Anda di halaman 1dari 3

KONSEP MAP CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE) Nama : Putri Faridatun Nikmah

Gagal ginjal kronik adalah suatu sindrom klinis yang disebabka npenurunan ginjal yang bersifat NIM : 2014011765
menahun, berlangsung progresif . (Price, 2005)

Glomeluronefritis E. Coli Agen


DM Lesi herediter
kronis Hipertensit idak terkontrol berbahaya
Obstruksi saluran kemih
Inflamasi Pelvis ginjal
nefropati
Radang pada Arteri renalis Refluk urin Vasokonstruksi Peningkatan Masuk ke
Kelainan
ginjal tertekan ketubulus pemb.Darah di tekanan kapiler vaskuler
herediter pada
Pielonefritis ginjal ginjal
Kerusakan struktur ginjal
glomelurus Menuju ginjal
hidronefrosis
Penurunan suplai
O2 di ginjal Secara progresif Kelainan nefron
mengendap

Iskemik jaringan

PEMERIKSAAN PENUJANG Kerusakan nefron PENATALAKSANAAN


1. Pemeriksaan biokimia plasma 1. Dialisis (cuci darah)
Untuk mengetahui fungsi ginjal dan 2. Obat-obatan : anti hipertensi, agen
gangguan elektrolit, analisa urin pengikat fosfat, suplemen kalsium,
Penurunan jumlah nefron fungsional Progresif dan irefersibel
furosemide
2. USG Ginjal 3. Diit rendah protein dan tinggi
Untuk mengetahui ukuran ginjal dan karbohidrat
penyebab gagal ginjal, missal ada kista 4. Transfusi darah
atau obstruksi pelvis ginjal. Kerusakan nefron lebih dari 90 % (Price, 2005)

3. Pemeriksaanlaboratoriumdarah
BUN, keratin, elektrolit( Na, K, Ca, GAGAL GINJAL KRONIS
Phospat) hematologi (HB, Trombosit, Ht,
Leukosit) dan protein.

4. Pemeriksaanurin
Warna, PH, bau, kekeruhan, glukosa,
protein.
(Smeltzer,2001)
GAGAL GINJAL KRONIS

Penurunan laju filtrasi glomelurus Renin meningkat Penurunan fungsi Peningkatan kadar kreatinin
Protein uria
ginjal dan BUN serum
Ginjal tidak mampu
mengencerkan urin sec. maksimal Angiotensin I Kadar protein dlm
meningkat darah turun Produksi asotemia
eritropoitin
Angiotensin II meningkat Penurunan tekanan osmotik menurun
Produk urin turun Syndrom uremia
dan kepekatan urin Vasokontriksi pembuluh Cairan keluar ke
ekstravaskuler Penurunan pembentukan
meningkat darah
Peningkatan eritrosit
Na+&K+ Organ GI
Tekanan darah Edema
Disuria/anuria anemia
Masuk kevaskuler meningkat
Mual, muntah
Dx: Dx: Intoleransi aktivitas
Berikatan dg air NaOH Dx: Resiko Penurunan
Perubahan
Curah Jantung
pola eliminasi

Peningkatan Vol. vaskuler Dx: Perubahan nutrisi


kurang dari kebutuhan
tubuh
Beban jantung
Tekanan hidrostatik meningkat
meningkat

Sifat semi permeable pembuluh darah meningkat


MANIFESTASI KLINIS KOMPLIKASI
RESIKO
GAGAL ekstravasasi 1. Gejala Dini :Sakit kepala, Kelemahan fisik, BB 1. Hiperkalsemia
JANTUNG Dx: Kelebihan Vol. 2. Perikarditis
menurun, Depresi
Edema Cairan 3. Hipertensi
 Gejala lanjut : anoreksia, mual muntah, sesak 4. Gagal Jantung
nafas 5. Anemia
(Smeltzer,2001)
(Price, 2005)
Diagnosa 1: Diagnose 2: Diagnosa 3:
RESIKO PENURUNAN CURAH KELEBIHAN VOLUME CAIRAN. KETIDAK SEIMBANGAN NUTRISI KURANG DARI
JANTUNG NOC : KESEIMBANGAN CAIRAN. KEBUTUHAN TUBUH.
NOC : Status Sirkulasi NIC :MANAJEMEN CAIRAN. NOC:STATUS NUTRISI
NIC : Perawatan Sirkulasi Activity : NIC :MANAJEMEN NUTRISI
Activity : 1. Kaji ekstremitas atau bagian tubuh yang edema terhadap Activity :
1. Kaji TTV gangguan sirkulasi dan integritas kulit. 1. Monitor jumlah asupan nutrisi dan
2. Auskultasi bunyi jantung dan paru. 2. Tentukan lokasi dan derajat edema perifer, sacral, dan kandungan kalori .
3. Evaluasi udem dan nadi perifer periorbital. 2. Anjurkan pasien meningkatkan intake
4. Pantau adanya kegelisahan 3. Pantau secara teratur lingkar abdomen atau ekstremitas. makanan.
5. Pantau status cairan 4. Pantau hasil laboratorium yang relevan terhadap retensi 3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan
6. Kolaborasiobat cairan. konsumsi makanan yang tinggi protein dan
5. Anjurka npasien untuk puasa sesuai kebutuhan. vitamin C.
Diagnosa4 :
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diuretic. 4. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
PERUBAHAN ELIMINASI URINE
pemberian asupan makanan dan minuman.
NOC : Eliminasi Urine
NIC : Pengelolaan Eliminasi Urine
Activity : Diagnosa 5: Diagnosa 6:
1. Pantau eliminasi urine meliputi INTOLERANSI AKTIVITAS KEPUTUSASAAN
frekwensi, konsistensi, bau, NOC :Penghematan Energy NOC :Harapan
volume dan warna dengan tepat NIC :Manajemen Energy NIC :Membangkitkan Harapan
2. Kaji kemampuan untuk mengenali Activity : Activity :
urgensi 1. Tentukan penyebab keletihan 1. Memberikan penjelasan mengenai
2. Pantau respon kardio respiratori terhadap aktivitas. prosedur tindakan dan efek dan
3. Pantau respon oksigen pasien manfaat tindakan keperawatan
4. Pantau asupan nutrisi sebagai sumber energy 2. Ajari pengenalan terhadap realita
5. Pantau dan dokumentasi pola tidur pasien dengan meninjau situasi.
6. Ajarkan tentang pengaturan aktivitas untuk mencegah kelelahan. 3. Kolaborasi dengan keluarga dalam
meningkatkan harapan hidup
pasien
DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC


Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan medikal Bedah. Vol 2. Jakarta: EGC
Wilkinson, Judith,M. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Dengan Intervensi NIC dan Kriteria
Hasil NOC. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai