Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

GANGGUAN ELIMINASI URIN


INFEKSI SALURAN KEMIH

Oleh

RULLY FADILAH

(1914201297)

Dosen Pembimbing

Ns. Dia resty, M.Kep

PRODI SARJANA KEPERWATAN

STIKes PERINTIS PADANG

TA 2019/2020
KASUS

Nn. A berusia 21 th datang ke IGD RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi di


rujuk ke ruangan Ambun Suri Lt 3 dan mendapatkan No MR 11234 pada tanggal 25
November 2019 jam 17.00 WIB. Nn. A diantar oleh ayah nya Tn. Z ke IGD dengan
keluhan demam, nyeri  perut bagian bawah tembus ke bagian belakang, nyeri
dirasakan terus menerus, dan dirasakan semenjak 3 hari yang lalu dengan skala nyeri
9. Nn. A juga mengeluh saat berkemih terasa sakit dengan pengeluaran urine sedikit,
Nn. A mengatakan sering BAK pada malam hari. Saat dikaji klien meringis kesakitan
dan memegang perut bagian bawah. Pada saat palpasi dirasakan adanya akumulasi
cairan pada vesica urinarian, vesica urinaria teraba keras. klien nampak  gelisah klien,
Nn. A mengatakan adanya darah dalam urine (hematuria) . Karena nyeri perut pada
bagian bawah, Nn. A merasa tidak kuat untuk berjalan sendiri sehingga waktu turun
dari mobil ke IGD Nn. A di bawa menggunakan brankar. Saat dilakukan pemeriksaan
fisik didapatkan hasil TTV: TD: 130/80 mmHg, S: 38 ℃, RR: 24x/menit, N  :
110x/menit. Saat di IGD Nn. A dilakukan pemasangan infuse RL, 20 tts/i dan
diberikan terapi obat : Cefotaxim 2x1 gram/12jam/IV, Ranitidin 1 amp/12jam/IV dan
dipasang kateter volley.
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : Nn. A
Umur : 21 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Khusuma Bhakti Gulai Bancah
Tanggal Masuk RS : 25-11-2019
No. Register : 496943
Diagnosa Medis : ISK

Penanggung Jawab
Nama : Tn. Z
Umur : 47 Tahun
Hubungan Dengan Pasien : Ayah Kandung
Pekerjaan : PNS

2. Alasan Masuk
Nn. A  mengeluh nyeri  perut bagian bawah tembus ke bagian belakang semenjak 3
hari yang lalu, nyeri dirasakan terus menerus.
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat penyakit sekarang
Nn. A mengeluh demam, nyeri  perut bagian bawah tembus ke bagian belakang,
nyeri dirasakan terus menerus, dan dirasakan semenjak 3 hari yang lalu dengan
skala nyeri 9. Nn. A juga mengeluh saat berkemih terasa sakit dengan pengeluaran
urin sedikit dan sering BAK pada malam hari. Pada saat di palpasi dirasakan
adanya akumulasi cairan pada vesica urinarian, vesica urinaria teraba keras. Nn. A
mengatakan adanya darah dalam urine ( hematuria) . Saat dilakukan pemeriksaan
fisik didapat hasil TTV: TD : 130/80 mmHg, RR: 22x/menit, S: 38 ℃, N  :
110x/menit. Tindakan di UGD : Cefotaxim 2x1 gram/12jam/IV, Ranitidin 1
amp/12jam/IV, Pasang kateter volley.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Tn.A mengatakan bahwa Nn. A tidak mempunyai riwayat penyakit ataupun
diopname di RS sebelumnya. Nn. A belum pernah mengalami kecelakaan ataupun
dioperasi dan Nn. A tidak memiliki riwayat alergi.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Tn. Z mengatakan keluarga tidak ada mengalami riwayat penyakit yang sama
dengan apa yang dialami oleh Nn. A, riwayat penyakit kakek Nn. A (keluarga
ayah) adalah hipertensi. Keluarga menyangkal adanya riwayat penyakit keturunan
dan penyakit menular lainnya.
d. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki

: Perempuan

: Anggota Keluarga yang sakit (Nn.A)

: Keturunan
4. Pemeriksaan Fisik
1) Kesadaran : Compos mentis
2) Tanda – tanda vital :
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 110x/menit
 Pernapasan : 22x/menit
 Suhu : 38 ℃,
3) Pemeriksaan fisik head to toe
a. Kepala
 Rambut
Distibusi rambut merata, warna rambut normal (hitam), rambut tidak
bercabang, rambut bersih, tidak berminyak, rambut halus.
 Mata
Simetris kiri dan kanan, tidak ada udema di sekita mata, sklera tidak
ikterik, konjugtiva anemis, pandangan tidak kabur.
 Hidung
Fungsi peciuman normal, Simetris ka/ki, tidak ada pembengkakan ,tidak
ada secret, hidung bersih.
 Telinga
Fungsi pendengaran normal, telinga simetris kiri dan kanan, bentuk daun
teling normal, terdapat serumen dalam batas normal.
 Mulut
Mukosa bibir kering, keadaan dalam mulut bersih (lidah,gigi,gusi).
b. Leher
Leher simetris,tidak ada penonjolan JVP, terlihat pulsasi, tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran nodus limfa.
c. Thorax
 Paru
I:
Dada simetris kiri dan kanan, pergerakan dada sama, pernapasan cepat dan
dangkal, tidak ada penonjolan rusuk.
Pa :
Normal.tulang rusuk lengkap, tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas serta
edema atau massa.tractil fremitus positif kiri dan kanan.
Pe :
Suara dullness pada daerah payudara, dan suara resonan pada intercosta.
Au :
Normal.tidak terdengar suara tambah pada pernapasan (ronchi,whezing)
 Jantung
I:
Tidak ada lesi
Pal :
Pada daerah jantung klien pada intercosta 2 dan pada intercosta 3-5 tidak
teraba, pada garis mid klavikula teraba vibrasi lembut ketukan jantung.
Pe :
Suara pekak, ukuran jantung normal.
Au :
Suara jantung S1 dan s2 terdengar dan seimbang pada intercosta ke 3 dan
pada intercosta ke 5 bunyi s1 lebih dominan dari pada s2, tidak ada bunyi
tambahan.
d. Abdomen
I:
Perut rata, tidak ada pembesaran hepar yang di tandai dengan perut buncit,
tidak ada pembuluh darah yang menonjol pada abdomen, tidak ada selulit.
Au :
Bising usus terdengar
Pa :
Ada nyeri tekan pada abdomen bagian bawah akibat penekanan oleh infeksi
Pe :
Bunyi yang di hasilkan timpani
e. Ekstremitas
Kekuatan ekstremitas atas dan ekstremitas bawah baik, dapat melakukan
pergerakan sesuai perintah, tidak ada nyeri tekan atau lepas pada ekstermitas,
tidak ada bunyi krepitus pasa ekstermitas.
f. Genetalia
Keadaan genetalia : Bersih
Lesi : Tidak ada
Kateter : Terpasang katetr voley
Hemoroid : Ada

5. Data Biologis

No Pola Aktivitas Sebelum Sakit Saat Sakit


1. Pola makan
a.       Frekuensi 3 x sehari 2 x sehari
b.       Waktu makan pagi, siang, malam pagi, malam
c.       Porsi makan yang dihabiskan 1 porsi  ½  porsi
d.       Jenis makanan Nasi, sayur, ikan Bubur,  sayur, ikan
e.       Keluhan - Kurang nafsu makan

2. Pola minum
a.       Frekwensi minum sehari 4 – 6 x sehari 3 – 5 x sehari
b.       Jumlah minum sehari 4 – 6 gelas sehari 4 – 6 gelas sehari
c.       Jenis minuman air putih air putih
d.       Keluhan - Nyeri

3. BAB
a.       Frekwensi dalam sehari 1 – 2 x sehari 1 x sehari
b.       Konsistensi lunak lunak
c.       Warna kuning kuning
d.       Bau khas khas
e.       Keluhan - -

4. BAK
a.       Frekwensi dalam sehari 3 – 4 x sehari 2 – 3 x sehari
b.       Warna kuning kuning
c.       Bau pesing pesing
d.       Jumlah ± 1000 ml ± 600 ml
e.       Keluhan - -

5. Istirahat dan tidur


a.       Tidur malam 6 – 7 jam 4 – 5 jam
b.       Tidur siang ± 2 jam ± 1 jam
c.       Kualitas tidur nyenyak Tidur tidak nyenyak
d.       Keluhan - Tidur sering terbangun
jika timbul nyeri
6. Personal hygiene
a.       Kebiasaan mandi sehari 2 x sehari Hanya di lap
b.       Kebiasaan menggosok gigi 2 x sehari Belum gosok gigi
c.       Kebersihan mulut Baik Kurang bersih
d.       Cuci rambut 1 x hari Belum pernah

7. Olahraga dan aktivitas


a.       Jenis olahraga Lari -
b.       Frekwensi 2 x seminggu -

8. Rekreasi
 Hobby Bermain musik -
 Minat khusus Bernyanyi -

 Penggunaan waktu Membaca buku, Kegiatan pasien hanya

senggang bermain music berbaring ditempat tidur

9. Ketergantungan
 Merokok - -

 Minuman - -
- -
 Obat-obatan
6. Riwayat Alergi
Klien tidak memiliki riwayat alergi makanan maupun obat-obatan.
7. Data Psikologis
1) Perilaku non verbal
Keluarga mengatakan pasien dapat berkomunikasi dengan baik, berbicara sehari-
hari dengan menggunakan bahasa minang.

2) Perilaku verbal
 Cara menjawab
Pasien kooperatif,klien mampu menjawab pertanyaan dengan benar dan klien
bisa berkomunikasi dengan baik.
 Cara memberi informasi
Pasien mampu memberikan informasi dengan baik
3) Status Emosi
Emosi klien tampak stabil, terbukti klien selalu tenang akan tetapi klien tampak
sedikit cemas.
4) Persepsi penyakit
Klien mengatakan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah S.W.T dan
mepercayakan kepada tim medis tentang kondisi penyakitnya. Dalam mengatasi
masalah klien sering meminta bantuan orang lain.
5) Konsep Diri
Klien tampak sabar dalam menerima sakit yang di deritanya.
6) Adaptasi
Klien mampu beradaptasi dengan baik dan klien ingin cepat pulang agar dapat
berkumpul kembali dengan keluarga dan temannya.
7) Mekanisme Pertahanan Diri
Klien menjadikan penyakitnya menjadi pembelajaran dan betekat untuk
melakukan pola hidup sehat agar kejadian yang sama tidak menimpanya kembali.
8. Data Sosial
1) Pola komunikasi
Klien mampu berkomunikasi dengan baik
2) Orang yang dapat memberi rasa nyaman
Keluarga dan teman-teman.
3) Orang yang paling berharga bagi pasien
Orang tua dan keluarga
4) Hubungan dengan keluarga dan masyarakat
Klien mampu bersosialisasi dengan keluarga dan masyarakat dengan baik, klien
juga aktif dalam organisasi yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggalnya.
9. Data Spiritual
1) Keyakinan
Klien beragama islam, sesuai ajaran agama islam klien percaya terhadap adanya
Allah S.W.T
2) Ketaatan beribadah
Klien rajin melaksanakan sholat 5 waktu, dan selama di rawat klien tetep
melakukan ibadah.
3) Keyakinan terhadap penyembuhan
Klien yakin dan percaya bahwa penyakitnya ini terjadi atas kehendak Allah S.W.T
dan begitu juga dengan kesembuhan nya klien yakin Allah S.W.T akan
mengangkat penyakitnya.

10. Data Penunjang


Hasil permeriksaan laboratorium Nn. D pada tanggal 25 November 2019.

