Anda di halaman 1dari 8

Praktikum Reproduksi Dan Embriologi Hewan (2019)

Pengamantan Metamorfosis Ulat Penggulung Daun Pisang (Erionota thrax) Dan Ulat Daun
jeruk (Papilio demoleus)

Yulianti Efani*dan Nurlaila Ismah Sardi1


1
Laboratorium Anatomi dan Perkembangan Molekuler Hewan
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman

*Corresponding author: yuliantiefani17@gmail.com

Abstrak.Metamorfosis merupakan merupakan sebuah proses perubahan secara bentuk maupun


karakter dari sebuah sebuah benda yang hidup maupun mati karena mengalami proses sehingga
mewujudkan suatu wujud baru. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui lama proses serta tahap
metamorfosis pada ulat penggulung daun pisang (Erionotathrax) dan ulat daun jeruk (Papilio demoleus).
Cara kerja pada praktikum ini adalah disiapkan ulat pada daun pisang dan ulat pada daun jeruk terlebih
dahulu. Kemudian masing-masing ulat dimasukkan kedalam toples dan ditutupi dengan menggunakan tisu
yang sudah dilubagi. Diamati metamorphosis selama 3 minggu, kemudian ditulis hasil yang didapatkan.
Hasil yang didapatkan dari percobaan ini adalah pada ulat daun pisang (Erionota thrax) mengalami
metamorfosis sempurna yang terdiri dari 3 fase yaitu larva, kepompong dan imago (dewasa). Pada fase
larva, ulat daun pisang membutuhkan waktu selama 11 hari dari fase larva hingga menjadi
pupa/kepompong dimanah pada fase ini serangga tidak makan dalam waktu yang cukup lama. Selanjutnya
dibutuhkan waktu selama 7 hari untuk pupa berubah menjadi fase imago yang merupaka tahapan paling
akhir terbentuknya suatu individu yang baru. Pada ulat daun jeruk (Papilio demoleus) juga mengalami
metamorfosis sempurna yang terdiri atas 3 fase utama yang tampak yaitu pada fase larva berubah menjadi
pupa dibutuhkan waktu selama 14 hari dan ulat tidak mengalami metamorfosis. Hal ini disesbakan oleh
faktor suhu dan kelembaban wadah yang tinggi sehingga pupa belum menjadi bentuk dewasa (imago).

Kata kunci: Organogenesis, Metabolisme, Vaskuler, Morfogenesis, Embrio.

PENDAHULUAN
Latar belakang
Metamorphosis merupakan keseluruhan rangkaian nutrisi seperti karbohidrat (kadar abu) dan lemak yang
perubahan dan ukuran sejak telur hingga menjadi dapat menunjang pertumbuhan suatu organisme[1]
imago (dewasa). Dalam proses metamorphosis Metamorfosis adalah suatu proses perkembangan
melibatkan suatu proses pergantian kulit yang disebut biologi pada hewan yang melibatkan perubahan
ekdisis. Adapun hewan yang mengalami proses penampilan atau struktur setelah kelahiran atau
metamorfosis ini seperti pada kelas insekta (serangga) penetasan. Perubahan fisik itu terjadi akibat
contohnya adalah pada lalat buah, kupu-kupu, dan pertumbuhan sel dan differensiasi sel atau proses yang
berbagai serangga lainnya[1] terlihat dalam organisme multisel yang secara radikal
Dalam metamorfosis terbagi menjadi dua jenis berbeda. Metamorfosis kupu-kupu sempurna yaitu
yaitu metamorphosis sempurna dan metamorphosis metamorfosis yang mempunyai empat tahap
tidak sempurna. Metamorfosis sempurna merupakan pertumbuhan. Tahapan tersebut yaitu, telur, larva,
metamorfosis yang mengalami 4 tahap pertumbuhan. pupa dan dewasa. Metamorfosis kupu-kupu tidak
Tahapan tersebut, yaitu telur, larva, pupa, dan sempurna yaitu metamorfosis yang hanya mempunyai
dewasa. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna 3 tahap pertumbuhan yaitu telur, nimfa dan dewasa[5]
adalah metamorfosis yang mengalami 3 tahap Kupu-kupu mengalami metamorfosis sempurna
pertumbuhan, yaitu telur, nimfa, dan dewasa[2] yang meliputi stadia telur, larva, pupa dan imago.
Makanan merupakan salah satu faktor penting Kupu-kupu Papilionidae memilih tumbuhan inang
dalam menentukan jumlah hewan yang hidup pada yang spesifik untuk meletakkan telurnya. Larva kupu-
habitatnya dan juga sangat menentukan perkembagan kupu Papilionidae adalah pemakan tumbuhan,
suatu organisme karena pada makanan terkandung sedangkan kupukupu dewasa pakannya adalah nektar
bunga[6]
Praktikum Reproduksi Dan Embriologi Hewan (2019)

