ASUHAN KEPERAWATAN
Data khusus
1. Subyektif
Keluhan utama (chief complaint):
Pasien tampak mengalami penurunan kesadaran
Riwayat penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD RSUD Gambiran pada tanggal 22 Desember 2019 pukul 12.00 wib
diantar oleh petugas kesehatan pukesmas mojoroto. Pasien mengalami penurunan kesadaran
post KLL 2 jam sebelum MRS, pasien tidak muntah, tidak kejang dan helm yang digunakan
terlepas, saat dilakukan pengkajian pada tanggal 22 Desember pukul 13.30 wib di IGD,
pasien tampak mengalami penurunan kesadaran menggunakan alat bantu nafas, nafas cepat
dan dangkal, pasien mengalai penurunan kesadaran GCS: E2 V2 M4, terpasan DC, Kateter,
dan mayo terdapat secret. Hasil pemeriksaan TTV TD: 136/100 MmHg, Nadi 82x/menit,
RR: 30x/menit, S:36 ˚C. hasil pemeriksaan lab Hb: 12. 1 mg/dl, Trombosit: 216,000/UL
2. Obyektif
Keadaan umum : Baik Sedang Lemah
A. AIRWAY
Snoring Ya Tidak
Gurgling Ya Tidak
Stridor Ya Tidak
Wheezing Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Benda asing Ya Tidak Sebutkan................
B. BREATHING
Gerakan dada Simetris Asimetris
Gerakan paradoksal Ya Tidak
Retraksi intercosta Ya Tidak
Retraksi suprasternal Ya Tidak
Retraksi substernal Ya Tidak
Retraksi supraklavikular Ya Tidak
Retraksi Intraklavikula Ya Tidak
Gerakan diafragma Normal Tidak
C. CIRCULATION
Akral tangan dan kaki Hangat Dingin
Kualitas nadi Kuat Lemah
CRT < 2 dt > 2 dt
Perdarahan Ya Tidak
D. DISABILITY/STATUS NEUROLOGI
Tingkat kesadaran :
Alert : sadar dan orientasi baik
Verbal : respon terhadap suara (sadar tapi bingung atau tidak sadar tapi berespon terhadap
suara
Pain : tidak sadar tapi berespon terhadap nyeri
Unresponsive : tidak sadar, tidak ada reflek batuk/
reflek gag
GCS Eye: 2 Verbal: 2 Motorik: 4 Total: 8
Pupil : Isokor Anisokor
Reaksi terhadap cahaya : Ya tidak
B. Kimia Darah
Ureum : 28,0 ( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin : 1,17 ( N : 07 – 1,5 mg / dl )
SGOT : 85 ( N : 2 – 17 )
SGPT : 89 ( N : 3 – 19 )
BUN :.........................( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin :..........................( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein :......................( N : 6,7 – 8,7 mg / dl )
GD Puasa :..........................( N : 100 mg / dl )
GD 2 JPP :..........................( N : 140 – 180 mg / dl )
C. Analisa elektrolit
Natrium :..........................( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium :..........................( N : 3,5 – 5,0 mml / l )
Clorida :..........................( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium :..........................( N : 7,6 – 11,0 mg / dl )
Phospor :..........................( N : 2,5 – 7,07 mg / dl )
D. Analisa Gas Darah
PH :........................( N : 7,35 – 7,45 )
pCO2 :..................... ..( N : 35 – 45 mmHg )
pO2 :...................... ..( N : 80 – 100 mmHg )
HCO3 :.........................( N : 21 -28 )
SaO2 :.........................( N : >85 )
Base Excess :........................( N : -3 - +3 )
Hidung
Bentuk Normal Tidak
Laserasi/jejas Ya Tidak
Epistaksis Ya Tidak
Nyeri tekan Ya Tidak
Pernafasan cuping hidung Ya Tidak
Terpasang oksigen: 7 lpm
Gangguan penciuman Ya Tidak
Telinga
Bentuk Normal Tidak
Othorhea Ya Tidak
Cairan Ya Tidak
Gangguan pendengaran Ya Tidak
Luka Ya Tidak
Mulut
Mukosa Lembab Kering Stomatitis
Luka Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Muntahan Ya Tidak
Kulit
Turgor Baik Sedang Jelek
Decubitus Ada Tidak Lokasi:…………
Pelvis/Genetalia
Deformitas Ya Tidak
Swelling/bengkak Ya Tidak
Perdarahan Ya Tidak
Instability Ya Tidak
Crepitasi Ya, di......... Tidak
Kebersihan area genital Bersih Kotor
Priapismus Ya Tidak
Incontinensia urine Ya Tidak
Retensi Urine Ya Tidak
(………………………)
ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. DS: Bersihan jalan
- Petugas puskesmas mengayakan nafas tidak efektif
pasien mengalami penurunan
kesadaran
- Petugas puskesmas mengatakan
pada saat kecelakaan helem
terlepas
- Petugas pusksesmas
mengatakan pasien mengalami
sesak
DO :
- Pasien tampak sesak nafas
- TTV :
TD :136/100 MmHg
Nadi :82x/menit
RR: 30x/menit
S:36 ˚C.
