Anda di halaman 1dari 2

FORMAT

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
(Dibuat setiap kali sebelum interaksi / pertemuan
dengan klien)

A.Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
Pada pertemuan kedua, Ibu I sudah mulai menerima takdir putrinya dan
mengungkapkan bahwa dia sudah menerima atas takdir putrinya,dan merasa
bersyukur masih memiliki suami dan keluarga yang senantiasa merangkul beliau
dalam keadaan berduka, Ibu I setelah pertemuan pertama sesudah acara arisan ibu I
mengungkapkan bahwa sudah mampu menerima takdir putrinya dan lebih
menyibukkan diri agar beliau lebih tenang menjalani kehidupan selepas kematian
putrinya.
2. Diagnosa
Keperawatan.
Berduka
3. Tujuan Keperawatan
a. Klien dapat menunjukkan sikap menerima dan empati
b. Klien mampu melewati proses berduka secara bertahap
4. Tindakan Keperawatan
a. Berdiskusi mengenai perasaan berguna terhadap diri sendiri
b. Berdiskusi mengenai kehilangan dan takdir yang sudah dikehendaki

B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan


a. Fase Orientasi
1. Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, selamat pagi Ibu I.”
2. Evaluasi dan validasi
“Bagaimana keadaan Ibu hari ini? Bagaimana kegiatan arisan ibu kemarin
?”
“bolehkah ibu bercerita kepada saya? “Wah bagus
bu”
“Nampaknya ibu sudah lebih bersemangat dan percaya diri dari yang kemaren”
3. Kontrak
Topik : “Baiklah, sesuai dengan janji kita yang kemarin, kita akan berdiskusi
bagaimana ibu menyadari bahwa ibu memiliki banyak cara agar ibu lebih
menyibukkan diri dan tidak memikirkan anak ibu secara terus menerus”
Waktu : “ ibu maunya berapa lama kita berbincang-bincang?”
Tempat : “ bagaimana kalau kita berbincang-bincang di ruang tamu ini saja.”
b. Fase Kerja
1) “Baiklah Ibu I, pertama bisa ibu ceritakan kegiatan arisan kemarin apa yang ibu
rasakan?”
2) “wah bagus sekali ibu sudah banyak perubahan setelah ibu cerita kemarin,
memang ibu punya semangat yang tinggi sekali, saya salut dengan ibu”
3) “iya bu memang harus seperti itu, kita harus selalu optimis, dari sini saya
sepertinya dapat menyimpulkan bahwa ibu sebenarnya hanya perlu penyemangat
agar ibu dapat mencapai sebuah tujuan, nah dari hal ini bu bisa di ambil cara agar
ibu tetap merasa bersyukur dan tidak merasa terlalu kehilangan dengan
sepeninggalnya anak ibu, disekitar ibu masih banyak yang berharap ibu sehat
serta mampu menjalani kehidupan seperti sedia kala bu, yakni suami dan keluarga
ibu yang slalu ingin ibu sehat terus.”
4) “iya bu, ibu harus tetap semangat ibu tidak boleh terlalu memikirkan nasib anak
ibu, memang kita sebagai manusia pasti akan menghadapi kematian terlebih lagi
takdir kematian itu datangnya dari tuhan dan itu tidak bisa di pungkiri lagi, kita
harus legawa dalam menerima keadaan”
5) “ya betul ibu, teryata kita sepemikiran, nah sekarang ibu tidak perlu terlalu
memikirkan nasib anak ibu dan pertahankan rasa percaya diri dengan mengisi
hari-hari ibu dengan banyak kegiatan, seperti arisan kemarin bu atau lebih banyak
berkumpul dengan keluarga, anggap saja kondisi ibu sewaktu sebelum anak ibu
meninggal, tpi memang gk bisa di pungkiri mengenai anak ibu sudah suratan
takdir tuhan yang tidak bisa dicegah atau ditunda bu.”
6) “iya ibu, ibu tetap semangat selalu untuk menjalani hidup, saya sangat senang ibu
memiliki semangat yang tinggi.”
7) “Ya, alhamdulilah bu.”
c. Fase Terminasi
1. Evaluasi respon klien dan validasi terhadap tindakan keperawatan yang sudah
diberikan
(subjektif): “Apa Ibu sudah mengerti mengenai hasil diskusi tadi?”
(objektif): “Bagus. Kalau Ibu sudah mengerti, coba ibu simpulkan hasil diskusi
kita tadi”
Validasi :
“Bagaimana ibu sudah merasa lega dan mengerti?”
2. Rencana Tindak Lanjut
“Baik bu kedepanya lebih baik ibu tetep intensifkan berkumpul dengan sebaya ikut
kegiatan, sehingga ibu bisa melatih rasa percaya diri dan menghilangkan rasa
kehilangan, seperti itu ya bu “
3. Kontrak yang akan datang
Topik : Baik bu kedepanya lagi kalau ada tenggang waktu, kita bertemu lagi dan
berbincang kembali mungkin masalah pengalaman ibu kedepan ini”
Waktu : “untuk waktunya nanti akan saya hubungi ya bu untuk kedepanya
kemungkinan seperti biasa pagi ya bu”
Tempat : “di rumah ibu saja bu lebih nyaman”

Anda mungkin juga menyukai