Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Ghazi Umara

Jurusan/Unit : Hukum Tata Negara (Siyasah)/II

MK : Ilmu Perundang-Undangan (Quiz)

1. Menurut Burkhadt Krems, ilmu pengetauhan perundang-undangan adalah ilmu


pengetauhan tentang pembentukan peraturan Negara, yang merupakan ilmu yang bersifat
interdisipliner. Selain itu, ilmu peraturan perundang-undangan juga berhubungan dengan
ilmu politik dan sosiologi, secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu:

1. Teori perundang-undangan yaitu berorientasi pada mencari kejelasan dan kejernihan


makna atau pengertian-pengertian dan bersifat kognitif,

2. Ilmu perundang-undangan yaitu berorientasi pada melakukan perbuatan dalam hal


pembentukan peraturan perundang-undangan dan bersifat normatif.

Burkhardt krems membagi lagi bagian kedua tersebut kedalam tiga sub bagian yaitu :

1. Proses perundang-undangan (gesetzebungverfahren),

2. Metode perundang-undangan (gesetzebungsmethode), dan

3. Teknik perundang-undangan (gesetzebungstechnic)

2. Istilah Ilmu Pengetahuan Perundang- undangan di Indonesiadiajukan oleh A. Hamid


S. Attamimi (1975), melahirkan istilah Ilmu Perundang-undangan yang sekarang
banyak digunakan dalam ilmu hukum. Ilmu Pengetahuan Perundang-undangan
merupakan ilmu ilmu interdisipliner yang berhubungan dengan ilmu politik dan sosiologi,
secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua) bagian besar, yakni :

1. Teori Perundang-undangan, yang berorientasi pada mencari kejelasan dan kejernihan


makna atau pengertian-pengertian, dan bersifat kognitif.

2. Ilmu Perundang-undangan, yang berorientasi pada melakukan perbuatan dalam hal


pembentukan peraturan perundang-undangan, dan bersifat normatif. Ilmu Perundang-
undangan yang berorientasi kepada melakukan perbuatan pembentukan peraturan
perundang-undangan dan bersifat normatif mengikuti ketentuan-ketentuan hukum
tata negara dan hukum administrasi, sedangkan Teori Perundang-undangan
berorientasi kepada membentuk pengertian-pengertian dan menjernihkannya serta
bersifat kognitif menyangkut dasar-dasar bagi hukum di bidang perundang-undangan
positif (Attamimi).

3. a. Naskah Akademik Naskah Akademik adalah naskah hasil penelitian atau


pengkajian terhadap suatu masalah tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah mengenai pengaturan masalah tersebut dalam suatu rancangan
peraturan perundang-undangan sebagai solusi terhadap permasalahan dan kebutuhan
hukum masyarakat.

b. Penyebarluasan Penyebarluasan dilakukan oleh DPR (termasuk DPD) dan


Pemerintah sejak penyusunan Prolegnas, penyusunan rancangan undang-undang,
pembahasan rancangan undang-undang, hingga pengundangan.

c. Sumber Informasi

d. Penggunaan Bahasa Apabila bahasa yang digunakan dalam peraturan perundang-


undangan dapat dimengerti oleh masyarakat, maka dapat diharapkan peraturan
perundang-undangan akan dapat dilaksanakan. Namun sebaliknya, apabila bahasa
tidak dapat dimengerti maka akan sulit mengharapkan tujuan dari peraturan
perundang-undangan akan tercapai.

Anda mungkin juga menyukai