modul kimia berbasis PBL pada
materi koloid layak dan efektif
diterapkan dalam proses pembelajaran
kimia.
8. PENERAPAN PRAKTIKUM 1. Rumusan masalah JPSI (Jurnal Yang sesuai dari jurnal
DENGAN MODEL PROBLEM 1) Bagaimana pengaruh model Pendidikan Sains tersebut dengan judul
BASED LEARNING (PBL) PADA PBL dengan metode praktikum Indonesia) Program proposal adalah penerapan
MATERI LAJU REAKSI DI SMA terhadap peningkatan Studi IPA model pembelajaran
NEGERI 1 LEMBAH SELAWAH keterampilan berfikir kritis dan Program problem based learning
Fathimah Zahrah, A. Halim, M. sikap ilmiah siswa? Pascasarjana serta landasan teori
Hasan 2. Landasan teori belajar yaitu teori Universitas Syiah belajarnya.
belajar kontruktivis dengan Kuala
menggunakan model pembelajaran PBL
3. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode
eksperimen dengan desain
penelitian Control group pretest-postest
design. Sampel dalam penelitian adalah
dua kelas siswa kelas XI sebagai kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Penelitian ini menggunakan instrumen
tes berpikir kritis, tes skala sikap, dan
angket respon siswa yang telah
divalidasi. Data hasil tes yang diperoleh
dianalisis secara deskriptif dan secara
statistik pada taraf signifikan 95%.
4. Hasil dan kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
model PBL dengan metode praktikum
dapat meningkatkan keterampilan
berfikir kritis dan sikap ilmiah siswa
pada konsep laju reaksi. Terbukti dari
nilai rata-rata skor awal siswa kelas
eksperimen sebesar 4,50 meningkat
menjadi 7,10 pada postes. Peningkatan
keterampilan berfikir kritis kelas
eksperimen signifikan secara statistik
terhadap kelas kontrol. Selanjutnya,
skor awal sikap ilmiah kelas
eksperimen dengan nilai rata-rata 57,75
menjadi 72,21 pada postes. Secara
statistik sikap ilmiah kelas eksperimen
signifikan lebih baik dibandingkan
kelas kontrol. Siswa menunjukkan
respon yang positif terhadap model
PBL dengan metode praktikum.

9. PENERAPAN MODEL 1. Rumusan masalah JPSI (Jurnal Yang sesuai dari jurnal
PEMBELAJARAN PROBLEM 1) Bagaimana pengaruh penerapan Pendidikan Sains tersebut dengan judul
BASED LEARNING (PBL) model pembelajaran PBL Indonesia) Program proposal adalah penerapan
DENGAN MEDIA AUDIO dengan media audio visual Studi IPA model pembelajaran
VISUAL PADA MATERI IKATAN terhadap penguasaan konsep Program problem based learning
KIMIA TERHADAP peserta didik SMA Negeri 1 Pascasarjana serta landasan teori
PENGUASAAN KONSEP DAN Panga pada materi ikatan kimia? Universitas Syiah belajarnya.
