Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FARMAKOLOGI II
PREPARAT SEDIAAN MATA GOLONGAN DEKONGESTAN, ANESTESI, DAN
ANTIINFLAMASI

DOSEN : Apt. PARAWANSAH, S. Farm., M. Kes.


DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
1. ERWIN (O1A118216)
2. WA ODE ARBAATU NISA (O1A119057)
3. WA ODE INDAH ARUM MURSANTI (O1A119058)
4. AJENG SEKAR KINASIH (O1A119063)
5. AYU DEWI WIDANINGSIH (O1A119073)
6. DEVI AGUSTINA (O1A119075)
7. DWI LESTARI KHAULANI (O1A119079)
8. FAADHILAH RAMADHANI (O1A119085)
9. FERLISA ARIANTI (O1A119086)
10. LINDA PUSPITASARI (O1A119094)
11. MARFUATUL MUKARRAMAH (O1A119095)
12. MUH. RABIL JANTANI JAYA (O1A119097)
13. MUHAMMAD FADLI ALIM (O1A119100)

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah Farmakologi II tentang “Preparat
Sediaan Mata Golongan Dekongestan, Anestesi, dan Antiinflamasi”. Dalam Penulisan
makalah ini penulis tidak menutup kemungkinan banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik
dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai. Terima kasih.

Kendari, 13 November 2020

Penulis
  

DAFTAR ISI

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Preparat Sediaan Mata Golongan Dekongestan
B. Preparat Sediaan Mata Golongan Anestesi
C. Preparat Sediaan Mata Golongan Antiinflamasi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini yaitu:
1. Bagaimana farmakologi preparat sediaan mata golongan dekongestan?
2. Bagaimana farmakologi preparat sediaan mata golongan anestesi?
3. Bagaimana farmakologi preparat sediaan mata golongan antiinflamasi?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui farmakologi preparat sediaan mata golongan dekongestan?
2. Untuk mengetahui farmakologi preparat sediaan mata golongan anestesi?
3. Untuk mengetahui farmakologi preparat sediaan mata golongan antiinflamasi?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Golongan Dekongestan
Dekongestan mata mirip dengan dekongestan hidung yaitu untuk melegakan mata.
Obat ini bekerja dengan cara mengecilkan pembuluh darah yang menyebabkan warna
merah di mata. Kadang obat mata golongan ini juga ditambah zat astringen untuk
mengurangi iritasi, misalnya seng sulfat. Contoh obat golongan dekongestan yaitu
tetrahidrozil, nafazolin, oksimetazolin, silometazolin, fenilefrin (M. Sholekhudin, 2014).
1. Tetrahydrozoline HCl
Tetrahydrozoline HCl adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kemerahan di
mata akibat iritasi mata ringan. Iritasi mata ringan sendiri adalah kondisi yang
disebabkan oleh alergi, polusi udara, atau berenang.
 Mekanisme Kerja
Tetrahydrozoline HCl bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah pada
mata yang membengkak, sehingga kemerahan pada mata dapat berkurang.
 Nama Dagang
Nama dagang obat tetrahydrozoline HCl yaitu ailin, braito original, isotic clearin,
santo, visine ekstra, visto, dan vitrasine.

2. Nafazoline HCl
Naphazoline HCl adalah dekongestan yang digunakan untuk meredakan kemerahan,
bengkak, dan gatal/mata berair karena pilek, alergi, atau iritasi mata (karena asap,
berenang, atau memakai lensa kontak). Obat ini dikenal sebagai simpatomimetik
(alpha reseptor agonis) yang bekerja di mata untuk mengurangi kongesti.

2
 Mekanisme Kerja
 Nama Dagang
Nama dagang obat nafazoline yaitu flamergi, naphcon-A.

3. Oxymetazoline
Oxymetazoline adalah obat yang digunakan untuk meredakan hidung tersumbat
akibat flu, demam, alergi saluran pernapasan bagian atas lainnya, atau. Karena sifat
vasokonstrikasinya, obat ini juga digunakan untuk mengobati pendarahan hidung dan
mata merah karena iritasi ringan. Obat ini termasuk dekongestan yang berfungsi untuk
mengurangi pembengkakan jaringan hidung (selaput lendir) dengan cara
menyempitkan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan berkurangnya hidung
tersumbat, memperbaiki drainase lendir, dan meningkatkan kelegaan pernapasan
melalui hidung.Obat ini tersedia sebagai dekongestan topikal berupa Oxymetazoline
HCl dalam sediaan nasal spray atau nasal drops. Bisa juga digunakan dalam sediaan
tetes mata untuk mengurangi mata merah akibat iritasi ringan.
 Mekanisme Kerja
Oxymetazoline bekerja dengan cara mengecilkan/menyusutkan pembuluh darah
sehingga mengurangi pembengkakan dan penyumbatan. Pembuluh darah yang
membesar dapat menyebabkan hidung tersumbat dan kemerahan pada kulit.
 Nama Dagang
Nama dagang obat oxymetazoline yaitu afrin dan iliadin.

3
B. Golongan Anestesi
Anestesi topical digunakan dalam aspek-aspek tertentu dari pemeriksaan mata
lengkap dan pada pengangkatan benda asing dari mata. Dua obat anestesitopikal yang
paling sering dipakai adalah proparakain hidroklorida dan tetrakain hidroklorida. Anestesi
kornea diperoleh dalam waktu 1 menit dan umumnya bertahan selama 15 menit. Reflex
mengedip sementara hilang, karena itu epitel kornea tidak dipertahankan untuk tetap
basah. Obat ini tidak untuk diberikan sendiri oleh pasien. Dosis ulangan hanya diberikan
dibawah pengawasan medis yang ketat (Joyle L. K. dan Evelyn R. H., 1996).
1. Tetracaine Hidroklorida (Tetrakain)
Tetracaine hidroklorida (tetrakain) merupakan obat anestesi topikal kerja cepat
dengan durasi pendek yang digunakan untuk mata. Tetrakain (ametokain) mungkin
merupakan anestetika lokal topikal yang paling sering digunakan. Proksimetakain
menyebabkan lebih sedikit sengatan awal pada mata dan bermanfaat untuk anak.
Sediaan kombinasi lignokain dan fluoresein digunakan untuk tonometri. Tetrakain
memberikan efek anestesi yang lebih nyata dan sesuai untuk penggunaan sebelum
prosedur bedah minor, seperti pengambilan jahitan kornea. Efek sementara terhadap
epitel kornea. Lignokain, dengan atau tanpa adrenalin (epineprin), diinjeksikan ke
dalam pelupuk mata untuk pembedahan minor, sedangkan injeksi retrobulbar atau
peribulbar digunakan pada pembedahan bola mata itu sendiri. Anestetika lokal tidak
boleh digunakan untuk mengatasi gejala-gejala sakit mata.
 Mekanisme Kerja
Saat diaplikasikan pada permukaan mata, tetracaine akan berpenetrasi ke ujung
sarafsensorik pada kornea. Molekul hidrofobik dari tetracaine akan berikatan

4
dengan reseptorkhusus pada kanal ion natrium di transmembran intrasel.
Akibatnya permeabilitas membrane terhadap ion natrium berkurang. Kondisi
tersebut menghambat terjadinya depolarisasi sel dankegagalan pembentukan
potensial aksi sehingga konduksi impuls saraf tidak terjadi.

2. Proparakain Hidroklorida
Larutan ophthalmic proparacine hydrochloride adalah anestesi topical yang bekerja
cepat, dengan anestesi yang diinduksi berlangsung sekitar 10-20 menit. Larutan
ophthalmic proparacine hydrochloride diindikasikan: anestesi kornea dengan durasi
pendek, misalnya tonometri, gonioskopi, pengangkatan benda asing kornea, dan untuk
konjungtiva pendek.
 Mekanisme Kerja
Mekanisme kerja obat adalah pada membran sel saraf dimana proparacaine akan
berikatan dan menyebabkan peningkatan permeabilitas membran terhadap
ionnatrium sehingga menghasilkan depolarisasi membran yang rendah. Selama
efekanestesi bekerja pada saraf, ambang hambatan stimulasi elektrik secara
gradualakan meningkat dan menyebabkan penuruan konduksi sehingga akan
memblokade saraf.

5
C. Golongan Antiinflamasi
Sediaan lain yang digunakan untuk pengobatan topikal inflamasi dan konjungtivitis
alergi meliputi antihistamin, lodoksamid dan natrium kromoglikat. Sediaan topikal
antihistamin seperti tetes mata yang mengandung antazolin sulfat, ketotifen, levokabastin,
dan olopatadin dapat digunakan untuk konjungtivitis alergi. Tetes mata natrium
kromoglikat mungkin berguna untuk keratokonjungtivitis vernal dan konjungtivitis alergi
lainnya. Tetes mata lodoksamid digunakan untuk konjungtivitis alergi termasuk yang
musiman. Tetes mata diklofenak juga digunakan untuk konjungtivitis alergi musiman.
1. Antazoline
Antazoline merupakan salah satu senyawa yang terdapat dalam obat tetes mata.
Senyawa ini dapat meredakan rasa sakit pada mata, serta iritasi mata merah. Dengan
adanya Antazolin  juga dapat meredakan rasa gatal pada area mata serta menurunkan
alergi pada mata.
 Nama Dagang
Nama dagang obat antazoline yaitu vasacon-A, ximex tason, ximex xiven, dan
zinc prima A.

6
2. Kalium Pemirolas
Pemirolast adalah obat yang digunakan untuk mengobati/mencegah gatal pada mata
yang disebabkan oleh alergi, misalnya hay fever dan konjungtivitis alergi. Obat ini
juga telah digunakan dalam pengobatan asma kronis dan profilaksis alergi.Pemirolast
adalah senyawa turunan pirimidinin dengan aktivitas anti alergi. Senyawa ini
mengikat reseptor histamin H1. Hal ini akan mengblok aksi histamin endogen, yang
kemudian menyebabkan penghentian sementara efek negatif yang ditimbulkan oleh
histamin.Pemirolast juga menghambat ion kalsium yang dimediasi antigen ke dalam
sel mast. Hal ini mencegah terjadinya degranulasi sel mast, menghasilkan stabilisasi
sel mast dan penghambatan pelepasan mediator, seperti histamin dan leukotrien, yang
terlibat dalam proses alergi. Obat ini juga mencegah pelepasan mediator inflamasi
dari ke jaringan okular (mata). Obat ini biasanya digunakan dalam bentuk garamnya
yaitu Kalium/Potasium Pemirolast. Tersedia dalam sediaan oral untuk mengobati
asam kronis dan Rhinitis alergi, dan sediaan tetes mata dalam formulasi 0.1%
solution.
 Nama Dagang
Nama dagang obat kalium pemirolas yaitu alegysal opthalmic solution.

7
3. Lodoksamid
Obat ini digunakan untuk mengobati alergi pada mata tertentu (vernal
keratoconjunctivitis, vernal, vernal keratitis). Obat ini mencegah gatal pada mata yang
dapat terjadi pada kondisi ini. Lodoxamide dikenal sebagai mast cell stabilizer. Ia
bekerja dengan menghalangi zat alami tertentu (histamine, leukotriene) yang
menyebabkan gejala alergi.
 Nama Dagang
Nama dagang obat lodoksamid yaitu alomide.

4. Nepafenak
Obat ini digunakan untuk meredakan sakit mata, iritasi, dan kemerahan setelah
operasi katarak mata. Nepafenak adalah golongan obat Antiinflamasi Non Steroid
(AINS) yang bekerja dengan cara menghalangi pembentukan prostaglandin yang
menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
 Nama Dagang
Nama dagang obat nepafenak adalah nevanac.

8
5. Olopatadin
Olopatadine adalah obat antihistamin yang digunakan untuk mengatasi gatal dan
kemerahan pada mata akibat alergi. Olopatadine tidak dianjurkan untuk pengobatan
mata iritasi akibat penggunaan lensa kontak.
 Nama Dagang
Nama dagang obat olopatadin yaitu patanol.

Anda mungkin juga menyukai