TINJAUAN PUSTAKA
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (UU No. 44 tahun 2009).
Informasi tersebut dapat digunakan rumah sakit dalam menilai mutu pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
8
9
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan untuk memelihara dan
satu pelayanan kesehatan tersebut adalah pelayanan rekam medis (Rustiyanto, E.,
2010).
sakit kelas B non pendidikan dan merupakan rumah sakit rujukan se-provinsi
daerah kepulauan yang terdiri dari 632 pulau besar dan kecil. Luas daratan
Provinsi Maluku yang hanya 7,6 % dari luas Wilayah 712.479,69 km2.
Saat ini RSUD dr.M.Haulussy Ambon memiliki 353 Tempat Tidur yang
terdiri dari Kelas Utama 15 TT, Kelas I 33 TT, Kelas II 65 TT, Kelas III 233 TT,
Ambon
kuratif dan rehabilitatif. Fungsi pendidikan tenaga kesehatan dan non kesehatan
kepuasan pasien.
kegiatan pencatatan data medis pasien selama pasien itu mendapatkan pelayanan
medis di rumah sakit, dan dilanjutkan dengan penanganan rekam medis yang
pelayanan instalasi rekam medis maka, tenaga yang berhak mengisi rekam medis
1. Setiap pemberi pelayanan yang memiliki hak akses berkas rekam medis
Rekam Medis dengan lengkap, cepat, tepat, dan jelas, sesuai kewenangannya.
rekam medis yang sudah ditentukan, dan dilengkapi dengan jam masuk (pasien
gawat darurat) / jam pemberian pelayanan serta tanda tangan dengan nama
jelas.
ruangan perawatan tempat pasien di rawat. Petugas yang bertanggung jawab untuk
pendistribusian rekam medis sebanyak 4 (empat) orang yang diatur sesuai jadwal
penjemputan yang dibuat oleh Kepala Instalasi Rekam Medis. Rekam medis yang
dibagi menjadi 9 (sembilan) kegiatan yang terdiri dari : pendafataran rawat inap,
assembling rekam medis rawat inap, analisa kelengkapan pengisian rekam medis,
coding penyakit, indeks, statistik dan pelaporan rumah sakit, dan pelayanan surat
keterangan medis.
yang berhubungan dengan pengembalian rekam medis rawat inap terbagi menjadi
1. Assembling
ketentuan yang berlaku pada semua rekam medis yang diterima di Instalasi
perawatan.
• Melengkapi identitas pasien dan nomor rekam medis pada setiap lembar
rekam medis.
13
• Menulis nomor dan nama pasien pada rekam medis serta menempelkan
dan kualitatif.
c. Memisahkan berkas rekam medis yang belum lengkap isinya dan diserahkan
kepada penanggung jawab berkas rekam medis untuk dikirim kepada yang
2. Coding
Coding adalah memberikan kode penyakit pada diagnosa pasien sesuai dengan
Ambon dilakukan oleh petugas rekam medis berdasarkan uraian tugas yang telah
dibuat, yaitu melaksanakan kegiatan kode penyakit setiap rekam medis pasien
3. Filing
penggabungan antara rekam medis rawat jalan dengan rawat inap dan
menggunakan sistem penjajaran terminal digit filing sistem yaitu penjajaran rekam
dilakukan oleh petugas rekam medis berdasarkan uraian tugas yang telah dibuat,
yaitu:
yang diminta, dengan menempatkan tracer pada posisi rekam medis yang
keluar.
Admission.
b. Menerima rekam medis dari petugas Kode Penyakit untuk disortir menurut
dua angka akhir, dan memasukkan rekam medis ke dalam rak penyimpanan
sesuai nomor.
perawatan.
4. Pelaporan
Kesehatan Republik Indonesia berupa formulir-formulir yang dalam hal ini terkait
dengan rekam medis rawat inap adalah formulir 4a (data keadaan morbiditas
sebenarnya.
prakteknya.
• Merekap sensus harian rawat inap masuk dan keluar berdasarkan kelas,
• Meminta data kunjungan dari unit lain terkait dengan laporan kegiatan
rumah sakit.
16
penunjang.
repertum dan pengisian formulir asuransi serta surat keterangan medis lainnya.
yang berwenang.
buku ekspedisi.