Jenis Hasil Satuan Nilai normal


pemeriksaan
WBC 8,3 H 103/ml 5,0 – 10,0
RBC 3,95 106/ml 4,00 – 5,50
HGB 13,1 H g/dl 12,0 – 15,0
HCT 38,3 % 40,0 – 48,0
MCV 37,0 H Fl 80,0 – 95,0
MCH 33,2 H p/g 25,0 – 34,0
MCHC 34,2 g/dl 32,0 – 36,0
PLT 2,2 103/ml 150 – 400
(%) (103/ml) (%)
Ly F2 2,5 11,0 – 49,0
MO F2 0,6 0,0 – 9,0
GR F4 10,8 42,0 – 85,0
RDW 12,2 % 10,0 – 16,5
PCT % 0,10 – 1,00
MPV 4,5 PL 5,0 – 10,0
PDW H % 12,0 – 18,0
11. Data Pengobatan

Tanggal 25- 28 November 2019

 RL 20 tetes/menit
 Cefotaxim 2x1 gram/12jam/IV
 Ranitidin 1 amp/12jam/IV

12. Data Fokus

a. Data Subjektif :
1. Klien mengeluh nyeri
2. Klien mengatakan nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan tembus kebagian
belakang
3. Klien mengatakan skala nyeri 9
4. Klien mengatakan jika BAK terasa nyeri dengan pengeluaran urine sedikit
dirasakan sejak 3 hari yang lalu
5. Klien mengatakan sering BAK pada malam hari
6. Klien mengatakan 3 hari sebelum masuk RS pada saat klien BAK keluar darah
campur urin.

b. Data Objektif :

1. Klien tampak meringis.


2. Klien tampak gelisah
3. Klien memegang bagian bawah perut yang sakit.
4. Terpasang kateter volley
5. Distensi kandung kemih
6. Nokturia
7. Berkemih tidak tuntas
8. Kulit teraba hangat
9. Kulit tempak memerah
10. Pemeriksaan laboratorium tanggal 25 November 2019 :
HCT = 38,3%; MPV = 4,5 PL, PLT = 2,2 103/ml, WBC=8,3 103/ml,
RBC=3,95 106/ml, HGB=13,1 g/dl, HCT = 38,3, MCV = 37,0 FI, MCH d/g,
MCHC= 34,2 gr/dl, PLT=2,2 103/ml
11. Observasi vital sign :
 Tekanan darah : 130/80 mmHg
 Nadi : 110x/menit
 Pernapasan : 22x/menit
 Suhu : 38 ℃
12. Terdapat darah dalam urine (Hematuri)
ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1. DS : Nyeri Akut Agen Pencedera Fisiologis

 Klien mengeluh nyeri

 Klien mengatakan nyerinya


seperti tertusuk-tusuk dan
tembus kebagian belakang.

 Klien mengatakan skala nyeri


9.

 DO :

 Klien tampak meringis

 Klien tampak gelisah

 Klien memegang bagian


bawah perut yang sakit

 Observasi vital sign :

TD 130/80 mmHg, N
110x/menit, RR 22x/menit, S
38 ℃

2. DS: Gangguan Eliminasi Iritasi Kandung Kemih


Urine
 Klien mengatakan sering
BAK dimalam hari.
 Klien mengatakan saat BAK
terasa sakit dan BAK sedikit
-    DO:

 Klien tanpak menahan kencing


 Klien tanpak mengalami
nokturia
 Berkemih tidak tuntas
 Distensi kandung kemih
3. DS: Hypertermia Proses Penyakit
-
-   DO:

