Oleh kel :
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah keperawatan anak
2 tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulisan makalah berjudul “asukan keperawatan pada anak isk” dapat diselesaikan
karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah ini bias bermanfaat .
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini ini dapat
bermanfaat.
PENDAHULUAN
Infeksi saluran kemih adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk mengatakan
adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih. ( Agus Tossy , ardaya,suwanto
2001). Infeksi saluran kemih adalah infeksi yang terjadi disepanjang saluran kemih,
termasuk ginjal itu sendiri, akibat poliferasi satu mikroorganisme(corwin J. Hal 718)
Infeksi saluran kemih (ISK) atau urinarius tractus infection (UTI) adalah suatu keadaan
adanya infeksi bakteri pada saluran kemih (enggram,barbara 1998). Infeksi saluran kemih
dapat mengenai baik laki-laki maupun perempuan dari semua umur baik pada anak-anak
remaja, dewasa maupun lanjut usia. Akan tetapi, dari dua jenis kelamin ternyata wanita
lebih sering dari pria. Infeksi traktus urinarius merupakan akibat dari menyebarnya
infeksi yang berasal dari uretra seperti juga pada wanita. Namun demikian, panjang
uretradan jauhnya jarak antara uretra dari rektum pada pria dan adanya bakterisidal dalam
cairan prostatik melindungi pria dari infeksi traktus urinarius.
2.2 Etiologi
2.3 patfisiologi
Patofisiologi infeksi saluran kemih (ISK) umumnya melibatkan infeksi bakteri
yang dapat terjadi melalui jalur ascending atau hematologi dan limfatik. E.Coli adalah
bakteri yang paling umum untuk menyebabkan infeksi seluran kemih.
Patofisiologi ISK melalui jalur hematogen melibatkan mikroorganisme
seperti Staphylococcus aureus, Candida sp., Salmonella sp. dan Mycobacterium
tuberculosis, yang menyebabkan infeksi primer ditempat lain pada tubuh manusia. Ginjal
merupakan lokasi yang sering ditemukan abses pada pasien dengan bakterimia atau
endokarditis yang disebabkan oleh bakteri gram positif, Staphylococcus Aureus
Pada sebagian besar kasus ISK, infeksi awal bermula dari uretra lalu ke kandung
kemih melalu jalur ascending. Infeksi yang naik dan berkelanjutan ke ureter dan ginjal
merupakan jalur utama penyebab infeksi pada parenkim ginjal. Hal ini memberikan
penjelasan yang logis terhadap tingkat kejadian ISK yang lebih tinggi pada wanita,
dimana saluran uretra wanita yang lebih pendek dibandingkan pria akan memudahkan
bakteri untuk menginfeksi saluran kemih.
Anak menjadi lebih rewel karena rasa tidak nyaman pada area organ intim dan
saluran kemih.
Anak mengalami penurunan nafsu makan yang disertai berat badan turun.
Demam.
Menyebar ke trakus
infeksi urinaris
ISK
hipertensi
Frekuensi berkemih
meningkat
Perubahan pola
eliminasi urine
BAB IV
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
4.1 Pengkajian
a. Identitas klien :
Nama : RAGIL
Umur : 6 thn
Alamat :patrang jember
a.Pemerikasaan fisik :
dilakukan secara head to toe dan system tubuh
b.Riwayat atau adanya
faktor-faktor resiko :
1)Adakah riwayat infeksi sebelumnya?
2)Adakah obstruksi pada saluran kemih?
c.Adanya faktor yang menjadi predisposisi pasien terhadap infeksinosokomial.
1)Bagaimana dengan pemasangan kateter foley?
2)Imobilisasi dalam waktu yang lama.
3)Apakah terjadi inkontinensia urine?
d.Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
1)Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK
pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah)
2)Adakah disuria?
3)Adakah urgensi?
4)Adakah hesitancy
5)Adakah bau urine yang menyengat?
6)Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dankonsentrasi urine?
7)Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian bawah?
8)Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi salurankemih bagian atas?
9)Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagianatas.
e.Pengkajian psikologi pasien:
1)Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatanyang telah dilakukan?