Dari hasil data monitoring evaluasi mutu pelayanan Instalasi Rekam Medis di
RSUD dr.M.Haulussy Ambon pada bulan Januari 2017, terdapat 400 rekam medis
rawat inap yang dikembalikan dari ruangan perawatan, sebanyak 391 (97,75%)
rekam medis dikembalikan lebih dari 2 x 24 jam dan hanya 9 (2,25%) rekam
respon time distribusi rekam medis rawat jalan, dari 2.312 rekam medis, sebanyak
Selain itu, data hasil observasi awal pada 8 Februari 2017 dilakukan di loket
pendaftaran pasien rawat jalan RSUD dr.M.Haulussy Ambon sejak pukul 08.00—
11.00 WIT menunjukkan bahwa dari 116 pasien, waktu tunggu yang dibutuhkan
rata-rata 15 menit (terhitung dari waktu yang tercetak pada slip pendaftaran
hingga didistribusikan dan dicatat oleh petugas di poliklinik) per pasien. Dua dari
116 pasien tersebut adalah pasien post opname yang kontrol ke poliklinik dan
30 menit per pasien. Hal ini disebabkan oleh rekam medis pasien post opname
18
Ambon diatur dalam standar prosedur operasional alur rekam medis rawat inap
(terlampir). Pengembalian rekam medis rawat inap dilakukan oleh petugas bagian
filing sesuai jadwal penjemputan yang telah dibuat Kepala Instalasi Rekam Medis.
perawatan dengan mengunakan troli yang terbuat dari bahan plastik sebanyak 2
buah. Rekam medis rawat inap yang telah kembali di serahkan ke petugas bagian
assembling.
Petugas bagian assembling yang telah menerima rekam medis rawat inap
inap kemudian dilakukkan penyusunan sesuai urutan nomor formulir rekam medis
dan selanjutnya menganalisa kelengkapan rekam medis. Rekam medis rawat inap
dalam mengisi rekam medis dengan lengkap. Sedangkan, rekam medis yang telah
Petugas bagian coding yang menerima rekam medis rawat inap selanjutnya
melakukan coding diagnosa penyakit pada formulir rekam medis rawat inap
ringkasan masuk keluar sesuai kaidah ICD-10. Rekam medis rawat inap yang
Petugas bagian filing yang telah menerima rekam medis rawat inap
nomor rekam medis pada rak penyimpanan (roll O’pack). Petugas bagian filing
untuk keperluan pelayanan surat keterangan medis maupun dari pihak terkait.
2.2.4 Sumber Daya Manusia Instalasi Rekam Medis di Rumah Sakit Umum
Tabel 2.1
Petugas instalasi rekam medis berdasarkan jabatan di RSUD dr.M.Haulussy
Ambon periode tahun 2016
JUMLA
NAMA JABATAN
H
Kepala Instalasi Rekam Medis 1
20
dr.M.Haulussy Ambon
medis rawat inap di RSUD dr.M.Haulussy Ambon diatur dalam standar prosedur
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien selama
masa perawatan. Rekam medis terdiri dari beberapa unit pelayanan. Salah satu
bagian dari unit pelayanan rekam medis di rumah sakit adalah Assembling,
21
salah satu indikator mutu pelayanan di rumah sakit (Depkes RI., 2006).
1. Pasien, rekam medis merupakan alat bukti utama yang mampu membenarkan
adanya pasien dengan identitas yang jelas dan telah mendapatkan berbagai
oleh tenaga kesehatan, penunjang medis, dan tenaga lain yang bekerja dalan
tenaga lain yang sama-sama terlibat dalam menangani dan merawat pasien.
Rekaman yang rinci dan bermanfaat menjadi alat penting dalam menilai dan
mengelola risiko manajemen. Selain itu rekam medis setiap pasien juga
hukum. Oleh karena itu rekam medis yang lengkap harus setiap saat tersedia
pembayaran yang harus dibayar, baik secara tunai atau melalui asuransi.
23
Tujuan sekunder rekam medis ditujukan kepada hal yang berkaitan dengan
Fungsi utama rekam medis adalah untuk menyimpan data dan informasi
pelayanan pasien. agar fungsi itu tercapai, beragam metode dikembangkan secara
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahlinya yang ikut ambil
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan
pendidikan.
kesehatan yang diberikan. Rekam medis yang bermutu juga diperlukan untuk
persiapan evaluasi dan audit medis terhadap pelayanan medis secara retrospektif
terhadap rekam medis. Tanpa dipenuhinya syarat-syarat dari mutu rekam medis
ini, maka tenaga medis maupun pihak Rumah Sakit akan sukar membela diri di
pengadilan bila terdapat tuntutan malpraktik oleh pihak pasien (Dirjen Yanmed,
2006).
