Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL BOOK RIVEW

Pendidikan Masyarakat

Skor nilai :

BUNGA RAMPAI PENDIDIKAN


(FORMAL,NONFORMAL,DAN INFORMAL)
(Urip Triyono dan Mufarohah)
(2018)

(Nisrina Athirah Lubis) (Yona Evrilia Sitepu)

NAMA MAHASISWA : -Nisrina Athirah Lubis (1203151025)


-Yona Evrilia Sitepu (1203151041)
DOSEN PENGAMPU :Jubaidah Hasibuan M.Pd.
MATA KULIAH :Pendidikan Masyarakat

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
OKTEBER 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,berkat rahmat-Nya,kami dapat


menyelesaikan Critical Book Report yang buku utamanya berjudul “Bunga
Rampai Pendidikan (formal,nonformal,informal)” oleh Urip Triyono dan
Mufarohah yang akan di bandingkan dengan buku “Konsep Dasar,Sejarah, dan
Asas Pendidikan Luar Sekolah” oleh Prof.Dr.Yusnadi,MS & Silvia mariah
H,M.Pd untuk memenuhi tugas Pendidikan Masyarakat.Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1.Ibu Jubaidah Hasibuan M.pd selaku dosen Pendidikan Masyarakat di


Universitas Negeri Medan atas bimbingan dan segala kesempatan yang telah di
berikan kepada kami dalam penlisan critical book report ini.

2.Orang tua serta teman-teman yang sudah mendukung kami menyelesaikan tugas
ini.

Tak lepas dari kekurangan,para penulis sadar bahwa critical bok report ini
masih jauh dari kata sempurna.Saran dan kritik membangun di harapkan demi
karya yang lebih baik di masa depan.Semoga critical book report ini membawa
manfaat bagi pembaca dan penulis terkhususnya.

Penulis

1 oktober 2020

2
DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL ............................................................................................. 1

KATA PENGANTAR .......................................................................... 2

DAFTAR ISI ....................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................... 4
Latar Belakang ....................................................................................... 4

Rumusan Masalah .................................................................................. 4


Tujuan Critical Book Report .................................................................. 4
Manfaat Critical Book Report ................................................................ 4
Informasi buku pertama dan pembanding ............................................... 5
BAB 2 RINGKASAN BUKU ............................................................... 6
Isi buku .................................................................................................. 6-12

BAB 3 PEMBAHASAN ....................................................................... 13


Kelebihan dan kekurangan dari kedua buku ........................................... 13
Perbedaan dan persamaan dari kedua buku............................................. 14
BAB 4 PENUTUP ................................................................................ 15
Simpulan ............................................................................................... 15
Saran ..................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

3
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Pada dasarnya semua buku yan telah di tulis oleh para penulis memiliki
keunikan masing-masing.Namun,diantara buku-buku tersebut masih memiliki
kekurangan,sehingga buku tersebut belum begitu sempurna untuk di pahami dan
di pelajari,sehingga di butuhkan buku lain untuk melengkapi kekurngan buku
tersebut.Disamping itu juga kita harus berterima kasih kepada semua penulis
buku,karena mereka telah memberikan ilmu mereka untuk kita sehingga kita
dapat belajar dari buku-buku mereka.

Oleh karena itu,kami membuat critical book ini,untuk melihat perbedaan


dan persamaan dari kedua buku yang berbeda penulisnya tentang suatu materi
pembelajaran dan juga untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Masyarakat.

B.Rumusan Masalah

1. Apakah isi buku pertama dan isi buku kedua ?


2. Apa kekurangan dan kelebihan kedua buku tersebut ?
3. Buku yang mana lebih mudah di pahami ?

C.Tujuan Critcal Book Report

1. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik yang terkandung


dalam kedua buku.
2. Mencari tahu persamaan dan perbedaan dari kedua buku tersebut.
3. Mencari tahu kekuranga dan kelebihan dari kedua buku.

