Anda di halaman 1dari 10

Mediastinum superior : mulai pintu atas rongga dada sampai ke tulang belakang torakal ke-5 dan

bagian bawah sternum


Isi : timus, arkus aorta, setengah bagian atas vena cava superior, lymph node, nervus vagus, nervus
frenikus, trakea, esofagus, ductus toraksicus.
Mediastinum inferior
- Mediastinum anterior, dari belakang sternum s/d batas anterior jantung dan pembuluh darah (dari
garis batas mediastinum superior ke diafargma di depan jantung). Isi : timus, lymph node, tiroid
retrosternal
- Mediastinum medial (tengah), anterior jantung dan aorta s/d batas posterior jantung dan
pembuluh darah (ada jantung, pembuluh darah besar, trakea, bronkus utama, dan KGB)

-Mediastinum posterior, batas posterior jantung s/d kolumna vertebra (isi aorta desenden,
esophagus, KGB, tumor yang berasal dari neural)

Tanda – tanda massa mediastinum


Obliterated retrosternal space

Hilum overlay sign


Jika pembuluh darah hilus dapat dengan jelas terlihat di dalam lesi, lesi berada baik di
anterior atau posterior dari hilus.
Masa mediastinum anterior (tiroid, limfoma, timoma, teratoma)
1. Tiroid
Substernal goiter : mendeviasi trakea, opasitas di substernal di atas lengkung aorta (tidak
pernah sampai di bawah lengkung aorta). Dapat dilakukan pemeriksaan tiroid scan
(peningkatan uptake idoin radioisotope) dan CT scan.
2. Limfoma
Limfoma, karsinoma metastasis, sarcoid, dan TBC , Hodgkin disease. Limfadenopati sering
memiliki tepi berlobulasi atau polisiklik. Limfadenopati pada Hodgkin disease: bilateral
namun asimetris. CT-scan : atenuasi soft tissue, massa padat, batas tidak tegas atau
berlobulasi, konglomerasi KGB membentuk massa, KGB mediastinum.

3. Timoma
Timoma adalah neoplasma epitelial dari kelenjar timus, paling sering dari mediastinum
anterior. Timus berinvolusi pada usia 20 th. Sering pada usia menengah, sering merupakan
tumor jinak. 10-30% pada myasthenia gravis memiliki timoma. Umumnya timoma adalah
massa solid berkapsul yang berada di mediastinum anterior dan kira-kira sepertiga kasusnya
mengalami nekrosis, perdarahan atau komponen kistik.
4. Teratoma
Tumor germinal yang mengandung 3 lapisan (ectoderm, mesoderm, dan endoderm), usia
lebih muda daripada timoma, sebagian besar jinak.
Masa mediastinum media
1. Limfoma hodgkin
2. Metastasis dari small cell lung karsinoma, karsinoma payudara
3. Proses jinak : mononucleosis infeksi dan TBC

Masa mediastinum posterior (tumor neurogenic)


1. Neurofibroma
2. Schwannoma (jinak)
3. Ganglioneuroma (ganas)
4. Nueroblastoma (ganas)
Berupa masa jaringan lunak dengan tepi tajam, mengerosi iga, melebarkan foramina, menyebabkan
dumbbell-shaped lesion yang muncul dari kanalis spinalis, proyeksi ke foramen neural ke dalam
mediastinum.
Massa mediastinum vs massa paru

Massa mediastinum Massa paru


Smooth contour Dikelilingi udara
Membentuk sudut tumpul terhadap paru Membentuk sudut lancip terhadap paru
Tidak ada air bronkogram Ada air bronkogram
Bisa bilateral Hanya 1 bagian

MASSA PARU

Karakteristik Jinak Ganas


Ukuran < 4mm >5cm
Kalsifikasi (+) (-)
Margin Tegas Berlobulasi, spikulasi
dan shagginess
Perubahan ukuran Tidak berubah dalam Berubah dalam minggu
tahun
Karakteristik karsinoma bronkogenik:
1. Berupa nodul/ masa pada paru
Adenokarsinoma  tepi irregular dan berspikulasi
Sel skuamosa  kavitas berdinding tebal, dengan batas dalam bernodular dan irregular
2. Obstruksi bronkus
Paling sering karena karsinoma sel skuamosa. Obstruksi bronkus dapat menyebabkan
pneumonitis (ada konsolidasi pada paru yang terobstruksi namun tidak terinfeksi) dan
atelectasis.
3. Ekstensi langsung atau metastasis
Ekstensi langsung : erosi tulang iga (Pancoast tumor)
Metastasis : adenopati hilus
Adenopati mediastinum
Nodul lain pada paru
Efusi pleura (penyebaran tumor melalui limfatik)
Metastasis ke tulang (osteolitik dan osteoblastic)

