MAKALAH
“KEBIJAKAN MONETER”
makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas individu Ekonomi Syariah
MATA KULIAH : Ekonomi Syariah
DOSEN : Hasriadi, SE.,MM.
OLEH KELOMPOK 4:
Ahmad Muzakkir
Nur Faisal Bahar
i|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Ekonomi Syariah
dengan judul : Kebijakan Moneter
Selalu senantiasa kita bershalawat pada nabi allah Muhammad SAW. Tokoh
revolusi terbaik sepanjang masa yang hampir membuat islam menguasa sepertiga
dunia , yang tidak lagi diragukan untuk menjadi suri tauladan untuk umat
muslim .
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kita miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
dari berbagai pihak . Jika ada benar dan lebihnya itu datang dari Allah SWT dan
jika ada salah dan kurangnya datang dari kita . Wallahul muafiq ila aqwamith
thariq , billahi taufiq wassa’ adah Wassalamualaikum warahmatullah
Wabarakatuh .
Sengkang , 2019
Penulis,
Ahmad Muzakkir
ii | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
DAFTAR ISI
Halaman:
Cover Makalah i
Kata Pengantar...............................................................................................................ii
Daftar Isi.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. Pengertian dan Jenis Kebijakan Moneter..................................................................3
B. Tujuan Kebijakan Moneter........................................................................................7
C. Instrumen Kebijakan Moneter...................................................................................9
D. Kebijakan Moneter Dalam Islam............................................................................12
BAB III PENUTUP.....................................................................................................27
A. Kesimpulan.............................................................................................................27
B. Saran........................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................28
iii | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk Perilaku Konsumsi Islam?
2. Apa fungsi otoritas Al-Ghazali?
3. Apa analisa kurva idifference dengan barang halal?
4. Apa optimal solution dari perilaku konsumsi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk Perilaku Konsumsi Islam
2. Untuk mengetahui fungsi otoritas Al-Ghazali
3. Untuk mengatahui analisa Kurva Indiferen (Indifference Curva)
4. Untuk mengetahui Optimal Solution Perilaku Konsumsi
2|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
BAB II
PEMBAHASAN
3|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
Pengaturan jumlah uang yang beredar pada masyarakat diatur dengan cara
menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar. Jenis-jenis kebijakan
moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
4|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan
memainkan jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada
pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio
cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah
menaikkan rasio.
5|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah
kestabilan terhadap hargaharga barang dan jasa yang tercermin pada
inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia
menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran
utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan
menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran
kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan
sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan
kebijakan nilai tukar untuk mengurangi volatilitas nilai tukar yang
berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu.
6|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
7|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
8|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
9|HES3B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
10 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
11 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
Sebagaimana kita ketahui, dalam kehidupan ekonomi, uang ibarat darah dalam
tubuh manusia. Oleh karenanya, uang memiliki nilai (dalam fungsinya) pada
aktivitas ekonomi. Dalam islam permintaan akan uang terutama dalam transaksi
dan kebutuhan kebanyakan ditentukan oleh tingkat pendpatan dan distribusinya.
Permintaan spekulatif akan uang pada dasarnya dipicu oleh fluktuasi tingkat suku
bunga dalam perekonomian kapitalis. Penurunan tingkat suku bunga yang disertai
dengan harapan akan mningkat merangsang orang atau perusahaan untuk tetap
menyimpan uangnya. Karena dalam perekonomian kapitalis bunga seringkali
berfluktuasi. Dengan penghapusan bunga ini dan kewajiban akan zakat 2,5%
setahun dapat meminimalisir permintaan spekulatif akan uang.
Kebijakan Moneter
Ilmu moneter merupakan bidang kajian ilmu ekonomi moneter. Ilmu ekonomi
moneter adalah bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari sifat serta pengaruh
uang terhadap kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi pada umumnya diartikan
suatu kegiatan yang mempengaruhi tingkat pengangguran produksi, harga dan
hubungan perdagangan atau pembayaran internasional. Alasan mempelajari
kebijakan moneter dalam ekonomi islam:
2
Kebijaka Moneter Islam, diakses dari http://ilmu-iqtishoduna.blogspot.com/2014/12/sistem-
moneter-dalam-islam.html, pada tanggal 8 Desember 2019
12 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
13 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
Dari ke 4 tujuan diatas sekilas hampir sama dengan sistem kapitalis. Akan tetapi
kalau dikaji lebih dalam, ada perbedaan penekanan dan komitmen yaitu tentang
nilai-nilai spritual, keadilan sosio ekonomi dan persaudaraan manusia.
Instrumen Keuangan
Fungsi fundamental yang ke dua dari sistem moneter dan keuangan adalah harus
mendorong penanaman sumber dan pengalokasiannya ke investor. Dalam sistem
konvensional dilakukan oleh lembaga perantara keuangan yang didasarkan pada
tingkat bunga fix, sedangkan dalam ekonomi bebas dilakukan dengan sistem bagi
14 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
hasil. Uang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem ekonomi
modern. Adapun fungsi uang :
1. Uang sebagai alat tukar
2. Uang sebagai satuan pengukur nilai
3. Uang sebagai alat penimbun/penyimpan kekayaan
Sedang dalam islam fungsi nomer tiga diakui sebagi sebuah fungsi uang karena
brtentangan dengan kaidah syariah.
Keadaan riil menunjukkan bahwa perkembangan pasar uang dunia saat ini,
sebagian besar dipergunakan untuk memperdagangkan uang itu sendiri. Hanya
5% dari transaksi di pasar uang yang berkaitan dengan transaksi barang dan jasa.
Bahkan volume transaksi pasar barang dan jasa hanya 1,5% dibandingkan dengan
turn over transaksi di pasar uang. Ekonomi klasik mengatakan bahwa uang tidak
memberikan kegunaan langsung (Direct Utility Junction), hanya bila uang itu
digunakan untuk membeli barang, maka barang itu akan memberikan kegunaan.
Teori Ekonomi Neo Klasik mengatakan kegunaan uang timbul dari daya beli. Jadi
uang memberikan kegunaan tidak langsung (Indirect Utility Function). Dua
Fungsi fundamental uang pada sistem finansial secara keseluruhan:
1. Memungkinkan terjadinya likuiditas secara mencukupi, sehingga produksi dan
tukar menukar dapat terjadi secara wajar
2. Termobilisasinya pendapatan, sumber daya dan pengalokasian investor secara
sesuai.
Berkaitan dengan fungsi uang diatas, maka keberadaan lembaga dan pengatur
peredaran uang diperlukan. Seperti yang dijelaskan oleh Munawar Iqbal dan M.
Fahim khan “A survey of Issues and A Programme for Research in monetary and
Fiscal Economics of Islam”: Teori moneter modern, penimbunan uang berarti
menghambat atau memperlambat perputaran uang yang berarti semakin kecil
transaksi yang terjadi, sehingga perekonomian menjadi lesu. Sedangkan peleburan
uang berarti mengurangi jumlah penawaran uang yang dapat digunakan untuk
melakukan transaksi.
15 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
16 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
17 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
akan tetapi nilai tambahnya akan tergantung dari hasil yang diusahakan dengan
uang itu.
18 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
yaitu: Produksi, distribusi barang maupun jasa. Salah satu bentuk kerja sama
dalam bisnis islam adalah Qirad atau Mudharabah. Qirad atau Mudharabah adalah
kerja sama antara pemilik modal atau uang dengan pengusaha pemilik keahlian
atau keterampilan atau tenaga dalam pelaksanaan unit-unit ekonomi atau proyek
usaha. Melalui Qirad atau Mudharabah kedua belah pihak yang bermitra tidak
mendapatkan bunga, tetapi mendapatkan bagi hasil atau profit dan loss sharing
dari proyek ekonomi yang disepakati bersama.