BERPIKIR KRITIS PESERTA 2) Bagaimana pengaruh penerapan Kuala
DIDIK SMA NEGERI 1 PANGA PBL dengan media audio visual
Syaribuddin Syaribuddin, Ibnu terhadap kemampuan berpikir
Khaldun, Musri Musri kritis peserta didik SMA Negeri
1 Panga.?
2. Landasan teori belajar yaitu teori
belajar kontruktivis dengan
menggunakan model pembelajaran PBL
3. Metode penelitian
4. Hasil dan kesimpulan
Penelitian ini dilakukan dengan metode
eksperimen pendekatan deskriptif,
menggunakan desain penelitian posttest
only control design. Sampel dalam
penelitian adalah peserta didik kelas X
semester 1 SMAN 1 Panga tahun
pelajaran 2014/2015. Pengumpulan
data dilakukan dengan tes penguasaan
konsep dan tes kemampuan berpikir
kritis yang telah divalidasi. Data hasil
tes yang diperoleh dianalisis secara
deskriptif dan secara statistik pada taraf
signifikan α = 0,05 (95%). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa
penerapan PBL dengan media audio
visual berpengaruh signifikan terhadap
penguasaan konsep peserta didik SMA
Negeri 1 Panga pada materi ikatan
kimia. Nilai rata-rata kelas eksperimen
(84) lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol (62). Nilai indikator penguasaan
konsep yang paling tinggi adalah pada
indikator analisis (C4) (85). Penerapan
PBL dengan media audio visual
berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan berpikir kritis peserta didik
SMA Negeri 1 Panga. Terbukti dari
nilai rata-rata kelas eksperimen (82)
yang lebih tinggi dibandingkan kelas
kontrol (66). Nilai indikator
kemampuan berpikir kritis yang paling
tinggi adalah pada indikator
mengidentifikasi dan menangani suatu
ketidaktepatan dan indikator
kemampuan memberikan alasan
10. 1. Rumusan masalah JPSI (Jurnal Yang sesuai dari jurnal
Kajian tentang problem based 1) bagaimana perbedaan hasil Pendidikan Sains tersebut dengan judul
learning (PBL) terhadap hasil belajar belajar dan keterampilan Indonesia) Program proposal adalah penerapan
dan keterampilan pemecahan pemecahan masalah siswa yang Studi IPA model pembelajaran
masalah siswa kelas XI SMAN 7 diajar menggunakan model PBL Program problem based learning
Malang pada materi pokok larutan dan konvensional? Pascasarjana serta landasan teori
penyangga / Sri Oktafia Setyaningsih 2) Bagaimana tanggapan siswa Universitas Syiah belajarnya.
terhadap penggunaan model Kuala
PBL?
2. Landasan teori belajar yaitu teori
belajar kontruktivis dengan
menggunakan model pembelajaran PBL
3. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian eksperimen semu dengan
postes dan deskriptif kuantitatif.
Subyek penelitiannya adalah siswa
kelas XI SMAN 7 Malang semester 2
tahun pelajaran 2008/2009. Sampel
penelitian terdiri dari dua kelas dengan
perlakuan yang berbeda yaitu kelas
eksperimen menggunakan model
Problem Based Learning dan kelas
kontrol dengan cara konvensional
(ceramah). Teknik analisis data yang
digunakan pada penelitian ini adalah
uji-t yang sebelumnya telah di uji
normalitas, homogenitas, dan uji
kesamaan rata-rata. Penelitian ini
dilakukan pada bulan maret sampai
april 2009 di SMAN 7 Malang.
Instrumen yang dalam penelitian antara
lain: RPP, LKS, soal tes, angket, dan
lembar observasi keterampilan
pemecahan masalah. Instrumen yang
digunakan sebelumnya telah divalidasi
oleh validator yaitu dua Dosen FMIPA
UM dan satu guru Kimia SMAN 7
Malang. Untuk soal tes dilanjutkan
dengan melakukan uji coba pada siswa
yang telah mempelajari materi pokok
larutan penyangga. Hasil uji coba soal
tes menyatakan bahwa dua nomor soal
tidak valid sehingga perlu dilakukan
perbaikan, dan soal tes dinyatakan
reliabel dengan α lebih besar dari rtable
yaitu 0,82 > 0,423.
4. Hasil dan kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan: (1)
adanya perbedaan hasil belajar siswa
yang diajar dengan model PBL dan
siswa yang diajar dengan metode
konvensional. Rata-rata hasil belajar
kelas eksperimen 78,7 dengan standart
devisiasi 5,98 dan 91,9% ketutasan,
sedangkan kelas kontrol rata-ratanya
72,3 dengan standart devisiasi 4,4 dan
75,7% ketutasan. (2) Keterampilan
pemecahan masalah siswa kelas
eksperimen dan kelas kotrol berbeda
dengan rata-rata hasil observasi
berturut-turut adalah 73,8% dan 33,4%.
(3) Siswa senang diajar dengan model
PBL, tampak dari hasil angket yang
disebarkan diperoleh 41% sangat
setuju, 51% setuju, dan 8% tidak setuju
memberikan tanggapan pembelajaran
dengan menggunakan model PBL.
Dari hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan bahwa penggunaan PBL
dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, hasil belajar, dan
keterampilan pemecahan masalah siswa
dalam bidang kimia khususnya pada
meteri larutan penyangga. Oleh sebab
itu disarankan bahwa PBL dapat
diterapkan pada pembelajaran kimia
materi pokok larutan penyangga atau
materi kimia lainnya.

Anda mungkin juga menyukai