Suatu fase metamorphosis diawali dengan telur, 13.00-15.00 WITA. Bertempat di Laboratorium
setelah telur menetas, hewan akan berkembang Anatomi dan Perkembangan Molekuler Hewan, lantai
menjadi organisme dewasa. Perkembangan pasca lahir 2 gedung C, Fakultas Matematika dan Ilmu
tersebut terjadi secara langsung dan tidak langsung. Pengetahuan Alam, Universitas Mulawarman,
Yang dimaksud dengan perkembangan langsung Samarinda.
adalah perkembangan pasca lahir tanpa melalui
stadium larva. Perkembangan secara langsung ini Alat dan Bahan
melibatkan semacam perpanjangan perioda Alat dan Bahan
pertumbuhan yang mungkin berlangsung dengan Pada praktikum ini digunakan alat-alat yaitu toples
lancar dan cepat sekali. Selama perioda ini, pada plastic.
umumnya berlangsung juga perubahan-perubahan Bahan yang digunakan adalah ulat daun pisang,
proporsi tubuh, serta maturasi gonad yang terjadi ulat jeru, tissu dan camera.
secara bertahap, dan awal perilaku berkembang biak [4]
Prosedur Kerja
Tujuan Praktikum Ulat Pengulung Daun Pisang (Erionotathrax)
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui lama Disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. disiapkan ulat
proses serta tahap metamorfosis pada ulat penggulung pada daun pisang jeruk terlebih dahulu. Kemudian ulat
daun pisang (Erionotathrax) dan ulat daun jeruk dimasukkan kedalam toples dan ditutupi dengan
menggunakan tisu yang sudah dilubagi. Diamati
(Papilio demoleus).
metamorphosis selama 3 minggu, kemudian ditulis hasil
yang didapatkan
METODE PRAKTIKUM Ulat Daun Jeruk (Papilio demoleus)
Waktu dan Tempat Disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. disiapkan ulat
Praktikum “Pengamantan Metamorfosis Ulat pada daun jeruk terlebih dahulu. Kemudian ulat
Penggulung Daun Pisang (Erionota thrax) Dan Ulat dimasukkan kedalam toples dan ditutupi dengan
Daun jeruk (Papilio demoleus)” ini dilakukan pada menggunakan tisu yang sudah dilubagi. Diamati
hari Selasa tanggal 22 Oktober 2019, Pada pukul metamorphosis selama 3 minggu, kemudian ditulis hasil
yang didapatkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut:
1.1 Tabel Pengamatan Metamorfosis Pada Ulat Daun Pisang (Erionota thrax)
Tanggal Gambar Keterangn
- Tubuh ditutupi serbuk putih
- Kulit berwarna kekuningan

15 Oktober 2019

Gambar 1. Fase larva ulat daun


pisang (Erionota thrax)
- Kulit sedikit keras
- Berwarna kuning kecoklatan
- Berubah menjadi kepompong

22 Oktober 2019

Gambar 2. Fase pupa ulat daun


pisang (Erionota thrax)
Praktikum Reproduksi Dan Embriologi Hewan (2019)

- Berubah menjadi ngengat


- Berwarna coklat

29 Oktober 2019

Gambar 3. Fase imago ulat daun


pisang (Erionota thrax)

1.2 Tabel Pengamatan Metamorfosis Pada Ulat Daun Jeruk (Papilio demoleus)
Tanggal Gambar Keterangn
- Berukuran kecil
- Berwarna coklat kehitaman dan
bergaris putih

8 Oktober 2019

Gambar 1. Fase larva ulat daun


jeruk (Papilio demoleus)
- Berukuran besar
- Berwarna hijau dengan garis coklat
(berganti kulit)

15 Oktober 2019

Gambar 2. Fase Larva ulat daun


jeruk (Papilio demoleus)
- Menjadi kepompong
- Berwarna kecoklatan

22 November 2019

Gambar 3. Fase pupa ulat daun


jeruk (Papilio demoleus)

Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan terdiri dari 3 fase yaitu larva, kepompong dan imago
diperoleh bahwa pada ulat daun pisang (Erionota (dewasa). Pada fase larva, ulat daun pisang
thrax) mengalami metamorfosis sempurna yang membutuhkan waktu selama 11 hari dari fase larva
Praktikum Reproduksi Dan Embriologi Hewan (2019)

hingga menjadi pupa/kepompong dimanah pada fase


ini serangga tidak makan dalam waktu yang cukup
lama. Selanjutnya dibutuhkan waktu selama 7 hari
untuk pupa berubah menjadi fase imago yang
merupaka tahapan paling akhir terbentuknya suatu
individu yang baru. Pada ulat daun jeruk (Papilio ulat pupa
demoleus) juga mengalami metamorfosis sempurna
yang terdiri atas 3 fase utama yang tampak yaitu
pada fase larva berubah menjadi pupa dibutuhkan
waktu selama 14 hari dan ulat tidak mengalami
metamorfosis. Hal ini disesbakan oleh faktor suhu
dan kelembaban wadah yang tinggi sehingga pupa
belum menjadi bentuk dewasa (imago). Menurut[5]
serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu
siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda:
telur, larva, pupa, dan imago. Beberapa ordo yang imago
mengalami metamorfosis sempurna adalah Gambar 3.1 Daur metamorphosis ulat daun pisang
Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera. Hormon yang berperan dalam metamorfosis
Pada pengamatan perubahan bentuk larva ulat terdiri dari atas tiga macam yaitu, hormon otak,
daun pisang (Erionota thrax) menjadi pupa selama 7 hormon molting (ekdison), dan hormon juveni.
hari dan pada bentuk pupa menuju bentuk dewasa Hormon otak disebut juga ecdysiotropin, disimpan
(imago) selama 7 hari dengan perubahan menjadi didalam corpora cardiace, sedangkan hormon
ngengat. Hal ini sesuai dengan menurut[3] yang molting (Ekdison) dihasilkan oleh kelenjar protoraks,
mengatakan bahwa kupu-kupu yang mengalami yaitu suatu segmen pada tubuh serangga yang
metamorfosis sempurna yang meliputi stadia telur, mempunyai pasangan kaki terdepan dari ketiga
larva, pupa dan imago. pasangan kaki terdepan serangga, oleh karena itu
Pada ulat daun jeruk (Papilio demoleus) proses maka hormon ini juga dinamakan hormon protoracic
pertumbuhan larva menjadi ulat dewasa selama 7 gland atau disingkat menjadi PGH, hormon juvenil
hari, dan ulat dewasa menjadi pupa selama 7 hari, (JH) dihasilkan oleh corpora allata, yaitu sepasang
akan tetapi pupa tidak mengalami metamorfosis kelenjar endokrin yang terletak di dekat otak,
hingga menjadi ngengat. Hal ini disesbakan oleh hormon juvenil berupa farnesol, yaitu suatu
faktor suhu dan kelembaban yang tidak sesuai prekursor kolesterol dan sterol-sterol lain[5]
sehingga pupa lama dalam proses perubahan menjadi Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
ngengat. Hal ini sesuai dengan menurut [3] yang suatu proses metamorphosis yaitu suhu, apabila suhu
mengatakan bahwa umumnya jika suhu meningkat, meningkat maka proses metabolisme juga akan
proses metabolisme juga akan semakin cepat dan semakin cepat cepat dan waktu menyelesaikan siklus
waktu menyelesaikan siklus perkembangan serangga perkembangan serangga juga semakin cepat. Selain
juga semakin cepat. Laju metabolik yang lebih cepat itu laju metabolik yang lebih cepat menimbulkan
menimbulkan pengurangan zat-zat yang dibutuhkan pengurangan zat-zat yang dibutuhkan oleh serangga.
oleh serangga. Hal ini membuat usia serangga akan Hal ini membuat usia serangga akan semakin
semakin pendek. Pada umumnya kisaran suhu yang pendek. Pada umumnya kisaran suhu yang efektif
efektif untuk serangga yaitu suhu minimum 15ºC, untuk serangga yaitu suhu minimum 15ºC, suhu
suhu optimum 25ºC dan suhu maksimum 45º. optimum 25ºC dan suhu maksimum 45º[3]
Pada ulat penggulung daun pisang mengalami
metamorfosis sempurna menjadi ngengat, berikut
daurnya:

Gambar 3.2 Ulat penggulung daun pisang


(Erionota thrax)
Praktikum Reproduksi Dan Embriologi Hewan (2019)

Kingdom          : Animalia Praktikan mengucapkan terima kasih kepada


Filum               : Arthopoda Laboratorium Fisiologi, Perkembangan dan
Kelas               : Insecta Molekuler Hewan atas fasilitas yang diberikan untuk
Ordo                : Lepidoptera melakukan praktikum ini serta asisten yang telah
Family             : Hesperiidae menuntun dan menemani dalam praktikum dari awal
Genus : Erionota sampai akhir. Kemudian, saya berterima kasih
Spesies ;Erionota thrax kepada teman-teman atas diskusinya yang
(Lennaeus, 1767) bermanfaat.

REFERENSI
[1] Agustina, Elita. 2013. Perkembangan
Metamorphosis Lalat Buah (Drosophilla
Melanogaster) Pada Media Biakan Alami
Sebagai Referensi Pembelajaran Pada
Matakuliah Perkembansgan Hewan. Jurnal
Biotik Vol. 1(1).
[2] Fitriyanti, Dhian Martha. 2017. Proses
Metamorfosis yang Terjadi dalam Objek
Rancang Beauty Clinic Surabaya (Fasilitas
Gambar 3.3 Ulat Daun jeruk (Papilio Dermatologi dan Bedah Plastik. Jurnal Teknik
demoleus) Pomits Vol. 2(1).
Kingdom          : Animalia [3] Helmiyetti. 2013. Siklus Hidup Beberapa Jenis
Filum               : Arthopoda Kupu-Kupu Papilionidae Pada Tanaman Inang
Kelas               : Insecta Jeruk Kalamansi (Citrofurtunella microcarpa).
Ordo                : Lepidoptera Jurnal Konservasi Hayati Vol. 09(2)
Family             : Papilionidae [4] Lukman, Aprizal. 2009. Peran Hormon Dalam
Genus : Papilio Metamorfosis Serangga. Jurnal Biospesies Vol. 2(2).
[5] Muliani., R. Jannah dan S. Wahyuni. 2015.
Spesies : Papilio demoleus
(Lennaeus, 1767) Keanekaragaman Serangga Pada Perdu Di
PENUTUP Kawasan Pegunungan Sawang Ba’u Kecamatan
Kesimpulan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Jurnal
Hasil yang didapatkan dari percobaan ini adalah Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol. 2(1).
[6] Wahyuni, Andrian Kusuma. 2018. Perangkat
pada ulat daun pisang (Erionota thrax) mengalami Visualisasi Metamorfosis Kupu-kupu Menggunakan
metamorfosis sempurna yang terdiri dari 3 fase yaitu Animated Augmented Reality . Jurnal Ilmiah
larva, kepompong dan imago (dewasa). Pada fase Sisfotenika Vol. 8(1).
larva, ulat daun pisang membutuhkan waktu selama
11 hari dari fase larva hingga menjadi
pupa/kepompong dimanah pada fase ini serangga
tidak makan dalam waktu yang cukup lama.
Selanjutnya dibutuhkan waktu selama 7 hari untuk
pupa berubah menjadi fase imago yang merupaka
tahapan paling akhir terbentuknya suatu individu
yang baru. Pada ulat daun jeruk (Papilio demoleus)
juga mengalami metamorfosis sempurna yang terdiri
atas 3 fase utama yang tampak yaitu pada fase larva
berubah menjadi pupa dibutuhkan waktu selama 14
hari dan ulat tidak mengalami metamorfosis. Hal ini
disesbakan oleh faktor suhu dan kelembaban wadah
yang tinggi sehingga pupa belum menjadi bentuk
dewasa (imago).).

UCAPAN TERIMAKASIH
Praktikum Reproduksi Dan Embriologi Hewan (2019)

LAMPIRAN LAPORAN SEMENTARA


Praktikum Reproduksi Dan Embriologi Hewan (2019)
Praktikum Reproduksi Dan Embriologi Hewan (2019)

LAMPIRAN PROSEDUR KERJA

Gambar 3.3 diambil ulat penggulung Gambar 3.4 diambil ulat daun Gambar 3.5 dimasukan keduanya
daun pisang jeruk dalam botol berbeda

Anda mungkin juga menyukai