Anda di halaman 1dari 72

2011

[
]
Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia. Sungguh
sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun
dilain pihak banyak pula yang tidak mengetahui, bahkan sama sekali belum pernah
mendengar nama alat musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri
musik modern alat musik tradisional ini semakin terpinggirkan.
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

ABSTRAK Page | 2

Siapa yang pernah tahu berapa jumlah pasti alat musik tradisional Indonesia. Sungguh
sebuah kekayaan intelektual milik budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Namun
dilain pihak banyak pula yang tidak mengetahui, bahkan sama sekali belum pernah
mendengar nama alat musik tradisional tersebut dimainkan, ditengah derasnya industri
musik modern alat musik tradisional ini semakin terpinggirkan.

Dan lebih mengkhawatirkan lagi adalah ketika alat musik tradisional tersebut sudah
mulai dilupakan, tiba-tiba kita tersentak kaget saat negara lain dengan leluasa
mengklaim bahwa alat musik tradisional tersebut adalah milik mereka. Ingat peristiwa
Angklung. Meskipun kemudian Angklung terdaftar sebagai Karya Agung Warisan
Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia Indonesia dari UNESCO pada November
2010. Namun masih banyak lagi alat musik tradisional kita yang terancam ‘dicuri’ seperti
Bonang, Calempong, Gambang, Kenong, Saron, dll oleh negara

ada

Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyaialat musik tradisional yang khas.


November 23, 2011

Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun


bentuk/organolo
gi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia
mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas
orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan . sopan

lain,

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

bahkan
tanpa
malumalu
sudah
mereka
daftarkan
seperti
yang pada
sebuah
website.

Berikut ini adalah daftar alat-alat musik tradisional Indonesia yang tersebar dari Aceh hingga
Papua. Meskipun jauh dari sempurna dan masih banyak banyak alat musik tradisional yang tidak
tercatat disebabkan minimnya referensi, namun sedikitnya kita sudah dapat mengenal alat musik
tradisional tersebut dan bisa berupaya melestarikannya sebelum ‘hilang’ atau menjadi punah
dimakan waktu. Page | 3 Semoga bermanfaat

Penyunting
Dream Indonesia

Catatan :

Daftar alat musik disusun berdasarkan alfabetikal. Beberapa jenis alat musik tidak
mempunyai gambar dan sedikit keterangan, sebab tidak ada referensi kecuali hanya
nama dan daerah asal alat musik.

Untuk memudahkan penggolongan, alat-alat musik tersebut di kelompokkan menjadi 4


jenis berdasarkan sumber bunyi yang dihasilkan, yaitu:

• Chordophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari dawai.


Contoh: Sasando, Siter/Rebab, Celempung, dll.
• Aerophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari udara yang di tiup.
Contoh: Seruling, Kledi, dll.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

• Membranophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari kulit


membran.
Contoh: Kendang, Ketipung, dll
• Idiophone : Instrumen yang sumber bunyinya berasal dari alat itu sendiri.
Contoh: Gong, Saron, Bonang dll.

Terima kasih untuk semua pihak yang telah disunting artikelnya untuk e-book ini.

DAFTAR ISI
• ABSTRAK Hal. 2

• ALOSU Hal. 6 Page | 4

• ANAK BECING Hal. 6

• ANGKLUNG Hal. 6

• ARAMBA Hal. 8

• ARUMBA Hal. 9

• ATOWO Hal. 10

• BABUN Hal. 10

• BASI BASI Hal. 11

• BEDUG Hal. 11

• BENDE Hal. 13

• BONANG Hal. 14

• CALUNG Hal. 15

• CANANG Hal. 18

• CELEMPUNG (JAWA) Hal. 18

• CELEMPUNG (SUNDA) Hal. 19

• CUNGKLIK Hal. 20

• DEGUNG Hal. 20

• DEMUNG Hal. 20

• DOG DOG Hal. 22

• DOLI DOLI Hal. 22

• DRUDI DANA Hal. 23

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

• FARITIA Hal. 23

• FLOIT Hal. 23

• FOY DOA & FOY PAY Hal. 24

• FU Hal. 26

• GAMBANG Hal. 27

• GAMELAN Hal. 27

• GARANTUNG Hal. 29

• GENDER Hal. 29

• GENDANG Hal. 29

• GENIKNG Hal. 33

• GENGGONG Hal. 34

• GONDANG BATAK Hal. 34

• GLUNIKNG Hal. 36
• HASAPI Hal. 37
• HEO Hal. 37
• JATUNG TUTUP Hal. 38
• JATUNG UTANG Hal. 38
• KACAPI Hal. 39
• KADIRE Hal. 40
• KARINDING Hal. 41
• KELEDI Hal. 42
• KEMPUL Hal. 42
• KENONG Hal. 43

• KEPRAK Hal. 44

• KETHUK Hal. 45

• KANOBE KAHETAS Hal. 45

• KANOBE OH Hal. 46
46
• KOLINTANG / KULINTANG Hal. Page | 5

• LAGIA Hal. 48

• LEKO BOKO Hal. 48

• NAFIRI Hal. 49

• PERERET PENGASIH-ASIH Hal. 49

• PIKON Hal. 50

• POPONDI Hal. 50

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

• REBAB Hal. 50

• REBANA Hal. 51

• SALUANG Hal. 51

• SAMPEK Hal. 53

• SASANDO Hal. 54

• SITER Hal. 56

• SLENTHEM Hal. 56

• TAGANING Hal. 57

• TAHURI Hal. 58

• TALEMPONG Hal. 59

• TIFA Hal. 59

• TRITON Hal. 61

• DAFTAR PUSAKA Hal. 62

November 23, 2011

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

ALOSU
Page | 6

A
ASAL : Sulawesi Selatan / Makassar
KELOMPOK
: Idiophone

BAHAN
:-

Alosu merupakan alat musik berupa kotak bertangkai dari anyaman


daun kelapa, di dalamnya diberi biji yang apabila digoyang-goyang akan mengeluarkan
bunyi tertentu.

ANAK BECING

A
ASAL : Sulawesi Selatan / Makassar
KELOMPOK
: Idiophone

BAHAN
: Logam

Anank Becing merupakan alat musik berupa dua batang logam


seperti pedayung.

ANGKLUNG

A
ASAL : Jawa Barat
KELOMPOK
: Idiophone

BAHAN
: Bambu

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda) yang secara


tradisional berkembang dalam masyarakat berbahasa Sunda di Pulau Jawa bagian barat.
Alat musik ini dibuat dari bambu, dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi
disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang
bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar
maupun kecil.

Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung)
dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang
berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga Page | 7 besar.

Angklung terdaftar sebagai Karya Agung


Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi
Manusia dari UNESCO pada November 2010.

SEJARAH

Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung


digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya
telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang
berkembang di Nusantara sampai
awal penanggalan modern, sehingga
angklung merupakan bagian dari relik pra-
Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.

Catatan mengenai angklung baru muncul


merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-
12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya
musik bambu, seperti angklung berdasarkan
pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi
(pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai
Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat
Baduy, yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung
sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di
Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau.
Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk
memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.

Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan


pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana
yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama
angklung. Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan


upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau
helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta
Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.

Dalam perkembangannya, angklung menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan


dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara
lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di
sana. Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena —tokoh angklung yang mengembangkan teknik
permainan— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung Page | 8 kepada banyak orang dari
berbagai komunitas.

Dari beberapa jenis


contoh saja

musik bambu di Jawa Barat


(Angklung) di atas, adalah
beberapa tentang seni
pertunjukan angklung, yang
terdiri atas:
Angklung Buncis
(Priangan/Bandung),
Angklung Badud
(Priangan Timur/Ciamis),
Angklung Bungko
(Indramayu), Angklung
Gubrag (Bogor),

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Angklung Ciusul
(Banten), Angklung
Dog dog Lojor
(Sukabumi),
Angklung Badeng
(Malangbong, Garut), dan Angklung Padaeng
yang identik dengan Angklung Nasional dengan tangga nada diatonis, yang
dikembangkan sejak tahun 1938.

Angklung khas Indonesia ini berasal dari pengembangan angklung Sunda. Angklung
Sunda yang bernada lima (slendro atau pelog) oleh Daeng Sutigna alias Si Etjle (1908—
1984) diubah nadanya menjadi tangga nada Barat (solmisasi) sehingga dapat
memainkan berbagai lagu lainnya. Hasil pengembangannya kemudian diajarkan ke
siswa-siswa sekolah dan dimainkan secara orkestra besar

ARAMBA
ASAL

November 23, 2011


: Sumatera Utara / Nias

A KELOMPOK
BAHAN : Logam atau perunggu
: Idiophone

Aramba adalah instrumen musik pukul, berbentuk bundar dengan


semacam bulatan menonjol pada tengahnya. Aramba biasanya
digantungkan dengan seutas tali pada sebuah palang horizontal.
Instrumen ini biasa dimainkan pada acara-acara adat. Aramba dibuat
dari logam atau perunggu, dan dibunyikan dengan pemukul kayu
berujung bulat yang disebut Bözi-bözi Garamba.

Dilihat dari jenis materialnya yang terbuat dari logam, kemungkinan besar Aramba Page | 9
adalah alat musik yang diperkenalkan oleh orang dari luar Nias. Karena di Nias sendiri tidak
ditemukan pertambangan Logam.

ARUMBA

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

ASAL : Jawa Barat

KELOMPOK : Idiophone

A BAHAN : Bambu

Arumba merupakan salah satu jenis musik rakyat yang terdapat


hampir di setiap daerah di Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari
bambu pilihan seperti awi temen, tali dan wulung (bambu hitam) yang di mainkan
dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada
pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis

Arumba adalah
kependekan dari
alunan rumpun
bambu. Di
antara perangkatnya

November 23, 2011

Selain menyajikanmusik instrumentalia, musik ini pun dapat mengiringi nyanyian.

terdapat seperangkat
angklung yang
bertangga nada
diatonis, karena

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

memang musik
arumba ini
merupakan perkembangan
dari musik angklung yang
sudah sejak lama
terdapat di Jawa Barat.

SEJARAH

Arumba diciptakan oleh Raden Roesadi yang akrab dipanggil Yoes yang sangat tertarik menonton
permainan angklung massal yang ditampilkan oleh almarhun Daeng Sutigna Page | 10
(tokoh angklung diatonis yang telah menyelamatkan angklung dari kepunahan). Yoes
kemudian mendapat ide, bagaimana jika angklung-angklung tersebut dimainkan secara
solo. Dan Yoes merealisasikan ide tersebut pada awal tahun 1963 dengan menciptakan
Arumba.

Arumba sebenarnya adalah nama grup musik angklung, dimana seluruh perangkat
musik diciptakan dari bambu seperti xylophone bambu (Calung), angklung rhythm
(Kampanye) dan bass bambu.

Tanggal 10 Nopember 1964 merupakan tonggak sejarah bagi Yoes karena inilah
pertama kali sebuah grup angklung dengan nama ARUBA - yang kemudian berganti
nama menjadi ARUMBA pada tahun 1969 - tampil di muka umum pada saat peresmian
Wisma Kosgoro di Jakarta.

ATOWO
ASAL : Papua

KELOMPOK : Membraphone

A BAHAN :-

Atowo adalah sejenis gendang/alat musik tabuh dari Papua.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

BABUN

ASAL : Kalimantan Selatan

B KELOMPOK
BAHAN
: Membraphone
:-

Babun adalah sejenis gendang (lihat gendang).