Dalam era modern ini kegiatan ekonomi tidak bisa lepas daari peran
lembaga keuangan. Lembaga keuangan (bank) sebagai lembaga perantara antara
pihak surplus dana kepada pihak minus dana menjalankan fungsi:
1. Pengumpulan Dana
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan jasa simpanan/tabungan yang
bentuknya bisa terikat dan tidak terikat atas jangka waktu dan syarat-syarat
tertentu dalam penyertaan dan penarikannya. Adapun akad yang melandasi
kegiatan simpanan ini:
a. Simpanan wadiah,
Merupakan titipan dana yang tiap waktu dapat ditarik pemiliknya atau anggota
dengan cara mengeluarkan semacam surat berharga pemindahbukuan/transfer dan
perintah membayar lainnya. Simpanan wadiah dikenakan biaya administrasi
namun oleh karena dana yang dititipkan diperbolehkan diputar oleh pengelola,
maka penyimpan dana akan mendapat bonus sesuai dngan jumlah dana yang
berperan dalam pembentukan keuntungan bagi pengelola.
b. Tabungan Mudharabah
Tabungan pemilik dana yang penyetorannya dan penarikannya dapat dilakukan
sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati sebelumnya. Pada simpanan
mudharabah tidak diberikan bunga namun bagi hasil.
2. Penyaluran dana
Lembaga keuangan (Bank) islam juga merupakan lembaga bisnis dalam rangka
memperbaiki perekonomian umat. Sehingga dana yang dikumpulkan harus
disalurkan dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan.
19 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
20 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
f. Al Ijarah
Merupakan talangan dana sepenuhnya kepada nasabah dalam rangka untuk
pengadaan barang ditambah dengan keuntungan yang disepakati dengan sistem
pembayaran sewa tanpa diakhiri dengan kepemilikan. Bank sebagai leasor
memberikan kesempatan kepada nasabah untuk memperoleh manfaat dari barang
yang disewa untuk jangka waktu tertentu, dengan ketentuan nasabah akan
membayar sejumlah uang pada waktu yang disepakati bersama. Apabila habis
jangka waktunya, barang yang menjadi objek ijarah tetap menjadi milik bank.
g. Ba’iu Takjiri
Merupakan pembiayaan penuh yang merupakan talangan dana untuk pengadaan
barang ditambah keuntungan yang disepakati dengan sistem pembayaran sewa
yang di akhiri dengan kepemilikan. Prinsipnya hampir sama dengan sewa beli.
Setelah habis pembayaran sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan maka
objek atau barang yang disewabelikan tersebut menjadi milik nasabah. Selain
dalam bentuk pembiayaan penyaluran tabungan dalam investasi adalah infaq dan
wakaf. Sebab keduanya mengandung unsur religi dan spiritual.
21 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
Aset Investasi
Menurut hukum Islam, pada prinsipnya setiap sesuatu dalam muamalah adalah
diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah. Hal ini didukung oleh
Al-Qur’an, Hadist, dan pendapat ulama:
a. Dr. Wahbah az-Zuhaily mengatakan, “Dan setiap syarat yang tidak
bertentangan dengan dasar-dasar syariah dan dapat disamakan hukumnya (qiyas)
dengan syarat-syarat yang sama.”
b. Mazhab Hambali dan para fuqaha lainnya menerangkan, bahwa “Prinsip dasar
dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah boleh
diadakan, selama tidak dilarang oleh syariah atau bertentangan dengan nash
syariah”.
22 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
d. HR.A bud dawud, Ibn Majah, dan Tirmizi dari Amru bin ‘Auf), Rasulullah
memberikan acuan bagi para umatnya dalam melakukan transaksi atau akad
sebagai berikut: “Perdamaian itu boleh antara orang-orang Islam kecuali
perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.
Orang-orang Islam wajib memenuhi syarat-syarat yang mereka sepakati, kecuali
syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram”.
23 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
2. Asuransi
3. Leasing (Ijarah)
4. Pegadaian Syariah (Rahn)
5. Reksadana Syariah
6. DPLK Syariah
7. BMT Koperasi Syariah
Perbankan Islam
Bank Islam adalah bank yang beroperasi tidak mengandalkan bunga.
Dimana baik operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-
Qur’an dan Hadist. Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya
memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang.