2)Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya
DO :
~ ku : sedang
~ terpasang RL 20tts/m
~ BAK = 480cc
~ Balance cairan
o Intake
~ makan = 3 x 100 = 300cc
~ minum = 500cc
~ infuse = 4 kolf = 2000cc
---------------+
2800cc
o Output : 1080
3. DS : - infeksi Bakteri pada saluran kemih
DO :
TTV = ~ TD : 100/70
~ N : 68x/m
~ RR : 16x/m
~ S : 34,9
Hasil Lab tgl 22 Februari 2012
Darah samar (+1)
leukosit : 20-25
bakteri (+2)
4. DS : klien mengatakan tidak tahu tentang Kurangnya Defisit volume tentang
penyakitnya. pengetahuan penyakitnya
DO :
~ skala nyeri 6
~ ku : sedang
~ terpasang RL 20tts/m
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri b/d peningkatan asam lambung
2. Gangguan perubahan pola eliminasi urine b/b infeksi saluran kemih
3. iInfeksi b/d adanya bakteri pada saluran kemih
4. Kurangnya pengetahuan b/d kurangnya informasi tentang proses penyakit
C. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Tgl. No. Diagnosa Tujuan dan Kritea Rencana Rasional Paraf
keperawatan ( PES Hasil Tindakan &
) nama
jelas
22 1. nyeri b/d inflamasi Setelah di lakukan 1. berikan 1. meningkatkan
Febuar dan infeksi tindakan tindakan relaksasi
i 2012 kandung kemih, keperawatan selama nyaman menurunkan
3x24 jam seperti pijatan tegangan otot
DS : klien diharapkan nyeri di daerah 2. untuk
mengtakan nyeri berkurang perut mencegah
tekan di bagian 2. berikan kontaminasi
kiri perut bawah Kh : perawatan uretra
~Klien tampak perineal 3. relaksasi,
DO : klien tampak relaks 3. alihkan menghindari
sedikit meringis ~melaporkan nyeri perhatian pada terlalu
~ ku : sedang hilang dengan hal yang merasakan
~ skala nyeri 6 spasme terkontrol menyenangka nyeri
~menunjukkan n 4. mengevaluasi
perilaku mengontrol
4. catat lokasi, tempat
nyeri. lamanya obstruksi dan
intesitas nyeri penyebab
skala (1-10) nyeri
5. anjurkan 5. untuk
minum membantu
banyak 2-3 klien dalam
liter jika tidak berkemih
ada kontra 6. untuk
indikasi mengidentifik
6. pantau asi indikasi
perubahan kemajuan atau
warna, pola penyimpangan
kemih, dari hasil yang
masukkan dan di harapkan
keluarkan
setian 8 jam
dan pantau
hasil urinalisa
ulang
kolaborasi
1. berikan obat
analgetik
sesuai dengan
program terapi
ranitidin
analgetik
memblok
lintasan nyeri
2. gangguan Setelah dilakukan 1. bantu klien ke
1. untuk
perubahan pola tindakan kamar kecil, memudahkan
eliminasi urine b/d keperawatan selama memakai klien di dalam
infeksi saluran 3x24 jam pispot / urinal berkemih
kemih. diharapkan klien 2. bantu klien 2. supaya klien
dapat mendapatkan tidak sukar
DS : klien mempertahankan posisi untuk
mengatakan hanya pola eliminasi berkemih berkemih
BAK 1x dalam secara edukasi yang nyaman3. untuk
sehari 3. anjurkan mencegah
KH : untuk terjadinya
DO : ~klien dapat berkemih penumpukkan
1. ku : sedang berkemih setiap 3 setiap 2-3 jam urine dalam
2. terpasang RL jam 4. ukur dan catat
4. untuk
20tts/m ~klien tidak urin setiap kali mengetahui
3. BAK = 480cc kesulitan pada saat berkemih adanya
berkemih 5. palpasi perubahan
~klien dapat bak kandung warna dan
dengan berkemih kemih tiap 4 untuk
jam mengetahui
input/output
Kolaborasi 5. untuk
1. awasi mengetahui
pemeriksaan adanya
lab : elektrolit, distensi
bun, kreatinin kandung
2. lakukan kemih
tindakan
untuk
memelihara
asam urin: 1. pengawasan
tingkatan terhadap di
masukkan sari fungsi ginjal
buah beri dan2. asam urin
berikan obat- menghalangi
obatan untuk timbulnya
meningkatkan kuman.
asam urine.
