OLEH :
Universitas Paramadina
Riba
Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian
berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan
kepada peminjam. Riba secara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). Dalam
pengertian lain, secara linguistik riba juga berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan
menurut istilah teknis, riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau
modal secara batil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, tetapi secara
umum terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan
tambahan, baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara batil
atau bertentangan dengan prinsip muamalat dalam Islam.
Dalam Islam, memungut riba atau mendapatkan keuntungan berupa riba pinjaman
adalah haram. Ini dipertegas dalam Alquran Surah Al-Baqarah ayat 275 : ...padahal
Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.... Pandangan ini juga
yang mendorong maraknya perbankan syariah yang konsep keuntungan bagi
penabung didapat dari sistem bagi hasil bukan dengan bunga seperti pada bank
konvensional, karena menurut sebagian pendapat (termasuk Majelis Ulama
Indonesia), bunga bank termasuk ke dalam riba.
Jenis-jenis riba
Secara garis besar riba dikelompokkan menjadi dua, yaitu riba utang-piutang dan
riba jual-beli. Riba utang-piutang terbagi lagi menjadi riba qardh dan riba jahiliah,
sedangkan riba jual-beli terbagi atas riba fadhl dan riba nasi’ah.
4 tahapan riba dalam al-qur’an
1. Allah menunjukkan bahwa riba itu bersifat negatif (QS. Ar-Rumm: 39)
2. Allah memberikan isyarat keharaman riba melalui kecaman praktik riba di
kalangan Yahudi (QS An-Nisaa’:161)
3. Allah mengharamkan salah satu bentuk riba, yaitu riba yang bersifat berlipat
ganda dengan larangan yang tegas (QS. Ali Imran:130)
4. Allah mengharamkan riba secara total dengan segala bentuknya (QS Al Baqarah:
275, 276, dan 278
Garar (Ketidakpastian)
Hashah yaitu jual beli suatu barang atas kesepakatan harga dengan lemparan
batu kecil.
Hablul habalah yaitu membeli hewan dengan sebuah harga, dimana harga
tersebut mencakup janin, dan anak yang akan dilahirkan oleh janin tersebut.
Muhaqalah yaitu menjual biji-bijian (gandum, padi dan lainnya) yang sudah
matang yang masih ditangkainya dengan biji-bijian yang sejenis.
Madhamin yaitu menjual janin hewan yang masih dalam perut induknya.
Masyir (Judi)
Acara alamiah kedua dimensi tersebut saling berhubungan erat dan saling
melengkapi (QS Lukman:20)
Islam mengatur masalah harta dan pertukaran, seperti jual beli (bai’), sewa
menyewa (ijarah), gadai (salam) dan sebagainya.
Secara etimologi kata“ Milik” secara etimologi berasal dari bahasa Arab al-
milk yang berarti penguasaan terhadap sesuatu
Secara terminologi, salah satu definisi al milik menurut ulama fikih, adalah
pengkhususan seseorang terhadap suatu benda yang memungkinkannya
untuk bertindak hukum terhadap benda itu selama tidak adanya halangan
syara’
Harta yang tidak dapat dimiliki dan dihakmilikkan orang lain, misalnya: jalan
umum, jembatan, dan taman kota
Harta yang tidak bisa dimiliki kecuali dengan ketentuan syariah, misalnya
harta wakaf, harta baitul maal, harta ziswaf, dan sebagainya
Harta yang bisa dimiliki dan dihakmilikkan kepada orang lain, yaitu harta
yang merupakan milik pribadi setiap orang
Harta yang tidak dapat dimiliki dan dihakmilikkan orang lain, misalnya: jalan
umum, jembatan, dan taman kota
Harta yang tidak bisa dimiliki kecuali dengan ketentuan syariah, misalnya
harta wakaf, harta baitul maal, harta ziswaf, dan sebagainya
Harta yang bisa dimiliki dan dihakmilikkan kepada orang lain, yaitu harta
yang merupakan milik pribadi setiap orang
Perbedaan bunga dan bagi hasil