-Mediastinum posterior, batas posterior jantung s/d kolumna vertebra (isi aorta desenden,
esophagus, KGB, tumor yang berasal dari neural)
3. Timoma
Timoma adalah neoplasma epitelial dari kelenjar timus, paling sering dari mediastinum
anterior. Timus berinvolusi pada usia 20 th. Sering pada usia menengah, sering merupakan
tumor jinak. 10-30% pada myasthenia gravis memiliki timoma. Umumnya timoma adalah
massa solid berkapsul yang berada di mediastinum anterior dan kira-kira sepertiga kasusnya
mengalami nekrosis, perdarahan atau komponen kistik.
4. Teratoma
Tumor germinal yang mengandung 3 lapisan (ectoderm, mesoderm, dan endoderm), usia
lebih muda daripada timoma, sebagian besar jinak.
Masa mediastinum media
1. Limfoma hodgkin
2. Metastasis dari small cell lung karsinoma, karsinoma payudara
3. Proses jinak : mononucleosis infeksi dan TBC
MASSA PARU
2 : upper paratrakea (2R, batas atas manubrium hingga brachiosephalic kiri), (2L batas atas
manubrium ke superior arkus aorta)
7 : subkarina
9 : pulmonary ligament
10 : hilar
Tuberkulosis
TB primer : sering pada anak, adenopati hilus atau mediastinal unilateral, pneumonia lobaris
paa lobus atas paru, bisa ada efusi pleura pada dewasa.
TB post primer : apical dan posterior segmen dari lobus atas dan superior segmen dari lobus
bawah, nekrosis perkijuan dan tuberkel, kavitas, pneumonia, penyebaran transbronkial,
bronkiektasis, bronkostenosis akibat fibrosis dan striktur, tuberculoma lesi kecil bulat oval
dengan lesi satelit, empyema pada ruang pleura.
TB milier : penyebaran hematogen, terlihat bila ukuran lebih 1 mm, bila sembuh jadi
kalsifikasi.
CHF
Penyebab tersering : CAD dan hipertensi.
Dua pola radiografi : edema paru intersisial dan edema paru alveolar.
Edema paru intersisial (tekanan vena paru 20 mmHg)
o Kerley B line : Penebalan septa interlobular, perpendicular terhadap permukaan
pleura, di basal paru / sudut costofrenikus.
o Kerley A line : jaringan lunak sekitar lapisan bronkovaskular di paru terdisentensi
karena cairan, keluar dari sekitar hilus tidak mencapai perifer seperti pada kerley B
line.
o Peribronkial cuffing : penebalan dinding bronkial karena cairan tampilan seperti
donat.
o Penebalan fisura karena cairan diantara dua lapisan pleura visceral apda fisura.
Normalnya fisura jika terlihat hanya seukuran ujung pensil tajam.
o Efusi pleura : umumnya bilateral, jika unilateral sering di kanan, jika unilateral
pikirkan sebab lain misalnya metastasis.
Edema paru alveolar (tekanan vena paru lebih 25 mmHg)
o Densitas dengan batas tidak tegas, di sentral, dengan bagian bawah lebih banyak,
tampilan seperti barwing
o Cairan di fisura.
o Efusi pleura.
o Jika penyebab non jantung : tidak ada cairan di fisura, tdak ada efusi pleura dan
ukuran jantung normal.
Edema paru non kardiogenik, penyebab
o Peningkatan permeabilitas kapiler : sepsis, uremia, tenggelam,
o Volume overload
o Penyebaran limfatik dari keganasan
o Lain-lain : khigh altitude, neurogenic, reekspansi, heroin atau overdosis.
Ciri edema paru non kardiogenik dibandingkan kardiogenik
o Jarang efusi pleura dan kerley B line
o Tekanan paru normal <12mmHg
o Ukuran jantung normal
Hernia diafragmatika
Hiatal hernia :
- sliding (air fluid level di retrokardial) GEJ herniasi ke mediastinum posterior melalui hiatus
esofagus
- paraesofageal : fundus gaster herniasi Bersama GEJ