- Pasien tampak mengalami
penurunan kesadaran
GCS: E2 V2 M4
- Terpasan DC
- Terpasang mayo - terdapat
secret.
2. DO : Resiko perfusi
- Petugas puskesmas mengatakan jaringan serebral
pasien sesak
- Petugas puskesmas mengatakan
pasien mengalami penurunan
kesadaran
DS :
- TTV :
TD :136/100 MmHg
Nadi :82x/menit
RR: 30x/menit
S:36 ˚C.
- Pupil tampak isokor
- Hb: 12. 1 mg/dl
- Trombosit: 216,000/UL
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret
2. Resiko perfusi jaringan serebral b/d iskemia jaringan otak
INTERVENSI
N DIAGNOSA RASIONAL INTERVENSI
O
1. Bersihan jalan nafas Setelah di lakukan tindakan 1. Airway Management
tidak efektif b/d keperawatan selama 2x24jam Monitor adanya keluhan
penumpukan secret di harapkan RR pasien dalam pusing, sakit kepala, mual,
kondisi normal muntah, gelisah
Kriteria Hasil : Beri posisi head up 30- 40
1. Irama pernafasan normal derajat untuk
2. Frekuensi pernafasan Memaksimalkan Ventilasi.
normal Keluarkan sekret dengan
3. TTV dalam batas normal suction.
4. Tidak ada tanda sesak Monitor alat Ventilator pada
pasien .
2. Oxygen Therapy
Pertahankan jalan nafas yang
paten
Monitor aliran Oksigen
Monitor adanya Tanda-tanda
Hypoventilasi
3.Vital Sign Monitoring
Monitor TD,suhu,RR
Identifikasi penyebab dari
perubahan Vital Sign
4. Kolaborasi pemberian Therapy
medis
IMPLEMENTASI
NO TANGGAL/WAKTU IMPLEMENTASI PARAF
DX
1. 22-6- 2019 1. Airway Management
09.00 Mempertahankan bukaan jalan nafas
Memberi posisi head up 30-40 derajat
untuk Memaksimalkan ventilasi.
Mengeluarkan secret dengan suction.
Memonitor alat ventilator
2. Oxygen Therapy
Mempertahankan jalan nafas yang paten
Memonitor aliran Oksigen
Memonitor adanya tanda-tanda
hypoventilasi
3. Vital Sign
Monitoring Monitor TD, suhu, RR
Identifikasi penyebab dari perubahan
vital sign
3. Kolaborasi pemberian therapi medis
EVALUASI
NO DX JAM EVALUASI PARAF
1. 13.00 S:
- Keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak
sesak lagi
- Keluarga pasien mengatakan keadaan pasien
sudah membaik
O:
- Keadaan umum lemah,
- Ventilasi: RR 17x/ menit, irama nafas teratur,
suara nafas stridor.
- Airway patency:
pernapasan cuping hidung (+)
ventilator (+)
- penggunaan otot bantu pernafasan (-)
- SpO2 : 90 %
- Vital Sign:
TD: 100/70 mmHg,
N : 91 x/ menit,
RR: 17x/ menit,
S: 37,5oC
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
2. 13.00 S:
- Keluarga pasien mengatakan pasien msih belum
begitu sadar
- Keluarga pasien mengatakan pasien belum dapat
di ajak bicara
O:
- Keadaan umum lemah
- Tingkat kesadaran Semi Koma
- GCS 5
- Vital sign :
TD : 100/ 70 mmHg
N : 91 x/ menit
RR : 17x/ menit
S : 37,5 o C
A: Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan cerebral
belum teratasi.
P : Lanjutkan intervensi
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Cedera kepala adalah dimana kepala yang mengalami benturan karena jatuh atau
juga terkena benda tertentu yang menyebabkan sakit kepala atau bahkan tidak sadarkan
diri. Cedera kepala primer merupakan cedera kepala awal, yang dapat menyebabkan
gangguan integritas fisik, kimia, yang menyebabkan kematian sel. cedera kepala
sekunder merupakan cedera yang terjadi setalah trauma yang dapat menyebabkan
kerusakan otak dan TIK yang tidak terkendali.
B. Saran
1. Pelayanan Kesehatan
Bagi pelayanan kesehatan diharapkan dapat menjadi acuan dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan trauma kepala berat.
2. Profesi keperawatan
Perawat diharapkan mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien
dengan trauma kepala berat mulai dari perumusan diagnose keperawatan, intervensi
keperawatan, implementasi keperawatan, hingga melakukan evaluasi keperawatan.
3. Masyarakat
Makalah ini sebagai informasi tatacara memberikan pertolongan pertama pada pasien
dengan trauma kepala berat sebelum dibawa kepelayanan Kesehatan.