Anda di halaman 1dari 7

A.

PENGERTIAN

Bikarbonat merupakan elektrolit utama dalam larutan buffer (penyangga) dalam


tubuh. Natrium bikarbonat digunakan untuk mengendalikan asidosis metabolik yang
berat (seperti pada gagal ginjal). Karena keadaan ini biasanya dibarengi dengan
pengosongan natrium, maka sebaiknya keadaan ini diperbaiki dahulu dengan
pemberian infus natrium klorida isotonik intravena, sehingga ginjal tidak dipengaruhi
dan derajat asidosis tidak begitu berat hingga tidak merusak fungsi ginjal. Dalam
keadaan ini natrium klorida isotonik saja biasanya efektif untuk memulihkan
kemampuan ginjal membuat bikarbonat. Pada asidosis ginjal atau asidosis metabolik
berat yang disebabkan oleh berbagai faktor (misal pH darah kurang dari 7.1) natrium
bikarbonat (1,26%) dapat diberikan berupa infus dengan natrium klorida isotonik
dalam bentuk infus bila asidosis tetap tidak menunjukkan respons terhadap koreksi
anoksia atau kehilangan cairan; volume total hingga 6 liter (4 liter natrium klorida dan
2 liter natrium bikarbonat) mungkin dibutuhkan pada pasien dewasa. Pada syok
berat misalnya karena henti jantung (lihat 2.8) asidosis metabolik dapat terjadi tanpa
pengosongan natrium; dalam keadaan ini natrium bikarbonat paling baik diberikan
dalam volume kecil larutan hipertonik, seperti 50 mL larutan 8,4% secara intravena
dan pH plasma harus dimonitor. Infus natrium bikarbonat juga digunakan pada
penanganan darurat hiperkalemia (lihat Glukosa).

Infus natrium laktat intravena sudah tidak digunakan untuk asidosis metabolik,
dan membawa risiko menimbulkan asidosis laktat, khususnya pada pasien yang
sakit berat dengan perfusi jaringan yang kurang baik atau gangguan fungsi hati.
Natrium bikarbonat juga dikenal sebagai baking soda. bahan Ini masih dalam
kelompok antasida dan paling sering digunakan untuk meredakan asam lambung,
asam pencernaan dan mulas, ini karena natrium bikarbonat mampu menetralisir
asam lambung berlebih sangat efisien. Natrium bikarbonat atau baking soda juga
dapat digunakan untuk tujuan tertentu lainnya seperti pengobatan ulkus duodenum
dan bekas perut yang beragam. Kadang-kadang dapat digunakan untuk membuat
urin dan darah lebih alkali untuk tujuan tertentu.
Baking soda ini umumnya direkomendasikan untuk tidak diberikan terhadap anak
di bawah usia 6 tahun. Obat Natrium bikarbonat ini tidak membutuhkan resep untuk
dibeli dan digunakan secara luas. Namun ada sebagian Orang tertentu yang
mungkin alergi terhadap natrium bikarbonat, sehingga mereka harus berhati-hati
sebelum mengkonsumsi atau menggunakan. Natrium bikarbonat juga menimbulkan
beberapa risiko pediatrik pada bayi dan mungkin memperburuk kondisi yang
mendasarinya.

Diimpor dari Inggris, baking soda pertama kali digunakan di Amerika selama
masa colonial. Namun, itu tidak diproduksi di Amerika Serikat sampai 1839. Pada
1846, Austin Church, seorang dokter Connecticut dan John Dwight, seorang petani
dari Massachusetts mendirikan sebuah pabrik di New York untuk memproduksi
baking soda. Anak Dr. Church, John, memiliki sebuah pabrik yang disebut Mills
Spice Vulcan. Saat ini, Arm & Hammer adalah salah satu merek baking soda yang
paling diakui secara luas.
Dinamakan setelah Nicolas Leblanc, kimiawan Prancis yang menciptakannya,
proses Leblanc adalah sarana awal pembuatan soda abu ( Na 2CO3 ), dari mana
natrium bikarbonat dibuat. Natrium klorida dipanaskan dengan asam sulfat,
memproduksi natrium sulfat dan asam klorida. Natrium sulfat kemudian dipanaskan
dengan batu bara dan batu gamping untuk membentuk natrium karbonat, atau soda
abu.
Pada akhir 1800 - an, metode lain untuk memproduksi soda abu dirancang
oleh Ernest Solvay, seorang insinyur kimia Belgia. Metode Solvay segera diadaptasi
di Amerika Serikat, di mana ia menggantikan proses Leblanc. Dalam proses Solvay,
karbon dioksida dan amonia diteruskan ke dalam sebuah larutan pekat natrium
klorida. Meskipun metode ini memproduksi baking soda yang digunakan secara
luas, metode ini juga mempunyai masalah karena bahan kimia yang digunakan
dalam proses adalah polutan dan menyebabkan masalah pembuangan.
NaHCO3 yang pertama disiapkan oleh proses Solvay, merupakan reaksi
kalsium karbonat, natrium klorida, amonia, dan karbon dioksida dalam air pada skala
produksi sekitar 100.000 ton / tahun ( data 2001 ). NaHCO 3 dapat diperoleh dengan
reaksi antara karbon dioksida dengan larutan natrium hidroksida yang menghasilkan
natrium bikarbonat dan pada konsentrasi cukup tinggi akan mengendap.
Berdasarkan sifat fisiknya, soda kue sangat bermanfaat dan digunakan untuk
kehidupan rumah tangga, seperti penghilang bau, pembersih, pereda sakit perut,
penetral asam dan basa, penyeimbang pH ( kolam dan akuarium ), antasid asam
lambung dan mulas, infus jika acidosis, alkalosis, kegagalan jantung,
ureterosigmoidostomy, komplikasi dari hyperosmolarity metabolis, dan masker
wajah. Selain untuk rumah tangga, soda kue juga bermanfaat dalam dunia industry
seperti pemadam kebakran, pengendalian pencemaran udara, dan berbagai macam
proyek sains seperti pembuatan roket sederhana.

B. EFEK SAMPING BIKARBONAT

Natrium bikarbonat dikenal kadang-kadang menyebabkan ekspansi volume


intravaskular yang dapat mengakibatkan hypoaldosteronemia dan
hyporeninemia. Jika hal ini terjadi, serum kalium biasanya dapat di tingkatkan.
Baking soda juga dapat dihubungkan dengan gejala tertentu dari sindrom
Munchausen serta alkalosis metabolik hipokalemia hypochloremic tetapi
biasanya sangat jarang terjadi pada beberapa penderita yang memiliki kondisi
mendasarinya.

Orang yang menderita penyakit hati berat, insufisiensi ginjal atau gagal
jantung kongestif harus sangat hati-hati untuk menggunakan pemakaian internal,
karena baking soda kadang-kadang dapat menyebabkan retensi edema, air dan
penambahan berat badan yang bisa dipicu oleh hipernatremia. Kontraksi yang
cepat atau lama natrium bikarbonat kadang-kadang dapat menyebabkan
hyernatremia, hipokalemia, hypochloremia, hyperosmolarity dan alkalosis
metabolik. Efek samping lain metabolik baking soda termasuk hyporeninemia,
hypoaldosteronemia dan perluasan volume intravaskular. Baking soda dapat
menekan jalur pernapasan karena konsentrasi karbon dioksida vena akan
meningkat. Asidosis sistemik dapat memburuk, ini terjadi karena tidak ada
ventilasi yang memadai disediakan. Antara lain efek samping pernapasan, jalur
pernapasan ditekan adalah yang paling signifikan dari semua efek samping.
Namun ada efek samping natrium bikarbonat yang lain dari sistem saraf meliputi
koma, tetani, lekas marah, mabuk, gangguan mental dan perdarahan
intraventrikular. Perdarahan yang cepat dapat di picu dengan infus natrium
bikarbonat.

Efek lekas marah biasanya karena hipernatremia dan alkalosis yang


disebabkan oleh baking soda. Gangguan Mental, pingsan dan koma disebabkan
oleh penurunan yang signifikan dari pH cairan serebrospinal selama penggunaan
internal yang berlebihan dari natrium bikarbonat. Hal ini biasanya terjadi karena
penghalang darah-otak jauh lebih permeabel terhadap hidrogen oleh bikarbonat.

Efek samping lokal termasuk iritasi ekstravasasi, vena, nekrosis jaringan,


nyeri , selulitis, pengelupasan kulit dan ulserasi. Efek samping yang paling
signifikan kardiovaskular yang mungkin terjadi adalah penurunan kontraktilitas
jantung. pengunaan berlebihan internal Natrium bikarbonat juga dapat
menyebabkan pecah lambung dan pelepasan gas berlebih.

C. PENGATURAN ELEKTROLIT

Alkalosis metabolik, merupakan suatu keadaan kehilangan ion hydrogen atau


penambahan cairan basa pada cairan tubuh dengan adanya peningkatan
bikarbonat plasma lebih dari 26 mEq/L dan pH arteri lebih dari 7,45.

D. KEBUTUHAN ELEKTROLIT

Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung


oksigen, nutrient, dan sisa metabolisme (seperti karbondioksida), yang
semuanya disebut dengan ion.