D.Manfaat Critical Book Report

1. Membantu Pembaca untuk menemukan buku mana yang paling


bagus dan lengkap.
2. Membantu pembaca mengetahui kelemahan dan kekurangan buku.
3. Membantu Pembaca menemukan perbedaan dan persamaan dari
kedua buku tersebut

4
E.Informasi Buku Utama dan Pembanding

a.Identitas Buku Utama :

Judul : Bunga Rampai Pendidikan


(Formal,Nonformal,Dan Informal)

Penulis : Urip Triyono dan Mufarohah

Tahun : 2018

Penerbit : PENERBIT DEEPUBLISH (Grup Penerbitan CV Budi Utama)

Kota Terbit : Yogyakarta,Indonesia

ISBN : 978-602-453-760-9

b.Identitas Buku Pembanding

Judul : Konsep Dasar,Sejarah, dan Asas Pendidikan Luar Sekolah

Penulis : Prof.Dr.Yusnadi,MS & Silvia mariah H,M.Pd

Tahun : 2019

Penerbit :UNIMED PRESS

Kota Terbit : Medan,Indonesia

ISBN : 978-602-79-38-98-4

5
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

BAHASA JAWA DALAM TANTANGAN

Kenyataan di pergaulan masyarakat,seiring perkembangan zaman,bahsa


jawa,semakin “tidak di sukai” karena mengandung sistem bahasa dan sistem nilai
yang njilmet.Artinya,dalam ragam bahsa jawa mengandung pola dan struktur
penggunaan kosa kata yang khas,yang harus di gunakan menurut konteksnya,yaitu
pertimbangan unsur usia maupun jabatan dalam masyarakat.Sertifikasi sosial yang
terekpresi di dalam kosa kata ini,jelas mempersulit masratkat umum untuk
mempelajari bahasa jawa dari nol.Masyrakat di daerah jawa,tengan di landa
kegalauan antara demokratisasi bahsa dengan meninggalkan bahasa
jawa(karma),dengan penggunaan bahasa indonesia yang lebih demokratis dan
cenderung tidak mensyaratkan alih kode dalam berbahsa, baik kode bahsa jawa
ngoko,madya,maupun karma.

Sehingga dengan cara pandang masyarakat yang berada di persimpangan


jalan dalam pembelajaran dan penerapan bahasa jawa,penggunaa bahasa jawa
tidak akan habis selama masyarakat yang menggunakan bahasa jawa masih ada
dan banyak.

Setidaknya ada 3 alasan yang melatarbelakangi seseorang enggan


menggunakan unggah-unggah bahasa jawa.Pertama,Kompleksitas,njilmet,dan
birokratis.kedua,stratifikasi sosial (tingkatan masyrakat).ketiga,kurangnya teladan.

Beberapa hal yan harus di lakukan untuk melestarikan bahsa


jawa(krama),antara lain :

1. Bahasa jawa harus di revitalisasikan.


2. Perbaiki Budaya.
3. Cerdas.

6
BELAJAR DARI WAYANG

Seni wayang merupakan mahakarya orang jawa yang adiluhung.UNESCO


mengakui bahwa pendidikan dan seni wayang adalah salah satu warisan dunia
yang perlu di lestarikan.

Pengakuan ini telah membanggakan dan sekaligus mengangkat derjatmasyarakat


jawa sebagai komunitas yang menghasilkannya.Bebagai wacana memandang
keberuntungan bagi kultur jawa karen dari wayang dapat diambil segala
permaslahan yang terjadi di masa lalu,kini,maupun yang akan datang.

Dalam cerita perwayangan terdapat tokoh-tokoh yang identik dengan


symbol kebenaran ang sesungguhnya,yaitu tokoh semar dan anak-anaknya seperti
garen,petrok dan bagong. Kehadiran tokoh semar dan anak-anaknya menjadi
inspirasi di kehidupan dunia nyata agar mengambil pelajaran dan kebijakan dan
kesederhanaan dala menyelesaikan masalah.

Dalam lakon semar mbabar jatidiri,diuraikan sikap dan perilaku pemimpin


yang sesungguhnya.Seprang pemimpin hendaknya bersikap adil,ambeg parama
arta dan memegang teguh prinsip astabrata sebagai pemimpin.Begitu juga dalam
lakon petruk dadi ratu,ketika seorang raja telah bertindak tiran,dholim,dan korup
maka harus ada oposisi yang mengingatkan atau mengeritiknya secara langsung.

Wayang adalah lautan inspirasi yang dapat memberikan solusi dalam


masyarakat chaos.Bila para pemegangan kebijakan mau sedikit ‘merendah
hati”melihat nilai-nilai kepribadian dan peradaban bangsanya sendri,maka
tawaran solusi itu akan menjadi kenyataan.