Mutu rekam medis yang baik adalah rekam medis yang memenuhi
2. Keakuratan
3. Tepat waktu
Formulir rekam medis yang digunakan dan harus disii oleh berbagai rumah
sakit, semua informasi harus memenuhi standar. Formulir rekam medis sendiri
tidak memberikan jaminan pencatatan data medis yang tepat dan baik, apabila
25
para dokter dan staf medis nya tidak secara saksama melengkapi informasi yang
diperlukan pada setiap lembaran rekam medis dengan baik dan benar.
suatu ruangan di rumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat pasien
banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat inap di banyak rumah sakit sudah
sangat mirip dengan kamar-kamar hotel. Pasien yang berobat jalan di Unit Rawat
Jalan, akan mendapatkan surat rawat dari dokter yang merawatnya, bila pasien
documents) yang diolah, ditata, dan disimpan secara manual ataupun berbasis
26
terkait keadaan pasien, riwayat penyakit dan pengobatan masa lalu serta saat ini
yang ditulis oleh profesi kesehatan dalam pelayanan kepada pasien. Fungsi dan
peranan assembling dalam pelayanan rekam medis adalah sebagai perakit formulir
rekam medis, peneliti isi data rekam medis, pengendali dokumen rekam medis
medis. Rekam medis yang telah diteliti kelengkapan isi dan merakit berkas rekam
angka yang mewakili komponen data. Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang
ada di dalam rekam medis harus diberi kode dan selanjutnya di index agar
kode kombinasi yaitu menggunakan abjad dan angka (alpha numeric) (Dirjen
Yanmed, 2006).
disampaikan oleh rumah sakit kepada dinas kesehatan tidak akurat. Beberapa hal
dapat menjadi hambatan sehingga coding tidak bisa dilakukan tepat waktu. Salah
menjadi salah.
pemisahan antara rekam medis poliklinik dengan rekam medis penderita dirawat.
2.5.4 Pelaporan
dari pelayanan kesehatan yang diberikan oleh pihak pemberi pelayanan kesehatan.
(SIRS). SIRS adalah suatu proses pengumpulan, pengolahan dan penyajian data
rumah sakit. Pelaporan SIRS terdiri dari: pelaporan yang bersifat terbarukan
setiap saat (updated), dan pelaporan yang bersifat periodik (Permenkes RI No.
1171/MENKES/SK/2011).
1171/MENKES/SK/2011):
Formulir RL4a adalah formulir untuk data keadaan morbiditas pasien rawat
inap yang merupakan formulir rekapitulasi dari jumlah pasien keluar Rumah Sakit
(hidup dan mati) untuk per semester. Data dikumpulkan dari tanggal 1 Januari
sampai dengan 30 Juni dan 1 Juli sampai dengan 31 Desember setiap tahunnya
Surat keterangan medis adalah keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter
untuk tujuan tertentu tentang kesehatan atau penyakit pasien atas permintaan
pasien atau atas permintaan pihak ketiga dengan persetujuan pasien atau atas
8. Visum et Repertum
pelayanan yang ada di rumah sakit khususnya bagian rekam medis, hal ini akan
karena tidak bisa dilayani dengan cepat dikarenakan rekam medis rawat inap
belum kembali dari unit rawat inap dan mempengaruhi pula penyampaian laporan
bulanan pada pihak rumah sakit yang juga terlambat (Arichah I., dan Sugiyanto
Z., 2015).
mengembalikan dalam keadaan baik dan tepat waktu 2×24 jam setelah pasien
masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, sistem nilai yang
memfasilitasi perilaku atau tindakan. Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan
prasarana atau fasilitas kesehatan bagi masyarakat. Fasilitas ini pada hakikatnya
faktor ini disebut juga faktor pendukung. Misalnya Puskesmas, Posyandu, Rumah
Faktor pendukung adalah sarana dan prasarana yang tersedia yang pada
faktor sikap dan perilaku ataupun tindakan dari tokoh masyarakat, tokoh agama,
sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas kesehatan. Termasuk juga disini
pihak lain (petugas kesehatan diluar lingkup instalasi rekam medis) terkait
2. Rekam medis rawat inap tidak berada pada rak penyimpanan, sehingga
Sumber daya manusia kesehatan adalah setiap orang yang bekerja secara aktif
kesehatan maupun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya kesehatan
Sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses dalam
upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, karena apabila kedua hal ini
tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak akan dapat mencapai
hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Sarana dan prasarana adalah
merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat
berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (Moenir, A.S., 2010).
langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu,
kegiatan dari fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan