PUFF PASTRY
Untuk memenuhi tugas Mata Kuliah : PASTRY
Dosen Pengampu :
Dra. Ana Rahmi M.Pd
Disusun oleh :
Ayuandina
NIM : 5193342033
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN
KELUARGA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
makalah ini. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk
melengkapi segala kekurangan dan kesalahan dari makalah ini. penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu selama
AYU ANDINA
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Manfaat Penelitian 4
BAB II PEMBAHASAN 4
10
3.1 Kesimpulan 14
3.2 Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
pie untuk membungkus daging selama dipanggang diatas bara api. Daging
menjadi matang tapi tetap lembab karena dibungkus adonan tepung dan air.
Perkembangan pastry selanjutnya adonan kulit bungkus yang disebut puff pastry
gula, dan telur. Yang menggunakan tepung terigu, mentega dan telur saja disebut
butter pastry atau adonan kulit yang lebih dikenal dengan nama pie. Setelah
adonan kulit ini siap dan dipasang pada loyang, barulah bagian tengahnya diberi
adonan isi, lalu dipanggang. Atau adonan kulit disiapkan hingga matang lalu
diberi isi yang tidak perlu dimatangkan lagi. Sekarang ada yang disebut adonan
lipat, dimana adonan dasar pastry tersebut dilipat berulang kali dan diolesi lemak.
Kemudian muncul adonan rebus atau adonan sus dan sering juga disebut adonan
Choux pastry, oleh karena adonan harus direbus lebih dahulu sebelum
dimatangkan lebih lanjut dengan cara memanggang atau digoreng (Anni Faridah
dkk, 2008:248).
Puff pastry merupakan pastry yang memiliki adonan tanpa ragi. Puff
pastry disebut juga sebagai ratu segala pastry, karena pembuatannya tidak mudah
dan memerlukan keterampilan serta ketelatenan. Namun, hasilnya sesuai dengan
jerih payah. Dari satu adonan dasar dapat diciptakan lusinan variasi Puff pastry
baik manis maupun gurih. Ciri khas adonan Puff pastry adalah memasukkan
lemak pada adonan dasar melalui proses pelipatan. Atau Puff pastry dapat juga
lapisan adonan sehingga pada waktu pembakaran terbentuk suatu jaringan terbuka
yang getas dan berlapis-lapis. Adonan Puff pastry disusun oleh adonan dasar dan
lapisan (laminasi) adonan dengan lapisan lemak tipis diantaranya. Panas pada saat
pemanggangan membuat air berubah menjadi uap dan menimbulkan formasi 144
lapisan adonan dan lemak yang berselang-seling, hal ini juga mempengaruhi
kepadatan dan ini merupakan ciri khas dari Puff pastry. Lapisanlapisan tersebut
lapis, memberi kerenyahan. Struktur yang lembut saat dimakan dan penampilan
terigu. Kandungan lemak Puff pastry sebaiknya 2/3 terdiri dari lemak susu, jika
dicampur dengan lemak lain. Dalam pembuatan Puff pastry bahan pengembang
kimia tidak boleh digunakan (Anni Faridah dkk, 2008:261). Puff pastry
merupakan salah satu produk yang sangat istimewa pada industry bakery.
Meskipun pada bahan utama pembuatan puff pastry tidak terdapat yeast sebagai
bahan pengembang adonan. Produk ini mampu mengembang hingga delapan kali
2
dari ketebalan aslinya ketika dipanggang. Adonan puff pastry sama dengan
lemak/korsvet juga dilakukan terhadap puff pastry ditiap lapisan adonan. Namun
berbeda dengan Danish, puff pastry tidak menggunakan yeast. Uap dari bahan
2005:265).
crumb yang lembut, aroma yang baik, dan biasanya kurang manis dibanding
produk bakery lain. Dari latar belakang mengenai puff pastry, penulis tertarik
pastry?
puff pastry
3
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
selanjutnya.
4
BAB II
PEMBAHASAN
berikut :
Tepung kacang merah diperoleh dari penepungan biji kacang merah yang
prosesnya dilakukan dengan cara kacang merah direndam selama kurang lebih 7
oven dalam suhu kurang lebih 60 derajat celcius, setelah kering, lakukan
b. Tepung terigu
pastry, muffins, makaroni, spaghetti, waffles, makanan siap saji dan makanan bayi
5
dan beberapa kue-kue Indonesia. Tanpa tepung terigu kita tidak akan dapat
membuat produk bakery dengan baik (Anni Faridah dkk, 2008). Tepung yang
baik untuk membuat cake adalah tepung terigu putih dengan kandungan 7%-9%.
Tepung terigu putih memudahkan dalam pencampuran gula, air dan lemak. Dalam
c. Gula
Gula berasal dari penyulingan air tebu. Gula yang sering digunakan pada
pembuatan cake adalah gula halus dan gula kastor (gula pasir berbutir halus)
karena mudah/cepat larut dalam adonan (Anni Faridah, 2008:250). Fungsi gula
crumb, memperpanjang umur simpan. Gula ini dapat digunakan untuk teknik
creaming atau sponge. Beberapa petunjuk dalam penguunaan gula yaitu gunakan
gula dua kali jumlah lemak bila menggunakan teknik creaming dan gunakan gula
sama dengan berat telur bila menggunakan teknik sponge, bila berat gula lebih
banyak daripada telur maka sisanya harus dilarutkan dan dimasukkan berikutnya
6
d. Telur
tinggi. Telur adalah bahan yang sangat penting untuk pembuatan cake. Karenanya
pembelian dan penyimpanan dari telur harus diperhatikan. Telur bersama tepung
membentuk kerangka atau struktur (proteinnya) cake, selain itu telur juga
atau peningkatan volume serta mempengaruhi warna dari cake. Lecitin dalam
warna pada hasil produk. Telur yang digunakan adalah telur yang segar (pH 7 –
7,5), tidak dalam kondisi dingin, tidak rusak/pecah sebelum dipakai. Sebelum
e. Lemak / Margarine
pembuatan cake ini harus mempunyai kemampuan yang baik dalam pengkreman,
7
rasa dan bau yang netral, memiliki daya emulsi yang baik. Fungsi lemak dalam
a. Susu
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar
susu mamalia betina. Susu yang digunakan pada pembuatan cake dapat berbentuk
susu bubuk, susu kental atau susu murni. Apabila susu yang digunakan adalah
susu bubuk make cake akan mempunyai susunan yang lengkap. Susu memiliki
fungsi untuk menambah gizi, membangkitkan rasa dan aroma, mampu menjaga
cairan, dan membantu mengontrol kerak cake. Gula susu akan terkaramelisasi
pada suhu rendah dan memberikan warna kerak yang diinginkan dan efek
pengikat yang ada pada protein tepung bersama-sama susu akan membentuk
struktur cake. Air yang ada dalam susu cair menimbulkan rasa yang lezat pada
8
b. Garam
Garam disebut juga dengan nama sodium chloride yang terdiri dari 40%
Sodium dan 60% Chlorida. Berfungsi untuk menstabilkan cairan didalam tubuh
dan mencegah kekeraman pada otot-otot. Fungsi garam sebagai pembangkit rasa
dan aroma. Garam merupakan bahan yang memegang peranan penting dalam
membangkitkan rasa lezat, oleh karena itu penggunaan garam harus tepat
c. Air
Air merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat
mempengaruhi penampilan, tekstur, serta cita rasa makanan. Bahkan dalam bahan
makanan yang kering sekalipun, seperti buah kering, tepung, serta biji-bijian,
terkandung air dalam jumlah tertentu. Air berfungsi sebagai pelarut, dan
dalam tepung yang bertindak menahan gas dari baking powder (Anni Faridah dkk,
2008).
d. Ovalet
dengan menyatukan cairan dengan lemak, sehingga dapat membantu aerasi dan
9
meningkatkan stabilisator adonan. Fungsi cake emulsifier dapat meningkatkan
e. Cokelat
(Cocoa Butter). Makin tinggi persentase cocoa butter makin bagus dan mahal
cokelat. Sayangnya cocoa butter punya titik didih yang rendah atau tidak tahan
negara-negara iklim tropis. Biji cokelat yang sudah dikeringkan dan dihilangkan
cocoa butternya disebut crude chocolate (bahan untuk membuat cokelat bubuk)
f. Minyak
terdiri dari 100% minyak, dan mempunyai titik leleh yang rendah. Pada suhu
kamar minyak berbentuk cair, dan pada suhu dingin akan membeku. Karena
bentuknya cair maka tidak mempunyai kemampuan atau daya pengkriman. Pada
10
telur dan gula dikocok terlebih dahulu. Olive oil, salah satu jenis minyak yang
dapat dimakan, berasal dari Italia dan Spanyol. Harganya relatif mahal. Dalam
pembuatan biskuit, lemak juga digunakan karena nilai shorteningnya. Di sini yang
digunakan adalah lemak yang memiliki stabilitas tinggi karena biskuit akan
Puff Pastry
berhasil ditentukan salah satunya dengan teknik penggilasan dan pelipatan yang
tepat. Jumlah pelipatan pada puff pastry maksimum 6 kali single, optimumnya 4
kali single optimum 3 kali single. Berikut teknik dan metode lipatan adonannya:
11
Gambar 1.Metode Inggris
dan pelipatan.
terigu (1/3 dari seluruh adonan tepung etrigu digunakan sebagai dusting).
Oleh karena itu dapat digunakan dengan mudah sebagai lapisan luar.
12
Gambar 4. Metode Skotlandia
membentuk lapisan lemak. Metode ini disebut juga quick method (metode
cepat) atau blitz puff dough, karena persiapan adonan lebih sederhana, dan
kali lipatan tunggal dan satu kali lipatan ganda sudah cukup, atau dua kali
lipatan ganda. Ketika melipat dua kali tunggal dan dua kali ganda,
1. Penimbangan Bahan
2. Pencampuran Adonan
Memahami puff pastry dapat diamati dari formula resep acuan. Pada
13
dicampur dengan adonan cair dan diuli hingga kalis. Adonan dipipihkan
dan pelipatan
3. Pencetakan
4. Pembakaran
kualitas bahan baku, kepadatan adonan, jumlah produk yang dibakar, dan
lengkap formula cake, maka suhu pembakaran lebih rendah dan formula
yang kurang lengkap dibakar dengan suhu yang lebih tinggi. Formula
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
1. Bahan-bahan dalam pembuatan puff pastry terdiri dari bahan utama dan
bahan tambahan, adapun bahan utama terdiri dari tepung kacang merah,
tepung terigu, gula, telur, dan lemak. Sedangkan bahan tambahan dalam
pembuatan puff pastry terdiri dari susu, garam, air, ovalet, coklat,
adonan, setelah itu baru masuk ke proses pembakaran. Untuk suhu dan
waktu pembakaran puff pastry adalah 180 derajat celcius dan dalam
waktu 30 menit.
3.2. Saran
Adapun saran dari penulis dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
pengelolaan pastry.
15
DAFTAR PUSTAKA
Faridah, Anni, 2008, Patiseri Jilid 1 Untuk SMK, Jakarta : Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan
Gisslen, Wayne, 2005, Professional Baking, Fourth Edition, Canada : Jhon Wiley
& Sons, Inc.
16