Anda di halaman 1dari 17

HKUM

4205/
Sosi
4302

MODUL 5

Mazhab-Mazhab
dalam
Kriminologi
ALIRAN-ALIRAN PEMIKIRAN DALAM
KRIMINOLOGI
CARA PANDANG (KERANGKA ACUAN, PARADIGMA,
PERSPEKTIF) YANG DIGUNAKAN OLEH PARA KRIMINOLOG
DALAM MELIHAT, MENAFSIRKAN, MENANGGAPI DAN
MENJELASKAN FENOMENA KEJAHATAN.

CARA PANDANG YANG DIPAKAI BERPENGARUH TERHADAP


TEORI YANG DIHASILKAN
Eksistensi Teori

KEPERCAYAAN,
SUASANA, PENYUSUNA TEORI
WAKTU DAN N

TEMPAT

SEBAGIAN DARI PENJELASAN


TENTANG “SESUATU” (MENERANGKAN
SUATU HUBUNGAN YANG MASUK AKAL DARI
SUATU GEJALA/FENOMENA

EX: KEJAHATAN MENGAPA TERJADI?


PENGARUH HUKUMA ?;SIFAT BIOLOGIS ?SIFAT PSIKOLOGIS? ATAU
PENGARUH SOSIAL
Pendekatan dalam Kriminologi

Pendekatan pengetahuan akal pikir



Spristic/Demonological Explanation [kekuatan gaib]

Naturalistic Explanation [pemikiran ilmiah & realistis]
Pendekatan naturalistik

Pemikiran klasik: rationalisme, hedonisme, free will,
utilitarianisme, kontrak sosial, indeterminisme.

Determinisme biologis: manusia tunduk pada hukum
biologis [Teori Darwin].

Determinisme kebudayaan: tindakan manusia itu
merupakan ceriman kebudayaannya.
Pendekatan dalam Kriminologi

Penggolongan Sutherland
• Ajaran Klasik. [Dasar ajaran: hedonistic psychology]
Semua orang yang melanggar hukum, kecuali anak-
anak dan orang gila, harus dihukum berat,

• Ajaran Kartografis/Geografis/Ekologis. Kejahatan


adalah ekspresi dari kondisi sosial.

• Ajaran Sosialis.[ajaran Marx dan Engels]


Determinisme ekonomis. Kejahatan itu merupakan
produk [interaksi] sosial.
Pendekatan dalam Kriminologi

Ajaran Tipologis/Bio-tipologis
• Kepribadian menyimpang [warisan, ekspresi
kepribadian] [Pelajari Ajaran Lombrosso,
Ajaran Mental Tester, Ajaran Psikiatri: KB 1
Modul 5]
Ajaran Sosiologis
• Analisis sebab-sebab kejahatan secara
sosiologis [Pelajari Statistik Demografi dan
Psikologi Sosial, KB 1, Modul 5]
Pendekatan dalam Kriminologi

Penggolongan Barnes dan Teeters Berkaitan dengan
control of crime. [Ajaran Pre Klasik, Klasik, Neo Klasik,
Positif/Italia [1876 – 1913], Analitis/Individualistis [1913
– 1936], Multiple-Causation [1936 – sekarang].

Penggolongan Bonger Awal Ajaran Kriminologi,
Abad Pertengahan [abad ke -13], Permulaan Sejarah
Baru [Abad ke -16], Sebelum Revolusi Perancis [Abad
ke - 18], Sesudah Revolusi Perancis [Abad ke -19],
Mashab Italia/Mashab Antropologi [tahun 1870],
Mashab Bio Sosiologis, Mashab Spiritualistis.
Pendekatan dalam Kriminologi

Mazhab Klasik [Prinsip sistem keadilan/Beccaria]:
Masyarakat terbentuk berdasar kontrak , UU adalah
sumber hukum, Tugas hakim menentukan kesalahan, Hak
negara (penguasa) untuk menghukum, Harus ada skala
kejahatan dan skala hukuman, Prinsip dasar hukum pidana
adalah sanksi yang positif, Mencegah lebih penting dari
menghukum, Hukuman berguna jika dapat mencegah
kejahatan, Hapuskan hukuman mati (capital punishment)

