Anda di halaman 1dari 10

“Peran Partai Politik saat COVID-19”

Makalah

Tugas ini disusun untuk memperoleh nilai pada mata kuliah Pengantar Ilmu
Politik

Dosen Pengampu : Dr. Sait Abdullah, S.Sos, M.Pol. Adm

Oleh :
Dellia Ayu Nurparikha
(19110182)
APN U2

Program Studi Administrasi Pembangunan Negara


Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara Bandung
2020
Kata Pengantar

Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Partai Politik
saat COVID-19” untuk memenuhi salah satu tugas individu mata kuliah Pengantar
Ilmu Politik.
Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberikan saya kesehatan dan
kekuatan dalam menyusun makalah ini.
2. Bapak Dr. Sait Abdullah, S.Sos, M.Pol. Adm selaku Dosen pengampu
3. Orang tua yang telah membantu baik moril maupun materil

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik
dari segi penyusunan, bahasan, atau penulisannya. Oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, khususnya dari dosen mata
pengampu. Semoga konsep makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Mei 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.......................................................................................................................................1

PENDAHULUAN....................................................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

A. Partai Politik dan Elit Politik Terkesan Acuh Terhadap COVID-19.............................3

B. Peran yang Seharusnya Dilakukan Partai Politik Selama COVID-19...........................4

BAB III.....................................................................................................................................5

PENUTUP................................................................................................................................5

KESIMPULAN.................................................................................................................5

SARAN.............................................................................................................................5

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang
baru ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini menyebabkan
gangguan pernapasan. COVID-19 ini mewabah dengan sangat cepat disebabkan oleh
penyebarannya dari orang ke orang melalui percikan-percikan yang keluar dari mulut
atau dari hidung.

Di Indonesia, virus COVID-19 ini berasal dari warga negara Jepang yang
terinfeksi, pada 14 Februari 2020. berawal dari ia berdansa bersama seorang WNI.
Selang dua hari, WNI tersebut terinfeksi virus COVID-19 kemudian menular kepada
ibunya. Dari situ, virus COVID-19 ini menyebar begitu cepat hingga per 5 Mei 2020
terdapat 11.587 orang yang terinfeksi virus COVID-19.

Pemerintah telah menetapkan kejadian ini sebagai bencana non alam. Pemerintah
telah menerapkan kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dan
merumahkan segala kegiatan seperti sekolah, kuliah, kerja untuk memutus rantai
penyebaran virus ini. Selain pemerintah, semua lapisan masyarakat harus turut
berpartisipasi dalam upaya pemutusan rantai penyebaran virus COVID-19. Banyak
orang yang telah turut serta membantu dalam wabah ini, seperti dokter sebagai garda
terdepan, TNI dan Polri, dan masyarakat yang berdonasi untuk orang-orang yang
kurang mampu.

Tetapi, yang pelu dipertanyakan apa peran parpol? Jika biasanya pada masa
kampanye parpol berlomba-lomba dalam memberikan paket sembako tetapi pada
masa pandemi ini parpol terkesan bisu dan tidak bergerak. Oleh karena itu, disini saya
akan membahas bagaimana seharusnya parpol berperan dalam COVID-19.

B. Rumusan Masalah

1. Mengapa parpol terkesan acuh terhadap COVID-19?

2. Bagaimana seharusnya partai politik berperan dalam COVID-19?

1
2

C. Tujuan

1. Memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu politik

2. Mengetahui mengapa parpol terkesan acuh terhadap COVID-19

3. Mengetahui bagaimana seharusnya berperan dalam COVID-19


BAB II

PEMBAHASAN

A. Partai Politik dan Elit Politik Terkesan Acuh Terhadap COVID-19

Partai Politik berfungsi sebagai mediator antara rakyat dan pemerintah, begitupun
sebaliknya. Partai politik diciptakan untuk membantu mewujudkan visi pembangunan
pada aspek demokrasi dan politik, yang bertujuan demi kesejahteraan rakyat. Maka
parpol dituntut bertanggungjawab terhadap keadilan dan kemakmuran rakyat melalui
jalur parlemen maupun nonparlemen.

Faktanya, pada masa pandemi COVID-19 ini Parpol justru memikirkan nasib
pemilihan kepala daerah (PILKADA) dan menunggu skema dari KPU agar tidak
memicu bertambahnya kasus virus COVID-19. Lain halnya pada saat musim
kampanye, parpol dan elit politik bagai dewa penyelamat kesejahteraan rakyat dengan
mengirim sembako dengan dalih agar mereka dipilih pada saat pemilu, sangat ironis.
Lebih ironis lagi, Menkominfo, Menko Perekonomian, dan Menteri Perindustrian
yang malah mengurus kepentingan parpol saat jam kerja di situasi pandemi ini.