BASI BASI

ASAL : Sulawesi Selatan/Makassar

B Page | 11

KELOMPOK : Aerophone

BAHAN : Bambu

Basi basi adalah sejenis terompet dari bambu yang di pasang rangkap.

BEDUG

ASAL : Hampir di seluruh pesisir Nusantara

KELOMPOK : Idiophone

B BAHAN : Kayu, Kulit sapi atau kambing

Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan


instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

lalu, yang memiliki fungsi sebagai alat


komunikasi tradisional, baik dalam
kegiatan ritual keagamaan maupun politik.
Di Indonesia, sebuah bedug biasa
dibunyikan untuk pemberitahuan
mengenai waktu shalat atau
sembahyang.

Bedug terbuat dari sepotong batang kayu


besar atau pohon enau sepanjang
kira-kira satu meter atau lebih.
Bagian tengah batang dilubangi
sehingga berbentuk tabung besar. Ujung
batang yang berukuran lebih besar
ditutup dengan kulit binatang yang
berfungsi sebagai membran atau
selaput gendang. Bila sampai jarak yang
cukup jauh. November 23, 2011
FUNGSI

Berdasarkan fungsinya, bedug dibedakan atas :


ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar
Fungsi sosial : bedug berfungsi sebagai alat komunikasi atau petanda kegiatan masyarakat, mulai
dari ibadah, petanda bahaya, hingga petanda berkumpulnya sebuah Page | 12 komuntas.

Fungsi estetika : bedug berfungsi dalam pengembangan dunia kreatif, konsep, dan
budaya material musikal.

SEJARAH

Bedug senantiasa dikaitkan dengan media panggil peribadatan. Ada pendapat tradisi
bedug dikaitkan dengan budaya Cina. Adanya Bedug dikaitkan dengan ekspedisi
pasukan Cheng Ho
abad ke-15. suara
Laksamana utusan
kekaisaran Ming
yang Muslim itu
menginginkan bedug
di masjid-
masjid, seperti
halnya penggunaan

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
dari Universitas Negeri

[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

alat serupa di kuil-


kuil Budha di Cina. Ada pula
pendapat bedug berasal
dari tradisi drum Cina
yang menyebar ke
Asia
Timur, kemudian masuk Nusantara.

Namun menurut Drs M


Dwi Cahyono, arkeolog
Malang yang melakukan studi bedug di Jawa bersama tim Sampoerna Hijau, pada masa
prasejarah, nenek moyang kita juga sudah mengenal nekara dan moko, sejenis
genderang dari perunggu. Pemakaiannya berhubungan dengan religi minta hujan.

Kata Bedug juga sudah disinggung dalam kidung Malat, sebuah karya sastra berbentuk
kidung. Susastra kidung berisi cerita-cerita panji. Umunya ditulis pada zaman
Mahapahit, dari kurun waktu abad ke 14-16 Masehi. Dalam Kidung Malat dijelaskan,
instrumen musik membraphone bedug dibedakan antara bedug besar yang diberi nama
teg-teg dengan bedug ukuran biasa.

Bedug pada masa itu berfungsi sebagai alat komunikasi dan penanda waktu seperti
perang, bencana alam, atau hal mendesak lainnya. Dibunyikan pula untuk menandai
tibanya waktu. Maka ada istilah dalam bahasa Jawa: wis wanci keteg. Artinya ”sudah
waktu siang” yang diambil dari waktu saat tegteg dibunyikan.

Cornelis De Houtman dalam catatan perjalanannya D’eerste Boek menjadi saksi


keberadaan bedug yang sudah meluas pada abad ke-16. Ketika komandan ekspedisi
Belanda itu tiba di Banten, ia menggambarkan di setiap perempatan jalan terdapat Page | 13
genderang yang digantung dan dibunyikan memakai tongkat pemukul yang ditempatkan di
sebelahnya. Fungsinya sebagai tanda bahaya dan penanda waktu. Kesaksian ini jelas merujuk pada
bedug.

Kendati demikian, pengaruh Cina pun tidak dinafikan. Ditilik dari sisi konstruksi, teknik
pemasangan tali/pasak untuk merekatkan selaput getar ke resonator pada bedug Jawa,
mirip pada cara yang digunakan pada bedug di Asia Timur seperti Jepang, Cina, atau
Korea. Bukti lain terlihat pada penampilan arca terakota yang ditemukan di situs
Trowulan. Arca-arca prajurit berwajah Mongoloid itu tampak menabuh tabang-tabang,
sejenis genderang yang terpengaruh budaya timur tengah. Kemungkinannya itulah
instrumen musik yang dimainkan orang-orang Cina Muslim di ibukota Majapahit.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

CARA PEMBUATAN BEDUG

Pada awalnya, kambing atau sapi dikuliti. Kulit hewan yang biasa dibuat sebagai bahan
baku bedug antara lain kulit kambing, sapi, kerbau, dan banteng. Kulit sapi putih
memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan kulit sapi coklat.

Sebab, kulit sapi putih lebih tebal dari pada kulit sapi coklat, sehingga bunyi yang
dihasilkannya akan berbeda disamping, keawetannya yang lebih rendah. Kemudian,
kulit tersebut direndam ke dalam air detergen sekitar 5-10 menit.

Jangan terlalu lama agar tidak rusak. Lalu, kulit dijemur dengan cara dipanteng (digelar)
supaya tidak mengerut. Setelah kering, diukur diameter kayu yang sudah dicat dan akan
dibuat bedug. Setelah selesai diukur, kulit tersebut dipasangkan pada kayu bonggol
kayu yang sudah disiapkan.

BENDE
ASAL
: Hampir seluruh kepulauan Nusantara

B KELOMPOK
BAHAN
: Idiophone
: Campuran logam timah dan tembaga

Bende biasa juga disebut Canang adalah sejenis gong kecil yang
dapat dijumpai di hampir seluruh kepulauan Nusantara, dari
Sumatera hingga
Maluku dan
Papua.

Pada masa lalu, canang biasanya


digunakan untuk memberikan
penanda kepada masyarakat untuk
berkumpul di alun-alun terkait
Page | 14 informasi dari
penguasa, untuk menyertai
kedatangan raja atau penguasa ke daerah
tersebut, atau untuk menandai
diadakannya pesta rakyat. Saat ini, canang biasanya digunakan untuk menandakan adanya
keramaian seperti topeng monyet atau pesta rakyat yang lain.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

BONANG

ASAL : Jawa, Bali, Jawa Barat

KELOMPOK : Idiophone

B
Bonang
BAHAN

adalah
: Campuran logam timah dan tembaga

instrumen dari
ensamble Gamelan. Bonang
terdiri dari satu set sepuluh
sampai empat belas gong-
gong kecil berposisi
horizontal yang disusun
dalan dua deretan,
diletakkan diatas tali
yang direntangkan pada
bingkai kayu. Pemain duduk

November 23, 2011


di tengah-tengah pada sisi
deretan gong beroktaf
rendah, memegang
tabuh berbentuk bulat
panjang di setiap
tangan.

Berdasar ukuran, wilayah oktaf dan fungsinya dalam


ensambel, macam bonang, yaitu :  Bonang Barung

Bonang berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi, adalah salah satu dari
instrumen-instrumen pemuka dalam ansambel.

Khususnya dalam teknik tabuhan pipilan, pola-pola nada yang selalu mengantisipasi Page | 15
nada-nada yang akan datang dapat menuntun lagu instrumen-instrumen lainnya.

Pada jenis gendhing bonang, bonang barung memainkan pembuka gendhing


(menentukan gendhing yang akan dimainkan) dan menuntun alur lagu gendhing.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Pada teknik tabuhan


imbalimbalan, bonang barung
tidak berfungsi sebagai
lagu penuntun; ia membentuk
polapola lagu jalin-menjalin
dengan
bonang panerus, dan pada
aksen aksen penting bonang boleh membuat
sekaran (lagulagu hiasan), biasanya di akhiran
kalimat lagu.

 Bonang Panerus

Bonang yang paling kecil, beroktaf tinggi. Pada teknik tabuhan pipilan, bonang panerus
berkecepatan dua kali lipat dari pada bonang barung.

Walaupun mengantisipasi nada-nada balungan, bonang panerus tidak berfungsi sebagai


lagu tuntunan, karena kecepatan dan ketinggian wilayah nadanya.

Dalam teknik tabuhan imbal-imbalan, bekerja sama dengan bonang barung, bonang
panerus memainkan pola-pola lagu jalin menjalin.

CALUNG
ASAL
: Jawa Barat

C KELOMPOK
BAHAN
: Idiophone
: Bambu

Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung.
Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh
calung adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu)
yang tersusun
menurut titi laras Page | 16
(tangga nada)
pentatonik (da-mi-na-ti-la).

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Jenis bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu
hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang
berwarna putih).

JENIS CALUNG

Pengertian calung selain


sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan. Ada dua jenis calung
Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan calung jinjing.

 Calung Rantay

Calung rantay bilah tabungnya dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang
terbesar sampai yang terkecil, jumlahnya 7 wilahan (7 ruas bambu) atau lebih.
Komposisi alatnya ada yang satu deretan dan ada juga yang dua deretan (calung indung
dan calung anak/calung rincik). Cara memainkan calung rantay dipukul dengan dua
tangan sambil duduk bersilah, biasanya calung tersebut diikat di pohon atau bilik rumah
(calung rantay Banjaran-Bandung), ada juga yang dibuat ancak "dudukan" khusus dari
bambu/kayu, misalnya calung tarawangsa di Cibalong dan Cipatujah, Tasikmalaya,
calung rantay di Banjaran dan Kanekes/Baduy.

 Calung Jinjing

Adapun calung jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan
sebilah kecil bambu (paniir). Calung jinjing terdiri atas empat atau lima buah, seperti
calung kingking (terdiri dari 12 tabung bambu), calung panepas (5 /3 dan 2 tabung
bambu), calung jongjrong(5 /3 dan 2 tabung bambu), dan calung gonggong (2 tabung
bambu). Kelengkapan calung dalam perkembangannya dewasa ini ada yang hanya
menggunakan calung kingking satu buah, panempas dua buah dan calung gonggong
satu buah, tanpa menggunakan calung jongjrong Cara memainkannya dipukul dengan
tangan kanan memakai pemukul, dan tangan kiri menjinjing/memegang alat musik
tersebut. Sedangkan teknik menabuhnya antar lain dimelodi, dikeleter, dikemprang,
dikempyung, diraeh, dirincik, dirangkep (diracek), salancar,
kotrek dan solorok.

PERKEMBANGAN
Page | 17
Jenis calung yang sekarang berkembang
dan dikenal secara umum yaitu
calung jinjing. Calung jinjing adalah jenis
alat musik yang sudah lama dikenal
oleh masyarakat Sunda, misalnya

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com

Brebes, Jawa tengah, dan bisa jadi merupakan pengembangan dari bentuk calung
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

pada masyarakat Sunda di daerah


Sindang Heula -

rantay.

Namun di Jawa Barat, bentuk kesenian ini dirintis popularitasnya ketika para mahasiswa
Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang tergabung dalam Departemen Kesenian Dewan
Mahasiswa (Lembaga kesenian UNPAD) mengembangkan bentuk calung ini melalui
kreativitasnya pada tahun 1961. Menurut salah seorang perintisnya, Ekik Barkah, bahwa
pengkemasan calung jinjing dengan pertunjukannya diilhami oleh bentuk permainan
pada pertunjukan reog yang memadukan unsur tabuh, gerak dan lagu dipadukan.

Kemudian pada tahun 1963 bentuk permainan dan tabuh calung lebih dikembangkan
lagi oleh kawan-kawan dari Studiklub Teater Bandung (STB; Koswara Sumaamijaya dkk),
dan antara tahun 1964 - 1965 calung lebih dimasyarakatkan lagi oleh kawan-kawan di
UNPAD sebagai seni pertunjukan yang bersifat hiburan dan informasi (penyuluhan
(Oman Suparman, Ia Ruchiyat, Eppi K., Enip Sukanda, Edi, Zahir, dan kawan-kawan), dan
grup calung SMAN 4 Bandung (Abdurohman dkk). Selanjutnya bermunculan grup-grup
calung di masyarakat Bandung, misalnya Layung Sari, Ria Buana, dan Glamor (1970) dan
lain-lain, hingga dewasa ini bermunculan nama-nama idola pemain calung antara lain
Tajudin Nirwan, Odo, Uko Hendarto, Adang Cengos, dan Hendarso.

Perkembangan kesenian calung begitu pesat di Jawa Barat, hingga ada penambahan
beberapa alat musik dalam calung, misalnya kosrek, kacapi, piul (biola) dan bahkan ada
yang melengkapi dengan keyboard dan gitar. Unsur vokal menjadi sangat dominan,
sehingga banyak bermunculan vokalis calung terkenal, seperti Adang Cengos, dan
Hendarso.

CANANG
ASAL : hampir seluruh kepulauan
Nusantara, dari KELOMPOK : Idiophone Sumatera
hingga Maluku dan Papua.

C
Page | 18

BAHAN
: Campuran logam timah dan tembaga, kayu

(Lihat Bende).

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

CELEMPUNG (Jawa)
ASAL
: Jawa

C BAHAN
KELOMPOK : Chordophone

: Kayu, dawai

Celempung adalah alat petik dalam ensambel gamelan Jawa, berupa siter yakni alat
dawai yang dawai-dawainya membentang sepanjang badannya, tidak berleher seperti
gitar.

Celempung berdawai ganda (double course), suaranya lebih kuat, dan "tajam" dengan
kuda-kuda (bridge) yang sangat tajam pula. Dalam ensambel gamelan yang kecil,
gamelan gadon, celempung dibuat lebih kecil, tanpa hiasaan, yang disebut siter.

CARA MEMAINKAN

Cara memainkan celempung


vertikal, alatnya membujur di
depan pemainnya. Instrumen
kawat-petik, dibingkai pada
semacam gerobogan (juga
berfungsi sebagai resonator)
yang berkaki dua pasang;
Kepingan metal diletakkan di
sisi atas gerobogan, sebagai
jembatan pemisah
kawatkawat. Celempung
dimainkan dengan jari jempol
November 23, 2011

tangan kiri dan kanan; jari


tangan lainnya dipakai
asang kaki muka lebih tinggi dari
sebagai sepasang
penutup kaki belakang,
kawat - maka instrumen berposisi
nurun ke arah pemainnya.
kawat Kawatnya,
yang tidak terdiri dari
-belas
dipetik,tigapasa
ng, ditegangkan
ara paku untuk melaras
untuk(di atas) dan
-paku
paku
kecil (di bawah).
menghilangkan
resonansi suara mereka.
Dalam permainannya,
celempung mendasarkan
pada

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

perangkaian pola pola lagu. Page | 19

CELEMPUNG (Sunda)
ASAL
: Jawa Barat

C BAHAN
KELOMPOK : Idiophone

: Bambu

Celempung merupakan alat musik yang terbuat dari hinis bambu yang memanfaatkan
gelombang resonansi yang ada dalam ruas batang bambu. Saat ini celempung yang
mempergunakan bambu masih dipertahankan di Desa Narimbang Kecamatan
Conggeang Kabupaten Sumedang.

Celempungan adalah grup musik yang merupakan bagian perkembangan dari


celempung.

CARA MEMAINKAN

Cara memainkan alat musik


ini ada dua cara, yaitu :
November 23, 2011

Powered
pemain musik. Alat by : http://dreamindonesia.wordpress.com
pemukulnya terbuat dari bahan bambu atau kayu yang
ujungnya diberi kain atau benda tipis agar menghasilkan suara nyaring.
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

• Cara memukul : kedua alur sembilu


dipukul secara bergantian tergantung kepada
ritmeritme serta suara yang
diinginkan

• Pengolahan suara : yaitu tangan kiri dijadikan


untuk mengolah suara untuk mengatur besar
kecilnya udara yang keluar dari bungbung
(badan) celempung. Jika menghendaki suara
tinggi lubang (baham) dibuka lebih besar, sedang
untuk suara rendah lubang ditutup rapat-rapat

Page | 20
Suara celempung bisa bermacam-macam tergantung kepada kepintaran si pemain musik.
Untuk saat ini alat musik ini sudah jarang dimainkan, dalam ensambel celempungan perannya
sudah diganti dengan kendang.

CUNGKLIK

ASAL
: Lombok

C BAHAN
KELOMPOK : Idiophone

: Kayu

Cungklik adalah alat musik sejenis kulintang kayu. (lihat Kulintang)

DEGUNG
ASAL : Jawa Barat

KELOMPOK : (ensambel musik tradisional)

D BAHAN :-

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Degung adalah sebutan untuk ensambel musik Gamelan di Jawa


Barat. (Lihat Gamelan)

DEMUNG
ASAL : Jawa

D KELOMPOK : Idophone

BAHAN : Campuran Logam

Demung, Saron dan Peking


adalah salah satu instrumen
musik gamelan yang
bentuknya hampir sama. Yaitu
alat yang berbentuk bilahan
dengan enam atau tujuh bilah
(satu
oktaf ) kepingan logam yang
Page | 21
ditumpangkan pada bingkai
kayu yang juga
berfungsi sebagai resonator.
Instrumen ini ditabuh dengan
tabuh dibuat dari kayu.

DIBEDAKAN DARI UKURAN

Meskipun bentuknya hampir


sama, namun alat ini
mempunyai nama yang berbeda
berdasarkan ukuran dan
fungsinya.

 Demung
Alat ini berukuran besar dan beroktaf tengah.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Demung memainkan balungan gendhing dalam wilayahnya yang terbatas.Umumnya,


satu perangkat gamelan mempunyai satu atau dua demung. Tetapi ada gamelan di
kraton yang mempunyai lebih dari dua demung.

 Saron
Alat ini berukuran sedang dan beroktaf tinggi.
Seperti demung, saron barung memainkan balungan dalam
wilayahnya yang terbatas. Pada teknik tabuhan
imbalimbalan, dua saron memainkan lagu jalin menjalin yang
bertempo cepat. Seperangkat gamelan mempunyai dua
saron, tetapi ada gamelan yang mempunyai lebih dan dua
saron.

 Peking

lagu balungan.

CARA MEMAINKAN

Cara memainkan alat instrumen ini, tangan kanan memukul wilahan / lembaran logam dengan
tabuh yang terbuat dari kayu berbentuk seperti palu, lalu tangan kiri memencet bilah yang dipukul
sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya.
Page | 22
Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)
November 23, 2011

Berbentuk saron yang paling kecil dan beroktaf paling tinggi.


Cepat ini
aron panerus atau peking lambatnya
memainkandantabuhan
keras lemahnya
rangkap duapenabuhan tergantung
atau rangkap empat pada komando dari
kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan
kondisi peperangan misalnya, demung ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing
Gati yang bernuansa militer, demung ditabuh lambat namun keras. Ketika mengiringi
lagu ditabuh pelan. Ketika sedang dalam kondisi imbal, maka ditabuh cepat dan keras.

DOG DOG
ASAL : Jawa Barat

D KELOMPOK : Membraphone

BAHAN
kulit kambing
: Kayu, Kulit sapi atau

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Alat musik Dog dog adalah sejenis kendang dari Jawa


Barat. (lihat Gendang)

DOLI DOLI
ASAL : Pulau Nias

D KELOMPOK : Aerophone

BAHAN :-

Alat musik Doli doli adalah alat musik yang ditiup.

DRURI DANA
ASAL : Pulau Nias

D KELOMPOK : Idiophone

BAHAN : Bambu
Page | 23

Alat Musik Druri Dana dibuat dari bambu yang dikerat


seperti garpu tala.

FARITIA
ASAL
: Pulau Nias

F
Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

KELOMPOK : Idiophone
BAHAN : Logam atau perunggu

Faritia adalah Aramba berukuran kecil. (Lihat Aramba)

FLOIT
ASAL
: Maluku

F KELOMPOK
BAHAN
: Aerophone
: Bambu

Alat musik Floit adalah sejenis seruling. (Lihat Seruling)

FOY DOA & FOY PAY


ASAL : NTT, Flores

F
KELOMPOK : Aerophone
Page | 24
BAHAN
: Bambu

Kabupaten Ngada di Flores yang beribukota Bajawa mempunyai


banyak ragam kesenian daerah, diantaranya alat musik Foy Doa dan
Foya Pay.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

 Foy Doa
Foy Doa berarti suling berganda yang terbuat dari buluh/bambu kecil yang
bergandeng dua atau lebih.

SEJARAH

Tidak ada yang tahu pasti umur dan sejarah alat musik Foy Doa, karena tidak ada
peninggalan-peninggalan yang dapat dipakai untuk mengukurnya. Mungkin musik ini
biasanya digunakan oleh para muda-mudi dalam permainan rakyat di malam hari
dengan membentuk lingkaran.

Awal mulanya musik Foy Doa dimainkan secara sendiri, dan baru sekitar 1958 musisi
di daerah setempat mulai memadukan dengan alat-alat musik lainya seperti : Sowito,
Thobo, Foy Pai, Laba Dera, dan Laba Toka. Fungsi dari alat-alat musik tersebut di atas
adalah sebagai pengiring musik Foy Doa.

Umumnya syair-syair dari nyanyian musik Foy Doa bertemakan kehidupan , sebagai
contoh : Kami bhodha ngo kami bhodha ngongo ngangi rupu-rupu, go-tuka ate wi me
menge, yang artinya kami harus rajin bekerja agar jangan kelaparan.

CARA MEMAINKAN

Hembuskan angin dari mulut secara lembut ke lubang peniup, sementara itu jari-jari
tangan kanan dan kiri menutup lubang suara.

 Foy Pay

Foy Pay hampir mirip dengan Foy Doa. Alat musik tiup dari bambu ini dahulunya
berfungsi untuk mengiringi lagu-lagu tandak seperti halnya musik Foy Doa.

Dalam perkembangannya alat musik ini selalu berpasangan dengan musik Foy Doa. Page | 25
Nada-nada yang diproduksi oleh Foy Pai : do, re, mi, fa, sol.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

November 23, 2011

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

FU
ASAL
: Papua/Asmat

FPage | 26
KELOMPOK : Aerophone

BAHAN : Bambu

Alat musik Fu adalah sejenis alat


musik tiup serupa seruling.