Mazhab Neo-Klasik [Gagalnya penerapan Code 1791 di
Perancis]

Mazhab Positivis [terciptanya metodologi ilmu yang, nyata, riil, dan
objektif]
Pendekatan dalam Kriminologi

Tipe manusia [Cesare Lombroso 1835/1909]



Born criminal, [jumlahnya 1/3 dari seluruh penjahat yang ada]

Insane criminal [idiocy, imbecilitas, paranoia, dementia,
alkoholisme, epilepsi, histeria]

Criminaloid [golongan terbesar penjahat dengan mental
emosional kompleks, tidak stabil, psikopatik, kejam, keji, dan
jahat]

Pokok-pokok ajaran Lombroso



Perlu penelitian menggunakan metode statistik

Perilaku manusia itu hasil dari atavisme

Bersikap objektif dengan menggunakan statistik
Pendekatan dalam Kriminologi

Reffaele Garofalo

Perbuatan jahat adalah natural crime

Kejahatan harus dieliminasi.

Eliminasi mutlak/kematian.

Eliminasi sebagian/penjara seumur hidup

Hukuman isolasi ringan.

Reparasi dipaksakan/agar kejahatan tidak
diulangi.
Pendekatan dalam Kriminologi

Tiga syarat agar hukum efektif



Penjahat harus ditindak karena mereka
melakukan kejahatannya

Eliminasi harus bersifat menakutkan
sehingga berfungsi preventif

Destruksi total secara lambat-laun harus
diterapkan untuk para penjahat dan
keturunannya
Pendekatan dalam Kriminologi

 Mashab Positif Mutakhir


[metode deterministik dan ilmiah dalam mempelajari
kejahatan]

 Mashab Kritis/Critical Criminology



Pendekatan Interaksionis: Kejahatan adalah suatu
perbuatan yang menyimpang secara sosial.

Pendekatan Konflik: Hukum dibuat dan
ditegakkan bukan untuk melindungi masyarakat
tetapi untuk melindungi nilai dan kepentingan
kelompok yang berkuasa.
Pendekatan dalam Kriminologi

MAZHAB KLASIK hingga [Mazhab] KRITIS



Mashab Klasik [Tokohnya Beccaria/1738-1794]
[Pelajari KB1, Modul 5]

Mashab Neo-Klasik [Gagalnya penerapan Code 1791 di
Perancis, KB1, Modul 5]

Mashab Positivis [Mazhab Positif Mutakhir, Cesare
Lombroso, Enrico Ferri, Reffaele [KB1, Modul 5]

Mashab Positif Mutakhir [penerapan deterministik
ilmiah]

Mashab Kritis/ critical criminology [Pendekatan
Interaksionis,/Konflik/Konflik Marxis/Non-Marxis
Tetap semangath...

!
Tetap diskusi...
diskusi dan diskusi...
Awas, jangan lupa...
Pada pertemuan berikutnya,
Anda akan diberi Tugas ke-2
untuk dikerjakan…
So, read your module,
alright?
Referensi

Bonger, W.A. (1977), Pengantar Tentang Kiminologi. Diperbaruhi oleh,
Thomas. G. Kempe. Diterjemahan oleh Koesnoen. Penerbit PT. Pembangunan Ghalia,
Jakarta, Indonesia, Cetakan ke-4.

Elliot, M.A. (1952), Crime in Modern Society. Harper Brother, New York. USA. 1st
Edition

Reid, S.T. (1988), Crime and Criminology. Holt Rinehart and Winston, Inc. New
York. USA. Fifth Edition

Sutherland, E.H dan Cressey, D. (1960), Principles of Criminology. Lippincot
Company. Fifth Edition

Sutherland, E.H. (1961), White Collar Crime. Holt, Rinehart and Winston, Inc. New
York. USA

Sellin, T. (1938). Culture Conflict and Crime. Social Science Research Council. New York.
USA.

Tappan, P.W. (1988), Who is the Criminal ? dalam Marvin, E, Wolfgang, dkk., The
Sociology of Crime and Delinquency, Holt, Rinehart and Winston Inc. New York, USA

Vold, G.B. (1979), Theoretical Criminology. Oxford University Press. Oxford.
England.

Anda mungkin juga menyukai