Komposisi elektrolit dalam plasma sebagai berikut :

 Natrium : 135 – 145 m Eq/L

 Kalium : 3,5 - 5,3 m Eq/L

 Klorida : 100 – 106 m Eq/L

 Bikarbonat arteri : 22 - 26 m Eq/L

 Bikarbonat vena : 24 - 30 m Eq/L

 Kalsium : 4 – 5 m Eq/L

 Magnesium : 1,5 - 2,5 m Eq/L


 Fosfat : 2,5 - 4,5 mg/100ml

E. REABSORBSI DAN DAN EKSKRESI BIKARBONAT

Untuk setiap ion hidrogen yang disekresi dari sel epitel kedalam lumen
tubulus,satu ion natrium secara aktif ditranspor ke dalam sel epitel dari lumen
tubulus untuk mempertahankan keseimbangan elektrokima. Ion natrium dan ion
bikarbonat ditranspor secara bersamaan dari sel epitel menuju cairan intersisial
dan masuk kedalam darah. Dalam kondisi fisiologis normal,laju sekresi ion
hidrogen sama dengan laju filtrasi glomerular terhadap bikarbonat. Ginjal
mereabsopsi semua bikarbonat yang terfiltrasi.

Jika pH plasma basa akan menurunkan sekresi ion hidrogen oleh sel tubular
sehingga yang diekskresi dalam urin juga sedikit. Bikarbonat yang terfiltrasi tidak
akan terabsopsi sepenuhnya dan yang diekskresi dalam urin semakin banyak.

Sistem penyangga bikarbonat, sistem ini terdiri dari larutan air yang
mengandung dua zat : asam lemah H2CO3 dan garam bikarbonat NaHCO3.
H2CO3 dibentuk dalam tubuh oleh reaksi CO2 dan H2O,yang dikatalisator oleh
enzim karbonik anhidrase. CO2 + H2O H2CO3. Karbonik anhidrase. Reaksi ini
lambat dan sangat sedikit jumlah H2CO3 yang dibentuk kecuali bila ada enzim
karbonik anhidrase. Enzim ini terutama banyak sekali didinding alveoli paru dan
di sel-sel epitel tubulus ginjal.

F. PEMBUATAN NATRIUM BIKARBONAT SECARA SOLVAY

NO. LANGKAH KERJA PENGAMATAN


1. Mengisi tabung reaksi A dengan 5 g Kristal NaCl berwarna putih kecoklatan.
NaCl teknis dan 5 mL NH4OH 1 : 1. Larutan NH4OH tidak berwarna.
2. Mengocok hingga larutan jenuh. Larutan jenuh, keruh, dan berwarna
kecokelatan.
3. Menyaring larutan jenuh tersebut Filtrat dari larutan jenuh tidak berwarna.
kemudian memasukkan filtrate ke dalam
tabung reaksi C.
4. Memasukkan 7,5 g CaCO3 teknis ke Serbuk CaCO3 berwarna putih.
dalam erlenmeyer B.
5. Merangkai alat – alat sesuai dengan job Alat – alat dirangkai sesuai dengan job
sheet. sheet.
6. Menuangkan 5 mL H 2O kemudian Campuran berwarna kuning oranye.
menambahkan HCl pekat sedikit demi
sedikit ke dalam erlenmeyer B.
7. Terbentuk gas CO2 yang mengalir ke Filtrat larutan jenuh perlahan mengeruh
dalam filtrate larutan jenuh di tabung dan membentuk endapan putih.
reaksi C.
8. Menghentikan percobaan jika endapan Percobaan dihentikan. Terbentuk
yang terbentuk di tabung reaksi C cukup endapan putih NaHCO3 di dasar tabung
banyak. reaksi.

PERSAMAAN REAKSI
NaCl ( s ) + NH4OH ( aq ) → NH4Cl ( s ) + NaOH ( aq )
CaCO3 ( s ) + H2O ( l ) →
CaCO3 ( s ) + 2HCl ( aq ) → CaCl2 ( s ) + H2O ( l ) + CO2 ( g )
CO2 ( g ) + NaOH ( aq ) → NaHCO3 ( s )

G. SIFAT-SIFAT BIKARBONAT

 Bikarbonat dalam kalsium, stronsium, borium dan magnesium yang larut


dalam air.
 Bikarbonat dan logam – logam alkali larut dalam air tetapi kurang larut
dibandingkan karbonat – karbonat normal                    padanya.
 Tidak stabil.
 Bikarbonat adalah zat amfoter dapat bereaksi dengan baik.
    Bila dipanaskan terurai membentuk karbonat.

DAFTAR PUSTAKA

pom.go.id/ioni/bab-9-gizi-dan-darah/92-cairan-dan-elektrolit/921-gangguan-
keseimbangan-cairan-dan-elektrolit-5
samping.natrium.bikarbonat.baking.soda.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_bikarbonat

http://dieoprasetyo28.blogspot.co.id/2014/04/titrasiasam-basa-penentuan-
karbonat.html

Anda mungkin juga menyukai