GAMBANG

G ASAL

KELOMPOK

BAHAN
: Jawa

: Idiophone

: Kayu

Gambang adalah alat musik perkusi dalam ensambel gamelan. Merupakan Instrumen
mirip keluarga balungan yang dibuat dari bilah – bilah kayu dibingkai pada gerobogan
yang juga berfungsi sebagai resonator.

Berbilah tujuh-belas sampai


dua-puluh bilah, wilayah
gambang mencakup dua oktaf atau
lebih.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
November 23, 2011
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]
anya dari tanduk/sungu/ batang fiber lentur. Pada seperangkat instrumen gamelan
lengkap terdapat 3 buah gambang, yakni gambang slendro, gambang pelog bem,
gambang pelog barang. Namun tidak sedikit yanganyaterdiri
dua buah
h instrumen
Gambang dimainkan dengan
tabuh berbentuk bundar dengan
tangkai panjang saja. Pada
gambang pelog, nada 1 dan 7 dapat
disesuaikan dengan gendhing yang
akan dimainkan.

Kebanyakan gambang memainkan gembyangan (oktaf) dalam gaya pola pola lagu
dengan ketukan ajeg.
Page | 27
Gambang juga dapat memainkan beberapa macam ornamentasi lagu dan ritme, seperti
permainan dua nada dipisahkan oleh dua bilah, atau permainan dua nada dipisahkan oleh enam
bilah, dan pola lagu dengan ritme – ritme sinkopasi seperti pada gendhing Janturan/ Suluk.

GAMELAN
ASAL : Jawa, Bali, Madura, Lombok, Jawa Barat

G KELOMPOK
BAHAN
: (ensambel musik tradisional)
:-

Gamelan adalah seperangkat alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan
berasal dari daerah Jawa tengah, Yogyakarta, Jawa Timur. Di Jawa Barat gamelan
disebut dengan Degung dan di Bali disebut Gamelan Bali. Gamelan juga terdapat di
Madura dan Lombok.

Satu perangkat gamelan


terdiri dari instrumen saron,

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
011
November 2
Gamelan adalah ensembel musik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang,
gendang, dan gong. Istilah gamelan merujuk pada instrumennya / alatnya, yang mana
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]
merupakan satu kesatuan utuh yang diwujudkanan dibunyikan
d bersama. Kata

demung, gong, kenong,


slentem, bonang,
peking, gender dan
beberapa instrumen lainnya.
Disamping itu gamelan
mempunyai nada
pentatonis/pentatonic.

SEJARAH

Gamelan sendiri berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul / menabuh,
diikuti akhiran an yang menjadikannya kata benda.

Kemunculan gamelan didahului dengan budaya Hindu-Budha yang mendominasi


Indonesia pada awal masa pencatatan sejarah, yang juga mewakili seni asli indonesia.
Instrumennya dikembangkan hingga bentuknya sampai seperti sekarang ini pada zaman Page | 28
Kerajaan Majapahit. Dalam perbedaannya dengan musik India, satu-satunya dampak keIndia-an
dalam musik gamelan adalah bagaimana cara menyanyikannya.

Dalam mitologi Jawa, gamelan


dicipatakan oleh Sang Hyang Guru
pada Era Saka, dewa yang menguasai
seluruh tanah Jawa, dengan istana di
gunung Mahendra di Medangkamulan
(sekarang Gunung Lawu).
Sang Hyang Guru pertama-tama
menciptakan gong untuk memanggil
para dewa. Untuk pesan yang lebih
spesifik kemudian
diciptakan dua gong, lalu pada
akhirnya terbentuk satu set gamelan.

Gambaran tentang alat musik


ensembel pertama ditemukan di
Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Alat musik
semisal suling bambu, lonceng, kendhang dalam berbagai ukuran, kecapi, alat musik
berdawai yang digesek dan dipetik, ditemukan dalam relief tersebut. Namun, sedikit
ditemukan elemen alat musik logamnya. Bagaimanapun, relief tentang alat musik
tersebut dikatakan sebagai asal mula gamelan.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

PENALAAN

Penalaan dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan
menggunakan empat cara penalaan, yaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah
Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenal sebagai diatonis, sama seperti
skala minor asli yang banyak dipakai di Eropa.

Musik Gamelan merupakan gabungan pengaruh seni luar negeri yang beraneka ragam.
Kaitan not nada dari Cina, instrumen musik dari Asia Tenggara, drum band dan gerakkan
musik dari India, bowed string dari daerah Timur Tengah, bahkan style militer Eropa
yang kita dengar pada musik tradisional Jawa dan Bali sekarang ini.

Interaksi komponen yang sarat dengan melodi, irama dan warna suara
mempertahankan kejayaan musik
orkes gamelan Bali. Pilar-pilar
musik ini menyatukan berbagai
karakter komunitas pedesaan Bali Page | 29
yang menjadi tatanan musik khas
yang merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari.

GARANTUNG
ASAL : Kalimantan

G KELOMPOK

BAHAN
: Idiophone

: Logam campuran

Garantung adalah sejenis gong yang merupakan salah satu alat musik
paling banyak terdapat dan digunakan masyarakat Suku Dayak. Selain Garantung dalam
istilah masyarakat suku Dayak Ngaju atau yang berbahasa Ngaju, masyarakat Dayak juga
menyebutnya dengan gong dan agung.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

GENDER
ASAL : Jawa

G KELOMPOK

BAHAN
: Idiophone

: Logam campuran

Gender adalah salah satu instrumen dalam ensambel gamelan.


Instrumen terdiri dari bilah-bilah metal ditegangkan dengan tali di
atas bumbung-bumbung
resonator.

Alat musik ini


dimainkan dengan tabuh
berbentuk bulat (dilingkari
lapisan kain) dengan tangkai
pendek.

Sesuai dengan fungsi


lagu, Page | 30 wilayah nada, dan
ukurannya, ada dua macam gender:

 gender barung dan 


gender panerus.

GENDANG
KELOMPOK : Membranophone ASAL
: Hampir di seluruh kepulauan Nusantara

G BAHAN : Kayu, kulit sapi, kulit kambing

Gendang (bahasa Jawa: Kend(h)ang, bahasa Melayu: Gendang) adalah


sejenis alat musik perkusi bunyian yang membran kedua sisinya berasal dari kulit hewan
seperti kulit kerbau, kambing atau lembu. Cara membunyikan kendang dengan cara
dipukul dengan tangan (di-kebuk atau di-tepak) tanpa alat bantu

Gendang atau Kendang dapat dijumpai di


banyak wilayah Indonesia. Di daerah

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Jawa Barat kendang mempunyai


peranan penting dalam tarian Jaipong. Di
Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan
Bali kendang selalu digunakan dalam
permainan gamelan baik untuk mengiringi
tarian, wayang dan ketoprak.

MACAM-MACAM JENIS GENDANG

 Gendang Jawa (Kendang)

disebut kendang kalih. Kendang kalih dimainkan pada lagu atau gendhing yang
berkarakter halus seperti ketawang, gendhing kethuk kalih, dan ladrang irama dadi. Bisa
juga dimainkan cepat pada pembukaan lagu jenis lancaran, ladrang irama tanggung.

November 23, 2011


Untuk wayangan ada satu lagi kendhang
yang khas yaitu kendhang
kosek.
daerah Jawa, j enis kendang yang kecil disebut ketipung, yang menengah disebut Page | 31
dang ciblon/kebar. Pasangan ketipung ada satu lagi bernama kendang gedhe biasa

Kendang kebanyakan dimainkan oleh para


pemain gamelan profesional, yang sudah
lama menyelami budaya Jawa. Kendang
kebanyakan di mainkan sesuai naluri
pengendang, sehingga bila dimainkan oleh
orang lain maka akan berbeda nuansanya.

Ukuran kendang Jawatimuran yang


dipakai dalam pedalangan terdiri dari 3 (tiga) jenis kendang. Yakni kendang
Gedhe, kendang Penanggulan (tradisi Jawa Tengah
dinamakan ketipung), dan kendang Gedhugan (tradisi Jawa
Tengah dinamakan kendang ciblon atau sejenis). Dalam
sajian karawitan tradisi, ricikan kendang berfungsi sebagai
pengatur atau pengendali (pamurba) irama lagu/gending.
Cepat lambatnya perjalanan dan perubahan ritme gending-

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

gending tergantung pada pemain kendang yang disebut pengendang. Hidup atau
berkarakter dan tidaknya sebuah lagu atau gending itu tidak terlepas dari keterampilan
serta kepiawaian seorang pengendang dalam memainkan ukel atau wiled
kendangannya dalam mengatur laya atau tempo.

 Gendang Bali

Gendang yang berasal dari daerah Bali dengan ciri


dibalut kain dengan motif kotak-kotak hitam dan
putih khas Bali yang biasa disebut dengan kain
Poleng.

 Gendang Beliq / Beleq

Gendang Beliq / Beleq artinya adalah Gendang Besar. Merupakan salah satu kesenian
tradisional yang telah sangat lama berkembang dan dikenal dengan baik oleh
masyarakat suku Sasak Lombok.

Dalam perjalanannya, kesenian tradisional Gendang Beliq telah mengalami pasang surut
perkembangan. Bahkan, dengan perkembangan yang sangat pesat pada akhir-akhir ini,
kesenian tradisional Gendang Beliq telah tumbuh kembali menjadi kesenian yang sangat
populer pada seluruh lapisan masyarakat suku Sasak.
Dahulunya, gendang beleq adalah alat musik yang dianggap mempunyai tuah. Oleh Page | 32
setempat yang mengatakan
karena itu, ada kepercayaan
bahwa harus diadakan andang –
andang ( sesajen) yang harus
ini
diberikan sebelum alat
dimainkan. Sesajen ini biasanya
beupa ayam kampung, beras, daun
sirih dan masih banyak lagi.

Gendang beleq dapat dimainkan dengan berjalan atau duduk. Komposisi berjalan
mempunyai aturan tertentu, berbeda dengan duduk yang tidak mempunyai aturan.
Pada waktu dimainkan pembawa gendang beleq akan memainkannya sambil menari,
demikian juga pembawa petuk, copek dan lelontek. Gerakan – gerakan dalam tarian ini
pun sangat variatif tergantung penggunaannya. Tarian ini biasanya diciptakan sendiri
oleh para pemainnya. Gerakan – gerakan akan berbeda setiap fungsi. Misalkan gerakan
untuk penyambutan, gerakan untuk pertunjukan dan lomba – lomba antar kelompok
maupun gerakan untuk meniringi arak – arakan acara pernikahan (nyongkolan).

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Karena sifatnya yang atraktif, gendang beleq seringkali diadakan untuk mengiringi arak –
arakan pengantin (nyongkolan) atau khitanan dan juga untuk menyambut tamu penting.

 Gendang Karo

Gendang karo atau gendang lima si dalinen terdiri dari lima perangkat alat musik tabuh
(perkusi) yang dimainkan oleh lima orang pemusik. Kelima perangkat tersebut adalah
satu penaruné, dua penggual, dan dua si malu gong. Gendang Lima sedalanen disebut
karena ensambel musik tersebut terdiri dari lima instrumen musik, yaitu Sarune
(aerofon), gendang indung (membranofon), gendang anak (mebranofon, gung, dan
penganak. Namun biasa juga disebut dengan gendang lima sedalanen, ranggutna sepulu
dua, yaitu angka dua belas untuk hitung-hitungan perangkat yang dipergunakan
seluruhnya, termasuk stik atau alat memukul instrumen musik tersebut.

Jika diklasifikasi berdasarkan ensambel musik, sebenarnya gendang Karo terdiri dari gendang lima
sedalanen dan gendang telu sedalanen. Gendang telu sedalanen adalah terdiri dari tiga instrumen
musik yang dimainkan secara bersamaan, yang terdiri dari Page | 33 kulcapi (long neck lute)
sebagai pembawa melodi, keteng-keteng (idiokordofon, tubezhyter) sebagai pembawa ritmis, dan
mangkuk mbentar (idiofon) sebagai pembawa tempo.

 Gendang Tambua

Gendang Tambua merupakan


alat musik gendang
tradisional dari Minang
Kabau. Alat ini di tabuh oleh
enam (6) orang penabuh
dengan pakaian adat
Minangkabau. Selain itu
Gendang Tambua biasanya
juga di iringi oleh alat musik
lain seperti Tassa dan
Talempong. Dengan alat
ini maka bunyi Tambua
akan semakin ramai.

Alat musik ini biasanya di gunakan untuk membuat ramai sebuah Alek atau acara pesta.
Dengan Tambua ini maka acara alek akan semakin meriah.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

GENIKNG
ASAL : Kalimantan

G KELOMPOK
BAHAN
: Idiophone
: Logam campuran

Genikng adalah alat musik serupa gong besar yang juga digantungkan pada sebuah
standar (tempat gantungan) seperti halnya gong di Jawa.

GENGGONG
ASAL : Bali

G KELOMPOK : Aerophone

BAHAN : Pelepah Enau

Genggong adalah alat musik sejenis Karinding di Jawa Barat.(lihat


karinding). Desa yang telah memiliki tradisi Genggong yang kuat
Page |34

adalah Batuan (Gianyar)


.

CARA MEMAINKAN

Untuk membunyikannya,
genggong dipegang
dengan tangan kiri da n
menempelkannya ke
bibir. Tangan kanan
memetik "lidah"nya
dengan jalan menarik tali
benang yang diikatkan
pada ujungnya.
perubahan nada dalam
melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi atau merubah rongga mulut yang
berfungsi sebagai resonator.

Teknik permainan genggong yang khas adalah ngoncang dan ngongkeknya (menirukan
suara katak).

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

GONDANG BATAK
ASAL : Sumatera Utara

G KELOMPOK
BAHAN
: ( ensambel musik tradisional)
:-

Menurut tradisi Batak, gondang dapat diartikan sebagai seperangkat alat musik,
ensambel musik, sekaligus komposisi lagu. Umumnya dimainkan untuk mengiringi tari
manortor.

JENIS GONDANG

Ada dua jenis gondang, yang


terbagi berdasarkan
ansambelnya, yaitu
gondang sabangunan,
biasanya dimainkan di
halaman rumah; dan
gondang hasapi, biasanya
Page | 35
dimainkan
dalam rumah. Nada yang
dipakai dalam dua musik
gondang itu tak berbeda.

 Gondang sabangunan

Terdiri dari sarune bolon


(alat musik tiup),
taganing (5 kendang yang punya peran melodis), gordang (kendang besar penentu
ritme), 3-4 gong yang disebut ogung (pembentuk ritme konstan), dan hesek (perkusi,
biasanya kayu atau botol yang dipukul).

 Gondang Hasapi

Terdiri dari hasapi ende (sejenis gitar kecil 2 senar), garantung (gambang kayu), sulim
(suling bambu berselaput kertas getar), sarune etek (sejenis klarinet), dan hesek.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Komposisi musik gondang tergolong unik. Meski sama- sama terbagi dalam tangga nada
sebagaimana musik umumnya, tapi disusun tidak sama persis alurnya. Selain itu,
berbeda dengan tangga nada musik Barat yang memiliki tujuh tingkat, gondang hanya
memiliki lima tingkatan nada diatonis mayor, yaitu do, re, mi, fa, sol. Ini seperti
terdengar dari alat musik taganing dan garantung.

Keunikan nada ini, menurut Mark Kenyton, kandidat doktor dari Universitas
Washington, Amerika Serikat, yang baru-baru ini meneliti gondang, membuat gondang
memiliki nada pentatonik unik. Nada yang sulit ditemukan di tempat lain di dunia.

Bahkan, dibandingkan dengan musik pentatonik yang hampir sejenis, seperti gamelan
Jawa dan Bali, gondang tetap berbeda karena setiap ansambelnya tak sama. Ketukan
melodi gamelan Jawa dan Bali cenderung pakem, sedangkan gondang bervariasi,
tergantung dari improvisasi dan estetis pemain sarune dan taganing, yang kadang
bermain seperti sedang trance.

Khusus untuk taganing —disebut juga tagading atau tataganing yang berarti lima —
memiliki keunikan tersendiri. Taganing tidak hanya mampu mengatur ritme musik,
tetapi juga melodi
yang mendominasi
lagu. Namun,
pengaruh budaya
baru telah
mengubah banyak
hal. Di sebagian
besar pertunjukan
gondang
semata
hanya Page | 36
menonjolkan aspek
hiburan.
Kesakralan
gondang mulai
luntur. Para
pargonsi sendiri
tak banyak
yang
memahami kedalaman maknanya.

Bahkan, di banyak
momen perayaan

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

tradisional, seperti pernikahan, kelahiran, dan kematian, sebagian masyarakat


Batak tak lagi menggelar gondang. Mereka memilih seni hiburan modern, seperti organ
tunggal dan musik Eropa.

GLUNIKNG
ASAL : Kalimantan

G KELOMPOK
BAHAN
: Idiophone
: Kayu Ulin

Sejenis alat musik pukul yang bilah-bilahnya terbuat dari kayu ulin.
Mirip alat musik saron di Jawa.

HASAPI
ASAL : Sumatera Utara

h KELOMPOK

BAHAN
: Chordaphone
Page | 37
: Kayu, dawai

Hasapi merupakan jenis alat musik berdawai dua yang dipakai dalam sarana ritual
peribadatan pada masyarakat
Parmalian Batak Toba.

Ensembel gondang hasapi terdiri dari


alat-alat musik sarana etek (sejenis
klarinet berukuran kecil), garantung

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

(sejenis gambang kayu berbilah lima), dua buah hasapi (lut petik bersenar dua) hasapi
ende dan hasapi doal, serta hesek (perkusi botol). Perayaan Sipaha Sada dilaksanakan
di dalam rumah peribadatan Parmalian (Bale Pasogit). Namun demikian, hasapi juga
digunakan sebagai bagian dari ensembel yang dimainkan dalam konteks musik
hiburan.

HEO
ASAL : NTT/Flores

h KELOMPOK
BAHAN
: Chordaphone
: Kayu, dawai

Alat gesek (heo) terbuat dari kayu dan penggeseknya


terbuat dari ekor kuda yang
dirangkai menjadi satu ikatan yang diikat pada kayu penggesek yang
berbentuk seperti busur (dawai ini terbuat dari usus kuskus yang telah
dikeringkan). Alat ini mempunyai 4 dawai, dan masingmasing bernama :

- dawai 1 (paling bawah) Tain Mone, artinya tali laki-laki

- dawai 2 Tain Ana, artinya tali ana


- dawai 3 Tain Feto, artinya tali perempuan
- dawai 4 Tain Enf, artinya tali induk
Tali 1 bernada sol, tali 2 bernada re, tali tiga bernada la dan tali 4 bernada do.

Page | 38

JATUNG TUTUP
ASAL
: Kalimantan

J KELOMPOK : Membraphone
BAHAN : Kayu, kulit Sapi, kulit kambing

Jatung Tutup adalah alat musik sejenis gendang besar dengan ukuran
panjang 3 m dan diameter 50 cm

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

JATUNG UTANG
ASAL
: Kalimantan

J KELOMPOK : Idiophone
BAHAN : Kayu

Sejenis alat musik pukul dari kayu yang berbentuk gambang. Memiliki
12 kunci, tergantung dari atas sampai bawah dan dimainkan dengan kedua belah
tangan.

Dua sudut rangka kayu dibuat lebih tinggi dan dihiasi dengan ukiran kepala burung
enggang. Bahkan beberapa
di antaranya dari kepala
enggang asli. Pada sisi
tertinggi rangka kayu
itu ditempatkan potongan
terpanjang dari rangkaian
kayu lempung itu sehingga
menimbulkan nada
rendah. Makin ke bawah
potongan kayu makin November 23, 2011
pendek sehingga nada yang
dikeluarkan makin tinggi
jika dipukul.

KACAPI
ASAL : Jawa Barat

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

K KELOMPOK

BAHAN
: Chordaphone

: Kayu, dawai
Page | 39

Kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai alat


musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran dan kacapi suling.

Kata kacapi dalam bahasa Sunda juga merujuk kepada tanaman sentul, yang dipercaya
kayunya digunakan untuk
membuat alat musik
kacapi.

JENIS KACAPI

Dari bentuknya,
Kecapi dikenal
sebagai :

 Kacapi Parahu

adalah suatu kotak


resonansi yang
bagian bawahnya diberi lubang
resonansi untuk
memungkinkan suara keluar. Sisi-sisi jenis kacapi ini dibentuk sedemikian rupa sehingga
menyerupai perahu. Di masa lalu, kacapi ini dibuat langsung dari bongkahan kayu
dengan memahatnya.

 Kacapi Siter

Merupakan kotak
resonansi dengan bidang
rata yang sejajar. Serupa dengan
kacapi parahu, lubangnya
ditempatkan pada bagian
bawah. Sisi bagian atas dan
bawahnya membentuk
trapesium.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Untuk kedua jenis kacapi ini, tiap dawai diikatkan pada suatu sekrup kecil
pada sisi kanan atas kotak. Mereka dapat ditala dalam berbagai sistem: pelog,
sorog/madenda, atau salendro.

Saat ini, kotak resonansi kacapi dibuat dengan cara mengelem sisi-sisi enam bidang
kayu.

DIBEDAKAN DARI FUNGSINYA Page | 40

Menurut fungsinya dalam mengiringi musik, kacapi dimainkan sebagai:

 Kacapi Indung atau kacapi induk


Kacapi indung
memimpin musik
dengan cara
memberikan intro,
bridges, dan
interlude,
juga menentukan
tempo. Untuk tujuan
ini, digunakan
sebuah kacapi besar
dengan 18 atau 20
dawai.

 Kacapi Rincik atau


kacapi anak dalam
Kacapi rincik
memperkaya iringan musik
dengan cara mengisi ruang
antar nada dengan
frekuensi-frekuensi tinggi,
khususnya
lagu-lagu yang bermetrum tetap seperti dalam kacapi suling atau Sekar
Panambih. Untuk tujuan ini, digunakan sebuah kacapi yang lebih kecil dengan
dawai yang jumlahnya sampai 15.

KADIRE
ASAL : Kalimantan

K
Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

KELOMPOK : Aerophone
BAHAN : Bambu, pelepah batang pisang

Alat musik tiup yang terbuat dari pelepah batang pisang dan
memiliki
5 buah pipa bambu yang dibunyikan dengan mempermainkan udara pada rongga mulut
untuk menghasilkan suara dengung.