Bank sentral harus menjadi kunci dari sistem perbankan Islam karena melalui
usahanya yang kreatif dan hati-hati sistem keuangan dan perbankan Islam dapat
mengaktualisasikan dirinya. Bank sentral adalah lembaga yang dipercaya
mengelola persediaan uang dengan melibatkan masalah fiat money seperti halnya
pengawasan bank komersial. Bank sentral akan menentukan program tahunan
pertumbuhan persediaan uang yang diharapkan sesuai dengan tujuan ekonomi
nasional, Jika melihat dari sejarah:
a. Pada masa Pemerintahan khalifah Ali melakukan pencetakan uang dalam
jumlah terbatas
b. Pada masa daulah mu’awiyah, Khalifah Abdul Malik bin Marwan (75 H/695
Masehi) mencetak dirham khusus bercorak islam, dengan lafadz-lafadz islam
yang ditulis dengan huruf arab gaya kufi. Dengan demikian, dinar persia tidak
digunakan lagi. Barulah pada zaman Abdul Malik (76 Hijriyah) pemerintah
mendirikan tempat percetakan uang di Daar Idjard. Suq ahwaj, Sus, Jay, Manadar,
Maisan, Rai, Abarkubadh, dan mata uang khalifah dicetak secara terorganisir
dengan kontrol pemerintah.
24 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
c. Pada masa Daulah Abasiyah II, Pemerintahan Kirbugha dan Zahir Barkuk
pencetakan fullus tidak dikontrol sehingga menimbulkan inflasi dan memperburuk
kondisi keuangan pemerintahannya.
25 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
mempunyai potensi besar untuk melipatgandakan secara otomatis beban biaya dan
pokok pinjaman yang karena sesuatu hal terlambat membayar.
26 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan moneter adalah upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan
ekonomi yang tinggi secara berkelanjutan dengan tetap mempertahankan
kestabilan harga.Jenis-jenis kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua,
yaitu :
1. Kebijakan moneter Ekspansif (Monetary expansive policy)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka menambah jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan untuk mengatasi pengangguran dan meningkatkan daya
beli masyarakat (permintaan masyarakat) pada saat perekonomian mengalami
resesi atau depresi. Kebijakan ini disebut juga kebijakan moneter longgar (easy
money policy).
2. Kebijakan Moneter Kontraktif (Monetary contractive policy)
Adalah suatu kebijakan dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar.
Kebijakan ini dilakukan pada saat perekonomian mengalami inflasi. Disebut juga
dengan kebijakan uang ketat (tight money policy).
B. Saran
Penulis menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini jadi penulis
menyarankan apabila terdapat kekurangan atau isi dari makalah ini maka saran –
saran kritik dari pembaca adalah penutup dari semua kekurangan kami dan
27 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
menjadikan semua itu guna menjadi bahan acuan untuk memotivasi dan
menyempurnakan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmu-iqtishoduna.blogspot.com/2014/12/sistem-moneter-dalam-islam.html
http://blog.bersiap.com/informasi/pengertian-jenis-tujuan-dan-instrumen-
kebijakan-moneter.
http://www.markijar.com/2017/07/pengertian-macam-dan-contoh-kebijakan.html.
http://fitrania.blogspot.co.id/
Siamat, Dahlan, Manajemen Lembaga Keuangan Edisi ke tiga, Lemb.Penerbit
Fakultas Ekonomi UI, 2001
Muhammad, Drs., Kebijakan Fiskal dan Moneter dalam Ekonomi Islam, Penerbit
Salemba empat, 2002
Syafi’I Antonio, muhammad., Bank Syariah dari Teori ke Praktik, Penerbit Gema
Insani Press, 2001
Chapra, M. Umer. Prof. Dr., Alqur’an Menuju Sistem Moneter Yang Adil, terj.
Dana bhakti prima yasa. Yogyakarta. 1997
Zulkifli, Sunarto. Panduan praktis transaksi perbankan syariah. Zikrul Hakim.
Jakarta. 2003.
IBI. Konsep, produk dan implementasi oprasional bank syariah. Djambatan.
Jakarta. 2002
Latifa. M. Alqoud dan Mervyn K. Lewis., Perbankan syariah; rinsip praktet
prospek. Ed terj. Serambi. Jakarta. 2001
28 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah
Makalah EKONOMI SYARIAH
Google.com
29 | H E S 3 B
Ekonomi Syariah