3. infeksi b/d adanya Setelah di lakukan 1. anjurkan 1. untuk
bakteri pada tindakan pasien untuk mencegah
saluran kemih, keperawatan selama mengosongka adanya
3x24 jam n kandung distendi
DS : - diharapkan pasien kemih secara kandung
memperlihatkan komplit setiap kemih
DO : tidak adanya tanda- kali berkemih2. untuk
TTV = ~ TD : tanda infeksi. 2. berikan menjaga
100/70 perawatan kebersihan dan
~ N : KH : perineal, menghindari
68x/m ~tanda – tanda pertahankan bakteri yang
~ RR : dalam batas normal agar tetp membuat
16x/m ~nilai kultur urine bersih dan infeksi uretra
~ negative kering 3. mengetahui
25 menentukan 5. ttv
1. mengurangi
nyeri
2. untuk
mengurangi
nyeri uluh
hati.
4.5. EVALUASI
No. Hari/tgl/jam Evaluasi Hasil ( SOAP ) Paraf dan
DK Nama
Jelas
1,2 24 Februari S : ~ klien mengatakan nyeri ulu hati
2012 ~ klien mengatakan lemas
~ klien mengatakan nyeri perut bagian kiri bawah bila di
tekan
P : intervensi di lanjutkan
1,2,4 24 Februari S : ~ klien mengatakan sudah tidak nyeri
2012 ~ klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya
~ klien mengatakan hanya 1 BAK dalam sehari
A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
1,2,3, 21 Februari S : klien mengatakan sudah tdk nyeri dan jauh mendingan,
4 2012 badan sudah enak
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Pasien sudah pulang kemarin sore atas izin dokter
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Infeksi saluran kemih atau ISK adalah suatu istilah umum yang dipakai untuk
mengatakan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih Infeksi saluran kencing
merupakan masalah kesehatan yang cukup serius bagi jutaan orang di setiap tahun. Infeksi
Saluran Kemih merupakan penyakit infeksi nomor 2 yang paling banyak menyerang manusia di
muka bumi.Umumnya penyakit ini menyerang kaum wanita tapi sering juga ditemukan laki-laki
yang menderita Infeksi Saluran Kemih.
Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi ketika suatu organisme penginfeksi, biasanya suatu
bakteri gram negatif seperti E.coli, masuk ke saluran kencing.Radang area lokal terjadi, diikuti
dengan infeksi ketika organisme bereproduksi.Bakteri radang muncul di kulit area genital dan
memasuki saluran perkemihan melalui pembukaan uretra.Ada dua jalur utama terjadi isk, yaitu
ansending dan hematogen.Dalam penyakit ISK ini terdapat beberapa klasifikasi yaitu Infeksi
Saluran Kemih Bawah dan Infeksi Saluran Kemih Atas.Pemeriksaan diagnostik penyakit ISK
ada beberapa macam pemeriksaan seperti, tes kultur dan sensitivitas, cystoscopy, studi sinar x
ginjal, ureter, kandung kemih (KUB), prostate spesific antigen (PSA) test, pengumpulan urin 24
jam, urinalysis, urine flow studies, voiding cystogram.
B . Saran
Untuk perawat atau teman sejawat agar dapat memprioritaskan masalah sesuai kebutuhan
dasar manusia dan masalah utama klien tersebut, dan rencana tindakan dapat dilakukan dengan
baik. Untuk perawat agar dapat mendokumentasikan semua data pada klien baik subjektif
maupun obyektif dengan benar sehingga dapat membuat evaluasi dengan baik. Untuk menunjang
pendokumentasian pihak rumah sakit harus menyediakan lembaran renpra untuk perawat
ruangan.
Dan saran untuk penderita penyakit ISK agar lebih menjaga kebersihan alat genital
supaya tidak terjadi atau menderita penyakit yang sama, dan juga seperti memperhatikan
kelembaban daerah kelamin ketika cebok atau membersihkan alat kelamin harus benar-benar
bersih dan dikeringkan dengan handuk.