KARINDING

ASAL : Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali

K Page | 41

JENIS : Aerophone

BAHAN : Batang pohon aren, pelepah kawung atau bambu

Karinding adalah alat musik tradisional


masyarakat sunda ladang yg terbuat
dari batang pohon aren, ataupun dari
pelepah kawung dan bambu. Karinding
sendiri tidak hanya ada di sunda, di
daerah Jawa Tengah disebut Rinding
dan di Bali disebut dengan Genggong.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

CARA MEMAINKAN

Alat musik ini ditabuh menggunakan jari tangan (telunjuk) dan memakai mulut kita
sebagai resonatornya untuk menghasilkan suara, cukup mudah untuk siapa saja, dengan
cara di pukul memperlakukan alat ini seperti alat musik perkusi, dengan menggunakan
satu jari tangan, dan ketika kita sudah mampu menghasilkan getaran secara intens,
dengan di tempelkan di mulut sebagai resonansinya, dan lidah sebagai pengontrol bunyi
yang kita inginkan.

Ada beberapa jenis suara yang


dihasilkan, yaitu dengan mulut
kosong tanpa napas dan
dengan menggunakan
napas,ini akan menghasilkan
bunyi yang berbeda. Alat ini
bisa menghasilkan suara
yang khas dari tiap orang,
sebutlah jenis melodi, rhytm
dan bass nya bisa di hasilkan,
atawa kendang,
saron, goong nya kata orang sunda mah, bahkan
menyanyikan lagu dengan karinding sekalipun, bukan dengan vokal kita, ini tergantung
bagaimana kita bisa memainkan lidah dan napas.

Yang menarik dari Karinding ini adalah, Pertama dengan cara di pukul ini mampu
menghasilkan bunyi yang variatif cukup banyak. Kedua, suara tiap orang yang
memainkan akan berbeda dengan yang lainnya, walaupun memainkan jenis pukulan
(rahel) yang sama , ini berbeda karena tiap orang memilki konstruksi mulut yang

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

berbeda. Page | 42

Biasanya karinding itu dimainkan pada malam hari oleh orang-orang sambil menunggui
ladangnya di hutan atau di bukit-bukit, dan saling bersautan antara bukit yang satu dan
bukit lainnya. Konon alat musik karinding bukan hanya sebagai alat untuk mengusir sepi
dimalam hari tapi juga berfungsi untuk mengusir hama. Suara yang dihasilkan oleh
alat musik karinding dipercaya membuat hama padi tidak mendekat karena
menyakitkan buat hama tersebut. Karena karinding tersebut menghasilkan suara
dengan low decible yang hanya dapat didengar oleh serangga seperti hama, dan
dapat merusak konsentrasi hama tersebut.

KELEDI
ASAL : Kalimantan

K KELOMPOK

BAHAN
hutan
: Aerophone

: Bambu dan sejenis labu

Keledi adalah alat musik tiup dari


Kalimantan. Organ mulut, mirip dengan
yang dibuat oleh Bidayuh (Dayak), Kayan dan Kajang Sarawak dan Kalimantan,
memiliki delapan tabung bambu dipotong untuk berbagai panjang dan
diikat untuk membentuk pipa.

Tergantung pada kelompok etnis di mana ditemukan, alat ini dikenal secara lokal
sebagai engkerurai, "keluri", atau "keledi". Alat ini berfungsi seperti harmonika.

KEMPUL
ASAL : Jawa

K KELOMPOK

BAHAN
: Idiophone

: Logam campuran

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Kempul merupakan salah satu perangkat gamelan yang ditabuh, biasanya digantung
menjadi satu perangkat dengan Gong (mirip dengan Gong tapi lebih kecil) dengan
jumlah tergantung dengan jenis pagelarannya, sehingga tidak pasti. Kempul
menghasilkan suara yang lebih
Page | 43 tinggi
daripada Gong,
sedangkan yang lebih kecil
akan menghasilkan suara yang
lebih tinggi lagi.

Dalam hubungannya dengan


lagu gendhing, kempul bisa
memainkan nada yang sama
dengan nada
balungan; kadang-kadang
kempul mendahului nada
balungan berikutnya; kadang-
kadang ia
memainkan nada yang membentuk interval kempyung dengan nada balungan,
untuk menegaskan rasa pathet.

KENONG

ASAL : Jawa

KELOMPOK : Idiophone

K BAHAN : Logam campuran

Kenong merupakan unsur


instrumen
pencon gamelan yang paling
gemuk, dibandingkan dengan
kempul dan gong yang
walaupun besar namun
berbentuk pipih. Kenong ini
disusun pada pangkon
berupa kayu keras yang
ovember 23, 2011

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

dialasi dengan tali, sehingga pada saat dipukul kenong tidak akan bergoyang ke samping
namun dapat bergoyang ke atas bawah, sehingga menghasilkan suara.

Bentuk kenong yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan
timber yang khas (dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi ning-nong,
sehingga dinamakan kenong). Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela antara
kempul. Page | 44

Kenong membagi gong-an menjadi dua atau empat kalimat kenong. Di samping
berfungsi menggaris-bawahi struktur gendhing, nada-nada kenong juga berhubungan
dengan lagu gendhing. Kenong bisa memainkan nada yang sama dengan nada
balungan.

Kenong boleh juga mendahului nada balungan berikutnya untuk menuntun alun lagu
gendhing, atau dapat memainkan nada berjarak satu kempyung dengan nada balungan,
untuk mendukung rasa pathet.

Pada kenongan bergaya cepat, dalam ayaka yakan, srepegan, dan sampak, tabuhan
kenong menuntun alur lagu gendhing-gendhing tersebut.

KEPRAK
ASAL : Jawa

K KELOMPOK

BAHAN
: Idiophone

: Logam campuran

Keprak adalah suatu alat berbentuk lembaran yang terbuat dari


perunggu atau besi dengan ukuran kira-kira 20 x 27 cm, terdiri
beberapa lempengan, diberi lobang pada bagian atasnya dan diberi seutas tali,
digantung pada kotak wayang dengan tatanan sedemikian rupa sehingga bila di pukul
akan menimbulkan efek bunyi
“prakprak”.

Dalam gelaran wayang


kulit gagrak Surakarta, keprak
terdiri minimal 3 buah, ada yang 4
buah dan 5 buah. Sedangkan untuk
November 23, 2011

pakeliran Gaya Yogyakarta keprak

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

hanya terdiri dari satu lempengan besi saja yang di landasi dengan kayu seukuran
keprak, dipukul dengan cempala besi yang di jepit oleh kaki seorang dalang sehingga
menghasilkan efek bunyi “ting-ting”.

Agar menghasilkan suara keprak yang bagus seorang dalang harus tahu teknik
memasang keprak dan teknik membunyikan keprak dengan baik. Keprak dalam
pakeliran biasanya untuk mengiringi gerakan wayang serta untuk memantabkan solah
Page | 45
(gerak) wayang. Dalang wayang kulit gagrak Surakarta saat ini lebih memilih keprak
berbahan besi putih beberapa lembar di kombinasi dengan keprak perunggu beberapa lembar,
yang di yakini mempunyai efek suara lebih nyaring.

KETHUK

ASAL : Jawa

KELOMPOK : Idiophone

K BAHAN : Logam campuran

Kethuk sama dengan kenong, fungsinya juga sama dengan kenong.


Kethuk dan kenong selalu bermain jalin-menjalin, perbedaannya
pada
irama bermainnya saja. (lihat Kenong)

KNOBE KAHETAS

K ASAL : NTT

KELOMPOK : Chordaphone
BAHAN : Bilah bambu, dawai

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Bentuk alat musik ini sama dengan busur panah. Masyarakat percaya
bahwa alat musik Knobe Kbetas telah ada sejak nenek moyang mereka berumah di gua-
gua.

CARA MEMAINKAN

Cara memainkannya ialah, salah satu bagian ujung busur


ditempelkan di antara bibir atas dan bibir bawah, dan kemudian udara
dikeluarkan dari kerongkongan, sementara tali busur dipetik dengan jari.

Meripakan kebiasaaan masyarakat dawan di pedesaan apabila pergi berocok tanam atau
mengembala hewan mereka selalu membawa alat-alat musik seperti Leku, Heo, Knobe Kbetas,
Knobe Oh, dan Feku. Sambil mengawasi kebun atau mengawasi hewanhewan, maka musik
digunakan untuk melepas kesepian. Selain digunakan untuk hiburan pribadi, alat musik ini
digunakan juga untuk upacara adat seperti, Napoitan Li'ana (anak Page | 46 umur 40), yaitu bayi
yang baru dilahirkan tidak diperkenankan untuk keluar rumah sebelum 40 hari. Untuk
menyonsong bayi tersebut keluar rumah setelah berumur 40 hari, maka diadakan pesta adat
(Napoitan Li'ana).

KNOBE OH
ASAL : NTT

K KELOMPOK

BAHAN
: Aerophone

: Bambu

Alat musik yang terbuat dari kulit bambu dengan ukuran panjang lebih
kurang 12,5 cm. ditengah-tengahnya sebagian dikerat menjadi belahan
bambu yang memanjang (semacam lidah) sedemikian halusnya, sehingga
dapat berfungsi sebagai vibrator (penggetar). Apabila pangkal ujungnya
ditarik dengan untaian tali yang terkait erat pada pangkal ujung tersebut
maka timbul bunyi melalui proses rongga mulut yang berfungsi sebagai
resonator.

KOLINTANG / KULINTANG

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

ASAL : Sulawesi Utara/Minahasa

KELOMPOK : Idiophone

K BAHAN : Logam campuran

Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa (Sulawesi Utara)


yang mempunyai bahan dasar yaitu kayu yang jika dipukul dapat
mengeluarkan bunyi yang cukup panjang dan dapat mencapai nada-
nada tinggi maupun rendah seperti kayu telur, bandaran, wenang, kakinik atau
sejenisnya (jenis kayu yang agak ringan tapi cukup padat dan serat kayunya tersusun
sedemikian rupa membentuk garis-garis sejajar).

SEJARAH

Kata Kolintang berasal dari bunyi : Tong (nada rendah), Ting (nada tinggi) dan Tang (nada tengah).
Dahulu Dalam bahasa daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain kolintang: "Mari kita ber
Tong Ting Tang" dengan ungkapan "Maimo Kumolintang" dan dari kebiasaan itulah muncul nama
Page | 47
"KOLINTANG” untuk alat yang digunakan bermain.

Pada mulanya kolintang hanya terdiri dari beberapa potong kayu yang diletakkan
berjejer diatas kedua kaki
pemainnya dengan posisi
duduk di tanah, dengan
kedua kaki terbujur lurus
kedepan. Dengan
berjalannya waktu kedua
kaki pemain diganti dengan
dua batang pisang, atau
kadang-kadang diganti
dengan tali seperti arumba
dari Jawa Barat. Sedangkan
penggunaan peti sesonator
dimulai sejak Pangeran
Diponegoro berada di
Minahasa (th.1830). Pada
saat itu, konon peralatan
gamelan dan gambang ikut dibawa oleh rombongannya.
Adapun pemakaian kolintang erat hubungannya dengan kepercayaan tradisional rakyat

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Minahasa, seperti dalam


para

upacara-upacara ritual
sehubungan dengan pemujaan
arwah leluhur. Itulah sebabnya
dengan masuknya agama kristen
di Minahasa, eksistensi
kolintang demikian
terdesak bahkan
hampir menghilang sama sekali
selama ± 100th.

Sesudah Perang Dunia


II, barulah kolintang
muncul kembali yang
dipelopori oleh Nelwan Katuuk
(seorang yang menyusun
nada kolintang
menurut susunan nada
musik
universal). Pada mulanya hanya terdiri dari satu Melody dengan
susunan nada diatonis, dengan jarak nada 2 oktaf, dan sebagai pengiring dipakai alatalat
"string" seperti gitar, ukulele dan stringbas.

Tahun 1954 kolintang sudah dibuat 2 ½ oktaf (masih diatonis). Pada tahun 1960 sudah mencapai 3
½ oktaf dengan nada 1 kruis, naturel, dan 1 mol. Dasar nada masih terbatas pada tiga kunci
(Naturel, 1 mol, dan 1 kruis) dengan jarak nada 4 ½ oktaf dari F s./d. C. Dan pengembangan musik

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

kolintang tetap berlangsung baik kualitas alat, perluasan jarak nada, bentuk peti
resonator (untuk memperbaiki suara), maupun penampilan. Page | 48 Saat ini Kolintang
yang dibuat sudah mencapai 6 (enam) oktaf dengan chromatisch penuh.

LAGIA
ASAL
: Nias

L KELOMPOK
BAHAN
: Chordaphone
:-

Lagia adalah alat musik gesek yang sering


dimainkan dalam upacara adat
di Nias.

L
LEKO BOKO
ASAL : NTT

KELOMPOK : Chordaphone

BAHAN : Labu hutan, dawai

Alat musik petik ini terbuat dari labu hutan (wadah


resonansi), kayu (bagian untuk merentangkAn dawai), dan
usus kuskus sebagai dawainya. Jumlah dawai sama dengan
Heo yaitu 4, serta nama dawainya pun seperti yang ada
pada Heo. (lihat Heo)

Fungsi Leko dalam masyarakat untuk hiburan pribadi dan juga untuk
pesta adat. Alat musik ini selalu berpasangan dengan heo dalam
suatu pertunjukan, sehingga dimana ada heo, disitu ada Leko.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Dalam penggabungan ini Lelo berperan sebagai pembei harmoni,


sedangkan Heo berperan sebagi pembawa melodi atau kadang-
kadang sebagai pengisi (filter).

Nyanyian-nyanyian pada masyarakat umumnya berupa improvisasi dengan


menuturkan tentang kejadian-kejadian yang telah terjadi pada masa lampau maupun
kejadian yang sedang terjadi (aktual). Dalam nyanyian ini sering disisipi dengan Koa
(semacam musik rap). Koa ada dua macam yaitu, Koa bersyair dan Koa tak bersyair.

NAFIRI Page | 49

ASAL : Hampir di seluruh Nusantara

KELOMPOK : Aerophone

n BAHAN : Bambu, tanduk, kayu, logam atau kerang

Nafiri adalah alat musik tiup yang dapat dibuat dari


bermacammacam bahan seperti bambu, tanduk, kayu, logam bahkan
kerang
laut. Pada awalnya Nafiri digunakan sebagai alat komunikasi untuk berperang atau
berburu pada masa lampau.

PERERET PENGASIH-ASIH
ASAL : Bali

P KELOMPOK

BAHAN
: Aerophone

: Kayu

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
Alat musik ini banyak dibuat di daerah

November 23, 2011


Jembrana, Bali. Biasanya alat musik ini digunakan untuk ABCD
[E-BOOK mengiringi
ALAT kesenian Sewo Gati. INDONESIA]
MUSIK TRADISIONAL
Cara menggunakan Pereret ini adalah dengan meniup alat tersebut sehingga keluar
suara yang sangat merdu dan menawan hati.
Pereret adalah alat musik kuno sejenis
trompet yang terbuat dari bahan kayu
yang dibentuk sedemikian rupa sehingga
menjadi trompet. Pengasih - asih adalah
guna - guna ( pelet ) sedangkan jodoh
adalah pasangan yang layak sebagai
suami atau istri.

PIKON
ASAL : Papua

KELOMPOK : Aerophone

P
Page | 50
BAHAN : Bambu

Pikon berasal dari kata pikonane. Dalam bahasa Baliem, Pikonane

berarti
alat musik bunyi.
Alat ini terbuat
dari sejenis
bambu yang
beruas-ruas dan
berongga
bernama Hite.
Pikon yang ditiup
sambil menarik
talinya ini hanya
akan mengeluarkan nada-nada dasar, berupa do, mi dan sol.

POPONDI
ASAL : Tana Toraja

P KELOMPOK : Chordaphone

BAHAN: Kayu, Tempurung kelapa

Popondi adalah alat musik yang terbuat dari kayu yang berbentuk

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

busur seperti tanduk kerbau atau tanduk sapi yang bertumpu pada sebuah tempurung
kelapa, di ujungnya atas bagian tanduk dipasang 1 buah senar dan dimainkan dengan
cara dipetik

REBAB
KELOMPOK : Chordaphone ASAL : Hampir diseluruh
Nusantara

r
BAHAN :-

Sejarahnya Rebab adalah alat musik gesek yang berasal dari daerah Arab
yang dibawa oleh pedangang Islam ke Indonesia pada abad ke 8. Di
Indonesia rebab dibuat
menggunakan bahan-bahan
lokal seperli kayu, tempurung kelapa atau
labu hutan dan kulit binatang sebagai ruang
resonansinya, sehingga menjadi khas
Indonesia.

Alat ini juga digunakan sebagai


pengiring gamelan, sebagai pelengkap
untuk mengiringi sinden bernyanyi bersama-
sama dengan kecapi.

Dalam gamelan Jawa, fungsi rebab tidak


hanya sebagai pelengkap untuk mengiringi nyanyian sindhen tetapi lebih berfungsi
untuk menuntun arah lagu sindhen.

REBANA
ASAL : Hampir diseluruh Nusantara

r KELOMPOK :

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
: Sumatera Barat
2011
November
S Membranophone
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

BAHAN : Kayu, bilah bambu,


Kulit sapi, kulit
kambing

Rebana adalah gendang berbentuk bundar


dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran dari
kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi
untuk ditepuk berlapis kulit kambing atau
kulit sapi.

SALUANG

ASAL

KELOMPOK : Aerophone

BAHAN : Bambu

Saluang adalah alat musik tradisional sejenis suling khas Minangkabau, Sumatera Barat.
Yang mana alat musik tiup ini terbuat
dari bambu tipis atau talang
(Schizostachyum brachycladum
Kurz). Orang
Minangkabau percaya bahwa bahan
Page | 52
yang paling bagus untuk
dibuat saluang berasal dari talang
untuk jemuran kain atau
talang yang ditemukan hanyut di
sungai.

Alat ini termasuk dari golongan alat


musik suling, tapi lebih sederhana
pembuatannya, cukup dengan
melubangi talang dengan empat
lubang. Panjang saluang kira-kira 40-60 cm, dengan diameter 3-4 cm. Adapun kegunaan
lain dari talang adalah wadah untuk membuat lamang (lemang), salah satu makanan
tradisional Minangkabau.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Keutamaan para pemain saluang ini adalah dapat memainkan saluang dengan meniup
dan menarik napas bersamaan, sehingga peniup saluang dapat memainkan alat musik
itu dari awal dari akhir lagu tanpa putus. Cara pernapasan ini dikembangkan dengan
latihan yang terus menerus. Teknik ini dinamakan juga sebagai teknik manyisiahan
angok (menyisihkan napas). Tidak sembarangan orang yang bisa meniup Saluang ini,
membutuhkan latihan khusus agar bisa mengeluarkan suara khas Saluang, yang
bernuansa kelam, misterius dan ghotic.

JENIS SALUANG

Instrumen saluang dipergunakan untuk pengiring dendang (nyanyian), umumnya


didendangkan oleh beberapa wanita. Dendang biasanya berisi petuah-petuah, gurauan
yang esensial. Ada berbagai jenis Saluang, sesuai asal dan budaya masyarakat setempat,
yang terkenal adalah Saluang Sirompak dan Saluang Darek.

 Saluang Sirompak

Saluang Sirompak berasal dari daerah Payakumbuah, kental bernuansa magis, sebagai
pengantar sihir, diwarnai dendang berlirik mantera-mantera. Berasal dari kata dasar
rompak, yang berarti paksa. Basirompak adalah upaya memaksa batin seseorang -
dengan bantuan kekuatan ghaib - agar menuruti kemauan mereka yang merompak.
Ritual ini dilakukan oleh seorang pawang (tukang sirompak ) yang dibantu oleh seorang
peniup saluang sirompak dan seorang tukang soga. Pawang bertugas mendendangkan
mantra-mantra dan memainkan sebuah gasing (gasiang tangkurak) yang salah satu
bagiannya dibuat dari potongan tengkorak manusia.

Kerapnya ritual ini dibawakan dengan media Saluang, sehingga dikenal dengan nama Basirompak,
kesenian yang berhubungan dengan kegiatan ritual perdukunan atau magic song. Bila seorang
lelaki dihina dan dicacimaki oleh seorang perempuan yang disukai Page | 53 oleh lelaki itu, maka si
lelaki minta tolong pada setan dengan bantuan si dukun melalui sirompak. Sehingga, perempuan
penghina itu jadi tergila-gila padanya dan sulit melupakan si lelaki tersebut.

 Saluang Darek

Darek berarti daerah pedalaman, sehingga Saluang Darek adalah Saluang yang aslinya
memang berasal dari dalam nagari minang. Saluang darek ini sering digunakan pada
banyak penampilan kini, yang biasanya dikolaborasikan dengan musik kontemporer.
Saluang darek dan dendang hampir tak dapat dipisahkan. Umumnya, saluang jenis ini
dipakai sebagai pengiring dendang bagurau.

SAMPEK

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

ASAL : Kalimantan

S KELOMPOK
BAHAN
: Chordaphone
: Kayu, Dawai

Sampek adalah alat musik tradisional Suku Dayak, terbuat dari berbagai jenis kayu
( kayu arrow, kayu kapur, kayu ulin). Dibuat secara tradisional. Proses pembuatan bisa
memakan waktu berminggu minggu. Dibuat dengan 3 senar, 4 senar dan 6 senar.
Biasanya sampek akan diukir sesuai dengan keinginan pembuatnya,
dan setiap

ukiran

November 23, 2011

memiliki arti.

Mendengarkan bunyi sampek yang mendayu dayu, seolah memiliki roh/kekuatan. Di


Pampang banyak warga yang amat mahir memainkan sampek. Bunyi sampek biasa
digunakan untuk mengiringi sebuah tarian, atau memberikan semangat bagi para
pasukan perang. Page | 54

SASANDO
ASAL : NTT/Rote

S
Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

KELOMPOK : Chordaphone
BAHAN : Kayu, Dawai

Sasando adalah sebuah alat instrumen petik musik. Instumen


musik ini berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Secara
harfiah nama Sasando menurut asal katanya dalam bahasa Rote,
sasandu, yang artinya alat yang bergetar atau berbunyi.
Konon sasando digunakan di kalangan masyarakat Rote sejak
abad ke-7. Bentuk sasando ada miripnya dengan instrumen petik
lainnya seperti gitar, biola dan kecapi.