7
BERETIKA DALAM DUNIA MEDSOS

Memasuki abad milenium kedua,dunia semakin menjadi global,tidak


berbatas(bourderless) dan kegiatan saling mempengaruhi dalam berbagai hal
berlangsung sangat ketat.Dunia semakin menjadi kecil dan menyempit dengan
adanya berbagai media,baik media cetak,elektronik,dan audiovidual yang dapat
menayangkan secara live berbagai pristiwa yang terjadi di berbagai belahan
dunia.Terlebih lagi dengan munculnya berbagai aplikasi canggih, yang membantu
pengguna dapat secara langsung mengungkapkan isi hati,pikiran, dan
gagasannya,seperti whatsup(WA),Facebook,twitter,instagram,dll/

Seiring dengan perkembangan dunia informsi dan teknologi yang sangat


pesat,dunia pertemanan dan bersosialisasi menjadi semakin tinggi. Melalui
aplikasi-aplikasi di atas semua orang dapat mengakses berbai informasi,dan
menemukan pertemanan dengan orang- orang diseluruh dunia dengan
mudah.Karana sifatnya yang tanpa batas dalam dunia teknologi dan
informasi,banya dri pengguna medsos yang terjebak dalam berbagai
problem,seperti pengolok-olokkan,penistaan keyakinan,atau hal lain yang
mengandung unsur SARA.Perngaruh medsos dapat menimbulkan kecanduan pada
seseorang.Bagi anak – anak medsos menjadi mesin pembunuh yang ganas bagi
perkembangan jiwa anak-anak yang secara psikis masih sangat labil.

Diakui atau tidak,media sosial saat ini telah menjadi kebutuhan manusia
modern.Didalam medsos di perlukan kearifan dalam menggunakan sebgai alat
komusikasi dengan sesamanya di dunia maya,dan jangan sampai sunia maya
menjadi orientasi utama,sedangkan dunia nyata di tinggalkan.

Agar orang-orang tidak terjebak dalm permainan teknologi,seluruh


pengguna medsos harus menunjukkan jati dirinya secara egaliter,tidak tertutup
dan saling mengingatkan pengguna lain mengenai batas-batas nilai yang harus di
hargai dan norma-norma yang harus diikuti bersama.Dengan mengikuti nilai dan
norma-norma ,maka kegiatan komunikasi tidak lagi menuju ke hal-hal
negatif,justru malah sebaliknya dapat berubah menjadi hal-hal yang negatif.Kalau

8
nilai-nilai kebenaran,keadilan,dan etika dijadikan pijakan bersama,maka
prikehidupan medsos akan menjadi aman dan nyaman dari kekhawatiran
perpecahan bangsa (disentergrasi)

PEMBELAJARAN BAHASA JAWA NGAPAK

Ngapak-Ngapak

Istilah ngapak-ngapak mengacu pada dialek kebahasaan yang khas, yaitu


masyarakat yang berada diluar pusat kerajaan (kartanegara) dalam kultur budaya
jawa. Secara budaya, istilah ngapa-ngapak mereferensikan daerah pinggiran yang
jauh dari pusat peradaban (keraton). Sebagai dialek yang mapan di daerah
pinggiran, kasus-kasus kebahasaan banyak terjadi dan di temui di dalam
kehidupan sehari-hari. Hal menonjol yang banyak terjadi adalah masalah pelafaan
yang membedakan dengan masyarakat yang dekat kraton (istanasentris) yaitu
kraton Jogjakarta dan Surakarta.

Lawan dari ngapak-ngapak adalah bahasa bandek yang mereferensikan


bahasa keparek keraton, yang arkais dan mlintip-mlintip penuh dengan aturan .hal
ini sangat berbeda dengan bahasa ngapak-ngapak yang dalam struktur dan
penyampaiannnya berstruktur. Orang yang aktif memakai bahasa jawa Bandek
akan memakai lebih dari satu kode kebahasaan dalam berkomunikasi dengan
orang lain. Biasanya terjadi perubahan kode dengan memperhatikan usia, jabatan,
dan tingkatan dalam stratifkikasi social lainnya.

Alafon

Hal menonjol antara bahasa ngapak dengan bandekan adalah penggunaan


variasi bunyi kebahasaan dalam bertutur dalam penggunaan variasi bunyi atau
alfon. Alfon adalah variasi bunyi suatu fonem yang dihasilkan karena beriteraksi
dengan foem atau unsure kabahasaan lain.

Ragulasi

9
Mengingat uniknya bahasa sebagai media komunikasi, maka diperlukan
sebuah aturan yang mewadahi berkembangnya bahasa tersebut. Regulasi ini juga
diharapkan dapat mendorong para peneliti bahasa daerah setempat agar dapat
mengeksplorasi penggunaan bahasa yang di gunakan dalam kehidupannya
seharihari ini yang selain sebagai alat komunikasi antar pribadi, bahasa ngapak ini
juga memiliki makna sejarah dan sosial yang dapat dijadikan modal
pengembangan masyarakat dalam meningkatkan kualitas budayanya.

PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI DAERAH PERBATASAN

Bahasa Jawa wetanan yang biasa disebut “bandekan” biasa dikontraskan


dengan bahasa Jawa kulonan yang dikenal dengan istilah “ngapak-ngapak”.Hal ini
untuk membedakan angapan bahwa dialek bahasa Jawa bandekan sebagai bahasa
Jawa alus (kraton) dengan ngapak-ngapak sebagai bahasa Jawa kasar
(pinggiran),hal yang terkait dengan stratifikasi sosial.Di antara perbatasan kedua
dialek tersebut, dituturkan Bahasa Jawa dengan campuran kedua dialek,daerah
tersebut di antaranya adalah Pekalongan dan Kedu.

Bahasa yang dipergunakan tentu juga perpaduan antara keduanya.Kedua


bahasa saling mempengaruhi (interferensi) baik dalam logat, kosa kata, maupun
makna tekstual dan kontekstual yang ditimbulkan. Masing-masing bahasa daerah,
baik Sunda maupun Jawa di daerah ini, saling memahami dan menghormati kapan
dan konteks seperti apa bahasa daerah sebagai bahasa ibu dipergunakan, baik
dalam lingkungan formal maupun nonformal dan informal.

PEMBELAJARAN MORAL MELALUI SASTRA PIWULANG

Sastra Piwulang

Penuangan idealisme dalam bentuk buku yang dapat dijadikan pelajaran


moral bagi generasi berikutnya dikenal dengan istilah Sastra Piwulang. Pengertian
sastra piwulang adalah karya sastra yang di dalamnya terkandung ajaran moral

10
dan sikap hidup. Buku-buku karya sastra Jawa yang dapat digolongkan dalam
karya sastra piwulang misalnya serat Wulangreh, Tripama, Wedatama, Jaka
Lodhang, Wulangsunu, Wulangsiwi, Serat Nitipraja, dan lain sebagainya. Salah
satu buku Yang Yang terkenal yaitu Serat Wulangreh karya Susuhunan
Pakubuwana IV dari Surakarta Hadiningrat. Buku ini berisi Panduan moral bagi
pelaksana Dan pengelola kerajaan dalam menjalankan tugasnya. Didalamnya
disebutkan bahwa sebagai bekal menjadi pejabat Negara, seorang pribadi harus
dibekali dengan pegangan etik dan moral (kode etik).

Konsep cegah dhahar lawan guling, atau puasa dalam serat Wulangreh
menyatakan bahwa manusia terutama para pengelola negara, wajib mengosongkan
nafsu perutnya, karena nafsu perut ini akan membutakan hati dan pikiran yang
pada gilirannya mengurangi kepekaan seseorang dalam menangkap sinyal-sinyal
kebenaran dan petunjuk ilahi. Pelemahan fisik secara langsung dengan berpuasa,
akan memperkokoh penguatan batin pada pribadi pelakunya, sehingga seorang
pengemban amanat (pejabat) tidak mudah tergoda oleh bujuk rayu dan iming-
iming kesenangan sesaat.

Nafsu perut yang diperturutkan akan mempengaruhi kecerdasan seseorang,


sehingga berkuranglah kepekaan dalam dirinya, dan hilanglah kewaskitaan dalam
diri seseorang, yaitu menurunnya sifat tanggap, peka, dan cerdas emosional dalam
mengambil sikap ketika menghadapi perubahan keadaan di lapangan. Dari nafsu
perut yang diperturutkan akan muncullah sifat pemalas, rakus, egois, suka suka
menghindar dari tanggung jawab, dan sifat mau enaknya sendiri.

Marolistik

Nilai-nilai moral dan filosofis memandu kita untuk dapat menemukan


jatidirinya, untuk kemudian mengidentifikasi diri terhadap kekuatan dan
kelemahan kita, serta kemungkinan dari ancaman dan kesempatan yang ada.

Tugas dan tanggung jawab adalah nilai yang harus dipegang teguh agar
seluruh pejabat dan pengelola negara dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana yang telah ditetapkan di institusinya masing- masing, serta tidak
menyepelekan kepercayaan Yang di berikan kepadanya.

