Anda di halaman 1dari 1

“ASAL PENCEMARAN AIR SUNGAI MUSI”

Semakin bertambahnya jumlah penduduk dan tingginya kegiatan pembangunan di kota


Palembang mengakibatkan semakin meningkatnya kegiatan industry, kegiatan permukiman,
dan kegiatan lainnya yang menjadikan peningkatan terhadap jumlah limbah yang dihasilkan
setiap harinya. Kondisi sungai musi saat ini terus mengalami penurunan kualitas. Penurunan
kualitas ini terjadi akibat adanya berbagai kegiatan manusia, salah satunya kegiatan industri.
Beberapa kegiatan industri yang ada di sekitar area sungai musi antara lain industry batu
bara, industry semen, industri karet, dan industry rumahan sapu ijuk. Secara sadar atau tidak
sadar proses pengolahan maupun buangan industry berupa limbah cair atau padat, terkadang
masuk langsung ke badan air sungai, yang kemudian menyebabkan penurunan kualitas air
sungai musi, yang ditandai dengan perubahan secara fisik, kimia maupun biologi. Ada dua
faktor pencemaran pada Sungai Musi di Kota Palembang, yaitu pencemaran akibat proses
dari kegiatan domestik dan penyebab pencemaran yang berasal dari kegiatan industri.
Karakteristik pencemaran di perairan Sungai Musi sebagian besar didominasi oleh
dekomposisi organik pada air sungai menunjukan bahwa faktor sampah rumahtangga
merupakan faktor determinan utama yang mencemari Sungai Musi. Tingginya kadar organik
dalam perairan Sungai Musi dapat dilihat dari konsentrasi kadar TDS, Amoniak Total, Besi,
Timbal, COD, BOD, DO dan konsentrasi bakteri colyform yang berada diatas ambang batas
baik dari sungai bagian hulu maupun bagian hilir. Pengelolaan limbah cair industri di Kota
Palembang masih kurang mendapat perhatian. Limbah cair industri terutama industri besar
sebagian diolah langsung oleh masing-masing industri dimana sistemnya sangat bergantung
pada jenis limbah yang dihasilkan, namun demikian ada beberapa industri yang langsung
membuang ke badan air. Polusi air (pencemaran air) pada sungai musi ini meninbulkan
beberapa jenis pencemaran yaitu 1) Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan
pembuangan sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri
seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. 2) Sampah organik yang
dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas
kehidupan organisme air. 3) Fosfat hasil pembusukan bersama HO3 dan pupuk pertanian
terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan
pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak
dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang oleh sampah yang ada di atas air.
Refensi :
Heri Setianto dan Husni Fahritsani. 2019. Jurnal Faktor Determinan Yang Berpengaruh
Terhadap Pencemaran Sungai Musi Kota Palembang. Media Komunikasi Geografi. FHIS
UNDIKSHA.

Massayu Rosyidah. 2018. Jurnal ANALISIS PENCEMARAN AIR SUNGAI MUSI


AKIBAT AKTIVITAS INDUSTRI. Universitas Muhammadiyah Palembang.

Anda mungkin juga menyukai