1. NON small cell lung ca (NSCLC)


 Squamous cell ca  berada di sentral dan muncul disertai bronkus segmentalis/ lobaris.
Menyebabkan obstruktif pneumonitis/ ateletaksis.
 Large cell ca  berada di perifer dan tumbuh sgt cepat.
 Adenocarcinoma  biasanya perifer, soliter (kec jenis tertentu), dgn pertumbuhan
lambat.

2. Small cell lung ca (SCLC)


Paling byk di sentral, pertumbuhan sangat agresif, muncul dari
Lymph node station
1 : supraklavikula

2 : upper paratrakea (2R, batas atas manubrium hingga brachiosephalic kiri), (2L batas atas
manubrium ke superior arkus aorta)

3A : prevaskular (anterior to the vessels)

3P :prevertebral (diblkg esofagus)

4 : lower paratrakea (4R, 4L)

5 : Sub aorta (lateral dari pulmonary trunk)

6 : para aorta (lateral arkus aorta)

7 : subkarina

8 : paraesofageal (dibawah karina)

9 : pulmonary ligament

10 : hilar
Tuberkulosis
 TB primer : sering pada anak, adenopati hilus atau mediastinal unilateral, pneumonia lobaris
paa lobus atas paru, bisa ada efusi pleura pada dewasa.
 TB post primer : apical dan posterior segmen dari lobus atas dan superior segmen dari lobus
bawah, nekrosis perkijuan dan tuberkel, kavitas, pneumonia, penyebaran transbronkial,
bronkiektasis, bronkostenosis akibat fibrosis dan striktur, tuberculoma lesi kecil bulat oval
dengan lesi satelit, empyema pada ruang pleura.
 TB milier : penyebaran hematogen, terlihat bila ukuran lebih 1 mm, bila sembuh jadi
kalsifikasi.

CHF
 Penyebab tersering : CAD dan hipertensi.
 Dua pola radiografi : edema paru intersisial dan edema paru alveolar.
 Edema paru intersisial (tekanan vena paru 20 mmHg)
o Kerley B line : Penebalan septa interlobular, perpendicular terhadap permukaan
pleura, di basal paru / sudut costofrenikus.
o Kerley A line : jaringan lunak sekitar lapisan bronkovaskular di paru terdisentensi
karena cairan, keluar dari sekitar hilus tidak mencapai perifer seperti pada kerley B
line.
o Peribronkial cuffing : penebalan dinding bronkial karena cairan tampilan seperti
donat.
o Penebalan fisura karena cairan diantara dua lapisan pleura visceral apda fisura.
Normalnya fisura jika terlihat hanya seukuran ujung pensil tajam.
o Efusi pleura : umumnya bilateral, jika unilateral sering di kanan, jika unilateral
pikirkan sebab lain misalnya metastasis.
 Edema paru alveolar (tekanan vena paru lebih 25 mmHg)
o Densitas dengan batas tidak tegas, di sentral, dengan bagian bawah lebih banyak,
tampilan seperti barwing
o Cairan di fisura.
o Efusi pleura.
o Jika penyebab non jantung : tidak ada cairan di fisura, tdak ada efusi pleura dan
ukuran jantung normal.
 Edema paru non kardiogenik, penyebab
o Peningkatan permeabilitas kapiler : sepsis, uremia, tenggelam,
o Volume overload
o Penyebaran limfatik dari keganasan
o Lain-lain : khigh altitude, neurogenic, reekspansi, heroin atau overdosis.
 Ciri edema paru non kardiogenik dibandingkan kardiogenik
o Jarang efusi pleura dan kerley B line
o Tekanan paru normal <12mmHg
o Ukuran jantung normal

Hernia diafragmatika

Morgagni : kanan anterior

Bordaleg : kiri posterior

Hiatal hernia :

- sliding (air fluid level di retrokardial) GEJ herniasi ke mediastinum posterior melalui hiatus
esofagus
- paraesofageal : fundus gaster herniasi Bersama GEJ

Anda mungkin juga menyukai