RESUME
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi Semester II
Disusun oleh :
Mellenda Rahmawati/E1914401009
2. Aspek organisasi, yaitu kurang adanya keteladanan dari pimpinan, kultur organisasi yang
tidak benar, sistem akuntabilitas yang tidak memadai, kelemahan sistem pengendalian
manajemen, manajemen cenderung menutupi perbuatan korupsi yang terjadi dalam
organisasi.
3. Aspek masyarakat, yaitu berkaitan dengan lingkungan masyarakat di mana individu dan
organisasi tersebut berada, seperti nilai-nilai yang berlaku yang kondusif untuk terjadinya
korupsi, kurangnya kesadaran bahwa yang paling dirugikan dari terjadinya praktik korupsi
adalah masyarakat dan mereka sendiri terlibat dalam praktik korupsi, serta pencegahan dan
pemberantasan korupsi hanya akan berhasil bila masyarakat ikut berperan aktif. Selain itu
adanya penyalahartian pengertian-pengertian dalam budaya bangsa Indonesia.
Pemberantasan tindak pidana korupsi dapat dilakukan oleh Polri dalam khususnya
dalam hal penyidikan hal ini diatur dalm pasal 14 Ayat (1g) UU No. 2 Tahun 2002 tentang
kepolisian RI. Penyidikan tindak pidana korupsi tidak hanya dimiliki oelh polri, namun
kejaksaan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memiliki kewenanan penyidikan .
Secara garis besar adnaya ketertiban itu dipenuhi adnaya peraturan tata tertib, ketentuan-
ketentuan yang bersangkutan dengan tata tertib ini dalam kaidah atau norma yang tertuang
posisinya didalam masyarakat sebagai norma hukum. Dengan adnaya tatanan norma tersebut,
maka posisi yang paing ditekankan adalah norma hukum meskipun norma lain tidak kalah
penting perannya dalam kehiudpan masyarakat untuk mewujudkan tertib sosial, negara
menetapkan dan mengesahkan peraturan perundang-undangan yang mengatur masyarakat.
Peraturan-peraturan itu mempunyai saksi hukum yang sifatnya memaksa, artinya bila
peraturan itu sampai dilanggar mak kepada pelanggarnya dapat dikenakan hukuman. Jenis
hukuman yang akan dikenakan terhadap si pelanggar akan sanagat tergantung pada
macamnya peraturan yna dilanggar pad aprin sipnya setiap peraturan mengandung sifat
paksaan artinya orna-orna yang tidak mau tunduk dikani sanksi terhapad pelanggaran
tersebut.
Hukum yang digunakan sebaai saran pembaharuan dapar berupa undang-undang atau
yurisprudensi atau kombinasi keduanya di indonesia yang paling menonjol adalah perundang-
undang. Yurisprudensi juga berperan namun tida seberapa. Lain halnya dinegara-negara yang
menganut sistem preseden sudah barang tentu peranan yuris prudensi akan jauh lebih penting.
Korupsi berkiatan dengan kekuasaan karena dengan kekuasaan itu penguasa dapat menyalah
gunakan kekuasaanya untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan kroninya. Korupsi selalu
bermula berkembang disector public dengan bukti-bukti yang nyata bahwa dengan kekuasaan
itulah pejabat publik dapat menekan atau memeras para pencari keadilan atau mereka yang
memerlukan ras pelayanan dari pemerintah. Korupsi di indonesia suda tergolong kejahatan
yang merusak, tida saja keuangan negara dan potensi ekonomi negara tetapi juga telah
meluluhlantakan pilar-pilar sosial budaya, moral, politik, dan tatanan hukum dan keamanan
nasioanl.