 Suhu tubuh diatas normal (38


℃)
 Kulit teraba hangat
 Kulit merah

4. DS Resiko infeksi Ketidakadekuatan


- Pertahanan Tubuh
DO Sekunder
-

Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis d.d Klien mengeluh nyeri, klien mengatakan
nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan tembus kebagian belakang, klien mengatakan skala
nyeri 9, klien tampak meringis, klien tampak gelisah, klien memegang bagian bawah
perut yang sakit, TD 130/80 mmHg, N 110x/menit, RR 22x/menit, S 38 ℃.
2. Gangguan eliminasi urine b.d Iritasi Kandung Kemih d.d Klien mengatakan sering BAK
dimalam hari, klien mengatakan saat BAK terasa sakit dan BAK sedikit, klien tampak
mengalami nokturia, berkemih tidak tuntas, distensi kandung kemih.
3. Hypertermia b.d Proses Penyakit d.d Suhu tubuh diatas normal (38 ℃), kulit merah, kulit
teraba hangat.
4. Resiko Infeksi d.d Ketidakadekuatan Pertahanan Tubuh Sekunder.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Klien : Nn. D Ruangan : Ambun Suri LT 3

Diagnosa Medis : ISK No MR : 11234

N DIAGNOSA TUJUAN & K.H INTERVENSI KEPERAWATAN


O KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut b.d Agen Setelah dilakukan Manajemen nyeri
intervensi selama Observasi
Pencedera Fisiologis 2 x 24 jam 1. Identifikasi
d.d Klien mengeluh diharapkan tingkat lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas
nyeri menurun nyeri.
nyeri, klien dengan K. H : 2. Identifikasi skala nyeri
mengatakan nyerinya 1. Keluhan nyeri 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
menurun 4. Identifikasi faktor yang memperberat dan
seperti tertusuk-tusuk 2. Meringis memperingan nyeri.
menurun 5. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri.
dan tembus kebagian 3. Mual menurun 6. Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri.
belakang, klien 7. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup.
8. Monitor keberhasilan terapi komplementer yang
mengatakan skala sudah diberikan.
nyeri 9, klien tampak 9. Monitor efeksamping penggunaan analgetik
Terapeutik
meringis, klien tampak 1. Berikan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri.
gelisah, klien
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nteri.
memegang bagian 3. Fasilitasi istirahat dan tidur.
4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
bawah perut yang pemilihan strategi meredakan nyeri.
sakit, TD 130/80 Edukasi
1. Jelaskan penyebab,periode dan pemicu nyeri.
mmHg, N 110x/menit, 2. Jelaskan strategi meredakan nyeri.
3. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
RR 22x/menit, S 38 ℃.
4. Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik non farmokologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik jika perlu.
2. Gangguan eliminasi Setelah dilakukan Manajemen Eliminasi Urine
intervensi selama Observasi
urine b.d Iritasi
2 x 24 jam 1. Identifikasi tanda dan gejala retensi atau
Kandung Kemih d.d diharapkan inkontenensia urine
eleminasi urine 2. Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau
Klien mengatakan
membaik dengan inkontenensia urine
sering BAK dimalam K. H : 3. Monitor eliminasi urine
1. Sensasi Terapeutik
hari, klien mengatakan
berkemih 1. Catat waktu dan haluaran berkemih
saat BAK terasa sakit meningkat 2. Batasi asupan cairan,jp
2. Distensi 3. Ambil sample urine tengah (midstream) atau culture
dan BAK sedikit, klien
kandung kemih
tampak mengalami menurun Edukasi
3. Berkemih tidak 1. Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
nokturia, berkemih
tuntas menurun 2. Ajarkan mengukur asupan dan haluaran urine
tidak tuntas, distensi 4. Nokturia 3. Ajarkan mengambil specimen urine midstream
menurun 4. Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang
kandung kemih.
tepat untuk berkemih
5. Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot
panggul/berkemih
6. Anjurkan minum yang cukup,jika tidak ada
kontraindikasi
7. Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra,jp.