Bagian utama sasando berbentuk tabung panjang yang biasa


terbuat dari bambu. Lalu pada bagian tengah, melingkar dari
atas ke bawah diberi ganjalan-ganjalan di mana senar-senar
(dawaidawai) yang direntangkan di tabung, dari atas kebawah
bertumpu. Ganjalan-ganjalan ini memberikan nada
yang berbeda-beda kepada setiap petikan senar. Lalu tabung
sasando ini ditaruh dalam sebuah wadah yang terbuat dari
semacam anyaman daun lontar yang dibuat seperti kipas.
Wadah ini merupakan tempat resonansi sasando.

LEGENDA

Dalam legenda memang muncul banyak versi mengenai sejarah munculnya sasando.
Konon, awalnya adalah ketika seorang pemuda bernama Sangguana terdampar di Pulau
Ndana saat pergi melaut. Ia dibawa oleh penduduk menghadap raja di istana. Selama
tinggal di istana inilah bakat seni yang dimiliki Sangguana segera diketahui banyak orang
hingga sang putri pun terpikat. Ia meminta Sangguana menciptakan alat musik yang
belum pernah ada. Suatu malam, Sangguana bermimpi sedang memainkan suatu alat

musik yang indah bentuk maupun suaranya. Page | 55

Diilhami mimpi tersebut, Sangguana menciptakan alat musik yang ia beri nama sandu

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

(artinya bergetar). Ketika sedang

memainkannya, Sang Putri bertanya lagu apa


yang dimainkan, dan Sangguana menjawab,
"Sari Sandu". Alat musik itu pun ia berikan
kepada
Sang Putri yang kemudian menamakannya
Depo Hitu yang artinya sekali dipetik tujuh
dawai bergetar.

JENIS SASANDO

Jenis-jenis sasando dibedakan dari jumlah


senarnya, yaitu sasando engkel (dengan 28
dawai), sasando dobel (dengan 56 dawai,
atau 84 dawai), sasando gong atau
sasando haik, dan sasando biola. Karena
itu, bunyi sasando sangat bervariasi.
Hampir semua jenis musik bisa dimainkan
dengan sasando, seperti
musik tradisional, pop, slow rock, bahkan dangdut. Ada

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

kalanya perbedaan pada cara permainan tipe sasando tertentu tergantung gaya
permainan di tiap daerah, kemampuan pemain dan tidak adanya sistem notasi musik,
khususnya untuk sasando gong.

Terdapat dua jenis ensembel sasando, yaitu yang terdapat di Pulau Rote, di mana
sasando dimainkan untuk mengiringi nyanyian dan tabuhan gendang. Sedangkan di
Pulau Sabu, dua buah sasando dimainkan bersamaan dengan iringan vokal, tetapi tanpa
gendang. Dengan bentuknya dan bahan bakunya yang sederhana itu, tak aneh jika
warga Australia dan Portugis setiap berkunjung ke NTT selalu membeli sasando. Musik
itu kemudian menjadi musik kebanggaan di negerinya.

SITER
ASAL : Jawa, Jawa Barat

S KELOMPOK

BAHAN
: Chordaphone
Page | 56
: Kayu, Dawai

Siter adalah alat musik petik memiliki 11 pasang senar, direntang


kedua sisinya di antara kotak resonator. Ciri khasnya satu senar
disetel nada pelog dan senar lainnya
dengan nada slendro. Umumnya sitar
memiliki panjang sekitar 30 cm dan
dimasukkan dalam sebuah kotak ketika
dimainkan. Siter dimainkan sebagai salah
satu dari alat musik yang dimainkan
bersama (panerusan), sebagai instrumen
yang memainkan cengkok (pola melodik
berdasarkan balungan). Siter dimainkan
dengan kecepatan yang sama dengan
gambang (temponya cepat).

Nama "siter" berasal dari Bahasa Belanda "citer", yang


juga berhubungan dengan Bahasa Inggris "zither".

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

CARA MEMAINKAN

Senar siter dimainkan dengan ibu jari, sedangkan jari lain digunakan untuk menahan
getaran ketika senar lain dipetik, ini biasanya merupakan ciri khas instrumen gamelan.
Jari kedua tangan digunakan untuk menahan, dengan jari tangan kanan berada di
bawah senar sedangkan jari tangan kiri berada di atas senar.

Siter dengan berbagai ukuran adalah instrumen khas Gamelan Siteran, meskipun juga
dipakai dalam berbagai jenis gamelan lain.

SLENTHEM
ASAL : Jawa

KELOMPOK : Idiophone

S BAHAN : Logam campuran

Slenthem merupakan salah satu instrumen gamelan yang


terdiri dari lembaran lebar logam tipis yang diuntai dengan tali dan
direntangkan di atas tabung-tabung dan menghasilkan dengungan
rendah atau gema yang mengikuti nada saron, ricik, dan balungan
bila ditabuh. Beberapa kalangan menamakannya sebagai gender
penembung. Seperti halnya pada instrumen lain dalam satu set
gamelan, slenthem tentunya memiliki versi slendro dan versi pelog.
Wilahan

Slenthem Pelog umumnya memiliki rentang nada C hingga B, sedangkan slenthem Page | 57 slendro
memiliki rentang nada C, D, E, G, A, C'.

CARA MEMAINKAN

Cara menabuh slenthem


sama seperti menabuh balungan,
ricik, ataupun saron. Tangan
kanan mengayunkan pemukulnya
dan tangan kiri melakukan "patet",
yaitu menahan getaran yang terjadi
pada lembaran logam. Dalam
menabuh slenthem lebih
dibutuhkan naluri atau perasaan si

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

penabuh untuk menghasilkan gema


ataupun bentuk dengungan yang baik.
Pada notasi C, D,
E, G misalnya, gema yang dihasilkan saat menabuh nada C harus hilang tepat saat nada
D ditabuh, dan begitu seterusnya.

TAGANING
ASAL : Sumatera Utara

KELOMPOK : Membranophone

T
buah
BAHAN : Kayu, Kulit sapi, kulit kambing

Taganing, adalah sebuah alat musik pukul yang terbuat daru kulit dan kayu.
Terdiri dari satu buah gendang besar sebagai bass, lima
taganing, dan satu buah adap-adap yang berupa rak.

Taganing tidak hanya mampu mengatur ritme musik dalam emsambel Gondang Batak,
tetapi juga melodi yang mendominasi lagu. (lihat Gondang batak)

TAHURI
ASAL :
KELOMPOK :

T Maluku
Page | 58

Aerophone

BAHAN : Kulit Kerang

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

Thauri adalah alat musik tiup yang terbuat dari kulit kerang laut.

TAMBO
ASAL : Aceh

KELOMPOK : Membranophone

T
BAHAN : Batang Iboh, kulit sapi, kulit kambing

Tambo adalah
alat musik
tradisional Aceh.
Tambo terbuat
dari batang
iboh, kulit sapi, dan rotan sebagai
alat peregang kulit. Bentuknya
sejenis tambur dan dimainkan
dengan cara dipukul. Pada zaman
duhulu, tambo berfungsi sebagai
alat komunikasi untuk menandakan
datangya waktu salat dan untuk
mengumpulkan warga ke meunasah
guna membicarakan masalahmasalah-masalah yang ada dalam suatu kampung. Saat ini,
tambo sudah jarang digunakan karena adanya teknologi modern berupa mikrofon.

TALEMPONG
ASAL : Minangkabau

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

T KELOMPOK

BAHAN
: Idiophone

: Logam campuran
Page | 59

Talempong adalah sebuah alat musik pukul tradisional khas suku


Minangkabau. Bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang
dalam perangkat gamelan. Talempong dapat terbuat dari kuningan, namun ada pula
yang terbuat dari kayu dan batu. Saat ini talempong dari jenis kuningan lebih banyak
digunakan.

Talempong berbentuk lingkaran dengan diameter 15 sampai 17,5 sentimeter, pada


bagian bawahnya berlobang
sedangkan pada bagian atasnya
terdapat bundaran yang
menonjol berdiameter lima
sentimeter sebagai tempat
untuk dipukul. Talempong
memiliki nada yang berbeda-
beda. Bunyinya dihasilkan dari
sepasang kayu yang dipukulkan
pada permukaannya.

Talempong biasanya digunakan


untuk mengiringi tarian
pertunjukan atau penyambutan,
seperti Tari Piring yang khas, Tari Pasambahan, dan Tari Gelombang. Talempong juga
digunakan untuk melantunkan musik menyambut tamu istimewa.

TIFA
ASAL : Papua, Maluku

T
KELOMPOK : Membranophone
BAHAN : Kayu, kulit rusa

Alat musik tradisional Tifa ini, banyak digunakan oleh penduduk


Papua dan Maluku. Bila diperhatikan sekilas Tifa mirip dengan
gendang. Dan dimainkan dengan cara dipukul pula. Tifa dibuat dari

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

batang kayu yang dihilangkan isinya. Salah satu ujungnya lalu ditutupi
menggunakan kulit binatang seperti kulit rusa. Kulit rusa ini telah
mengalami proses pengeringan terlebih dahulu, agar bisa
menghasilkan bunyi yang indah.

TIFA, merupakan alat musik khas dari Maluku dan


Papua. Tifa mirip dengan alat musik gendang yang Page | 60
dimainkan juga dengan cara dipukul. Alat musik ini
terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi atau
dihilangi isinya dan pada salah satu sisi ujungnya
ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa
yang telah dikeringkan untuk menghasilkan suara yang
bagus dan indah. Bentuknyapun biasanya dibuat
dengan ukiran. Setiap suku di Maluku dan Papua
memiliki tifa dengan ciri khas nya masing-masing.

TIFA biasanya digunakan untuk mengiringi tarian


perang dan beberapa tarian daerah lainnya seperti tari
Lenso dari Maluku yang diiringi juga dengan alat musik

totobuang, tarian tradisional suku Asmat dan tari Gatsi.

Alat musik tifa dari Maluku memiliki nama lain, seperti tahito atau tihal yang digunakan
di wilayah-wilayah
Maluku Tengah. Sedangkan, di pulau
Aru, tifa memiliki nama lain yaitu titir.
Jenisnya ada yang berbentuk seperti
drum dengan tongkat yang seperti yang

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

digunakan di Masjid . Badan


kerangkanya terbuat dari kayu yang
dilapisi rotan sebagai pengikatnya dan bentuknya berbeda-beda berdasarkan daerah
asalnya.

November 23, 2011


TRITON
ASAL : Papua

T KELOMPOK

BAHAN
: Aerophone

: Kulit kerang laut


Page | 61

Triton adalah alat musik tradisional masyarakat Papua. Triton


dimainkan dengan cara ditiup. Alat musik ini terdapat di seluruh
pantai, terutama di daerah Biak,
Yapen, Waropen, Nabire,
Wondama, serta kepulauan Raja
Ampat.

Awalnya, alat ini hanya digunakan


untuk sarana komunikasi atau
sebagai alat panggil/ pemberi tanda.
Selanjutnya, alat ini juga digunakan
sebagai sarana hiburan dan alat
musik tradisional.

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

November 23, 2011


DAFTAR PUSAKA :
- Seluruh isi dari e-book ini didapat dari internet dengan bantuan mbah Google
- Wikipedia.com
- DreamIndonesia.wordpress.com
- Kompas.com Page | 62

- Para Blogger pemerhati alat musik tradisional Indonesia

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com
[E-BOOK ABCD ALAT MUSIK TRADISIONAL INDONESIA]

November 23, 2011

Powered by : http://dreamindonesia.wordpress.com

Anda mungkin juga menyukai