11
Seni pewayangan berperan sebagai wacana dan wahana budaya guna
mempertinggi harkat dan martabat manusia.Misi:
1).Memantapkan peranannya sebagai lembaga konservasi, preservasi dan
inovasi seni pewayangan; 2).Mengembangkan seni pewayangan sesuai
dengan tantangan zaman; 3).Meningkatkan apresiasi masyarakat khususnya
generasi muda terhadap seni pewayangan;
4).Memasyarakatkan nilai filosofi dan pesan moral seni pewayangan
dalam kehidupan bermasyarakat;
5).Dalam mengembangkan seni pewayangan menerapkan prinsip-prinsip
manajemen serta melakukan komunikasi dan kerjasama dengan lembaga
maupun perorangan baik di dalam maupun di luar negeri.

Masyarakat dapat mempelajari wayang di taman budaya.

12
BAB III

PEMBAHASAN

Kelebihan dan kekurangan buku

a.Kelebihan

Buku Bunga Rampai Pendidikan karya Urip Triyono.SS., M.M.Pd. dan


Mufarohah, S.H. ini mempunyai kelebihan diantaranya sebagai berikut :

1. Pada buku ini penulisan sumber materi sangat jelas di tulis setiap sub bab
nya.
2. Memuat rangkuman atau ringkasan isi disetiap akhir pembahasan sehingga
mempermudah pembaca untuk memahami inti dari bacaan
3. Dilihat dari aspek tampilan cover buku sangat unik karena bagian sampul
buku menampilkan gambar wayang sebagai salahsatu kebudayaan bangsa
indonesia dengan warna dominan coklat yang membuat pembaca makin
tertarik untuk membaca bukunya.
4. Buku sangat cocok bagi pecinta kebudayaan jawa dan ingin mempelajari
lebih dalam tata bahasa jawa

b.Kekurangan

Dari beberapa kelebihan tersebut, tentu saja buku Bunga Rampai Pendidikan
karya Urip Triyono.SS., M.M.Pd. dan Mufarohah, S.H. ini mempunyai
kekurangan diantaranya sebagai berikut :

1. Bahasa yang digunakan kurang baku, dan ada beberapa menggunakan


bahasa jawa sehingga tidak semua pembaca dapat memahami dengan
jelas maksud dari buku itu.
2. Pada buku ini tidak disusun perbab namu hanya di susun sub bab saja
sehingga pembaca akan kebingungan untuk mencari materi yang akan
dibuka dibuku tersebut.

13
Persamaan dan perbedaan dari kedua buku tersebut :

Pada buku utama,materinya lebih menuju ke pembelajaran dari pendidikan


luar sekolah.sedangkan buku kedua,materinya lebih menuju kemencakup seluruh
dari pendidikan PLS seperti pengertian,faktor-faktor,dll.

Persamaan pada kedua buku adalah membahas tentang pendidikan luar


sekolah atau bisa di sebut juga pendidikan masyrakat.

14
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas, isi dari buku Bunga rampai pendidikan adalah
mengajarkankan kita bagimana pentinting menjaga kelestarian bahasa daerah
dan ditengah keberagaman saat ini,memahami arti kehidupan dan nilai moral
dalam wayang dan sastra piwulang yang merupakan salasatu seni kebudayaan
bangsa Indonesia begitu juga mengajarkan kita bagimana seharusanya kita
beretika dalam media social yang mungkin pelajarn-pelajaran tersebut tidak
kita dapatkan di sekolah formal seperti;

1. Pembelajaran bahasa jawa dalam tantangan


2. Pembelajaran dari wayang
3. Etika dalam media social
4. Pembelajaran bahasa jawa ngapak
5. Pembelajaran bahasa di daerah perbatasan
6. Pembelajaran moral melalui sastra piwulang

B. Saran
Berdasarkan kekurangan isi buku yang sudah di bahasa di bab sebelumnya,
sebaiknya bahasa dalam buku ini menggunakan bahasa yang lebih baku agar
pada saat buku ini di baca, para pembaca dapat langsung memahani materi
yang di sajikan di buku tanpa harus menelaah atau membaca ulang untuk
mengetahui materi yang di sajikan di buku. Selain itu tidak dicantumkan bab
dalam buku ini, padahal itu sangat penting, sebaiknya pengelompokan materi
perbab di buat untuk memudahkan dalam mencarai materi di dalam buku ini.

15
DAFTAR PUSTAKAN

Bunga Rampai Pendidikan karya Urip Triyono.SS., M.M.Pd. dan Mufarohah, S.H

Konsep Dasar,sejarah,dan asas pendidikan luar sekolah karya


Prof.Dr.Yusnadi,MS & Silvia Mariah H,M.Pd.

16
LAMPIRAN

1.Buku Utama

2.Buku Pembanding

17

Anda mungkin juga menyukai