3. Setelah dilakukan Manajemen hipertermia


Hypertermia b.d Proses tindakan Observasi
Penyakit d.d Suhu keperawatan 1. Identifikasi penyebab hiprtermia
selama 2x24 jam 2. Monitor suhu tubuh
tubuh diatas normal diharapkan 3. Monitor kadar elektrolit
(38 ℃), kulit merah, termoregulasi 4. Monitor keluaran urine
membaik dengan 5. Monitor komplikasi akibat hipertermia
kulit teraba hangat. K.H : Terapeutik
1. Mengigil 1. Sediakan lingkungan yang dingin
menurun 2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
2. Suhu tubuh 3. Basahi dan kipasi permukaan tubuh
membaik 4. Berikan cairan oral
3. Suhu kulit 5. Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika
membaik mengalami hiperhidrosi
6. Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
7. Berikan O2 jika perlu
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit IV jika perlu
4. Resiko Infeksi d.d Setelah dilakukan Perawatan Selang
tindakan O
Ketidakadekuatan
keperawatan 2x24 1. Identifikasi indikasi dilakukan pemasangan selang
Pertahanan Tubuh jam diharapkan 2. Monitor kepatenan selang
integritas kulit dan 3. Monitor jumlah, warna dan konsistensi drainase
Sekunder.
jaringan selang
meningkat dengan 4. Monitor kulit di sekitar insersi selang
K.H :
1. Elastisitas T
meningkat 1. Lakukan kebersihan tangan sebelum dan setelah
2. Hidrasi perawatan selang
meningkat 2. Berikan selang yang cukup panjang untuk
3. Karusakan memaksimalkan mobilisasi
lapisan kulit 3. Kosongkan kantong penampuang, sesuai indikasi.
menurun 4. Ganti selang secara rutin,sesuai indikasi.
4. Nyeri menurun 5. Lakukan perawatan kulit pada daerah insersi selang
5. Perdarahan 6. Klem selang saat mobilisasi
menurun 7. Berikan dukungan emosional
6. Kemerahan
menurun E
7. Tektstur 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemasangan selang
membaik 2. Ajarkan cara perawatan selang
3. Ajarkan mengenai tanda-tanda infeksi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO Diagnosa Jam Implementasi Jam Evaluasi Keperawatan Paraf


Keperawatan Keperawatan perawat
1. Nyeri Akut b.d Agen Selasa Manajemen nyeri Selasa S : Rully
Pencedera Fisiologis 26-11- Observasi 26-11- Klien mengatakan nyeri sudah
d.d Klien mengeluh 19  Mengidentifikasi 19 berkurang.

nyeri, klien lokasi,karakteristik,d O :

mengatakan 09.00 urasi,frekuensi,kualit 13.00  Klien tampak rileks.

nyerinya seperti as,intensitas nyeri.  P : Iritasi kandung kemih


 Mengidentifikasi Q: Seperti tertusuk-tusuk
tertusuk-tusuk dan
skala nyeri dan tembus kebagian
tembus kebagian
 Mengidentifikasi belakang
belakang, klien
respon nyeri non R: Abdomen bagian
mengatakan skala
verbal bawah
nyeri 9, klien
 Mengidentifikasi S:5
tampak meringis,
faktor yang T : Nyeri dirasakan terus
klien tampak
memperberat dan menerus
gelisah, klien
memperingan nyeri. A :
memegang bagian Masalah nyeri akut teratasi
 Mengidentifikasi
bawah perut yang sebagian.
pengaruh nyeri
sakit, TD 130/80 terhadap kualitas P :
mmHg, N hidup. Intervensi dilanjutkan.
110x/menit, RR  Memonitor
22x/menit, S 38 ℃. keberhasilan terapi
komplementer yang
sudah diberikan.
 Memonitor
efeksamping
penggunaan analgetik

Terapeutik
 Memberikan teknik
non farmakologi
untuk mengurangi
rasa nyeri.
 Mengontrol
lingkungan yang
memperberat rasa
nyeri.
 Memfasilitasi
istirahat dan tidur.
Edukasi
 Menjelaskan
penyebab,periode dan
pemicu nyeri.
 Menjelaskan strategi
meredakan nyeri.
 Menganjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
 Menganjurkan
menggunakan
analgetik secara tepat
 Mengajarkan teknik
non farmokologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasikan
pemberian analgetik

2. Gangguan eliminasi Selasa Manajemen Eliminasi Selasa S : Rully


Urine
urine b.d Iritasi 26-11- 26-11-  Klien mengatakan
Observasi
Kandung Kemih d.d 19 1. Mengidentifikasi 19 keluaran urine sudah
tanda dan gejala
Klien mengatakan mulai banyak dari
retensi atau
sering BAK 09.10 inkontenensia urine 13.00 sebelumnya.
2. Mengidentifikasi
dimalam hari, klien  Kline mengatakan urine
faktor yang
mengatakan saat menyebabkan retensi tidak terlalu merah
atau inkontenensia
BAK terasa sakit O :
urine
dan BAK sedikit, 3. Memonitor eliminasi Klien tampak lebih lega.
urine
klien tampak A :
Terapeutik
mengalami nokturia, 1. Mencatat waktu dan Masalah gangguan eliminasi
haluaran berkemih
berkemih tidak urine teratasi sebagian.
2. Membatasi asupan
tuntas, distensi cairan,jp P :
3. Mengambil sample
kandung kemih. Intervensi dilanjutkan.
urine tengah
(midstream) atau
culture

Edukasi
1. Mengajarkan tanda
dan gejala infeksi
saluran kemih
2. Mengajarkan
mengukur asupan dan
haluaran urine
3. Mengajarkan
mengambil specimen
urine midstream
4. Mengajarkan
mengenali tanda
berkemih dan waktu
yang tepat untuk
berkemih
5. Menganjurkan
minum yang
cukup,jika tidak ada
kontraindikasi
6. Menganjurkan
mengurangi minum
menjelang tidur

Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian obat
supositoria uretra,jp.

3. Hypertermia b.d Selasa Manajemen hipertermia Selasa S : Rully


Proses Penyakit d.d 26-11- Observasi 26-11-  Klien mengatakan nyaman
Suhu tubuh diatas 19 1. Mengidentifikasi 19 dengan tindakan yang
normal (38 ℃), kulit penyebab hipertermia dilakukan.
merah, kulit teraba 09.20 2. Memonitor suhu 13.00  Pasien mengatakan tidak
hangat tubuh mengigil lagi.
3. Memonitor kadar O :
elektrolit  Suhu tubuh klien kembali
4. Memonitor keluaran normal 36,7oC.
urine  Pasien tampak rileks
5. Memonitor  Kulit memerah sudah
komplikasi akibat mulai berkurang
hipertermia  Badan teraba hangat
Terapeutik
A : Masalah hipertrmia
1. Menyediakan
teratasi sebagian.
lingkungan yang
P : Intervensi dilanjutkan.
dingin
2. Melonggarkan atau
melepaskan pakaian
3. Membasahi dan
mengipasi permukaan
tubuh (kompres
hangat)
Edukasi
1. Menganjurkan tirah
baring
Kolaborasi
1. Kolaborasikan
pemberian cairan dan
elektrolit IV

4. Resiko Infeksi d.d Selasa Perawatan Selang Selasa S : Rully


O
Ketidakadekuatan 26-11- 26-11-  Klien mengatakan nyaman
1. Mengidentifikasi
Pertahanan Tubuh 19 indikasi dilakukan 19 dengan tindakan yang
pemasangan selang
Sekunder. dilakukan.
09.10 2. Memonitor kepatenan 13.00
selang
O :
3. Memonitor jumlah,
warna dan konsistensi  Pasien tampak rileks
drainase selang
4. Memonitor kulit di  Vulva hygine terjaga
sekitar insersi selang A : Masalah resiko infeksi

T teratasi sebagian.
1. Melakukan P : Intervensi dilanjutkan.
kebersihan tangan
sebelum dan setelah
perawatan selang
2. Memberikan selang
yang cukup panjang
untuk
memaksimalkan
mobilisasi
3. Mengkosongkan
kantong penampuang,
sesuai indikasi.
4. Melakukan
perawatan kulit pada
daerah insersi selang

E
1. Menjelaskan tujuan
dan prosedur
pemasangan selang
2. Mengajarkan cara
perawatan selang
3. Mengajarkan
mengenai tanda-tanda
infeksi

Anda mungkin juga menyukai