Anda di halaman 1dari 4

Tugas Tutorial 1

Berikan contoh perencanaan (skenario kegiatan) masing-masing satu kegiatan untuk


meningkatkan kecerdasan linguistic –verbal dan matematis logis pada anak usia dini.

Buatlah dengan sistematika berikut.

Judul Kegiatan:

Jenis Kecerdasan:

Alat dan bahan yang dibutuhkan:.................

Strategi Pengembangan:........................

Langkah-langkah/prosedur:.............................

Teknik penilaian:.......................

Jawablah soal tersebut lalu upload pada tempat yang tersedia. Batas upload inisiasi ke 3 sd.5
(lihat forum berita umum) Selamat mengerjakan
Judul Kegiatan : Permainan kata berangkai

Jenis Kecerdasan : Kecerdasan linguistic –verbal

Alat dan bahan yang dibutuhkan : tidak ada

Strategi Pengembangan : Dapat menimbulkan kesenangan pada anak untuk


mengadakan penyelidikan,melakukan percobaan dan membuat penemuan bagi diri anak
sendiri melalui interaksi dengan lingkungan dan orang lain yang ada disekitar anak, dan ini
dapat diberikan pada anak melalui permainan yang terencana, bertujuan dan produktif.

Langkah-langkah/prosedur : Buatlah satu kelompok anak dengan jumlah anggota


10 anak , lalu tunjuklah salah satu untuk menjadi leader (pemimpin). Pemimpin lalu
memerintakan pada anggota untuk mencari kata – kata yang telah disebutnya. Contoh :
Sebutkanlah macam – macam buah,lalu dia menepuk bahu temannya, teman yang ditepuk
menyebutnama buah , lalu dia ganti menepuk teman disebelahnya, yang ditepuk harus
menjawab, dan jawaban tidakboleh sama,bila ada nak yang tidakbisa menjawab maka dia
harus keluar dari arena permainan. Nama buah buah bisa diganti yang lain disesuaikan
dengan tema saat itu.

Teknik penilaian : melihat dengan jeli anak-anak yang bisa lebih cepat
menjawab akan mendapatkan nilai tinggi
Judul Kegiatan : Permainan balok

Jenis Kecerdasan : Kecerdasan matematis logis

Alat dan bahan yang dibutuhkan : Material susun balok kurang lebih 10 buah

Strategi Pengembangan :

Strategi pengembangan bisa dilihat pada manfaat

1) Belajar mengenai konsep seperti warna, bentuk, ukuran, dan keseimbangan. Orangtua
bisa mengenalkan konsep-konsep tersebut saat anak bermain susun balok.
2) Belajar mengembangkan imajinasi untuk membangun sesuatu tentunya diperlukan
kemampuan anak dalam berimajinasi. Imajinasi yang 9 dituangkan dalam karya
mengasah kreativitas anak dalam mencipta beragam bentuk.
3) Melatih kesabaran dalam menyusun balok satu demi satu agar terbentuk bangunan seperti
dalam imajinasinya, tentu anak memerlukan kesabaran. Berarti ia melatih dirinya sendiri
untuk melakukan proses dari awal sampai akhir demi mencapai sesuatu. Ia berlatih untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
4) Secara sosial anak belajar berbagi ketika bermain susun balok bersama teman, anak
terlatih untuk berbagi. Misalnya, jika si teman kekurangan balok tertentu, anak diminta
untuk mau membagi balok yang dibutuhkan. Perlahan tapi pasti, anak juga belajar untuk
tidak saling berebut saat bermain.
5) Mengembangkan rasa percaya diri anak ketika anak bermain susun balok dan bisa
membuat bangunan, tentu anak akan merasa puas dan gembira. Pencapaian ini akan
menumbuhkan rasa percaya diri akan kemampuannya.
6) Perlu Dampingan agar permainan ini terasa manfaatnya, tak lupa mengingatkan, orangtua
perlu mendampingi anak tetapi jangan mudah memberikan bantuan.

Langkah-langkah/prosedur :.............................

1) Menyediakan material susun balok yang cukup untuk mendirikan bangunan yang akan
dibuat anak
2) Menyediakan waktu yang cukup, jangan terburu-buru dan membatasi waktu
3) Selama bermain, menggunakan kosakata seputar dunia konstruksi untuk menambah
pengetahuan dan kosakata anak
4) Memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan temannya dalam
bermain susun balok bersama
5) Amati perkembangan anak dalam bermain susun balok dari bentuk sederhana (menumpuk
balok dari bawah ke atas), anak akan mengembangkan kemampuan menyusun model
yang lebih kompleks. Pastikan bentuk serta ukuran baloknya sesuai dengan usia anak. Di
usia batita awal pilih balok berukuran besar agar mudah dipegang dan disusun, jumlahnya
tak perlu banyak dan mulailah dengan 3-5 balok. Untuk usia TK (4-6 tahun) pilih balok
dengan ukuran yang berbeda-beda dengan jumlah 10 balok saja
6) Awasi anak saat bermain dengan balok. Jangan sampai balok tersebut dilemparkan atau
digunakan untuk memukul anak lain ketika dirinya kesal 10
7) Jangan mengintervensi anak dengan berbagai pengarahan ataupun perintah selama anak
membuat suatu konstruksi
8) Memberi anak kesempatan untuk mengerjakan sendiri dan memutuskan sendiri apa yang
akan dibuatnya. Kemudian menghitung ada berapa bentuk, dan berapa jumlah balok yang
dipakai
9) Jangan lupa memberi pujian atas hasil karya anak apapun bentuknya.

Teknik penilaian :.......................

Tahapan-tahapan bermain balok diatas kegiatan guru sebelumnya memperkenalkan dengan


menunjukkan bentuk-bentuk dan jumlah balok yang akan dipergunakan seperti : bentuk
segitiga, kotak, lingkaran, persegi panjang dan 11 silinder, disini anak akan mengetahui juga
bentuk-bentuk geometri dari bentuk balok dan saat bermain anak mengerti bentuk balok apa
saja yang akan dipakai. Saat kegiatan pertama-tama yang dilakukan anak yaitu mengambil
balok sambil menghitungnya kemudian meletakkan atau menidurkan balok dengan
menghitung lagi balok tersebut. Selanjutnya anak menata atau menyusun balok-balok tadi
membuat bangunan seperti menara, mobil, kereta api dan lain-lain. Selesainya membuat
bangunan anak menyebutkan bentuk apa saja yang dipakai dan memberikan nama bangunan
apa yang dibuat dari balok-balok yang disusunnya. Bermain balok ini mengarahkan anak-
anak untuk bisa mengitung dan mengerti bentuk-bentuk balok seperti bentuk-bentuk
geometri.

Anda mungkin juga menyukai