Tetapi menurut riset Institute for Transformation Studies (INTRANS) terdapat


beberapa parpol yang responsif terhadap situasi pandemi COVID-19 ini, yaitu:

1. Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang diapresiasi 483 ribu orang

2. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diapresiasi 438 ribu orang

3. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang diapresiasi 353 ribu orang.

Parpol-parpol tersebut mengambil langkah sebagai berikut:

1. PSI, memberi surat terbuka kepada Menteri Kesehatan, yang berisi masukan
dan hal-hal penting lainnya selama pandemi ini. Anggota legislatif PSI di daerah-
daerah menyumbangkan seluruh gajinya untuk membantu penanganan COVID-19,
melakukan pembagian masker, penyemprotan disinfektan, penggalangan dana, dan
pembagian bahan pokok

3
4

2. PDIP, anggota legislatif PDIP di Tangerang Selatan menyumbangkan 1 tahun


gajinya untuk penanganan COVID-19 ini

3. PKS, Surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo, penyerahan APD pada
tenaga medis, dll

Selain parpol tersebut, masih banyak parpol lainnya yang perlu berkontribusi
selama situasi pandemi ini. Mental para pelaku parpol dan para elit politik
memprihatinkan. Membuat masyarakat berstigma bahwa parpol dan elit politik hanya
peduli pada saat pilkada saja dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat
terhadap parpol dan elit politik.

B. Peran yang Seharusnya Dilakukan Partai Politik Selama COVID-19

Seperti yang telah disebutkan di poin A, terdapat 3 parpol yang paling responsif
terhadap situasi Pandemi ini, itu perlu diapresiasi. Tetapi yang perlu dipertanyakan
yaitu parpol lainnya yang kurang responsif terhadap situasi pandemi ini.

Seharusnya, seluruh parpol berkolaborasi dalam penanganan covid-19 ini, ini


bukan hal persaingan tetapi ini merupakan bentuk kemanusiaan. Para elit politik dan
pelaku parpol merupakan orang-orang menengah ke atas yang bisa membantu
masyarakat menengah ke bawah menjalani hidup di situasi pandemi ini. Contohnya
dengan memberikan sembako, masker gratis, melakukan rapid test secara gratis,
melakukan disinfektasi di daerah-daerah dan lainnya.

Peran parpol dan elit politik sangat diperlukan dalam situasi saat ini, bukan hanya
pada momen pilkada yang menjadi ajang persaingan tetapi ini demi keselamatan
rakyat dan untuk menimbulkan stigma dan kepercayaan masyarakat terhadap elit
politik dan para pelaku parpol di Indonesia ini.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Partai politik diciptakan untuk membantu mewujudkan visi pembangunan pada aspek
demokrasi dan politik, yang bertujuan demi kesejahteraan rakyat. Maka parpol
dituntut bertanggungjawab terhadap keadilan dan kemakmuran rakyat melalui jalur
parlemen maupun nonparlemen. Lain halnya pada saat musim kampanye, parpol dan
elit politik bagai dewa penyelamat kesejahteraan rakyat dengan mengirim sembako
dengan dalih agar mereka dipilih pada saat pemilu, sangat ironis. Lebih ironis lagi,
Menkominfo, Menko Perekonomian, dan Menteri Perindustrian yang malah mengurus
kepentingan parpol saat jam kerja di situasi pandemi ini. PSI, memberi surat terbuka
kepada Menteri Kesehatan, yang berisi masukan dan hal-hal penting lainnya selama
pandemi ini. Selain parpol tersebut, masih banyak parpol lainnya yang perlu
berkontribusi selama situasi pandemi ini. Seperti yang telah disebutkan di poin A,
terdapat 3 parpol yang paling responsif terhadap situasi Pandemi ini, itu perlu
diapresiasi. Tetapi yang perlu dipertanyakan yaitu parpol lainnya yang kurang
responsif terhadap situasi pandemi ini. Seharusnya, seluruh parpol berkolaborasi
dalam penanganan covid-19 ini, ini bukan hal persaingan tetapi ini merupakan bentuk
kemanusiaan. Contohnya dengan memberikan sembako, masker gratis, melakukan
rapid test secara gratis, melakukan disinfektasi di daerah-daerah dan lainnya.

SARAN

Menurut saya, diperlukan kerjasama antar semua parpol dan elit politik dalam
memerangi pandemi ini. Ini bukan masalah persaingan tetapi ini masalah
kemanusiaan yang semua orang harus terlibat. Para elit politik dan pelaku parpol
diharapkan bisa lebih berkontribusi membantu masyarakat dengan pemberian masker
gratis, pemberian disinfektan, pemberian sembako, dan lain-lain. Masih banyak yang

5
bisa dilakukan para pelaku parpol dan elit politik di masa pandemi ini, untuk
membentuk stigma masyarakat yang percaya akan kinerja para elit politik dan pelaku
parpol.

Anda mungkin juga menyukai